A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2006 tentang
Irigasi.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2015 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
e. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
h. Peraturan Menteri PUPR No. 20 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
i. Peraturan Menteri PUPR No. 08 Tahun 2015 tentang penetapan Garis Sempadan
Jaringan Irigasi.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 17/PRT/M/2011 tentang
Pedoman Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
54 Tahun 2016
l. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
m. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Keselamatan Konstruksi.
o. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tanggal 2 Februari 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 05/PRT/M/2019
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
r. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
59/KPTS/M/2021 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
s. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum nomor :
08/KPTS/BBWSC/2021 tanggal 3 Februari 2021 tentang Perubahan Pertama Surat
keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Nomor
01/KPTS/BBWSC/2021 Tentang Penempatan Personil Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Tahun Anggaran 2021.
t. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
u. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
v. Surat Edaran Nomor 15/SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2. Gambaran Umum
Sempadan jaringan irigasi merupakan ruang di kiri dan kanan jaringan irigasi, diantara
garis sempadan dan garis batas jaringan irigasi. Garis sempadan jaringan irigasi
merupakan batas pengamanan bagi saluran dan/atau bangunan irigasi dengan jarak
tertentu sepanjang saluran dan sekeliling bangunan. Garis sempadan jaringan irigasi ini
ditujukan untuk menjaga agar fungsi jaringan irigasi tidak terganggu oleh aktivitas yang
berkembang di sekitar jaringan irigasi. Dalam hal penetapan garis sempadan jaringan
irigasi, harus mempertimbangkan (1) ruang gerak untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; (2) kepadatan penduduk dengan
memperhatikan daerah Kawasan industry, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan
rencana rinci tata ruang yang disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan (3) rencana pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,dan/atau
perubahan wilayah/lingkungan yang mengakibatkan berubahnya dimensi jaringan irigasi.
Daerah Irigasi Cikaranggeusan Kab. Sukabumi (2.587,33 ha) terdiri dari 76 petak tersier
yang dilayani oleh 1 (satu) Saluran Induk, yaitu Saluran induk Cikaranggeusan dan 14
(empat belas) Saluran Sekunder. DataTeknis pada D.I. Cikaranggeusan dapat dilihat pada
Tabel-tabel. di bawah ini.
Tabel 1. 1 Petak Tersier dan Luas Areal Eksisting DI. Cikaranggeusan
Luas
Nama Nama Petak
No. Nomenklatur Areal Keterangan
Bangunan Tersier
