PENDAHULUAN
Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur merupakan contoh nyata dari daerah yang
menghadapi tantangan tersebut. Sebagai daerah yang memiliki potensi energi
terbarukan yang besar, khususnya energi surya dan angin, Pulau Rote berpeluang untuk
mengurangi ketergantungannya pada pembangkit listrik fosil. Pulau Rote di Nusa
Tenggara Timur (NTT) dianugerahi dengan potensi energi terbarukan yang berlimpah,
terutama energi surya dan angin. Rata-rata irradiance matahari di Rote mencapai 5,5
kWh/m^2 per hari, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 4,8 kWh/m^2 per hari.
Kecepatan angin rata-rata di Rote juga tergolong tinggi, berkisar antara 6-8 m/s, dengan
potensi energi angin mencapai 100 MW(PT. PLN (PERSERO), 2021). Pemanfaatan
energi terbarukan di Rote sejalan dengan agenda nasional transisi energi menuju sistem
energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Potensi energi terbarukan di
Rote dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,
meningkatkan ketahanan energi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, energi terbarukan memiliki sifat intermiten, artinya pasokan listrik yang
dihasilkan tidak dapat diprediksi dan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi
cuaca. Fluktuasi energi ini berakibat pada ketidakstabilan sistem kelistrikan Pulau
Rote. Frekuensi dan tegangan listrik dapat berfluktuasi secara signifikan, yang pada
akhirnya dapat mengganggu operasional pembangkit listrik dan peralatan listrik
konsumen(Keyhani et al., 2009). Akibatnya, dapat terjadi pemadaman listrik bergilir
atau bahkan kerusakan peralatan listrik.
.Integrasi GFM energy storage pada sistem kelistrikan Rote diharapkan dapat
membawa manfaat yang signifikan. Selain dapat menjaga kestabilan sistem kelistrikan
akibat intermittensi energi terbarukan, GFM energy storage juga dapat menyediakan
cadangan daya saat dibutuhkan(Kkuni & Yang, 2021). Hal ini penting terutama pada
saat beban listrik sedang tinggi atau ketika terjadi gangguan pada pembangkit listrik.
Namun, integrasi GFM energy storage juga perlu dipertimbangkan secara hati-hati.
Kapasitas GFM energy storage yang terlalu kecil mungkin tidak dapat memberikan
dampak yang optimal terhadap stabilitas sistem(Sengodan et al., 2020). Sebaliknya,
kapasitas GFM energy storage yang terlalu besar dapat meningkatkan biaya investasi
dan operasional sistem kelistrikan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang
komprehensif untuk mengetahui dampak integrasi GFM energy storage pada sistem
kelistrikan Rote. Penelitian ini, yang berfokus pada Grid Impact Study (GIS), akan
menganalisis dampak integrasi GFM energy storage terhadap berbagai aspek sistem
kelistrikan, termasuk stabilitas frekuensi dan tegangan, kapasitas daya, serta
keekonomian sistem.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada
PLN selaku pengelola sistem kelistrikan nasional dalam menentukan kebijakan terkait
integrasi GFM energy storage di sistem kelistrikan Rote. Selain itu, hasil penelitian
ini juga dapat menjadi referensi bagi akademisi dan peneliti lain untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait integrasi GFM energy
storage pada sistem kelistrikan dengan energi terbarukan..
1. Bagaimana dampak integrasi GFM energy storage terhadap stabilitas frekuensi dan
tegangan sistem kelistrikan Rote?
2. Berapa kapasitas GFM energy storage yang optimal untuk sistem kelistrikan Rote?
3. Bagaimana pengaruh integrasi GFM energy storage terhadap keekonomian sistem
kelistrikan Rote?
1.3.Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
Kkuni, K. V., & Yang, G. (2021). Effects of current limit for grid forming converters
on transient stability: analysis and solution. International Journal of Electrical
Power and Energy Systems, 158(November 2022), 109919.
https://doi.org/10.1016/j.ijepes.2024.109919
Li, C., Huang, Y., Wang, Y., Monti, A., Wang, Z., & Zhong, W. (2024). Modelling
and small signal stability for islanded microgrids with hybrid grid-forming
sources based on converters and synchronous machines. International Journal of
Electrical Power and Energy Systems, 157(November 2023), 109831.
https://doi.org/10.1016/j.ijepes.2024.109831
Pan, R., Tang, G., Wu, Y., Yang, J., & Liu, D. (2024). Hybrid synchronization based
grid forming control for photovoltaic inverter with frequency support.
International Journal of Electrical Power and Energy Systems, 157(May 2023),
109906. https://doi.org/10.1016/j.ijepes.2024.109906
PT. PLN (PERSERO). (2021). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
PT PLN (Persero) 2021-2030. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021-
2030, 2019–2028.
Sengodan, T., Murugappan, M., & Misra, S. (2020). Lecture Notes in Electrical
Engineering 711 Advances in Electrical and Computer Technologies Select
Proceedings of ICAECT 2020. http://www.springer.com/series/7818