Anda di halaman 1dari 52

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Dukungan Teknis Bidang Irigasi yang disusun
Hasil : Dokumen Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi
Satker : Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Kegiatan : Kajian Sempadan Irigasi (LOAN IPDMIP)
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersusunnya dokumen yang memenuhi NSPM sehingga
mendapatkan hasil yang akurat
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Laporan
Volume : 1 (satu) Set Laporan

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2006 tentang
Irigasi.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2015 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
e. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
h. Peraturan Menteri PUPR No. 20 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
i. Peraturan Menteri PUPR No. 08 Tahun 2015 tentang penetapan Garis Sempadan
Jaringan Irigasi.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 17/PRT/M/2011 tentang
Pedoman Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
54 Tahun 2016
l. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
m. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Keselamatan Konstruksi.
o. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tanggal 2 Februari 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 05/PRT/M/2019
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
r. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
59/KPTS/M/2021 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
s. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum nomor :
08/KPTS/BBWSC/2021 tanggal 3 Februari 2021 tentang Perubahan Pertama Surat
keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Nomor
01/KPTS/BBWSC/2021 Tentang Penempatan Personil Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Tahun Anggaran 2021.
t. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
u. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
v. Surat Edaran Nomor 15/SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. Gambaran Umum
Sempadan jaringan irigasi merupakan ruang di kiri dan kanan jaringan irigasi, diantara
garis sempadan dan garis batas jaringan irigasi. Garis sempadan jaringan irigasi
merupakan batas pengamanan bagi saluran dan/atau bangunan irigasi dengan jarak
tertentu sepanjang saluran dan sekeliling bangunan. Garis sempadan jaringan irigasi ini
ditujukan untuk menjaga agar fungsi jaringan irigasi tidak terganggu oleh aktivitas yang
berkembang di sekitar jaringan irigasi. Dalam hal penetapan garis sempadan jaringan
irigasi, harus mempertimbangkan (1) ruang gerak untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; (2) kepadatan penduduk dengan
memperhatikan daerah Kawasan industry, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan
rencana rinci tata ruang yang disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan (3) rencana pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,dan/atau
perubahan wilayah/lingkungan yang mengakibatkan berubahnya dimensi jaringan irigasi.
Daerah Irigasi Cikaranggeusan Kab. Sukabumi (2.587,33 ha) terdiri dari 76 petak tersier
yang dilayani oleh 1 (satu) Saluran Induk, yaitu Saluran induk Cikaranggeusan dan 14
(empat belas) Saluran Sekunder. DataTeknis pada D.I. Cikaranggeusan dapat dilihat pada
Tabel-tabel. di bawah ini.
Tabel 1. 1 Petak Tersier dan Luas Areal Eksisting DI. Cikaranggeusan
Luas
Nama Nama Petak
No. Nomenklatur Areal Keterangan
Bangunan Tersier
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Saluran Induk Cikaranggeusan
1 Sadap B.CG.1 CG.1 ki 12.32
2 Sadap B.CG.2 CG.2 ki 8.14
3 Sadap B.CG.3 CG.3 ki 10.94
4 Sadap BCKG.4 CG.4 KI 9.86
Sub Total A 4 41.26
B. Saluran Sekunder Cipanali
1 Sadap B.CPN.1 CPN.1Ka 17.00
2 CPN.1Ki 21.12
3 Sadap B.CPN.2 CPN.2Ki 12.95
4 Sadap B.CPN.3 CPN.3Ka 25.60
5 Sadap B.CPN.4 CPN.4Ki 18.67
6 Bagi Sadap B.CPN.5 CPN.5Ki 12.57
7 Sadap B.CPN.6 CPN.6Ki 7.89
8 Sadap B.CPN.7 CPN.7Ki 12.90
9 Sadap B.CPN.8 CPN.8KA 15.53
10 Sadap B.CPN.9 CPN.9Ki 84.71
11 Sadap B.CPN.10 CPN.10 139.58
Sub Total B 11 368.52
C. Saluran Sekunder Pasir Laja
1 Sadap B.PL.1 PL.1Ki 40.68
2 Sadap B.PL.2 PL.2Ki 17.39
3 PL.2Ka 92.55
4 Sadap B.PL.3 PL.3Ka 182.49
5 PL.3Ki 53.25
Sub Total C 5 386.36
D. Saluran Sekunder Cikangkung
1 Sadap B.CK.1 CK.1Ka 14.39
2 Sadap CK.1Ki 3.96
3 Bagi Sadap B.CK.2 CK.2 Ki 54.00
4 Bagi B.CK.3 CK.3 0.00
5 Sadap B.CK.4 CK.4Ki 49.79
6 Sadap B.CK.5 CK.5Ki 22.50
7 Sadap B.CK.6 CK.6Ki 72.35
8 Bagi Sadap B.CK.7 CK.7KA 17.40
9 Sadap B.CK.8 CK.8Ka 106.00
10 Sadap B.CK.9 CK.9Ki 53.60
11 Bagi Sadap B.CK.10 CK.10Ka 15.20
12 Sadap CK.10Ki 12.20
13 Sadap B.CK.11 CK.11 21.20
Sub Total D 13 442.59
E. Saluran Sekunder Cibinong
1 Sadap B.CB.1 CB1.Ki 9.24
2 Sadap B.CB.2 CB2.Ki 41.47
3 Sadap B.CB.3 CB.3Ka. 8.00
4 CB.3Ki. 14.80
5 Sadap B.CB.4 CB.4Ka. 26.60
Sub Total E 5 100.11
F. Saluran Sekunder Cikidang
1 Sadap B.CKD.1 CKD.1 Ki 16.51
2 Sadap B.CKD 2 CKD 2 Ka 10.50
Sub Total F 2 27.01

G. Saluran Sekunder Pataruman


1 Sadap B.PT.1 PT.1Ka 68.60
2 PT.1Ki 79.76
3 Bagi Sadap B.PT.2 PT.2Ki 21.80
4 Sadap B.PT.3 PT.3Ka 40.70
5 Sadap B.PT.4 PT.4Ka 31.10
6 PT.4Ki 41.90
1 Sadap B.PM.1 PM1Ka 20.34
2 Sadap B.PM.2 PM2Ka 56.87
3 Sadap B.PM.3 PM.3 Mk Ki 41.60
4 PM3Ka 13.20
Sub Total H 4 132.01
I. Saluran Sekunder Pasir Suuk
1 Sadap B.PS.1 PS1.Ka 17.15
2 Bagi Sadap B.PS.2 PS2.Ka 14.80
3 PS2.Ki 5.54
4 Sadap B.PS.3 PS.3 66.17
Sub Total I 4 103.66
J. Saluran Sekunder Curug Hilir
1 Sadap B.CH.1 CH.1 Ki 31.1
2 Bagi Sadap B.CH.2 CH.2ka 15
3 Sadap B.CH.3 CH.3Ki 53.08
4 Sadap B.CH.4 CH.4ka 15.6
5 Sadap B.CH.5 CH.5ka 79.09
Sub Total J 5 193.87
K. Saluran Sekunder Talagasari
1 Bagi Sadap B.TLS 1 TLS 1 Ka 47.37
2 TLS 1 Ki 25
3 Bagi Sadap B.TLS 2 TLS 2 Ki 67.82
4 Bagi Sadap B.TLS 3 TLS 3 Ki 8.13
5 Bagi Sadap B.TLS 4 TLS 4 Ki 8.12
6 TLS 4 Mk 11.6
Sub Total K 6 168.04
L. Saluran Sekunder Cijorong
1 Sadap B.CJ.4 CJ.4 49.41
Sub Total L 1 49.41
M. Saluran Sekunder Cisempur
1 Sadap B.CSP.1 CSP.1 9.77
Sub Total M 1 9.77
N. Saluran Sekunder Cikupa
1 Sadap B.CKP 1 CKP 1 Ka 30.2
2 Sadap B.CKP 2 CKP 2 Ka 5.83
3 CKP 2 KI 57.13
4 Sadap B.CKP 3 CKP 3 KA 97
Sub Total N 4 190.16
O. Saluran Sekunder Ciseti
1 Sadap BCST 1 CST 1 Ka 20.2
2 Sadap BCST 2 CST 2 Ki 9.34
3 Sadap BCST 3 CST 3 Ki 27.58
4 Sadap BCST 4 CST 4 Ka 7.91
5 CST 4 Ki 25.67
Sub Total O 5 90.70
TOTAL 76 2587.33
Tabel 1.2 Daftar: Inventarisasi Jaringan Irigasi Cikaranggeusan Cabang Dinas Psda Wilayah Jampangkulon

BANGUNAN IRIGASI INDUX / SEKUNDER SALURAN BANG.LAIN-LAIN


L O K A S I LUAS AREA

PANJANG SALURAN /
PANJANG SALURAN
(HA)

