Anda di halaman 1dari 56

PT Waskita Beton Precast Tbk

Dedication for Movement

MANUAL PRODUK
Sheet Pile
PETA PROSES PRODUK SHEET PILE

Mulai

1 2 3

Pengangkatan Penyimpanan Pengiriman


(Hal 5) (Hal 12) (Hal 17)
Langsir ke
lokasi pancang

Penurunan Produk
(Hal 25)

7 6 5 4

Pemotongan Pemancangan Persiapan


Dan Pemancangan
(Hal 39)
Capping Beam
(Hal 28)
(Hal 49)

Selesai

Manual Produk – Sheet Pile 2


SPESIFIKASI PRODUK SHEET PILE
Tabel Spesifikasi Produk CCSP
TYPE Height Thickness Width Cross Moment of Unit Crack Length
Section Inertia Weight Moment
H t W A I L

(mm) (mm) (mm) (cm2) (cm4) (Kg/m) (Ton.m) (m)


W-325 A 1000 325 110 996 1315 134261 329 11,4 8-13
B 13,3 8-14
W-350 A 1000 350 120 996 1468 169432 368 15,5 9-15
B 17,0 10-15
W-400 A 1000 400 120 996 1598 248685 400 20,1 10-16
B 23,4 11-16
W-450 A 1000 450 120 996 1835 353354 459 26,9 11-17
B 30,7 11-17
W-500 A 1000 500 120 996 1818 462362 455 35,2 12-17
B 40,4 13-18
W-600 A 1000 600 120 996 2078 765907 525 50,6 14-20
B 59,6 15-21

(Height )
H

(Thickness)
t
L W
(Length) (Width)

Manual Produk – Sheet Pile


3
SPESIFIKASI PRODUK SHEET PILE

(Width) Tabel Spesifikasi Produk FCSP


W
Length Dimensions Bending Moment Capacity
Type Width Thickness Crack Ultimate
(m) (mm) (mm) (Ton.m) (Ton.m)
(Thickness)

220 A-500 6 - 14 500 220 3,3 5,4


220 B-500 6 - 14 500 220 3,7 6,7
t

220 C-500 6 - 14 500 220 4,0 8,0


220 D-500 6 - 14 500 220 4,4 9,4
220 E-500 6 - 14 500 220 4,7 10,7
220 F-500 6 - 14 500 220 5,2 10,9
220 G-500 6 - 14 500 220 5,9 13,6
320 A-500 6 - 14 500 320 6,0 7,8
320 B-500 6 - 14 500 320 6,6 9,8
320 C-500 6 - 14 500 320 7,2 11,7
320 D-500 6 - 14 500 320 7,8 13,7
320 E-500 6 - 14 500 320 8,3 15,6
320 F-500 6 - 14 500 320 8,9 17,6
320 G-500 6 - 14 500 320 9,4 19,5
320 H-500 6 - 14 500 320 9,9 21,5
320 I -500 6 - 14 500 320 10,4 23,4
320 G-500 6 - 14 500 320 9,4 19,5
L 320 H-500 6 - 14 500 320 9,9 21,5
320 I -500 6 - 14 500 320 10,4 23,4
(Length)
320 J-500 6 - 14 500 320 10,9 25,4
320 K-500 6 - 14 500 320 11,3 27,3
320 L-500 6 - 14 500 320 11,8 29,3
320 M-500 6 - 14 500 320 12,2 31,2
320 N-500 6 - 14 500 320 13,8 31,7

Manual Produk – Sheet Pile


4
1. PENGANGKATAN

Manual Produk – Sheet Pile


5
1. Pengangkatan

A. Berat Sheet Pile untuk Berbagai Dimensi


Penentuan kapasitas crane yang digunakan untuk pengangkatan dapat mengacu pada tabel berikut:
Berat Produk Berdasarkan Panjang (Ton)
Type CCSP
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
W 325 2,6 3,0 3,3 3,6 3,9 4,3 4,6
W 350 2,9 3,3 3,7 4,0 4,4 4,8 5,2 5,5
W 400 3,2 3,6 4,0 4,4 4,8 5,2 5,6 6,0 6,4
W 450 3,7 4,1 4,6 5,0 5,5 6,0 6,4 6,9 7,3 7,8
W 500 3,6 4,1 4,6 5,0 5,5 5,9 6,4 6,8 7,3 7,7 8,2
W 600 4,2 4,7 5,3 5,8 6,3 6,8 7,4 7,9 8,4 8,9 9,5 10,0 10,5 11,0
Berat Produk Berdasarkan Panjang (Ton)
Type FCSP
8 9 10 11 12 13 14 15
220 2,2 2,5 2,8 3,1 3,4 3,6 3,9 4,2
320 3,2 3,6 4,0 4,4 4,8 5,2 5,6 6,0

B. Perhitungan Kapasitas Sling

Kapasitas sling yang digunakan dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut:

T = SF x 0,5 x Q x L

Dimana,
T = Kapasitas Sling yang dibutuhkan (Ton)
Q = Berat per meter produk (Ton/m) -> Lihat tabel spesifikasi produk di halaman 3 dan 4
L = Panjang Produk yang akat diangkat (m)
SF = 3

Manual Produk – Sheet Pile


6
1. Pengangkatan

C. Metode Pengangkatan
I. Metode A (Dilakukan pada titik angkat) Dianjurkan!
Note :
1. Gunakan peralatan pengangkatan yang sesuai, pastikan
bahwa crane dan sling sudah sesuai dengan syarat ditetapkan
point A dan B
Wire Rope 2. Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut
pengangkatan) minimal 600
α ≥ 600 α ≥ 600
3. Jarak titik angkat (A) dapat dilihat pada tabel berikut

L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2

A L-2A A A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,

II. Metode B (Dilakukan dengan Lifting Beam) Dianjurkan!


Note :
1. Gunakan peralatan pengangkatan yang sesuai, pastikan
bahwa crane dan sling sudah sesuai dengan syarat ditetapkan
point A dan B
Wire Rope Lifting Beam
α≥ 600 α ≥ 600
2. Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut
pengangkatan) minimal 600
3. Jarak titik angkat (A) dapat dilihat pada tabel berikut

L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2
A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4

A L-2A A
L

Manual Produk – Sheet Pile


7
1. Pengangkatan

C. Metode Pengangkatan

III. Metode C (Dilakukan menggunakan 2 Crane)


Note :
1. Gunakan peralatan pengangkatan yang sesuai, pastikan
bahwa crane dan sling sudah sesuai dengan syarat ditetapkan
point A dan B
2. Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut
pengangkatan) 900
3. Pengangkatan menggunakan dua crane direkomendasikan
α = 900
α = 900 untuk produk dengan panjang >21 meter(Custom)
4. Jarak titik angkat (A) dapat dilihat pada tabel berikut

L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8

IV. Metode yang tidak diperbolehkan

Wire Rope

α ≤ 600 α ≤ 600

A L-2A A

Tidak boleh Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut pengangkatan) ≤ 600

Manual Produk – Sheet Pile


8
1. Pengangkatan

D. Pemilihan Alat Angkat


Dalam melakukan pemilihan alat angkat, harus memperhatikan faktor berikut:
1. Alat angkat yang digunakan memiliki safety factor minimal 20%, atau SWL ≥ 1,2 Berat beban
2. Setiap pengangkatan menggunakan boom crane, telescopic crane, tower crane, atau crane-crane lain yang
memiliki lengan, harus dibuat Lifting Plan terlebih dahulu, yang seminimalnya menginformasikan panjang
lengan yang digunakan serta Safe Working Radius.
3. Setiap alat harus memiliki SILO yang masih aktif dan dikeluarkan oleh regulator yang berwenang.
4. Jika digunakan mobile crane (Crawler atau pneumatic) harus dipastikan bahwa landasan tanah landasan
crane harus stabil, jika perlu dapat ditambahkan steel plate di bawah crane.
5. Ketika proses pengangkatan pastikan bahwa load indicator menunjukkan bahwa crane masih dalam posisi
aman (tidak terjadi overload).

Berat Beban yang diizinkan

Berat Beban di-main hoist

Rasio: max 83 %

Contoh Load Indicator

Manual Produk – Sheet Pile


9
1. Pengangkatan

E1. Cara Perhitungan SWL Crane ber-lengan


Berikut adalah uraian langkah-langkah yang harus dilalui untuk mengetahui nilai SWL crane:
1. Hitung berat beban yang diangkat, lakukan amplifikasi beban dengan mengkalikannya dengan SF (1,2)
2. Tentukan faktor reduksi crane, faktor reduksi crane berkisar 80 – 100 %(Nilai faktor reduksi bisa didapatkan
dari riwayat kondisi alat, umur pemakaian alat dan kemampuan operator)
3. Tentukan panjang boom minimal, berdasarkan elevasi tertinggi pengangkatan dan radius boom maksimal
rencana
4. Cari load chart dari crane yang digunakan, kemudian tentukan crane yang memiliki spesifikasi yang
mempertimbangkan beban terfaktor, SWL tereduksi, panjang boom minimal, dan radius boom maksimal
rencana.
E2. Contoh Perhitungan SWL Crane ber-lengan
Data Kasus:
1. Barang yang akan diangkat: CCSP dengan dimensi W 500 B; L = 18 m
2. Beberapa pilihan crane yang akan disewa memiliki umur yang sama, yakni berkisar 5 – 6 tahun
3. Elevasi hook rencana ada pada 15 m di atas tanah, dengan rencana radius boom maksimal adalah 22 m.
4. Menggunakan crane 150 ton
Solusi :
1. Berat CCSP: 8,2 Ton, (Lihat tabel Hal. 5)
2. Berat beban terfaktor yang diangkat: 8,2 x 1,2 = 9,84 ton L
3. Kebutuhan panjang boom = 𝑅 2 + 𝐻 2 = 222 + 152 = 27 m H
4. Diasumsikan bahwa faktor reduksi adalah 90%
H

Manual Produk – Sheet Pile


10
1. Pengangkatan

E2. Contoh Perhitungan SWL Crane ber-lengan


Berikut adalah contoh load chart crane 150 ton

Boom Length (m)


