Anda di halaman 1dari 3

Jl. Letjen M.T Haryono No.

Kav 52-53, Pancoran, Jakarta Selatan, 12770


Telepon/Fax : 021-25032633
Laman : www.jakarta.bawaslu.go.id

Nomor : 292/PM.06/K.JK/07/2023 Jakarta, 31 Juli 2023


Sifat : Penting
Lampiran : -
Perihal : Imbauan

Kepada Yth,
Ketua DPD/DPW Partai Politik se-Provinsi DKI Jakarta
di-
Jakarta

Dengan hormat,

Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
b. Perbawaslu Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengawasan Penyelenggaraan
Pemilihan Umum;
c. Perbawaslu Nomor 33 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bawaslu
Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum;
d. PKPU Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2024;
e. PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum;

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 33 Tahun 2018


Tentang Perubahan Atas Peraturan Bawaslu Nomor 28 Tahun 2018 tentang
Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, dengan ini Bawaslu
Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada Ketua DPD/DPW Partai Politik Se-Provinsi
DKI Jakarta:

1. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan


Umum, Pasal 276 ayat (1): “Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
pasal 275 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d dilaksanakan sejak 3 (tiga)
hari setelah ditetapkan Daftar Calon Tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota untuk Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD serta
Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan
dimulainya Masa Tenang,” dan Pasal 276 ayat (2): “Kampanye Pemilu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 275 ayat (1) huruf f dan huruf g dilaksanakan
selama 21 (dua puluh satu) hari dan berakhir sampai dengan dimulainya Masa
Tenang.”

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum, Pasal 280 ayat (3): “Setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilarang ikut serta sebagai Pelaksana dan Tim Kampanye Pemilu,” dan Pasal 280
ayat (4): “Pelanggaran terhadap larangan ketentuan pada ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, atau huruf j merupakan
tindak pidana Pemilu.”

3. Bahwa berdasarkan Perbawaslu Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengawasan


Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Pasal 4 ayat (2): “Pelaksanaan kampanye dan
dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 5 juga
mencakup masa tenang.”

4. Bahwa dalam melakukan suatu kegiatan yang bersifat umum atau terbuka, untuk
berhati-hati agar tidak termasuk ke dalam suatu aktifitas yang bersifat kampanye.
Bawaslu akan selalu mengedepankan dan memaksimalkan pencegahan
pelanggaran pemilu yang mungkin terjadi, sehingga semua pihak dapat mematuhi
tahapan pemilu berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2024.

5. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang


Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 27 ayat (1): “Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf
h, dan huruf i dilaksanakan sejak 25 (dua puluh lima) Hari setelah penetapan daftar
calon tetap anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPD, dan anggota
DPRD, serta dilaksanakan sejak 15 (lima belas) Hari setelah ditetapkan Pasangan
Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan dimulainya Masa
Tenang.”

6. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang


Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 27 ayat (2): “Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dan huruf g dilaksanakan selama 21 (dua
puluh satu) Hari dan berakhir sampai dengan dimulainya Masa Tenang,” Pasal 27
ayat (3): “Masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
berlangsung selama 3 (tiga) Hari sebelum hari pemungutan suara,” dan Pasal 27
ayat (4): “Pada Masa Tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Peserta
Pemilu dilarang melaksanakan Kampanye Pemilu dalam bentuk apapun.”

7. Bahwa Bawaslu mengimbau Partai Politik untuk tidak memasang baliho berbau
iklan politik yang mempromosikan bakal calon legislatif di ruang publik, sebelum
dimulainya masa tahapan kampanye.

8. Bahwa Partai Politik yang telah ditetapkan sebagai peserta pemilu dilarang
melakukan kampanye sebelum dimulainya masa kampanye. Meskipun demikian,
partai politik peserta pemilu masih diperbolehkan untuk melakukan sosialisasi dan
pendidikan politik di lingkup internal partai politik.

9. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang


Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 69 “Partai politik yang telah ditetapkan sebagai
Peserta Pemilu dilarang melakukan Kampanye Pemilu sebelum dimulainya masa
Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2).”

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
10. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang
Kampanye Pemilihan Umum, Pasal 79 ayat (4): “Dalam hal sosialisasi dan
pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Partai Politik Peserta
Pemilu dilarang mengungkapkan citra diri, identitas, ciri-ciri khusus atau
karakteristik Partai Politik Peserta Pemilu dengan menggunakan metode: a.
penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum; b. pemasangan alat peraga
Kampanye Pemilu di tempat umum; atau c. Media Sosial. Yang memuat tanda
gambar dan nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu di luar masa Kampanye
Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1).”

11. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan


Umum, Pasal 492 “Setiap orang yang dengan sengaja melakukan Kampanye
Pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota untuk setiap Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 276 ayat (2), dipidana dengan pidana kunrngan paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”

12. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan


Umum, Pasal 493 “Setiap pelaksana dan/atau tim Kampanye Pemilu yang
melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (2)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”

Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

KETUA,

MUNANDAR NUGRAHA

Tembusan :
1. Arsip.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai