Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 306 TAHUN 2023


TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KERJA ANALISIS KEBIJAKAN
DALAM RANGKA TRANSISI ENERGI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2023

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Paris Agreement yang telah


diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United
Nations Framework Convention on Climate Change
(Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan
Iklim), Pemerintah telah mencanangkan target
penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang
ditetapkan atau Nationally Determined Contribution
(NDC) kepada United Nations Framework Convention on
Climate Change (UNFCCC);
b. bahwa sejalan dengan peta jalan NDC di sektor mitigasi,
diperlukan kebijakan pendanaan dan/atau pembiayaan
untuk mendukung pencapaian komitmen penurunan
emisi GRK di sektor energi;
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan transisi energi sektor
ketenagalistrikan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan
Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan
Tenaga Listrik, Menteri Keuangan perlu dilibatkan
dalam penyusunan peta jalan percepatan pengakhiran
masa operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap;
d. bahwa Kementerian Keuangan perlu mendukung dan
mengawal peta jalan menuju transisi energi bersih
melalui transisi energi dengan prinsip adil dan
terjangkau;
e. bahwa dalam rangka mendukung kebijakan dan/atau
pelaksanaan tugas terkait dengan energi sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d sesuai
dengan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan, perlu
membentuk tim di lingkungan Kementerian Keuangan
yang bertugas melakukan analisis kebijakan secara
komprehensif dalam rangka transisi energi;
-2-

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf e, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang
Pembentukan Tim Kerja Analisis Kebijakan Dalam
Rangka Transisi Energi di Lingkungan Kementerian
Keuangan Tahun Anggaran 2023;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Paris Agreement to the United Nations
Framework Convention on Climate Change (Persetujuan
Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5939);
3. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang
Rencana Umum Energi Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 43);
4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang
Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
5. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang
Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk
Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 181);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
494);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1031) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.01/2022
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 954);

Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Kebijakan


Fiskal Tahun Anggaran 2023;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG


PEMBENTUKAN TIM KERJA ANALISIS KEBIJAKAN DALAM
RANGKA TRANSISI ENERGI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2023.
-3-

KESATU : Membentuk Tim Kerja Analisis Kebijakan Dalam Rangka


Transisi Energi di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun
Anggaran 2023, selanjutnya disebut Tim, yang terdiri dari:
a. Tim Pengarah;
b. Tim Penanggung Jawab;
c. Tim Pelaksana Harian; dan
d. Tim Analisis dan Kesekretariatan,
dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU


mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Tim Pengarah mempunyai tugas:
a. menerima masukan atas rekomendasi kebijakan yang
dihasilkan oleh Tim Penanggung Jawab;
b. menetapkan kebijakan yang dihasilkan Tim
Penanggung Jawab; dan
c. memberikan arahan kepada Tim Penanggung Jawab
sebagai dasar acuan penetapan rekomendasi
kebijakan.
2. Tim Penanggung Jawab mempunyai tugas:
a. menetapkan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
Tim Pelaksana Harian;
b. menyampaikan rekomendasi kebijakan kepada
Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan
selaku Tim Pengarah; dan
c. memberikan arahan dan masukan kepada tim
Pelaksana Harian dan Tim Analisis dan
Kesekretariatan.
3. Tim Pelaksana Harian mempunyai tugas:
a. menetapkan rencana kerja dan target capaian output
kegiatan;
b. memberikan arahan teknis dan masukan kepada Tim
Analisis dan Kesekretariatan;
c. menetapkan rekomendasi hasil agregasi isu per
sektor/proyek;
d. memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri
Keuangan, Wakil Menteri Keuangan dan/atau Tim
Pengarah; dan
e. melakukan supervisi kepada Tim Analisis dan
Kesekretariatan.
4. Tim Analisis dan Kesekretariatan mempunyai tugas:
a. menyusun kebijakan terkait implementasi transisi
energi yang adil dan terjangkau secara menyeluruh;
mempersiapkan kebijakan dukungan fiskal melalui
kerangka pendanaan dan pembiayaan termasuk
blended finance yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau sumber-
b. sumber lainnya yang sah yang ditujukan untuk
mempercepat transisi energi;
-4-

c. berkoordinasi dalam rangka penyusunan


kebijakan/posisi Kementerian Keuangan terkait
dengan implementasi transisi energi;
d. merumuskan instrumen kebijakan fiskal yang
dibutuhkan dalam mendukung transisi energi dengan
tetap memperhatikan dampak terhadap kondisi
perekonomian, kesiapan sektor sekaligus pencapaian
target komitmen Nationally Determined Contribution
(NDC) pada tahun 2030;
e. merumuskan kebijakan substansi peraturan
pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 112 tahun
2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi
Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik terkait
dengan transisi energi;
f. melakukan koordinasi dan terlibat aktif dalam
perumusan peraturan teknis yang diinisiasi oleh
kementerian/lembaga, termasuk peraturan teknis
terkait mekanisme transisi energi;
g. melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait
lainnya meliputi badan usaha milik negara, swasta,
development partners, investor, dan pihak lainnya;
h. memberikan dukungan administrasi dan data;
i. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Tim Pengarah
dan Tim Pelaksana Harian secara berkala; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait isu transisi
energi yang membutuhkan penanganan secara
komprehensif dan menyeluruh.

KETIGA : Ketua Tim Penanggung Jawab bertanggungjawab dan


melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Menteri
Keuangan.

KEEMPAT : Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Tim, Kepala


Badan Kebijakan Fiskal selaku Ketua Tim Penanggung
Jawab dapat membentuk Tim Pelaksana Analisis Kebijakan
Dalam Rangka Transisi Energi di lingkungan Kementerian
Keuangan.

KELIMA : Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas


Tim, Ketua Tim Pelaksana Harian dapat menunjuk
akademisi, praktisi, dan tenaga ahli sebagai narasumber.

KEENAM : Masa kerja Tim terhitung sejak tanggal ditetapkannya


Keputusan Menteri ini sampai dengan tanggal
31 Desember 2023.

KETUJUH : Dalam hal terdapat perubahan susunan keanggotaan Tim,


perubahan susunan keanggotaan tersebut ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan yang ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Keuangan.

KEDELAPAN : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya


Keputusan Menteri Keuangan ini dibebankan pada Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Kebijakan Fiskal
Tahun Anggaran 2023.
-5-

KESEMBILAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Sekretaris Jenderal;
2. Inspektur Jenderal;
3. Direktur Jenderal Anggaran;
4. Direktur Jenderal Pajak;
5. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
6. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko;
7. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan;
8. Direktur Jenderal Perbendaharaan;
9. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
10. Kepala Badan Kebijakan Fiskal;
11. Kepala Biro Hukum;
12. Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal;
13. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim
dan Multilateral; dan
14. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Agustus 2023

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ditandatangani secara elektronik


SRI MULYANI INDRAWATI
-6-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 306 TAHUN 2023
TENTANG PEMBENTUKAN TIM KERJA ANALISIS
KEBIJAKAN DALAM RANGKA TRANSISI ENERGI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN
ANGGARAN 2023

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM KERJA ANALISIS KEBIJAKAN DALAM RANGKA TRANSISI ENERGI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2023

I. Tim Pengarah
1. Menteri Keuangan
2. Wakil Menteri Keuangan

II. Tim Penanggung Jawab


1. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Ketua
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Wakil Ketua
3. Sekretaris Jenderal Anggota
4. Direktur Jenderal Anggaran Anggota
5. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Anggota
6. Direktur Jenderal Pajak Anggota
7. Direktur Jenderal Perbendaharaan Anggota
8. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anggota
9. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Anggota
10. Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Anggota
Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi

III. Tim Pelaksana Harian


1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Ketua
Internasional
2. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim Anggota
dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal
3. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Anggota
Belanja Negara, Badan Kebijakan Fiskal
4. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Anggota
Kebijakan Fiskal
5. Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Anggota
Kebijakan Fiskal
6. Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Badan Anggota
Kebijakan Fiskal
7. Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal Anggota
-7-

8. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Anggota


9. Direktur Peraturan Perpajakan I, Direktorat Jenderal Anggota
Pajak
10. Direktur Peraturan Perpajakan II, Direktorat Jenderal Anggota
Pajak
11. Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktorat Jenderal Anggota
Bea dan Cukai
12. Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan dan Penerimaan Anggota
Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai
13. Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Anggota
Jenderal Kekayaan Negara
14. Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Anggota
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko
15. Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Anggota
Pembiayaan Infrastruktur, Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
16. Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Anggota
Layanan Umum, Direktorat Jenderal Perbendaharaan
17. Direktur Sistem Manajemen Investasi, Direktorat Anggota
Jenderal Perbendaharaan
18. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Anggota
Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan,
Direktorat Jenderal Anggaran
19. Tenaga Pengkaji Bidang Penerimaan Negara Bukan Anggota
Pajak, Direktorat Jenderal Anggaran

IV. Tim Analisis dan Kesekretariatan


1. Pande Putu Oka Kusumawardani, Pusat Kebijakan Ketua
Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal
2. Noor Syaifudin, Pusat Kebijakan Pembiayaan Anggota
Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan
Fiskal
3. Irwan Dharmawan, Pusat Kebijakan Pembiayaan Anggota
Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan
Fiskal
4. Hadi Setiawan, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Anggota
Badan Kebijakan Fiskal
5. Robert, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Anggota
Kebijakan Fiskal
6. Noor Iskandarsyah, Pusat Kebijakan Pendapatan Anggota
Negara, Badan Kebijakan Fiskal
7. Abdul Aziz, Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Anggota
Badan Kebijakan Fiskal
-8-

8. Martin Hasiholan Lumbantobing, Pusat Kebijakan Anggota


Regional dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal
9. Kristiyanto, Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Anggota
Belanja Negara, Badan Kebijakan Fiskal
10. Dudi Rulliadi, Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Anggota
Badan Kebijakan Fiskal
11. Mahpud Sujai, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Anggota
Badan Kebijakan Fiskal
12. Farid Arif Wibowo, Direktorat Pengelolaan Dukungan Anggota
Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
13. Herry Indratno, Direktorat Pengelolaan Risiko Anggota
Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko
14. Handayanto Tjahyandriyo Purwantoro, Biro Hukum, Anggota
Sekretariat Jenderal
15. Indra Eka Putra, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Anggota
16. Hilman Qomarsono, Direktorat Pengelolaan Risiko Anggota
Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko
17. Hellington, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Anggota
SDA dan KND, Direktorat Jenderal Anggaran
18. Sri Yuwono Hari Sarjito, Direktorat Kekayaan Negara Anggota
Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
19. Ibnu Sina, Direktorat Fasilitas Kepabeanan, Direktorat Anggota
Jenderal Bea dan Cukai
20. Tony Prianto, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Anggota
Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko
21. Bogy Ariyanto, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Anggota
Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ditandatangani secara elektronik


SRI MULYANI INDRAWATI

Anda mungkin juga menyukai