Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 6, No. 3, Maret 2022, hlm. 1471-1480 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Blockchain berbasis BigchainDB untuk Menjamin


Keamanan Data dalam Sistem Pencatatan Rekam Medis
Jogi Oliver Yohanes Tampubolon1, Adhitya Bhawiyuga2, Reza Andria Siregar3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1jogioyt@student.ub.ac.id, 2bhawiyuga@ub.ac.id, 3reza.jalin@ub.ac.id

Abstrak
Meningkatnya minat untuk digitalisasi data rekam medis serta terjadinya pandemi COVID-19
mendorong bertambahnya penggunaan sistem rekam medis oleh penyedia layanan kesehatan. Meski
demikian, sebagian besar sistem ini masih menggunakan arsitektur tersentralisasi yang memiliki resiko
yaitu penghapusan data, pelanggaran privasi, dan performa yang terbatas. Oleh karena itu, teknologi
blockchain diteliti sebagai substitusi untuk menangani data-data pada sistem rekam medis karena
arsitektur desentralisasi dari blockchain itu sendiri. Framework blockchain yang diteliti pada laporan ini
adalah BigchainDB dikarenakan kemampuan BigchainDB dalam mengatur data yang berukuran lebih
besar seperti pada basis data konvesional. BigchainDB memiliki karakteristik blockchain dikarenakan
menggunakan arsitektur desentralisasi, yang berarti BigchainDB memiliki kemampuan untuk
melakukan komunikasi peer-to-peer. BigchainDB juga menggunakan algoritma konsensus untuk
verifikasi transaksi. BigchainDB terdiri atas tiga komponen utama yakni; “BigchainDB server” yang
digunakan untuk menangani transaksi dari web server menuju blockchain, “Tendermint” yang
digunakan sebagai protokol blockchain dan melakukan komunikasi peer-to-peer, dan “MongoDB” yang
digunakan untuk media penyimpanan data. BigchainDB juga memiliki kontrol kepemilikan data melalui
fitur Role Based Access Control, yang merupakan subsistem yang digunakan untuk pembentukan
hierarki data yang terdiri atas peran (roles) dan hak akses (permissions) untuk setiap transaksi.
Kata kunci: sistem rekam medis, blockchain, desentralisasi, bigchaindb, transaksi, RBAC
Abstract
Increasing interest on digitalization of medical records and also the occurrence of a pandemic, pushes
the increase usage of the Electronic Health Record (EHR) system by the health service providers.
However, large amount of these systems still implements the centralized architecture that may pose risks
such as data corruption, privacy infringement, and limited performance. Hence, blockchain technology
are being researched as a substitute to handle data on EHR systems due to its decentralized architecture.
The blockchain framework that is being researched in this report is BigchainDB, due to its capabilities
on managing large-sized data similar to a conventional database. BigchainDB inherits the blockchain
characteristics by also having a decentralized architecture, which means it can communicate its peers
by using a peer-to-peer connection. BigchainDB also uses a consensus algorithm for transaction
verification. BigchainDB consists of three main components; the “BigchainDB server”, which
responsible for transaction handling from the web server to the blockchain, “Tendermint”, which
responsible for the blockchain protocol and peer-to-peer communication, and “MongoDB", which
responsible for the data storage. The BigchainDB also have data ownership control through the Role
Based Access Control (RBAC) feature, which is a subsystem that allows the formation of data hierarchy
that consists of roles and permissions for every transaction.
Keywords: Electronic Health Record, blockchain, decentralization, bigchaindb, transaction, RBAC

data dengan memiliki arsitektur layaknya sebuah


1. PENDAHULUAN basis data (McConaghy, et al., 2016).
BigchainDB adalah platform blockchain BigchainDB dinyatakan sebagai platform
yang digunakan sebagai media penyimpanan blockchain karena memiliki karakteristik sebuah