R
(m) 18 21 24 27 30 33 36 40 43 46
SWL Crane = 28,7 Ton
5 150 149.6 ● ● ● ● ● ● ● ● SWL Crane tereduksi = 28,7 x 90% = 25,83 Ton
6 150 149.6 149.3 133.6 ● ● ● ● ● ●
7 136.6 136.2 135.9 130.8 119.7 100 ● ● ● ●
8 115 114.6 114.3 114.1 113.8 100 98 89.5 ● ● Validasi:
9 100.3 100.1 99.9 99.8 99.6 99.4 95 88.5 81.7 75 Syarat: SWL reduksi ≥ beban terfaktor
10 85.3 85.1 84.9 84.8 84.6 84.5 84.3 84 79.6 74.5
25,83 Ton ≥ 9,84 Ton → OK!
12 65.5 65.3 65 64.9 64.7 64.6 64.5 64.3 64.2 64
14 53 52.7 52.5 52.3 52.1 52 51.9 51.6 51.5 51.3
16 44.4 44.1 43.8 43.6 43.4 43.3 43.2 42.9 42.8 42.6
18 39.7 37.8 37.5 37.3 37.1 36.9 36.8 36.5 36.4 36.2
20 ● 33 32.7 32.5 32.2 32.1 32 31.7 31.5 31.3
22 ● 32.9 28.9 28.7 28.4 28.3 28.1 27.8 27.7 27.5
24 ● ● 27.8 25.7 25.4 25.2 25.1 24.7 24.6 24.4
26 ● ● ● 24 22.9 22.7 22.5 22.2 22.1 21.8
28 ● ● ● ● 20.8 20.6 20.4 20.1 19.9 19.7
30 ● ● ● ● ● 18.8 18.6 18.3 18.1 17.9
32 ● ● ● ● ● 18.3 17.1 16.7 16.6 16.3
34 ● ● ● ● ● ● 16.2 15.4 15.2 13.8
36 ● ● ● ● ● ● ● 14.3 14.1 13.6
38 ● ● ● ● ● ● ● ● 13 12.8
40 ● ● ● ● ● ● ● ● 12.8 11.9
42 ● ● ● ● ● ● ● ● ● 11.4

Manual Produk – Sheet Pile


11
2. PENYIMPANAN

Manual Produk – Sheet Pile


12
2. Penyimpanan

A. Persiapan Lahan
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian mengenai lahan yang akan digunakan untuk penyimpanan adalah
sebagai berikut:

1. Lahan yang akan digunakan harus padat dan rata


2. Pastikan bahwa lahan yang akan digunakan terbebas dari genangan air
3. Jika lahan yang digunakan memiliki daya dukung yang kurang baik, kurang rata, dan tergenang air maka
perlu dilakukan treatment pada landasan (dapat ditimbun dengan split ataupun levelling permukaan
dengan balok kayu/beton)

Penampang permukaan tanah yang kurang baik :


Berpotensi menimbulkan genangan air
Х
Permukaan tidak rata

Treatment landasan
Treatment landasan

Permukaan tanah ditimbun


dengan split

Balok Kayu

Levelling menggunakan
balok kayu/beton

3-4 m 3-4 m 3-4 m

Manual Produk – Sheet Pile


13
2. Penyimpanan

B. Aturan Penumpukan
I. Di Stockyard

Kayu Ganjal Balok Beton


Uk. 12 cm x 6 cm 30 cm x 30 cm
Kayu Ganjal
Uk. 12 cm x 6 cm Balok Beton
(dipotong) TYPE Ukuran Balok Panjang
30 cm x 30 cm CCSP Kayu Potong
Note : (cm) (cm)
1. Kayu ganjal diletakkan di tiap baris tumpukan produk
W-325 – W 350 6 x 12 15
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara uk 12x6 cm
W-400 – W 450 6 x 12 20
3. Tumpukan maksimum yang diijinkan maksimal 7 Tumpukan
W-500 – W 600 6 x 12 25

Manual Produk – Sheet Pile


14
2. Penyimpanan

B. Aturan Penumpukan
II. Di Site Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara uk 12x6 cm
3. Tumpukan maksimum yang diijinkan maksimal 5 Tumpukan
untuk CBR < 6% daan 7 tumpuk untuk CBR > 6%

Balok Beton
30 cm x 30 cm
Kayu Ganjal dipotong per 25 cm
Uk. 12 cm x 6 cm

Balok Beton
30 cm x 30 cm
Kayu Ganjal
Uk. 12 cm x 6 cm

Manual Produk – Sheet Pile


15
2. Penyimpanan

B. Aturan Penumpukan
III. Jenis Penumpukan yang tidak diizinkan

Х Х Х

Antar baris tidak diberi ganjal Penumpukan pada baris ke 2 miring Tanpa menggunakan kayu ganjal

Х Х

Diletakan pada bidang yang miring Ditumpuk pada bidang tidak rata

Manual Produk – Sheet Pile


16
3. Pengiriman

Manual Produk – Sheet Pile


17
3. Pengiriman

A. Pengangkutan Moda Darat


Jenis truk yang digunakan untuk pengangkutan produk di darat adalah Flatbed trailer truck. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan truk :

1. Pastikan bahwa kendaraan yang akan digunakan telah lolos uji KIR
2. Pastikan bahwa pengemudi memiliki surat izin yang sesuai memiliki SIM B1, dalam kondisi sadar dan
sehat
3. Pastikan bahwa truk telah memiliki izin surat jalan
4. Lihat tabel berikut untuk mengetahui rekomendasi kendaraan dan jumlah produk yang disarankan.
5. Truk disarankan berjalan pada kecepatan 40 km/jam hingga 60 km/jam dan tidak melebihi batas
kecepatan maksimal jalan.
6. Produk diperbolehkan untuk overlap ke belakang truk, panjang overlap max 0,2 x Panjang Produk

Jumlah Produk Yang Disarankan untuk panjang tertentu


Tipe CCSP
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
W325 8 7 7 10 9 9 8
W350 7 7 6 9 8 8 7 7
W400 7 6 5 8 8 7 7 6 8
W450 6 5 5 7 7 6 6 6 7 6
W500 6 5 5 7 7 6 6 6 7 6 6
W600 5 5 4 7 6 6 5 5 6 6 5 5 5 5 Flatbed Sliding Trailer Truck
Jumlah Produk Yang Disarankan untuk panjang tertentu
Tipe FCSP
8 9 10 11 12 13 14 15
220 9 8 8 12 11 10 9 9
320 7 6 5 8 8 7 7 6

20 40 70
Jenis Truk Flatbed 6 m (maks 20 Ton) Flatbed 12 m (maks 35 Ton) Flatbed Sliding 12 m (maks 45 Ton)

Flatbed Trailer Truck


Manual Produk – Sheet Pile
18
3. Pengiriman

A. Pengangkutan Moda Darat TYPE Jumlah


CCSP tumpukan
I. Pengangkutan yang ideal maksimum

W-325 – W 5
350
W-400 – W 4
450
W-500 – W 3
600
Rantai Sling
Karet Pelindung Kayu Ganjal
(Potongan Ban) 12 cm x 6 cm
Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang. Direkomendasikan sling
diletakan segaris dengan kayu ganjal.
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Usahakan diameter produk yang diangkut memiliki diameter
yang sama
6. Jumlah ikatan sling min. 3 ikatan, yang diletakkan pada
tengah bentang dan kedua titik angkat.
7. Kelandaian maksimal jalan yaitu max 8% (Modul RDE
10:Perencanaan Geometrik Jalan)
8. Untuk tipe FCSP maksimal tinggi tumpukan adalah 2.4 meter.
3-4 m 3-4 m 3-4 m 3-4 m

Manual Produk – Sheet Pile


19
3. Pengiriman

II. Pengangkutan berbeda Produk

Kayu Ganjal
12 cm x 6 cm

Rantai Sling
Karet Pelindung
(Potongan Ban)

Note :
1. Kayu ganjal diletakkan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Tumpukan paling bawah merupakan diameter terbesar,
kemudian tumpukan diatasnya merupakan diameter yang lebih
kecil
6. Jumlah ikatan sling min. 3 ikatan, yang diletakan pada tengah
bentang dan kedua titik angkat.
7. Kelandaian maksimal jalan 8% (Modul RDE 10:Perencanaan
Geometrik Jalan)

Manual Produk – Sheet Pile


20
3. Pengiriman

III. Pengangkutan dengan panjang produk melebihi panjang bed truck

Note :
1. Kayu ganjal diletakkan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Panjang overlap ke belakang maksimal 0,2 Panjang Produk
atau 2 meter, dan overlap ke depan menyesuaikan dimensi
truk
6. Pada bagian ujung depan dan belakang diberi hazard triangle
yang bersifat reflektif

Karet Pelindung Rantai Sling Hazard Triangle


(Potongan Ban)

Kayu Ganjal
12 cm x 6 cm

menyesuaikan 0,75 m 3-4 m 3-4 m 3-4 m 3-4 m 0,75 m Max 0,2 L


Atau 2 meter

Berdasarkan SK.727/AJ307/DRJD/2004

Manual Produk – Sheet Pile


21
3. Pengiriman

III. Pengangkutan yang tidak diperkenankan

Tidak Menggunakan Karet Pelindung Pengikatan kurang memadai

Corugated Sheet Pile diletakan paling bawah Perletakan produk tidak sentris, berat tidak
Terpusat di tengah

Manual Produk – Sheet Pile


22
3. Pengiriman
B. Pengangkutan Moda Laut
I. Metode Pengiriman Yang disarankan Sling Rope

AB
B
B
B
B
B
Kayu Penyangga B
Pada Bidang yang Datar antar produk Catatan :
A
Papan Penyangga
Di Dua sisi A = 0,25 m
B≤4m
Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Diantara produk wajib diletakan kayu penyangga vertikal minimal 2 Kayu Ganjal
buah pada kedua ujung produk. Di Tiap Baris
3. Material kayu ganjal dan papan penyangga yang digunakan berupa
kayu meranti atau setara
4. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai sling
telah mengikat dengan kencang
5. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas kapal
6. Pastikan kapal yang digunakan layak jalan (memenuhi syarat baik Kayu Ganjal
secara teknis maupun dokumen) 12 cm x 6 cm
7. Tinggi maksimum penumpukan mengikuti tinggi maksimum
penumpukan di stockyard (7 Tumpukan)
8. Jika Penumpukan berbeda produk, maka baris paling bawah
merupakan produk FCSP

Manual Produk – Sheet Pile


23
3. Pengiriman

II. Metode Pengiriman Yang Tidak Disarankan

Tidak menggunakan papan ganjal Menempatkan benda lain yang berat di atas tumpukan produk

Manual Produk – Sheet Pile


24
4. Penurunan Produk

Manual Produk – Sheet Pile


25
4. Penurunan

A. Persiapan Penurunan
Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum penurunan produk yakni:
1. Persiapkan alat angkat yang sesuai dengan berat maksimal dari produk yang akan dipindahkan (lihat
bagian 1-Pengangkatan)
2. Persiapkan lahan untuk menempatkan produk (lihat bagian 2-penumpukan)
3. Sediakan minimal 4 orang tenaga kerja yang akan mengkordinasikan posisi produk yang akan
diturunkan, 2 orang berada di armada dan 2 orang lagi berada di area penumpukan produk
4. Tenaga kerja truk crane harus memiliki surat izin dari lembaga yang terkait
5. Counterweight dari crane harus sesuai untuk mencegah agar truk crane tidak terguling
6. Pastikan bahwa seluruh alat yang digunakan (sling rope, sling fiber, hook, truk crane) dalam kondisi yang
layak

Manual Produk – Sheet Pile


26
4. Penurunan

B. Metode Penurunan
Lifting beam Tanpa Lifting Beam

Penurunan menggunakan lifting beam Penurunan tanpa menggunakan lifting beam

R Rigger :

Bertugas untuk mengarahkan operator


crane dengan menggunakan isyarat
yang menjadi standar internasional
(OHSA atau ANSI)

Note :
Titik angkat, kapasitas sling, dan sudut pengangkatan harus
sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pada bagian
pengangkatan.
Penurunan menggunakan dua crane

Manual Produk – Sheet Pile


27
5. Persiapan Pemancangan

Manual Produk – Sheet Pile


28
5. Persiapan Pemancangan

A. Flowchart Pemancangan
Perhatikan dan pahami flowchart pemancangan berikut

M
Tentukan Spesifikasi Alat Pancang
U Kumpulkan Data
(Hydraulic Hammer/Drop Hammer/
(Hasil Uji SPT/Boring, Kordinat Sheet
L pile, Sudut Sheet pile, spesifikasi
Single Act Hammer/Double Act
Hammer/Diesel Hammer/Vibro
I Sheet pile, berat hammer, stroke)
Hammer, Berat Hammer)
A
I

Persiapan Pancang Persiapan Site


(Pengangkatan sheet pile, (Marking Posisi Pemancangan;
Positioning sheet pile) Positioning Crane dan leader; setting
Hammer)

Pemancangan
SELESAI

Manual Produk – Sheet Pile


29
5. Persiapan Pemancangan

B. Pengumpulan Data
Berikut merupakan data yang harus dikumpulkan :

1. Data SPT dan Boring Log : Data ini digunakan untuk menentukan kedalaman final set rencana serta
penentuan jenis alat pancang yang akan digunakan
2. Kordinat sheet pile : Digunakan untuk merencanakan posisi crane yang ideal, serta untuk marking posisi
pemancangan
3. Sudut Pemancangan : Untuk mengetahui kemiringan pemancangan rencana
4. Spesifkasi Sheet pile : Untuk menghitung perkiraan penetrasi final set, dan perkiraan berat hammer yang
digunakan
5. Berat hammer : Untuk memperkirakan penetrasi final set serta daya dukung tiang pancang aktual
berdasarkan persamaan energi
6. Hammer stroke : Untuk memperkirakan penetrasi final set serta daya dukung tiang pancang aktual
berdasarkan persamaan energi

Manual Produk – Sheet Pile


30
5. Persiapan Pemancangan

C. Pemilihan Jenis Alat Pancang


No Jenis Palu Kelebihan Kekurangan Produk
1 Drop Hammer - Memungkinkan variasi berat dan - Frekuensi pukulan yang sangat rendah FCSP
kecepatan pukulan yang besar - Efisiensi berkurang akibat penarikan tali
- Biaya awal yang rendah dan umur layan - Tidak dapat digunakan sebagai pile
yang relatif panjang extractor
- Sederhana digunakan di lokasi terpencil - Tidak dapat digunakan pada lokasi
dimana perlengkapan lainnya tidak dapat dengan ruangan atas terbatas
diperoleh
2 Single Acting - Desain yang sederhana dan dapat - Rate pukulan relatif rendah (50-60 FCSP
Air diandalkan dalam penggunaannya blow/minute)
- Dapat digunakan disemua kondisi tanah, - Tidak dapat digunakan sebagai
namun lebih efektif dalam penetrasi extractor
lempung teguh
3 Double acting - Frekuensi pukulan yang tinggi (90-150 - Kecepatan pukulan yang relatif tinggi FCSP
air blow/minute) menjaga tiang dan menghasilkan deformasi kepala dari
penetrasi cepat tiang dengan kuat tekan rendah
- Dapat digunakan dalam posisi horizontal - Kompresor yang besar dibutuhkan
- Bekerja sangat baik di tanah berpasir, selama pengoperasian
namun dapat digunakan di semua jenis - Efek rebound menghasilkan variasi
tanah energi palu
- Dapat digunakan sebagai pile extractor
- Pemukul yang tertutup memungkinkan
pemancangan di bawah air

Manual Produk – Sheet Pile


31
5. Persiapan Pemancangan

C. Pemilihan Jenis Alat Pancang


No Jenis Palu Kelebihan Kekurangan Produk
4 Single Acting - Tidak memerlukan sumber energi luar - Tidak dapat digunakan sebagai pile FCSP
Diesel Hammer - Berat yang ringan dan dengan mudah extractor
dipindahkan - Dalam pemancangan lunak, dapat mati
- Biaya operasi rendah akibat rebound yang tidak mencukupi
- Mudah dioperasikan pada cuaca dingin - Langkah panjang dari pemukul dapat
menyebabkan retak tension pada tiang
beton
- Sistem pembakaran dengan jenis diesel
5 Double acting - Tidak memerlukan sumber energi luar - Berat palu relatif lebih berat FCSP
diesel hammer - Frekuensi rate pukulan tinggi (80 dibandingkan dengan single acting
blow/minute) diesel hammer
- Sistem pembakaran atomisasi
menyulitkan penggunaan
6 Hydraulic - Efisiensi dalam konversi energi dari - Biaya yang mahal untuk penyewaan FCSP
Hammer sumber tenaga dan transfer gaya maupun pembelian
tumbukan - Lebih sulit dalam perawatan
- Dapat digunakan di bawah air dibandingkan palu lainnya
- Beberapa unit memliki fitur peredam
suara

7 Vibratory and - Frekuensi rate pukulan yang tinggi - Palu getar relatif berat CCSP
sonic power - Sesua untuk kondisi tanah dengan ikatan - Membutuhkan alat penanganan dengan
driven hammer yang kuat (kohesif) kapasitas lebih besar daripada untuk
palu tiang konvensional

Manual Produk – Sheet Pile


32
5. Persiapan Pemancangan

D. Penentuan Berat Hammer (Dropweight Hammer) Untuk FCSP


Berikut disajikan tabel untuk memperkirakan berat hammer yang akan digunakan:

Perkiraan Berat Hammer tiap Panjang Produk (Ton)


Type FCSP
8 9 10 11 12 13 14 15

220 1,7 1,9 2,0 2,1 2,3 2,4 2,6 2,7

320 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6

(Dikembangkan dari Buku Pondasi Tiang Pancang Vol. I, Ir. Sardjono HS)
Atau dapat digunakan persamaan berikut:
B = 0,5 P + 600

Dengan,
B = Berat Hammer (kg)
P = Berat Sheet Pile (kg)

Sumber: Buku Pondasi Tiang Pancang Vol. I, Ir. Sardjono HS

Manual Produk – Sheet Pile


33
5. Persiapan Pemancangan

D2. Penentuan Vibro Hammer Untuk CCSP


Berikut disajikan Nomogram untuk pemilihan Vibro hammer yang akan digunakan:
Korelasi Nilai Standard Penetration Test (SPT) dengan tingkat kesulitan pemancangan

Korelasi Nilai Sondir/Dutch Cone Penetration Test dengan tingkat kesulitan pemancangan

Manual Produk – Sheet Pile


34
5. Persiapan Pemancangan

D2. Penentuan Vibro Hammer Untuk CCSP


Contoh Data Standard Penetration Test (SPT)
➢ Direncanakan menggunakan CCSP
W325 dengan panjang total, L= 12
m, berat CCSP-nya 3945 Kg
➢ Ke dalam Penetrasi CCSP rencana
=9m
➢ Nilai kisaran N-SPT smpai dengan
kedalaman 9 m = 2 – 7
➢ Pemancangan dengan normal dan
extraction sehingga digunakan kurva
Normal Extra

Manual Produk – Sheet Pile


35
5. Persiapan Pemancangan

D2. Penentuan Vibro Hammer Untuk CCSP


Nomogram pemilihan jenis Vibro Hammer
➢ Tarik garis pada nomogram
yang menghubungkan ke dalam
penetrasi/Driving Depth dengan
Pile Weight
➢ Kemudian Tarik garis dari
persinggungan antara garis
tersebut dengan kurva normal
extracting ke atas, garis lurus ke
atas akan menunjukkan
besarnya Centrifugal Force yang
dibutuhkan
➢ Didapatkan kisaran angka 170
kN atau 170 : 9,807 m/s² =
17,33 ton
➢ Digunakan Vibro Hammer yang
menghasilkan Centrifugal Force
170 kN/17,33 ton.

Manual Produk – Sheet Pile


36
5. Persiapan Pemancangan

F. Pengaturan Arah Pemancangan (FCSP)

1 2 3

Untuk Arah Pemancangan Untuk Arah Pemancangan Dipasang pada Titik Awal Pemancangan

Manual Produk – Sheet Pile


37
5. Persiapan Pemancangan

F2. Pengaturan Arah Pemancangan (CCSP)

1 2 3

Optional Standar Produk Optional


Untuk Arah Pemancangan Untuk Arah Pemancangan Dipasang Pada Titik Awal Pemancangan

Manual Produk – Sheet Pile


38
6. Pemancangan

Manual Produk – Sheet Pile


39
6. Pemancangan

R
A. Pengangkatan Sheet Pile CCSP dan FCSP Rigger :
Bertugas untuk mengarahkan
I. Pengangkatan CCSP yang diizinkan
operator crane dengan menggunakan
isyarat yang menjadi standar
internasional (OHSA atau ANSI)

Alur Kerja :
1. Lakukan pengangkatan
produk menggunakan rope
crane
2. Setelah produk berdiri, bawa
sheet pile ke area
pemancangan
3. Posisikan sheetpile pada
guide beam dan
kencangkan menggunakan
bantuan tierfor.
Vibratory Hammer 4. Lepaskan Sling, dan ganti
menggunakan Vibro
Hammer

Note :
1. Pastikan Sling Pengangkatan memiliki faktor keamanan
≥ 1.5
2. Posisi pengangkatan harus pada titik angkat yang ada di
produk.(dijelaskan ada bagian 1. Pengangkatan)
3. Pastikan tanah rata dan padat

Manual Produk – Sheet Pile


40
6. Pemancangan

II. Pengangkatan CCSP yang tidak diizinkan

Posisi Sheet pile terbalik, pengangkatan dapat


menyebabkan patah produk

Terdapat gundukan pada tanah, crane berjalan mundur

Manual Produk – Sheet Pile


41
6. Pemancangan

R
III. Pengangkatan FCSP yang diizinkan Rigger :
Bertugas untuk mengarahkan
operator crane dengan menggunakan
isyarat yang menjadi standar
internasional (OHSA atau ANSI)

Alur Kerja :
1. Lakukan pengangkatan
produk menggunakan rope
crane
2. Setelah produk berdiri, bawa
sheet pile ke area
pemancangan
3. Posisikan sheetpile pada
guide beam dan
kencangkan menggunakan
bantuan tierfor.
4. Lepaskan Sling, dan ganti
menggunakan alat pancang

Note :
1. Pastikan Sling Pengangkatan memiliki faktor keamanan
≥ 1.5
Drop Hammer
2. Posisi pengangkatan harus pada titik angkat yang ada di
produk.(dijelaskan ada bagian 1. Pengangkatan)
3. Pastikan tanah rata dan padat

Manual Produk – Sheet Pile


42
6. Pemancangan

IV. Pengangkatan FCSP yang tidak diizinkan

pengangkatan tidak pada titik angkat yang


direkomendasikan

Manual Produk – Sheet Pile


43
6. Pemancangan

B. Pemancangan CCSP dan FCSP


I. Pemasangan Guide Beam CCSP dan FCSP

Guide Beam
terpasang pada
dua sisi

Guide Beam
(H-Beam)

1-2 m

Note :
Kedalaman 1. Pastikan tinggi kolom guide beam di atas permukaan
yang tanah berkisar 1-2 meter
diingingkan 2. Guide beam harus dipasang di dua sisi produk.
3. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancanagan produk CCSP maupun FCSP

Manual Produk – Sheet Pile


44
6. Pemancangan

II. Pemancangan CCSP


Vibratory Hammer

Note :
1. Pemancangan pada produk CCSP direkomendasikan
untuk menggunakan Vibratory Hammer.
Guide Beam 2. Proses penggetaran dilakukan secara berkala
(H-Beam) (Sequence). Setelah terdapat 2-4 buah sheet pile baru
dilakukan penggetaran digetarkan.Jika lebih dari itu
dikhawatirkan produk tidak simetris.
3. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancangan produk CCSP maupun FCSP
4. Hammer yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas
sheet pile yang akan dipancang.
5. Setelah pancang sudah terpasang, celah antar produk
2-4 BUAH ditutup menggunakan material epoxy.

Celah ditutup
menggunakan
material epoxy

Manual Produk – Sheet Pile


45
6. Pemancangan

Pemancangan tidak menggunakan guide beam

Posisi sheetpile tidak rata

Manual Produk – Sheet Pile


46
6. Pemancangan

II. Pemancangan FCSP

Diesel Hammer
Note :
1. Pemancangan pada produk FCSP dapat menggunakan
drop hammer maupun diesel hammer sesuai dengan
tipe FCSP dan kebutuhan di lapangan.
Satu Sumbu
2. Gunakan alas yang terbuat dari karet antara drop
hammer dan produk.
3. Proses pemancangan harus satu sumbu antara titik
pancang, produk dan alat pancang.
4. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancangan produk CCSP maupun FCSP
5. Hammer yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas
Guide Beam sheet pile yang akan dipancang
(H-Beam)

