Seven Tools
Seven Tools
Berdasarkan cara memperoleh datanya, data kuantitatif (variabel) dapat dibagi menjadi :
Data Diskrit (Discrete Data) yaitu data yang diperoleh berdasarkan hasil penghitungan
atau penjumlahan terhadap objek yang dipelajari.
Contoh : 200 orang, 369 pohon, 500 mobil, dll
Data Kontinyu (Continous Data) yaitu data yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran
terhadap obyek yang dipelajari.
Contoh : 250 milimeter, 35 derajat celcius, 20 DB, 58 kg, dll
KONSUMSI DATA DI PERUSAHAAN
JENIS DATA
PIMPINAN
TAK TERSTRUKTUR
(DATA VERBAL)
MANAJEMEN
TERSTRUKTUR
(DATA KUANTITATIF)
PELAKSANA
BASIC SEVEN TOOLS
1 V. BELT X
1 Pipa Carbon Steel 5 100 110 105 120 435
2 RADIATOR X 10 95 120 115 100 430
3 PLATINA X 20 105 105 110 115 435
4 BUSI X
2 Pipa Stainles Steel 5 115 100 105 110 430
10 100 105 110 120 435
B RANGKA BAWAH 20 120 100 105 110 435
1 FRAME X 50
2 TIE ROD X 3 Pipa Ferro Nikel 5 50 75 70 90 285
10 55 70 75 85 285
3 PROPELER X
20 55 65 60 70 250
SHAFT
JUMLAH 795 850 855 920 3420
4 WHEEL & RIM X Keterangan :
KARAKTERISTIK
5 WHEEL SHAFT X
0 A B C D
Y r ABNORMAL
AKIBAT
PENYEBAB ABNORMAL
X
LEMBAR PENGUMPUL DATA
MANAGEMENT BY DATA/FACT
Data merupakan dasar dari tindakan kita. Sering kita melihat slogan
yang berbunyi : berbicaralah dengan data (speak with data/talk fact)
Data tidak tersedia begitu saja, data perlu dicari dan dikumpulkan
3 Electrical system || 2 10
Jumlah 20 100
Jakarta, 27 Januari 2023
Diketahui / disetujui Diperiksa oleh
(________________) (____________________)
CONTOH CHECKLIST
Nama Kegiatan : Training Basicr QCC Jumlah Peserta : 30
Penyelenggara : PT EBL Checker : Andung
Tempat : Office 8 Tanggal Periksa : 22-1-2024
KONDISI
No BAGIAN KETERANGAN / TINDAKAN
LENGKAP TIDAK
A MATERI
1 PDCA 8 LANGKAH X
2 7 BASIC TOOLS X
3 TEKNIK KOMPARASI X
4 LATIHAN SOAL X KURANG 5 SLIDE
B PERALATAN
1 AUDIO X LENGKAP
2 LAPTOP X LENGKAP
3 WHITE BOARD X LENGKAP
4 FLIP CHART X LENGKAP
(________________) (____________________)
CONTOH DRAWINGSHEET
CONTOH DRAWING SHEET
GAMBAR PERIKSA PEMASANGAN KERAMIK
LANTAI : RUANG GUDANG
Cacat : Pemeriksaan :
: retak / Baret : 9 lokasi Tanggal : 28 Januari 2023
DEFINISI
Pengelompokan data yang belum teratur menjadi kelompok-
kelompok data sejenis yang lebih kecil
MANFAAT STRATIFIKASI
• Untuk mengetahui/melihat persoalan secara lebih terperinci
• Memperjelas pilihan dalam pemecahan masalah
JENIS STRATIFIKASI
A. KELOMPOK NOMINAL
Nama-nama barang, nama mesin, nama karyawan, nama jenis tinta, nama jenis
kertas, nama pekerjaan, nama alat-alat tulis dsb.
B. KELOMPOK ORDINAL
Tingkat Sekolah : TK, SD, SMTP, SMTU, Perguruan tinggi
Tingkat Jabatan : operator, kepala regu, kepala seksi, kepala bagian, dan
kepala divisi
Bobot penilaian : Buruk, kurang, sedang, cukup, baik sekali.
C. KELOMPOK INTERVAL
Data hasil perhitungan yang dinyatakan dengan angka, angka-angka tersebut
disusun dengan suatu jarak atau interval sehingga dapat diketahui berapa frekwensi
atau jumlahnya.
Contoh : Jumlah karyawan yang berumur :
20 tahun – 24 tahun = 50 orang
25 tahun – 29 tahun = 30 orang
30 tahun – 34 tahun = 20 orang
CONTOH (NOMINAL-ORDINAL-INTERVAL)
DAFTAR KARYAWAN ABSEN PT ENERGI BATUBARA LESTARI
Absensi : Tanggal 1 s.d. 31 Januari 2023
Pemeriksaan : Tanggal 1 Februari 2023 Pemeriksa : Achmad
TANGGAL SUB
Jabatan
No UNIT KERJA TOTAL
1-7 8 - 14 15 - 21 22 - 31
1 Procurement Manager 3 3 2 5 13
Section Head 2 4 5 5 16
Staff 1 1 3 2 7
2 Accounting Manager 5 4 1 2 12
Section Head 4 4 3 5 16
Staff 2 1 1 3 7
3 Engineering Manager 2 3 5 5 15
Section Head 4 1 3 2 10
Staff 2 2 1 1 6
JUMLAH 25 23 24 30
Keterangan : Paraf
PARETO DIAGRAM
FUNGSI DIAGRAM PARETO
20 %
Lebih baik kita mengerjakan sedikit
hal tapi bermanfaat besar dari pada
mengerjakan banyak hal tetapi MANY
hasilnya sedikit. 80 %
1. Tentukan lebih dahulu hal-hal apa yang akan diteliti dan buat
rancangan mengenai Lembar Penghitungan Data
Tabel Pareto
Jumlah Persentase
No Jenis Absen Jumlah Persentase
Kumulatif Kumulatif
1 Sakit 49 49 45,3 45,3
2 Mangkir 26 75 24,1 69,4
3. Buatlah diagram balok pada kertas yang telah diberi garis tegak dan
datar tersebut diatas, berdasarkan Tabel Pareto
a. Garis Tegak
Garis tegak sebelah kiri dengan skala yang menunjukkan jumlah
total.
Garis tegak sebelah kanan dengan skala 0% sampai 100%
menyatakan persentase kumulatif.
b. Garis Datar
Menunjukan item yang diteliti.
4. Buatlah grafik diagram balok.
5. Gambarlah pula garis kumulatifnya pada diagram balok tersebut.
6. Tulislah keterangan-keterangan yang diperlukan didalam diagram
tersebut.
CARA MEMBUAT PARETO
80
JUMLAH KARYAWAN
69,44 %
70
60
50 45,37 %
40
30
20
10
0
Sakit Mangkir Cuti Ijin Lain-Lain
hamil/bersalin
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT
CARA MEMBUAT DIAGRAM FISHBONE
• Genba • Round Robin • Pendapat yg sama disatukan • Man • Why Why Analysis
• Genbutsu • Close Loop • Pendapat yg tidak relevan • Machine • Dugaan Rootcause
• Genjitsu • Popcorn dihilangkan (diskusi) • Methode
• Material
• Environment
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
AKIBAT
Bahan Orang
LANGKAH 4 :
Menentukan penyebab - penyebab utama dengan menganalisa data secara
kritis. Kemudian menentukan urutan prioritas dengan diskusi (bila tidak
tercapai dengan diskusi, di tempuh dengan cara voting/ambil suara).
Bila analisa data tidak dapat di lakukan karena kurang tersedianya data,
diambil perhitungan suara untuk :
• menetapkan penyebab utama
• menetapkan proiritas penyebab utama
LANGKAH 5 :
Mengurutkan prioritas atas penyebab-penyebab utama, yaitu penyebab-
penyebab yang diduga sangat menentukan (biasanya berkisar antara dua
sampai lima buah). Caranya melalui pemaparan data dan diskusi
CARA MEMBUAT DIAGRAM FISHBONE
12
10
RESPONSE ( Y )
8
0
80 90 100 110 120 130 140
PREDICTOR ( X )
CARA PEMBUATAN 2
3
4
130
140
100
3
8
5
DIAGRAM PENCAR 5
6
123
121
7
6
7 133 8
8 95 3
9 88 2
10 135 10
11 117 4
CONTOH PERMASALAHAN : 12 125 5
13 92 3
14 132 7
Langkah 1 15
16
105
129
5
11
17 102 4
di samping 35
36
103
115
3
5
37 105 4
38 135 11
39 124 9
40 97 1
METODE MATEMATIS
Koefisien Korelasi
r= 𝑛.( σ 𝑥. 𝑦 ) − ( σ 𝑥 . σ 𝑦 )
( 𝑛. σ 𝑥 2 − (σ 𝑥)2 ) . ( 𝑛. σ 𝑦 2 − (σ 𝑦)2 )
Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏. 𝑥
𝑏 = 𝑛.( σ 𝑥. 𝑦 ) − ( σ 𝑥 . σ 𝑦 )
𝑛. ( σ 𝑥 2 ) − ( σ 𝑥 )2
σ 𝑦 − 𝑏. σ 𝑥
𝑎=
𝑛
METODE MATEMATIS
jika nilai r mendekati –1, maka korelasi sangat kuat secara negatif
jika nilai r mendekati +1, maka korelasi sangat kuat secara positif
jika nilai r mendekati 0, maka korelasi hampir tidak ada
METODE MATEMATIS
PENERAPAN SCATTER DIAGRAM
METODE MANUSIA
MASALAH
Pembayaran
P.O. Terlambat
r²=0.81=81%
METODE MANUSIA
MASALAH
%
Pembayaran
