oleh :
Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty
Abstrak
Beton mempunyai kekurangan yang cukup signifikan, yaitu mempunyai kuat tarik yang
rendah. Penambahan serat mikro merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
kekurangan tersebut. Serat bambu adalah serat alami yang mudah didapat dan
pertumbuhan bambu relatif cepat. Serat dibuat dari kulit bambu dari bagian tanpa buku
yang telah dikeringkan.
Penelitian bertujuan untuk mengkaji peningkatan kuat tarik beton akibat penambahan
serat bambu. Penelitian berupa studi eksperimental dengan membuat benda uji silinder
berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Kadar serat yang digunakan adalah 1,5% dari
berat semen dengan variasi panjang 15 mm (BS1), 20 mm (BS2), dan 25 mm (BS3).
Beton tanpa serat (BN) juga dibuat sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan BN adalah 25,44 MPa, BS1 26,50 MPa (naik
4,1%), BS2 27,81 MPa (naik 9,3%), dan BS3 27,95 MPa (naik 9,9%). Kuat tarik BN
adalah 1,88 MPa, BS1 2,27 MPa (naik 20,7%), BS2 2,46 MPa (naik 30,5%), dan BS3
2,43 MPa (naik 28,9%). Terlihat bahwa penambahan serat hanya sedikit menaikkan kuat
tekan beton, yaitu kenaikan terbesar pada BS3 sebesar 9,9%. Tetapi penambahan serat
menaikkan kuat tarik cukup signifikan, yaitu sebesar 30,5% pada BS2. Dapat
disimpulkan ukuran serat terbaik adalah 20 mm.
Gambar 2. Diagram hubungan antara kuat tekan beton dan umur beton
pada BN TKN
Gambar 4. Diagram Hubungan antara kuat tekan beton dan umur beton
pada BS2 TKN
Gambar 5. Diagram hubungan antara kuat tekan beton dan umur beton
pada BS2 TKN
Gambar 6. Diagram hubungan antara kuat tekan beton dan variasi beton
pada umur 28 hari
Gambar 8. Diagram hubungan antara kuat tarik belah beton pada umur 28 hari
a. Beton Normal
b. Beton Serat
BETON SERAT
BETON SERAT