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Saluran Induk Cikaranggeusan
1 Sadap B.CG.1 CG.1 ki 12.32
2 Sadap B.CG.2 CG.2 ki 8.14
3 Sadap B.CG.3 CG.3 ki 10.94
4 Sadap BCKG.4 CG.4 KI 9.86
Sub Total A 4 41.26
B. Saluran Sekunder Cipanali
1 Sadap B.CPN.1 CPN.1Ka 17.00
2 CPN.1Ki 21.12
3 Sadap B.CPN.2 CPN.2Ki 12.95
4 Sadap B.CPN.3 CPN.3Ka 25.60
5 Sadap B.CPN.4 CPN.4Ki 18.67
6 Bagi Sadap B.CPN.5 CPN.5Ki 12.57
7 Sadap B.CPN.6 CPN.6Ki 7.89
8 Sadap B.CPN.7 CPN.7Ki 12.90
9 Sadap B.CPN.8 CPN.8KA 15.53
10 Sadap B.CPN.9 CPN.9Ki 84.71
11 Sadap B.CPN.10 CPN.10 139.58
Sub Total B 11 368.52
C. Saluran Sekunder Pasir Laja
1 Sadap B.PL.1 PL.1Ki 40.68
2 Sadap B.PL.2 PL.2Ki 17.39
3 PL.2Ka 92.55
4 Sadap B.PL.3 PL.3Ka 182.49
5 PL.3Ki 53.25
Sub Total C 5 386.36
D. Saluran Sekunder Cikangkung
1 Sadap B.CK.1 CK.1Ka 14.39
2 Sadap CK.1Ki 3.96
3 Bagi Sadap B.CK.2 CK.2 Ki 54.00
4 Bagi B.CK.3 CK.3 0.00
5 Sadap B.CK.4 CK.4Ki 49.79
6 Sadap B.CK.5 CK.5Ki 22.50
7 Sadap B.CK.6 CK.6Ki 72.35
8 Bagi Sadap B.CK.7 CK.7KA 17.40
9 Sadap B.CK.8 CK.8Ka 106.00
10 Sadap B.CK.9 CK.9Ki 53.60
11 Bagi Sadap B.CK.10 CK.10Ka 15.20
12 Sadap CK.10Ki 12.20
13 Sadap B.CK.11 CK.11 21.20
Sub Total D 13 442.59
E. Saluran Sekunder Cibinong
1 Sadap B.CB.1 CB1.Ki 9.24
2 Sadap B.CB.2 CB2.Ki 41.47
3 Sadap B.CB.3 CB.3Ka. 8.00
4 CB.3Ki. 14.80
5 Sadap B.CB.4 CB.4Ka. 26.60
Sub Total E 5 100.11
F. Saluran Sekunder Cikidang
1 Sadap B.CKD.1 CKD.1 Ki 16.51
2 Sadap B.CKD 2 CKD 2 Ka 10.50
Sub Total F 2 27.01
PANJANG SALURAN /
PANJANG SALURAN
(HA)
Alat Komunikasi
Jemba!an Hewan
Bang. Pelimpah
Bang. Gorong 2
Jembatan Mobil
Pinto Penguras
Statsiun Hujan
Stasiun Hujan
Jalan lrispeksi
Sal. Sukunder
Bang. Talang
Barg. Syphon
Bang. Terjun
Tangga Cuci
Pet. Penguras
Sadap Terjun
KECAMATAN
Terowongan
Bang. U kur
Petak Tersier
Bang. Sadap
Oferkluzing
Pintu Intake
INDUK
Bagi Sadap
NAMA DAERAH
Sat. Tersier
NO
Suplisi
Air
IRIGASI
Fungsional
DESA
Potensia!
1 Cikaranggeusan Karanganyar Jp. Kulon 4038 57 2700 - 1 1 3 - 2 1 - 2 - 1 1 1 2 - - - 1 3 1 1
2 Sek.Cipanali Karang Mekar Cimanggu - 172 3000 - 1 8 1 5 2 1 1 5 1 - - - 1 - - - 1
Padajaya Jp.Kulon - 203 1000 - - 2
3 Sek.Pasir Laja Boregah Indah Cimanggu - 129 3500 - 1 4 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 1 1
4 Sek.Pasir Suuk •Mekarjaya Jp.Kulon - 117 3300 - 1 3 1 3 - 1 - 4 - - - - - - - - 1 1 1
5 Sek. Curug Hilir Ntekariava Jp.Kulon - 318 2700 - 1 5 - 2 - 1 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
6 Sek.Cibinong Nagraksari Jp.Kulon - 253 3900 - 1 1 - 3 - 1 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
7 Sek.Talogasan Boj.Genteng Ip.KuIon - 143 2300 - 1 4 - - - - - 2 - - - - - - - - 1 1 1
8 Sek.Cijorong Boj.Sari Jp.Kulon - 66 2400 - 1 2 - - - 1 - - - - - - - - - - 1 1 1
9 Sek.Cisempur Cibodas Cibitung - 44 1100 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1
10 Sek.Cikupa Baju Murni Cibitung - 273 3400 - 1 4 - 3 - 2 - 2 - - - - - - - - 1 1 1
11 Sek.Ciseuti Cibitung Cibitu.ng - 128 3900 - 1 4 - 1 - - - 4 - - - - - - - - 1 1 1
