A. Umum
Bendungan Selante dibangun di Sungai Ranggo, tepatnya berada di Desa Selante,
Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis
lokasi bendungan terletak pada koordinat 117 o45’32’’BT dan -8 o48’58’’LS. Tipe bendungan
berupa ukuran tanah homogen. Berdasarkan laporan pemeriksaan besar tahun 2020, tinggi
bendungan 11,29 m, Panjang puncak 219,36 m, lebar puncak 4,11 m dan kemiringan lereng
hulu dan hilir berturut-turut sebesar 1:2,5 dan 1:3. Volume tampungan total waduk
berdasarkan hasil pengukuran tachimetri tahun 2020 sebesar 229,994 m 3 dan luas genangan
7,41 ha.
Manfaat Bendungan Selante adalah untuk melayani kebutuhan air bagi daerah irigasi
seluas 600 ha. Bendungan Selante dibangun pada tahun 1985, kemudian pada tahun 1998
dilakukan rehabilitasi minor pada bendungan. Adapun Riwayat pembangunan dan
pengelolaan Bendungan Selante adalah sebagai berikut :
Tahun 1985 : Pembangunan Bendungan Selante
Tahun 1998 : As built drawing
Sampai dengan saat ini, Bendungan Selante belum memperoleh Izin Operasi Bendungan
dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk melengkapi dokumen
persyaratan permohonan Izin Operasi (bagi bendungan lama), pada tahun 2020 pengelola
bendungan menugasi konsultan PT Aditya Engineering Consultant untuk melakukan
pemeriksaan besar bendungan sekaligus menyiapkan kelengkapan dokumen persyaratan
Izin Operasi.
Data Teknis
Data Teknis Hasil Konsultan
No Uraian Satuan Data Teknis dari BWS PT. Aditya Engineering
Consultant 2020
1 2 3 4 5
A Umum
1 Sungai Ranggo Ranggo
2 Desa/Kec. Selante / Plampang Selante / Plampang
3 Koordinat (BT dan LS) ° ´ ʺ 117° 45' 32" BT dan -8° 48' 58" LS 117° 45' 32" BT dan -8° 48' 58" LS
4 Tahun Konstruksi 1998 1998
B Waduk
1 Luas DAS km² 8 7,69
2 Luas genangan Ha 8 7,44
3 Vol. Tampungan Brutto mᶟ 850.000 691.245
4 Vol. Tampungan Efektif mᶟ 520.000 547.114
5 Vol. Tampungan Mati mᶟ - 144.131
6 Debit Banjir Rencana (Q PMF) mᶟ/det - 65,47
7 Debit Banjir Rencana (Q 1/2 PMF) mᶟ/det - 32,74
8 Debit Banjir Rencana (Q ₁₀₀₀) mᶟ/det - 37,40
9 Elevasi MAN (Normal= Top spilway) + m dpl +47 73,5
10 Elevasi MAB MAX (Q PMF = Siaga) + m dpl - 74,62
11 Elevasi MAB MAX (Q 1/2 PMF) + m dpl - 74,08
12 Elevasi MAB (Q 1000) + m dpl +58.5 74,16
13 Elevasi Dead Storage (Emergency) + m dpl - 65,5
14 Elevasi Dasar Sungai + m dpl +42.20 58
C Tubuh Bendungan
1 Type Timbunan Tanah Timbunan Tanah Homogen
Data Teknis Hasil Konsultan
No Uraian Satuan Data Teknis dari BWS PT. Aditya Engineering
Consultant 2020
2 Panjang m 185 219,36
3 Tinggi m 15 11,29
4 Lebar Puncak m 5 4,11
5 Elevasi Puncak + m dpl +55 75,69
6 Elevasi Dasar Pondasi + m dpl
7 Kemiringan Upstream 1:____ 1: 2.5 1: 2.5
8 Kemiringan Downstream 1:____ 1: 2.5 1: 3
D Spilway
1 Type Ambang Lebar Ambang Lebar
2 Banjir Rencana mᶟ/det - 32,74
3 Kapasitas mᶟ/det - 82,44
4 Jumlah Pintu (utk Bd Bergerak) Buah -
5 Type pintu (Utk Bd Bergerak) -
6 Ukuran Pintu (Utk Bd Bergerak) m -
7 Panjang m +100 86,75
8 Lebar m +26 25,01
9 Type Olakan USBR USBR
10 Lebar Olakan m - 20,66
11 Elevasi Mercu + m dpl +53 73,5
12 Elevasi Kolam Olak + m dpl +49 59,1
13 Tinggi Jagaan m - 2,19
14 Kapasitas Debit mᶟ/det - 82,44
E Intake