Bang. Gol. Miring


Bang. Pem, bngil
SEKUNDER
Kantong Lumpur

Alat Komunikasi
Jemba!an Hewan
Bang. Pelimpah
Bang. Gorong 2
Jembatan Mobil

Pinto Penguras

Statsiun Hujan
Stasiun Hujan

Jalan lrispeksi
Sal. Sukunder
Bang. Talang
Barg. Syphon
Bang. Terjun

Tangga Cuci
Pet. Penguras
Sadap Terjun
KECAMATAN

Terowongan
Bang. U kur

Petak Tersier
Bang. Sadap

Oferkluzing

Pintu Intake
INDUK

Bagi Sadap
NAMA DAERAH

Sat. Tersier
NO

Suplisi

Air
IRIGASI

Fungsional
DESA

Potensia!
1 Cikaranggeusan Karanganyar Jp. Kulon 4038 57 2700 - 1 1 3 - 2 1 - 2 - 1 1 1 2 - - - 1 3 1 1
2 Sek.Cipanali Karang Mekar Cimanggu - 172 3000 - 1 8 1 5 2 1 1 5 1 - - - 1 - - - 1
Padajaya Jp.Kulon - 203 1000 - - 2
3 Sek.Pasir Laja Boregah Indah Cimanggu - 129 3500 - 1 4 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 1 1
4 Sek.Pasir Suuk •Mekarjaya Jp.Kulon - 117 3300 - 1 3 1 3 - 1 - 4 - - - - - - - - 1 1 1
5 Sek. Curug Hilir Ntekariava Jp.Kulon - 318 2700 - 1 5 - 2 - 1 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
6 Sek.Cibinong Nagraksari Jp.Kulon - 253 3900 - 1 1 - 3 - 1 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
7 Sek.Talogasan Boj.Genteng Ip.KuIon - 143 2300 - 1 4 - - - - - 2 - - - - - - - - 1 1 1
8 Sek.Cijorong Boj.Sari Jp.Kulon - 66 2400 - 1 2 - - - 1 - - - - - - - - - - 1 1 1
9 Sek.Cisempur Cibodas Cibitung - 44 1100 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1
10 Sek.Cikupa Baju Murni Cibitung - 273 3400 - 1 4 - 3 - 2 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
11 Sek.Ciseuti Cibitung Cibitu.ng - 128 3900 - 1 4 - 1 - - - 4 - - - - - - - - 1 1 1
12 Sek.Cikangkung Cidahu Cibitung - 623 13400 - 1 10 2 7 1 1 - 10 1 - 2 - - - - - 1 1 1
13 Sek.Cikidang Talaga Murni Cibitung - 32 2200 - 1 2 - - - - 1 - - - - - - - - 1 1 1
14 Sek. Pataroman Cidahu Clbitung - 268 5100 - 1 4 - 3 - - - 4 - - - - - - - - 1 1 1
15 Sek. Pamoyangan Cıbitung Cibituno - 220 2200 - 1 4 1 2 - - - 1 - - - - - - - - 1 1 1
Jumlah - 4038 3046 2700 53400 1 15 61 5 32 4 8 3 37 2 2 3 2 1 1 16 15 14
Tabel 1.3 Rencana Kebutuhan Air Di Jaringan Utama Dan Penetapan Pemberian Air D.I Cikaranggeusan
Daerah Irigasi : Cikaranggeusan (320335000) Total Sawah irigasi : 4261 ha

Luas Area Juru : 5 ha Jumlah Petak Tersier : 22 bh

No Nama Luas Realisasi debit Debit Usulan Rencana kebutuhan air pada periode pembagian air tersebut Debit
. Wilayah Juru Sawah pada periode pada tanap (l/det diberikan
Kerja Irigasi sebelumnya akhir pada
Debit rata-rata period periode Keb. Air Keb. Q Hilang Debit Kebutuhan air di
e ini di pintu Air di sal. suplesi bangunan Bagi
tersier lain- Induk/sek
lain
ha l/det l/det ha Qt Ql Qh Qs Qb l/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11= (7+8+9-10) 8
1 B.Cpn.10 106 165 106 165 16 181 181
2 B.Cpn.9 ka 104 162 104 162 16 178 178
3 B.Cpn.9 ki 73 114 73 114 11 125 125
4 B.Cpn.9.2 ka 1 2 1 2 0 2 2
5 B.Cpn.9.2 ki 4 6 4 6 1 7 7
6 B.Cpn.9.1 ki 1 2 1 2 0 2 2
7 B.Cpn.8.1 2 3 2 3 0 3 3
8 B.Cpn.8 40 62 40 62 6 68 68
9 B.Cpn.7 ki 2 3 4 3 4 0 4 4
10 B.Cpn.7 ki 1 40 62 40 62 6 68 68
11 B.Cpn.6 33 51 33 51 5 56 56
12 B.Cpn.5 1 18 28 18 28 3 31 31
13 B.Cpn.5 7 11 7 11 1 12 12
14 B.Cpn.4 38 59 38 59 6 65 65
15 B.Cpn.3 19 30 19 30 3 33 33
16 B.Cpn.3 ka 2 5 8 5 8 1 9 9
17 B.Cpn.3 1 ka 3 4 3 4 0 4 4
18 B.Cpn.2 ka 1 2 1 2 0 2 2
19 B.Cpn.2 ki 26 40 26 40 4 44 44
20 B.Cpn.1 ka 29 45 29 45 4 49 49
21 B.Cpn.1 ki 10 15 10 15 1 16 16
22 B.Cpn.1 2 17 26 17 26 2 28 28
K Ditetapkan 987
No Panjan
Areal Keteranga
Saluran g
n
(Km) (ha)
1 Induk [B.Ckg] 4 2700 69
2 Sek. Cipanali [B.Cpn] 22 5000 580
3 Sek. Pasirkoja [B.Pi] 7 3500 384
4 Sek. Cikangkung [B.Ckn] 14 13400 575
5 Sek. Cikupa [B.Ckp] 6 3900 358
6 Sek. Ciseuti [B.Cst] 5 3900 208
7 Sek. Cikidang [B.Ckd] 2 2200 59
8 Sek. Pataruman [B.Pt] 6 5100 362
9 Sek. Cibinong [B.Cbn] 6 3900 210
10 Sek. Pamoyanan [B.Pm] 5 2200 264
11 Sek Pasisruuk [B.Ps] 5 3300 186
12 Sek. Curughilir [B.Ch] 8 2700 401
13 Sek. Talagasari [B.Tls] 3 2500 125
14 Sek. Cijiorong [B,Cjr] 8 3300 220
15 Sek. Cisempur [B.Csp] 7 3500 260
16 Sek. Cikarang Nguluwung
15 1109
(B.Ckrnw)
17 Sek. Ciparay (B.Cpr) 9 4300 435
18 Sek. Gunung Batu (G.Gbt) 9 6900 195

Jumlah 141 61100 4261


AREAL DI. CIKARANGGEUSAN [4261]
Luas baku = 5376 ha

N AREA
SALURAN NOMENKLATUR Keterangan
O (ha)
1 INDUK (B.Ckg) 69 69
1 B.Ckg. 1 13
2 B.Ckg.1’ 5
3 B.Ckg.2 31
4 B.Ckg.3 20
2 Sek.Cipanali (B.Cpn) 580 580
1 B.Cpn.1’ 17
2 B.Cpn.1 Ki 10
3 B.Cpn.1 Ka 29
4 B.Cpn.2 Ki 26
5 B.Cpn.2 Ka 1
6 B.Cpn.3' Ka 3
7 B.Cpn.3 Ka2 5
8 B.Cpn.3 19
9 B.Cpn.4 38
10 B.Cpn.5 7
11 B.Cpn.51 18
12 B.Cpn.6 33
13 B.Cpn.7 Ki’ 40
14 B.Cpn.7 Ki2 3
15 B.Cpn.8 40
16 B.Cpn.8.1 2
17 B.Cpn.9.1 Ki 1
18 B.Cpn.9.2 Ki 4
19 B.Cpn.9.2 Ka 1
20 B.Cpn.9Ki 73
21 B.Cpn.9 Ka 104
22 B.Cpn.10 106
Sek Cikangkung
3 575 492
(B.Ckn)
1 B.Ckn.1 Ki 6
2 B.Ckn.1 Ka 29
3 B.Ckn.2 48
4 B.Ckn.4 66
5 B.Ckn.5 Ki 60
6 B.Ckn.6 72
7 B.Ckn.7 45
8 B.Ckn.8 Ki 26
9 B.Ckn.8 Ka 62
10 B.Ckn.9 62
11 B.Ckn.10 Ki 16
N NOMENKLATU AREA Keteranga
SALURAN
O R (ha) n
Sek.pamoyanan
10 264 264
[B.Pm]
1 B.Pm.t 27
2 B.Pm.2 Ki 41
3 B.Pm.2 Ka 26
4 B.Pm.2 Tgh 110
5 B.Pm.3 60
Sek.TaIagasari
11 125 125
[B.TIs]
1 B.TIs.1 30
2 B.TIs.4 Ki’ 17
3 B.Tls.4 Ka' 78
12 Sek.PasirIaja [B.Pl] 384 384
1 B.pI.1 48
2 B.pt.2 Ki' 4
3 B.pl.2 Ki* 54
4 B.pI.2 Ka 54
5 B.pI.3 Ki 30
6 B.pI.3 Ka 7
7 B.pI.3 Tgh 187
13 Sek Ciseuti [B.csj 208 208
1 B.Cs.1 52
2 B.Cs.2 25
3 B.Cs.3 20
4 B.Cs.4 Ki 88
5 B.Cs.4 Ka 23
14 Sek.Cijorong [B.Cjr) 220 220
1 B.Cjr.1 25
2 B.Cjr.2 53
3 B.Cjr.3 23
4 B.Cjr.4 31
5 B.Cjr.5 23
6 B.Cjr.6 15
7 B.Cjr.7 30
8 B.Cjr.8 20
Sek Cisempur
15 260 260
[B.Csp]
1 B.Csp.1 44
2 B.Csp.2 Ka 13
3 B.Csp.2 25
4 B.Csp.3 31
5 B.Csp.4 88
6 B.Csp.5 19
7 B.Csp.6 40
JUMLAH 108 4261
DI Cikaranggeusan merupakan daerah irigasi kewenangan pusat yang belum memiliki
sempadan jaringan irigasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka Pemerintah Cq.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai
Citarum, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, akan melaksanakan kegiatan
”Kajian Sempadan Irigasi (LOAN IPDMIP)”.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pekerjaan ini adalah untuk memetakan daerah-daerah batas sempadan jaringan
irigasi DI. Cikarangguesan melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data sekunder, kajian
data sekunder, pengumpulan data primer/lapangan, analisis data primer.
Tujuan pekerjaan ini adalah terpetakannya daerah-daerah sempadan jaringan irigasi dan
tersusunnya dokumen Kajian Sempadan Jaringan Irigasi DI. Cikarangguesan Kab. Sukabumi.