P.O. Terlambat
%
LINGKUNGAN BAHAN ALAT
HISTOGRAM
TUJUAN HISTOGRAM
Letak
Penyebaran
48
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
• Cara Manual
1.Mengumpulkan data
2.Menemukan nilai maksimum dan minimum
3.Hitung interval
4.Tentukan besar kelas
5.Perhitungan besar kelas
6.Petakan data pada Histogram
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
Contoh Kasus
• Sebuah perusahaan maskapai penerbangan ingin mengetahui apakah
benar bahwa rata-rata pilotnya terlalu gemuk. Kemudian ditetapkan bahwa
data yang akan diambil berdasarkan besar angka selisih antara tinggi
(dalam cm) dikurangi berat (dalam kg)
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
Menetapkan Batas
Tinggi
Kg
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
1. Pengumpulan data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Min Max
1 77 82 115 105 100 96 93 87 83 99 77 115
2 120 117 98 91 93 92 88 84 89 97 84 120
3 105 111 97 91 92 91 103 101 109 107 91 111
4 97 96 91 93 97 102 109 108 104 97 91 109
5 88 98 89 108 101 89 103 104 95 89 88 108
6 85 91 97 102 121 124 93 78 79 84 78 124
7 92 98 93 97 102 109 110 94 95 96 92 110
8 89 94 97 98 91 94 97 96 97 91 89 98
9 101 105 112 117 82 103 113 97 93 92 82 117
10 88 94 96 97 94 91 93 95 89 107 88 107
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
2. Menemukan nilai maksimum dan minimum
ambil K = 10
maka 47 (dibulatkan = 5)
h= = 4,7
10
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
4. Tentukan besar kelas
56
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
5. Perhitungan besar kelas
•Hitung jumlah data masing-masing kelas dan buatlah tabel untuk
perhitungan tsb.
S = deviasi standar
f.u (untuk populasi)
X = harga rata-rata = T + ( -------- x h)
u=0
N f.u2 f.u
=h ----- - (------)2
N N
-2 372 -2
X = 97 + ( ------ x 5) =5 ----- - (------)2
100 100 100
= 97 - 0,1 = 5 (1,93)
X = 96,9 = 9,65
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
6. Petakan data pada Histogram
Frekuensi
20
10
0
S= 77 95 105 L= 124
Range
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
6. Petakan data pada Histogram
SL=96.9-9.65 SL=96.9+9.65
Frekuensi
20
10
0
74,5 84,5 94,5 104,5 114,5 124,5
79,5 89,5 99,5 109,5 119,5
BAGAN KENDALI
CONTROL CHART / BAGAN KENDALI
Nilai data
UCL
3s x 2s x
CL
LCL
Limit Peringatan
Bagan ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu tapi tidak
menunjukkan penyebab penyimpangan, meskipun adanya penyimpangan
itu akan terlihat pada bagan kendali tersebut.
CONTROL CHART X - R
Xbar/R Chart for APH
0.04
UCL=0.03622
0.03
Sample Mean
0.02
0.01
0.00 Mean=0.0035
-0.01
-0.02
-0.03 LCL=-0.02922
Subgroup 0 5 10 15
0.06 UCL=0.05685
0.05
Sample Range
0.04
0.03
0.02 R=0.0174
0.01
0.00 LCL=0
Bagan kendali bentuk ini merupakan bagan yang paling umum untuk data yang diukur.
Bagan kendali X bar – R merupakan bagan kendali yang sekaligus menyatakan harga
rata-rata (x) dan range (R). Bagan X bar menunjukkan adanya perubahan pada harga
rata-rata, sedang bagan R menunjukkan adanya perubahan pada dispersi.
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
Langkah 1
▪ Kumpulkan data, umumnya diperlukan lebih dari 100 buah. Data dan cara
pengambilannya, serupa dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Langkah 2
▪ Bagi data tersebut dalam beberapa sub group
Pemilihan sub group dapat didasarkan pada urutan pengukuran atau lot dan tiap sub
group terdiri atas 2 sampai 5 buah data.
Di dalam pengelompokkan data dalam sub group, haruslah diperhatikan hal-hal
berikut:
a. Data yang diperoleh dengan kondisi teknis yang sama, kelompokkan ke dalam
satu sub group.
b. dalam satu sub group, jangan dimasukkan data dari lot atau sifat yang berbeda.
Karena itu, umumnya data dikelompokkan dalam satu sub grup menurut hari, waktu,
lot dan sebagainya.
Jumlah data di dalam masing-masing sub group dinyatakan sebagai = n, sedang
jumlah sub group = k.
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
NO SUB GRUP X1 X2 X3 X4 X5 X R
1 14,0 12,6 13,2 13,1 12,1 13,00 1,9
2 13,2 13,3 12,7 13,4 12,1 12,94 1,3
3 13,5 12,8 13,0 12,8 12,4 12,0 1,1
4 13,9 12,4 13,3 13,1 13,2 13,18 1,5
5 13,0 13,0 12,1 12,2 13,3 12,72 1,2
6 13,7 12,0 12,5 12,4 12,4 12,60 1,7
7 13,9 12,1 12,7 13,4 13,0 13,02 1,8
8 13,4 13,6 13,0 12,4 13,5 13,18 1,2
9 14,4 12,4 12,2 12,4 12,5 12,78 2,2
10 13,3 12,4 12,6 12,9 12,8 12,80 0,9
11 13,3 12,8 13,0 13,0 13,1 13,04 0,5
12 13,6 12,5 13,3 13,5 12,8 13,14 1,1
13 13,4 13,3 12,0 13,0 13,1 12,96 1,4
14 13,9 13,1 13,5 12,6 12,8 13,18 1,3
15 14,2 12,7 12,9 12,9 12,5 13,04 1,7
16 13,6 12,6 12,4 12,5 12,2 12,66 1,4
17 14,0 13,2 12,4 13,0 13,0 13,12 1,6
18 13,1 12,9 13,5 12,3 12,8 12,92 1,2
19 14,6 13,7 13,4 12,2 12,5 13,28 2,4
20 13,9 13,0 13,0 13,2 12,6 13,14 1,3
21 13,3 12,7 12,6 12,8 12,7 12,82 0,7
22 13,9 12,4 12,7 12,4 12,8 12,84 1,5
23 13,2 12,3 12,6 13,1 12,7 12,78 0,9
24 13,2 12,8 12,9 12,3 12,6 12,74 1,1
25 13,3 12,8 12,2 12,3 13,0 12,72 1,1
TOTAL X= 323,50 R= 33,8
RATA- ATA X = 12,94 R = 1,35
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
Langkah 3
⚫ Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya sehingga hasil perhitungan x
(harga rata-rata sub grup) dan R (range) dapat dengan mudah dicantumkan.
Tabel di bawah ini menunjukkan data pengukuran berat tuangan, yang diukur 5 kali
sehari.
Disini harga n = 5 dan k = 25
Langkah 4
⚫ Hitung harga rata-rata x yaitu = x
Hasil akhir x mempunyai ketelitian 1 tingkat lebih tinggi dari harga x (jumlah desimal
satu lebih banyak).
Perhitungan x dilakukan sebagai berikut :
x = x1 + x2 + x3 + … + xn
n
Jadi harga x untuk data dalam sub grup no.1 adalah :
x1 = 14,0 + 12,6 + 13,2 + 13,1 + 12,1 = 13,00
5
Untuk sub grup no.2 :
x2 = 13,2 + 13,3 + 12,7 + 13,4 + 12,1 = 12,94
5
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
Langkah 5
Langkah 8
Hitung batas-batas pengendalian
Pakailah rumusan berikut untuk bagan pengendalian X dan R. Koefisien A2,
D4 dan D3 yang dipakai dalam rumusan tercantum dalam tabel berikut :
Batas pengendalian X :
Garis tengah GT = X
Batas pengendalian atas = BPA = X + A2R
Batas pengendalian bawah = BPB = X - A2R n A2 D3 D4
2 1,880 - 3,267
3 1,023 - 2,575
4 0,729 - 2,282
Batas pengendalian R : 5 0,577 - 2,115
6 0,483 - 2,004
Garis tengah GT = R 7 0,419 0,076 1,924
8 0,373 0,136 0,864
Batas pengendalian atas = BPA = D4R 9 0,337 0,184 1,816
10 0,308 0,223 1,777
Batas pengendalian bawah = BPB = D3R
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
Bagan X : GT = X = 12,940
A2R = 0,577 x 1,35 = 0,779
BPA = X + A2R = 12,940 + 0,779 = 13,719
BPB = X - A2R = 12,940 - 0,779 = 12,161
12
BPB = 12,161
BPA = 2,86
3
2 R = 1,35
R
1
0
5 10 15 20 25
No sub group
HAL – HAL YANG MENJADI PERHATIAN
20
Sample Mean
15
10 U
_ C L=10.48
_
1 X=8.37
1
LC L=6.26
5
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37
Sample
8
Sample Range
4 U C L=3.66
2 _
R=1.12
0 LC L=0
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37
Sample