Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA ORGANISASI

”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP


NIP : 19870530 200604 1 003
NO. DAFTAR HADIR : 08
JABATAN : Kepala Bidang Kesenian
SKPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
COACH : Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes
MENTOR : R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKSI PERUBAHAN


KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2022

”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :

Nama Peserta : ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP


NIP : 19870530 200604 1 003
No. Daftar Hadir : 08
Jabatan/ Instansi : Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari :
Tanggal :
Tempat : Semarang

Semarang, ..... Agustus 2022

Menyetujui,
Coach Mentor,

Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN


KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN VII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2022

”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
DI KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :

Nama Peserta : ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP


NIP : 19870530 200604 1 003
No. Daftar Hadir : 08
Jabatan/ Instansi : Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang
Dinyatakan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : Semarang

Mengesahan
Coach Mentor,

Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002

Narasumber

Drs. Sutarjo, MM.


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19600325 198703 1 004

iii
LEMBAR KOMITMEN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama Peserta : ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP
NIP : 19870530 200604 1 003
Jabatan : Kepala Bidang Kesenian
Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

Dengan ini menyatakan bersedia untuk melaksanakan target sasaran


jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan Laporan Aksi
Perubahan yang telah saya susun, menjadi bagian tidak terpisahkan
dengan Sasaran Kinerja Pegawai.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Yang menyatakan,

ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP


NIP. 19870530 200604 1 003

Mengetahui,

Coach Mentor,

Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si
Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19631028 198911 1 001 NIP. 19670512 199603 1 002

iv
ABSTRAK

Keroncong merupakan suatu genre musik yang khas Indonesia,


keberadaanya selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai salah satu
warisan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan musik sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat,
baik sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, ekspresi diri dan
lainnya. Sampai saat ini musik keroncong masih eksis di Indonesia,
meskipun eksistensinya selalu dikaitkan dengan kekhawatiran punahnya
musik tersebut. Kekhawatiran tersebut terutama muncul di kalangan
musisi keroncong, pemerhati musik, budayawan, dan kalangan
pemerintah. Kekhawatiran dari kalangan tersebut dikarenakan musik
keroncong dianggap sebagai warisan budaya bangsa yang perlu
dilestarikan. Berbeda dengan musik pop, dangdut, rock atau jazz tidak
dianggap sebagai warisan budaya bangsa.

Aksi perubahan dengan judul ”JARUM SI KENANG" (Jejaring


Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian
Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang, telah terlaksana 100% sesuai dengan rencana dan telah
terealisasikan untuk mewujudkan kesejahteraan para pemusik keroncong
dan pelestarian musik keroncong di Kota Semarang. Dengan
terealisasinya aksi perubahan, diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan para pemusik keroncong dan meningkatkan kunjungan
wisata di Kota Semarang.

Kata Kunci : Keroncong, Budaya, Pelestarian

v
PRAKATA

Puji syukur alhamdullillah kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Aksi Perubahan dengan judul
“JARUM SI KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi Keroncong
Semarang) SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MUSIK KERONCONG
UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA DI KOTA
SEMARANG.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. HENDRAR PRIHADI, S.E., M.M., selaku Walikota
Semarang yang telah memberikan arahan dan kesempatan kepada
project leader untuk mengembangkan kompetensi sebagai peserta
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Tahun 2022.
2. Bapak Drs. ARIEF IRWANTO, M.Si, jabatan Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
beserta jajarannya selaku penyelenggara.
3. Bapak R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si selaku
atasan penulis sekaligus Mentor dalam memberikan arahan dan
bantuan guna penyelesaian penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini.
4. Bapak Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt. M.Kes selaku Coach
dalam memberikan arahan, bimbingan dan bantuannya dalam
penyelesaian penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini.
5. Bapak Drs. SUTARJO, MM. selaku Narasumber.
6. Bapak Prof. Dr. FATHUR ROKHMAN M.Hum Rektor Universitas
Negeri Semarang, yang telah bersedia mengijinkan proses Kerjasama
dengan Fakultas Bahasa dan Seni UNNES untuk Pengembangan
Musik Keroncong lewat Tri Dharma Perguruan Tinggi.
7. Ibu Dr. SRI REJEKI URIP, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang, atas berkenannya membuat perjanjian
Kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
dalam Pengembangan Potensi Seni Khususnya Keroncong.
8. Ibu MULTANTI, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang
Semarang Pemuda, atas berkenannya meluncurkan program BPJS
Ketenagakerjaan untuk para seniman di kota semarang.

vi
9. Ibu FITRI AMALIA, Branch Manager Bank Mandiri Semarang cabang
kepodang, atas berkenannya meluncurkan kartu e-money edisi
khusus untuk para seniman terdaftar di Kota Semarang.
10. Bp. LISTIONO Kepala Lawangsewu, Bapak MULYADI Ketua Yayasan
Sampokong, Ibu TITAH Direktur PT.PRPP, Bapak AWALUDIN
Direktur Semarang Zoo, Bapak RENO Kepala Terminal Mangkang,
Bapak SUGIYANTO Kepala Taman Wisata Taman Lele, Bapak
MAMIT SUMITRA Kepala Lokasi Wisata Goa Kreo, Bapak ANTO
TOTO WINANTO Kepala Lokasi Wisata Hutan Tinjomoyo, Bapak
AGUNG CIPTANINGTYAS Kepala Wisata TBRS dan Kota Lama.
11. Mas ADHITIA ARMITRIANTO, Ketua Dewan Kesenian Semarang,
yang selalu siap sedia kapanpun diajak berdiskusi untuk
pengembangan seniman, khususnya keroncong di Kota Semarang.
12. Mas IBNU AMAR MUCHSIN, Pegiat Musisi keroncong yang muda dan
energik yang selalu memberi masukan kepada saya terkait
perkembangan music keroncong di kota Semarang.
13. Istri dan anak yang telah memberikan dukungan dengan penuh cinta
dan pengertiannya selama penyusun mengikuti kegiatan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator.
14. Segenap widyaswara selaku Tenaga Pengajar
15. Kawan-kawan se-angkatan PKA-1 Tahun 2022 BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah
16. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
Laporan Aksi Perubahan ini.
Penyusunan Laporan Aksi Perubahan banyak kelemahan dan jauh
dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
akan penulis terima sebagai bahan pertimbangan untuk dapat lebih baik
lagi.

Semarang, .... Agustus 2022


Peserta

ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. MAP


NDH. 08 / PKP-I / 2022

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
LEMBAR KOMITMEN ......................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
PRAKATA ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
1. Identifikasi dan Analisa Isu ................................................. 1
2. Adopsi dan Adaptasi Hasil Stula ........................................ 4
3. Gagasan / Judul ................................................................. 5
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 6

II. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI 9


A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
sesuai Visi, Misi, Tupoksi dan Kewenangan Jabatan
Kepemimpnan Transformasional ............................................. 9
1. Deskripsi Organisasi, Visi-Misi dan Nilai Organisasi........... 9
2. Tupoksi dan Kewenangan Jabatan .................................... 14
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi ............. 15
1. Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi ............................. 15
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi .......... 18
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi ...................................... 19
1. Identifikasi Stakeholder....................................................... 20
2. Net Map Stakeholder........................................................... 22
3. Jenis Stakeholder................................................................ 24
4. Analisis Pengaruh Kepentingan Stakeholder...................... 25
5. Strategi Memobilisasi Stakeholder...................................... 27
6. Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi.............................. 29
a. Struktur Organisasi Pelaksana....................................... 30
b. Pembentukan Tim Efektif............................................... 32

viii
III. HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA
ORGANISASI ................................................................................ 36
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan dalam Perbaikan Kinerja
Organisasi ................................................................................ 36
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan
dan Realisasi ...................................................................... 36
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan ............................................ 43
3. Perubahan Sebelum dan Sesudah Aksi Perubahan
Jangka Pendek ...................................................................
B. Manfaat Hasil Aksi Perubahan .................................................

IV. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN .......................................


A. Tindak Lanjut Kegiatan Jangka Pendek dan Penetapan
Target Capaian Jangka Menengah ..........................................
B. Penetapan Target Jangka Panjang .........................................

V. PENUTUP .....................................................................................
A. Simpulan ..................................................................................
B. Rekomendasi ...........................................................................

REFERENSI ........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel I.1 Metode ASTRID ........................................................... 5
Tabel II.1 Data Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang ..................................................................... 15
Tabel II.2 Data Grup Keroncong Yang Terdaftar di HAMKRI dan
Web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata....................... 17
Tabel II.3 Identifikasi Stakeholder................................................. 20
Tabel II.4 Kuadran Stakeholder Internal dan Eksternal ................ 26
Tabel III.1 Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi
Perubahan dan Realisasi ............................................. 36

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar II.1 Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota
Semarang 2021-2024...............................................` 10
Gambar II.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang ....................................... 13
Gambar II.3 Ekosistem Musik Keroncong .................................... 16
Gambar II.4a Net Map Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 22
Gambar II.4b Net Map Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 23
Gambar II.5a Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 28
Gambar II.5b Analisis Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi
Perubahan ............................................................... 29
Gambar II.6 Strategi Mempengaruhi Stakeholder ........................ 30
Gambar II.7 Struktur Organisasi Pelaksana ................................. 31

xi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.....................Laporan Studi Lapangan Perorangan


LAMPIRAN 2..........................Matriks Rencana Jadwal Kegiatan
LAMPIRAN 3...............Data Grup Keroncong Terdaftar HAMKRI
LAMPIRAN 4.......Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2017-2021
LAMPIRAN 5...........Data Kunjungan Wisatawan di UPTD Dinas

xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi dan Analisa Isu
Keroncong merupakan suatu genre musik yang khas Indonesia,
keberadaanya selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai salah satu
warisan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan musik sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat,
baik sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, ekspresi diri dan
lainnya. Kebutuhan masyarakat akan musik mengakibatkan banyak
bermunculan sekolah musik, entah itu berupa sekolah formal,
nonformal atau pun berupa sanggar kesenian. Keroncong merupakan
nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari
jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute dan seorang penyanyi wanita. Akar keroncong berasal
dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado (lagu rakyat
Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab
pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 – 1492) yang
diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak
abad ke-16 ke Nusantara. Keroncong merupakan musik asli Indonesia,
namun apresiasi musik keroncong di masyarakat masih kurang. Perlu
adanya strategi agar musik keroncong tetap lestari dan terus
berkembang di masyarakat. Perkembangan musik keroncong seperti
di kota-kota Ambon, Makassar, Bandung, Semarang dan Surabaya
sangat terpengaruh oleh musik-musik tradisional.
Sampai saat ini musik keroncong masih eksis di Indonesia,
meskipun eksistensinya selalu dikaitkan dengan kekhawatiran
punahnya musik tersebut. Kekhawatiran tersebut terutama muncul di
kalangan musisi keroncong, pemerhati musik, budayawan, dan
kalangan pemerintah. Kekhawatiran dari kalangan tersebut
dikarenakan musik keroncong dianggap sebagai warisan budaya

1
bangsa yang perlu dilestarikan. Berbeda dengan musik pop, dangdut,
rock atau jazz tidak dianggap sebagai warisan budaya bangsa.
Berdirinya HAMKRI (Himpunan Artis Musik Keroncong Republik
Indonesia) sebagai tempat bernaung keroncong dan musisinya, yang
dibentuk pada 13 Juli 1975 dapat dilihat sebagai bentuk kekhawatiran
para penggiat keroncong akan kelestarian musik keroncong. Hal itu
dapat dilihat dari tujuan dibentuknya HAMKRI adalah untuk
melestarikan musik keroncong. Kekhawatiran lainnya muncul dari
seorang Jendral yang juga penggiat keroncong, yaitu Pirngadie, yang
menyatakan “mari kita selamatkan musik keroncong”. Pernyataan
serupa muncul kembali pada akhir tahun 1977 yang dikeluarkan oleh
Sampurno, Direktur Pengembangan Kesenian Departemen P & K
(Pendidikan dan Kebudayaan) yaitu “kita bantu penyelamatan
keroncong dari kelenyapan”.
Memperhatikan pernyataan tersebut, tampak bahwa pada tahun
1970-an musik keroncong ternyata sudah dalam taraf harus
diselamatkan. Kondisi menurunnya popularitas keroncong sudah lebih
lama lagi dikemukakan oleh salah salah seorang penggiat keroncong
lainnya, Suhardjono, yang mengatakan bahwa sejak Zaman Festival
Gambir tahun 1950-an, keroncong hanya akrab di kalangan orang tua.
Festival-festival keroncong hanya dihadiri oleh kerabat peserta. Minat
dan apresiasi masyarakat luas terhadap keroncong sudah dirasakan
sangat berkurang
Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala BIdang Kesenian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang masih menjumpai
beberapa permasalahan yang harus segera diselesaikan, diantaranya :
a. Belum Optimalnya Peran Pelaku Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang
b. Kurangnya kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya
mengandalkan pendapatan dari bermusik, karena komunitas/

2
kelompok musik keroncong yang kurang mendapatkan tempat
untuk berekspresi / pentas.
c. Kurangnya kerjasama Organisasi / Lembaga / Kelompok Musisi
Keroncong dengan Industri pariwisata untuk menampilkan pentas
kelompok musik keroncong di lokasi-lokasi HOREKA (Hotel,
Restoran, Cafe) dan Destinasi Wisata.
d. Belum Optimalnya organisasi / Lembaga Musik Keroncong
(HAMKRI) untuk dapat merangkul seluruh kelompok musik
keroncong untuk berekspresi bersama untuk membangun
kelestarian musik keroncong di Kota Semarang.
e. Regenerasi Musisi Keroncong yang berjalan lamban dibandingkan
dengan regenerasi jenis kesenian musik lainnya.
f. Belom Semua Seniman Keroncong Terdaftar di Data Base Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
g. Lembaga / Organisasi yang menaungi music keroncong (HAMKRI)
belum bisa menjadi jembatan koordinasi untuk kebutuhan Jaminan
Hak Dasar Anggotanya (Hak Jaminan Hari Tua, Hak Jaminan
Kesehatan, Hak Jaminan Kecelakaan Kerja).
h. Sumberdaya Manusia (SDM) Pemusik Keroncong (Penguasaan
Teknik Bermain Alat Musik Keroncong) masih kurang sehingga
muncul krisis pemain biola dan flute.
i. Pemahaman tentang perlindungan karya (Khususnya Keroncong)
masih lemah.
j. Belum adanya Pementasan Keroncong Skala Besar (Festival).
k. Belum ada upaya dari Lembaga / Organisasi Keroncong (HAMKRI)
mengajukan Fasilitasi Bidang Kebudayaan atau pemanfaatan dana
abadi kesenian pada Kementrian Pendidikan Nasional.
l. Krisis Pencipta dan Arranger (Penata Musik) Keroncong.

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan pekerjaan sebagai


Kepala BIdang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

3
Semarang, masih terdapat beberapa isu strategis yang harus segera
diintervensi untuk segera diselesaikan. Dari beberapa isu strategis
tersebut, dipilih isu strategis prioritas dengan melakukan identifikasi
isu-isu dan Analisa isu strategis menggunakan metode ASTRID
(Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan, Inovatif, Dapat Dilakukan)
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel I.1.
Metode ASTRID
A S T R I D Jumlah
NO ISU Rank
15 10 15 10 20 30 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Belum Optimalnya Jejaring 13,5 9 13,5 9 18 27 90 I


Komunitas Musik Keroncong
Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisata Di Kota Semarang
2 Kurangnya kesejahteraan 13,5 9 12 9 16 24 83,5 II
pemusik keroncong yang hanya
mengandalkan pendapatan dari
bermusik, karena komunitas/
kelompok musik keroncong yang
kurang mendapatkan tempat
untuk berekspresi / pentas
3 Kurangnya kerjasama Organisasi 12 9 12 8 18 24 83 III
/ Lembaga / Kelompok Musisi
Keroncong dengan Industri
pariwisata untuk menampilkan
pentas kelompok musik
keroncong di lokasi-lokasi
HOREKA (Hotel, Restoran, Cafe)
dan Destinasi Wisata
4 Sumberdaya Manusia (SDM) 10,5 8 10,5 8 14 27 78 IV
Pemusik Keroncong
(Penguasaan Teknik Bermain
Alat Musik Keroncong) masih
kurang sehingga muncul krisis
pemain biola dan flute
5 Belom Semua Seniman 10,5 8 10,5 7 14 27 77 V
Keroncong Terdaftar di Data
Base Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang

Dari hasil analisis dengan menggunakan metode ASTRID diatas


terdapat isu strategis prioritas yang harus segera diselesaikan, yaitu

4
Belum Optimalnya Peran Pelaku Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang.

2. Adopsi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan


Dari hasil Stula di Kota Padang dengan Lokus yang menjadi
tujuan yaitu Dinas Sosial Kota Padang, yang dapat di adopsi dan
diadaptasi yaitu Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial
melakukan terobosan inovasi berupa Penanganan Anak Jalanan
Melalui Pola Pembinaan Terpadu melalui RASAILAH DAKU yang
bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti, Dinas
Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian,
Sat. Pol.PP Kota Padang, Kementerian Agama Kota Padang,
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, BAZNAS, CSR Semen
Padang, LKSA/Panti Asuhan se Kota Padang, dituangkan pada nota
kesepakatan bersama antara Dinas Sosial dengan lintas sector dan
telah ditetapkan Pokja-Pokja dibawah kendali Walikota Padang

3. Gagasan/ Judul
Berdasarkan isu strategis utama serta referensi lesson learnt
hasil studi lapangan tersebut di atas, maka gagasan judul dalam
penulisan rancangan aksi perubahan ini adalah Kurangnya
kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya mengandalkan
pendapatan dari bermusik, karena komunitas/ kelompok musik
keroncong yang kurang mendapatkan tempat untuk berekspresi /
pentas Kurangnya kesejahteraan pemusik keroncong yang hanya
mengandalkan pendapatan dari bermusik, karena komunitas/
kelompok musik keroncong yang kurang mendapatkan tempat untuk
berekspresi / pentas. Maka dari itu penulis mengembangkan inovasi
”JARUM SI KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi Keroncong
Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang. Dengan

5
adanya inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan para pemusik keroncong dan pelestarian musik
keroncong di Kota Semarang.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan dari rencana aksi perubahan ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan para pemusik keroncong dan
pelestarian musik keroncong di Kota Semarang, dengan target
capaian sebagai berikut :
1) Capaian Jangka Pendek
Terwujudnya Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk
meningkatkan kunjungan wisata pada 4 destinasi Wisata (Goa
Kreo, Taman Lele, Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama) dan 5
Area Publik (1 Halte Trans Semarang dan 4 Taman di 4
Kecamatan)
2) Capaian Jangka Menengah
Terwujudnya Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk
meningkatkan kunjungan wisata pada 6 destinasi Wisata (Goa
Kreo, Taman Lele, Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama,
Semarang Zoo, Sampokong) dan 11 Area Publik (2 Halte Trans
Semarang, Terminal Mangkang, 8 Taman di 8 Kecamatan).
3) Capaian Jangka Panjang
Terwujudnya Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk
meningkatkan kunjungan wisata pada 8 destinasi Wisata (Goa
Kreo, Taman Lele, Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama,
Semarang Zoo, Sampokong, Lawangsewu, PRPP/Maerokoco)
dan 22 Area Publik (Terminal Mangkang, Stasiun Tawang,

6
Stasiun Poncol, Bandara Jenderal Ahmad Yani, 2 Halte Trans
Semarang, 16 Taman di 16 Kecamatan).

2. Manfaat
Manfaat yang dihasilkan dari rencana aksi perubahan ini
adalah sebagai berikut :
1) Bagi Pemerintah Kota Semarang
a) Melestarikan budaya musik keroncong di Kota Semarang
sebagai budaya lokal.
b) Meningkatkan ruang kreativitas bagi pegiat musik keroncong
di Kota Semarang
c) Meningkatkan kunjungan wisata dengan adanya event-event
musik keroncong di Kota Semarang
d) Tercapainya milestone keempat RPJPD Kota Semarang
Tahun 2005-2025 yaitu :
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Memajukan Daerah
- Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat
- Menyelesaikan Isu dan Masalah Perkotaan
- Meningkatkan Inovasi dalam Penyelenggaran
Pemerintahan dan Pembangunan
- Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Kota
Semarang dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.
- Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan.
e) Tercapainya Misi Ke-1, Ke-2 dan Ke-3 Walikota dan Wakil
Walikota Semarang Masa Jabatan 2021-2024, yaitu :
1. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumberdaya
Manusia Yang Unggul dan Produktif untuk mencapai
kesejahteraan dan keadilan sosial.
2. Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya
saing dan stimulasi pembangunan industry,

7
berlandaskan riset dan inovasi berdasar prinsip
demokrasi ekonomi Pancasila.
3. Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah,
pemenuhan hak dasar dan perlindungan
kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia bagi
masyarakat secara berkeadilan.
4. Mewujudkan Infrastruktur berkualitas yang berwawasan
lingkungan untuk mendukung kemajuan kota.
5. Menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara
dinamis dan Menyusun produk hukum yang sesuai nilai-
nilai Pancasila dalam kernagka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2) Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
a) Meningkatnya kinerja bidang kesenian Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Semarang.
b) Meningkatkan peran Disbudpar dalam peningkatan
pelestarian kesenian musik keroncong di Kota Semarang.
3) Bagi Pegiat Musik Keroncong
a) Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan bagi pelaku
pemusik keroncong sebagai pekerjaannya.
b) Memberikan ruang untuk mengembangkan musik keroncong
sebagai kearifan budaya nusantara kearifan lokal Kota
Semarang lewat kolaborasi dengan seni gambang
semarang.