C. SASARAN
Tersedianya dokumen kajian sempadan jaringan irigasi DI. Cikaranggeusan Kab. Sukabumi
yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dan memuat mengenai garis sempadan
jaringan irigasi, rincian jumlah dan jenis bangunan yang terdapat dalam sempadan.

D. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yang dimaksud adalah Daerah Irigasi Cikaranggeusan terletak di Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

E. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber dari LOAN melalui DIPA Satuan Kerja
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Tahun Anggaran 2022 Sebesar Rp. 1.500.000.000,-
(Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). Total Kebutuhan biaya untuk paket ini adalah sebesar
Rp. 1.500.000.000 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).

F. PAKET KONTRAK
Paket ini menggunakan kontrak LUMSUM
G. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan dan Program
Satuan Kerja : Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Direktorat Jenderal : Sumber Daya Air
Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

H. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang harus dilakukan konsultan adalah meliputi:
1. Kegiatan Persiapan
a. Mobilisasi personil dan peralatan lainnya.
b. Peninjauan lapangan dan sosialisasi pelaksanaan pekerjaan pada pihak terkait
c. Koordinasi dengan stakeholder terkait selama pekerjaan berlangsung
d. Pengumpulan data sekunder, antara lain: peta kerja, data pengukuran topografi, data
sosial ekonomi (data kependudukan dan kepemilikan lahan), data identifikasi dan
inventarisasi kondisi jaringan irigasi (saluran, bangunan dan bangunan pelengkap),
data rencana pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, data RTRW, data
studi/SID/DD.
e. Dalam kegiatan persiapan ini tenaga ahli yang terlibat adalah Ketua Tim, Tenaga
pendukung yaitu Administrasi dan Keuangan
f. Untuk kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda empat dan roda dua
g. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta ATK
h. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari

2. Penyusunan Laporan Program Mutu


a. Penyusunan Rencana Kerja/Program Mutu dari Pekerjaan Kajian Sempadan Irigasi
(LOAN IPDMIP) dengan berpatokan kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan dan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Lampiran F.
b. Melakukan diskusi Program Mutu, diskusi program mutu dilakukan secara daring
atau offline dengan meminta arahan dari PPK atau Pelaksana Teknik dari BBWS
Citarum. Diskusi tersebut mengundang PPK, Pelaksana Teknik, Direksi Pekerjaan
dan juga Penyedia Jasa
c. Melakukan Penyusunan Laporan Program mutu, Program mutu disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 Lampiran F.
d. Dalam penyusunan Program mutu ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli
irigasi, ahli geodesi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
e. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
f. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
g. Kegiatan ini dilaksanakan paling lambat selama 14 hari

3. Survey Pendahuluan
a. Survey pendahuluan dilaksanakan konsultan bersama-sama dengan tim direksi,
dengan melakukan peninjauan dan orientasi lapangan. Pada tahap kegiatan ini harus
teridentifikasi kondisi eksisting Pantai di Kecamatan Cibuaya lengkap dengan
kondisi prasarana pantai yang ada yang akan menjadi pertimbangan teknis terhadap
batasan studi yang akan dilaksanakan
b. Survey Pendahuluan, survey ini dilakukan dengan tujuan melakukan identifikasi
lokasi daerah sempadan jaringan irigasi, adapun kegiatan dalam survey pendahuluan
adalah sebagai berikut:
(1) Identifikasi lokasi-lokasi yang akan dilakukan penataan disekitar sempadan
Jaringan Irigasi
(2) Inventarisasi bangunan-bangunan yang berada di sempadan jaringan irigasi
termasuk dimensi dan kondisi fisik bangunan tersebut
(3) Situasi daerah sempadan
(4) Membuat dokumentasi hasil identifikasi dan inventarisasi
(5) Menyusun laporan identifikasi dan inventarisasi kondisi
(6) Membuat gambaran
c. Dalam melakukan Survey Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim,
ahli irigasi, ahli geodesi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Administrasi Keuangan
d. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
e. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
f. Kegiatan ini dilaksanakan paling lama 14 hari

4. Pengumpulan Data Sekunder dan Analisa Data Sekunder serta Analisa studi terdahulu
a. Pengumpulan hasil studi terdahulu.
b. Data wilayah irigasi DI Cikaranggeusan
c. Data Kepemilikan Tanah di Sepanjang Jaringan Irigasi, Litelatur terkait penetapan
sempadan irigasi
d. Data Pengukuran terdahulu
e. Peta Rupa Bumi Indonesia wilayah setempat, peta Jaringan Irigasi, Skema Bangunan
Irigasi,
f. Data Multisektor
g. Data Satuan Upah dan Bahan di Lokasi Studi
h. Data Sosial Ekonomi
i. Data Aset BMN
j. Pengumpulan data lingkungan dan kebijaksanaan pemerintah (minimal data 2 tahun
terakhir
k. Data kondisi lingkungan, serta data perencanaan wilayah RT/RW provinsi dan
kabupaten minimal untuk 5 tahun mendatang) yang terdiri atas:
l. Kependudukan (jumlah, jenis kelamin, status, mata pencaharian, pendapatan,
pendidikan dll)
m. Sarana dan prasarana yang ada
n. Fasilitas dan utilitas
o. Dampak yang terjadi dari kerusakan yang pernah ada
p. Peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keppres, PP, Perda, dll) dan yang
relevan
q. RUTR propinsi, RDTR kabupaten/kawasan dan Peta Rupa Bumi dari Bakosurtanal.
r. Data-data lain yang diperlukan.
s. Tahap selanjutnya adalah melakukan peninjauan ulang (review) terhadap
perencanaan terdahulu yang meliputi : pengecekan data penunjang (topografi, desain,
hidrologi dll), pengecekan analisa data dan analisa perhitungan serta pengecekan
gambar perencanaan.
Proses pengecekan data penunjang dimaksudkan untuk mencari :
 Kesalahan data ;
 Kekurangan data ;
 Kesalahan dalam pengambilan data ;
 dan lain - lain

Proses pengecekan analisa dan perhitungan akan memastikan apakah :

 Analisa data sudah tepat dan benar : konsep pendekatan benar, rumus yang
dipakai tepat, proses analisa data dasar menjadi data siap pakai sudah
memadai;
 Perhitungan teknis sudah tepat dan benar : asumsi yang diambil wajar,
pendekatannya tepat, rumus yang dipakai sesuai dan perhitungan aritmatiknya
benar.

Proses pengecekan gambar perencanaan akan memastikan apakah :

 Terdapat kecocokan antara perhitungan dan gambar;


 Penempatan posisi dan elevasi sudah benar;
 Proses interpolasi memadai;
 Besaran standar wajar.
t. Dalam Pengumpulan Data Sekunder dan Analisa Data Sekunder serta Analisa studi
terdahulu ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi, Ahli
Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
u. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
v. Sementara untuk peralatan yang digunakan berupa computer dan komunikasi
w. Kegiatan ini dilakukan selama 14 hari

5. Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan dan Final Pendahuluan

Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan dilakukan setelah tahapan kegiatan Laporan


pendahuluan sekurang-kurangnya berisi;

a. Catatan data temuan hasil survey awal (survey pendahuluan)


b. Rencana kerja secara menyeluruh;
c. Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
d. Jadwal pengadaan dan mobilisasi peralatan
e. Jadwal kegiatan pelaksanaan pekerjaan
f. Setelah disusun seperti demikian rupa, draft laporan pendahuluan harus
diasistensikan kepada direksi pekerjaan dan penyedia jasa meminta jadwal diskusi
draft laporan pendahuluan Kepada PPK
g. Melakukan Diskusi Pendahuluan
h. Setelah melakukan diskusi pendahuluan penyedia jasa membuat notulensi hasil
diskusi yang berupa perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan Final Laporan
Pendahuluan
i. Dalam melakukan Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan dan Final Laporan
Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi,
Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
j. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
k. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
l. Kegiatan ini dilaksanakan paling lambat selama 7 hari
6. Pertemuan Konsultansi Masyarakat
a. Pertemuan Konsultansi Masyarakat merupakan Diskusi dari tim survei sosial
ekonomi dengan pemerintah daerah diperlukan untuk membahas hasil survei sosial
ekonomi serta Pemerintah daerah dan instansi lain yang relevan. Sasaran dari
diskusi dan konsultasi ini adalah perumusan konsep penanganan dampak sosial
pengadaan tanah untuk pembangunan kolam retensi.
b. Hasil survei sosial ekonomi yang perlu dibahas adalah usulan penduduk terkena
proyek, dan tanggapan pemerintah daerah terhadap usulan tersebut, mengenai hal-
hal berikut :
 Penduduk yang berhak untuk mendapatkan ganti kerugian/kompensasi,
 Jenis aset yang diganti rugi,
 Tingkat dan besaran ganti kerugian,
 Pilihan bentuk ganti kerugian,
 Pemukiman Kembali,
 Rehabilitasi
c. Pertemuan Konsultansi Masyarakat ini dilaksanakan selama 3 kali sepanjang
pelaksanaan proyek ini.
d. Dalam melakukan Pertemuan Konsultansi Masyarakat ini tenaga ahli yang terlibat
adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum
pertanahan dan Tenaga pendukung berupa Administrasi Keuangan
e. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
f. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
g. Kegiatan ini dilaksankaan masing masing selama 2 hari setiap pkm
7. Survey-Survey dan Analisa
Dalam Kegiatan Kajian Sempadan Irigasi (LOAN IPDMIP) ini diperlukan survey-survey
pendukung dalam mendukung output proyek. Diantaranya lingkup kegiatan survei
pendukung tersebut adalah :
a. Pengukuran Topografi dan Analisa Topografi serta orthophoto pada area potensi
pemanfaatan irigasi dan sepanjang sempadan irigasi
(1) Pengukuran menggunakan GPS Geodetic , Alat Total Station, Waterpass,
Serta Drone dan alat bantu lain seperti GPS Handheld yang meliputi
pengukuran batas sempadan jaringan irigasi dan detail situasi ruas jaringan
irigasi yang akan ditetapkan sempadannya sedangkan pengukuran yang meliputi
pemetaan potongan melintang jaringan irigasi potongan memanjang jaringan
irigasi detail situasi ruas jaringan irigasi menggunakan data hasil pengukuran
pada pekerjaan SID Rehabilitasi DI Kewenangan Pusat (2018). Alat Total
Station (TS) dan GPS Geodetic yang digunakan wajib kalibrasi. Lingkup
pekerjaan pengukuran adalah sempadan primer, sekunder dan tersier dari DI
Cikaranggeusan.
(2) Pada kegiatan ini dilakukan terlebih dahulu koordinasi antara Team Leader,
Ahli Topografi dan Tim Direksi membahas mengenai waktu pelaksanaan
survey topografi, metoda yang dipakai serta titik referensi yang digunakan.
Survey topografi terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain :
 Pengukuran Updating Situasi Batas Sempadan Irigasi Peta Dasar Skala
1 : 5.000.
Sejauh gambar pengukuran situasi lama tersedia tidak ada
perubahan situasi dilapangan dan setelah dilakukan inspeksi
lapangan ternyata gambar situasi dan elevasi masih cocok, maka
sebaiknya tidak dilakukan pekerjaan pengukuran situasi total
(cukup dengan up-dating map ).
Pengukuran situasi hanya dilakukan dalam :
 Batas Sempadan Daerah Irigassi Cikaranggeusan;
 Ada perubahan situasi ( misal : perubahan fungsi sawah );
 Terdapat kesalahan pengukuran.
 Jadi pengukuran dilakukan hanya pada bagian yang diperlukan saja
(adanya perubahan lahan, batas sempadan yang ada dll) dan gambar
pengukuran yang baru sebagai tambahan (komplemen) gambar lama
digambar pada lembar yang sama atau baru.
 Melakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan topografi untuk
mendapatkan peta topografi ukuran 1:2.000, kegiatan pengukuran dan
pemetaan mengacu pada PT-02, SK DJ Pengairan No.
185/KPTSA/A/1986 : Pengukuran Topografi,
(3) Pengukuran topografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran bentuk
permukaan tanah yang berupa situasi dan ketinggian serta posisi kenampakan
yang ada di lokasi tersebut.
(4) Sebelum pekerjaan pengukuran ini dimulai, terlebih dahulu harus membuat
program kerja dan jadual waktu pelaksanaan agar mendapatkan hasil yang
optimal dan sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.
(5) Kegiatan pengukuran topografi yang dilakukan adalah :
 Pemasangan Patok Kayu sebanyak 1500 buah, Bench Mark (BM)
Sebanyak 30 buah dan Control Point (CP) sebanyak 150 buah
 Pengukuran Poligon Utama dan Cabang
 Pengukuran Sipat Datar atau Waterpass
 Pengukuran Situasi Detail
 Pengukuran Profil Melintang dan Memanjang
(6) Rintisan dan Pemasangan CP (Batas Sempadan)
Maksud dari pekerjaan ini adalah menentukan jalur-jalur pengukuran
sempadan serta memasang patok-patok pada jalur tersebut sehingga
memudahkan pengukuran.
1. Patok BM menggunakan data hasil studi terdahulu.
2. Patok Pilar control (C.P) dipasang setiap 200 meter kiri dan kanan pada
jalur trase saluran.
3. Pilar-pilar tersebut dipasang pada tempat aman, stabil serta mudah
ditemukan.
4. Patok-patok dibuat dari kayu dolken dengan diameter 5-8 cm, atau
pangkal bamboo yang keras, pada bagian atas patok dicat dengan warna
merah dan ditandai dengan paku.
5. Jalur lintasan/pengukuran mengikuti jaringan irigasi.
(7) Hasil Pekerjaan Pengukuran wajib diasistensikan dan disetujui oleh Ketua
Direksi, Sekretaris direksi dan Anggota Direksi
(8) Penyedia Jasa Wajib menyerahkan copy data Pengukuran dan draft gambar
pengukuran di lapangan yang telah disetujui oleh Ketua Direksi, Sekretaris
direksi dan Anggota Direks
(9) Penggambaran
 Penggambaran peta situasi
 Detail lapangan Digambar
 Kontur dibuat dengan interval kontur ialah 1 m
 Tiap lembar peta harus overlap 5 cm
 Pada tiap lembar peta dicantumkan keterangan keterangan detail
menurut legenda yang lazim dipergunakan pada peta situasi
 Skala peta ialah 1:2.000
 Penggambaran peta petunjuk
 Penggambaran peta ditunjuk dibuat untuk mengetahui keadaan daerah
yang diukur secara garis besar.
 Peta ditunjuk dibuat dengan skala 1:5.000.
 Pada peta petunjuk ini digambarkan letak lembar-lembar peta situasi
skala 1:2.000.
 Penggambaran penampang memanjang
 Penampang memanjang Digambar dengan skala vertical 1:100 dan
skala horizontal 1:2.000.
 Pada gambar batas sempadan irigasi tertera jelas, penampang saluran
irigasi dan batas sempadan irigasi, baik berupa rumah, benteng atau
lain lain di daerah sempadan irigasi
 Penggambaran penampang melintang
 Penampang melintang digambar dengan skala vertical 1:100 dan skala
horizontal 1:100 dengan batas sepanjang 30 m dari saluran irigasi.
(10) Dalam melakukan Pengukuran Topografi dan Analisa Topografi ini tenaga
ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli geodesi, Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Chief Surveyor, Surveyor, Tenaga Lokal Surveyor
dan Administrasi Keuangan
(11) Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
(12) Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer
dan komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
(13) Kegiatan ini dilaksankaan maksimal 3 bulan

b. Survey Identifikasi titik-titik pelanggaran sempadan irigasi


Survey dan Analisa titik-titik pelanggaran sempadan irigasi dilakukan dengan cara
observasi/pengamatan langsung di lapangan, diskusi dengan petugas dan tokoh
masyarakat, serta wawancara dengan penduduk responden. Wawancara/diskusi
dengan petugas dan tokoh masyarakat dilakukan terhadap Kepala Desa, Camat, dan
tokoh informal setempat. Data yang diperoleh di tracking dan di simpan dalam bentuk
koordinat serta dilengkapi dengan keterangan yang jelas meliputi, RT/RW,
Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan juga dokumentasi dan disajikan dalam bentuk
form.
Dalam melakukan Survei dan Analisa Survei Identifikasi titik-titik pelanggaran
sempadan irigasi ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, Ahli Irigasi, ahli
geodesi, Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa Chief Surveyor,
Surveyor, Tenaga Lokal Surveyor dan Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK Kendaraan yang digunakan
berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 2 bulan
c. Survey Sosial Ekonomi
Survey Sosial Ekonomi dilakukan dengan cara observasi/pengamatan langsung di
lapangan, diskusi dengan petugas dan tokoh masyarakat, serta wawancara dengan
penduduk responden. Wawancara/diskusi dengan petugas dan tokoh masyarakat
dilakukan terhadap Kepala Desa, Camat, dan tokoh informal setempat. Responden
dilakukan dengan cara memilih sejumlah sampel (responden) secara acak
proporsional dari populasi penduduk yang tinggal di desa atau kelurahan khususnya
didaerah rencana pekerjaan. Wawancara dilakukan nonformal dengan mengacu pada
daftar pertanyaan (questioner) yang sudah disusun. Data yang dikumpulkan meliputi
questioner yang berisi:
 Keterangan Pokok Responden
 Karakteristik Sosial dan permasalahan
 Persepsi warga tentang Rencana Penetapan Batas Sempadan Daerah Irigasi.

Dan akan dimatrikulasi mengenai permasalahan, kendala serta aspirasi masyarakat


terhadap rencana pekerjaan/proyek dilihat dari sisi sosial ekonomi berdasarkan hasil
survey dan sosialisasi sebagai masukan dalam menarik kesimpulan dan usulan
rekomendasi. Selain itu dalam Analisa ekonomi yang akan dilakukan menyangkut
indikator-indikator antara lain : Benefit/Cost Ratio, Net Benefit (present Value) dan
Economic Internal Rate Of Return (EIRR), berdasarkan beberapa alternatif umur
ekonomis jaar dan interest raate (bunga) yang berlaku.

Untuk keperluan tersebut, konsultan harus mengumpulkan data harga upah, bahan,
sewa alat bantu, data mengenai jenis tanaman hasil panen dan harga jual yang berlaku
dilokasi pekerjaan
Dalam melakukan Survei dan Analisa Ekonomi ini tenaga ahli yang terlibat adalah
ketua tim, Ahli Sosial Ekonomi dan Tenaga pendukung berupa Surveyor, Tenaga
Lokal Surveyor dan Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 4 bulan

d. Survey dan Analisan Pemanfaatan Lahan


Survey dan Analisa Pemanfaatan Lahan dilakukan dengan cara observasi/pengamatan
langsung di lapangan, diskusi dengan petugas dan tokoh masyarakat, serta wawancara
dengan penduduk responden. Wawancara/diskusi dengan petugas dan tokoh
masyarakat dilakukan terhadap Kepala Desa, Camat, dan tokoh informal setempat.
Responden dilakukan dengan cara memilih sejumlah sampel (responden) secara acak
proporsional dari populasi penduduk yang tinggal di desa atau kelurahan khususnya
didaerah rencana pekerjaan. Wawancara dilakukan nonformal dengan mengacu pada
daftar pertanyaan (questioner) yang sudah disusun. Data yang dikumpulkan meliputi
questioner yang berisi:
 Keterangan Pokok Responden
 Karakteristik Sosial dan permasalahan
 Data Pemanfaatan Sempadan pada Daerah Irigasi Cikaranggeusan.
Dan akan dimatrikulasi mengenai permasalahan, kendala serta aspirasi masyarakat
terhadap rencana pekerjaan/proyek dilihat dari sisi sosial ekonomi berdasarkan hasil
survey dan sosialisasi sebagai masukan dalam menarik kesimpulan dan usulan
rekomendasi
Dalam melakukan Survei dan Analisa Pemanfaatan Sempadan ini tenaga ahli yang
terlibat adalah Ketua tim, Ahli Irigasi, ahli geodesi, Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Chief Surveyor, Surveyor, Tenaga Lokal Surveyor dan
Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 2 bulan
e. Survey Inventarisasi Kondisi Sempadan Irigasi
Pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Konsultan/penyedia jasa, juru pengairan, dengan melakukan penelusuran setiap ruas
saluran, suplesi dan saluran pembuang dan setiap bangunan disepanjang saluran dan
menginventarisasi kondisi batas sempadan saluran dan bangunannya.
Sketsa detail semua batas sempadan bangunan yang dilengkapi dengan dimensi,
ukuran, elevasi dsb harus dibuat. Rincian perbaikan yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan EOM harus ditulis dalam sketsa tersebut. Data ini harus
dimasukan dalam blanko yang disediakan. Foto diambil pada bangunan penting untuk
menggambarkan pekerjaan yang dibutuhkan.

 Gambar-gambar yang tersedia tentang batas sempadan bangunan harus dibawa ke


lapangan selama inspeksi, dan dimensi penting diukur kembali dan dicatat di atas
gambar. Kalau batas sempadan bangunan tidak tersedia, harus dibuat sketsa yang
jelas hasil dari lapangan dengan dimensi terinci untuk selanjutnya dibuat gambar-
gambar berdimensi. Sketsa-sketsa ini harus dijilid rapih dan diserahkan pada akhir
pekerjaan.

 Menyusun inventarisasi batas sempadan saluran irigasi dan drainase, batas


sempadan bangunan pada saluran, batas sempadan bangunan pengukur debit,
batas sempadan jalan inspeksi dan batas sempadan rumah instansi dalam blanko
yang tersedia.

 Peta skema yang tersedia harus dipelajari sebelum survey lapangan. Petak tersier
yang ada dengan luas melebihi 150 ha harus dicatat untuk mencari alternatif lain
supaya luas dibatasi sampai 150 ha. Alternatif yang mungkin adalah
meningkatkan batas sempadan saluran tersier menjadi batas sempadan saluran
sekunder atau saluran muka, atau pemindahan sebagian areal ke batas sempadan
bangunan sadap lain. Sebaliknya, batas sempdan saluran kecil yang melayani
kurang dari 100 ha harus dicatat untuk direklasifikasikan sebagai batas sempadan
saluran tersier / saluran muka atau dianggap sebagai batas sempadan saluran
sekunder. Setelah dibicarakan dengan Kepala Dinas terkait di Kabupaten yang
bersangkutan dan disetujui, perubahan-perubahan itu harus dimasukan dalam
batas sempadan irigasi yang baru. .

Dalam melakukan Survei dan Analisa Pemanfaatan Sempadan ini tenaga ahli yang
terlibat adalah Ketua tim, Ahli Irigasi, ahli geodesi, Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Chief Surveyor, Surveyor, Tenaga Lokal Surveyor dan
Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 2 bulan

8. Penyusunan Draft Laporan Antara dan Final Antara

Penyusunan Draft Laporan Antara dilakukan setelah tahapan kegiatan Laporan


pendahuluan sekurang-kurangnya berisi;

a. Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Sasaran, Lokasi Kegiatan, Lingkup Kegiatan,
Data Dasar, Sistematika Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Survei Lapangan
b. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan;
c. Metodologi Pekerjaan
d. Jadwal Pelaksanaan
e. Hasil Analisa
f. Setelah disusun seperti demikian rupa, draft laporan Antara harus diasistensikan
kepada direksi pekerjaan dan penyedia jasa meminta jadwal diskusi draft laporan
pendahuluan Kepada PPK
g. Melakukan Diskusi Draft Laporan Antara
h. Setelah melakukan diskusi Draft Laporan Antara penyedia jasa membuat notulensi
hasil diskusi yang berupa perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan Final Laporan
Antara
i. Dalam melakukan Penyusunan Draft Laporan Antara dan Final Laporan
Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi,
Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
j. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
k. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
l. Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 21 Hari

9. Penyusunan Konsep Pemulihan DI Cikaranggeusan dan Penataan Kawasan Koridor


Irigasi/Sempadan Irigasi dan Penyusunan Rekomendasi Sempadan Irigasi.
Dalam penyusunan Konsep pemulihan DI Cikaranggeusan dan Penataan Kawasan
Koridor Irigasi/Sempadan Irigasi diharuskan terdapat konsep kajian kelembagaan
sempadan irigasi, konsep SK Direjen SDA tentang penentuan tim kajian penetapan
sempadan irigasi dan konsep nota kesepakatan bersama dan persetujuan Kerjasama antar
Lembaga agar penyusunan konsep pemulihan DI Cikaranggeusan dan penataan Kawasan
Koridor Irigasi/Sempadan Irigasi dapat terealisasi. Selain hal tersebut dalam tahapan ini
diharuskan ada perlunya upaya dalam penentuan sempadan irigasi.
Dalam melakukan Penyusunan Konsep Pemulihan dan Penyusunan Rekomendasi
Sempadan Irigasi DI Cikaranggeusan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli
irigasi, ahli geodesi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga
pendukung berupa Chief Surveyor serta Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 1 bulan

10. Penyusunan Draft Laporan Akhir dan Final Akhir

Penyusunan Draft Laporan Antara dilakukan setelah tahapan kegiatan Laporan


pendahuluan sekurang-kurangnya berisi;
a. Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Sasaran, Lokasi Kegiatan, Lingkup Kegiatan,
Data Dasar, Sistematika Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Survei Lapangan
b. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan;
c. Metodologi Pekerjaan
d. Jadwal Pelaksanaan
e. Hasil Analisa
f. Setelah disusun seperti demikian rupa, draft laporan Antara harus diasistensikan
kepada direksi pekerjaan dan penyedia jasa meminta jadwal diskusi draft laporan
pendahuluan Kepada PPK
g. Melakukan Diskusi Draft Laporan Antara
h. Setelah melakukan diskusi Draft Laporan Antara penyedia jasa membuat notulensi
hasil diskusi yang berupa perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan Final Laporan
Antara
i. Dalam melakukan Penyusunan Draft Laporan Antara dan Final Laporan
Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi,
Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
j. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
k. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
l. Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 1 bulan

11. Penyusunan Rancangan Konseptual SMKK

Rancangan Konseptual SMKK memuat:

a. Lingkup tanggungjawab perancangan, termasuk pernyataan bahwa dalam hal terjadi


revisi desain, tanggungjawab revisi desain dan dampaknya ada pada penyusun
revisi;
b. Metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
c. Identifikasi bahaya, mitigasi bahaya, dan penetapan tingkat risiko;
d. Daftar standar dan/atau peraturan perundang-undangan Keselamatan Konstruksi
yang ditetapkan untuk desain;
e. Biaya Penerapan SMKK; dan
f. Rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan pemeliharaan konstruksi
bangunan.
g. Rancangan ini harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan dan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
h. Dalam melakukan Penyusunan Rancangan Konseptual SMKK ini tenaga ahli yang
terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli
hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa Administrasi Keuangan
i. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
j. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
k. Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 1 bulan

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan Kajian Sempadan Jaringan Irigasi DI. Cikarangguesan Kab. Sukabumi
ini dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Tugas (SPMK).

J. KEWAJIBAN

KEWAJIBAN PEMBERI PEKERJAAN, DIREKSI DAN PEMBINA PEKERJAAN

Pemberi pekerjaan akan meberi kemudahan pada konsultan untuk memperoleh atau
menggunakan data/ informasi yang ada di proyek dari hasil studi terdahulu serta
memberikan kemudahan lainnya untuk keperluan pekerjaan.

KEWAJIBAN KONSULTAN

Konsultan berkewajiban untuk menyediakan tenaga pelaksana pekerjaan, peralatan kantor,


peralatan survey, alat transportasi dan lain- lainnya yang sesuai dengan keperluan pekerjaan
ini dan melaksanakan pekerjaan mengikuti KERANGKA ACUAN KERJA serta
pengaturan lainnya yang akan disepakati bersama.
K. LAIN-LAIN

Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SNI
yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian
PUPR dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam
pelaksanaannya diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

1. Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh Direksi Pekerjaan untuk mendiskusikan


atau memberikan penjelasan mengenai hasil kerja yang dicapai
2. Konsultan harus menunjuk seseorang yang bertindak sebagai perwakilan yang sewaktu
waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa
penuh untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Konsultan
3. Konsultan harus menyerahkan foto/gambar yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan serta data perhitungan pengukuran sesuai dengan prestasi pekerjaan.
4. Konsultan diharapkan bisa mengembangkan disiplin ilmu yang dipunyai oleh tenaga
ahlinya dengan cara mengembangkan dan mengolah data untuk keperluan pekerjaan
ini sesuai dengan metode mulai dari yang sederhana sampai dengan metode yang
terbaru, dan tidak tertutup kemungkinan pada Kerangka Acuan Kerja yang ada.

L. ALIH PENGETAHUAN
Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil/staf pada PPK Perencanaan dan
Program Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

M. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Tenaga ahli yang diperlukan adalah mereka yang berpengalaman dibidangnya dan
mempunyai tanggungjawab profesi yang tinggi. Personil yang ditugaskan oleh konsultan
dalam pekerjaan ini harus mampu dan memahami didalam tugasnya masing-masing. Seluruh
pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggungjawab seorang engineer yang
ditugaskan sebagai team leader. Syarat-syarat yang harus dipenuhi masing-masing
dijelasikan dibawah ini.
PENGALAMA
PENDIDIKAN SERTIFIKAT JUMLAH
N N
POSISI /JURUSAN KEAHLIAN PERSONIL
O PROFESIONAL
(Minimal) (Minimal) (Orang)
(Minimal)
TENAGA AHLI
1 Team Leader S2 – Teknik 4 Ahli Madya 1
Sipil/Pengairan Sumber Daya
Air
2 Ahli Irigasi S1 – Teknik 4 Ahli Muda 1
Sipil/Pengairan Sumber Daya
Air
3 Ahli Geodesi S1 – Teknik 4 Ahli Muda 1
Geodesi/Geomatika Teknik
Geodesi
4 Ahli Sosial S1 – Sosial 4 Non SKA 1
Ekonomi Ekonomi
5 Ahli Hukum S1 – Hukum 4 Non SKA 1
Pertanahan
6 Ahli K3- S1-Teknik Sipil/ 3 Ahli Muda 1
Konstruksi Pengairan Konstruksi
7 Ass. Ahli S1 Teknik Sipil/ 2 Ahli Muda 1
Geodesi Pengairan Teknik
Geodesi
8 Ass. Ahli S1 – Sosial 2 Non SKA 1
Ekonomi Ekonomi
STAFF PENDUKUNG
1 Chief S1 – Teknik 4 1
Surveyor Geodesi
2 Surveyor D3 – Teknik 4 3
Sipil/Geodesi
3 Juru D3 – Teknik Sipil 4 2
Gambar/CAD
Operator
4 Administrasi S1 1
dan
Keuangan
5 Tenaga Lokal STM/SMA 5
Surveyor
TOTAL PERSONIL 17

N. KELUARAN
Adapun keluaran (output) yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah memberikan produk
laporan Kajian Sempadan Jaringan Irigasi, peta dan gambar serta dokumen pendukung
lainnya.

O. LAPORAN PEKERJAAN
1. Laporan Program Mutu
Program Mutu, berisi uraian prosedur pelaksanaan pekerjaan yang penyusunannya
mengacu pada standar pembuatan Program Mutu dari Surat Edaran Meteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 15/SE/M/2-19 tentang Tata
Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Umum dan Perumahan Rakyat, serta harus dikonsultasikan dan disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen. Dokumen Program Mutu harus diserahkan selambat-lambatnya 2
minggu setelah tanggal penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Draft Laporan Pendahuluan
Draft Laporan Pendahuluan antara lain memuat:
a. Pendahuluan berisi antara lain: definisi, latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi
kegiatan, waktu pelaksanaan, nama pekerjaan dan pengguna jasa, ruang lingkup,
dan output/keluaran pekerjaan.
b. Metode Pendekatan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan, antara lain berisi:
1. Umum.
2. Kerangka metodologi memuat identifikasi permasalahan dan ketersediaan
data, teknik dan metodologi yang akan ditetapkan.
3. Rencana kerja berisi: rencana pelaksanaan, dilengkapi dengan bagan alir
(flow chart) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kurva-S dan rencana
pelaporan.
4. Kerangka Pedoman Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi.
5. Kerangka pola pikir Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi (diperbaiki
/disempurnakan setelah diskusi draft laporan pendahuluan).
6. Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan dihadapi, upaya-
upaya penanganan atau antisipasi permasalahan.
c. Hasil survey pendahuluan/awal.

Kegiatan asistensi laporan dilaksanakan dalam bentuk konsultasi dengan Direksi


Pekerjaan sepanjang kegiatan berlangsung. Laporan Draft Pendahuluan dijilid dalam
bentuk hard cover dan diserahkan ke balai untuk diasistensikan ke Direksi Pekerjaan
sebelum dilakukan diskusi draft laporan pendahuluan. Draft Laporan Pendahuluan
dibuat sebanyak 15 (lima belas) rangkap.