Celah ditutup
menggunakan material
epoxy

Manual Produk – Sheet Pile


47
6. Pemancangan

FCSP tidak satu sumbu terhadap alat pancang

Pemancangan tidak menggunakan guide beam

Manual Produk – Sheet Pile


48
7. Pemotongan dan Caping Beam

Manual Produk – Sheet Pile


49
7. Pemotongan dan Caping Beam

A. Pemotongan Pancang
I. Pemotongan Normal (tinggi sheetpile di permukaan < 1.5 meter)
1 2 3
30 cm

Alur Kerja :
1. Marking Area setinggi 30 cm (marking dapat disesuaikan
dengan elevasi di lapangan).
2. Potong area marking menggunakan gerinda dan di
bobok sampai terlihat PC Strand
3. Bersihkan sisa beton hingga terlihat PC Strand. .

Manual Produk – Sheet Pile


50
7. Pemotongan dan Caping Beam

II. Pemotongan tinggi sheet pile di permukaan < 4 meter

Alur Kerja :
1. Tahan Sheet pile yang akan dipotong menggunakan
excavator
2. Bobok Area Samping sheet pile, sisakan bagian
tengah
3. Potong strand di area yang telah dibobok.
4. Potong bagian sheet pile yang belum di bobok
menggunakan gerinda.
5. Potong sheet pile menggunakan exca dengan cara
didorong.
6. Bersihkan sisa beton sesuai dengan elevasi yang
sudah ditentukan hingga strand terlihat.

Note :
1. Pastikan Pekerja sudah menggunakan APD sesuai
dengan lingkungan dan kondisi kerja.
2. Pastikan alat yang digunakan masih laiak pakai dan
sudah dilakukan pengecekan kelaiakan sebelum
pemakaian.(SILO dll)
3. Pastikan Operator Excavator memiliki SIO yang masih
berlaku
4. Pastikan area kerja sudah steril.

Manual Produk – Sheet Pile


51
7. Pemotongan dan Caping Beam

III. Pemotongan tinggi sheet pile di permukaan > 4 meter

Alur Kerja :
1. Tahan Sheet pile yang akan dipotong menggunakan
Crane
2. Bobok Area Samping sheet pile hingga tengah ± 10
cm
3. Potong strand di area yang telah dibobok, sisakan 2-
3 strand agar sheet pile tidak mengayun ketika
ditahan dengan crane.
4. Rebahkan sheetpile menggunakan crane dan potong
strand yang tersisa.
5. Bersihkan sisa beton sesuai dengan elevasi yang
sudah ditentukan hingga strand terlihat.

Note :
1. Pastikan Pekerja sudah menggunakan APD sesuai
dengan lingkungan dan kondisi kerja.
2. Pastikan alat yang digunakan masih laiak pakai dan
sudah dilakukan pengecekan kelaiakan sebelum
pemakaian.(SILO)
3. Pastikan Operator Crane memiliki SIO yang masih
berlaku
4. Pastikan area kerja sudah steril.

Manual Produk – Sheet Pile


52
7. Pemotongan dan Caping Beam

B. Caping beam

1 Alur Kerja :
1. Pasang cetakan dasar pada CCSP/FCSP yang sudah
dipotong.
2. Letakan Penulangan capping beam sesuai gambar kerja.
3. Pasang dinding samping moulding pada capping Beam
CCSP/FCSP
4. Lakukan pengecoran pada area capping beam.

Note :
2
1. Pastikan ukuran moulding sudah sesuai dengan ukuran
capping beam
2. Pastikan seluruh aksesoris moulding terpasang dan
kuat.
3. Pembesian capping beam harus sesuai dengan gambar
kerja.

Manual Produk – Sheet Pile


53
7. Pemotongan dan Caping Beam

3 Alur Kerja :
1. Pasang cetakan dasar pada CCSP/FCSP yang sudah
dipotong.
2. Letakan Penulangan capping beam sesuai gambar kerja.
3. Pasang dinding samping moulding pada capping Beam
CCSP/FCSP
4. Lakukan pengecoran pada area capping beam.

Note : 4
1. Pastikan moulding sudah diberikan minyak moulding.
2. Pastikan beton yang digunakan sudah sesuai dengan
desain.

Manual Produk – Sheet Pile


54
LAMPIRAN

Isyarat Rigger

Berhenti Berhenti Karena Naikan Beban Angkat Boom Putar Takel Perpendek Boom
Kondisi darurat (Telescopic Crane)

Naikan Boom dan Pekerjaan berhenti Turunkan Beban Turunkan Boom Geser Takel Perpanjang Boom
Turunkan Beban (Telescopic Crane)

Turunkan Boom dan Menaikan/ Gunakan Geser Crane Geser Crane Trolley travel
Naikan Beban Menurunkan Auxiliary hoist/ 2-Track 1-Track
Beban perlahan Whipline (Crawler Crane) (Crawler Crane)

Sumber : Osha.gov

Manual Produk – Sheet Pile


55
Dedication for Movement

Manual Produk – Spun Pile

Anda mungkin juga menyukai