8
II. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA
ORGANISASI
A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
sesuai Visi, Misi, Tupoksi dan Kewenangan Jabatan
Kepemimpnan Transformasional
1. Deskripsi Organisasi, Visi-Misi dan Nilai Organisasi
Kota Semarang merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah
yang telah berdiri sejak tanggal 2 Mei 1547. Kota Semarang
sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, memiliki
luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang lokasinya berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten
Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur
dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai
berkisar 13,6 km, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
- Sebelah Timur : Kabupaten Demak
- Sebelah Barat : Kabupaten Kendal
Kota Semarang yang memiliki letak geografis strategis
merupakan sebuah pondasi pembangunan di Jawa Tengah yang
terdiri atas empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara,
koridor selatan, koridor timur, dan koridor barat. Semarang sangat
berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa
Tengah, terutama dengan adanya pelabuhan untuk jaringan jalur
transportasi laut dan jaringan transportasi darat (jalur kereta api
dan jalan raya) serta jaringan transportasi udara, yaitu bandar
udara yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Jawa
Tengah.

9
Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang menjadi
ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki visi dan misi
sebagai berikut :
Gambar II.1
Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2021-2024

Visi :
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat
berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI Yang Ber-Bhineka
Tunggal Ika”

Misi :
1) Meningkatkan kualitas & kapasitas Sumber Daya Manusia
yang unggul & produktif untuk mencapai kesejahteraan sosial
serta hak asasi manusia bagi masyarakat secara berkeadilan
kesejahteraan & keadilan sosial
2) Mewujudkan infrastruktur berkualitas yang berwawasan
lingkungan untuk mendukung kemajuan kota
3) Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing &
stimulasi pembangunan industri, berlandaskan riset & inovasi
berdasar prinsip
4) Menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara dinamis
& menyusun produk hukum yang sesuai nilai-nilai Pancasila

10
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
demokrasi ekonomi pancasila
5) Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah,
pemenuhan hak dasar & perlindungan
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 111 Tahun
2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi, Serta Sistem Kerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota
Semarang, Disbudpar mempunyai tugas membantu Walikota dalam
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kebudayaan dan
bidang Pariwisata yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Selain itu, Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Semarang menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan Bidang Kesenian, Bidang Pemasaran,
Bidang Industri Pariwisata, Bidang Kelembagaan
Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
b. perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi
Walikota;
c. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan Kesekretariatan, Bidang Kesenian,
Bidang Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang
Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
d. penyelenggaraan manajemen kinerja pegawai Dinas;
e. penyelenggaraan kerja sama Bidang Kesenian, Bidang
Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang Kelembagaan
Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;
f. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas;
g. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Kesenian,
Bidang Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata, Bidang
Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan UPTD;

11
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan Bidang Kesenian, Bidang Pemasaran, Bidang Industri
Pariwisata, Bidang Kelembagaan Kepariwisataan, Bidang
Kebudayaan dan UPTD;
i. penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan;
dan
j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Kota Semarang memiliki struktur organisasi sebagai
berikut :
b. Kepala Dinas;
c. Sekretariat, terdiri atas :
1) Subkoordinator Perencanaan dan Evaluasi;
2) Subbagian Keuangan dan Aset;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
d. Bidang Kesenian, terdiri atas :
1) Subkoordinator Potensi Seni;
2) Subkoordinator Pembinaan Kesenian;
3) Subkoordinator Pagelaran Kesenian.
e. Bidang Pemasaran, terdiri atas :
1) Subkoordinator Informasi Budaya dan Pariwisata;
2) Subkoordinator Promosi Budaya dan Pariwisata;
3) Subkoordinator Kerjasama Budaya.
f. Bidang Industri Pariwisata, terdiri atas :
1) Subkoordinator Usaha Sarana Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
2) Subkoordinator Usaha Jasa Pariwisata dan Hiburan;
3) Subkoordinator Destinasi Pariwisata.
g. Bidang Kelembagaan Kepariwisataan, terdiri atas :
1) Subkoordinator Kerjasama Organisasi Kepariwisataan;

12
2) Subkoordinator Pengawasan Kepariwisataan;
3) Subkoordinator Pemberdayaan SDM Kepariwisataan.
h. Bidang Kebudayaan, terdiri atas :
1) Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya;
2) Subkoordinator Museum dan Konversi Budaya;
3) Subkoordinator Atraksi Budaya.
i. UPTD
1) UPTD Taman Marga Satwa;
2) UPTD Kampoeng Wisata Taman Lele;
3) UPTD Kreo dan Agrowisata;
4) UPTD Tinjomoyo;
5) UPTD Taman BUdaya Raden Saleh.
j. Jabatan Fungsional.
Gambar II.2
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kota Semarang

13
2. Tupoksi dan Kewenangan Jabatan
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 111 Tahun
2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,
Serta Sistem Kerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota
Semarang, Kepala Bidang Kesenian mempunyai tugas
merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi tugas terkait Potensi Seni,
Pembinaan Kesenian dan Pagelaran Kesenian. Untuk
melaksanakan tugas, Bidang Kesenian mempunyai fungsi :
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan Bidang Kesenian;
e. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kajian seni;
f. pelaksanaan kegiatan inventarisasi, registrasi, dan verifikasi
sanggar kesenian;
g. pelaksanaan kegiatan pertimbangan teknis rekomendasi Surat
Keterangan Terdaftar sanggar kesenian;
h. pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelaporan Standar
Pelayanan Minimal bidang Kesenian;
i. pelaksanaan kegiatan lomba seni;
j. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan seni;
k. pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembinaan seni;
l. pelaksanaan kegiatan fasilitasi komunitas seni dan
pengembangan seni;
m. pelaksanaan kegiatan gelar seni tradisional;
n. pelaksanaan kegiatan pagelaran seni modern;
o. pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pagelaran seni;

14
p. pelaksanaan kegiatan fasilitasi komunitas seni dalam pagelaran
seni;
q. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi Bidang
Kesenian;
r. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan Bidang Kesenian;
s. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan
program dan kegiatan Bidang Kesenian; dan
t. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

B. Pengelolaan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi


1. Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi
Sumber daya yang dimiliki Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kota Semarang dalam menjalankan tugas dan fungsinya mencakup
sumber daya manusia, sarana prasarana dan UPTD.
Tabel II.1
Data Pegawai Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kota Semarang

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, 2022

Sumber daya manusia pada Dinas Kebudayaan Dan


Pariwisata Kota Semarang terdiri dari ASN sebanyak 78 orang dan
Non ASN sebanyak 38 orang.

15
Gambar II.2.
Ekosistem Musik Keroncong

Sumber : Roda Dunia Keroncong, Ibnu Amar Muchsin, 2022

Perkembangan kesenian musik keroncong di Kota Semarang


cukup banyak dengan berkembangnya komunitas dan kelompok
seni musik keroncong yang hadir di Kota Semarang. Berikut
merupakan komunitas atau kelompok kesenian musik keroncong di
Kota Semarang, antara lain :
a. Orkes Keroncong New Kanada
b. Orkes Keroncong Cahaya Hati'19
c. Orkes Keroncong Gema Majapahit
d. Orkes Keroncong Gita Mahardika
e. Orkes Keroncong Jibaku
f. Orkes Keroncong Irama Baru
g. Orkes Keroncong Berkah Dalem
h. Orkes Keroncong Waroeng Keroncong
i. Kerongcong Syahdu

16
j. Orkes Keroncong Sejiwa
k. Orkes Keroncong Berkah Dalem
l. Orkes Keroncong Gunungjati
m. Orkes Keroncong Tetap segar
n. Orkes Pesona Ratu Ayu
o. Orkes Keroncong DIMENSI
p. Orkes Keroncong Gitaria
q. Orkes Keroncong Tunas Asri
r. Orkes Keroncong Selaras Keroncong
s. Orkes Keroncong Wedang Sayah
t. Orkes Keroncong Irama Dewangga
u. Orkes Keroncong Al Balado
v. Orkes Keroncong Puspa Jelita
w. Orkes Keroncong Irama Samudra
x. Orkes Keroncong Irama Asri
y. Orkes Keroncong Sabtinasih
z. Orkes Keroncong Mutiara Kasih
Tabel II.2
Data Grup Keroncong Yang Terdaftar di HAMKRI dan Web
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

17
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi
Dari kegiatan Stula di Kota Padang dengan 3 (tiga) lokasi
maka Lokus yang menjadi tujuan kelompok I yaitu Dinas Sosial
Kota Padang, Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 72
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Padang menjelaskan,
Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan
urusan pemerintahan bidang sosial. Dinas Sosial sebagai bagian
integral dari Pemerintah Kota Padang yang memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam penanganan masalah social memiliki peran dan
posisi strategis dalam kerangka pencapaian visi pembangunan
jangka menengah Kota Padang yaitu: "Mewujudkan Masyarakat
Kota Padang Yang Madani Berbasis Pendidikan, Perdagangan dan
Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing" sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang
Tahun 2019-2024.
Dari Hasil Stula dengan Lokus Dinas Sosial Kota Padang hal
yang dapat di adopsi dan diadaptasi diantaranya:
1. Integritas dan komitmen serta dukungan Kepala Daerah dan
DPRD melalui Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 1 Tahun
2012 tentang Pembinaan Anak Jalalan, Gelandangan,
Pengemis dan Pedagang Asongan serta Peraturan Wali Kota
Padang Nomor 4 Tahun 2017 tentang Tata cara Pembinaan
Anak Jalanan.
2. Keterlibatan dan peran dari stakeholder terkait yang
memberikan dukungan dalam bentuk (biaya, fasilitas, SDM,
serta sarana dan prasarana).
3. Penerapan pola Kepemimpinan Transformasional dengan
inovasi yang berorientasi pada pelayanan BerAKHLAK
berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat kepada

18
Walikota Padang sehingga terpilih menjadi Gubernur Sumatera
Barat. Selain itu Kepala Dinas Sosial Kota Padang dipercaya
menjadi Sekretaris Daerah Kota Padang. Hasil dari program
inovasi RASAILAH DAKU yang memiliki dampak positif dan
diapreasiasi oleh Pemerintah Pusat dengan mendapatkan
penghargaan, bantuan sarana prasarana dan peningkatan Dana
Insentif Daerah.
4. Berjalannya komunikasi efektif, koordinasi, kolaborasi, integrasi
dan sinergitas di semua jajaran baik eksekutif, legislatif,
swasta/pengusaha, akademisi, TNI/Polri, Kelompok Komunitas,
Tokoh Masyarakat/Tokoh agama, Ormas kepemudaan.
5. Komitmen dalam menjalankan regulasi (Perda) masih berjalan
baik meskipun gterjadi pergatian Walikota.
6. Adanya MOU antara Pemkot dengan Batalyon Infanteri
133/Yudha Sakti, Polres, dan stakeholder terkait.

C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi


Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan Aksi Perubahan ini
maka perlu dilakukan identifikasi stakeholder, menentukan peran
masing-masing stakeholder, menyusun peta jaringan (net map),
menentukan jenis stakeholder, analisis pengaruh dan kepentingan,
serta merumuskan strategi untuk memobilisasi stakeholder.
Stakeholder adalah instansi/ perorangan/ kelompok yang mempunyai
pengaruh dan kepentingan terhadap tercapainya tujuan aksi
perubahan. Identifikasi stakeholder dimaksudkan untuk mengetahui
siapa saja pihak yang memiliki pengaruh dan kepentingan terhadap
tujuan aksi perubahan serta untuk mengetahui sejauh mana dukungan
stakeholder terkait dalam pelaksanaan aksi perubahan.

19
1. Identifikasi Stakeholder
Tabel II.3
Identifikasi Stakeholder

NO STAKEHOLDER PERAN

STAKEHOLDER INTERNAL DINAS


1 Kepala Dinas Kebudayaan Merumuskan kebijakan, rencana strategis,
dan Pariwisata (mentor) memimpin, mengkoordinasikan, membina,
mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi.
2 Sekretaris Disbudpar Merencanakan, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan, membina, mengawasi
dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas Kesekretariatan, Bidang
Kesenian, Bidang Pemasaran, Bidang
Industri Pariwisata, Bidang Kelembagaan
Kepariwisataan, Bidang Kebudayaan dan
UPTD.
3 Kabid Pemasaran Koordinator Pengelola Aplikasi LUNPIA
4 Kabid Industri Pariwisata Koordinator Industri Pariwisata (Destinasi
Wisata, Hotel, Restoran, Kafe)
5 Kabid Kelembagaan Koordinator Kelompok Sadar Wisata
Kepariwisataan (Pokdarwis), Desa Wisata
6 Kabid Kebudayaan Koordinator pendukung data kajian
Keroncong Sebagai Warisan Kebudayaan
7 UPTD Goa Kreo Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong
8 UPTD Tinjomoyo Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong
9 UPTD Taman Budaya Raden Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Saleh (Juga Sebagai Kesenian Musik Keroncong
Pengelola Kawasan Kota
Lama)
10 UPTD Taman Lele Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong
STAKEHOLDER EKSTERNAL DINAS
11 Kementerian Perhubungan Koordinator Pendukung Lokasi Perform
(Pengelola Terminal Kesenian Musik Keroncong
Mangkang)
12 Dinas Komunikasi, Koordinator Pendukung Medai Promosi
Videotron Milik Pemerintah Kota Semarang
Informatika, Statistik dan
Persandian Kota Semarang
13 Dinas Perhubungan Kota Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Semarang Kesenian Musik Keroncong di Halte Trans
Semarang
14 Dinas Perumahan dan Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Permukiman Kota Semarang Kesenian Musik Keroncong di Taman-taman
Kecamatan
15 Dewan Kesenian Semarang Koordinator Pendukung, masukan ide dan

20
NO STAKEHOLDER PERAN
saran pengembangan kesenian keroncong
16 Komite Ekonomi Kreatif Koordinator Pendukung, masukan ide dan
saran pengembangan Musik sebagai salah
satu sub sektor ekonomi kreatif
17 Universitas Negeri Semarang Koordinator Pendukung, untuk
(UNNES) pengembangan SDM Keroncong melalui
Kerjasama pemanfaatan Human Resourches
milik Fakultas Bahasa dan Seni UNNES
STAKEHOLDER EKSTERNAL NON PEMERINTAH
18 Bank Indonesia (BI) Koordinator Pendukung, digitalisasi
seniman keroncong lewat penerbitan KTA
Keroncong terintegrasi dengan Aplikasi
LUNPIA
19 Bank Mandiri Koordinator Pendukung, digitalisasi seniman
keroncong lewat penerbitan KTA Keroncong
terintegrasi dengan Aplikasi LUNPIA
20 BPJS Ketenagakerjaan Koordinator Pendukung, kolaborasi program
Jaminan Sosial untuk Seniman lewat
Program BPU (Bukan Penerima Upah)
21 Badan Pengelola Kawasan Koordinator Pendukung, Pengelola Kebijakan
Kota Lama (BPK2L) Pengembangan Kawasan Kota Lama
22 PT. PRPP (Taman Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Maerokoco) Kesenian Musik Keroncong di Area
PRPP/Maerokoco
23 Semarang Zoo Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Semarang Zoo
24 Lawangsewu Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Lawangsewu
25 Sampokong Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Area
Sampokong
26 Persatuan Hotel & Restoran Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Indonesia (Semarang) Kesenian Musik Keroncong di Hotel &
Restoran
27 Asosiasi Kafe Semarang Koordinator Pendukung Lokasi Perform
Kesenian Musik Keroncong di Kafe
28 Himpunan Artis Musik Koordinator Pendukung Data Seniman
Keroncong Indonesia Keroncong Kota Semarang
(HAMKRI)
29 Koalisi Pelaku Keroncong Koordinator Pendukung Data Seniman
Semarang (KPKS-LSM) Keroncong Kota Semarang
30 Masyarakat Pelaku Keroncong

21
2. Net Map Stakeholder
Gambar II.4a
Net Map Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi Perubahan

22
Gambar II.4b
Net Map Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi Perubahan

Kementerian Kepala Dinas


Perhubungan Sekretaris

+
+
Diskominfo Kota Semarang + Kabid Pemasaran
Dinas Perhubungan Kota + + Kabid Industri Pariwisata
Semarang
+ +
Dinas Perumahan dan Kabid Kelembagaan
Permukiman Kota Semarang + Kepariwisataan
Dewan Kesenian Semarang +
Kabid Kebudayaan
+
Komite Ekonomi Kreatif Project UPTD Goa Kreo
Leader +
Akademisi (UNNES)
+
+ UPTD Tinjomoyo
Bank Indonesia (BI)
+
+ UPTD TBRS
Bank Mandiri
+
+
UPTD Taman Lele
BPJS Ketenagakerjaan -
+
BPK2L (Badan Pengelola + Masyarakat
Kawasan Kota Lama) +
Komunitas
+ Kroncong
PT. PRPP (Taman Maerokoco)

Semarang Zoo Pelaku


- Kroncong
(Suara Merdeka dan Media
Stakeholder Lawangsewu + Lainnya)
Tambahan Industri (Hotel - PHRI &
Sampokong
Restoran - ASOKAS)

23
3. Jenis Stakeholder
Stakeholder Utama, merupakan stakeholder yang mempengaruhi
keberhasilan Aksi perubahan. Indikasi stakeholder kunci dari peran
dan kedudukan akan berpengaruh secara langsung terhadap
keberhasilan Aksi tersebut. Stakeholder utama ini adalah:
1) Kepala Dinas
2) Sekretaris
3) Pelaku Kroncong
4) Komunitas Kroncong
Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang dipengaruhi
secara langsung oleh Aksi perubahan. Stakeholder tersebut secara
teknis mempunyai kontribusi yang besar, sehingga merupakan
stakeholder yang berperan memperlancar terhadap keberhasilan
Aksi perubahan yang dilaksanakan. Stakeholder primer dalam Aksi
perubahan ini adalah :
1) Kementerian Perhubungan (Pengelola Terminal Mangkang)
2) Dinas Perumahan dan Permukiman
3) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota
Semarang
4) Dinas Perhubungan Kota Semarang (BLU UPTD Trans
Semarang)
5) Dewan Kesenian Semarang
6) Komite Ekonomi Kreatif
7) Kabid Pemasaran
8) Kabid Industri Pariwisata
9) Kabid Kelembagaan Kepariwisataan
10) Kabid Kebudayaan
11) UPTD Goa Kreo
12) UPTD Tinjomoyo
13) UPTD TBRS & Kota Lama
14) UPTD Taman Lele

24
Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh Aksi perubahan. Stakeholder tersebut
secara teknis mempunyai kontribusi apabila ada kegiatan tertentu
yang menyangkut tugas dan fungsinya. Stakeholder sekunder
dalam Aksi perubahan ini adalah :
1) Bank Indonesia
2) Bank Mandiri
3) BPJS Ketenagakerjaan
4) BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama)
5) PT. PRPP (Taman Maerokoco)
6) Semarang Zoo
7) Lawangsewu
8) Sampokong
9) Industri Pariwisata (Hotel – PHRI & Restoran - ASOKAS)
10) Media Massa (Suara Merdeka dan Media Lainnya)
11) Akademisi (UNNES)
12) Masyarakat

4. Analisis Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder


Pelaksanaan proyek perubahan ini melibatkan banyak
stakehoder internal maupun eksternal. Stakeholder-stakeholder
tersebut dibagi dalam 4 (empat) bagian yang dikelompokkan
sebagai berikut :
1) Promoters
Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh tinggi dan
kepentingan yang tinggi pula pada proyek perubahan yang
menentukan keberhasilan dari proyek perubahan.
2) Latens
Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh tinggi namun
memiliki kepentingan yang rendah atas suatu proyek
perubahan.

25
3) Defender
Adalah stakeholder yang memiliki pengaruh rendah namun
memiliki kepentingan yang tinggi atas proyek perubahan.
4) Apathetics
Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh rendah dan
kepentingan yang juga rendah atas proyek perubahan, bahakn
mungkin tidak mengetahui adanya proyek perubahan.
Pembagian stakeholder-stakeholder tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel II.4
Kuadran Stakeholder Internal dan Eksternal
No Stakeholder Influence Interest Posisi
Internal
1. Kepala Dinas + + Promoters
2. Sekretaris + + Promoters
3. Kabid Pemasaran + - Latens
4. Kabid Industri Pariwisata + - Latens
Kabid Kelembagaan
5. + - Latens
Kepariwisataan
6. Kabid Kebudayaan + - Latens
7. UPTD Goa Kreo + - Latens
8. UPTD Tinjomoyo + - Latens
9. UPTD TBRS & Kota Lama + - Latens
10. UPTD Taman Lele + - Latens
Eksternal Pemerintah
1. Kementerian Perhubungan + - Latens
Dinas Perumahan dan Latens
2. + -
Permukiman Kota Semarang
Dinas Komunikasi,
3. Informatika, Statistik dan + - Latens
Persandian Kota Semarang
Dinas Perhubungan Kota
4. + - Latens
Semarang
5. Dewan Kesenian Semarang + - Latens
6. Komite Ekonomi Kreatif + - Latens
7. Akademisi (UNNES) - + Defenders
Eksternal Non Pemerintah
1. Bank Indonesia - + Defenders
2. Bank Mandiri - + Defenders

26
No Stakeholder Influence Interest Posisi
3. BPJS Ketenagakerjaan - + Defenders
BPK2L (Badan Pengelola
4. - + Defenders
Kawasan Kota Lama)
PT. PRPP (Taman
5. - + Defenders
Maerokoco)
6. Semarang Zoo - + Defenders
7. Lawangsewu - + Defenders
8. Sampokong - + Defenders
Industri (Hotel – PHRI &
9. - + Defenders
Restoran - ASOKAS)
Media Massa (Suara
10. - - Apathetics
Merdeka dan Media Lainnya)
11. Pelaku Kroncong + + Promoters
12. Komunitas Kroncong + + Promoters
13. Masyarakat - + Defenders

Untuk menganalisa seberapa jauh pengaruh dan kepentingan


masing-masing digunakan analisis kuadran. Melalui analisa
kuadran diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang peran dan pengaruh, potensi kesulitan dan meminimalisir
terjadinya penolakan serta meningkatkan peluang keberhasilan
aksi perubahan. Berdasarkan besar kecil pengaruh dan
kepentingan Stakeholder terhadap aksi perubahan, posisi
stakeholder dalam kuadran dikelompokkan sebagai berikut :
1) Kuadran I, yaitu kuadran posisi stakeholder dengan pengaruh
tinggi dan kepentingan besar (Promotors);
2) Kuadran II, yaitu kuadran posisi stakeholder dengan pengaruh
tinggi dan kepentingan kecil (Latens) ;
3) Kuadran III, yaitu kuadran posisi stakeholder dengan pengaruh
rendah dan kepentingan kecil (Apathetics);
4) Kuadran IV, yaitu kuadran posisi stakeholder dengan pengaruh
rendah namun mempunyai kepentingan yang besar
(Defenders).

27
Gambar II.5a
Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Aksi Perubahan
+
Influence

LATENS PROMOTERS
1) Kementerian Perhubungan 1) Kepala Dinas
2) DIskominfo Kota Semarang 2) Sekretaris
3) Dinas Perhubungan Kota
Semarang (BLU UPTD Trans
3) Pelaku Kroncong
Semarang) 4) Komunitas Kroncong
4) Dinas Perumahan dan
Permukiman Kota Semarang
5) Dewan Kesenian Semarang
6) Komite Ekonomi Kreatif
Empat7)Kelompok
Kabid Pemasaran
Stakeholders
8) Kabid Industri Pariwisata
9) Kabid Kelembagaan
Kepariwisataan
10) Kabid Kebudayaan
11) UPTD

+
Interest
-

APATHETICS DEFENDERS
1) Media Massa 1) Bank Mandiri
2) LSM Keroncong 2) BPJS Ketenagakerjaan
(Koalisi Pelaku Keroncong 3) BPK2L
4) PT. PRPP
Semarang)
5) Semarang Zoo
6) Lawangsewu
7) Sampokong
8) Industri Pariwisata (PHRI &
ASOKAS)
9) Akademisi (UNNES)
10) Masyarakat

-
Hasil analisis stakeholders diperoleh kelompok stakeholders :
Promotors : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh tinggi
Defenders : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh rendah
Latents : Kepentingan/ ketertarikan rendah, kekuatan/pengaruh tinggi
Apathetics : Kepentingan/ ketertarikan dan kekauatan/pengaruh rendah

28
Gambar II.2b
Analisis Stakeholder Setelah Pelaksanaan Aksi Perubahan
+
Influence

LATENS PROMOTERS
1) Dinas Perhubungan Kota 1) Kepala Dinas
Semarang (BLU UPTD 2) Sekretaris
Trans Semarang) 3) Pelaku Kroncong
2) Dinas Perumahan dan 4) Komunitas Kroncong
Permukiman Kota 5) Kementerian
Semarang Perhubungan
Empat3) Kabid Pemasaran
Kelompok Stakeholders 6) Diskominfo Kota
4) Kabid Industri Pariwisata Semarang
5) Kabid Kelembagaan 7) Dewan Kesenian
Kepariwisataan Semarang
6) Kabid Kebudayaan 8) Komite Ekonomi Kreatif
7) UPTD
+
Interest
-

APATHETICS DEFENDERS
1) Bank Indonesia
2) Bank Mandiri
3) BPJS Ketenagakerjaan
4) BPK2L
5) PT. PRPP
6) Semarang Zoo
7) Lawangsewu
8) Sampokong
9) Industri Pariwisata (PHRI &
ASOKAS)
10) Akademisi (UNNES)
11) Masyarakat
12) Media Massa
13) LSM Keroncong
14) (Koalisi Pelaku Keroncong
Semarang)

-
Keterangan :

Stakeholder Blok Kuning merupakan stakeholder tambahan dalam aksi


perubhan, sedangka stakeholder Blok Merah merupakan stakeholder yang
bergeser posisi.

29
5. Strategi Memobilisasi Stakeholder
Gambar II.6
Strategi Mempengaruhi Stakeholder
+
Influence

LATENS PROMOTERS
1 Melakukan koordinasi 1 Melakukan koordinasi &
dengan meyakinkan komunikasi secara intens,
bahwa aksi perubahan memberikan laporan secara
akan bermanfaat. rutin.
Empat Kelompok Stakeholders 2 Melakukan komunikasi
2 Meminta dukungan dan secara intens dan
informasi sehingga aksi melibatkan dalam aksi
perubahan berjalan lancar perubahan sehingga
kegiatan dapat terlaksana
dengan adanya beberapa
dukungan
+
Interest
-

APATHETICS DEFENDERS

1 Memberikan informasi 1 Meningkatkan hubungan


tentang manfaat dari informal, menerima masukan
dan informasi untuk
proyek perubahan penyempurnaan kegiatan dan
2 Komunikasi dengan melibatkan mereka dalam
Informasi yang jelas, kegiatan.
sehingga akan akan 2 Komunikasi dengan koordinasi
membantu dengan dan informasi yang meyakinkan
akan manfaat proper bagi
kemampuannya untuk kepentingan lebih besar,
mendukung proper sehingga akan mendukung
proper.

30
6. Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi
a. Struktur Organisasi Pelaksana
Gambar II.7
Struktur Organisasi Pelaksana

MENTOR

R. WING WIYARSO PUSPOJOEDHO, S.Sos, M.Si

COACH PESERTA

Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, Apt, M.Kes ADE BHAKTI ARIAWAN, SH. M.AP.

TIM ADMINISTRASI TIM TEKNIS TIM IMPLEMENTASI


DAN SOSIALISASI
1. Mirsa Adiastuti, SH 1. Heri Supriyanto, S.Sos
2. Anisa Tofiani, S.TP 2. Wikan Primada 1. Lilis Yaniarti, S.P.
3. Chairunnisa,
S.Tr.Par 3. Dimas Arizal, A.Md. 2. Deay Hariyanti, S.Ds
4. Abdulrahman M.Pd. 4. Guntur (Bank Mandiri) 3. Makil Edhi Wibowo,
(Gugus Kerjasama 5. Unggul Syaflan (BPJS S.Kom (Kominfo)
UNNES) Ketenaga Kerjaan) 4. Astrid Preptisa (Bank
5. Moh. Machrus, SH 6. Wati Istanti, S.Pd, Mandiri)
(Bag. Hukum) M.Pd (Gugus 5. Rishendra SP (BPJS
6. Dedi Cahyonotomo Kerjasama UNNES) Ketenagakerjaan)
(KPKS) 7. Danang Ardyanto 6. Ibnu Amar Muchsin,
7. Fitri Amalia (Branch (KPKS) S.Pd, M.A. (FBS
Manager Bank UNNES)
Mandiri Smg 8. Mulyadi,SH. (Dinas
Kepodang) Perhubungan) 7. Bambang Wisnu
8. Dian Aryanto, SS. 9. Haris Setyo Y, S.STP Setiaji (KPKS)
(Diskominfo) (Bidang Industri 8. Arif Wicaksono
9. Agus Suyono (Kabid Pariwisata) (Bidang Industri
Korporasi & Institusi 10. Agung Dorian Pariwisata)
BPJS (PT.NGI) 9. Dodi Andiawan
Ketenagakerjaan 11. Bernard Aditjondro (PT.NGI)
SMg) (Gudang Garam) 10. M.Akmal (Gudang
Garam)

Deskripsi :

31
(Penjelasan peran masing-masing dalam penyelenggaraan
proyek perubahan)

Mentor :
(1). Memberikan persetujuan, dukungan, arahan atas
keseluruhan program
(2). Membantu menyelesaikan hambatan
(3). Sebagai pengawas jalannya proyek perubahan

Project Leader :
(1). Memimpin jalannya aksi perubahan, merencanakan,
mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, membentuk
tim pelaksana, memonitor dan evaluasi dengan
bimbingan sponsor dan Coach
(2). Mengkoordinasikan, integrasi, sinkronisasi proyek
kepada Tim Kerja
(3). Menggalang kerjasama dan kesepakatan dengan Tim
Kerja terkait
(4). Menyelesaikan masalah yang timbul

Coach :
(1). Melakukan diskusi dan memberikan masukan dalam
menyusun Rancangan Aksi Perubahan
(2). Memberikan bimbingan kepada Project Leader untuk
kelancaran kegiatan aksi perubahan
(3). Melakukan monitoring dan menyelesaikan isu yang
berpotensi menghambat jalannya penyelesaian kegiatan
(4). Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan
peserta selama tahap Rancangan Aksi Perubahan dan
tahap Laboratorium Kepemimpinan
(5). Memantau perkembangan kegiatan aksi perubahan

32
b. Pembentukan Tim Efektif
Tim Administrasi
Tugas :
(1). Menyiapkan bahan dan data termasuk surat-menyurat
terkait kegiatan aksi perubahan
(2). Menyiapkan agenda rapat koordinasi dan sosialisasi
terkait tempat dan prasarana lainnya
(3). Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan aksi
perubahan
(4). Membuat notulen setiap rapat terkait aksi perubahan
(5). Menyiapkan dan mengumpulkan data terkait
denganaksi perubahan
(6). Melaporkan hasil kegiatan kepada Project Leader

Tim Pelaksana
Tugas :
(1). Melaksanakan kegiatan teknis operasional yang sudah
diagendakan dalam Aksi Perubahan
(2). Pelaksana teknis dalam penyusunan desain, modul dan
alur sistem notifikasi email
(3). Pelaksana kegiatan pelatihan
(4). Pelaksana dalam pendampingan uji coba aksi
perubahan
(5). Melaporkan hasil kerja kepada Project Leader.

Masa Berlakunya Tim Kerja


Tim kerja berlaku mulai pelaksanaan proyek perubahan
sampai selesainya proyek perubahan. Tim juga selalu
melaksanakan koordinasi dan bekerja sesuai tugas masing-
masing dan tim dibentuk atas nama institusi bukan
perorangan, sehingga apabila ada anggota tim yang mutasi

33
atau hal-hal lain maka akan mengganggu/ mempegaruhi
jalannya proyek perubahan.

Etika dan Mekanisme Tim Kerja


Untuk mendukung kelancaran proses pelaksanaan Aksi
perubahan, tim kerja mempunyai etika dan mekanisme kerja
yang disepakati bersama :
a) Menerapkan budaya kerja dalam berkeja yang tercermin
dalam sikap kerja sama, disiplin, tanggung jawab, kreatif
dan responsif
b) Menjalin hubungan kerja yang harmonis dengan saling
memberikan masukan dan pendapat terhadap
pelaksanaan proyek perubahan dilakukan
c) Anggota tim saling membangun sinergi kerja yang
harmonis untuk keberhasilan pelaksanaan proyek
perubahan
d) Berpedoman dan melaksanakan jadwal yang telah
disusun bersama
e) Laporan kemajuan kerja dibuat setiap tahap kegiatan

Alat Monitoring dan Evaluasi yang digunakan untuk


memantau kegiatan
a) Rapat koordinasi pada tiap tahapan
b) Laporan dari tiap pokja baik tulisan maupun lisan
(Laporan lisan apabila terdapat hal mendesak perlu
dilaporkan)
c) Laporan menggunakan media komunikasi elektronik
(telepon/ HP)
d) Dokumentasi kegiatan (foto/video)

34
Format Laporan yang Digunakan
a) Menyusun form laporan yang diisi oleh tim kerja
b) Membuat laporan hasil kegiatan yang dilaporkan kepada
Project Leader

35
III. HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi
Tabel III.1
Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO (Potensi Kendala dan Alternatif
Rencana Realisasi
Penyelesaian Mobiliasasi)
A. JANGKA PENDEK
1. Koordinasi dengan Stakeholder terkait
a. Koordinasi dengan  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Mei Surat Dukungan Kendala:
stakeholder  Tim Admin koordinasi dengan Minggu Ke- 2 2022 Stakeholder Kesibukan dari Tim di luar Tim
internal stakeholder internal s.d Minggu Kerja
Ke-4 Resiko:
b. Koordinasi dengan  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 30 s/d 31 Surat Dukungan Jadwal Kurang Sesuai
stakeholder  Tim Admin koordinasi dengan Minggu Ke- 2 Mei 2022 Stakeholder Strategis:
eksternal stakeholder eksternal s.d Minggu Membangun komitmen
Ke-4
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
2 Pembentukan Tim Kerja
a. Rapat  Peserta PKA Terlaksananya rapat Juni 2022 25 Mei  Undangan Kendala:
pembentukan tim  Tim Admin pembentukan tim Minggu Ke- 2 2022  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
kerja kerja s.d Minggu  Notulen Kerja
Ke-4 Resiko:
b. Penyusunan draft  Peserta PKA Tersusunnya draft SK Juni 2022 25 Mei  Draft SK Jadwal Kurang Sesuai
SK tim kerja  Tim Admin tim kerja Minggu Ke- 2 2022 Strategis:
s.d Minggu Membangun komitmen

36
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
Ke-4 Penyelesaian Mobiliasasi)
c. Pengesahan SK  Peserta PKA Tersedianya SK tim Juni 2022 25 Mei  SK tim Tahapan Telah Terlaksana
tim kerja  Tim Admin kerja Minggu Ke- 2 2022 Sepenuhnya (100%)
s.d Minggu
Ke-4
d. Pendistribusian  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 25 Mei  Tanda Terima
tugas dan SK tim  Tim Teknis Pendistribusian tugas Minggu Ke- 2 2022
kerja dan SK tim kerja s.d Minggu
Ke-4
Menganalisis Jumlah Para Pegiat Musik Kroncong di Kota Semarang (optimalisasi / penambahan fitur pada aplikasi LUNPIA milik Dinas
3.
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang)
a. Mengumpulkan  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 26 s/d 28 Data pegiat Kendala:
data para pegiat  Tim Admin pengumpulan data Minggu Ke- 4 Mei 2022 Musik Kesibukan dari Tim di luar Tim
musik kroncong para pegiat musik s.d Juli 2022 Keroncong Kerja
kroncong Minggu Ke-1 Resiko:
b. Menganalisis  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 26 s/d 28 Hasil Analisis Jadwal Kurang Sesuai
jumlah para pegiat  Tim Admin analisis jumlah para Minggu Ke- 4 Mei 2022 Strategis:
musik kroncong pegiat musik s.d Juli 2022 Membangun komitmen
kroncong Minggu Ke-1
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
4. Membuat KTA untuk Para Pegiat Musik Kroncong di Kota Semarang (Kerjasama dengan Bank Mandiri)
a. Rapat persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juni 2022  Undangan Kendala:
 Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Juli 2022  Notulen Kerja
Minggu Ke-1 Resiko:
b. Pendataan jumlah  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022  Data pegiat Jadwal Kurang Sesuai
para pegiat musik  Tim Admin Pendataan jumlah Minggu Ke- 4 Musik Strategis:
kroncong para pegiat musik s.d Juli 2022 Keroncong Membangun komitmen
kroncong Minggu Ke-1

37
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
c. Pembuatan KTA  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022  Hasil KTA Penyelesaian
Tahapan Mobiliasasi)
Telah Terlaksana
untuk pegiat musik  Tim Teknis Pembuatan KTA Minggu Ke- 4 Sepenuhnya (100%)
kroncong untuk pegiat musik s.d Juli 2022
kroncong Minggu Ke-1
5. Penandatanganan Komitmen Bersama dengan beberapa Stakeholder terkait
a. Persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Juni  Undangan Kendala:
pelaksanaan  Tim Admin Persiapan Minggu Ke- 4 2022  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
penandatanganan pelaksanaan s.d Juli 2022  Notulen Kerja
komitmen bersama penandatanganan Minggu Ke-1 Resiko:
komitmen bersama Jadwal Kurang Sesuai
Strategis:
b. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya Juni 2022 24 Juni  Berita acara Membangun komitmen
penandatanganan  Tim Teknis penandatanganan Minggu Ke- 4 2022  Dokumentasi
komitmen bersama komitmen bersama s.d Juli 2022 Tahapan Telah Terlaksana
Minggu Ke-1 Sepenuhnya (100%)
6. Launching Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juni 2022 4 Juli 2022  Undangan Kendala:
 Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Juli 2022  Notulen Kerja
Minggu Ke-1 Resiko:
Jadwal Kurang Sesuai
b. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya 6 Juli 2022  Berita acara Strategis:
launching jejaring  Tim launching jejaring  Dokumentasi Membangun komitmen
komunitas Implementasi komunitas
Tahapan Telah Terlaksana
Sepenuhnya (100%)
7. Melakukan Sosialisasi Musik Kroncong melalui LED Billboard di Jalanan Kota Semarang
a. Rapat persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022  Undangan Kendala:
sosialisasi melalui  Tim Admin persiapan sosialisasi Minggu Ke- 4  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
Bilboard melalui Bilboard s.d Agustus  Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai

38
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
b. Penyusunan  Peserta PKA Tersusunnya desain Juli 2022  Berita acara Penyelesaian Mobiliasasi)
Strategis:
desain sosialisasi  Tim Admin sosialisasi pada Minggu Ke- 4  Dokumentasi Membangun komitmen
pada Billboard Billboard s.d Agustus
2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022  Berita acara
sosialisasi melalui  Tim Teknis sosialisasi melalui Minggu Ke- 4  Dokumentasi
Bilboard Bilboard s.d Agustus
2022 Minggu
Ke-3
8. Melaksanakan Event dan Workshop untuk Pegiat Musik Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022 17 Juni  Undangan Kendala:
 Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 2022  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Agustus  Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai
b. Pengadaan sarana  Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 26 s/d 27  Berita acara Strategis:
dan prasarana  Tim Teknis Pengadaan sarana Minggu Ke- 4 Juli 2022  Dokumentasi Membangun komitmen
event dan dan prasarana event s.d Agustus
workshop dan workshop 2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Pelaksanaan event  Peserta PKA Terlaksananya event Juli 2022 26 s/d 27  Berita acara
dan workshop  Tim Teknis dan workshop musik Minggu Ke- 4 Juli 2022  Dokumentasi
musik keroncong keroncong s.d Agustus
2022 Minggu
Ke-3
9. Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Juli 2022 15 Juli  Undangan Kendala:
 Tim Admin persiapan Minggu Ke- 4 2022  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
s.d Agustus  Notulen Kerja
2022 Minggu Resiko:
Ke-3 Jadwal Kurang Sesuai

39
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
b. Implementasi  Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 17 Juli  Berita acara Penyelesaian Mobiliasasi)
Strategis:
jejaring komunitas  Tim Teknis Implementasi jejaring Minggu Ke- 4 2022  Dokumentasi Membangun komitmen
Musisi Keroncong komunitas Musisi s.d Agustus
Keroncong 2022 Minggu Tahapan Telah Terlaksana
Ke-3 Sepenuhnya (100%)
c. Evaluasi hasil  Peserta PKA Terlaksananya Juli 2022 18 Juli  Undangan
implementasi  Tim Admin Evaluasi hasil Minggu Ke- 4 2022  Daftar Hadir
implementasi s.d Agustus  Notulen
2022 Minggu
Ke-3
10. Monitoring dan Evaluasi kegiatan
a. Rapat monitoring  Peserta PKA Terlaksananya Rapat Agustus  Undangan Kendala:
dan evaluasi  Tim Admin monitoring dan 2022 Minggu  Daftar Hadir Kesibukan dari Tim di luar Tim
evaluasi Ke-3  Notulen Kerja
b. Penyusunan  Peserta PKA Terlaksananya Agustus  Laporan Resiko:
laporan kegiatan  Tim Admin Penyusunan laporan 2022 Minggu  Dokumentasi Jadwal Kurang Sesuai
proyek perubahan kegiatan proyek Ke-3 Strategis:
perubahan Membangun komitmen

Tahapan Telah Terlaksana


Sepenuhnya (100%)
B. JANGKA MENENGAH
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan kunjungan
wisata pada 6 destinasi Wisata
a. Persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Agustus   Undangan
 Tim Admin Persiapan 2022 s.d  Daftar Hadir
Februari  Notulen
2023
b. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya Agustus   Berita acara
Jejaring Komunitas  Tim Teknis Jejaring Komunitas 2022 s.d  Dokumentasi
Musisi Keroncong Musisi Keroncong Februari

40
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
Semarang Semarang 2023 Penyelesaian Mobiliasasi)
c. Evaluasi hasil  Peserta PKA Terlaksananya Agustus   Laporan
kegiatan  Tim Admin Evaluasi hasil 2022 s.d  Dokumentasi
kegiatan Februari
2023
C. JANGKA PANJANG
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan kunjungan
wisata pada 8 destinasi Wisata
a. Persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Undangan
 Tim Admin Persiapan 2023 s.d  Daftar Hadir
Februari  Notulen
2024
b. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Berita acara
Jejaring Komunitas  Tim Teknis Jejaring Komunitas 2023 s.d  Dokumentasi
Musisi Keroncong Musisi Keroncong Februari
Semarang Semarang 2024
c. Evaluasi hasil  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Laporan
kegiatan  Tim Admin Evaluasi hasil 2023 s.d  Dokumentasi
kegiatan Februari
2024
2 Monitoring dan Evaluasi secara berkala
a. Persiapan  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Undangan
 Tim Admin Persiapan 2023 s.d  Daftar Hadir
Februari  Notulen
2024
b. Pelaksanaan  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Berita acara
monitoring dan  Tim Admin monitoring dan 2023 s.d  Dokumentasi
evaluasi secara evaluasi secara Februari
berkala berkala 2024
c. Evaluasi hasil  Peserta PKA Terlaksananya Februari   Laporan
kegiatan  Tim Admin Evaluasi hasil 2023 s.d  Dokumentasi

41
WAKTU Manajemen Mutu Pengandalian
NO TAHAPAN PELAKSANA OUTPUT PORTOFOLIO
Rencana Realisasi (Potensi Kendala dan Alternatif
kegiatan Februari Penyelesaian Mobiliasasi)
2024

42
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan
Berikut uraian singkat dari hasil implementasi aksi
perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi
Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian Musik
Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang, yaitu :
1) Koordinasi dengan Stakeholder terkait
a. Koordinasi dengan stakeholder internal
b. Koordinasi dengan stakeholder eksternal
Uraian Kegiatan :
Pelaksanaan tahapan koordinasi dengan stakeholder
terkait diawali pada stakeholder internal yang dilakukan pada
hari Selasa, 24 Mei 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Dalam kegiatan
tersebut project leader mengajak stakeholder internal untuk
mendukung tahapan-tahapan kegiatan dalam Aksi Perubahan.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan koordinasi dengan stakeholder
eksternal yang dilaksanakan pada hari Senin & Selasa tanggal
30 s/d 31 Mei 2022 bertempat di Kantor Bank Mandiri Cabang
Kepodang Semarang dan Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu dalam koordinasi tersebut telah mendapatkan
dukungan dari seluruh stakeholder eksternal yang terlibat dalam
pelaksanaan aksi perubahan.
Dokumentasi Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Internal

43
Dukungan Walikota Semarang

Koordinasi dengan Kepala Bank Mandiri Semarang

Koordinasi dengn Kepala BPJS Ketenagakerjaan

44
2) Pembentukan Tim Kerja
a. Rapat pembentukan tim kerja
b. Penyusunan draft SK tim kerja
c. Pengesahan SK tim kerja
d. Pendistribusian tugas dan SK tim kerja
Uraian Kegiatan :
Tahapan pembentukan tim kerja diawali dengan kegiatan
rapat pada hari Rabu, 25 Mei 2022 bertempat di Ruang Rapat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, serta
dihadiri oleh seluruh stakeholder yang terlibat. Dalam kegiatan
tersebut melakukan pembahasan terkait tim kerja dan
penyusunan SK Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang yang telah sahkan sebagai alat untuk tim kerja
melakukan tugas dan kewenangannya dalam kegiatan aksi
perubahan.
Dokumentasi Rapat Pembentukan Tim Kerja

45
3) Menganalisis Jumlah Para Pegiat Musik Kroncong di Kota
Semarang (optimalisasi / penambahan fitur pada aplikasi
LUNPIA milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang)
a. Mengumpulkan data para pegiat musik kroncong
b. Menganalisis jumlah para pegiat musik kroncong
Uraian Kegiatan :
Tahapan analisis jumlah pegiat musik kroncong di Kota
Semarang telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kegiatan
pengumpulan data telah dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28
Mei 2022 yang dilakukan oleh tim kerja. Selanjutnya dilakukan
analisis jumlah pegiat musik kroncong yang juga dilakukan pada
waktu yang sama untuk mempercepat jadwal dan telah tersedia
data yang dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan aksi
perubahan.
Dokumentasi Pendataan Musisi Keroncong

46
4) Membuat KTA untuk Para Pegiat Musik Kroncong di Kota
Semarang (Kerjasama dengan Bank Mandiri)
a. Rapat persiapan
b. Pendataan jumlah para pegiat musik kroncong
c. Pembuatan KTA untuk pegiat musik kroncong
Uraian Kegiatan :
Tahapan pembuatan KTA untuk para pegiat musik
kroncong telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kegiatan
tersebut dilakukan bersama dengan pembahasan pendataan
para pegiat musik kroncong sebelumnya, untuk mempermudah
kegiatan dan mempercepat alur pelaksanaan tahapan aksi
perubahan. Dengan kegiatan yang dilakukan bersama maka
akan dapat dipercepat dengan membuat KTA untuk para pegiat
musik kroncong sebagai sarana untuk memberikan bantuan
kepada seluruh pegiat musik kroncong di Kota Semarang.
Dokumentasi Rapat Persiapan Pembuatan KTA

47
5) Penandatanganan Komitmen Bersama dengan beberapa
Stakeholder terkait
a. Persiapan pelaksanaan penandatanganan komitmen
bersama
b. Pelaksanaan penandatanganan komitmen bersama
Uraian Kegiatan :
Tahapan penandatanganan komitmen bersama telah
dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 Juni 2022 bertempat di
Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang. Dalam kegiatan tersebut melakukan rapat
pembahasan dengan Pemilik Destinasi Wisata terkait dukungan
kepada Musik Keroncong untuk bisa mendapatkan ruang
bermain di tempat wisata.
Dokumentasi Penendatangan Komitmen Bersama

48
6) Launching Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota
Semarang
a. Rapat persiapan
b. Pelaksanaan launching jejaring komunitas
Uraian Kegiatan :
Tahapan launching jejaring komunitas keroncong diawali
dengan kegiatan rapat persiapan launching pada hari Senin, 4
Juli 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang. Dalam kegiatan rapat persiapan
tersebut mengundang 11 instansi terkait dalam pelaksanaan
launching. Selanjutnya pelaksanaan Launching Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong di Kota Semarang bertempat di
Sam Poo Kong yang dihadiri oleh stakeholder yang terlibat
dalam aksi perubahan.
Dokumentasi Rapat Persiapan Launching

49
Dokumentasi Launching “Jarum Si Kenang”

7) Melakukan Sosialisasi Musik Kroncong melalui LED Billboard di


Jalanan Kota Semarang
a. Rapat persiapan sosialisasi melalui Bilboard
b. Penyusunan desain sosialisasi pada Billboard
c. Pelaksanaan sosialisasi melalui Bilboard

50
Uraian Kegiatan :
Tahapan sosialisasi dilaksanakan pada ...................

8) Melaksanakan Event dan Workshop untuk Pegiat Musik


Keroncong di Kota Semarang
a. Rapat persiapan
b. Pengadaan sarana dan prasarana event dan workshop
c. Pelaksanaan event dan workshop musik keroncong
Uraian Kegiatan :
Tahapan pelaksanaan workshop diawali dengan kegiatan
rapat persiapan pada hari Jum’at, 17 Juni 2022 bertempat di
Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang. Selanjutnya pelaksanaan workshop untuk Pegiat
Musik Keroncong di Kota Semarang dilaksanakan pada hari
Selasa & Rabu tanggal 26 s/d 27 Juli 2022 bertempat di
Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang yang dihadiri oleh
seluruh para pegiat musik keroncong yang ada di Kota
Semarang.
Dokumentasi Rapat Persiapan

51
Dokumentasi Workshop Musik Keroncong

52
9) Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong di Kota
Semarang
Rapat persiapan
Implementasi jejaring komunitas Musisi Keroncong
Evaluasi hasil implementasi
Uraian Kegiatan :
Tahapan implementasi diawali dengan kegiatan rapat
persiapan yang dilakukan pada hari Jum’at, 15 Juli 2022
bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang. Selanjutnya pelaksanaan implementasi jejaring
komunitas musisi keroncong dilaksanakan pada hari Minggu, 17
Juli 2022 bertempat di Objek Wisata Taman Lele Semarang
dengan kegiatan live musik keroncong
Implementasi Jejaring Komunitas Musisi Keroncong

53
54
10)Monitoring dan Evaluasi kegiatan
a. Rapat monitoring dan evaluasi
b. Penyusunan laporan kegiatan proyek perubahan
Uraian Kegiatan :
Tahapan monitoring dan evaluasi kegiatan diawali dengan
rapat monitoring yang telah dilaksanakan pada hari ............, .....
Juli 2022 bertempat di Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang, dengan dihadiri oleh seluruh
stakeholder terkait. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan
untuk mengetahui kendala & hambatan dalam pelaksanaan aksi
perubahan, serta penyelesaian kendala & hambatan tersebut.
Lalu dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan laporan kegiatan
aksi perubahan yang dilaksanakan pada hari yang sama oleh
project leader, bersama anggota tim efektif.

3. Perubahan Sebelum dan Sesudah Aksi Perubahan Jangka


Pendek
Pelaksanaan aksi perubahan dengan judul ”JARUM SI
KENANG" (Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang)
Sebagai Upaya Pelestarian Musik Keroncong Untuk Meningkatkan
Kunjungan Wisata Di Kota Semarang, telah memberikan
perubahan sebelum dan setelah pelaksanaan, yaitu :
Sebelum :
a. Belum Optimalnya Jejaring Komunitas Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang
b. Komunitas atau kelompok musik keroncong kurang
mendapatkan tempat untuk berekspresi / pentas
c. Tidak adanya kerjasama dengan Industri Pariwisata (HOREKA
& Destinasi Wisata) untuk menampilkan pentas kelompok musik
keroncong

55
d. Permainan banyak musisi keroncong yang berdasar otodidak
(Bukan dengan dasar keilmuan alat music yang dimainkan)
e. Tidak banyak seniman yang mendaftar pada Data Base Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang karena merasa
sulit dan kurang memberikan manfaat

Setelah :
a. Meningkatnya Jejaring Komunitas Musik Keroncong Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota Semarang
b. Tersedianya tempat untuk berekspresi / pentas komunitas atau
kelompok musik keroncong
c. Adanya kerjasama dengan HOREKA (Hotel Restoran Kafe &
Destinasi Wisata) untuk menampilkan pentas kelompok musik
keroncong secara rutin
d. Para musisi keroncong bisa meningkatkan keilmuannya terkait
pemahaman permainan alat music sesuai dengan keilmuan
yang ada
e. Semakin banyak seniman yang mendaftar dan semakin banyak
data yang bisa digunakan pemerintah dalam rangka
mengarahkan program

B. Manfaat Hasil Aksi Perubahan


Pelaksanaan aksi perubahan merupakan pengalaman baru kami
dalam rangka menciptakan suatu inovasi untuk perbaikan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini terdapat
beberapa pengalaman yang menjadikan kami menjadi lebih kritis dan
lebih mengetahui pentingnya peran kepemimpinan dalam menciptakan
suatu pelayanan yang berkualitas. Dalam pelaksanaan aksi perubahan
ini juga tidak luput dari masalah dan kendala yang dihadapi, akan
tetapi dikarenakan adanya komitmen yang tinggi dari tim kerja dan
adanya dukungan serta apresiasi yang baik dari stakeholder terkait

56
maka pelaksanaan aksi perubahan ini telah selesai dilaksanakan
dengan baik dan lancar. Dalam rangka mewujudkan tujuan dari aksi
perubahan penulis menemukan adanya tantangan atau hambatan baik
yang datang dari internal maupun eksternal orgnisasi.
Selain itu dalam pelaksanaan aksi perubahan ini telah
memberikan manfaat kepada beberapa stakeholder, antara lain :
a. Bagi Pemerintah Kota Semarang
1) Memberikan ruang kreativitas bagi pegiat musik keroncong di
Kota Semarang
2) Meningkatkan kunjungan wisata dengan adanya event-event
musik keroncong di Kota Semarang
b. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
1) Memberikan peningkatan kinerja bidang kesenian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
2) Memberikan peningkatan peran Disbudpar dalam peningkatan
pelestarian kesenian musik keroncong di Kota Semarang.
c. Bagi Pegiat Musik Keroncong
1) Memberikan kesejahteraan dan pendapatan bagi pelaku
pemusik keroncong sebagai pekerjaannya.
2) Memberikan ruang untuk mengembangkan musik keroncong
sebagai kearifan budaya nusantara kearifan lokal Kota
Semarang lewat kolaborasi dengan seni gambang Semarang.

57
IV. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
A. Tindak Lanjut Kegiatan Jangka Pendek dan Penetapan Target
Capaian Jangka Menengah
Keroncong merupakan suatu genre musik yang khas Indonesia,
keberadaanya selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai salah satu
warisan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan musik sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat,
baik sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, ekspresi diri dan
lainnya. Sampai saat ini musik keroncong masih eksis di Indonesia,
meskipun eksistensinya selalu dikaitkan dengan kekhawatiran
punahnya musik tersebut. Kekhawatiran tersebut terutama muncul di
kalangan musisi keroncong, pemerhati musik, budayawan, dan
kalangan pemerintah. Kekhawatiran dari kalangan tersebut
dikarenakan musik keroncong dianggap sebagai warisan budaya
bangsa yang perlu dilestarikan. Berbeda dengan musik pop, dangdut,
rock atau jazz tidak dianggap sebagai warisan budaya bangsa.
Pelaksanaan aksi perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian
Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang telah terlaksana pada tahapan jangka pendek yang sudah
terealisasikan. Tindak lanjut tahapan jangka pendek serta penetapan
target capaian jangka menengah telah disesuaikan bahwa pada
tahapan jangka menengah ini untuk mewujudkan kegiatan jejaring
komunitas musisi keroncong Semarang. Target capaian jangka
menengah tersebut dilakukan berdasarkan tahapan antara lain:
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan
kunjungan wisata pada 6 destinasi Wisata (Goa Kreo, Taman Lele,
Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama, Semarang Zoo, Sampokong)
dan 11 Area Publik (2 Halte Trans Semarang, Terminal Mangkang,
8 Taman di 8 Kecamatan).

58
B. Penetapan Target Jangka Panjang
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis
ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang
menggunakan instrumen musik keroncong, flute dan seorang penyanyi
wanita. Kebutuhan masyarakat akan musik mengakibatkan banyak
bermunculan sekolah musik, entah itu berupa sekolah formal,
nonformal atau pun berupa sanggar kesenian. Festival-festival
keroncong hanya dihadiri oleh kerabat peserta. Minat dan apresiasi
masyarakat luas terhadap keroncong sudah dirasakan sangat
berkurang.
Pelaksanaan aksi perubahan ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya Pelestarian
Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kota
Semarang, telah terlaksana pada tahapan jangka pendek yang sudah
terealisasikan. Maka setelah menentukan target capaian jangka
menengah, maka selanjutkan menetapkan target jangka panjang, yaitu
mewujudkan kegiatan jejaring komunitas musisi keroncong Semarang.
Target capaian jangka panjang tersebut dilakukan berdasarkan
tahapan antara lain :
1. Melaksanakan Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang
Sebagai upaya pelestarian music keroncong untuk meningkatkan
kunjungan wisata pada 8 destinasi Wisata (Goa Kreo, Taman Lele,
Hutan Wisata Tinjomoyo, Kota Lama, Semarang Zoo, Sampokong,
Lawangsewu, PRPP/Maerokoco) dan 22 Area Publik (Terminal
Mangkang, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, Bandara Jenderal
Ahmad Yani, 2 Halte Trans Semarang, 16 Taman di 16
Kecamatan).
2. Monitoring dan Evaluasi secara Berkala

59
V. PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang dpat disampaikan setelah pelaksanaan aksi
perubahan adalah sebagai berikut :
1. Aksi perubahan dengan judul ”JARUM SI KENANG" (Jejaring
Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya
Pelestarian Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisata Di Kota Semarang, telah terlaksana 100% sesuai dengan
rencana dan telah terealisasikan untuk mewujudkan kesejahteraan
para pemusik keroncong dan pelestarian musik keroncong di Kota
Semarang.
2. Dengan telah terealisasinya aksi perubahan ”JARUM SI KENANG"
(Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang) Sebagai Upaya
Pelestarian Musik Keroncong Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisata Di Kota Semarang, diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan para pemusik keroncong dan meningkatkan
kunjungan wisata di Kota Semarang.
3. Keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini tidak lepas dari
dukungan dari stakeholder internal dan eksternal.

B. Rekomendasi
Berdasarkan pelaksanaan seluruh kegiatan aksi perubahan,
maka rekomendasi yang dapat disampaikan antara lain :
1. Diharapkan melanjutkan ke kegiatan jangka menengah dan jangka
panjang
2. Meskipun aksi perubahan sudah selesai dilaksanakan agar tetap
menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stakeholder
baik pemerintah maupun non pemerintah
3. Diharapkan adanya monitoring dan evaluasi berkelanjutan guna
penyempurnaan aksi perubahan yang telah dilaksanakan

60
REFERENSI

Literatur :

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Integritas dan


Wawasan Kebangsaan, Pengembangan Potensi Diri, Inovasi,
Jakarta 2018.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Pembekalan


Implementasi Proyek, Penjelasan Proyek Perubahan, Seminar
Proyek Perubahan, Merancang Proyek Perubahan, Jakarta, 2018.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Diagnostik Reading,


MembangunTim Efektif, Jejaring Kerja, Dinamika Kelompok
Benchmarking ke Best Practice, Jakarta, 2018.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Panduan Pelaksanaan


Taking Ownership (Breaktrough 1), Panduan Pelaksanaan Taking
Ownership (Breaktrough 2), Budaya Kerja untuk Kepemimpinan
yang Efektif, Evaluasi Kepemimpinan, Seminar Laboratorium
Kepemimpinan, Jakarta, 2018.

Peraturan Perundang-Undangan :

Peraturan Walikota Semarang Nomor 111 Tahun 2021 Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta
Sistem Kerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Semarang.

61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :
Ade Bhakti Ariawan, SH, M.AP
Tempat /Tanggal Lahir :
Semarang, 30 Mei 1987
Alamat rumah :
Cikuray Raya No.260, Kalilangse,
Papandayan,

Gajahmungkur,
Kota Semarang
Jabatan :
Kepala Bidang Kesenian
Unit Kerja :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang
Alamat Kantor : Jalan Pemuda No.175, Semarang.
Telepon Kantor : (024) 3584081
Email : adebhaktiariawan@gmail.com
Istri : Meirina Lisa Wulandari
Anak : 1. Faeyza Putra Aryatama
2. Nathania Putri Zahia
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Sumurgunung 02,
Gunungpati, Kota Semarang (Tahun
1993-1999)
2. SLTP Negeri 1 Ungaran, Kabupaten
Semarang (Tahun 1999-2002)
3. SMA Negeri 4 Kota Semarang (Tahun
2002-2005)
4. S.1 Fakultas Hukum UNDARIS (Tahun
2007-2011)
5. S.2 Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
UNTAG (Tahun 2020-2022)

62
Riwayat Pekerjaan :
- Tahun 2006 s.d 2010
Staf Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Semarang
- Tahun 2010 s.d 2015
Staf Subbag Protokol Setda Kota
Semarang
- Tahun 2015 s.d 2017
Staf Dinas Pendapatan, Keuangan dan
Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang
- Tahun 2017 s.d 2018
Kasubbag Tata Usaha Badan Layanan
Umum UPTD Trans Semarang (Dinas
Perhubungan)
- Tahun 2018 s.d 2019
Kepala Badan Layanan Umum UPTD
Trans Semarang (Dinas Perhubungan)
- Tahun 2019 s.d Sekarang
Kepala Bidang Kesenian, Dinas
Kebudayaan dan PAriwisata Kota
Semarang

63
LAMPIRAN

64
LAMPIRAN 1
(Laporan Studi Lapangan Perseorangan)

65
66
67
68
69
LAMPIRAN 2
(Matriks Rencana Jadwal Kegiatan)

70
71
72
LAMPIRAN 3
(Data Grup Keroncong Terdaftar HAMKRI)

73
74
LAMPIRAN 4
(Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2017-2021)

75
76
77
LAMPIRAN 5
(Data Kunjungan Wisatawan di UPTD Dinas)

78
79
80

Anda mungkin juga menyukai