KINERJA ORGANISASI
”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG
Disusun Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Coach Mentor,
Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG
Disusun Oleh :
Mengesahan
Coach Mentor,
Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002
Narasumber
iii
LEMBAR KOMITMEN
Yang menyatakan,
Mengetahui,
Coach Mentor,
Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002
iv
ABSTRAK
v
PRAKATA
vi
9. Ibu FITRI AMALIA, Branch Manager Bank Mandiri Semarang cabang
kepodang, atas berkenannya meluncurkan kartu e-money edisi
khusus untuk para seniman terdaftar di Kota Semarang.
10. Bp. LISTIONO Kepala Lawangsewu, Bapak MULYADI Ketua Yayasan
Sampokong, Ibu TITAH Direktur PT.PRPP, Bapak AWALUDIN
Direktur Semarang Zoo, Bapak RENO Kepala Terminal Mangkang,
Bapak SUGIYANTO Kepala Taman Wisata Taman Lele, Bapak
MAMIT SUMITRA Kepala Lokasi Wisata Goa Kreo, Bapak ANTO
TOTO WINANTO Kepala Lokasi Wisata Hutan Tinjomoyo, Bapak
AGUNG CIPTANINGTYAS Kepala Wisata TBRS dan Kota Lama.
11. Mas ADHITIA ARMITRIANTO, Ketua Dewan Kesenian Semarang,
yang selalu siap sedia kapanpun diajak berdiskusi untuk
pengembangan seniman, khususnya keroncong di Kota Semarang.
12. Mas IBNU AMAR MUCHSIN, Pegiat Musisi keroncong yang muda dan
energik yang selalu memberi masukan kepada saya terkait
perkembangan music keroncong di kota Semarang.
13. Istri dan anak yang telah memberikan dukungan dengan penuh cinta
dan pengertiannya selama penyusun mengikuti kegiatan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator.
14. Segenap widyaswara selaku Tenaga Pengajar
15. Kawan-kawan se-angkatan PKA-1 Tahun 2022 BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah
16. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
Laporan Aksi Perubahan ini.
Penyusunan Laporan Aksi Perubahan banyak kelemahan dan jauh
dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
akan penulis terima sebagai bahan pertimbangan untuk dapat lebih baik
lagi.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
LEMBAR KOMITMEN ......................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
PRAKATA ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
1. Identifikasi dan Analisa Isu ................................................. 1
2. Adopsi dan Adaptasi Hasil Stula ........................................ 4
3. Gagasan / Judul ................................................................. 5
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 6
viii
III. HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA
ORGANISASI ................................................................................ 36
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan dalam Perbaikan Kinerja
Organisasi ................................................................................ 36
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan
dan Realisasi ...................................................................... 36
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan ............................................ 43
3. Perubahan Sebelum dan Sesudah Aksi Perubahan
Jangka Pendek ...................................................................
B. Manfaat Hasil Aksi Perubahan .................................................
V. PENUTUP .....................................................................................
A. Simpulan ..................................................................................
B. Rekomendasi ...........................................................................
REFERENSI ........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.1 Metode ASTRID ........................................................... 5
Tabel II.1 Data Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang ..................................................................... 15
Tabel II.2 Data Grup Keroncong Yang Terdaftar di HAMKRI dan
Web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata....................... 17
Tabel II.3 Identifikasi Stakeholder................................................. 20
Tabel II.4 Kuadran Stakeholder Internal dan Eksternal ................ 26
Tabel III.1 Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi
Perubahan dan Realisasi ............................................. 36
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota
Semarang 2021-2024...............................................` 10
Gambar II.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang ....................................... 13
Gambar II.3 Ekosistem Musik Keroncong .................................... 16
Gambar II.4a Net Map Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 22
Gambar II.4b Net Map Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 23
Gambar II.5a Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 28
Gambar II.5b Analisis Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 29
Gambar II.6 Strategi Mempengaruhi Stakeholder ........................ 30
Gambar II.7 Struktur Organisasi Pelaksana ................................. 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi dan Analisa Isu
Keroncong merupakan suatu genre musik yang khas Indonesia,
keberadaanya selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai salah satu
warisan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan musik sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat,
baik sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, ekspresi diri dan
lainnya. Kebutuhan masyarakat akan musik mengakibatkan banyak
bermunculan sekolah musik, entah itu berupa sekolah formal,
nonformal atau pun berupa sanggar kesenian. Keroncong merupakan
nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari
jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute dan seorang penyanyi wanita. Akar keroncong berasal
dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado (lagu rakyat
Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab
pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 – 1492) yang
diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak
abad ke-16 ke Nusantara. Keroncong merupakan musik asli Indonesia,
namun apresiasi musik keroncong di masyarakat masih kurang. Perlu
adanya strategi agar musik keroncong tetap lestari dan terus
berkembang di masyarakat. Perkembangan musik keroncong seperti
di kota-kota Ambon, Makassar, Bandung, Semarang dan Surabaya
sangat terpengaruh oleh musik-musik tradisional.
Sampai saat ini musik keroncong masih eksis di Indonesia,
meskipun eksistensinya selalu dikaitkan dengan kekhawatiran
punahnya musik tersebut. Kekhawatiran tersebut terutama muncul di
kalangan musisi keroncong, pemerhati musik, budayawan, dan
kalangan pemerintah. Kekhawatiran dari kalangan tersebut
dikarenakan musik keroncong dianggap sebagai warisan budaya
1
bangsa yang perlu dilestarikan. Berbeda dengan musik pop, dangdut,
rock atau jazz tidak dianggap sebagai warisan budaya bangsa.
Berdirinya HAMKRI (Himpunan Artis Musik Keroncong Republik
Indonesia) sebagai tempat bernaung keroncong dan musisinya, yang
dibentuk pada 13 Juli 1975 dapat dilihat sebagai bentuk kekhawatiran
para penggiat keroncong akan kelestarian musik keroncong. Hal itu
dapat dilihat dari tujuan dibentuknya HAMKRI adalah untuk
melestarikan musik keroncong. Kekhawatiran lainnya muncul dari
seorang Jendral yang juga penggiat keroncong, yaitu Pirngadie, yang
menyatakan “mari kita selamatkan musik keroncong”. Pernyataan
serupa muncul kembali pada akhir tahun 1977 yang dikeluarkan oleh
Sampurno, Direktur Pengembangan Kesenian Departemen P & K
(Pendidikan dan Kebudayaan) yaitu “kita bantu penyelamatan
keroncong dari kelenyapan”.
Memperhatikan pernyataan tersebut, tampak bahwa pada tahun
1970-an musik keroncong ternyata sudah dalam taraf harus
diselamatkan. Kondisi menurunnya popularitas keroncong sudah lebih
lama lagi dikemukakan oleh salah salah seorang penggiat keroncong
lainnya, Suhardjono, yang mengatakan bahwa sejak Zaman Festival
Gambir tahun 1950-an, keroncong hanya akrab di kalangan orang tua.
Festival-festival keroncong hanya dihadiri oleh kerabat peserta. Minat
dan apresiasi masyarakat luas terhadap keroncong sudah dirasakan
sangat berkurang
Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala BIdang Kesenian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang masih menjumpai
beberapa permasalahan yang harus segera diselesaikan, diantaranya :
a. Belum Optimalnya Peran Pelaku Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang
b. Kurangnya kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya
mengandalkan pendapatan dari bermusik, karena komunitas/
2
kelompok musik keroncong yang kurang mendapatkan tempat
untuk berekspresi / pentas.
c. Kurangnya kerjasama Organisasi / Lembaga / Kelompok Musisi
Keroncong dengan Industri pariwisata untuk menampilkan pentas
kelompok musik keroncong di lokasi-lokasi HOREKA (Hotel,
Restoran, Cafe) dan Destinasi Wisata.
d. Belum Optimalnya organisasi / Lembaga Musik Keroncong
(HAMKRI) untuk dapat merangkul seluruh kelompok musik
keroncong untuk berekspresi bersama untuk membangun
kelestarian musik keroncong di Kota Semarang.
e. Regenerasi Musisi Keroncong yang berjalan lamban dibandingkan
dengan regenerasi jenis kesenian musik lainnya.
f. Belom Semua Seniman Keroncong Terdaftar di Data Base Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
g. Lembaga / Organisasi yang menaungi music keroncong (HAMKRI)
belum bisa menjadi jembatan koordinasi untuk kebutuhan Jaminan
Hak Dasar Anggotanya (Hak Jaminan Hari Tua, Hak Jaminan
Kesehatan, Hak Jaminan Kecelakaan Kerja).
h. Sumberdaya Manusia (SDM) Pemusik Keroncong (Penguasaan
Teknik Bermain Alat Musik Keroncong) masih kurang sehingga
muncul krisis pemain biola dan flute.
i. Pemahaman tentang perlindungan karya (Khususnya Keroncong)
masih lemah.
j. Belum adanya Pementasan Keroncong Skala Besar (Festival).
k. Belum ada upaya dari Lembaga / Organisasi Keroncong (HAMKRI)
mengajukan Fasilitasi Bidang Kebudayaan atau pemanfaatan dana
abadi kesenian pada Kementrian Pendidikan Nasional.
l. Krisis Pencipta dan Arranger (Penata Musik) Keroncong.
3
Semarang, masih terdapat beberapa isu strategis yang harus segera
diintervensi untuk segera diselesaikan. Dari beberapa isu strategis
tersebut, dipilih isu strategis prioritas dengan melakukan identifikasi
isu-isu dan Analisa isu strategis menggunakan metode ASTRID
(Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan, Inovatif, Dapat Dilakukan)
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel I.1.
Metode ASTRID
A S T R I D Jumlah
NO ISU Rank
15 10 15 10 20 30 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4
Belum Optimalnya Peran Pelaku Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang.
3. Gagasan/ Judul
Berdasarkan isu strategis utama serta referensi lesson learnt
hasil studi lapangan tersebut di atas, maka gagasan judul dalam
penulisan rancangan aksi perubahan ini adalah Kurangnya
kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya mengandalkan
pendapatan dari bermusik, karena komunitas/ kelompok musik
keroncong yang kurang mendapatkan tempat untuk berekspresi /
pentas Kurangnya kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya
mengandalkan pendapatan dari bermusik, karena komunitas/
kelompok musik keroncong yang kurang mendapatkan tempat untuk
berekspresi / pentas. Maka dari itu penulis mengembangkan inovasi
”JARUM SI KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi Keroncong
Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang. Dengan
5
adanya inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan para pemusik keroncong dan pelestarian musik
keroncong di Kota Semarang.
6
Stasiun Poncol, Bandara Jenderal Ahmad Yani, 2 Halte Trans
Semarang, 16 Taman di 16 Kecamatan).
2. Manfaat
Manfaat yang dihasilkan dari rencana aksi perubahan ini
adalah sebagai berikut :
1) Bagi Pemerintah Kota Semarang
a) Melestarikan budaya musik keroncong di Kota Semarang
sebagai budaya lokal.
b) Meningkatkan ruang kreativitas bagi pegiat musik keroncong
di Kota Semarang
c) Meningkatkan kunjungan wisata dengan adanya event-event
musik keroncong di Kota Semarang
d) Tercapainya milestone keempat RPJPD Kota Semarang
Tahun 2005-2025 yaitu :
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Memajukan Daerah
- Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat
- Menyelesaikan Isu dan Masalah Perkotaan
- Meningkatkan Inovasi dalam Penyelenggaran
Pemerintahan dan Pembangunan
- Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Kota
Semarang dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.
- Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan.
e) Tercapainya Misi Ke-1, Ke-2 dan Ke-3 Walikota dan Wakil
Walikota Semarang Masa Jabatan 2021-2024, yaitu :
1. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumberdaya
Manusia Yang Unggul dan Produktif untuk mencapai
kesejahteraan dan keadilan sosial.
2. Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya
saing dan stimulasi pembangunan industry,
7
berlandaskan riset dan inovasi berdasar prinsip
demokrasi ekonomi Pancasila.
3. Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah,
pemenuhan hak dasar dan perlindungan
kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia bagi
masyarakat secara berkeadilan.
4. Mewujudkan Infrastruktur berkualitas yang berwawasan
lingkungan untuk mendukung kemajuan kota.
5. Menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara
dinamis dan Menyusun produk hukum yang sesuai nilai-
nilai Pancasila dalam kernagka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2) Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
a) Meningkatnya kinerja bidang kesenian Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Semarang.
b) Meningkatkan peran Disbudpar dalam peningkatan
pelestarian kesenian musik keroncong di Kota Semarang.
3) Bagi Pegiat Musik Keroncong
a) Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan bagi pelaku
pemusik keroncong sebagai pekerjaannya.
b) Memberikan ruang untuk mengembangkan musik keroncong
sebagai kearifan budaya nusantara kearifan lokal Kota
Semarang lewat kolaborasi dengan seni gambang
semarang.
8
II. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA
ORGANISASI
A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
sesuai Visi, Misi, Tupoksi dan Kewenangan Jabatan
Kepemimpnan Transformasional
1. Deskripsi Organisasi, Visi-Misi dan Nilai Organisasi
Kota Semarang merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah
yang telah berdiri sejak tanggal 2 Mei 1547. Kota Semarang
sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, memiliki
luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang lokasinya berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten
Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur
dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai
berkisar 13,6 km, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
- Sebelah Timur : Kabupaten Demak
- Sebelah Barat : Kabupaten Kendal
Kota Semarang yang memiliki letak geografis strategis
merupakan sebuah pondasi pembangunan di Jawa Tengah yang
terdiri atas empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara,
koridor selatan, koridor timur, dan koridor barat. Semarang sangat
berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa
Tengah, terutama dengan adanya pelabuhan untuk jaringan jalur
transportasi laut dan jaringan transportasi darat (jalur kereta api
dan jalan raya) serta jaringan transportasi udara, yaitu bandar
udara yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Jawa
Tengah.
9
Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang menjadi
ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki visi dan misi
sebagai berikut :
Gambar II.1
Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2021-2024
Visi :
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat
berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI Yang Ber-Bhineka
Tunggal Ika”
Misi :
1) Meningkatkan kualitas & kapasitas Sumber Daya Manusia
yang unggul & produktif untuk mencapai kesejahteraan sosial
serta hak asasi manusia bagi masyarakat secara berkeadilan
kesejahteraan & keadilan sosial
2) Mewujudkan infrastruktur berkualitas yang berwawasan
lingkungan untuk mendukung kemajuan kota
3) Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing &
stimulasi pembangunan industri, berlandaskan riset & inovasi
berdasar prinsip
4) Menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara dinamis
& menyusun produk hukum yang sesuai nilai-nilai Pancasila
10
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
demokrasi ekonomi pancasila
5) Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah,
pemenuhan hak dasar & perlindungan
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 111 Tahun
2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi, Serta Sistem Kerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota
Semarang, Disbudpar mempunyai tugas membantu Walikota dalam
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kebudayaan dan
bidang Pariwisata yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Selain itu, Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Semarang menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan Bidang Kesenian, Bidang Pemasaran,
Bidang Industri Pariwisata, Bidang Kelembagaan
Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
b. perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi
Walikota;
c. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan Kesekretariatan, Bidang Kesenian,
Bidang Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang
Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
d. penyelenggaraan manajemen kinerja pegawai Dinas;
e. penyelenggaraan kerja sama Bidang Kesenian, Bidang
Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang Kelembagaan
Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
f. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas;
g. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Kesenian,
Bidang Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang
Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
11
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan Bidang Kesenian, Bidang Pemasaran, Bidang Industri
Pariwisata, Bidang Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang
Kebudayaan dan UPTD;
i. penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan;
dan
j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Kota Semarang memiliki struktur organisasi sebagai
berikut :
b. Kepala Dinas;
c. Sekretariat, terdiri atas :
1) Subkoordinator Perencanaan dan Evaluasi;
2) Subbagian Keuangan dan Aset;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
d. Bidang Kesenian, terdiri atas :
1) Subkoordinator Potensi Seni;
2) Subkoordinator Pembinaan Kesenian;
3) Subkoordinator Pagelaran Kesenian.
e. Bidang Pemasaran, terdiri atas :
1) Subkoordinator Informasi Budaya dan Pariwisata;
2) Subkoordinator Promosi Budaya dan Pariwisata;
3) Subkoordinator Kerjasama Budaya.
f. Bidang Industri Pariwisata, terdiri atas :
1) Subkoordinator Usaha Sarana Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
2) Subkoordinator Usaha Jasa Pariwisata dan Hiburan;
3) Subkoordinator Destinasi Pariwisata.
g. Bidang Kelembagaan Kepariwisataan, terdiri atas :
1) Subkoordinator Kerjasama Organisasi Kepariwisataan;
12
2) Subkoordinator Pengawasan Kepariwisataan;
3) Subkoordinator Pemberdayaan SDM Kepariwisataan.
h. Bidang Kebudayaan, terdiri atas :
1) Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya;
2) Subkoordinator Museum dan Konversi Budaya;
3) Subkoordinator Atraksi Budaya.
i. UPTD
1) UPTD Taman Marga Satwa;
2) UPTD Kampoeng Wisata Taman Lele;
3) UPTD Kreo dan Agrowisata;
4) UPTD Tinjomoyo;
5) UPTD Taman BUdaya Raden Saleh.
j. Jabatan Fungsional.
Gambar II.2
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kota Semarang
13
2. Tupoksi dan Kewenangan Jabatan
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 111 Tahun
2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,
Serta Sistem Kerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota
Semarang, Kepala Bidang Kesenian mempunyai tugas
merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi tugas terkait Potensi Seni,
Pembinaan Kesenian dan Pagelaran Kesenian. Untuk
melaksanakan tugas, Bidang Kesenian mempunyai fungsi :
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan Bidang Kesenian;
e. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kajian seni;
f. pelaksanaan kegiatan inventarisasi, registrasi, dan verifikasi
sanggar kesenian;
g. pelaksanaan kegiatan pertimbangan teknis rekomendasi Surat
Keterangan Terdaftar sanggar kesenian;
h. pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelaporan Standar
Pelayanan Minimal bidang Kesenian;
i. pelaksanaan kegiatan lomba seni;
j. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan seni;
k. pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembinaan seni;
l. pelaksanaan kegiatan fasilitasi komunitas seni dan
pengembangan seni;
m. pelaksanaan kegiatan gelar seni tradisional;
n. pelaksanaan kegiatan pagelaran seni modern;
o. pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pagelaran seni;
14
p. pelaksanaan kegiatan fasilitasi komunitas seni dalam pagelaran
seni;
q. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi Bidang
Kesenian;
r. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan Bidang Kesenian;
s. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan
program dan kegiatan Bidang Kesenian; dan
t. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
15
Gambar II.2.
Ekosistem Musik Keroncong
16
j. Orkes Keroncong Sejiwa
k. Orkes Keroncong Berkah Dalem
l. Orkes Keroncong Gunungjati
m. Orkes Keroncong Tetap segar
n. Orkes Pesona Ratu Ayu
o. Orkes Keroncong DIMENSI
p. Orkes Keroncong Gitaria
q. Orkes Keroncong Tunas Asri
r. Orkes Keroncong Selaras Keroncong
s. Orkes Keroncong Wedang Sayah
t. Orkes Keroncong Irama Dewangga
u. Orkes Keroncong Al Balado
v. Orkes Keroncong Puspa Jelita
w. Orkes Keroncong Irama Samudra
x. Orkes Keroncong Irama Asri
y. Orkes Keroncong Sabtinasih
z. Orkes Keroncong Mutiara Kasih
Tabel II.2
Data Grup Keroncong Yang Terdaftar di HAMKRI dan Web
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
17
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi
Dari kegiatan Stula di Kota Padang dengan 3 (tiga) lokasi
maka Lokus yang menjadi tujuan kelompok I yaitu Dinas Sosial
Kota Padang, Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 72
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Padang menjelaskan,
Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan
urusan pemerintahan bidang sosial. Dinas Sosial sebagai bagian
integral dari Pemerintah Kota Padang yang memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam penanganan masalah social memiliki peran dan
posisi strategis dalam kerangka pencapaian visi pembangunan
jangka menengah Kota Padang yaitu: "Mewujudkan Masyarakat
Kota Padang Yang Madani Berbasis Pendidikan, Perdagangan dan
Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing" sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang
Tahun 2019-2024.
Dari Hasil Stula dengan Lokus Dinas Sosial Kota Padang hal
yang dapat di adopsi dan diadaptasi diantaranya:
1. Integritas dan komitmen serta dukungan Kepala Daerah dan
DPRD melalui Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 1 Tahun
2012 tentang Pembinaan Anak Jalalan, Gelandangan,
Pengemis dan Pedagang Asongan serta Peraturan Wali Kota
Padang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Tata cara Pembinaan
Anak Jalanan.
2. Keterlibatan dan peran dari stakeholder terkait yang
memberikan dukungan dalam bentuk (biaya, fasilitas, SDM,
serta sarana dan prasarana).
3. Penerapan pola Kepemimpinan Transformasional dengan
inovasi yang berorientasi pada pelayanan BerAKHLAK
berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat kepada
18
Walikota Padang sehingga terpilih menjadi Gubernur Sumatera
Barat. Selain itu Kepala Dinas Sosial Kota Padang dipercaya
menjadi Sekretaris Daerah Kota Padang. Hasil dari program
inovasi RASAILAH DAKU yang memiliki dampak positif dan
diapreasiasi oleh Pemerintah Pusat dengan mendapatkan
penghargaan, bantuan sarana prasarana dan peningkatan Dana
Insentif Daerah.
4. Berjalannya komunikasi efektif, koordinasi, kolaborasi, integrasi
dan sinergitas di semua jajaran baik eksekutif, legislatif,
swasta/pengusaha, akademisi, TNI/Polri, Kelompok Komunitas,
Tokoh Masyarakat/Tokoh agama, Ormas kepemudaan.
5. Komitmen dalam menjalankan regulasi (Perda) masih berjalan
baik meskipun gterjadi pergatian Walikota.
6. Adanya MOU antara Pemkot dengan Batalyon Infanteri
133/Yudha Sakti, Polres, dan stakeholder terkait.
19
1. Identifikasi Stakeholder
Tabel II.3
Identifikasi Stakeholder
NO STAKEHOLDER PERAN
20
NO STAKEHOLDER PERAN
saran pengembangan kesenian keroncong
16 Komite Ekonomi Kreatif Koordinator Pendukung, masukan ide dan
saran pengembangan Musik sebagai salah
satu sub sektor ekonomi kreatif
17 Universitas Negeri Semarang Koordinator Pendukung, untuk
(UNNES) pengembangan SDM Keroncong melalui
Kerjasama pemanfaatan Human Resourches
milik Fakultas Bahasa dan Seni UNNES
STAKEHOLDER EKSTERNAL NON PEMERINTAH
18 Bank Indonesia (BI) Koordinator Pendukung, digitalisasi
seniman keroncong lewat penerbitan KTA
Keroncong terintegrasi dengan Aplikasi
LUNPIA
19 Bank Mandiri Koordinator Pendukung, digitalisasi seniman
keroncong lewat penerbitan KTA Keroncong
terintegrasi dengan Aplikasi LUNPIA
20 BPJS Ketenagakerjaan Koordinator Pendukung, kolaborasi program
Jaminan Sosial untuk Seniman lewat
Program BPU (Bukan Penerima Upah)
21 Badan Pengelola Kawasan Koordinator Pendukung, Pengelola Kebijakan
Kota Lama (BPK2L) Pengembangan Kawasan Kota Lama
22 PT. PRPP (Taman Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Maerokoco) Kesenian Musik Keroncong di Area
PRPP/Maerokoco
23 Semarang Zoo Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Semarang Zoo
24 Lawangsewu Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Lawangsewu
25 Sampokong Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Sampokong
26 Persatuan Hotel & Restoran Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Indonesia (Semarang) Kesenian Musik Keroncong di Hotel &
Restoran
27 Asosiasi Kafe Semarang Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Kafe
28 Himpunan Artis Musik Koordinator Pendukung Data Seniman
Keroncong Indonesia Keroncong Kota Semarang
(HAMKRI)
29 Koalisi Pelaku Keroncong Koordinator Pendukung Data Seniman
Semarang (KPKS-LSM) Keroncong Kota Semarang
30 Masyarakat Pelaku Keroncong
21
2. Net Map Stakeholder
Gambar II.4a
Net Map Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi Perubahan
22
Gambar II.4b
Net Map Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi Perubahan
+
+
Diskominfo Kota Semarang + Kabid Pemasaran
Dinas Perhubungan Kota + + Kabid Industri Pariwisata
Semarang
+ +
Dinas Perumahan dan Kabid Kelembagaan
Permukiman Kota Semarang + Kepariwisataan
Dewan Kesenian Semarang +
Kabid Kebudayaan
+
Komite Ekonomi Kreatif Project UPTD Goa Kreo
Leader +
Akademisi (UNNES)
+
+ UPTD Tinjomoyo
Bank Indonesia (BI)
+
+ UPTD TBRS
Bank Mandiri
+
+
UPTD Taman Lele
BPJS Ketenagakerjaan -
+
BPK2L (Badan Pengelola + Masyarakat
Kawasan Kota Lama) +
Komunitas
+ Kroncong
PT. PRPP (Taman Maerokoco)
23
3. Jenis Stakeholder
Stakeholder Utama, merupakan stakeholder yang mempengaruhi
keberhasilan Aksi perubahan. Indikasi stakeholder kunci dari peran
dan kedudukan akan berpengaruh secara langsung terhadap
keberhasilan Aksi tersebut. Stakeholder utama ini adalah:
1) Kepala Dinas
2) Sekretaris
3) Pelaku Kroncong
4) Komunitas Kroncong
Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang dipengaruhi
secara langsung oleh Aksi perubahan. Stakeholder tersebut secara
teknis mempunyai kontribusi yang besar, sehingga merupakan
stakeholder yang berperan memperlancar terhadap keberhasilan
Aksi perubahan yang dilaksanakan. Stakeholder primer dalam Aksi
perubahan ini adalah :
1) Kementerian Perhubungan (Pengelola Terminal Mangkang)
2) Dinas Perumahan dan Permukiman
3) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota
Semarang
4) Dinas Perhubungan Kota Semarang (BLU UPTD Trans
Semarang)
5) Dewan Kesenian Semarang
6) Komite Ekonomi Kreatif
7) Kabid Pemasaran
8) Kabid Industri Pariwisata
9) Kabid Kelembagaan Kepariwisataan
10) Kabid Kebudayaan
11) UPTD Goa Kreo
12) UPTD Tinjomoyo
13) UPTD TBRS & Kota Lama
14) UPTD Taman Lele
24
Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh Aksi perubahan. Stakeholder tersebut
secara teknis mempunyai kontribusi apabila ada kegiatan tertentu
yang menyangkut tugas dan fungsinya. Stakeholder sekunder
dalam Aksi perubahan ini adalah :
1) Bank Indonesia
2) Bank Mandiri
3) BPJS Ketenagakerjaan
4) BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama)
5) PT. PRPP (Taman Maerokoco)
6) Semarang Zoo
7) Lawangsewu
8) Sampokong
9) Industri Pariwisata (Hotel – PHRI & Restoran - ASOKAS)
10) Media Massa (Suara Merdeka dan Media Lainnya)
11) Akademisi (UNNES)
12) Masyarakat
25
3) Defender
Adalah stakeholder yang memiliki pengaruh rendah namun
memiliki kepentingan yang tinggi atas proyek perubahan.
4) Apathetics
Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh rendah dan
kepentingan yang juga rendah atas proyek perubahan, bahakn
mungkin tidak mengetahui adanya proyek perubahan.
Pembagian stakeholder-stakeholder tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel II.4
Kuadran Stakeholder Internal dan Eksternal
No Stakeholder Influence Interest Posisi
Internal
1. Kepala Dinas + + Promoters
2. Sekretaris + + Promoters
3. Kabid Pemasaran + - Latens
4. Kabid Industri Pariwisata + - Latens
Kabid Kelembagaan
5. + - Latens
Kepariwisataan
6. Kabid Kebudayaan + - Latens
7. UPTD Goa Kreo + - Latens
8. UPTD Tinjomoyo + - Latens
9. UPTD TBRS & Kota Lama + - Latens
10. UPTD Taman Lele + - Latens
Eksternal Pemerintah
1. Kementerian Perhubungan + - Latens
Dinas Perumahan dan Latens
2. + -
Permukiman Kota Semarang
Dinas Komunikasi,
3. Informatika, Statistik dan + - Latens
Persandian Kota Semarang
Dinas Perhubungan Kota
4. + - Latens
Semarang
5. Dewan Kesenian Semarang + - Latens
6. Komite Ekonomi Kreatif + - Latens
7. Akademisi (UNNES) - + Defenders
Eksternal Non Pemerintah
1. Bank Indonesia - + Defenders
2. Bank Mandiri - + Defenders
26
No Stakeholder Influence Interest Posisi
3. BPJS Ketenagakerjaan - + Defenders
BPK2L (Badan Pengelola
4. - + Defenders
Kawasan Kota Lama)
PT. PRPP (Taman
5. - + Defenders
Maerokoco)
6. Semarang Zoo - + Defenders
7. Lawangsewu - + Defenders
8. Sampokong - + Defenders
Industri (Hotel – PHRI &
9. - + Defenders
Restoran - ASOKAS)
Media Massa (Suara
10. - - Apathetics
Merdeka dan Media Lainnya)
11. Pelaku Kroncong + + Promoters
12. Komunitas Kroncong + + Promoters
13. Masyarakat - + Defenders
27
Gambar II.5a
Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi Perubahan
+
Influence
LATENS PROMOTERS
1) Kementerian Perhubungan 1) Kepala Dinas
2) DIskominfo Kota Semarang 2) Sekretaris
3) Dinas Perhubungan Kota
Semarang (BLU UPTD Trans
3) Pelaku Kroncong
Semarang) 4) Komunitas Kroncong
4) Dinas Perumahan dan
Permukiman Kota Semarang
5) Dewan Kesenian Semarang
6) Komite Ekonomi Kreatif
Empat7)Kelompok
Kabid Pemasaran
Stakeholders
8) Kabid Industri Pariwisata
9) Kabid Kelembagaan
Kepariwisataan
10) Kabid Kebudayaan
11) UPTD
+
Interest
-
APATHETICS DEFENDERS
1) Media Massa 1) Bank Mandiri
2) LSM Keroncong 2) BPJS Ketenagakerjaan
(Koalisi Pelaku Keroncong 3) BPK2L
4) PT. PRPP
Semarang)
5) Semarang Zoo
6) Lawangsewu
7) Sampokong
8) Industri Pariwisata (PHRI &
ASOKAS)
9) Akademisi (UNNES)
10) Masyarakat
-
Hasil analisis stakeholders diperoleh kelompok stakeholders :
Promotors : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh tinggi
Defenders : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh rendah
Latents : Kepentingan/ ketertarikan rendah, kekuatan/pengaruh tinggi
Apathetics : Kepentingan/ ketertarikan dan kekauatan/pengaruh rendah
28
Gambar II.2b
Analisis Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi Perubahan
+
Influence
LATENS PROMOTERS
1) Dinas Perhubungan Kota 1) Kepala Dinas
Semarang (BLU UPTD 2) Sekretaris
Trans Semarang) 3) Pelaku Kroncong
2) Dinas Perumahan dan 4) Komunitas Kroncong
Permukiman Kota 5) Kementerian
Semarang Perhubungan
Empat3) Kabid Pemasaran
Kelompok Stakeholders 6) Diskominfo Kota
4) Kabid Industri Pariwisata Semarang
5) Kabid Kelembagaan 7) Dewan Kesenian
Kepariwisataan Semarang
6) Kabid Kebudayaan 8) Komite Ekonomi Kreatif
7) UPTD
+
Interest
-
APATHETICS DEFENDERS
1) Bank Indonesia
2) Bank Mandiri
3) BPJS Ketenagakerjaan
4) BPK2L
5) PT. PRPP
6) Semarang Zoo
7) Lawangsewu
8) Sampokong
9) Industri Pariwisata (PHRI &
ASOKAS)
10) Akademisi (UNNES)
11) Masyarakat
12) Media Massa
13) LSM Keroncong
14) (Koalisi Pelaku Keroncong
Semarang)
-
Keterangan :
29
5. Strategi Memobilisasi Stakeholder
Gambar II.6
Strategi Mempengaruhi Stakeholder
+
Influence
LATENS PROMOTERS
1 Melakukan koordinasi 1 Melakukan koordinasi &
dengan meyakinkan komunikasi secara intens,
bahwa aksi perubahan memberikan laporan secara
akan bermanfaat. rutin.
Empat Kelompok Stakeholders 2 Melakukan komunikasi
2 Meminta dukungan dan secara intens dan
informasi sehingga aksi melibatkan dalam aksi
perubahan berjalan lancar perubahan sehingga
kegiatan dapat terlaksana
dengan adanya beberapa
dukungan
+
Interest
-
APATHETICS DEFENDERS
30
6. Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi
a. Struktur Organisasi Pelaksana
Gambar II.7
Struktur Organisasi Pelaksana
MENTOR
COACH PESERTA
Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt, M.Kes ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. M.AP.
Deskripsi :
31
(Penjelasan peran masing-masing dalam penyelenggaraan
proyek perubahan)
Mentor :
(1). Memberikan persetujuan, dukungan, arahan atas
keseluruhan program
(2). Membantu menyelesaikan hambatan
(3). Sebagai pengawas jalannya proyek perubahan
Project Leader :
(1). Memimpin jalannya aksi perubahan, merencanakan,
mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, membentuk
tim pelaksana, memonitor dan evaluasi dengan
bimbingan sponsor dan Coach
(2). Mengkoordinasikan, integrasi, sinkronisasi proyek
kepada Tim Kerja
(3). Menggalang kerjasama dan kesepakatan dengan Tim
Kerja terkait
(4). Menyelesaikan masalah yang timbul
Coach :
(1). Melakukan diskusi dan memberikan masukan dalam
menyusun Rancangan Aksi Perubahan
(2). Memberikan bimbingan kepada Project Leader untuk
kelancaran kegiatan aksi perubahan
(3). Melakukan monitoring dan menyelesaikan isu yang
berpotensi menghambat jalannya penyelesaian kegiatan
(4). Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan
peserta selama tahap Rancangan Aksi Perubahan dan
tahap Laboratorium Kepemimpinan
(5). Memantau perkembangan kegiatan aksi perubahan
32
b. Pembentukan Tim Efektif
Tim Administrasi
Tugas :
(1). Menyiapkan bahan dan data termasuk surat-menyurat
terkait kegiatan aksi perubahan
(2). Menyiapkan agenda rapat koordinasi dan sosialisasi
terkait tempat dan prasarana lainnya
(3). Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan aksi
perubahan
(4). Membuat notulen setiap rapat terkait aksi perubahan
(5). Menyiapkan dan mengumpulkan data terkait
denganaksi perubahan
(6). Melaporkan hasil kegiatan kepada Project Leader
Tim Pelaksana
Tugas :
(1). Melaksanakan kegiatan teknis operasional yang sudah
diagendakan dalam Aksi Perubahan
(2). Pelaksana teknis dalam penyusunan desain, modul dan
alur sistem notifikasi email
(3). Pelaksana kegiatan pelatihan
(4). Pelaksana dalam pendampingan uji coba aksi
perubahan
(5). Melaporkan hasil kerja kepada Project Leader.
33
atau hal-hal lain maka akan mengganggu/ mempegaruhi
jalannya proyek perubahan.
34
Format Laporan yang Digunakan
a) Menyusun form laporan yang diisi oleh tim kerja
b) Membuat laporan hasil kegiatan yang dilaporkan kepada
Project Leader
35
III. HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi
Tabel III.1
Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO (Potensi Kendala dan Alternatif
Rencana Realisasi
Penyelesaian Mobiliasasi)
A. JANGKA PENDEK
1. Koordinasi dengan Stakeholder terkait
a. Koordinasi dengan Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Mei Surat Dukungan Kendala:
stakeholder Tim Admin koordinasi dengan Minggu Ke- 2 2022 Stakeholder Kesibukan dari Tim di luar Tim
internal stakeholder internal s.d Minggu Kerja
Ke-4 Resiko:
b. Koordinasi dengan Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 30 s/d 31 Surat Dukungan Jadwal Kurang Sesuai
stakeholder Tim Admin koordinasi dengan Minggu Ke- 2 Mei 2022 Stakeholder Strategis:
eksternal stakeholder eksternal s.d Minggu Membangun komitmen
Ke-4
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
2 Pembentukan Tim Kerja
a. Rapat Peserta PKA Terlaksananya rapat Juni 2022 25 Mei Undangan Kendala:
pembentukan tim Tim Admin pembentukan tim Minggu Ke- 2 2022 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
kerja kerja s.d Minggu Notulen Kerja
Ke-4 Resiko:
b. Penyusunan draft Peserta PKA Tersusunnya draft SK Juni 2022 25 Mei Draft SK Jadwal Kurang Sesuai
SK tim kerja Tim Admin tim kerja Minggu Ke- 2 2022 Strategis:
s.d Minggu Membangun komitmen
36
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
Ke-4 Penyelesaian Mobiliasasi)
c. Pengesahan SK Peserta PKA Tersedianya SK tim Juni 2022 25 Mei SK tim Tahapan Telah Terlaksana
tim kerja Tim Admin kerja Minggu Ke- 2 2022 Sepenuhnya (100%)
s.d Minggu
Ke-4
d. Pendistribusian Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 25 Mei Tanda Terima
tugas dan SK tim Tim Teknis Pendistribusian tugas Minggu Ke- 2 2022
kerja dan SK tim kerja s.d Minggu
Ke-4
Menganalisis Jumlah Para Pegiat Musik Kroncong di Kota Semarang (optimalisasi / penambahan fitur pada aplikasi LUNPIA milik Dinas
3.
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang)
a. Mengumpulkan Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 26 s/d 28 Data pegiat Kendala:
data para pegiat Tim Admin pengumpulan data Minggu Ke- 4 Mei 2022 Musik Kesibukan dari Tim di luar Tim
musik kroncong para pegiat musik s.d Juli 2022 Keroncong Kerja
kroncong Minggu Ke-1 Resiko:
b. Menganalisis Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 26 s/d 28 Hasil Analisis Jadwal Kurang Sesuai
jumlah para pegiat Tim Admin analisis jumlah para Minggu Ke- 4 Mei 2022 Strategis:
musik kroncong pegiat musik s.d Juli 2022 Membangun komitmen
kroncong Minggu Ke-1
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
4. Membuat KTA untuk Para Pegiat Musik Kroncong di Kota Semarang (Kerjasama dengan Bank Mandiri)
a. Rapat persiapan Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juni 2022 Undangan Kendala:
Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Juli 2022 Notulen Kerja
Minggu Ke-1 Resiko:
b. Pendataan jumlah Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 Data pegiat Jadwal Kurang Sesuai
para pegiat musik Tim Admin Pendataan jumlah Minggu Ke- 4 Musik Strategis:
kroncong para pegiat musik s.d Juli 2022 Keroncong Membangun komitmen
kroncong Minggu Ke-1
37
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
c. Pembuatan KTA Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 Hasil KTA Penyelesaian
Tahapan Mobiliasasi)
Telah Terlaksana
untuk pegiat musik Tim Teknis Pembuatan KTA Minggu Ke- 4 Sepenuhnya (100%)
kroncong untuk pegiat musik s.d Juli 2022
kroncong Minggu Ke-1
5. Penandatanganan Komitmen Bersama dengan beberapa Stakeholder terkait
a. Persiapan Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Juni Undangan Kendala:
pelaksanaan Tim Admin Persiapan Minggu Ke- 4 2022 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
penandatanganan pelaksanaan s.d Juli 2022 Notulen Kerja
komitmen bersama penandatanganan Minggu Ke-1 Resiko:
komitmen bersama Jadwal Kurang Sesuai
Strategis:
b. Pelaksanaan Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Juni Berita acara Membangun komitmen
penandatanganan Tim Teknis penandatanganan Minggu Ke- 4 2022 Dokumentasi
komitmen bersama komitmen bersama s.d Juli 2022 Tahapan Telah Terlaksana
Minggu Ke-1 Sepenuhnya (100%)
6. Launching Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juni 2022 4 Juli 2022 Undangan Kendala:
Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Juli 2022 Notulen Kerja
Minggu Ke-1 Resiko:
Jadwal Kurang Sesuai
b. Pelaksanaan Peserta PKA Terlaksananya 6 Juli 2022 Berita acara Strategis:
launching jejaring Tim launching jejaring Dokumentasi Membangun komitmen
komunitas Implementasi komunitas
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
7. Melakukan Sosialisasi Musik Kroncong melalui LED Billboard di Jalanan Kota Semarang
a. Rapat persiapan Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022 Undangan Kendala:
sosialisasi melalui Tim Admin persiapan sosialisasi Minggu Ke- 4 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
Bilboard melalui Bilboard s.d Agustus Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai
38
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
b. Penyusunan Peserta PKA Tersusunnya desain Juli 2022 Berita acara Penyelesaian Mobiliasasi)
Strategis:
desain sosialisasi Tim Admin sosialisasi pada Minggu Ke- 4 Dokumentasi Membangun komitmen
pada Billboard Billboard s.d Agustus
2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Pelaksanaan Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 Berita acara
sosialisasi melalui Tim Teknis sosialisasi melalui Minggu Ke- 4 Dokumentasi
Bilboard Bilboard s.d Agustus
2022 Minggu
Ke-3
8. Melaksanakan Event dan Workshop untuk Pegiat Musik Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022 17 Juni Undangan Kendala:
Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 2022 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Agustus Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai
b. Pengadaan sarana Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 26 s/d 27 Berita acara Strategis:
dan prasarana Tim Teknis Pengadaan sarana Minggu Ke- 4 Juli 2022 Dokumentasi Membangun komitmen
event dan dan prasarana event s.d Agustus
workshop dan workshop 2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Pelaksanaan event Peserta PKA Terlaksananya event Juli 2022 26 s/d 27 Berita acara
dan workshop Tim Teknis dan workshop musik Minggu Ke- 4 Juli 2022 Dokumentasi
musik keroncong keroncong s.d Agustus
2022 Minggu
Ke-3
9. Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022 15 Juli Undangan Kendala:
Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 2022 Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Agustus Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai
39
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
b. Implementasi Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 17 Juli Berita acara Penyelesaian Mobiliasasi)
Strategis:
jejaring komunitas Tim Teknis Implementasi jejaring Minggu Ke- 4 2022 Dokumentasi Membangun komitmen
Musisi Keroncong komunitas Musisi s.d Agustus
Keroncong 2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Evaluasi hasil Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 18 Juli Undangan
implementasi Tim Admin Evaluasi hasil Minggu Ke- 4 2022 Daftar Hadir
implementasi s.d Agustus Notulen
2022 Minggu
Ke-3
10. Monitoring dan Evaluasi kegiatan
a. Rapat monitoring Peserta PKA Terlaksananya Rapat Agustus Undangan Kendala:
dan evaluasi Tim Admin monitoring dan 2022 Minggu Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
evaluasi Ke-3 Notulen Kerja
b. Penyusunan Peserta PKA Terlaksananya Agustus Laporan Resiko:
laporan kegiatan Tim Admin Penyusunan laporan 2022 Minggu Dokumentasi Jadwal Kurang Sesuai
proyek perubahan kegiatan proyek Ke-3 Strategis:
perubahan Membangun komitmen
40
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
Semarang Semarang 2023 Penyelesaian Mobiliasasi)
c. Evaluasi hasil Peserta PKA Terlaksananya Agustus Laporan
kegiatan Tim Admin Evaluasi hasil 2022 s.d Dokumentasi
kegiatan Februari
2023
C. JANGKA PANJANG
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan kunjungan
wisata pada 8 destinasi Wisata
a. Persiapan Peserta PKA Terlaksananya Februari Undangan
Tim Admin Persiapan 2023 s.d Daftar Hadir
Februari Notulen
2024
b. Pelaksanaan Peserta PKA Terlaksananya Februari Berita acara
Jejaring Komunitas Tim Teknis Jejaring Komunitas 2023 s.d Dokumentasi
Musisi Keroncong Musisi Keroncong Februari
Semarang Semarang 2024
c. Evaluasi hasil Peserta PKA Terlaksananya Februari Laporan
kegiatan Tim Admin Evaluasi hasil 2023 s.d Dokumentasi
kegiatan Februari
2024
2 Monitoring dan Evaluasi secara berkala
a. Persiapan Peserta PKA Terlaksananya Februari Undangan
Tim Admin Persiapan 2023 s.d Daftar Hadir
Februari Notulen
2024
b. Pelaksanaan Peserta PKA Terlaksananya Februari Berita acara
monitoring dan Tim Admin monitoring dan 2023 s.d Dokumentasi
evaluasi secara evaluasi secara Februari
berkala berkala 2024
c. Evaluasi hasil Peserta PKA Terlaksananya Februari Laporan
kegiatan Tim Admin Evaluasi hasil 2023 s.d Dokumentasi
41
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
kegiatan Februari Penyelesaian Mobiliasasi)
2024
42
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan
Berikut uraian singkat dari hasil implementasi aksi
perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi
Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian Musik
Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang, yaitu :
1) Koordinasi dengan Stakeholder terkait
a. Koordinasi dengan stakeholder internal
b. Koordinasi dengan stakeholder eksternal
Uraian Kegiatan :
Pelaksanaan tahapan koordinasi dengan stakeholder
terkait diawali pada stakeholder internal yang dilakukan pada
hari Selasa, 24 Mei 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Dalam kegiatan
tersebut project leader mengajak stakeholder internal untuk
mendukung tahapan-tahapan kegiatan dalam Aksi Perubahan.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan koordinasi dengan stakeholder
eksternal yang dilaksanakan pada hari Senin & Selasa tanggal
30 s/d 31 Mei 2022 bertempat di Kantor Bank Mandiri Cabang
Kepodang Semarang dan Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu dalam koordinasi tersebut telah mendapatkan
dukungan dari seluruh stakeholder eksternal yang terlibat dalam
pelaksanaan aksi perubahan.
Dokumentasi Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Internal
43
Dukungan Walikota Semarang
44
2) Pembentukan Tim Kerja
a. Rapat pembentukan tim kerja
b. Penyusunan draft SK tim kerja
c. Pengesahan SK tim kerja
d. Pendistribusian tugas dan SK tim kerja
Uraian Kegiatan :
Tahapan pembentukan tim kerja diawali dengan kegiatan
rapat pada hari Rabu, 25 Mei 2022 bertempat di Ruang Rapat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, serta
dihadiri oleh seluruh stakeholder yang terlibat. Dalam kegiatan
tersebut melakukan pembahasan terkait tim kerja dan
penyusunan SK Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang yang telah sahkan sebagai alat untuk tim kerja
melakukan tugas dan kewenangannya dalam kegiatan aksi
perubahan.
Dokumentasi Rapat Pembentukan Tim Kerja
45
3) Menganalisis Jumlah Para Pegiat Musik Kroncong di Kota
Semarang (optimalisasi / penambahan fitur pada aplikasi
LUNPIA milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang)
a. Mengumpulkan data para pegiat musik kroncong
b. Menganalisis jumlah para pegiat musik kroncong
Uraian Kegiatan :
Tahapan analisis jumlah pegiat musik kroncong di Kota
Semarang telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kegiatan
pengumpulan data telah dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28
Mei 2022 yang dilakukan oleh tim kerja. Selanjutnya dilakukan
analisis jumlah pegiat musik kroncong yang juga dilakukan pada
waktu yang sama untuk mempercepat jadwal dan telah tersedia
data yang dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan aksi
perubahan.
Dokumentasi Pendataan Musisi Keroncong
46
4) Membuat KTA untuk Para Pegiat Musik Kroncong di Kota
Semarang (Kerjasama dengan Bank Mandiri)
a. Rapat persiapan
b. Pendataan jumlah para pegiat musik kroncong
c. Pembuatan KTA untuk pegiat musik kroncong
Uraian Kegiatan :
Tahapan pembuatan KTA untuk para pegiat musik
kroncong telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kegiatan
tersebut dilakukan bersama dengan pembahasan pendataan
para pegiat musik kroncong sebelumnya, untuk mempermudah
kegiatan dan mempercepat alur pelaksanaan tahapan aksi
perubahan. Dengan kegiatan yang dilakukan bersama maka
akan dapat dipercepat dengan membuat KTA untuk para pegiat
musik kroncong sebagai sarana untuk memberikan bantuan
kepada seluruh pegiat musik kroncong di Kota Semarang.
Dokumentasi Rapat Persiapan Pembuatan KTA
47
5) Penandatanganan Komitmen Bersama dengan beberapa
Stakeholder terkait
a. Persiapan pelaksanaan penandatanganan komitmen
bersama
b. Pelaksanaan penandatanganan komitmen bersama
Uraian Kegiatan :
Tahapan penandatanganan komitmen bersama telah
dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 Juni 2022 bertempat di
Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang. Dalam kegiatan tersebut melakukan rapat
pembahasan dengan Pemilik Destinasi Wisata terkait dukungan
kepada Musik Keroncong untuk bisa mendapatkan ruang
bermain di tempat wisata.
Dokumentasi Penendatangan Komitmen Bersama
48
6) Launching Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota
Semarang
a. Rapat persiapan
b. Pelaksanaan launching jejaring komunitas
Uraian Kegiatan :
Tahapan launching jejaring komunitas keroncong diawali
dengan kegiatan rapat persiapan launching pada hari Senin, 4
Juli 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang. Dalam kegiatan rapat persiapan
tersebut mengundang 11 instansi terkait dalam pelaksanaan
launching. Selanjutnya pelaksanaan Launching Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang bertempat di
Sam Poo Kong yang dihadiri oleh stakeholder yang terlibat
dalam aksi perubahan.
Dokumentasi Rapat Persiapan Launching
49
Dokumentasi Launching “Jarum Si Kenang”
50
Uraian Kegiatan :
Tahapan sosialisasi dilaksanakan pada ...................
51
Dokumentasi Workshop Musik Keroncong
52
9) Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota
Semarang
Rapat persiapan
Implementasi jejaring komunitas Musisi Keroncong
Evaluasi hasil implementasi
Uraian Kegiatan :
Tahapan implementasi diawali dengan kegiatan rapat
persiapan yang dilakukan pada hari Jum’at, 15 Juli 2022
bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang. Selanjutnya pelaksanaan implementasi jejaring
komunitas musisi keroncong dilaksanakan pada hari Minggu, 17
Juli 2022 bertempat di Objek Wisata Taman Lele Semarang
dengan kegiatan live musik keroncong
Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong
53
54
10)Monitoring dan Evaluasi kegiatan
a. Rapat monitoring dan evaluasi
b. Penyusunan laporan kegiatan proyek perubahan
Uraian Kegiatan :
Tahapan monitoring dan evaluasi kegiatan diawali dengan
rapat monitoring yang telah dilaksanakan pada hari ............, .....
Juli 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang, dengan dihadiri oleh seluruh
stakeholder terkait. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan
untuk mengetahui kendala & hambatan dalam pelaksanaan aksi
perubahan, serta penyelesaian kendala & hambatan tersebut.
Lalu dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan laporan kegiatan
aksi perubahan yang dilaksanakan pada hari yang sama oleh
project leader, bersama anggota tim efektif.
55
d. Permainan banyak musisi keroncong yang berdasar otodidak
(Bukan dengan dasar keilmuan alat music yang dimainkan)
e. Tidak banyak seniman yang mendaftar pada Data Base Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang karena merasa
sulit dan kurang memberikan manfaat
Setelah :
a. Meningkatnya Jejaring Komunitas Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang
b. Tersedianya tempat untuk berekspresi / pentas komunitas atau
kelompok musik keroncong
c. Adanya kerjasama dengan HOREKA (Hotel Restoran Kafe &
Destinasi Wisata) untuk menampilkan pentas kelompok musik
keroncong secara rutin
d. Para musisi keroncong bisa meningkatkan keilmuannya terkait
pemahaman permainan alat music sesuai dengan keilmuan
yang ada
e. Semakin banyak seniman yang mendaftar dan semakin banyak
data yang bisa digunakan pemerintah dalam rangka
mengarahkan program
56
maka pelaksanaan aksi perubahan ini telah selesai dilaksanakan
dengan baik dan lancar. Dalam rangka mewujudkan tujuan dari aksi
perubahan penulis menemukan adanya tantangan atau hambatan baik
yang datang dari internal maupun eksternal orgnisasi.
Selain itu dalam pelaksanaan aksi perubahan ini telah
memberikan manfaat kepada beberapa stakeholder, antara lain :
a. Bagi Pemerintah Kota Semarang
1) Memberikan ruang kreativitas bagi pegiat musik keroncong di
Kota Semarang
2) Meningkatkan kunjungan wisata dengan adanya event-event
musik keroncong di Kota Semarang
b. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
1) Memberikan peningkatan kinerja bidang kesenian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
2) Memberikan peningkatan peran Disbudpar dalam peningkatan
pelestarian kesenian musik keroncong di Kota Semarang.
c. Bagi Pegiat Musik Keroncong
1) Memberikan kesejahteraan dan pendapatan bagi pelaku
pemusik keroncong sebagai pekerjaannya.
2) Memberikan ruang untuk mengembangkan musik keroncong
sebagai kearifan budaya nusantara kearifan lokal Kota
Semarang lewat kolaborasi dengan seni gambang Semarang.
57
IV. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
A. Tindak Lanjut Kegiatan Jangka Pendek dan Penetapan Target
Capaian Jangka Menengah
Keroncong merupakan suatu genre musik yang khas Indonesia,
keberadaanya selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai salah satu
warisan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan musik sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat,
baik sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, ekspresi diri dan
lainnya. Sampai saat ini musik keroncong masih eksis di Indonesia,
meskipun eksistensinya selalu dikaitkan dengan kekhawatiran
punahnya musik tersebut. Kekhawatiran tersebut terutama muncul di
kalangan musisi keroncong, pemerhati musik, budayawan, dan
kalangan pemerintah. Kekhawatiran dari kalangan tersebut
dikarenakan musik keroncong dianggap sebagai warisan budaya
bangsa yang perlu dilestarikan. Berbeda dengan musik pop, dangdut,
rock atau jazz tidak dianggap sebagai warisan budaya bangsa.
Pelaksanaan aksi perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian
Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang telah terlaksana pada tahapan jangka pendek yang sudah
terealisasikan. Tindak lanjut tahapan jangka pendek serta penetapan
target capaian jangka menengah telah disesuaikan bahwa pada
tahapan jangka menengah ini untuk mewujudkan kegiatan jejaring
komunitas musisi keroncong Semarang. Target capaian jangka
menengah tersebut dilakukan berdasarkan tahapan antara lain:
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan
kunjungan wisata pada 6 destinasi Wisata (Goa Kreo, Taman Lele,
Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama, Semarang Zoo, Sampokong)
dan 11 Area Publik (2 Halte Trans Semarang, Terminal Mangkang,
8 Taman di 8 Kecamatan).
58
B. Penetapan Target Jangka Panjang
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis
ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang
menggunakan instrumen musik keroncong, flute dan seorang penyanyi
wanita. Kebutuhan masyarakat akan musik mengakibatkan banyak
bermunculan sekolah musik, entah itu berupa sekolah formal,
nonformal atau pun berupa sanggar kesenian. Festival-festival
keroncong hanya dihadiri oleh kerabat peserta. Minat dan apresiasi
masyarakat luas terhadap keroncong sudah dirasakan sangat
berkurang.
Pelaksanaan aksi perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian
Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang, telah terlaksana pada tahapan jangka pendek yang sudah
terealisasikan. Maka setelah menentukan target capaian jangka
menengah, maka selanjutkan menetapkan target jangka panjang, yaitu
mewujudkan kegiatan jejaring komunitas musisi keroncong Semarang.
Target capaian jangka panjang tersebut dilakukan berdasarkan
tahapan antara lain :
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan
kunjungan wisata pada 8 destinasi Wisata (Goa Kreo, Taman Lele,
Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama, Semarang Zoo, Sampokong,
Lawangsewu, PRPP/Maerokoco) dan 22 Area Publik (Terminal
Mangkang, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, Bandara Jenderal
Ahmad Yani, 2 Halte Trans Semarang, 16 Taman di 16
Kecamatan).
2. Monitoring dan Evaluasi secara Berkala
59
V. PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang dpat disampaikan setelah pelaksanaan aksi
perubahan adalah sebagai berikut :
1. Aksi perubahan dengan judul ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya
Pelestarian Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisata Di Kota Semarang, telah terlaksana 100% sesuai dengan
rencana dan telah terealisasikan untuk mewujudkan kesejahteraan
para pemusik keroncong dan pelestarian musik keroncong di Kota
Semarang.
2. Dengan telah terealisasinya aksi perubahan ”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya
Pelestarian Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisata Di Kota Semarang, diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan para pemusik keroncong dan meningkatkan
kunjungan wisata di Kota Semarang.
3. Keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini tidak lepas dari
dukungan dari stakeholder internal dan eksternal.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pelaksanaan seluruh kegiatan aksi perubahan,
maka rekomendasi yang dapat disampaikan antara lain :
1. Diharapkan melanjutkan ke kegiatan jangka menengah dan jangka
panjang
2. Meskipun aksi perubahan sudah selesai dilaksanakan agar tetap
menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stakeholder
baik pemerintah maupun non pemerintah
3. Diharapkan adanya monitoring dan evaluasi berkelanjutan guna
penyempurnaan aksi perubahan yang telah dilaksanakan
60
REFERENSI
Literatur :
Peraturan Perundang-Undangan :
61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
Ade Bhakti Ariawan, SH, M.AP
Tempat /Tanggal Lahir :
Semarang, 30 Mei 1987
Alamat rumah :
Cikuray Raya No.260, Kalilangse,
Papandayan,
Gajahmungkur,
Kota Semarang
Jabatan :
Kepala Bidang Kesenian
Unit Kerja :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang
Alamat Kantor : Jalan Pemuda No.175, Semarang.
Telepon Kantor : (024) 3584081
Email : adebhaktiariawan@gmail.com
Istri : Meirina Lisa Wulandari
Anak : 1. Faeyza Putra Aryatama
2. Nathania Putri Zahia
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Sumurgunung 02,
Gunungpati, Kota Semarang (Tahun
1993-1999)
2. SLTP Negeri 1 Ungaran, Kabupaten
Semarang (Tahun 1999-2002)
3. SMA Negeri 4 Kota Semarang (Tahun
2002-2005)
4. S.1 Fakultas Hukum UNDARIS (Tahun
2007-2011)
5. S.2 Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
UNTAG (Tahun 2020-2022)
62
Riwayat Pekerjaan :
- Tahun 2006 s.d 2010
Staf Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Semarang
- Tahun 2010 s.d 2015
Staf Subbag Protokol Setda Kota
Semarang
- Tahun 2015 s.d 2017
Staf Dinas Pendapatan, Keuangan dan
Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang
- Tahun 2017 s.d 2018
Kasubbag Tata Usaha Badan Layanan
Umum UPTD Trans Semarang (Dinas
Perhubungan)
- Tahun 2018 s.d 2019
Kepala Badan Layanan Umum UPTD
Trans Semarang (Dinas Perhubungan)
- Tahun 2019 s.d Sekarang
Kepala Bidang Kesenian, Dinas
Kebudayaan dan PAriwisata Kota
Semarang
63
LAMPIRAN
64
LAMPIRAN 1
(Laporan Studi Lapangan Perseorangan)
65
66
67
68
69
LAMPIRAN 2
(Matriks Rencana Jadwal Kegiatan)
70
71
72
LAMPIRAN 3
(Data Grup Keroncong Terdaftar HAMKRI)
73
74
LAMPIRAN 4
(Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2017-2021)
75
76
77
LAMPIRAN 5
(Data Kunjungan Wisatawan di UPTD Dinas)
78
79
80