Anda di halaman 1dari 8

Kelompok Binaan : Bina Iman Anak

Hari,Tanggal : Minggu,3 Maret 2024


Judul : Yesus menyucikan Bait Suci

Pada hari ini 3 Maret 2024 Asmika,di Greja Katolik St Fidelis Sig Maringen Sirpang Sigodang
melaksanakan minggu gembira dengan bernyanyi dan menari,juga berdoa dan mendengarkan
injil yang diambil dari Yohanes 2:13-22.Ada pun tujuan pada pertemuan ini yakni Anak
mengetahui bahwa kita perlu memelihara kesucian diri kita
sebagai Bait Allah yang hidup.

Setelah injil di bacakan Asmika medengar cerita (Tunjukkan peralatan pembersih yang
dibawa).
Kakak punya sapu, lap, ember, lap pel, kemoceng, sikat, dll. Wah... kakak sudah siap untuk
membersihkan rumah. Apakah keluarga kalian juga sering bersih-bersih rumah? (Beri
kesempatan anak untuk menyampaikan pendapat). Waktu yang tepat untuk membersihkan
rumah biasanya saat liburan atau menjelang hari-hari besar yang dirayakan di rumah.
Hari ini kakak akan menceritakan kejadian ketika Yesus melakukan pembersihan. Waktu
itu menjelang perayaan Hari Paskah orang Yahudi. Yesus pergi ke Yerusalem bersama
para murid-Nya. Ketika tiba di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Suci. Ia tidak percaya
dengan apa yang dilihat-Nya. Di lokasi Bait Allah itu Ia melihat orang-orang berjualan
lembu, domba dan burung merpati. Jenis hewan itu biasanya digunakan untuk kurban
bakaran di dalam Bait Suci. Di samping itu ada juga di sana meja tempat penukaran uang
untuk pembayaran pajak Bait Suci. Alhasil, suasananya lebih seperti pasar dari pada
tempat berdoa.
Yesus tidak suka dengan apa yang dilihat-Nya. Ia sangat marah, lalu dibuat-Nya sebuah
cambuk dari seutas tali. Ia mengusir lembu, domba dan pedagangnya dari Bait Suci. Ia pun
berjalan menuju meja tempat penukaran uang, lalu membalikkannya dan menghamburkan
uang-uang logam di lantai Bait Suci. Kepada salah seorang penjual merpati Yesus berkata:
“Ambil, semua ini dari sini! Betapa beraninya kamu mengubah Rumah Bapa-Ku menjadi
pasar.”
Adik-adik, Yesus melakukan bersih-bersih di Bait Suci pada waktu itu. Seperti kita berpikir
tentang Yesus yang membersihkan Bait Suci, kita juga harus berpikir tentang bersih-bersih
yang perlu kita lakukan. Saat ini kita sedang menjalani masa prapaskah, masa puasa. Inilah
waktunya untuk melihat ke dalam diri kita masing-masing dan melakukan perubahan
jika memang perlu diubah. Adakah bagian-bagian dari hidup kita yang Yesus inginkan
untuk ‘dibersihkan’?
Dalam melasanakan minggu gembira anak anak yang hadir merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang
RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Bina Iman Anak


Hari,Tanggal : Minggu,10 Maret 2024
Judul : Mengukur kasih Allah

Pada hari ini 10 Maret 2024 ,di Greja Katolik St Fidelis Sig Maringen Sirpang Sigodang
melaksanakan minggu gembira dengan bernyanyi dan menari,juga berdoa dan mendengarkan
injil yang diambil dari Yohanes 3:14-21.Ada pun tujuan pada pertemuan ini yakni Anak
mengetahui bahwa Kasih Allah tidak dapat diukur.

Setelah injil selesai dibacakan anak anak mendengarkan kisah Tentang menggunakan gelas
pengukur untuk mengukur sesuatu. Waktu membuat kue, kakak memakai gelas pengukur untuk
mengukur jumlah tepung terigu, gula dan susu yang diperlukan.
Apakah kita dapat mengukur kasih Allah dengan menggunakan gelas pengukur? Kitab Suci
mengatakan: “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Engkau menyediakan
hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah” (Mazmur 23:1,5). Waktu membuat sesuatu, kita menggunakan
meteran untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi dari benda-benda yang ada. Apakah kita
dapat menggunakan meteran untuk mengukur kasih Allah? Kitab Suci mengatakan bahwa
kasih Allah lebih tinggi dari langit (Mazmur 108:5). Jika kasih Allah lebih tinggi dari langit, kakak
rasa kita tidak dapat menggunakan meteran untuk mengukur kasih-Nya.
Kita menggunakan jam tangan untuk mengukur waktu. Mungkin ada orang yang
menggunakan jam tangannya untuk mengukur lamanya pastor berkotbah. Kakak
pun bertanya-tanya, apakah kita bisa mengukur berapa lama kasih Allah? Kitab Suci
mengatakan bahwa kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya
(Mazmur 103:17). Wow... Jika kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-
lamanya, kita tidak bisa mengukurnya dengan jam tangan. Betul! “Begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Bagaimana kita akan
mengukur kasih seperti itu? Bukan saja kita tidak dapat mengukurnya, tetapi bahkan kita tidak
perlu mengukurnya. Kita perlu mengalami kasih-Nya.
Adik-adik, doa kakak untuk kalian hari ini adalah: “Aku berdoa, supaya kalian bersama-
sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya
dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia
melampaui segala pengetahuan” (Efesus 3:18-19).
Dalam melasanakan minggu gembira anak anak yang hadir merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang
RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Bina Iman Anak


Hari,Tanggal : Minggu,17 Maret 2024
Judul : Pasrah kepada Tuhan
Pada hari ini 17 Maret 2024 Asmika,di Greja Katolik St Fidelis Sig Maringen Sirpang Sigodang
melaksanakan minggu gembira dengan bernyanyi dan menari,juga berdoa dan mendengarkan injil yang
diambil dari : Yohanes 12:27-28a. Ada pun tujuan pada pertemuan ini yakni Anak mampu memuliakan
Tuhan pada saat kesusahan.
Adik-adik, kakak tidak ingat lagi dari mana kakak peroleh batu ini? Entah kakak

temukan di tanah, atau bisa jadi seseorang telah memberikannya kepada kakak. Kakak

sudah lama memilikinya dan beberapa hari yang lalu kakak temukan di laci meja kerja

kantor kakak. Seperti kalian lihat, bendanya kecil, bentuknya datar dan pas di tangan

kakak dalam posisi apapun. Kakak senang menggosoknya dengan jempol kakak.
Banyak
orang pun suka membawa batu seperti ini di kantong mereka. Mereka menyebutnya
“batu
gelisah“. Kapanpun mereka merasa gelisah, mereka rogoh kantong bajunya dan mulai
menggosok-nggosok batu itu. Mereka yakin, dengan melakukan hal itu, kegelisahannya
akan hilang.
Kakak tidak membawa batu itu dalam kantong baju kakak. Itu bukan berarti bahwa
kakak
tidak pernah punya masalah dalam hidup ini. Kakak cuma tidak yakin, bahwa dengan
menggosok-nggosok batu itu saja segala masalah akan hilang. Bila kita mau tahu apa
yang sebaiknya kita lakukan saat menghadapi masalah, kita harus mencontoh apa yang
dilakukan Yesus.
Beberapa hari sebelum Yesus disalibkan, Ia berkata: “Sekarang jiwa-Ku terharu dan
apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab
untuk
itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Yesus tahu bahwa Ia
akan mati disalib. Sebetulnya Ia bisa saja minta pertolongan Allah, tetapi Ia justru malah
minta nama Allah yang dimuliakan.

Adik-adik, mengapa begitu banyak masalah datang dalam hidup kita? Kakak rasa,
banyak
masalah berkaitan dengan alasan yang Yesus katakan, yaitu agar nama Allah
dimuliakan.
Dalam melasanakan minggu gembira anak anak yang hadir merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang

RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Bina Iman Anak


Hari,Tanggal : Minggu,24 Maret 2024
Judul : Memuliakan Tuhan Yesus

Pada hari ini 26 November Asmika,di Greja Katolik St Fidelis Sig Maringen Sirpang
Sigodang melaksanakan minggu gembira dengan bernyanyi dan menari,juga berdoa dan
mendengarkan injil yang diambil dari Matius 25:20-30.Ada pun tujuan pada pertemuan ini yakni
Anak mengetahui bahwa yang kita lakukan bagi sesama itu kita lakukan untuk Tuhan.
Setelah injil selesai dibacakan anak anak mendengarkan kisah Tentang pesta dan perayaan-
perayaan besar. Apakah kalian juga suka? Kesempatan apa saja yang biasanya dirayakan
banyak orang? (Beri kesempatan anak untuk menyampaikan pendapatnya). Ya, perayaan
ulang tahun, perayaan Natal, perayaan kemerdekaan, dll. Bagaimana orang-orang itu
merayakannya? Salah satu cara merayakannya adalah dengan membuat keramaian. Lihat, hari
ini kakak membawa alat- alat yang bisa menciptakan keramaian. (Tunjukkan pada anak-anak
alat apa saja yang ada). Cara lain untuk merayakan adalah dengan melambaikan bendera dan
panji-panji. Kakak juga membawakan alat-alat itu untuk kalian. (Tunjukkan pada anak-anak).
Masih ada cara lain lagi untuk merayakannya, yaitu dengan bersorak-sorak. Hari ini kita akan
membuat perayaan. Mari kita membuat perayaan untuk memuji dan menyembah Yesus. Mari
kita membuat tiga sorakan. Sambil bersorak, kalian yang memegang alat-alat pembuat
keramaian, bunyikanlah! Kalian yang memegang bendera dan panji-panji, angkat tinggi-tinggi!
Apakah semua sudah siap? Ya, kita lakukan sekarang! Hip hip, hurai... hip hip hurai... hip hip
hurai...! Wow, luar biasa. Hari ini adalah hari raya untuk Yesus. Hari Minggu Palma. Hari untuk
mengenang saat orang banyak menyambut Yesus yang masuk kota Yerusalem sekitar dua
ribu tahun silam. Mungkin kalian pernah mendengar kisah itu. Kakak akan menceritakan
kembali untuk kalian.
Yesus berjalan bersama para murid-Nya menuju kota Yerusalem. Ketika sudah mendekati
kota, Yesus meminta dua orang murid-Nya untuk pergi mendahului masuk kota. Yesus
mengatakan bahwa mereka akan melihat seekor keledai muda tertambat yang belum
pernah ditunggangi orang. “Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari!” Bila ada
orang bertanya mengapa kamu lakukan itu, katakan saja: “Guru membutuhkannya. Dia
akan mengembalikannya segera.”
Kedua murid itu melakukan apa yang Yesus katakan. Mereka menemukan keledai muda.
Mereka melepas ikatannya, lalu menuntunnya. Beberapa orang yang berdiri di dekat
situ bertanya kepada kedua murid itu: “Mengapa kalian mengambil keledai muda itu?”
Mereka mengatakan apa yang telah Yesus katakan dan orang-orang itu membiarkan
mereka membawa keledai itu.
Keledai itu dibawa kepada Yesus. Lalu mereka mengalasinya dengan pakaian, sehingga
nyaman untuk duduk. Ketika mereka berjalan menuju kota Yerusalem, orang banyak
yang berjalan di depan Yesus berseru: “Hosana, diberkatilah Dia yang datang atas nama
Tuhan!” Orang-orang lain yang mengikuti dari belakang juga berseru: “Hosana bagi Anak

Daud! Hosana di tempat yang maha tinggi!” Barisan orang banyak di jalan itu bersorak-
sorak dan melambai-lambaikan daun palma.

Perayaan yang sangat bagus, meski sedikit gaduh. Adik-adik, apakah kalian kira Yesus
suka dengan kegaduhan seperti itu? Kakak kira ya. Kitab Suci mengisahkan: “Inilah hari
yang Tuhan telah jadikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersuka cita karenanya.”

Dalam melasanakan minggu gembira anak anak yang hadir merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang

RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Umat Lingkungan St Yosep


Hari,Tanggal : Minggu 31 Maret 2024
Judul :

Pada hari ini Kamis 2 November 2023 umat di lingkungan St Yosep


melaksanakan doa lingkungan yang dipinpin oleh Pengurus lingkungan,kegiatan
ini merupakan kebiasaan yang sudah dilaksanakan secara terus menerus
dengan tata liturgi yang lebih singkat dibanding dengan ibadah sabda.Ada pun
injil pada hari ini Yohanes 6:37-40.Penggenangan arwah semua orang beriman
adalah sebuah perayaan iman. Secara khusus hari ini kita mengenang saudara-
saudari kita yang telah meninggal, khususnya mereka yang masih berada di api
penyucian. Perayaan ini merupakan sebuah ajakan bagi kita untuk secara
khusus memohon kerahiman Allah bagi mereka. Hal ini dilakukan oleh Gereja
karena Gereja yakin bahwa di dalam Yesus sang Juru Selamat semua orang
memperoleh keselamatan kekal. Perayaan ini juga menjadi tanda nyata
persekutuan para Kudus yang diimani Gereja. Dalam persekutuan itulah secara
khusus kita mengenang dan berdoa bagi para arwah semua orang beriman yang
telah meninggal dunia. Pada saat yang sama kita juga disadarkan bahwa hidup
kita ada dalam penyelenggaraan Allah. Oleh karena itu kematian bukan akhir
tetapi justru menjadi saat puncak kesatuan kita dengan Allah sumber
penyelenggaraan dan tujuan hidup. Mari membangun persekutuan hidup dalam
Allah sumber penyelenggara dan tujuan kehidupan kita.

Dalam pelaksanaan doa lingkungan yang dilaksanakan umat yang hadir


merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang

RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Umat Lingkungan St Yosep


Hari,Tanggal : Kamis ,7 Maret 2024
Judul : Umat Katolik terlibat aktif dalam mewartakan iman.
Pada hari ini Kamis 10 Maret 2024 umat di lingkungan St Yosep melaksanakan
doa lingkungan sertta pendalaman postter APP 2024 KAM yang dipinpin oleh
Pengurus lingkungan,kegiatan dengan fokus pastoral umat katolik berparisipasi.
Adapun tujuan Pertama:Tujuan:supaya peserta 1. Memahami arti berpartisipasi
dalam hidup menggereja. 2. Menyadari bahwa tugas pewartaan iman bersumber
dariYesus sendiri. 3. Mengungkapkan bentuk-bentuk pewartaan iman. 4.
Mewujudkan Pewartaan iman dalam hidup sehari-hari
Dan mengikuti seluruh tata acara yang telah disediakan oleh komisi Liturgi
Keuskupan Agung Medan.

Dalam pelaksanaan doa lingkungan yang dilaksanakan umat yang hadir


merasakan sukacita.
Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang

RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Kelompok Binaan : Umat Lingkungan St Yosep


Hari,Tanggal : Kamis ,14 Maret 2024
Judul : Umat katolik terlibat aktif mewujudkan
solidaritas kepada sesama

Pada hari ini Kamis ,14 Maret 2024 umat di lingkungan St Yosep
melaksanakan doa lingkungan yang dipinpin oleh P engurus
lingkungan,kegiatan ini merupakan
Tujuan :Supaya para peserta:1. Memahami dan mengenal kaum lemah 2.
Menyadari pentingnya memperhatikan kaum lemah 3. Terlibat aktif
memperhatikan kaum lemah 4. Mendorong kaum lemah agar semakin
‘berdaya’

Dan mengikuti seluruh tata acara yang telah disediakan oleh komisi Liturgi
Keuskupan Agung Medan.

Dalam pelaksanaan doa lingkungan yang dilaksanakan umat yang hadir


merasakan sukacita.

Mengentahui
Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non
PNS
Pamatangraya Sirpang Sigodang
RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti
Sihaloho

Kelompok Binaan : Umat Lingkungan St Yosep


Hari,Tanggal : Kamis ,21 Maret 2024
Judul : Umat katolik terlibat aktif dalam persekutuan
greja dan masyarakat

Pada hari ini Kamis ,21 Maret 2024 umat di lingkungan St Yosep
melaksanakan doa lingkungan yang dipinpin oleh Pengurus lingkungan,
Tujuan :Supaya peserta: 1. Memahami arti dan makna persekutuan intern
dan eksterndalam Gereja2. Menyadari pentingnya keterlibatan dalam
persekutuan interndan ekstern Gereja.3. Terlibat aktif dalam kegiatan
Gereja dan masyarakatSarana :Kitab Suci, Salib, Lilin, Poster No. 3, Puji
Syukur

Serta mengikuti semua tata acara yang sudah disusun oleh komisi Liturgi
Keuskupan Agung Medan
Dalam pelaksanaan doa lingkungan yang dilaksanakan umat yang hadir
merasakan sukacita.
Mengentahui

Pastor Paroki St.Stefanus Martir Penyuluh Non PNS


Pamatangraya Sirpang Sigodang

RP.Roy Stefanus Nababan OFMCap Linarianti Sihaloho

Anda mungkin juga menyukai