12 Sek.Cikangkung Cidahu Cibitung - 623 13400 - 1 10 2 7 1 1 - 10 1 - 2 - - - - - 1 1 1
13 Sek.Cikidang Talaga Murni Cibitung - 32 2200 - 1 2 - - - - 1 - - - - - - - - 1 1 1
14 Sek. Pataroman Cidahu Clbitung - 268 5100 - 1 4 - 3 - - - 4 - - - - - - - - 1 1 1
15 Sek. Pamoyangan Cıbitung Cibituno - 220 2200 - 1 4 1 2 - - - 1 - - - - - - - - 1 1 1
Jumlah - 4038 3046 2700 53400 1 15 61 5 32 4 8 3 37 2 2 3 2 1 1 16 15 14
Tabel 1.3 Rencana Kebutuhan Air Di Jaringan Utama Dan Penetapan Pemberian Air D.I Cikaranggeusan
Daerah Irigasi : Cikaranggeusan (320335000) Total Sawah irigasi : 4261 ha
No Nama Luas Realisasi debit Debit Usulan Rencana kebutuhan air pada periode pembagian air tersebut Debit
. Wilayah Juru Sawah pada periode pada tanap (l/det diberikan
Kerja Irigasi sebelumnya akhir pada
Debit rata-rata period periode Keb. Air Keb. Q Hilang Debit Kebutuhan air di
e ini di pintu Air di sal. suplesi bangunan Bagi
tersier lain- Induk/sek
lain
ha l/det l/det ha Qt Ql Qh Qs Qb l/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11= (7+8+9-10) 8
1 B.Cpn.10 106 165 106 165 16 181 181
2 B.Cpn.9 ka 104 162 104 162 16 178 178
3 B.Cpn.9 ki 73 114 73 114 11 125 125
4 B.Cpn.9.2 ka 1 2 1 2 0 2 2
5 B.Cpn.9.2 ki 4 6 4 6 1 7 7
6 B.Cpn.9.1 ki 1 2 1 2 0 2 2
7 B.Cpn.8.1 2 3 2 3 0 3 3
8 B.Cpn.8 40 62 40 62 6 68 68
9 B.Cpn.7 ki 2 3 4 3 4 0 4 4
10 B.Cpn.7 ki 1 40 62 40 62 6 68 68
11 B.Cpn.6 33 51 33 51 5 56 56
12 B.Cpn.5 1 18 28 18 28 3 31 31
13 B.Cpn.5 7 11 7 11 1 12 12
14 B.Cpn.4 38 59 38 59 6 65 65
15 B.Cpn.3 19 30 19 30 3 33 33
16 B.Cpn.3 ka 2 5 8 5 8 1 9 9
17 B.Cpn.3 1 ka 3 4 3 4 0 4 4
18 B.Cpn.2 ka 1 2 1 2 0 2 2
19 B.Cpn.2 ki 26 40 26 40 4 44 44
20 B.Cpn.1 ka 29 45 29 45 4 49 49
21 B.Cpn.1 ki 10 15 10 15 1 16 16
22 B.Cpn.1 2 17 26 17 26 2 28 28
K Ditetapkan 987
No Panjan
Areal Keteranga
Saluran g
n
(Km) (ha)
1 Induk [B.Ckg] 4 2700 69
2 Sek. Cipanali [B.Cpn] 22 5000 580
3 Sek. Pasirkoja [B.Pi] 7 3500 384
4 Sek. Cikangkung [B.Ckn] 14 13400 575
5 Sek. Cikupa [B.Ckp] 6 3900 358
6 Sek. Ciseuti [B.Cst] 5 3900 208
7 Sek. Cikidang [B.Ckd] 2 2200 59
8 Sek. Pataruman [B.Pt] 6 5100 362
9 Sek. Cibinong [B.Cbn] 6 3900 210
10 Sek. Pamoyanan [B.Pm] 5 2200 264
11 Sek Pasisruuk [B.Ps] 5 3300 186
12 Sek. Curughilir [B.Ch] 8 2700 401
13 Sek. Talagasari [B.Tls] 3 2500 125
14 Sek. Cijiorong [B,Cjr] 8 3300 220
15 Sek. Cisempur [B.Csp] 7 3500 260
16 Sek. Cikarang Nguluwung
15 1109
(B.Ckrnw)
17 Sek. Ciparay (B.Cpr) 9 4300 435
18 Sek. Gunung Batu (G.Gbt) 9 6900 195
N AREA
SALURAN NOMENKLATUR Keterangan
O (ha)
1 INDUK (B.Ckg) 69 69
1 B.Ckg. 1 13
2 B.Ckg.1’ 5
3 B.Ckg.2 31
4 B.Ckg.3 20
2 Sek.Cipanali (B.Cpn) 580 580
1 B.Cpn.1’ 17
2 B.Cpn.1 Ki 10
3 B.Cpn.1 Ka 29
4 B.Cpn.2 Ki 26
5 B.Cpn.2 Ka 1
6 B.Cpn.3' Ka 3
7 B.Cpn.3 Ka2 5
8 B.Cpn.3 19
9 B.Cpn.4 38
10 B.Cpn.5 7
11 B.Cpn.51 18
12 B.Cpn.6 33
13 B.Cpn.7 Ki’ 40
14 B.Cpn.7 Ki2 3
15 B.Cpn.8 40
16 B.Cpn.8.1 2
17 B.Cpn.9.1 Ki 1
18 B.Cpn.9.2 Ki 4
19 B.Cpn.9.2 Ka 1
20 B.Cpn.9Ki 73
21 B.Cpn.9 Ka 104
22 B.Cpn.10 106
Sek Cikangkung
3 575 492
(B.Ckn)
1 B.Ckn.1 Ki 6
2 B.Ckn.1 Ka 29
3 B.Ckn.2 48
4 B.Ckn.4 66
5 B.Ckn.5 Ki 60
6 B.Ckn.6 72
7 B.Ckn.7 45
8 B.Ckn.8 Ki 26
9 B.Ckn.8 Ka 62
10 B.Ckn.9 62
11 B.Ckn.10 Ki 16
N NOMENKLATU AREA Keteranga
SALURAN
O R (ha) n
Sek.pamoyanan
10 264 264
[B.Pm]
1 B.Pm.t 27
2 B.Pm.2 Ki 41
3 B.Pm.2 Ka 26
4 B.Pm.2 Tgh 110
5 B.Pm.3 60
Sek.TaIagasari
11 125 125
[B.TIs]
1 B.TIs.1 30
2 B.TIs.4 Ki’ 17
3 B.Tls.4 Ka' 78
12 Sek.PasirIaja [B.Pl] 384 384
1 B.pI.1 48
2 B.pt.2 Ki' 4
3 B.pl.2 Ki* 54
4 B.pI.2 Ka 54
5 B.pI.3 Ki 30
6 B.pI.3 Ka 7
7 B.pI.3 Tgh 187
13 Sek Ciseuti [B.csj 208 208
1 B.Cs.1 52
2 B.Cs.2 25
3 B.Cs.3 20
4 B.Cs.4 Ki 88
5 B.Cs.4 Ka 23
14 Sek.Cijorong [B.Cjr) 220 220
1 B.Cjr.1 25
2 B.Cjr.2 53
3 B.Cjr.3 23
4 B.Cjr.4 31
5 B.Cjr.5 23
6 B.Cjr.6 15
7 B.Cjr.7 30
8 B.Cjr.8 20
Sek Cisempur
15 260 260
[B.Csp]
1 B.Csp.1 44
2 B.Csp.2 Ka 13
3 B.Csp.2 25
4 B.Csp.3 31
5 B.Csp.4 88
6 B.Csp.5 19
7 B.Csp.6 40
JUMLAH 108 4261
DI Cikaranggeusan merupakan daerah irigasi kewenangan pusat yang belum memiliki
sempadan jaringan irigasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka Pemerintah Cq.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai
Citarum, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, akan melaksanakan kegiatan
”Kajian Sempadan Irigasi (LOAN IPDMIP)”.
C. SASARAN
Tersedianya dokumen kajian sempadan jaringan irigasi DI. Cikaranggeusan Kab. Sukabumi
yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dan memuat mengenai garis sempadan
jaringan irigasi, rincian jumlah dan jenis bangunan yang terdapat dalam sempadan.
D. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yang dimaksud adalah Daerah Irigasi Cikaranggeusan terletak di Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
E. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber dari LOAN melalui DIPA Satuan Kerja
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Tahun Anggaran 2022 Sebesar Rp. 1.500.000.000,-
(Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). Total Kebutuhan biaya untuk paket ini adalah sebesar
Rp. 1.500.000.000 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).
F. PAKET KONTRAK
Paket ini menggunakan kontrak LUMSUM
G. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan dan Program
Satuan Kerja : Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Direktorat Jenderal : Sumber Daya Air
Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
H. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang harus dilakukan konsultan adalah meliputi:
1. Kegiatan Persiapan
a. Mobilisasi personil dan peralatan lainnya.
b. Peninjauan lapangan dan sosialisasi pelaksanaan pekerjaan pada pihak terkait
c. Koordinasi dengan stakeholder terkait selama pekerjaan berlangsung
d. Pengumpulan data sekunder, antara lain: peta kerja, data pengukuran topografi, data
sosial ekonomi (data kependudukan dan kepemilikan lahan), data identifikasi dan
inventarisasi kondisi jaringan irigasi (saluran, bangunan dan bangunan pelengkap),
data rencana pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, data RTRW, data
studi/SID/DD.
e. Dalam kegiatan persiapan ini tenaga ahli yang terlibat adalah Ketua Tim, Tenaga
pendukung yaitu Administrasi dan Keuangan
f. Untuk kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda empat dan roda dua
g. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta ATK
h. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari
3. Survey Pendahuluan
a. Survey pendahuluan dilaksanakan konsultan bersama-sama dengan tim direksi,
dengan melakukan peninjauan dan orientasi lapangan. Pada tahap kegiatan ini harus
teridentifikasi kondisi eksisting Pantai di Kecamatan Cibuaya lengkap dengan
kondisi prasarana pantai yang ada yang akan menjadi pertimbangan teknis terhadap
batasan studi yang akan dilaksanakan
b. Survey Pendahuluan, survey ini dilakukan dengan tujuan melakukan identifikasi
lokasi daerah sempadan jaringan irigasi, adapun kegiatan dalam survey pendahuluan
adalah sebagai berikut:
(1) Identifikasi lokasi-lokasi yang akan dilakukan penataan disekitar sempadan
Jaringan Irigasi
(2) Inventarisasi bangunan-bangunan yang berada di sempadan jaringan irigasi
termasuk dimensi dan kondisi fisik bangunan tersebut
(3) Situasi daerah sempadan
(4) Membuat dokumentasi hasil identifikasi dan inventarisasi
(5) Menyusun laporan identifikasi dan inventarisasi kondisi
(6) Membuat gambaran
c. Dalam melakukan Survey Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim,
ahli irigasi, ahli geodesi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Administrasi Keuangan
d. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
e. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
f. Kegiatan ini dilaksanakan paling lama 14 hari
4. Pengumpulan Data Sekunder dan Analisa Data Sekunder serta Analisa studi terdahulu
a. Pengumpulan hasil studi terdahulu.
b. Data wilayah irigasi DI Cikaranggeusan
c. Data Kepemilikan Tanah di Sepanjang Jaringan Irigasi, Litelatur terkait penetapan
sempadan irigasi
d. Data Pengukuran terdahulu
e. Peta Rupa Bumi Indonesia wilayah setempat, peta Jaringan Irigasi, Skema Bangunan
Irigasi,
f. Data Multisektor
g. Data Satuan Upah dan Bahan di Lokasi Studi
h. Data Sosial Ekonomi
i. Data Aset BMN
j. Pengumpulan data lingkungan dan kebijaksanaan pemerintah (minimal data 2 tahun
terakhir
k. Data kondisi lingkungan, serta data perencanaan wilayah RT/RW provinsi dan
kabupaten minimal untuk 5 tahun mendatang) yang terdiri atas:
l. Kependudukan (jumlah, jenis kelamin, status, mata pencaharian, pendapatan,
pendidikan dll)
m. Sarana dan prasarana yang ada
n. Fasilitas dan utilitas
o. Dampak yang terjadi dari kerusakan yang pernah ada
p. Peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keppres, PP, Perda, dll) dan yang
relevan
q. RUTR propinsi, RDTR kabupaten/kawasan dan Peta Rupa Bumi dari Bakosurtanal.
r. Data-data lain yang diperlukan.
s. Tahap selanjutnya adalah melakukan peninjauan ulang (review) terhadap
perencanaan terdahulu yang meliputi : pengecekan data penunjang (topografi, desain,
hidrologi dll), pengecekan analisa data dan analisa perhitungan serta pengecekan
gambar perencanaan.
Proses pengecekan data penunjang dimaksudkan untuk mencari :
Kesalahan data ;
Kekurangan data ;
Kesalahan dalam pengambilan data ;
dan lain - lain
Analisa data sudah tepat dan benar : konsep pendekatan benar, rumus yang
dipakai tepat, proses analisa data dasar menjadi data siap pakai sudah
memadai;
Perhitungan teknis sudah tepat dan benar : asumsi yang diambil wajar,
pendekatannya tepat, rumus yang dipakai sesuai dan perhitungan aritmatiknya
benar.
Untuk keperluan tersebut, konsultan harus mengumpulkan data harga upah, bahan,
sewa alat bantu, data mengenai jenis tanaman hasil panen dan harga jual yang berlaku
dilokasi pekerjaan
Dalam melakukan Survei dan Analisa Ekonomi ini tenaga ahli yang terlibat adalah
ketua tim, Ahli Sosial Ekonomi dan Tenaga pendukung berupa Surveyor, Tenaga
Lokal Surveyor dan Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 4 bulan
Peta skema yang tersedia harus dipelajari sebelum survey lapangan. Petak tersier
yang ada dengan luas melebihi 150 ha harus dicatat untuk mencari alternatif lain
supaya luas dibatasi sampai 150 ha. Alternatif yang mungkin adalah
meningkatkan batas sempadan saluran tersier menjadi batas sempadan saluran
sekunder atau saluran muka, atau pemindahan sebagian areal ke batas sempadan
bangunan sadap lain. Sebaliknya, batas sempdan saluran kecil yang melayani
kurang dari 100 ha harus dicatat untuk direklasifikasikan sebagai batas sempadan
saluran tersier / saluran muka atau dianggap sebagai batas sempadan saluran
sekunder. Setelah dibicarakan dengan Kepala Dinas terkait di Kabupaten yang
bersangkutan dan disetujui, perubahan-perubahan itu harus dimasukan dalam
batas sempadan irigasi yang baru. .
Dalam melakukan Survei dan Analisa Pemanfaatan Sempadan ini tenaga ahli yang
terlibat adalah Ketua tim, Ahli Irigasi, ahli geodesi, Ahli hukum pertanahan dan
Tenaga pendukung berupa Chief Surveyor, Surveyor, Tenaga Lokal Surveyor dan
Administrasi Keuangan
Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK.
Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 2 bulan
a. Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Sasaran, Lokasi Kegiatan, Lingkup Kegiatan,
Data Dasar, Sistematika Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Survei Lapangan
b. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan;
c. Metodologi Pekerjaan
d. Jadwal Pelaksanaan
e. Hasil Analisa
f. Setelah disusun seperti demikian rupa, draft laporan Antara harus diasistensikan
kepada direksi pekerjaan dan penyedia jasa meminta jadwal diskusi draft laporan
pendahuluan Kepada PPK
g. Melakukan Diskusi Draft Laporan Antara
h. Setelah melakukan diskusi Draft Laporan Antara penyedia jasa membuat notulensi
hasil diskusi yang berupa perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaan Final Laporan
Antara
i. Dalam melakukan Penyusunan Draft Laporan Antara dan Final Laporan
Pendahuluan ini tenaga ahli yang terlibat adalah ketua tim, ahli irigasi, ahli geodesi,
Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli hukum pertanahan dan Tenaga pendukung berupa
Administrasi Keuangan
j. Kendaraan yang digunakan berupa kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
k. Sementara untuk peralatan dan material yang digunakan berupa computer dan
komunikasi serta material yang digunakan adalah ATK
l. Kegiatan ini maksimal dilaksanakan selama 21 Hari
J. KEWAJIBAN
Pemberi pekerjaan akan meberi kemudahan pada konsultan untuk memperoleh atau
menggunakan data/ informasi yang ada di proyek dari hasil studi terdahulu serta
memberikan kemudahan lainnya untuk keperluan pekerjaan.
KEWAJIBAN KONSULTAN
Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SNI
yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian
PUPR dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam
pelaksanaannya diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
L. ALIH PENGETAHUAN
Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil/staf pada PPK Perencanaan dan
Program Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
N. KELUARAN
Adapun keluaran (output) yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah memberikan produk
laporan Kajian Sempadan Jaringan Irigasi, peta dan gambar serta dokumen pendukung
lainnya.
O. LAPORAN PEKERJAAN
1. Laporan Program Mutu
Program Mutu, berisi uraian prosedur pelaksanaan pekerjaan yang penyusunannya
mengacu pada standar pembuatan Program Mutu dari Surat Edaran Meteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 15/SE/M/2-19 tentang Tata
Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Umum dan Perumahan Rakyat, serta harus dikonsultasikan dan disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen. Dokumen Program Mutu harus diserahkan selambat-lambatnya 2
minggu setelah tanggal penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Draft Laporan Pendahuluan
Draft Laporan Pendahuluan antara lain memuat:
a. Pendahuluan berisi antara lain: definisi, latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi
kegiatan, waktu pelaksanaan, nama pekerjaan dan pengguna jasa, ruang lingkup,
dan output/keluaran pekerjaan.
b. Metode Pendekatan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan, antara lain berisi:
1. Umum.
2. Kerangka metodologi memuat identifikasi permasalahan dan ketersediaan
data, teknik dan metodologi yang akan ditetapkan.
3. Rencana kerja berisi: rencana pelaksanaan, dilengkapi dengan bagan alir
(flow chart) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kurva-S dan rencana
pelaporan.
4. Kerangka Pedoman Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi.
5. Kerangka pola pikir Kajian Batas Sempadan Jaringan Irigasi (diperbaiki
/disempurnakan setelah diskusi draft laporan pendahuluan).
6. Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan dihadapi, upaya-
upaya penanganan atau antisipasi permasalahan.
c. Hasil survey pendahuluan/awal.
4. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisikan tentang pekerjaan yang dicapai, Rencana kegiatan dan target
kegiatan yang akan dikerjakan pada bulan tersebut, Hasil kegiatan/realisasi yang telah
dikerjakan pada bulan tersebut dan pencapaian target disertakan kurva-S, Hambatan
masalah yang dihadapi dan cara mengatasi. Laporan bulanan sekurang-kurangnya berisi ;
Setelah dibuat Laporan Inventarisasi Sempadan Irigasi ini, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan maka Inventarisasi Sempadan Irigasi. Laporan Inventarisasi
Sempadan Irigasi dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.
9. Laporan Deskripsi BM dan CP
Laporan Deskripsi BM dan CP berisikan data dan pemasangan BM dan CP di lapangan.
Dalam Deskripsi BM dan CP ini minimal memuat :
Setelah dibuat Laporan Buku Ukur, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada
direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan Buku Ukur.
Final Laporan Buku Ukur dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap,
1 (Satu) Asli dan 4 Copy.
11. Album Gambar A3 dan A1
Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan pemetaan, lay out
bangunan utama dan bangunan pelengkapnya, potongan memanjang dan melintang,
detail bangunan utama dan bangunan penunjang. Penggambaran mengacu pada KP-07
Tahun 2013 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran
Gambar – gambar harus dibuat dengan manggunakan program Auto CAD serta
diserahkan dalam bentuk A3 dan ukuran A1.
Setelah dibuat Laporan Sosial Ekonomi, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan
kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan Sosial
Ekonomi maka Laporan Sosial Ekonomi dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5
(lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.
1) Latar Belakang Pengumpulan data dan Analisa Data Draft Mou Sempadan
2) Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
3) MoU Sempadan DI Cikaranggeusan
4) Perjanjian Kerjasama DI Cikaranggeusan
Setelah dibuat Laporan Draft Mou Sempadan, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Draft Mou Sempadan maka Draft Mou Sempadan dijilid secara sederhana (soft
cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4 Copy.
Setelah dibuat Laporan PKM, maka penyedia jasa wajib mengasistensikan kepada direksi
pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan mengenai Laporan PKM, maka Laporan
PKM dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1 (Satu) Asli dan 4
Copy.
Setelah dibuat Laporan Rancangan Konseptual SMKK, maka penyedia jasa wajib
mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan Rancangan Konseptual SMKK, maka Laporan Rancangan
Konseptual SMKK dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.
19. Dokumen Perencanaan Kajian Sempadan Irigasi
Dokumen ini berisi mengenai perencanaan masterplan pemanfaatan irigasi , dokumen ini
memuat :
Setelah dibuat Dokumen Perencanaan Kajian Sempadan Irigasi, maka penyedia jasa
wajib mengasistensikan kepada direksi pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan
mengenai Laporan Dokumen Tendir ini, maka Laporan Dokumen Perncanaan Kajian
Sempadan Irigasi ini dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 5 (lima) rangkap, 1
(Satu) Asli dan 4 Copy.
P. KEWAJIBAN
KEWAJIBAN PEMBERI PEKERJAAN, DIREKSI DAN PEMBINA PEKERJAAN
Pemberi pekerjaan akan meberi kemudahan pada konsultan untuk memperoleh atau
menggunakan data/informasi yang ada di proyek dari hasil studi terdahulu serta memberikan
kemudahan lainnya untuk keperluan pekerjaan.
KEWAJIBAN KONSULTAN
Konsultan berkewajiban untuk menyediakan tenaga pelaksana pekerjaan, peralatan kantor,
peralatan survey, alat transportasi dan lain- lainnya yang sesuai dengan keperluan pekerjaan
ini dan melaksanakan pekerjaan mengikuti KERANGKA ACUAN KERJA serta pengaturan
lainnya yang akan disepakati bersama.
Q. LAIN-LAIN
1) Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.