Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meilia Dwi Ramdhani

NPM : 2306327825
Kelas : 42B Reguler
Background S1 : Teknik Lingkungan
Dosen PA : Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T
Judul Sinopsis : KAJIAN PENETAPAN KRITERIA DAN LOKASI LOW EMISSION
ZONE (LEZ) DI WILAYAH JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA YANG
BERKELANJUTAN

Polusi udara merupakan masalah serius di Jakarta yang berdampak pada kesehatan
manusia dan menyebabkan biaya sosial serta ekonomi yang signifikan. Kegiatan manusia
menjadi sumber terjadinya pencemaran udara (anthropogenic) sehingga populasi manusia
adalah salah satu indikator awal potensi terjadinya pencemaran udara. Jakarta adalah kota
yang memiliki kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi yang tinggi. Berdasarkan laporan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2022 (KLHK, 2022), Jakarta menjadi
provinsi dengan nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) terendah. Nilai IKU Provinsi DKI Jakarta
cenderung stabil selama tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan pengendalian
pencemaran udara belum optimal, terutama dalam hal penanganan pencemaran udara dari
sumber-sumbernya.

Berdasarkan hasil kajian inventarisasi emisi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 2020, sumber polusi udara di jakarta bersumber dari sektor transportasi
dan industri. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukan usaha untuk
mengurangi emisi udara dari sektor transportasi, termasuk salah satunya Low-Emission
Zone (LEZ) atau Kawasan Rendah Emisi. LEZ merupakan salah satu bentuk intervensi yang
umum diterapkan di kota-kota di negara lain seperti London, Berlin, Milan, Seoul untuk
mengurangi emisi udara akibat sektor transportasi dengan mendorong penggunaan
kendaraan yang lebih rendah hingga tanpa emisi. Pada Tahun 2021, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta mulai menerapkan LEZ pada skala kawasan di Kawasan Kota Tua, sebagai
bagian dari revitalisasi Kawasan Kota Tua dan sampai dengan tahun 2024 belum
penambahan lokasi untuk dijadikan LEZ karena belum adanya peraturan yang mengatur
terkait penetapan kriteria dan lokasi LEZ. Oleh karena itu dibutuhkan kajian terkait
penetapan kriteria LEZ dan rencana lokasi LEZ di wilayah DKI Jakarta.

Penelitian ini rencananya akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif


dengan metode gabungan (mix method) kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif
digunakan untuk mengetahui kualitas udara ambien,jumlah kendaraan yang melintas,
sarana transportasi massal, perhitungan pembiayaan penetapan 1 (satu lokasi) LEZ di
jakarta dan untuk penetapan lokasi LEZ menggunakan analisis SWOT secara kuantitatif.
Sedangkan metode kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terkait keberadaan kawasan rendah emisi dengan melakukan wawancara atau
pembuatan kuesioner untuk pengumpulan data atau kekuatan kelembagaan yang terlibat
dalam perencanaan dan operasional LEZ.

Anda mungkin juga menyukai