3. Final Laporan Pendahuluan


Final Laporan Pendahuluan antara lain memuat:
a. Pendahuluan berisi antara lain: definisi, latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi
kegiatan, waktu pelaksanaan, nama pekerjaan dan pengguna jasa, ruang lingkup,
dan output/keluaran pekerjaan.
b. Metode Pendekatan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan, antara lain berisi:
7. Umum.
8. Kerangka metodologi memuat identifikasi permasalahan dan ketersediaan
data, teknik dan metodologi yang akan ditetapkan.
9. Rencana kerja berisi: rencana pelaksanaan, dilengkapi dengan bagan alir
(flow chart) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kurva-S dan rencana
pelaporan.
10. Kerangka Pedoman Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi.
11. Kerangka pola pikir Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi (diperbaiki
/disempurnakan setelah diskusi draft laporan pendahuluan).
12. Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan dihadapi, upaya-
upaya penanganan atau antisipasi permasalahan.
c. Hasil survey pendahuluan/awal.
d. Notulensi Hasil Diskusi Draft Laporan Pendahuluan
e. Tanggapan Hasil Diskusi Draft Laporan Pendahuluan

Kegiatan asistensi laporan dilaksanakan dalam bentuk konsultasi dengan Direksi


Pekerjaan sepanjang kegiatan berlangsung. Laporan Final Pendahuluan dijilid dalam
bentuk hard cover dan diserahkan ke balai untuk diasistensikan ke Direksi Pekerjaan
dan setelah mendapatkan persetujuan dari ketua direksi pekerjaan final laporan
pendahuluan dapat dijilid dan diperbanyak. Draft Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak
5(lima) rangkap, satu asli dan 4 copy.

4. Laporan Bulanan

Laporan bulanan berisikan tentang pekerjaan yang dicapai, Rencana kegiatan dan target
kegiatan yang akan dikerjakan pada bulan tersebut, Hasil kegiatan/realisasi yang telah
dikerjakan pada bulan tersebut dan pencapaian target disertakan kurva-S, Hambatan
masalah yang dihadapi dan cara mengatasi. Laporan bulanan sekurang-kurangnya berisi ;

a. Laporan kemajuan pekerjaan


b. Rencana kegiatan bulan berikutnya
c. Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.
d. Notulen rapat dan hal-hal penting lainnya
Laporan bulanan diserahkan pada Direksi Pekerjaan sebanyak 5(lima) rangkap pada
setiap akhir bulan yang bersangkutan,

5. Draft Laporan Antara


Draft Laporan antara berisi tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan, antara lain
pengumpulan data, hasil inventarisasi dan investigasi, pendekatan pemecahan masalah,
rencana kerja selanjutnya dan analisis data serta hasil sementara Kajian Batas Sempadan
Jaringan Irigasi. Draft Laporan antara / interim memuat hasil sementara pelaksanaan
pekerjaan, yang berisi antara lain :

1) Laporan kemajuan pekerjaan


2) Data-data yang telah dikumpulkan
3) Hasil Survey Topografi dan Analisa Topografi
4) Hasil Survey Inventarisasi Kondisi Sempadan Irigasi dan Analisa
5) Hasil Survey dan Analisa Sosial Ekonomi
6) Hasil Survey Identifikasi dan Kondisi Pemanfaatan lahan dan analisa
7) Hasil PKM 1 dan ke 2
8) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam penyusunan detail desain
9)Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.
10) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan
Draft Laporan Antara didiskusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan direksi
pekerjaan dahulu sebelum maju ke tahapan diskusi draft laporan antara, setelah
menadapat persetujuan dari direksi pekerjaan maka Draft Laporan Antara (interim) dijilid
secara sederhana (soft cover) sebanyak 15 (lima belas) rangkap dan diserahkan selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum presentasi draft Laporan Antara.
6. Final Laporan Antara
Final Laporan antara berisi tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan, antara lain
pengumpulan data, hasil inventarisasi dan investigasi, pendekatan pemecahan masalah,
rencana kerja selanjutnya dan analisis data serta hasil sementara Kajian Sempadan Irigasi
(LOAN IPDMIP). Draft Laporan antara / interim memuat hasil sementara pelaksanaan
pekerjaan, yang berisi antara lain :

1) Laporan kemajuan pekerjaan


2) Data-data yang telah dikumpulkan
3) Hasil Survey Topografi dan Analisa Topografi
4) Hasil Survey Inventarisasi Kondisi Sempadan Irigasi dan Analisa
5) Hasil Survey dan Analisa Sosial Ekonomi
6) Hasil Survey Identifikasi dan Kondisi Pemanfaatan lahan dan analisa
7) Hasil PKM 1 dan ke 2
8) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam penyusunan kajian sempadan
irigasi
9) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.
10) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan
11) Notulen rapat diskusi draft laporan antara dan hal-hal penting lainnya
12) Tanggapan Hasil Diskusi Draft Laporan Antara
Setelah dibuat final laporan antara, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai final laporan antara
Final Laporan Antara (interim) dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima)
rangkap dan diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah presentasi laporan
antara.

7. Laporan Akhir Pengukuran


Laporan akhir pengukuran berisikan data dan analisa hasil pengukuran di lapangan.
Dalam laporan akhir pengukuran ini minimal memuat :
1) Latar Belakang pekerjaan pengukuran
2) Penejelasan Persiapan Pekerjaan Pengukuran
3) Menginformasikan tentang Survei Hidrologi
4) Pelaksanaan Survei Topografi
5) Pemrosesan Data
6) Hasil Pengukuran Topografi
7) Setelah dibuat Laporan Akhir Pengukuran, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan Akhir Pengukuran bisa dijilid dan diserahkan ke balai.
8) Final Laporan Akhir Pengukuran dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5
(lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.

8. Laporan Inventarisasi Sempadan Irigasi


Laporan Inventarisasi Sempadan Irigasi berisikan data dan analisa hasil survei
Inventarisasi Sempadan Irigasi. Dalam laporan Inventarisasi Sempadan Irigasi ini
minimal memuat :

1) Latar Belakang pekerjaan Inventarisasi Sempadan Irigasi


2) Gambaran Umum Wilayah Kajian
3) Identifikasi Permasalahan
4) Hasil Analisisi (Kajian Peraturan Terkait, Identifikasi dll)
5) Hasil Orientasi Lapangan

Setelah dibuat Laporan Inventarisasi Sempadan Irigasi ini, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan maka Inventarisasi Sempadan Irigasi. Laporan Inventarisasi
Sempadan Irigasi dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.
9. Laporan Deskripsi BM dan CP
Laporan Deskripsi BM dan CP berisikan data dan pemasangan BM dan CP di lapangan.
Dalam Deskripsi BM dan CP ini minimal memuat :

1) Latar Belakang pekerjaan pemasangan BM dan CP


2) Penejelasan Persiapan Pekerjaan pemasangan BM dan CP
3) Pelaksanaan Pemasangan BM dan CP
4) Pemrosesan Data
5) Hasil Pemasangan BM dan CP
6) Deskripsi BM dan CP
Setelah dibuat Deskripsi BM dan CP, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Deskripsi BM dan CP
maka Laporan Deskripsi BM dan CP ini dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5
(lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.

10. Laporan Buku Ukur


Laporan Buku Ukur ini berisikan data dan Analisa pemrosesan data survei topografi.
Dalam Laporan Buku Ukur ini minimal memuat :

1) Latar Belakang pekerjaan pemasangan BM dan CP


2) Penejelasan Persiapan Pekerjaan topografi
3) Pelaksanaan survei topografi
4) Pemrosesan Data survei topografi
5) Hasil pengukuran topografi

Setelah dibuat Laporan Buku Ukur, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan Buku Ukur.
Final Laporan Buku Ukur dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap,
1 (Satu) Asli dan 4 Copy.
11. Album Gambar A3 dan A1

Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan pemetaan, lay out
bangunan utama dan bangunan pelengkapnya, potongan memanjang dan melintang,
detail bangunan utama dan bangunan penunjang. Penggambaran mengacu pada KP-07
Tahun 2013 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran

Gambar – gambar harus dibuat dengan manggunakan program Auto CAD serta
diserahkan dalam bentuk A3 dan ukuran A1.

Dalam pembuatan gambar, konsultan diwajibkan untuk melakukan konsultasi/ asistensi


dan diskusi dengan pengawas pekerjaan secara priodik dan setelah selesai gambar-
gambar harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas pekerjaan.

1) Detail lapangan Digambar


2) Kontur dibuat dengan interval kontur ialah 1 m
3) Tiap lembar peta harus overlap 5 cm
4) Pada tiap lembar peta dicantumkan keterangan keterangan detail menurut legenda
yang lazim dipergunakan pada peta situasi
5) Skala peta ialah 1:2.000
6) Penggambaran peta petunjuk
7) Penggambaran peta ditunjuk dibuat untuk mengetahui keadaan daerah yang diukur
secara garis besar.
8) Peta ditunjuk dibuat dengan skala 1:5.000.
9) Pada peta petunjuk ini digambarkan letak lembar-lembar peta situasi skala 1:2.000.
10) Penggambaran penampang memanjang
11) Penampang memanjang Digambar dengan skala vertical 1:100 dan skala
horizontal 1:2.000.
12) Pada gambar penampang memanjang harus digambarkan permukaan dasar irigasi,
permukaan air irigasi, permukaan air terendah, permukaan air tertinggi dan batas
sempadan irigasi
13) Penggambaran penampang melintang sempadan irigasi
14) Penampang melintang digambar dengan skala vertical 1:100 dan skala horizontal
1:100 batas sepanjang 30 m dari saluran irigasi.
Setelah dibuat Album Gambar, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Album Gambar maka
Album Gambar dijilid secara sederhana sebanyak 1 (Satu) set.

12. Laporan Sosial Ekonomi


Laporan Sosial Ekonomi berisikan data dan Analisa hasil survei social ekonomipada
wilayah kajian. Dalam Laporan Sosial Ekonomi ini minimal memuat :

1) Latar Belakang Pengumpulan data dan Analisa Data Sosial Ekonomi


2) Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
3) Metodologi
4) Hasil Survey dan Analisa Sosial Ekonomi

Setelah dibuat Laporan Sosial Ekonomi, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan
kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan Sosial
Ekonomi maka Laporan Sosial Ekonomi dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5
(lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.

13. Draft Mou Sempadan


Laporan Draft Mou Sempadan berisikan data dan Analisa hasil penyusunan konsep
pemulihan DI Cikaranggeusan, penataan Kawasan koridor irigasi dan Penyusunan
Rekomendasi Sempadan Irigasi pada wilayah kajian. Dalam Laporan Draft Mou
Sempadan ini minimal memuat :

1) Latar Belakang Pengumpulan data dan Analisa Data Draft Mou Sempadan
2) Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
3) MoU Sempadan DI Cikaranggeusan
4) Perjanjian Kerjasama DI Cikaranggeusan
Setelah dibuat Laporan Draft Mou Sempadan, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Draft Mou Sempadan maka Draft Mou Sempadan dijilid secara sederhana (soft
cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.

14. Laporan PKM


Laporan PKM berisikan data dan Analisa hasil PKM pada wilayah kajian. Dalam
Laporan PKM ini minimal memuat :

1) Latar Belakang Pengumpulan data dan Analisa Data PKM


2) Persiapan dan Pelaksanaan PKM
3) Materi PKM
4) Hasil PKM

Setelah dibuat Laporan PKM, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada direksi
pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan PKM, maka Laporan
PKM dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4
Copy.

15. Draft Laporan Akhir


Draft Laporan Akhir antara berisi tentang penyelesaian pekerjaan yang telah dilakukan,
antara lain hasil pengumpulan data, hasil inventarisasi dan investigasi, hasil pendekatan
pemecahan dan hasil analisis data serta hasil final Kajian Sempadan Irigasi (LOAN
IPDMIP). Draft Laporan antara / interim memuat hasil sementara pelaksanaan pekerjaan,
yang berisi antara lain :

1) Laporan kemajuan pekerjaan


2) Data-data yang telah dikumpulkan
3) Hasil Survey Topografi dan Analisa Topografi
4) Hasil Survey Inventarisasi Kondisi Sempadan Irigasi dan Analisa
5) Hasil Survey dan Analisa Sosial Ekonomi
6) Hasil Survey Identifikasi dan Kondisi Pemanfaatan lahan dan analisa
7) Hasil PKM 1 dan ke 2
8) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam penyusunan kajian sempadan
irigasi
9) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.
10) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan
Draft Laporan Akhir didiskusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan direksi
pekerjaan dahulu sebelum maju ke tahapan diskusi draft laporan akhir, setelah menadapat
persetujuan dari direksi pekerjaan maka Draft Laporan Akhir dijilid secara sederhana
(soft cover) sebanyak 15 (lima belas) rangkap dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
hari sebelum presentasi draft Laporan Antara.

16. Final Laporan Akhir


Final Laporan akhir berisi tentang hasil akhir pekerjaan yang telah dilakukan, antara lain
hasil pengumpulan data, hasil inventarisasi dan investigasi, hasil pendekatan pemecahan
masalah, dan hasil analisis data serta hasil final Kajian Sempadan Irigasi (LOAN
IPDMIP). Draft Laporan akhir memuat hasil final pelaksanaan pekerjaan, yang berisi
antara lain :

1) Laporan kemajuan pekerjaan


2) Data-data yang telah dikumpulkan
3) Hasil Survey Topografi dan Analisa Topografi
4) Hasil Survey Inventarisasi Kondisi Sempadan Irigasi dan Analisa
5) Hasil Survey dan Analisa Sosial Ekonomi
6) Hasil Survey Identifikasi dan Kondisi Pemanfaatan lahan dan analisa
7) Hasil PKM 1, 2 dan 3
8) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam penyusunan kajian sempadan
irigasi
9) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.
10) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan
11) Notulen rapat diskusi draft laporan antara dan hal-hal penting lainnya
12) Tanggapan Hasil Diskusi Draft Laporan Akhir
Setelah dibuat final laporan akhir, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai final laporan akhir.
Final Laporan Akhir dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap
dengan 1 Asli dan 4 Copy serta diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
presentasi laporan antara.

17. Eksternal Hardisk


Dengan tidak mengurangi isi laporan (laporan, gambar dan foto-foto serta hasil video
drone yang ada dalam semua Report), dicopy ke dalam Hardisk Esternal, sebanyak 1
(satu) buah dengan kapasitas 1 terabyte.

18. Laporan Rancangan Konseptual SMKK

Rancangan Konseptual SMKK memuat:

1) Lingkup tanggungjawab perancangan, termasuk pernyataan bahwa dalam hal terjadi


revisi desain, tanggungjawab revisi desain dan dampaknya ada pada penyusun
revisi;
2) Metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
3) Identifikasi bahaya, mitigasi bahaya, dan penetapan tingkat risiko;
4) Daftar standar dan/atau peraturan perundang-undangan Keselamatan Konstruksi
yang ditetapkan untuk desain;
5) Biaya Penerapan SMKK; dan
6) Rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan pemeliharaan konstruksi
bangunan.
Rancangan ini harus disusun berdasarkan Permen PUPR/21/PRT/M/2019

Setelah dibuat Laporan Rancangan Konseptual SMKK, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan Rancangan Konseptual SMKK, maka Laporan Rancangan
Konseptual SMKK dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.
19. Dokumen Perencanaan Kajian Sempadan Irigasi
Dokumen ini berisi mengenai perencanaan masterplan pemanfaatan irigasi , dokumen ini
memuat :

1) Gambar Desain 2D dan 3D termasuk RAB


2) Pembuatan dan pemasangan patok sempadan irigasi
3) Bahan sosialisasi sempadan irigasi
4) Rekomendasi pencegahan dan penertiban

Setelah dibuat Dokumen Perencanaan Kajian Sempadan Irigasi, maka penyedia jasa
wajib mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan Dokumen Tendir ini, maka Laporan Dokumen Perncanaan Kajian
Sempadan Irigasi ini dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.

20. Dokumen Ringkasan


Berisikan uraian dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Konsultan yang
disajikan secara singkat, dalam laporan ringkasan ini minimal memuat.:

1) Latar Belakang Proyek


2) Maksud dan Tujuan Pekerjaan
3) Lokasi Kegiatan
4) Lingkup kegiatan
5) Survei Pengukuran
6) Survei Sosial Ekonomi
7) Informasi Perencanaan Kajian Sempadan Irigasi
Setelah dibuat Dokumen Ringkasan, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan Dokumen
Tendir ini, maka Laporan Dokumen Perncanaan Kajian Sempadan Irigasi ini dijilid
secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy

P. KEWAJIBAN
KEWAJIBAN PEMBERI PEKERJAAN, DIREKSI DAN PEMBINA PEKERJAAN
Pemberi pekerjaan akan meberi kemudahan pada konsultan untuk memperoleh atau
menggunakan data/informasi yang ada di proyek dari hasil studi terdahulu serta memberikan
kemudahan lainnya untuk keperluan pekerjaan.
KEWAJIBAN KONSULTAN
Konsultan berkewajiban untuk menyediakan tenaga pelaksana pekerjaan, peralatan kantor,
peralatan survey, alat transportasi dan lain- lainnya yang sesuai dengan keperluan pekerjaan
ini dan melaksanakan pekerjaan mengikuti KERANGKA ACUAN KERJA serta pengaturan
lainnya yang akan disepakati bersama.

Q. LAIN-LAIN
1) Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

2) Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan arahan dari
Pengawas Utama dan Pengawas Lapangan.
R. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Bulan
No Jenis Kegiatan
I II III IV V VI VII
1 Pendahuluan
2 Kegiatan Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
3 Kegiatan Studi Survey Lapangan dan Penelitian
4 PKM
5 Kegiatan Penyusunan Kajian Sempadan Daerah Irigasi
6 Pelaporan
7 Diskusi

S. JANGKA WAKTU PENUGASAN PERSONIL

Bandung, November 2021


Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan dan Program,

Nurul Windiani, ST. MPSDA


NIP. 198410102010122004

Anda mungkin juga menyukai