Oleh:
RENALDO AGUSTHO MALI
NIM: 1501130037
“not all of us can do great things. But we can do small things with
Persembahan
1. Tuhan Yesus Kristus Yang sudah melindungi dan menyertai saya dalam
setiap nafas kehidupan.
2. Kedua Orang Tua tercinta dan kaka adik saya.
3. Dosen bimbingan skripsi saya.
4. Almamater tercinta Pendidikan Teknik Elektro FKIP Undana.
5. Seluruh Dosen Peteka Elektro yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Teman seperjuangan Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2015 yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
iv
ABSTRAK
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR JARAK AMAN MOBIL PADA
AREA TEMPAT PARKIR UMUM MENGGUNAKAN SENSOR
ULTRASONIC HC-SR04 DAN ARDUINO UNO
Kata kunci: Pengukur Jarak Aman Mobil, Arduino Uno, Sensor Ultrasonic HC-
SR04.
* Penulis
** Pembimbing Utama
*** Pembimbing Pendamping
v
ABSTRACT
DESIGN A CAR SAFE DISTANCE GAUGE IN A PUBLIC PARKING
AREA USING ULTRASONIC HC-SR04 AND ARDUINO UNO SENSORS
This study aims to find out: (1) how to prototype the car's safe distance
gauge using arduino uno microcontroller-based ultrasonic sensors; (2) What is the
value of ultrasonic signal frequency at a certain distance stage; (3) Is there a
distance relationship to the frequency of utrasonic signals; (4) Is there any
influence of distance on the frequency of ultrasonic signals; (5) Is there a
relationship of the distance of the object type resistance to the bounce signal; (6)
Is there any influence of object type resistance distance on ultrasonic frequency
value.
The results showed that (1) the frequency value of ultrasonic signals at certain
distance stages (10cm to 115cm) is between 49KHz to 50KHz. (2) there is a
significant relationship and influence between the distance and frequency of the
ultrasonic signal when the distance between the sensor and the bounce plane is
getting farther it will affect the ultrasonic signal. (3) there is a significant
relationship and influence between the resistance of the type of object to the
ultrasonic frequency value because each bounce plane has a density or density that
will affect the value of the reflected signal or echo, at the ultrasonic frequency
will change according to the period of the type of object owned by the bounce
plane.
Keywords: Car Safe Distance Meter, Arduino Uno, HC-SR04 Ultrasonic Sensor.
* Writer
** Key Advisor
*** Supervisor Companion
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan tuntunan-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil skripsi
ini untuk memnuhi sebagian persyaratan guna mendapat gelar sarjana pendidikan.
Untuk itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan.......................................................................................................... i
Halaman Pengesah ............................................................................................................ ii
Lembar Pernyataan .......................................................................................................... iii
Motto ................................................................................................................................ iv
Abstrak .............................................................................................................................. v
Kata Pengantar ................................................................................................................ vii
Daftar Isi ....................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ...................................................................................................................... x
Daftar Gambar.................................................................................................................. xi
Daftar Lampiran ............................................................................................................. xii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. ldentifikasi Masalah................................................................................................ 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
viii
B. Variabel Penelitian ................................................................................................... 41
C. Jenis Penelitian Dan Teknik Penelitian .................................................................... 41
D. Analisis Data ............................................................................................................ 51
A. Simpulan ................................................................................................................. 81
B. Implikasi ................................................................................................................. 82
C. Saran ....................................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 84
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal tersebut membuat mobil sebagai salah satu alat transportasi tidak hanya
bagaimana mobil dapat selamat dan aman sampai di tempat tujuan. Tidak
rusaknya mobil pada saat digunakan adalah salah satu contoh keselamatan
bukan hanya terjadi pada saat mobil sedang melaju di jalan saja, namun juga
dapat terjadi pada saat mobil akan berhenti atau parkir. Mengenai
sistem pengaman parkir mobil. Sebenarnya saat ini telah ada sistem
pengamanan parkir yang terdapat pada mobil dengan seri dan tipe-tipe
suara, di mana sistem ini akan memberikan peringatan berupa suara saat
mobil akan membentur sesuatu pada saat parkir. Harga mobil yang telah
dilengkapi sistem pengaman parkir dengan sensor ini cukup mahal, karena
1
mengenai jarak antara mobil dan penghalang. Padahal informasi
terkait jarak sangat penting untuk memastikan posisi mobil tidak menabrak
Sensor parkir mobil hanya terdapat pada mobil jenis keluaran terbaru
maka pada mobil keluaran lama pasti tidak sedikit juga mobil yang belum
yang tidak dibutuhkannya lagi petugas parkir yang di mana akan dibutuhkan
skill dari pengemudi untuk memarkirkan mobil tanpa adanya bantuan dari
terhindar dari tabrakan karena kesalahan parkir. cara dan solusi untuk
memarkirkan mobil, baik mobil yang sudah memiliki sensor dan tidak
memiliki sensor jarak pada sistem mobil. Alat bantu parkir mobil
akurat dan karena sensor ultrasonik yang akan di buat adalah sensor
menempatkan mobil pada saat parkir dalam kondisi jarak yang tidak terlalu
2
dekat dengan pembatas parkir atau benda lain di sekitarnya sehingga tidak
mobil yang digunakan, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu
pengemudi untuk dapat mengetahui jarak benda atau kendaraan yang berada
di sekitarnya pada saat parkir dalam kondisi lokasi sempit dengan cepat dan
aman.
saat parkir. Sensitivitas jarak yang dapat diukur mencapai 2 cm s/d 400 cm.
Light Emitting Diode (LED) sebagai output visual untuk tanda peringatan
LCD serta alarm peringatan batas minimal terdekat jarak mobil dari buzzer
pengguna mobil agar dapat selamat dan aman menggunakan mobil sebagai
untuk merancang dan membuat suatu alat bantu parkir mobil menggunakan
tampilan LCD dan alarm yang berasal dari kombinasi buzzer dan LED
3
berbasis Arduino UNO dengan mengangkat judul Tugas Akhir
parkir pada tempat parkir umum dalam kondisi ramai, sepi serta luas
maupun sempit.
B. Identifikasi masalah
1. Perlu dipakainya alat bantu parkir pada tempat parkir umum (tempat parkir
pintar).
dipekerjakan lagi.
3. Pada saat ini tidak sedikit juga mobil keluaran terbaru yang telah dibekali
dengan kecanggihan alat untuk memantau area sekitar berupa sensor dan
4. Pada mobil keluaran lama tidak memiliki sensor parkir yang dipasang
seperti pada mobil keluaran baru sehingga pembuatan alat untuk tempat
4
C. Batasan masalah
1. Informasi jarak aman parkir mobil akan ditampilkan melalui LCD berupa
2. Hambatan jenis benda yang diukur akan dibatasi menjadi tiga benda yang
D. Rumusan Masalah
masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
frekuensi ultrasonic
E. Tujuan Penelitian
1. Membuat alat pengukur jarak aman mobil pada tempat parkir umum
5
3. Mengetahui pengaruh jarak terhadap nilai frekuensi sinyal ultrasonic.
F. Manfaat Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
dari suatu titik dalam ruang pada waktu tertentu (titik sumber) ke titik lain
manusia, alat musik, mesin dan segala yang berubah menurut fungsi waktu.
7
d) Receiver (Rx), mengambil sebagian kecil sinyal dari kanal transmisi,
lebih dari 20 kHz. Sampai saat ini, frekuensi gelombang ultrasonic telah
hypersonic.
yaitu:
a) Sistem Pertahanan
8
kapal selam atau sebaliknya dipasang pada kapal selam untuk
b) Kesehatan
c) Industri
campuran besi dan timah yang dilebur dalam industri logam, untuk
gelombang ultrasonic.
transmitter ultrasonic
9
Gambar 2.2 Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonic
4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan
5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan
10
6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi
untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi ini
adalah high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh adalahlow
pengendali (mikrokontroler).
11
Prinsip kerja dari rangkaian penerima gelombang ultrasonik
jaraknya.
Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat.
Suatu zat yang sejenis walaupun ukuran dan massa bendanya berbeda, massa
jenisnya tetap sama. Massa jenis 1 gram besi sama dengan massa jenis 1 kg
besi. Sebaliknya, dua zat yang jenisnya berbeda pasti memiliki jenis yang
berbeda. Massa jenis suatu zat (ρ) adalah massa zat (m) dibagi dengan
volumenya (V).
12
Gambar 2.4 Rumus Masa Jenis Benda
Sumber : (Nurlaili dan Muh. Haiyum, 2012)
permukaan benda yang keras, Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka
sinyal ini dipantulkan, dan diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima
Gelombang ultrasonik tersebut sebagian akan ada yang terserap ke benda padat
dan sebagian lagi ada yang memantul kembali pada setiap perbedaan medium
benda yang ditemuinya. Setiap pantulan yang didapat akan diterima oleh receiver
ultrasonik pada bagian unit receiver dengan frekuensi sinyal yang berbeda karena
di pengaruhi oleh masa jenis jenis benda yang menjadi bidang pantul sinyal
tersebut.
massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
13
2.2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
cair sebagai penampil utama. LCD (liquid crystal display) bisa memunculkan
gambar atau dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai
titik cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan
inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus
listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetic yang timbul
Pada gambar 2.5 terlihat gambar tampilan bagian depan dari LCD
2X16, sedangkan pada gambar 2.6 adalah gambar tampilan bagian belakang
14
Gambar 2.6 Liquid Crystal Display 2x16 dengan Modul I2C.
Sumber : (Boloor J. A. 2015:23)
1.2 Karakteristik
15
e) Dibangun dengan osilator lokal.
kurangnya 8 pin untuk dapat diaktifkan. Namun LCD 16x2 jenis ini hanya
maupun menerima data. Sistem I2C/TWI terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C
duplex oleh karena itu aliran data dapat diarahkan pada satu waktu. Tingkat
transfer data mengacu pada sinyal clock pada SCL Bus 1/16th slave.
16
informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan
dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master
adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk
sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan
a) Hitam : Ground
b) Merah : 5V
c) Putih : Analog pin 4
17
d) Kuning : Analog pin 5
Pada papan Arduino secara umum SDA (Serial Data) pada input
analog pin 4 dan SCl (Serial Clock) pada input analog pin 5. Pada modul
2.2.4 Buzzer
pertama kali ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre
Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian
dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan
suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan
atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator. Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar
dari sebuah Piezoelectric Buzzer yang di tampilkan pada gambar 2.9 dibawah ini.
18
.
sistem peringatan / alarm, notifikasi, bel mini. Dengan catu daya bertegangan
5 Volt DCdan mengkonsumsi arus sekitar 30 mA, buzzer ini juga cocok
bertegangan 5 VDC.
variasi sekitar ±300 Hz, tingkat kekerasan suara (tepatnya SPL, Sound
elektronik karena ukuran yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi
listrik yang rendah. Salah satu kelebihan LED adalah usia relativ panjang,
19
Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat
lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor
terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari
plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan
listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari
cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam
20
2.2.6 Mikrokontroler Arduino Uno
Arduino Uno merupakan papan mikrokontroler berbasis ATmega328.
USB, Jack catu daya, sebuah header ICSP dan sebuah tombol reset (Prawoto,
Arduino Uno.
• Mikrokontroler: ATmega328
• Tegangan Operasi: 5V
• Tegangan Input (rekomendasi): 7 - 12 V
• Tegangan Input (batas): 6-20 V
• Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
• Pin Analog input: 6
• Arus DC per pin I/O: 40 mA
• Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
• FlashMemory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader
• SRAM: 2 KB
21
• EEPROM: 1 KB
• Kecepatan Pewaktuan: 16 Mhz
5.1 Mikrokontroler
lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori
22
5.2 Sumber Daya
listrik. Arduino uno dapat diaktifkan menggunakan koneksi kabel USB atau
memilih salah satu sumber daya untuk digunakan secara otomatis jika arduino
2017). Sumber daya external (non-USB) dapat berasal dari adaptor AC -DC
beroperasi antara 6 volt sampai dengan 20 volt. Jika tegangan yang diberikan
kurang dari 7 volt, pin 5V akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan
regulator tegangan menjadi terlalu panas. Oleh karena itu, rentang tegangan
yang dianjurkan untuk arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt (Prawoto,
2017).
Pin tegangan yang tersedia pada papan arduino uno adalah sebagai
berikut:
USB atau sumber daya yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga
dapat disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk
sebesar 5 volt dan 3,3 volt yang berasal dari regulator tegangan pada
23
papan anduino. Jika memberikan tegangan secara langsung tanpa melalui
() dan digitalRead (). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt (Prawoto,
b) External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk
memicu sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau
library.
24
e) LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13.
Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin
A5, setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang
berbeda). Secara default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V)
hingga 5V, walaupun begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas
dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference (). Sebagai
tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4
(SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk komunikasi Two Wire
Wire library.
pininput analog.
5.4 Memori
lokasi yang dikenali dengan alamatnya. Setiap blok menyimpan kata (word)
yang merupakan sebuah informasi unit logika yang disimpan di blok tersebut
25
(Pratomo, 2004). Terdapat 3 jenis memori yang tersedia dalam
mikrokontroler, yaitu:
1) Memori Program
adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang
26
dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam memori
prosesor.
2) Memori Data
lokasi untuk register umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi
untuk register I/O tambahan dan sisanya 2048 lokasi untuk data
untuk SRAM internal. Peta memori data dari ATMega 328 (Brey,
2002).
masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain memori
27
sesuai dengan perintah yang ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan
1) Struktur
utama yaitu setup () dan loop (). Instruksi yang berada dalam fungsi
2) Konstanta
LOW.
28
3. Konstanta untuk menunjukkan fungsi pin, yaitu INPUT,
bahasa pemrograman arduino adalah true dan false. False lebih mudah
didefinisikan sebagai 1 (satu), yang mana hal ini benar, tetapi true memiliki
definisi yang lebih luas. Setiap integer yang bukan nol adalah true dalam
pengertian Boolean. Jadi -2, 3 dan -100 semuanya didefinisikan sebagai true,
juga dalam pengertian Boolean. Tidak seperti konstanta yang lain true dan
Membaca atau menulis ke sebuah pin digital, terdapat hanya dua nilai
yang dapat diberikan atau diterima, yaitu HIGH dan LOW. HIGH memiliki
fungsi pinMode (), lalu kemudian dibaca dengan fungsi digitalRead (),
mikrokontroler akan melaporkan nilai HIGH jika tegangan yang ada pada pin
dari chip ATmega akan aktif, yang akan membawa pin masukan ke nilai
HIGH, kecuali pin tersebut ditarik (pull-down) ke nilai LOW oleh sirkuit dari
luar.
diset ke nilai HIGH dengan fungsi digitalWrite (), maka pin berada pada
29
tegangan 5 volt. Dalam keadaan ini, pin tersebut dapat memberikan arus,
resistor dan ground, atau pin lain yang dikonfigurasi sebagai keluaran dan
terdapat pada pin berada pada tegangan 2 volt atau kurang. Ketika pin
dikonfigurasi sebagai keluaran dan diberi nilai LOW maka pin berada pada
dengan sebuah resistor 100 Megaohm dipasang seri dengan pin tersebut. Hal
ini membuat pin tersebut berguna untuk membaca sensor, tetapi tidak untuk
sebuah keluaran dikatakan berada dalam kondisi berimpedansi rendah. Hal ini
30
berarti pin tersebut dapat menyediakan sejumlah besar arus ke sirkuit yang
objek atau benda tertentu di depan frekuensi kerja pada daerah di atas
gelombang suara dari 20 kHz hingga 2 MHz (Arief, 2011). Sensor ultrasonik
terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima, struktur unit
kHz hingga 2 MHz (Arief, 2011). Struktur atom dari Kristal piezoelectric
tegangan yang diberikan dan ini disebut dengan efek piezoelectric pada
sensor ultrasonic.
lebih jauh terutama untuk benda-benda yang keras. Pada benda-benda yang
dipantulkan lebih kuat dari pada benda yang permukaannya lunak. Tidak
seperti pada sensor-sensor lain seperti inframerah atau sensor laser. Sensor
ultrasonic ini memiliki jangkauan deteksi yang relatif luas. Sehingga dengan
lanjutan.
31
Pada perancangan alat ini digunakan sebuah sensor untuk membantu
proses deteksi jarak mobil ketika akan diparkir antara lain sensor ultrasonic.
Adapun jenis sensor yang dipakai pada rancang bangun alat ini adalah sensor
400 cm, dengan tingkat presisi sebasar 0,3 cm. Sudut deteksi bisa ditangani
tidak lebih dari 150. Tegangan yang dibutuhkan sebesar +5V. Jumlah pin
adalah 4.
Pin Keterangan
Pin 1 Vcc (dihubungkan ke tegangan +5V)
Pin 2 Trig (untuk mengirimkan gelombang suara)
Pin 3 Echo (untuk menerima pantulan gelombang suara)
Pin 4 Gnd (dihubungkan ke ground)
32
d) Arus pada saat deteksi: 15mA
e) Frekuensi Suara: 40 kHz
f) Jangkauan Minimum: 2 cm
g) Jangkauan Maksimum: 4 m
h) Input Trigger: 10 μS minimum, pulsa level TTL
i) Pulsa Echo: Sinyal level TTL positif, lebar berbanding
proporsional Dengan jarak yang dideteksi.
diatas frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah
sinyal ini dipantulkan dan diterima oleh receiver ultrasonic. Sinyal yang
menghubungkan pin VCC dan GND ke +5 V dan GND arduino serta pin
33
Prinsip pengiriman sinyal oleh Trig dan penerimaan oleh Echo seperti
berikut:
frekuensi 40KHz.
oleh modul ultrasonik. Dalam hal ini, waktu yang digunakan dari saat
menempuh dari sensor ke objek dan dari objek ke sensor Cara menggunakan alat
ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS,
maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonic dengan frekuensi 40kHz.
Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda
yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan
34
Rumus untuk menghitung jarak pada arduino adalah Kecepatan (cepat
menempuh jarak 344 m dibutuhkan waktu 1 detik. Atau untuk menempuh jarak
1m butuh waktu 1/344 s atau 0,0029 s. Jika menempuh jarak 1cm ( 1 cm = 0,01
m) maka butuh waktu 0,01 x 0,0029 s = 0,000029 s (29 µs). Karena gelombang
yang dibutuhkan menjadi 2x. Hal ini berpengaruh pada perhitungan jaraknya.
Waktu tempuh menjadi 2x, sehingga untuk menempuh jarak 1cm diperlukan
Dengan kata lain, untuk menghitung jarak tempuh = waktu tempuh/58 (cm).
Sehingga waktu yang tercatat mulai dari ultrasonic dipancarkan sampai diterima
adalah 5800 µs. Maka jarak yang terukur = 5800/58 = 100 cm. Untuk lebih
objek atau benda tertentu di depan frekuensi kerja pada daerah di atas
gelombang suara dari 20 kHz hingga 2 MHz (Arief, 2011). Sensor ultrasonic
35
terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima, struktur unit
kHz hingga 2 MHz (Arief, 2011). Struktur atom dari Kristal piezoelectric
tegangan yang diberikan dan ini disebut dengan efek piezoelectric pada
sensor ultrasonic.
lebih jauh terutama untuk benda-benda yang keras. Pada benda-benda yang
dipantulkan lebih kuat dari pada benda yang permukaannya lunak. Tidak
seperti pada sensor-sensor lain seperti inframerah atau sensor laser. Sensor
ultrasonik ini memiliki jangkauan deteksi yang relatif luas. Sehingga dengan
lanjutan.
proses deteksi jarak mobil ketika akan diparkir antara lain sensor ultrasonic.
Adapun jenis sensor yang dipakai pada rancang bangun alat ini adalah sensor
36
Gambar 2.17 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonic
Sumber : (Zuly Budiarso, 2015:174)
metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan objek sasaran.
Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu
kecepatan rambat dari sinyal ultrasonic tersebut pada media rambat yang
digunakannya, yaitu udara. Waktu dihitung ketika pemancar aktif dan sampai
ada input dari rangkaian penerima dan bila pada melebihi batas waktu
tertentu rangkaian penerima tidak ada sinyal input maka dianggap tidak ada
halangan didepannya.
Telkom Purwokerto oleh Aldi dkk, tahun 2014 dengan judul Rancang
sensor ultrasonik HC-SR04 dan mikrokontoler arduino uno. Sensor ini dapat
arduino uno dapat memaksimalman fungsi dari sensor HC-SR04 sebagai alat
37
bantu parkir mobil. Arduino uno digunakan sebagai otak dari program alat
tahun 2018 dengan judul Rancang Bangun Alat ukur jarak menggunakan
sensor ultrasonik berbasis arduino uno dengan tampilan lcd. Penelitian ini
digunakan untuk membantu pengemudi pada saat parkir pada tempat parkir
umum. Sensitivitas jarak yang dapat diukur mencapai 2 cm s/d 400 cm.
Light Emitting Diode (LED) sebagai output visual untuk tanda peringatan
LCD serta alarm peringatan batas minimal terdekat jarak mobil dari buzzer
pengguna mobil agar dapat selamat dan aman menggunakan mobil sebagai
38
C. Hipotesis penelitian
sementara yang dirumuskan berdasarkan kajian teori dan perlu diuji dengan
metode statistik. Atau dengan kata lain, hipotesis adalah dugaan sementara
sebagai berikut :
ultrasonic.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Subyek penelitian adalah benda, hal atau organisasi tempat data atau
dalam penelitian ini adalah alat pengukur jarak aman mengunakan sensor
arduino uno, sensor ultasonik hc-sr04, buzzer, led, dan sebuah lcd 16x2 yang
sudah dilengkapi dengan modeul I2C. Hal pertama yang dibutuhkan adalah
bagian-bagian, prinsip kerja dan fungsi dari setiap komponen yang akan
40
B. Variabel Penelitian
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
sinyal ultrasonic.
(Sugiyono, 2011).
1. Potensi Masalah
segala sesuatu yang bila didaya gunakan akan memiliki nilai tambah.
Dalam perancangan ini potensi yang dimilik adalah komponen yang mudah
41
dijangkau, dan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dapat di
kendaraannya, salah satu contoh adalah benturan pada bagian depan atau
2. Mengumpulkan Informasi
untuk perancangan pengukur jarak aman mobi mobil pada tempat parkir.
dalam melakukan perancangan atau desain hingga tahap akhir yaitu dapat
melihat kinerja dari alat pengukur jarak aman mobil. Dengan adanya
3. Desain Produk
a) Tahap persiapan
42
materi lewat media internet dan kepustakaan yang berkaitan dengan
1) Alat
Table 3.1. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan alat pengukur
jarak aman mobil.
No Jenisbahan Jumlah
1 Arduino uno 1 Buah
2 Sensor Ultrasonik 1 Buah
HC-SR04
3 Papan PCB 1 Buah
4 Buzzer 1 Buah
5 LCD 16 x 2 1 Buah
Karakter
6 Led 5 Buah
7 Kabel/ Kabel Secukupnya
Jumper
8 Baut dan Mur Secukupnya
9 Baterai 5 v 1 Buah
43
b) Tahap Pelaksanaan
perangkat keras.
Pemasangan komponen
Penyolderan komponen
Pengecekan rangkaian
44
a. Persiapan Alat dan Bahan
gambar.
c. Pemasangan komponen
d. Penyolderan komponen
45
dengan menggunakan solder, timah, dan komponen bahan
e. Pengecekan komponen
sebagaimana mestinya.
46
a. Persiapan Alat dan Bahan
Gambar 3.4. flowchart system program alat pengukur jarak aman mobil
47
Penjelasan flowchart sistem Program adalah sebagai berikut:
1) Mulai
program.
mode standby
9) Stop.
48
Gambar 3.5. Arduino IDE, software untuk membuat sketch
3.4.
49
7) Begitu binary sketch telah terupload, kode akan dieksekusi
berjalan.
c) Tahap Akhir
dari proses perancangan alat pengukur jarak aman mobil dan diuji
coba sesuai dengan fungsi yang ingin di capai penulis dan pengujian
4. Validasi Desain
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama. Dikatakan secara rasional karena
mobil ini lebih efektif dari pada proses pemarkiran pada tempat parkir
umum tanpa bantuan alat pengukur jarak aman mobil terhadap pembatas
parkir.
5. Perbaikan Desain
50
rangkaian harus mempertimbangkan sisi keamanan alat agar dalam
mobil.
pada alat atau produk apakah alat yang dirancang sudah sesuai dengan
kondisi ideal yang diharapkan. Peneliti melakukan uji coba alat secara
D. Analisis Data
51
1. Pengukuran dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut :
52
Tabel 3.4. Pengukuran nilai frekuensi sinyal pantul ultrasonik terhadap
hambatan jenis benda.
NILAI FREKUENSI SINYAL PANTUL ULTRASONIC
TERHADAP HAMBATAN JENIS BENDA
JARAK
PENGULANGAN BESI FIBER KAYU
[CM]
PANCAR ECHO PANCAR ECHO PANCAR ECHO
10
20
I 40
60
115
10
20
II 40
60
115
10
20
III
40
60
115
memperoleh jawaban dari rumusan masalah. Karena itu, data hasil penelitian ini
akan dianalisis secara deskriptif berupa kata kata tertulis dan lisan yang diamati
berupa sistem kerja dari perancangan alat pengukur jarak aman mobil dan
pengukuran nilai frekuensi ultrasonik terhadap jarak dan hambatan jenis benda
jarak aman mobil. Untuk rumusan masalah kedua menggunakan analisis deskriptif
53
(KPM) merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio, dan
untuk rumusan masalah keempat dan keenam menggunakan analisis regresi linear
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y). analisis ini untuk
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
peralatan praktikum, sarana dan prasarana yang cukup lengkap sehingga kegiatan
penelitian dapat dilakukan dengan baik. Sarana dan prasarana yang disediakan
untuk modul trainer sistem transmisi dan distribusi listrik, modul trainer motor
dan generator listrik, power suplai 3 fasa dilengkapi regulator tegangan, trainer
dasar teknik elektro, trainer relay dan timer, trainer antena, alatukur listrik dan
lain-lain.
pengukur jarak aman mengunakan sensor ultasonic hc-sr04 dan arduino uno.
Penelitian dilakukan dengan mengisi tabel pengukuran yang telah dibuat dan
sr04 dan arduino dimulai dengan beberapa tahap yaitu tahap pembuatan diagram
55
dengan proses finising. Pemilihan komponen ini diperlukan buku petunjuk
serta petunjuk lain yang dapat membantu dalam mengetahui spesifikasi dari
ultrasonic terhadap tahapan Jarak benda dan Pengukuran nilai frekuensi sinyal
pantul ultrasonic terhadap hambatan jenis benda. Tahap ini dilakukan untuk
JARAK NILAI
PERINGATAN
PENGULANGAN REKUENSISINYAL JARAK PERINGATAN
DELAY
[CM] ULTRASONIK TERTAMPIL CAHAYALED
BUNYIBUZZER
LCD (CM) (WARNA)
(MIKROSECOND)
56
10 49,8798 10 100 Merah
tahapan Jarak benda, jarak yang dipakai dimulai dari 10cm sampai 105cm.
Pengukuran dimulai pada saat sensor ultrasonik dan pembatas parkir berjarak
57
10cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 49.8680Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm,
untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led
jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms,
dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50.0075Hz, jarak tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
60cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 49.8850Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm,
untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led
berwarna kuning. Pada jarak 115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0476Hz,
jarak tertampil pada lcd 110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms,
49.8740Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm, untuk peringatan delay bunyi pada
buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 20cm nilai
frekuensi sinyal ultrasonik 49.8925Hz, jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk
peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna
merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 49.8983Hz, jarak
tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan
peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak 60cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50,0143Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0247Hz, jarak tertampil pada lcd
110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms, dan peringatan cahaya led
berwarna biru.
58
Pengulangan ketiga jarak 10cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik
49.8798Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm, untuk peringatan delay bunyi pada
buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 20cm nilai
frekuensi sinyal ultrasonik 49.9964Hz, jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk
peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna
merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0317Hz, jarak
tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan
peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak 60cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50.0143Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0516Hz, jarak tertampil pada lcd
110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms, dan peringatan cahaya led
berwarna biru.
49.8993Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm, untuk peringatan delay bunyi pada
buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 20cm nilai
frekuensi sinyal ultrasonik 49.8750Hz, jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk
peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna
merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0145Hz, jarak
tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan
peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak 60cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50.0167Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0568Hz, jarak tertampil pada lcd
59
110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms, dan peringatan cahaya led
berwarna biru.
49.7780Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm, untuk peringatan delay bunyi pada
buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 20cm nilai
frekuensi sinyal ultrasonik 49.8650Hz, jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk
peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna
merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0175Hz, jarak
tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan
peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak 60cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50.0256Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0475Hz, jarak tertampil pada lcd
110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms, dan peringatan cahaya led
berwarna biru.
49.8646Hz, jarak tertampil pada lcd 10cm, untuk peringatan delay bunyi pada
buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna merah. Pada jarak 20cm nilai
frekuensi sinyal ultrasonik 49.8878Hz, jarak tertampil pada lcd 20cm, untuk
peringatan delay bunyi pada buzzer 100ms, dan peringatan cahaya led berwarna
merah. Pada jarak 40cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0089Hz, jarak
tertampil pada lcd 39cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 300ms, dan
peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak 60cm nilai frekuensi sinyal
ultrasonik 50.0182Hz, jarak tertampil pada lcd 58cm, untuk peringatan delay
bunyi pada buzzer 300ms, dan peringatan cahaya led berwarna kuning. Pada jarak
60
115cm nilai frekuensi sinyal ultrasonik 50.0435Hz, jarak tertampil pada lcd
110cm, untuk peringatan delay bunyi pada buzzer 0ms, dan peringatan cahaya led
berwarna biru.
61
Dari data hasil Pengukuran nilai frekuensi sinyal pantul ultrasonik
Untuk tabel 4.2 Pengukuran nilai frekuensi sinyal ultrasonik terhadap tahapan
Jarak benda, jarak yang dipakai dimulai dari 10cm sampai 115cm. Pengujian ini
dimulai pada saat jarak 10cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi
dengan sinyal pancar 49.8680Hz dan sinyal Echo 49.6043Hz, kemudian pada
benda Fiber sinyal pancar 49.7692Hz dan sinyal Echo 49.7167Hz dan pada benda
kayu sinyal pancar 49.8734Hz dan sinyal Echo 49.7147Hz.Pada jarak 20cm sinyal
ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 49.8850Hz dan
sinyal Echo 49.7104Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 49.8112Hz dan
sinyal Echo 49.7186Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 49.8842Hz dan sinyal
Echo 49.7183Hz. Pada jarak 40cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi
dengan sinyal pancar 50.0075Hz dan sinyal Echo 49.7105Hz, kemudian pada
benda Fiber sinyal pancar 50.1587Hz dan sinyal Echo 49.7314Hz dan pada benda
kayu sinyal pancar 50.0179Hz dan sinyal Echo 49.7346Hz. Pada jarak 60cm
sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 50.0143Hz
dan sinyal Echo 49.8452Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0254Hz
dan sinyal Echo 49.8297Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0183Hz dan
sinyal Echo 49.8017Hz. Pada jarang 115cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada
benda besi dengan sinyal pancar 50.0476Hz dan sinyal Echo 49.8847Hz,
kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0468Hz dan sinyal Echo 49.8405Hz
dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0248Hz dan sinyal Echo 49.8397Hz.
pada benda besi dengan sinyal pancar 49.8740Hz dan sinyal Echo 49.8028Hz,
62
kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 49.8743Hz dan sinyal Echo 49.7146Hz
dan pada benda kayu sinyal pancar 49.8813Hz dan sinyal Echo 49.7128Hz. Pada
jarak 20cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar
49.8925Hz dan sinyal Echo 49.7136Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar
49.8798Hz dan sinyal Echo 49.7198Hz dan pada benda kayu sinyal pancar
49.8954Hz dan sinyal Echo 49.7156Hz. Pada jarak 40cm sinyal ultrasonik
dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 49.8983Hz dan sinyal Echo
49.7513Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0137Hz dan sinyal Echo
49.7262Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0144Hz dan sinyal Echo
49.7212Hz. Pada jarak 60cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi
dengan sinyal pancar 50.0143Hz dan sinyal Echo 49.8571Hz, kemudian pada
benda Fiber sinyal pancar 50.0286Hz dan sinyal Echo 49.8134Hz dan pada benda
kayu sinyal pancar 50.0168Hz dan sinyal Echo 49.8334Hz. Pada jarang 115cm
sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 50.0274Hz
dan sinyal Echo 49.9397Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0358Hz
dan sinyal Echo 49.8367Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0282Hz dan
pada benda besi dengan sinyal pancar 49.8798Hz dan sinyal Echo 49.7125Hz,
kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 49.8793Hz dan sinyal Echo 49.7137Hz
dan pada benda kayu sinyal pancar 49.8761Hz dan sinyal Echo 49.7034Hz. Pada
jarak 20cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar
49.9964Hz dan sinyal Echo 49.7254Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar
49.8850Hz dan sinyal Echo 49.7139Hz dan pada benda kayu sinyal pancar
49.8793Hz dan sinyal Echo 49.7112Hz. Pada jarak 40cm sinyal ultrasonik
63
dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 50.0317Hz dan sinyal Echo
49.8376Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0145Hz dan sinyal Echo
49.7413Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0143Hz dan sinyal Echo
49.7315Hz. Pada jarak 60cm sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi
dengan sinyal pancar 50.0143Hz dan sinyal Echo 49.8434Hz, kemudian pada
benda Fiber sinyal pancar 50.0376Hz dan sinyal Echo 49.8186Hz dan pada benda
kayu sinyal pancar 50.0254Hz dan sinyal Echo 49.8162Hz. Pada jarang 115cm
sinyal ultrasonik dipantulkan pada benda besi dengan sinyal pancar 50.0516Hz
dan sinyal Echo 49.8578Hz, kemudian pada benda Fiber sinyal pancar 50.0563Hz
dan sinyal Echo 49.8451Hz dan pada benda kayu sinyal pancar 50.0424Hz dan
B. Jenis Penelitian
sr04 dan arduino, masalah yang dapat dilihat di lapangan yakni pada proses
pemarkiran mobil pada tempat parkir sering kali mengalami tabrakan pada batas
penghalang parkiran karena kesalahan parkir. Sedangkan potensi yang ada berupa
sebuah alat yangmembantu pengemudi kendaraan roda empat atau mobil dalam
jarak pada tempat parkir untuk membantu pengemudi memarkirkan mobil, baik
64
mobil yang sudah memiliki sensor dan tidak memiliki sensor jarak pada sistem
mobil.
2. Mengumpulkan Informasi
Perancangan alat pengukur jarak aman mengunakan sensor ultasonik hc-sr04 dan
akhir yaitu pengujian rangkaian berupa reverensi baik itu secara teori maupun
pada rangkaian yang digunakan,spesifikasi komponen agar lebih besar dari daya
listrik yang tersedia, cara pembuatan dudukan arduino serta pemasangan tata letak
komponen. Sedang kanuntuk referensi teori didukung oleh sumber yang memadai
dari berbagai teori arduino yaitu barkaitan dengan teori rancang bangun yang
3. Desain Produk
sr04 dan arduino dimulai dari tahap persiapan dimana mempersiapkan alat, bahan
kemudian tahap pelaksanaan awal yaitu desain gambar, tata letak komponen hingga
penentuan komponen yang digunakan, selanjutnya adalah perakitan alat sesuai dengan
4. Validasi Desain
yang dihasilkan dengan melihat kualitas dan kelayakan alat yang dibangun sesuai
dengan yang direncanakan, pada tahap validasi desain ini melihat dari berbagai segi
65
untuk memastikan bahwa rangkaian kelistrikan yang dirancang memenuhi standar
operasi dan aman dalam pengoperasian. Dalam melakukan rancang bangun alat
pengukur jarak aman penulis berkonsultasi dengan validator atau ahli untuk menilai
dan memberi masukan serta mengoreksi rancangan yang di buat. Hal – hal yang di
nilai dalam tahap validasi antara lain: (a). Desain produk secara keseluruhan, (b). Cara
kerja sesuai fungsi, (c). Pemilihan dan tata letak komponen, (d) tingkat kerapihan, (e).
Dilihat dari segi ekonomis dan praktis. Dengan penilaian di atas ahli menilai aspek-
aspek dalam membantu memberi masukan dan saran untuk dilakukan perbaikan
terhadap desain alat yang di rancang. Kekurangan yang ditemui pada desain awal
5. Perbaikan Desain
alat pengukur jarak aman berkaitan dengan dudukan atau tata letak komponen, serta
7. Revisi produk
tindakan baru tersebut lebih baik dari tindakan lama. Dilihat dari segala segi.
66
a. Pengujian Persyaratan Analisis
lebih lanjut dan pengujian persyaratan analisis dapat dilakukan dengan uji
1) Uji Normalitas
dimana uji ini digunakan untuk menguji signifikansi antar distribusi sampel dan
Hal.148). Pengujian yang dilakukan oleh penulis menggunakan SPSS versi 22.
Tujuan pengujian ini untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
berikut:
Pengambilankeputusan:
Dari hasil pengujian menggunakan software SPPS versi 22 diperoleh output uji
67
Tabel 4.3 Perhitungan Uji Normalitas Data Jarak Terhadap frekuensi sinyal
ultrasonic Dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,98260737
Most Extreme Differences Absolute ,156
Positive ,156
Negative -,141
Test Statistic ,156
Asymp. Sig. (2-tailed) ,060c
terhadap waktu delay 0,060 > 0,01, maka 𝐻0 diterima dan Ha ditolak. Jadi
keputusan yang di ambil dari pengujian ini yakni dengan taraf signifikan sebesar ɑ
normal.
68
Tabel 4.4 Perhitungan Uji Normalitas Data hambatan jenis benda terhadap
nilai frekuensi ultrasonic Dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,98857105
Most Extreme Differences Absolute ,115
Positive ,115
Negative -,101
Test Statistic ,115
Asymp. Sig. (2-tailed) ,161c
smirnov dengan pembanding ɑ 0,01, terlihat bahwa nilai signifikansi jarak pada
waktu delay 0,161> 0,01, maka 𝐻0 diterima dan Ha ditolak. Jadi keputusan yang
di ambil dari pengujian ini yakni dengan taraf signifikan sebesar ɑ = 0,01, artinya
2) Uji Homogenitas
SPSS versi 22). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel
tersebut memiliki varians yang homogen atau tidak homogen. Untuk melakukan
pengujian tersebut maka dapat digunakan taraf signifikans ebesar ɑ = 0,01 dengan
Pengambilankeputusan:
69
Jika signifikan pengujian data > 0,01 maka 𝐻0 homogen
Dari hasil pengujian menggunakan SPSS versi 22 dapat diperoleh output uji
homogenitas data.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Jarak Terhadap frekuensi
sinyal ultrasonic
1,930 4 25 ,137
Sumber : hasil analisis dengan SPSS for windows 22, 2020
Mean nilai signifikansi sebesar α = 0,01. Maka keputusan yang di ambil dari
pengujian ini yakni dengan taraf signifikan sebesar 0,137 > 0,01 yaitu 𝐻0 diterima
Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data hambatan jenis benda
terhadap nilai frekuensi ultrasonic
1,784 4 40 ,151
Sumber : hasil analisis dengan SPSS for windows 22, 2020
menggunakan levene statistic dengan pembanding alpha 0,01. Pada baris Based
on Mean nilai signifikansi sebesar 0.151 > 0,01. Maka keputusan yang di ambil
dari pengujianini yakni dengan taraf signifikan sebesar ɑ = 0,01 yaitu 𝐻0 diterima
70
C. INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN
1. Interpretasi
tertentu dengan sensor ultrasonik HC-SR04 yang digunakan pada alat pengkur
jarak aman mobil dapat diperoleh data mentah yang kemudian diolah
50,1
Nilai Frekuensi Ultrasonik
50,05
50
49,95
49,9
49,85
49,8
49,75
49,7
49,65
49,6
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Pengulangan
Berdasarkan hasil pengukuran yang dibuat dalam bentuk grafik pada gamabar 4.1,
untuk nilai frekuensi ultrasonik pada tahapan jarak tertentu maka nilai frekuensi
terendah yaitu 49,8646 KHz dan nilai frekuensi tertinggi yaitu 50,0568 KHz.
(dengan bantuan software SPSS versi 22). Dari data output tersebut, hasil analisis
71
hubungan hubungan frekuensi sinyal ultrasonik (X) terhadap jarak (Y) di
Tabel 4.7 Hasil analisis korelasi produk moment hubungan frekuensi sinyal
ultrasonik (X) terhadap jarak (Y)
Correlations
frekuensi
Jarak ultrasonik
N 30 30
frekuensi ultrasonik Pearson Correlation ,791** 1
N 30 30
Hasil analisis korelasi produk moment pada tabel 4.7. rhitung pada hubungan
Pengambilan keputusan:
Dari Tabel 4.3 menunjukan bahwa untuk analisis data hasil uji korelasi produk
moment dengan pembanding ɑ = 0,01, terlihat bahwa rhitung > rtabel dimana rhitung =
0,791 dan ttabel = 0,4487 sehingga terdapat hubungan signifikan jarak terhadap
72
c. Pengaruh jarak terhadap frekuensi sinyal ultrasonic.
software SPSS versi 22). Dari data output tersebut, hasil analisis pengaruh
berikut :
Tabel 4.8 Hasil analisis regresi linear sederhana pengaruh frekuensi sinyal
ultrasonik (X) terhadap jarak (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel 4.8. thitung pada kondisi
thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dimana dkpembilang V= n-1 = 30-1 =29,
Pengambilan keputusan:
Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa thitung > ttabel dimana thitung = 6,837 dan ttabel = 2,75639
73
d. Hubungan hambatan jenis benda terhadap nilai frekuensi ultrasonic.
produk moment ( dengan bantuan software SPSS versi 22). Dari data output
tersebut, hasil analisis hubungan hambatan jenis benda (X) terhadap jarak (Y) di
Tabel 4.9 Hasil analisis korelasi produk moment hubungan hambatan jenis
benda (X) terhadap jarak (Y)
Correlations
N 45 45
sinyal pantul Pearson Correlation ,730** 1
N 45 45
Hasil analisis korelasi produk moment pada tabel 4.9. rhitung pada kondisi
pengujian hambatan jenis benda terhadap jarak = 0,730. Selanjutnya nilai rhitung
Pengambilan keputusan:
jarak.
jarak
74
Ha diterima apabila rhitung > rtabel.
Dari Tabel 4.9 menunjukan bahwa untuk analisis data hasil uji korelasi produk
moment dengan pembanding ɑ = 0,01, terlihat bahwa rhitung > rtabel dimana rhitung =
0,730 dan ttabel = 0,3721 sehingga terdapat hubungan signifikan antara antara
otomatis terhadap waktu delay saat terkoneksi pada pengujian dapat dilakukan
dengan pengujian regresi linear sederhana ( dengan bantuan software SPSS versi
22). Dari data output tersebut, hasil analisis hambatan jenis benda (X) terhadap
Tabel 4.10 Hasil analisis regresi linear sederhana pengaruh hambatan jenis
benda (X) terhadap jarak (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel 4.10. yaitu thitung = 6,996.
Selanjutnya nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dimana dkpembilang V= n-1 =
Pengambilan keputusan:
jarak
75
Ha : terdapat pengaruh signifikan antara hambatan jenis benda terhadap jarak.
Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa thitung > ttabel dimana thitung = 6,996 dan ttabel =
terhadap jarak.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perancangan dan pengujian alat
deskriptif, analisis regresi dan analisis produk moment melalui software SPSS
versi 22, maka selanjutnya hasil penelitian ini dibahas masing-masing berdasarkan
dengan melihat hubungan dan pengaruh variabel yang diteliti sebagai pembuktian
dari hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan kata lain, dalam
bagian ini akan dibahas mengenai konsekuensi dari hasil pengujian yang
yang sama.
dibuat dalam bentuk grafik, untuk nilai frekuensi ultrasonik pada tahapan jarak
tertentu maka nilai frekuensi terendah yaitu 49,8646 KHz dan nilai frekuensi tertinggi
76
Nilai frekuensi yang diukur dimulai dengan jarak 10cm sampai 115cm
dengan enam kali pengulangan, nilai frekuensi yang terukur adalah nilai frekuensi
frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Pada sensor ultrasonik HC-
SR04 sinyal frekuensi akan dikirimkan pada benda untuk dipantulkan ketika kita
memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan
Abdillah, 2019:270).
frekuensi sinyal ultrasonik, Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut yaitu
hubungan jarak terhadap frekuensi sinyal ultrasonic berada di bawah nilai kritis
0,01 ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara jarak terhadap frekuensi
sinyal ultrasonic. Sinyal ultrasonik dapat diukur ketika sensor ultrasonik HC-
SR04 sinyal frekuensi akan dikirimkan pada benda untuk dipantulkan ketika kita
memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan
Abdillah, 2019:270).
sebesar 0,791 dan nilai rtabel sebesar 0,4487, maka dapat disimpulkan bahwa rhitung
> rtabel. Artinya ada hubungan yang signifikan pada saat adanya perubahan nilai
77
c. Pengaruh jarak terhadap frekuensi sinyal ultrasonic.
terhadap frekuensi sinyal ultrasonic berada diatas nilai kritis 0,01 berarti ada
thitung > ttabel dimana thitung = 6,837 dan ttabel = 2,75639, Artinya ada Pengaruh yang
signifikan antara jarak terhadap frekuensi sinyal ultrasonic karena ketika jarak
antara sensor dan bidang pantul semakin jauh maka akan memberikan pengaruh
Jarak merupakan sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau dua
tempat, pada sistem pengukur jarak aman mobil jarak adalah Ketika sinyal
mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan dan diterima oleh
bantuan sotfware SPSS versi 22, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,730 dan nilai rtabel
sebesar 0,3721, maka dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel. Artinya ada
78
hubungan yang signifikan antara hambatan jenis benda terhadap nilai frekuensi
ultrasonic, Artinya ada hubungan yang signifikan antara hambatan jenis benda
terhadap nilai frekuensi ultrasonic karena nilai echo pada frekuensi ultrasonik
akan berubah sesuai dengan masa jenis benda yang dimiliki oleh bidang pantul.
jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis walaupun ukuran dan massa bendanya
berbeda, massa jenisnya tetap sama. Setiap pantulan yang didapat akan diterima
oleh receiver ultrasonik pada bagian unit receiver dengan frekuensi sinyal yang
berbeda karena di pengaruhi oleh masa jenis jenis benda yang menjadi bidang
benda terhadap nilai frekuensi ultrasonic, Hasil yang didapatkan dari penelitian
tersebut yaitu pengaruh hambatan jenis benda terhadap nilai frekuensi ultrasonic
berada di bawah nilai kritis 0,01 terlihat bahwa nilai thitung > ttabel dimana thitung =
6,996 dan ttabel = 2,69228. ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara jarak
terhadap frekuensi sinyal ultrasonic. Artinya ada Pengaruh yang signifikan antara
mempengaruhi nilai sinyal pantul atau echo pada frekuensi ultrasonik akan
berubah sesuai dengan masa jenis benda yang dimiliki oleh bidang pantul.
79
Setiap bidang pantul mempunyai densitas atau rapatan adalah pengukuran
massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
80
BAB V
A. SIMPULAN
1. Dari hasil penelitian, tahapan dalam merakit tahapan membuat prototype alat
(proses perakitan alat pengukur jarak aman mobil) dan tahap akhir (pengujian
jarak tertentu (10cm sampai dengan 115cm) adalah berkisar antara 49 KHz
sinyal ultrasonic ketika jarak antara sensor dan bidang pantul semakin jauh
nilai frekuensi ultrasonic karena nilai echo pada frekuensi ultrasonik akan
berubah sesuai dengan masa jenis benda yang dimiliki oleh bidang pantul.
atau rapatan yang akan mempengaruhi nilai sinyal pantul atau echo, pada
81
frekuensi ultrasonik akan berubah sesuai dengan masa jenis benda yang
B. IMPLIKASI
1. Dalam perakitan alat pengukur jarak aman mobil menggunakan arduino uno
2. Perbedaan jarak antara sensor dan bidang pantul akan mempengaruhi nilai
3. Hubungan jarak terhadap frekuensi sinyal ultrasonic, ketika pada saat adanya
perubahan nilai jarak maka akan ada hubungan terhadap frekuensi sinyal
ultrasonic.
jarak antara sensor dan bidang pantul semakin jauh maka akan memberikan
nilai echo pada frekuensi ultrasonik akan berubah sesuai dengan masa jenis
6. Pengaruh masa jenis benda yang dimiliki oleh bidang pantul akan
berpengaruh pada nilai sinyal pantul atau echo, Artinya bidang pantul
sensor ultrasonik.
C. SARAN
1. Pada saat pembuatan program atau scetch arduino harus diperhatikan sebelum
82
Dan Perlu memperhatikan jalur perakitan dan koneksi kabel pada alat
pengukur jarak aman mobil agar tidak terjadi korsleting pada alat.
2. Ketika menggunakan alat pengukur jarak aman mobil ini diharapkan untuk
lain seperti infra merah, dan dapat menggunakan mikrokontroler yang lebih
83
DAFTAR PUSTAKA
Ajar Rohmanul, David Widiyanto, 2018. “System Jarak Aman Pada Mobil
Berbasis Mikrokontroller Arduino Atmega328”. Jurnal Informatika
SIMANTIK, 3.No 1.
https://pccontrol.wordpress.com/2011/06/26/pengetahuan-dasar-pemrograman-c-
untuk-i2c-avr-dgn-codevision, diakses 29 Februari 2020
Muhammad Izzan Abdillah, Denny Darlis, S.Si., M.T., Dr. Rizki Ardianto P.,
S.T., M.T, 2019.“Design And Implementation Distance Measures With Vlc
System On Motorcycles For Vechicle To Vehicle Communication”. e-
Proceeding of Applied Science: Vol.5, No.1.
Nurlaili dan Muh. Haiyum, 2012. Mengukur Massa Jenis Air Dan Minyak Tanah
Dengan Menggunakan Hukum Archimedes. Lhokseumawe: Politeknik Negeri
Lhokseumawe
84
Santoso, Hari. 2015. Cara kerja sensor ultrasonic, rangkaian, & aplikasinya.
Sukarno, 2010. Ultrasonic Genertor dengan Frekuensi 100 Khz dan Daya 100
Watt menggunakan Mikrokontroller AVR ATtiny2313.
85
LAMPIRAN
86
Lampiran 1
JOB SHEET
A. TUJUAN
• Untuk mengetahui tahapan merancang alat pengukur jarak aman mobil
TEORI SINGKAT
online yang tidak dibutuhkannya lagi petugas parkir yang dimana akan
pengarahan agar terhindar dari tabrakan karena kesalahan parkir. cara dan
solusi untuk membantu pengemudi kendaraan roda empat atau mobil dalam
memarkirkan mobil, baik mobil yang sudah memiliki sensor dan tidak
memiliki sensor jarak pada sistem mobil. Alat bantu parkir mobil
menyempurnakan dari sensor mobil buatan pabrik yang kurang begitu akurat
dan karena sensor ultrasonik yang akan di buat adalah sensor pengukur jarak
87
dengan tingkat keakuratan yang baik, sedangkan mikrokontroler Arduino
B. KESELAMATAN KERJA
digunakan.
• Buzzer
• Led
• Breadboard
• Kabel jumper
• Software Arduino
88
Sebelum merancang sistem sistem pengukur jarak aman mobil
yang akan dimasukkan pada arduino uno. Pada sketch yang telah dibuat
dihubungkan pada pin 8 sebagai triger dan pin 9 sebagai echo pada
jarak yang ditentukan untuk batas peringatan parkir sesuai dengan jarak
aman sampai jarak terdekat atau jarak bahaya benturan, yang kemudian
akan ditampilkan pada lcd dan peringatan melalui buzzer dan led.
89
Keterangan gambar:
90
l) Pin hijau pada LED : Pin LED Hijau
adaptor 7 VDC. Pin VCC pada sensor dihubungkan dengan pin 5V pada
arduino, pin GND pada sensor dihubungkan dengan pin GND pada
arduino.
Awalnya pin GND pada LCD dihubungkan dengan pin GND pada
arduino, pin VCC pada LCD dihubungkan dengan pin 5 V pada arduino,
pin SDA pada LCD dihubungkan dengan pin A4 pada arduino, pin SCL
pada arduino, pin – (minus) pada buzzer dihubungkan dengan pin GND
pada arduino.
arduino, pin GND pada led dihubungkan dengan pin GND pada arduino.
arduino, pin GND pada led dihubungkan dengan pin GND pada arduino.
91
f. Cara konfigurasi led 3 ke arduino
arduino, pin GND pada led dihubungkan dengan pin GND pada arduino.
arduino, pin GND pada led dihubungkan dengan pin GND pada arduino.
perintah berupa bunyi pada tahapan jarak terntentu dengan kecepatan bip
cahaya.
92
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
pin komponen ke arduino dan cara kerja dari setiap komponen yang
dipakai.
2. Saran
setiap komponen
93
Lampiran 2
94
95
Lampiran 3
96
Lampiran 4
UJI NORMALITAS
Perhitungan Uji Normalitas Data pengaruh jarak terhadap waktu delay dengan
kondisi tanpa penghalang dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Standardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,98260737
Most Extreme Differences Absolute ,156
Positive ,156
Negative -,141
Test Statistic ,156
Asymp. Sig. (2-tailed) ,060c
Perhitungan Uji Normalitas Data pengaruh jarak terhadap waktu delay dengan
kondisi terdapat penghalang dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Standardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,98857105
Most Extreme Differences Absolute ,115
Positive ,115
Negative -,101
Test Statistic ,115
Asymp. Sig. (2-tailed) ,161c
97
Lampiran 5
UJI HOMOGENITAS
Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Jarak Terhadap frekuensi sinyal ultrasonik
Test of Homogeneity of Variances
frekuensi ultrasonik
1,930 4 25 ,137
Hasil Analisis Uji Homogenitas Data hambatan jenis benda terhadap nilai
frekuensi ultrasonic
Test of Homogeneity of Variances
sinyal pantul
1,784 4 40 ,151
98
Lampiran 6
Hasil analisis korelasi produk moment hubungan frekuensi sinyal ultrasonik (X)
terhadap jarak (Y)
Correlations
frekuensi
Jarak ultrasonik
N 30 30
frekuensi ultrasonik Pearson Correlation ,791** 1
N 30 30
Hasil analisis regresi linear sederhana pengaruh frekuensi sinyal ultrasonik (X)
terhadap jarak (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Hasil analisis korelasi produk moment hubungan hambatan jenis benda (X)
terhadap jarak (Y)
Correlations
N 45 45
sinyal pantul Pearson Correlation ,730** 1
N 45 45
99
Hasil analisis regresi linear sederhana pengaruh hambatan jenis benda (X)
terhadap jarak (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
100
Lampiran 7
TABEL NILAI T
101
Lampiran 8
TABEL NILAI R
102
Lampiran 9
103
104
Lampiran 10
105
Lampiran 11
Dokumentasi penelitian
106
Lampiran 12
107
Lampiran 13
108
Lampiran 14
109
Lampiran 15
110
RIWAYAT PENULIS
tinggi di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusa Cendana melalui SBMPTN jalur ujian tertulis pada
111