1 Type Pintu sorong Pintu sorong
2 Dimensi Pintu/Valve/Terowongan 1m 1m
3 Elevasi Intake (Pengambilan) + m dpl - 65,5
4 Elevasi Outlet (Pengeluaran) + m dpl - 64,32
5 Elevasi MAR (Waspada LWL) + m dpl - 65,5
6 Elevasi Dead Storage (Awas) + m dpl - 65,5
F Manfaat
1 Irigasi Ha 614 600
2 Air Baku l/det 100 -
3 PLTM (Bila Ada) KVA - -
4 Ternak 250 -
5 Lain-lain - -
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin E mengenai
Pemeriksaan Lapangan yang Telah Dilakukan Konsultan:
Pemerikasaan lapangan yang sudah dilakukan oleh PT. Aditya Engineering Consultant sudah
mengikuti kaidah-kaidah yang disebutkan diatas.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin F mengenai
Pemeriksaan Peralatan Hidromekanikal dan uji operasi:
Pemerikasaan peraltan hidromekanikal dan uji operasi yang telah dilakukan oleh PT. Aditya
Engineering Consultant sudah mengikuti kaidah-kaidah yang disebutkan diatas.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin H nomor 1
mengenai Analisis dan Evaluasi Hidrologi:
Tidak terdapat data pencatatan tinggi muka air, sehingga tidak dapat diakukan kalibrasi
terhadap debit banjir.
2. Berkaitan dengan hal di atas, hendaknya dicari data kejadian banjir ekstrim yang
pernah terjadi di bendungan yang menyebabkan kenaikan muka air waduk yang paling
tinggi, catat waktu dan tanggal terjadinya, kemudian diperiksa besar curah hujan yang
tercatat.
3. Bendungan Selante memiliki manfaat irigasi seluas 600 Ha. Hendaknya dipastikan
kembali apakah daerah irigasi tersebut sudah terairi dengan baik sesuai rencana atau
tidak.
4. Hendaknya dibuat perbandingan antara volume dan luas tampungan waduk terkini
dengan volume dan luas tampungan waaduk pada saat desain/perencanaan.
Selanjutnya hitung laju sedimentasiyang terjadi di waduk (dalam satuan m 3/tahun dan
mm/tahun).
5. Berdasarkan laju sedimentasi di waduk hendaknya dihitung berapa sisa usia
guna/layanan bendungan saat ini.
6. Dalam mengevaluasi kapasitas pelimpah, hendaknya konsultan juga memeriksa kondisi
dan kapasitas terkini saluran pembawa dari bagian hilir kolam olak sampai dengan
sungai. Harus dipastikan bahwa kondisi saluran bersih dari semak belukar, sedimentasi
dan lain-lain sesuai dengan kondisi awal/desain. Hasil pemeriksaan saluran di hilir
kolam olak hendaknya dilengkapi dengan foto atau video dan dideskripsikan
kondisinya secara jelas.
7. Dalam mengevaluasi kapasitas pelimpah, hendaknya juga dilakukan pengujian Batasan
kapasitas pelimpah yaitu dengan membandingkan rasio kapasitas pelimpah saat ini
(Inflow dibagi outflow) dengan persyaratan kapasitas pelimpah. Pelajari SNI 3432;2020
Tata cara penetapan banjir desain dan kapasitas pelimpah untuk bendungan, Lampiran
B)
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin H nomor 2
sampai dengan nomor 7 mengenai Analisis dan Evaluasi Hidrologi:
PT. Aditya Engineering Consultant telah melakukan analisis dan evaluasi hidrologi
bendungan sesuai rekomendasi dan saran yang disampaikan pada poin H nomor 2 sampai
dengan nomor 7.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin I nomor 1
mengenai Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant telah melengkapi data instrumentasi yang terpasang.
Berikut tabel instrumentasi yang terpasang pada Bendungan Selante.
Jumlah Instrumen yang terpasang Kondisi Fisik Kualitas Data Pembacaan
No Instrumentasi
Lereng Hulu Lereng Total
Puncak
Hilir
3 OW - 3 - 3 Baik Baik
(Pemasangan 2020) (Mulai pembacaan 2020
2. Hendaknya digambarkan dengan dan potongan tata letak instrumen yang dipasang di
bendungan.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin I nomor 2
mengenai Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant telah menggambaran potongan tata letak instrumen di
Bendungan Selante.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin I nomor 3
mengenai Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant telah melakukan pembacaan instrumentasi yang
terpasang. Berikut grafik hasil pemantauan OW di Bendungan Selante.
4. Berdasarkan bacaan pizometer, muka air freatik tampak memotong lereng hilir
bendungan. Hendaknya diperiksa apakah pada saat pembacaan pizometer dijumpai
adanya basahan atau rembesan pada kaki dan lereng hilir bendungan.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin I nomor 4
mengenai Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
Akan diperiksa lebih lanjut apakah dijumpai rembesan atau basahan pada kaki dan lereng
hilir bendungan selante pada saat pembacaan piezometer.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin I nomor 5
mengenai Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant akan melengkapi data pemasangan piezometer baru dan
diuraikan secara lengkap ke dalam laporan pemeriksaan besar.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin J mengenai
Analisis dan Evaluasi Instrumentasi yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant telah melakukan analisis teknik dan evaluasi keamanan
bendungan sesuai rekomendasi dan saran yang disampaikan pada poin J nomor 1 sampai
dengan nomor 8.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin M nomor 1
mengenai Analisis Teknik dan Evaluasi Stabilitas Bendungan yang telah dilakukan
Konsultan.
Tidak tersedianya formulir pemantauan yang dapat digunakan oleh penjaga bendungan
untuk mencatat hasil pemantauan rutin, sehingga konsultan tidak dapat melakukan evaluasi
sistem OP
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin L nomor 1
mengenai evaluasi kesiapsiagaan tindak darurat:
Belum ada RTD yang dibuat dari awal embung berdiri, sehingga tidak dapat dilakukan
evaluasi. Perumusan dokumen RTD sudah dilakukan, hanya perlu koordinasi dengan instansi-
instansi setempat yang terkait untuk sosialisasi dan pemutakhiran.
2. Materi rencana tindak darurat yang dipaparkan pada saat diskusi baru berfokus pada
upaya penyelamatan masyarakat.
Rencana tindak darurat isinya memuat 2 (dua)kelompok kegiatan,yaitu pengamanan
bendungan dan penyelamatan masyarakat serta lingkungan. Tindakan pengamanan
bendungan merupakan tanggung jawab pengelola bendungan dan Tindakan
penyelamatan masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah daerah yang
dilaksanakan di bawah koordinasi BNPB/BPBD Rencana Tindak Darurat hendaknya
mencakup 2 (dua)kegiatan pokok tersebut.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin L nomor 2
mengenai evaluasi kesiapsiagaan tindak darurat:
Belum ada rencana atau jadwal mengenai sosialisasi RTD dengan warga setempat.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin L nomor 3
mengenai evaluasi kesiapsiagaan tindak darurat:
Akan segera dilakukan konsultasi terkait RTD dengan pihak BNPB/BPBD setempat.
4. Terkait dengan rencana sosialisasi dalam bentuk simulasi yang melibatkan unsur
masyarakat hendaknya
a. Lebih dulu disiapkan organisasi/tim pelaksana RTD pada Pengelola Bendungan;
b. Lebih dulu dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola, sehingga
petugas/pejabat pelaksanaan RTD sehingga paham mengenai hal-hal sebagai
berikut.
- Macam-macam indikasi ancaman bahaya bendungan yang ada, dan
perkembangannya dari kondisi yang teringan sampai berkembang menjadi
keruntuhan bendungan serta tindak pencegahan yang harus dilakukan. Untuk
ini, konsultan/instruktur pelatihan harus merupakan seorang ahli bendungan
yang benar-benar paham secara teknis indikasi ancaman keamanan
bendungan dan perkembangannya dari kondisi yang teringan hingga
keruntuhan bendungan; paham terhadap tindak pencegahan masing kondisi
darurat bendunga, serta memahami konsep RTD yang mereka tulis.
- Peran dan tanggung jawab masing-masing petugas/pejabat saat terjadi
kondisi darurat bendungan. Untuk itu perlu dilakukan simulasi pelaksanaan
tindak darurat dengan berbagai kasus indikasi keruntuhan dan tindak
pencegahannya, sehingga petugas pengelola bendungan memahami benar
peran dan tanggung jawab masing-masing petugas/pejabat saat terjadi
kondisi darurat bendungan sejak kondisi darurat waspada hingga meningkat
menjadi siaga dan awas. Simulasi juga dilakukan untuk mengetahui
bagaimana cara mengatur/mengelola tindak darurat, melakukan koordinasi
antar petugas/pejabat dan membuat laporan keadaan darurat kepada
pemerintah daerah dan instansi terkait.
c. Simulasi tindak darurat bendungan, dapat dilakukan secara :
- Terbatas hanya untuk petugas di lingkungan pengelola bendungan;
- Terbatas antara petugas pengelola bendungan dengan BPBD dan instansi
terkait
- Perlu melibatkan petugas bendungan, BPBD, instansi terkait dan unsur
masyarakat. Simulasi yang melibatkan unsur masyarakat sebaiknya
dikoordinasi oleh BPBD sesuai dengan tugs dan fungsi BPBD.
d. Saat sosialisasi/simulasi, hendaknya diawali dengan penjelasan umum mengenai
Bendungan Selante, konsepsi keamanan bendungan beserta latar belakang
penyusunan RTD, pelaporan keadaan darurat, koordinasi antar instansi pelaksana
RTD, sistem peringatan bahaya, evakuasi penduduk,pengakhiran keadaan darurat,
dll.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin L nomor 4
mengenai evaluasi kesiapsiagaan tindak darurat:
Akan dilakukan simulasi sesuai dengan arahan tersebut, terimakasih.
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin M mengenai
Sistem Dokumentasi Bendungan yang telah dilakukan Konsultan:
PT. Aditya Engineering Consultant akan melakukan saran dan masukan mengenai sistem
dokumentasi bendungan seperti yang disebutkan pada point M nomor 1 sampai dengan 3.
Konsultan telah menyiapkan dokumen-dokumen bendungan seperti yang disebutkan pada
poin M nomor 3a sampai dengan 3g.
N. Laporan
Periksa apakah jenis dan distribusi laporan OP yang meliputi: laporan operasi, pemeliharaan,
pemantauan) dilaksanakan sesuai Pedoman OP.
Sesuai pedoman OP, laporan OP dibedakan sebagai berikut
1. Berdasar frekuensi, laporan dibedakan menjadi:
- Laporan rutin (harian, mingguan, bulanan)
- Berkala tengah tahunan
- Laporan tahunan OPP (Operasi Pemeliharaan dan Pemantauan)
- Pemeriksaan besar
- Luar biasa,dan
- Khusus
2. Laporan paling tidak harus disampaikan kepada
- Pemilik/Direktorat Pembina,dan
- Balai Teknik Bendungan/KKB (selain laporan rutin)
Tanggapan PT. Aditya Engineering Consultant terhadap risalah pada poin O mengenai
Evaluasi Laporan OP:
Berdasarkan laporan dari penjaga bendungan Selante, tidak ada data tertulis dari hasil
kegiatan operasi dan pemeliharaan pada Bendungan Selante.
O. Kesepakatan Diskusi
Pengelola bendungan beserta konsultan hendaknya menindaklanjuti saran-saran diskusi
teknis di atas, dibuat laporan tindak lanjutnya dan disampaikan ke Balai Teknik
Bendungan paling lambat 1 (satu) bulan sejak risalah diskusi teknis berikut disampaikan
kepada Pengelola Bendungan.