Mti 90004421 040424111251
Mti 90004421 040424111251
Teorema Bayes dikemukan oleh Thomas Bayes (Inggris) pada tahun 1763 dan
kemudian disempurnakan oleh Laplace. Teorema Bayes digunakan untuk menghitung
probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hal
observasi.
Teorema Bayes memungkinkan seseorang untuk mempengaruhi keyakinannya
mengenai sebuah parameter setelah data diperoleh. Sehingga dalam hal ini
mengharuskan adanya keyakinan awal (prior) sebelum memulai inferensi. Pada
dasarnya distribusi Prior diperoleh berdasarkan keyakinan subjektif dari peneliti itu
sendiri mengenai nilai yang mungkin untuk parameter yang di estimasi, sehingga
perlu diperhatikan bagaimana cara menentukan prio.
Metode Bayes disamping memanfaatkan data sampel yang diperole dari
populasi juga memperhitungkan suatu distribusi awal yang disebut distribusi prior.
Metode Bayes memandang parameter sebagai variabel menggambarkan pengetahuan
awal tentang parameter sebelum pengamata dilakukan dan dinyatakan dalam suatu
distribusi. Setelah pengamatan dilakukan informasi dalam distribusi prior
dikombinasikan dengan informasi dengan data sampel melalui teorema bayes.
Sesuai dengan probabilitas subjektif, bila seseorang mengamati kejadian B dan
mempunyai keyakinan bahwa ada kemungkinan B akan muncul, maka probabilitas B
disebut Probabilitas Prior. Setelah ada informasi tambahan bahwa misalnya kejadian
A telah muncul, mungkin akan terjadi perubahan terhadap perkiraan semula mengenai
kemungkinan B untuk muncul. Probabilitas untuk B sekarang adalah probabilitas
bersyarat akibat A dan disebut Probabilitas Posterior. Thomas Bayes,
menggambarkan hubungan antara peluang bersyarat dari dua kejadian A dan B
sebagai berikut:
Rumus Teorema Bayes
P ( B | A) P ( A)
P( A | B)
P( B)
Jika diketahui. Gejala yang tampak pada tanaman kedelai ada 2 gejala yaitu bercak
kemerahan pada akar (G01) dan bercak kemerahan pada batang (G02) Berdasarkan
gejala tersebut dapat dihitung:
1. Penyakit Target Spot (P01) (0,11)
2. Antraknose (P03) (0,11)
Jika probabilitas penyakit Target Spot dan Antraknose adalah 0,11. Dan Probabilitas
gejala memandang penyakit adalah (G01) ada bercak kemeraha pada akar =0,3 dan
(G02) ada bercak kemerahan pada batang=0,3.
Hitunglah Probabilitas penyakit terhadap ke 2 gejala tersebut!
Penyelesaian:
Misalnya gejala yang tampak pada tanaman kedelai ada 2 gejala yaitu berrcak
kemerahan pada akar (G01) dan bercak kemerahan pada batang (G02).
Berdasarkan gejala tersebut maka dapat dihitung:
Jika probabilitas penyakit Target Spot adalah 0,11. Jika probabilitas gejala
memandang penyakit adalah ada bercak kemerahan pada akar(G01)=0,3 ada bercak
kemerahan pada batang(G02)=0,3. Perhitungan nilai Bayes:
P(P01|G01) P(G01 | P01) * P (P01)/
P(G01|P01) * P(P01)+P(G01|P02) * P(P02) + P(G01|P03) *
P(P03) + P(G01|P04) * P(P04)+P(G01|P05) * P(P05) +
P(G01|P06) * P(P06) + P(G01|P07) * P(P07)+ P(G01 | P08) *
P(P08) + P(G01|P09) * P(P09).
=0,3 * 0,11/(0,3 * 0,11) +0
=0,33/0,33
=1