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1471
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1472

sistem blockchain secara umum yakni; kepada satu pusat. Arsitektur ini, apabila
desentralisasi, yaitu sifat dimana sebuah sistem, terdapat permasalahan pada perangkat pusat
secara keseluruhan, berjalan serta menyimpan tersebut, memiliki kelemahan, antara lain;
data dengan cara terdistribusi dan tidak terancamnya aspek kerahasiaan data apabila
membutuhkan ketergantungan pada “perangkat terjadi pengaksesan catatan medis baik secara
pusat” seperti pada sebuah sistem tersentralisasi. sengaja maupun tidak, kemungkinan terjadinya
Dengan digunakannya arsitektur ini, maka kehilangan maupun perubahan isi dari data
dilakukan penggunaan algoritma referensi rekam medis tersebut yang mengakibatkan
(contoh; consensus algorithm, Proof-of-Work) hilangnya integritas pada data rekam medis
untuk melakukan verifikasi transaksi antar tersebut, serta limitasi performa (Shi, et al.,
pengguna dalam sistem desentralisasi tersebut 2020).
(Hasselgren, et al., 2019).
Karakteristik blockchain dari BigchainDB 2. KAJIAN PUSTAKA
dimungkinkan dengan adanya komponen- Pada artikel “BigchainDB: A Scalable
komponen yang terdiri atas; “BigchainDB Blockchain Database” yang disusun oleh Trent
server” yang berfungsi untuk menjalankan McConaghy dan kolega, dibahas struktur dasar
transaksi, “MongoDB” sebagai media dari BigchainDB, bagaimana mekanisme
penyimpanan transaksi yang membentuk transaksi block bekerja pada BigchainDB, serta
blockchain, serta “Tendermint” untuk mekanisme konsensus (McConaghy, et al.,
menghubungkan antar pengguna secara peer-to- 2016).
peer dan mengatur algoritma konsensus dalam
jaringan tersebut dimana pengguna-pengguna Pada jurnal penelitian “Blockchain in
yang terpilih menjalankan konsensus dengan healthcare and health sciences – A scoping
patokan yang telah didefinisikan dalam chain review” yang ditulis oleh Anton Hasselgren dan
tersebut sebagai bentuk verifikasi transaksi kolega, dilakukan survei atas literatur yang
(McConaghy T. , 2018). membahas solusi penggunaan blockchain pada
BigchainDB memiliki mekanisme akses beberapa bagian sektor medis. Dari literatur
kontrol data dengan menggunakan Role Based tersebut, penulis dari penelitian ini menjabarkan
Access Control (RBAC), yaitu subsistem yang solusi dan tantangan yang dihadapi dari
terdiri atas akses kontrol pada data transaksi penggunaan blockchain pada sistem pencatatan
yang terdapat di dalam jaringan blockchain rekam medis (Hasselgren, et al., 2019).
BigchainDB dengan melakukan pendefinisian Pada jurnal penelitian “Applications of
peran (role) pengguna serta mengatur hak akses blockchain in ensuring the security and privacy
(permissions) yang dimiliki oleh pengguna of Electronic Health Record systems: A survey”
tersebut (Dhameja, Role Based Access Control yang ditulis oleh Shuyun Shi dan kolega,
for BigchainDB Assets, 2017). Dengan dilakukan survei jurnal-jurnal mengenai sistem
menggunakan RBAC, maka suatu sistem yang rekam medis yang menggunakan teknologi
menggunakan BigchainDB dapat blockchain dari sisi keamanan dan privasi.
mendefinisikan struktur atau hierarki data dari Menurut penulis, sistem rekam medis harus
transaksi pada BigchainDB. menjamin privasi dan keamanan data medis
Berdasarkan pemaparan BigchainDB pasien (Shi, et al., 2020).
tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan
implementasi BigchainDB pada sistem rekam Pada jurnal penelitian yang berjudul
medis sebagai solusi untuk menjawab “Blockchain-based electronic healthcare record
permasalahan keamanan dari sistem rekam system for healthcare 4.0 applications” yang
medis. Sebuah sistem EHR memiliki kebutuhan ditulis oleh Sudeep Tanwar dan kolega,
untuk dapat menjamin kerahasiaan dilakukan pembahasan penggunaan blockchain
(confidentiality) data rekam medis, integritas pada sistem pencatatan rekam medis. Kemudian,
(integrity) data rekam medis, serta ketersediaan penulis juga mengusulkan alur dan cara kerja
sistem rekam medis (availability). Penggunaan sebuah sistem pencatatan rekam medis dengan
BigchainDB dilakukan karena ditemukan menggunakan blockchain berbasis Hyperledger
sebagian besar implementasi sistem rekam (Tanwar, Parekh, & Evans, 2020).
medis yang dipergunakan saat ini masih Tsung-Ting Kuo dan kolega dalam jurnal
menggunakan arsitektur sistem yang bersifat penelitian yang berjudul “Blockchain distributed
tersentralisasi, dimana semua client terhubung ledger technologies for biomedical and health
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1473

care applications”, menjabarkan manfaat 1. Mengimplementasikan akses kontrol


penggunaan teknologi blockchain dalam sebuah RBAC dari BigchainDB untuk
sistem pengelolaan rekam medis (Kuo, Kim, & menyelesaikan permasalahan
Machado, 2017). kerahasiaan data rekam medis.
2. Menggunakan karakteristik blockchain
Jurnal penelitian “Research and Analysis on
BigchainDB untuk menjamin aspek
the Distributed Database of Blockchain and
integritas (integrity) dari data rekam
Non- Blockchain” yang ditulis oleh Yajun Wang
medis.
dan kolega, mengulas karakteristik dari
3. Menggunakan karakteristik blockchain
teknologi basis data terdistribusi. Penulis jurnal
BigchainDB untuk menjamin aspek
juga membahas fitur, arsitektur, serta
ketersediaan (availability) sistem rekam
penggunaan BigchainDB yang memanfaatkan
medis.
blockchain pada basis data terdistribusi (Wang,
Hsieh, & Li, 2020)
3.2. Studi Literatur
3. METODE PENELITIAN Studi literatur adalah kegiatan pencarian
literatur serta referensi berupa jurnal-jurnal
Penggambaran metode penelitian ini dapat
penelitian maupun hasil konferensi, artikel, serta
dilihat pada alur Gambar 1.
dokumentasi dari platform BigchainDB, Dasar
teori yang didapatkan pada Studi Literatur untuk
menunjang penelitian ini adalah:
1. Electronic Health Record (EHR)
Dasar teori mengenai Electronic Health
Record (EHR) pada penelitian ini digunakan
untuk; mengidentifikasi permasalahan yang
terdapat pada penggunaan EHR, penelitian
implementasi blockchain untuk menunjang
EHR, serta mengidentifikasi struktur data rekam
medis.
2. Blockchain
Dasar teori mengenai blockchain pada
penelitian digunakan untuk mengidentifikasi
konsep serta struktur dasar blockchain dan cara
kerja transaksi blockchain yang dapat
menyelesaikan permasalahan manajemen dan
keamanan data.
Gambar 1 Diagram Alur Penelitian 3. BigchainDB
Dasar teori mengenai BigchainDB
3.1. Identifikasi Permasalahan digunakan untuk mengidentifikasi arsitektur
dasar dari platform BigchainDB, cara kerja
Berdasarkan latar belakang yang telah transaksi BigchainDB, representasi block dari
dipaparkan, ditemukan kelemahan dari sistem BigchainDB, serta mekanisme Role Based
rekam medis yang menggunakan arsitektur Access Control (RBAC) pada BigchainDB yang
sistem yang bersifat tersentralisasi, yakni: digunakan untuk mengatur hak akses dari data
• Terancamnya aspek kerahasiaan data pada sistem rekam medis.
apabila terjadi pengaksesan catatan
medis baik secara sengaja maupun tidak, 3.3. Analisis Kebutuhan
• Terjadinya kehilangan maupun
perubahan isi dari data rekam medis Analisis Kebutuhan adalah analisis yang
tersebut yang mengakibatkan hilangnya digunakan untuk menentukan kebutuhan-
integritas pada data rekam medis kebutuhan yang harus dicapai oleh sistem
tersebut, pencatatan rekam medis berbasis BigchainDB
• Limitasi performa. yang dikembangkan pada penelitian ini
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka berdasarkan dari masalah yang telah
dengan mengimplementasikan BigchainDB, diidentifikasi. Rincian dari kebutuhan tersebut
didapatkan solusi sebagai berikut: dapat dilihat pada Tabel 1.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1474

Pengguna sistem melakukan akses ke


Tabel 1 Kebutuhan Keamanan Sistem Rekam Medis aplikasi medis yang kemudian mengakses
jaringan BigchainDB. Permintaan dari aplikasi
No. Kebutuhan Sistem
yang dikeluarkan oleh pengguna kemudian
1. Implementasi BigchainDB dapat menjamin dikirimkan kepada salah satu server yang
aspek kerahasiaan isi data rekam medis pasien. terdapat pada jaringan BigchainDB. Di dalam
2. Implementasi BigchainDB dapat menjamin jaringan BigchainDB, masing-masing node
aspek integritas isi data rekam medis pasien. BigchainDB saling berhubungan antara satu
3. Implementasi BigchainDB dapat menjamin dengan node lain (peer to peer). Komponen yang
aspek ketersediaan data. terdapat pada node BigchainDB dapat dilihat
4. BigchainDB dapat menjamin aspek skalabilitas
pada Gambar 3.
dari sistem rekam medis.

Berdasarkan kebutuhan dari Role Based


Access Control (RBAC) maka ditemukan
kebutuhan sistem untuk menggunakan akses
kontrol ini yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Kebutuhan Sistem untuk Menjalankan


RBAC
Gambar 3 Gambaran Umum Komponen Node
No. Kebutuhan
BigchainDB
1. Sistem dapat melakukan pembuatan akun admin.
Server BigchainDB digunakan untuk
2. Sistem dapat melakukan pembuatan data rumah
sakit. menerima transaksi yang dilakukan oleh
pengguna melalui aplikasi. Setiap BigchainDB
3. Sistem dapat melakukan pembuatan akun dokter.
server pada node tersebut terhubung melalui
4. Sistem dapat melakukan pembuatan data rekam Tendermint. Tendermint menyimpan alamat
medis. serta menghubungi node lain dalam jaringan
5. Sistem dapat melakukan autentikasi dalam BigchainDB. Selain digunakan untuk
pencarian data rekam medis. menghubungkan sesama node, Tendermint juga
6. Sistem dapat melakukan transaksi penambahan dapat melakukan verifikasi transaksi melalui
hak akses data. konsensus yang melibatkan setiap node yang
terdapat pada jaringan BigchainDB tersebut.
Transaksi yang dinyatakan berhasil akan
disimpan pada database BigchainDB yakni
3.4. Perancangan dan Implementasi
MongoDB.
Perancangan dilakukan untuk mendapatkan Hasil dari perancangan gambaran umum
gambaran umum serta memberikan dasar untuk sistem ini adalah implementasi konfigurasi dari
sistem yang akan dikembangkan. Perancangan setiap node untuk membentuk jaringan
yang dilakukan antara lain: BigchainDB. Struktur dari jaringan BigchainDB
1. Gambaran Umum Sistem dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambaran umum sistem dapat dilihat pada
Gambar 2.

Gambar 4 Struktur Jaringan BigchainDB

Gambar 2 Gambaran Umum Sistem 2. Perancangan Data

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1475

Untuk menentukan hierarki aset data


BigchainDB, diperlukan analisis aktor yang
menggunakan sistem, jenis entitas data yang
terdapat pada sistem, dan hak akses data dari
aktor (Dhameja, 2017). Hasil analisis hierarki
aset data untuk sistem rekam medis dapat dilihat
pada Tabel 3.
.
Tabel 3 Perancangan Hierarki Aset dan Hak Akses
Data SIstem Rekam Medis

Aktor 1. Admin
2. Dokter
Entitas 1. Data Akun Admin
2. Data Rekam Medis
3. Data Akun Dokter
4. Data Rumah Sakit
Hak Akses 1. Admin dapat mengakses, dan
Aktor membuat data rumah sakit.
2. Admin dapat mengakses data
akun dokter.
3. Dokter dapat mengakses dan
membuat data rekam medis.
Type 1. Admin
2. Rumah Sakit
3. Dokter
4. Data Rekam Medis
Gambar 6 Cara Kerja Penambahan Hak Akses
Berdasarkan perancangan Tabel 3, maka menggunakan RBAC
didapatkan hierarki data untuk sistem rekam
medis yang digambarkan pada Gambar 5. Penjelasan berdasarkan alur kerja yang
terdapat pada Gambar 6 adalah sebagai berikut:
1. Pada bagian 1, Dokter A melakukan
pemasukan data id dari data rekan medis
yang mau diakses. Data masukan dari
Dokter A kemudian diteruskan, dalam
bentuk sebuah proses, menuju basis data
web server.
2. Pada bagian 2, dari sisi Dokter B, sistem
mengambil permintaan hak akses data
Gambar 5 Gambaran Umum Hierarki dan Hak yang masuk untuk data rekam medis
Akses Data Sistem Rekam Medis BigchainDB dari Dokter B dari web server.
3. Perancangan metode akses kontrol alur 3. Pada bagian 3, Dokter B yang telah
dari mekanisme penambahan hak akses menerima permintaan-permintaan
dapat dilihat pada Gambar 6. tersebut kemudian memilih permintaan
yang ingin diterima atau ditolak.
a. Jika Dokter B memilih menolak
permintaan hak akses, maka
status pada permintaan hak
akses tersebut akan
diperbaharui dan disimpan pada
penyimpanan web server.
b. Jika Dokter B menyetujui
permintaan hak akses tersebut,
maka sistem akan melakukan
transaksi pembaharuan data

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1476

rekam medis dengan pengujian terdapat pada Gambar 8),


menambahkan hak akses Dokter
A. Hasil dari transaksi tersebut
kemudian disimpan untuk
dijadikan data terbaru pada
status dari permintaan hak akses
tersebut.
4. Pada bagian 4, Dokter A menerima
rekam medis yang telah diperbaharui
dari basis data web server. Data rekam
medis yang diterima kemudian
ditampilkan oleh sistem. Gambar 8 Hasil Pengujian Penambahan Data Rumah
Sakit
3.5. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk menguji 3. Penambahan akun dokter (hasil
keberhasilan hasil implementasi dari pengujian terdapat pada Gambar 9),
perancangan sistem rekam medis dalam
menyelesaikan permasalahan yang telah
ditemukan.
1. Hak Akses

Pengujian hak akses data bertujuan untuk


menguji fitur Role Based Access Control
(RBAC) dalam melindungi kerahasiaan data
rekam medis serta dapat memberikan hak akses Gambar 9 Hasil Pengujian Penambahan Akun
pada data rekam medis. Hasil yang diharapkan Dokter
dari pengujian ini adalah; sistem
menyembunyikan data rekam medis dari 4. Pembuatan data rekam medis (hasil
pengguna yang belum memiliki hak akses, serta pengujian terdapat pada Gambar 10),
sistem dapat memberikan hak akses serta
ditampilkan pada pengguna.

Pengujian dari hak akses terdiri dalam 6


tahap yakni;
1. Penambahan akun admin (hasil
pengujian terdapat pada Gambar 7),

Gambar 10 Hasil Pengujian Pembuatan Data Rekam


Medis

5. Autentikasi dalam pencarian data rekam


medis (hasil pengujian terdapat pada
Gambar 11),

Gambar 7 Hasil Pengujian Penambahan Akun


Admin

2. Penambahan data rumah sakit (hasil

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1477

2. Integritas

Pengujian integritas data dilakukan dengan


menggunakan program pengujian integrasi.
Pada program tersebut dilakukan pengiriman
data medis dari satu pengguna ke pengguna lain
dengan memastikan tidak adanya perubahan
pada data yang dikirimkan.
Pengujian integritas dijalankan
menggunakan skrip khusus yang melakukan
transaksi penerimaan data dari semua node yang
terdapat pada jaringan BigchainDB. Hasil
Gambar 11 Hasil Pengujian Autentikasi Pencarian penguijan intergritas terdapat pada Tabel 5.
Data Rekam Medis
Tabel 5 Hasil Pengujian Integritas
6. Pembuatan permintaan hak akses (hasil
pengujian terdapat pada Gambar 12), Skenario Status Skrip Keberhasilan
Pengujian Pengujian dalam Memenuhi
Kebutuhan
Skenario A, BERHASIL BERHASIL
Gambar 12 Hasil Penambahan Permintaan Hak kondisi terkini
Akses Skenario B, TIDAK BERHASIL
setelah perubahan BERHASIL
7. Transaksi penambahan hak akses (hasil data transaksi
pengujian terdapat pada Gambar 13). Skenario C, BERHASIL BERHASIL
setelah
menghapus data
BigchainDB

Berdasarkan hasil yang dipaparkan pada


Tabel 5, faktor yang berkontribusi atas
kegagalan skrip pengujian dari skenario B
adalah terjadinya error dalam menjalankan skrip
pengujian ketika melakukan transaksi pencarian
Gambar 13 Hasil Transaksi Penambahan Hak Akses data yang telah diubah pada node kedua yang
disebabkan oleh BigchainDB yang tidak dapat
Berdasarkan hasil pengujian hak akses menemukan transaksi ke-2 pada node 2. Meski
tersebut, maka keberhasilan RBAC dalam demikian, skrip tersebut pengujian berhasil
menjaga kerahasiaan data dapat dilihat sesuai memastikan bahwa sistem rekam medis
kesimpulan yang terdapat pada Tabel 4. memenuhi kebutuhan aspek integritas data.
Tabel 4 Hasil Pengujian Hak Akses 3. Byzantine Fault Tolerant (BFT)
Pengujian Status
Pengujian BFT dilakukan untuk menguji
Penambahan akun admin BERHASIL Sistem Rekam Medis dalam mempertahankan
ketersediaan sistem ketika terdapat node
Penambahan data rumah sakit BERHASIL BigchainDB yang tidak berjalan atau mati.
Penambahan akun dokter BERHASIL Didalam pengujian ini diberikan 2 skenario;
A) 1 dari 4 server node BigchainDB
Pembuatan data rekam medis BERHASIL
dimatikan.
Autentikasi dalam pencarian data BERHASIL
rekam medis B) 2 dari 4 server node BigchainDB
dimatikan.
Pembuatan permintaan hak akses BERHASIL

Transaksi penambahan hak akses BERHASIL

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1478

Untuk persiapan skenario dalam pengujian, Gambar 15 Hasil Pengujian BFT Skenario B
digunakan dashboard Google Cloud Platform
(GCP). Sedangkan untuk melakukan transaksi 4. Skalabilitas
pembuatan rekam medis digunakan program
Pengujian Skalabilitas (Scalability)
pengujian Postman. Hasil dari pengujian
dilakukan untuk menguji tingkat keberhasilan
tersebut disajikan pada Tabel 6.
sistem rekam medis dalam menangani sejumlah
transaksi berskala besar dalam rentang waktu
Tabel 6 Hasil Pengujian BFT
yang singkat. Skala dan waktu yang dimaksud
Skenario Status adalah sebagai berikut;
A. Transaksi POST pembuatan rekam
Skenario A; Satu node mati BERHASIL
medis, 40 pengguna, jangka waktu 60
Skenario B; Dua node mati TIDAK BERHASIL detik, transaksi dilakukan 1 kali bagi
setiap pengguna.

Keberhasilan pengujian BFT pada skenario B. Transaksi POST pembuatan rekam


A, pada keadaan satu dari empat node dimatikan, medis, 80 pengguna, jangka waktu 60
menunjukkan bahwa sistem berhasil detik, transaksi dilakukan 1 kali bagi
mempertahankan ketersediaan dari blockchain. setiap pengguna.
Hasil pengujian BFT dalam menjalankan C. Transaksi POST pembuatan rekam
skenario A dapat dilihat pada Gambar 14. medis, 120 pengguna, jangka waktu 60
detik, transaksi dilakukan 1 kali bagi
setiap pengguna.
D. Transaksi POST pembuatan rekam
medis, 160 pengguna, jangka waktu 60
detik, transaksi dilakukan 1 kali bagi
setiap pengguna.
E. Transaksi POST pembuatan rekam
medis, 200 pengguna, jangka waktu 60
detik, transaksi dilakukan 1 kali bagi
setiap pengguna.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
aplikasi Apache JMeter. Hasil dari pengujian
Gambar 14 Hasil Pengujian BFT Skenario A skalabilitas dapat dilihat pada Tabel 7.
Faktor yang berkontribusi pada kegagalan Tabel 7 Hasil Pengujian Skalabilitas
pengujian BFT skenario B adalah kemampuan
Tendermint yang hanya dapat mempertahankan Parameter Skenario
blockchain dengan jumlah maksimal 3 node. Uji
A B C D E
Hasil pengujian BFT dalam menjalankan Jumlah 40 80 120 160 200
skenario B dapat dilihat pada Gambar 15. Sampel

Waktu 60 60 60 60 60
(Detik)
Throughput 0,59 1,32 1,95 2,63 3,26
(data/detik)
Average 2734 1241 1142 855 836
Response
time (ms)

Persentase 0 25 49,17 61,88 69,5


Gagal (%)
Persentase 100 75 50,83 38,13 30,5
Berhasil
(%)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1479

Implementasi “wallet” juga dapat


digunakan sebagai pengamanan private
4. KESIMPULAN DAN SARAN key baik untuk admin dan dokter selain
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari dengan cara pembagian file secara
keseluruhan penelitian maka dapat diberikan offline seperti pada penelitian ini.
kesimpulan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1. Berdasarkan hasil dari pengujian lebih
lanjut mengenai hak akses, Sistem BigchainDB. (2018). Tutorial: Role-based
Rekam Medis berbasis BigchainDB access control in BigchainDB. Diambil
berhasil memenuhi aspek kerahasiaan kembali dari www.bigchaindb.com:
data (confidentiality) dengan https://www.bigchaindb.com/developers/
memanfaatkan fitur Role Based Access guide/tutorial-rbac/
Control (RBAC) dari BigchainDB.
BigchainDB GmbH. (2018). BigchainDB 2.0
Penggunaan kontrol akses ini berperan
The Blockchain Database.
untuk menentukan hierarki data dalam
sistem rekam medis serta melakukan Dhameja, G. (2017, September 25). Role Based
pembagian kepemilikan data rekam Access Control for BigchainDB Assets.
mmedis dari satu dokter ke dokter Diambil kembali dari
lainnya. blog.bigchaindb.com:
2. Sistem Rekam Medis berbasis https://blog.bigchaindb.com/role-based-
BigchainDB berhasil memenuhi aspek access-control-for-bigchaindb-assets-
integritas (integrity) data rekam medis b7cada491997
dikarenakan keberhasilan sistem dalam Dhameja, G. (2018, September 21). Project
mendeteksi adanya perubahan isi data Jannowitz. Diambil kembali dari
transaksi serta keberhasilan sistem github.com:
dalam mengembalikan data seperti https://github.com/bigchaindb/project-
sebelum dilakukan perubahan. jannowitz/blob/master/rbac/src/rbac.js
3. Sistem Rekam Medis berbasis
BigchainDB berhasil memenuhi aspek Hasselgren, A., Kralevska, K., Gligoroski, D.,
ketersediaan sistem (availability) Pedersen, S., Faxvaag, & Arild. (2019).
dengan memiliki tingkat BFT hingga Blockchain in healthcare and health
tiga perangkat yang bernyala. Sisi sciences—A scoping review.
blockchain dari sistem (yang terdiri atas ScienceDirect.
server BigchainDB, dan Tendermint) Kuo, T.-T., Kim, H.-E., & Machado, L. O.
akan berhenti bekerja setelah dua server (2017). Blockchain distributed ledger
yang terlibat dalam jaringan technologies for biomedical and health
BigchainDB tersebut mati. care applications. AMIA.
Saran yang dapat dijadikan sebagai bahan McConaghy, T. (2018, September 26). BEPs :
untuk penelitian lebih lanjut sebagai berikut: BigchainDB Transactions Spec v2.
1. Dilakukan penelitian lanjut mengenai Diambil kembali dari GitHub:
peraturan (rules) Tendermint yang https://github.com/bigchaindb/BEPs/tree/
lebih kompleks dikarenakan master/13
konfigurasi rules yang digunakan pada McConaghy, T., Marques, R., Müller, A., De
Tendermint dari jaringan BigchainDB Jonghe, D., McConaghy, T., McMullen,
penelitian ini adalah rules default yang G., . . . Granzotto, A. (2016). BigchainDB:
memungkinkan terbentuknya block A Scalable Blockchain Database.
kosong.
2. Dilakukan penelitian lebih lanjut Seymour, T., Frantsvog, D., & Graeber, T.
terhadap implementasi “Wallet” (2012). Electronic Health Records (EHR).
sebagai representasi akun pengguna American Journal of Health Sciences.
untuk mempermudah visualisasi Shi, S., He, D., Li, L., Kumar, N., Khan, K. M.,
pengguna dalam pemanfaatan fitur Role & Choo, K.-K. R. (2020). Applications of
Based Access Control (RBAC). Blockchain in Ensuring the Security and

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1480

Privacy of Electronic Health Record


Systems : A Survey. ScienceDirect.
Tanwar, S., Parekh, K., & Evans, R. (2020).
Blockchain-based electronic healthcare
record system for healthcare 4.0
applications. ScienceDirect.
Wang, Y., Hsieh, C., & Li, C. (2020). Research
and Analysis on the Distributed Database
of Blockchain and Non- Blockchain.
IEEE.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai