MANUAL PRODUK
Sheet Pile
PETA PROSES PRODUK SHEET PILE
Mulai
1 2 3
Penurunan Produk
(Hal 25)
7 6 5 4
Selesai
(Height )
H
(Thickness)
t
L W
(Length) (Width)
T = SF x 0,5 x Q x L
Dimana,
T = Kapasitas Sling yang dibutuhkan (Ton)
Q = Berat per meter produk (Ton/m) -> Lihat tabel spesifikasi produk di halaman 3 dan 4
L = Panjang Produk yang akat diangkat (m)
SF = 3
C. Metode Pengangkatan
I. Metode A (Dilakukan pada titik angkat) Dianjurkan!
Note :
1. Gunakan peralatan pengangkatan yang sesuai, pastikan
bahwa crane dan sling sudah sesuai dengan syarat ditetapkan
point A dan B
Wire Rope 2. Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut
pengangkatan) minimal 600
α ≥ 600 α ≥ 600
3. Jarak titik angkat (A) dapat dilihat pada tabel berikut
L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2
A L-2A A A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,
L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2
A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4
A L-2A A
L
C. Metode Pengangkatan
L (m) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
A (m) 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8
Wire Rope
α ≤ 600 α ≤ 600
A L-2A A
Tidak boleh Sudut yang terbentuk antara sling dengan produk (sudut pengangkatan) ≤ 600
Rasio: max 83 %
A. Persiapan Lahan
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian mengenai lahan yang akan digunakan untuk penyimpanan adalah
sebagai berikut:
Treatment landasan
Treatment landasan
Balok Kayu
Levelling menggunakan
balok kayu/beton
B. Aturan Penumpukan
I. Di Stockyard
B. Aturan Penumpukan
II. Di Site Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara uk 12x6 cm
3. Tumpukan maksimum yang diijinkan maksimal 5 Tumpukan
untuk CBR < 6% daan 7 tumpuk untuk CBR > 6%
Balok Beton
30 cm x 30 cm
Kayu Ganjal dipotong per 25 cm
Uk. 12 cm x 6 cm
Balok Beton
30 cm x 30 cm
Kayu Ganjal
Uk. 12 cm x 6 cm
B. Aturan Penumpukan
III. Jenis Penumpukan yang tidak diizinkan
Х Х Х
Antar baris tidak diberi ganjal Penumpukan pada baris ke 2 miring Tanpa menggunakan kayu ganjal
Х Х
Diletakan pada bidang yang miring Ditumpuk pada bidang tidak rata
1. Pastikan bahwa kendaraan yang akan digunakan telah lolos uji KIR
2. Pastikan bahwa pengemudi memiliki surat izin yang sesuai memiliki SIM B1, dalam kondisi sadar dan
sehat
3. Pastikan bahwa truk telah memiliki izin surat jalan
4. Lihat tabel berikut untuk mengetahui rekomendasi kendaraan dan jumlah produk yang disarankan.
5. Truk disarankan berjalan pada kecepatan 40 km/jam hingga 60 km/jam dan tidak melebihi batas
kecepatan maksimal jalan.
6. Produk diperbolehkan untuk overlap ke belakang truk, panjang overlap max 0,2 x Panjang Produk
20 40 70
Jenis Truk Flatbed 6 m (maks 20 Ton) Flatbed 12 m (maks 35 Ton) Flatbed Sliding 12 m (maks 45 Ton)
W-325 – W 5
350
W-400 – W 4
450
W-500 – W 3
600
Rantai Sling
Karet Pelindung Kayu Ganjal
(Potongan Ban) 12 cm x 6 cm
Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang. Direkomendasikan sling
diletakan segaris dengan kayu ganjal.
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Usahakan diameter produk yang diangkut memiliki diameter
yang sama
6. Jumlah ikatan sling min. 3 ikatan, yang diletakkan pada
tengah bentang dan kedua titik angkat.
7. Kelandaian maksimal jalan yaitu max 8% (Modul RDE
10:Perencanaan Geometrik Jalan)
8. Untuk tipe FCSP maksimal tinggi tumpukan adalah 2.4 meter.
3-4 m 3-4 m 3-4 m 3-4 m
Kayu Ganjal
12 cm x 6 cm
Rantai Sling
Karet Pelindung
(Potongan Ban)
Note :
1. Kayu ganjal diletakkan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Tumpukan paling bawah merupakan diameter terbesar,
kemudian tumpukan diatasnya merupakan diameter yang lebih
kecil
6. Jumlah ikatan sling min. 3 ikatan, yang diletakan pada tengah
bentang dan kedua titik angkat.
7. Kelandaian maksimal jalan 8% (Modul RDE 10:Perencanaan
Geometrik Jalan)
Note :
1. Kayu ganjal diletakkan di tiap baris tumpukan produk
2. Material kayu ganjal yang digunakkan berupa kayu meranti
atau setara
3. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai
sling telah mengikat dengan kencang
4. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas truck
5. Panjang overlap ke belakang maksimal 0,2 Panjang Produk
atau 2 meter, dan overlap ke depan menyesuaikan dimensi
truk
6. Pada bagian ujung depan dan belakang diberi hazard triangle
yang bersifat reflektif
Kayu Ganjal
12 cm x 6 cm
Berdasarkan SK.727/AJ307/DRJD/2004
Corugated Sheet Pile diletakan paling bawah Perletakan produk tidak sentris, berat tidak
Terpusat di tengah
AB
B
B
B
B
B
Kayu Penyangga B
Pada Bidang yang Datar antar produk Catatan :
A
Papan Penyangga
Di Dua sisi A = 0,25 m
B≤4m
Note :
1. Kayu ganjal diletakan di tiap baris tumpukan produk
2. Diantara produk wajib diletakan kayu penyangga vertikal minimal 2 Kayu Ganjal
buah pada kedua ujung produk. Di Tiap Baris
3. Material kayu ganjal dan papan penyangga yang digunakan berupa
kayu meranti atau setara
4. Ikatan rantai sling harus diperhatikan, pastikan bahwa rantai sling
telah mengikat dengan kencang
5. Jumlah produk yang diangkut mengikuti kapasitas kapal
6. Pastikan kapal yang digunakan layak jalan (memenuhi syarat baik Kayu Ganjal
secara teknis maupun dokumen) 12 cm x 6 cm
7. Tinggi maksimum penumpukan mengikuti tinggi maksimum
penumpukan di stockyard (7 Tumpukan)
8. Jika Penumpukan berbeda produk, maka baris paling bawah
merupakan produk FCSP
Tidak menggunakan papan ganjal Menempatkan benda lain yang berat di atas tumpukan produk
A. Persiapan Penurunan
Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum penurunan produk yakni:
1. Persiapkan alat angkat yang sesuai dengan berat maksimal dari produk yang akan dipindahkan (lihat
bagian 1-Pengangkatan)
2. Persiapkan lahan untuk menempatkan produk (lihat bagian 2-penumpukan)
3. Sediakan minimal 4 orang tenaga kerja yang akan mengkordinasikan posisi produk yang akan
diturunkan, 2 orang berada di armada dan 2 orang lagi berada di area penumpukan produk
4. Tenaga kerja truk crane harus memiliki surat izin dari lembaga yang terkait
5. Counterweight dari crane harus sesuai untuk mencegah agar truk crane tidak terguling
6. Pastikan bahwa seluruh alat yang digunakan (sling rope, sling fiber, hook, truk crane) dalam kondisi yang
layak
B. Metode Penurunan
Lifting beam Tanpa Lifting Beam
R Rigger :
Note :
Titik angkat, kapasitas sling, dan sudut pengangkatan harus
sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pada bagian
pengangkatan.
Penurunan menggunakan dua crane
A. Flowchart Pemancangan
Perhatikan dan pahami flowchart pemancangan berikut
M
Tentukan Spesifikasi Alat Pancang
U Kumpulkan Data
(Hydraulic Hammer/Drop Hammer/
(Hasil Uji SPT/Boring, Kordinat Sheet
L pile, Sudut Sheet pile, spesifikasi
Single Act Hammer/Double Act
Hammer/Diesel Hammer/Vibro
I Sheet pile, berat hammer, stroke)
Hammer, Berat Hammer)
A
I
Pemancangan
SELESAI
B. Pengumpulan Data
Berikut merupakan data yang harus dikumpulkan :
1. Data SPT dan Boring Log : Data ini digunakan untuk menentukan kedalaman final set rencana serta
penentuan jenis alat pancang yang akan digunakan
2. Kordinat sheet pile : Digunakan untuk merencanakan posisi crane yang ideal, serta untuk marking posisi
pemancangan
3. Sudut Pemancangan : Untuk mengetahui kemiringan pemancangan rencana
4. Spesifkasi Sheet pile : Untuk menghitung perkiraan penetrasi final set, dan perkiraan berat hammer yang
digunakan
5. Berat hammer : Untuk memperkirakan penetrasi final set serta daya dukung tiang pancang aktual
berdasarkan persamaan energi
6. Hammer stroke : Untuk memperkirakan penetrasi final set serta daya dukung tiang pancang aktual
berdasarkan persamaan energi
7 Vibratory and - Frekuensi rate pukulan yang tinggi - Palu getar relatif berat CCSP
sonic power - Sesua untuk kondisi tanah dengan ikatan - Membutuhkan alat penanganan dengan
driven hammer yang kuat (kohesif) kapasitas lebih besar daripada untuk
palu tiang konvensional
(Dikembangkan dari Buku Pondasi Tiang Pancang Vol. I, Ir. Sardjono HS)
Atau dapat digunakan persamaan berikut:
B = 0,5 P + 600
Dengan,
B = Berat Hammer (kg)
P = Berat Sheet Pile (kg)
Korelasi Nilai Sondir/Dutch Cone Penetration Test dengan tingkat kesulitan pemancangan
1 2 3
Untuk Arah Pemancangan Untuk Arah Pemancangan Dipasang pada Titik Awal Pemancangan
1 2 3
R
A. Pengangkatan Sheet Pile CCSP dan FCSP Rigger :
Bertugas untuk mengarahkan
I. Pengangkatan CCSP yang diizinkan
operator crane dengan menggunakan
isyarat yang menjadi standar
internasional (OHSA atau ANSI)
Alur Kerja :
1. Lakukan pengangkatan
produk menggunakan rope
crane
2. Setelah produk berdiri, bawa
sheet pile ke area
pemancangan
3. Posisikan sheetpile pada
guide beam dan
kencangkan menggunakan
bantuan tierfor.
Vibratory Hammer 4. Lepaskan Sling, dan ganti
menggunakan Vibro
Hammer
Note :
1. Pastikan Sling Pengangkatan memiliki faktor keamanan
≥ 1.5
2. Posisi pengangkatan harus pada titik angkat yang ada di
produk.(dijelaskan ada bagian 1. Pengangkatan)
3. Pastikan tanah rata dan padat
R
III. Pengangkatan FCSP yang diizinkan Rigger :
Bertugas untuk mengarahkan
operator crane dengan menggunakan
isyarat yang menjadi standar
internasional (OHSA atau ANSI)
Alur Kerja :
1. Lakukan pengangkatan
produk menggunakan rope
crane
2. Setelah produk berdiri, bawa
sheet pile ke area
pemancangan
3. Posisikan sheetpile pada
guide beam dan
kencangkan menggunakan
bantuan tierfor.
4. Lepaskan Sling, dan ganti
menggunakan alat pancang
Note :
1. Pastikan Sling Pengangkatan memiliki faktor keamanan
≥ 1.5
Drop Hammer
2. Posisi pengangkatan harus pada titik angkat yang ada di
produk.(dijelaskan ada bagian 1. Pengangkatan)
3. Pastikan tanah rata dan padat
Guide Beam
terpasang pada
dua sisi
Guide Beam
(H-Beam)
1-2 m
Note :
Kedalaman 1. Pastikan tinggi kolom guide beam di atas permukaan
yang tanah berkisar 1-2 meter
diingingkan 2. Guide beam harus dipasang di dua sisi produk.
3. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancanagan produk CCSP maupun FCSP
Note :
1. Pemancangan pada produk CCSP direkomendasikan
untuk menggunakan Vibratory Hammer.
Guide Beam 2. Proses penggetaran dilakukan secara berkala
(H-Beam) (Sequence). Setelah terdapat 2-4 buah sheet pile baru
dilakukan penggetaran digetarkan.Jika lebih dari itu
dikhawatirkan produk tidak simetris.
3. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancangan produk CCSP maupun FCSP
4. Hammer yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas
sheet pile yang akan dipancang.
5. Setelah pancang sudah terpasang, celah antar produk
2-4 BUAH ditutup menggunakan material epoxy.
Celah ditutup
menggunakan
material epoxy
Diesel Hammer
Note :
1. Pemancangan pada produk FCSP dapat menggunakan
drop hammer maupun diesel hammer sesuai dengan
tipe FCSP dan kebutuhan di lapangan.
Satu Sumbu
2. Gunakan alas yang terbuat dari karet antara drop
hammer dan produk.
3. Proses pemancangan harus satu sumbu antara titik
pancang, produk dan alat pancang.
4. Guide beam wajib dipasang pada setiap proses
pemancangan produk CCSP maupun FCSP
5. Hammer yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas
Guide Beam sheet pile yang akan dipancang
(H-Beam)
Celah ditutup
menggunakan material
epoxy
A. Pemotongan Pancang
I. Pemotongan Normal (tinggi sheetpile di permukaan < 1.5 meter)
1 2 3
30 cm
Alur Kerja :
1. Marking Area setinggi 30 cm (marking dapat disesuaikan
dengan elevasi di lapangan).
2. Potong area marking menggunakan gerinda dan di
bobok sampai terlihat PC Strand
3. Bersihkan sisa beton hingga terlihat PC Strand. .
Alur Kerja :
1. Tahan Sheet pile yang akan dipotong menggunakan
excavator
2. Bobok Area Samping sheet pile, sisakan bagian
tengah
3. Potong strand di area yang telah dibobok.
4. Potong bagian sheet pile yang belum di bobok
menggunakan gerinda.
5. Potong sheet pile menggunakan exca dengan cara
didorong.
6. Bersihkan sisa beton sesuai dengan elevasi yang
sudah ditentukan hingga strand terlihat.
Note :
1. Pastikan Pekerja sudah menggunakan APD sesuai
dengan lingkungan dan kondisi kerja.
2. Pastikan alat yang digunakan masih laiak pakai dan
sudah dilakukan pengecekan kelaiakan sebelum
pemakaian.(SILO dll)
3. Pastikan Operator Excavator memiliki SIO yang masih
berlaku
4. Pastikan area kerja sudah steril.
Alur Kerja :
1. Tahan Sheet pile yang akan dipotong menggunakan
Crane
2. Bobok Area Samping sheet pile hingga tengah ± 10
cm
3. Potong strand di area yang telah dibobok, sisakan 2-
3 strand agar sheet pile tidak mengayun ketika
ditahan dengan crane.
4. Rebahkan sheetpile menggunakan crane dan potong
strand yang tersisa.
5. Bersihkan sisa beton sesuai dengan elevasi yang
sudah ditentukan hingga strand terlihat.
Note :
1. Pastikan Pekerja sudah menggunakan APD sesuai
dengan lingkungan dan kondisi kerja.
2. Pastikan alat yang digunakan masih laiak pakai dan
sudah dilakukan pengecekan kelaiakan sebelum
pemakaian.(SILO)
3. Pastikan Operator Crane memiliki SIO yang masih
berlaku
4. Pastikan area kerja sudah steril.
B. Caping beam
1 Alur Kerja :
1. Pasang cetakan dasar pada CCSP/FCSP yang sudah
dipotong.
2. Letakan Penulangan capping beam sesuai gambar kerja.
3. Pasang dinding samping moulding pada capping Beam
CCSP/FCSP
4. Lakukan pengecoran pada area capping beam.
Note :
2
1. Pastikan ukuran moulding sudah sesuai dengan ukuran
capping beam
2. Pastikan seluruh aksesoris moulding terpasang dan
kuat.
3. Pembesian capping beam harus sesuai dengan gambar
kerja.
3 Alur Kerja :
1. Pasang cetakan dasar pada CCSP/FCSP yang sudah
dipotong.
2. Letakan Penulangan capping beam sesuai gambar kerja.
3. Pasang dinding samping moulding pada capping Beam
CCSP/FCSP
4. Lakukan pengecoran pada area capping beam.
Note : 4
1. Pastikan moulding sudah diberikan minyak moulding.
2. Pastikan beton yang digunakan sudah sesuai dengan
desain.
Isyarat Rigger
Berhenti Berhenti Karena Naikan Beban Angkat Boom Putar Takel Perpendek Boom
Kondisi darurat (Telescopic Crane)
Naikan Boom dan Pekerjaan berhenti Turunkan Beban Turunkan Boom Geser Takel Perpanjang Boom
Turunkan Beban (Telescopic Crane)
Turunkan Boom dan Menaikan/ Gunakan Geser Crane Geser Crane Trolley travel
Naikan Beban Menurunkan Auxiliary hoist/ 2-Track 1-Track
Beban perlahan Whipline (Crawler Crane) (Crawler Crane)
Sumber : Osha.gov