66 hlm.; 15×23 cm
ISBN: 978-602-4911-55-3
Dicetak oleh:
PERCETAKAN POHON CAHAYA
Prakata
3
Semua dosen dan karyawan Universitas Veteran Bangun
gusantara Sukoharjo. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Universitas Veteran Bangun gusantara
Sukoharjo
Semoga monograf hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Penulis
4
Daftar Isi
Prakata ............................................................................................................ 3
Daftar Isi ........................................................................................................ 5
BAB 1 Pendahuluan..................................................................................... 7
A. Latar Belakang ........................................................................................ 8
B. Perumusan Penulisan .......................................................................... 11
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 11
D. Urgensi Penulisan .................................................................................. 11
BAB 2 Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio ............................. 13
A. Model Pembelajaran ............................................................................ 13
B. Kompetensi Kognitif dan Komunikasi........................................... 14
C. Pembelajaran Kepenyiaran............................................................... 16
BAB 3 Metode Penulisan.......................................................................... 21
A. Desain Penulisan.................................................................................... 21
B. Alur Penulisan .......................................................................................... 21
C. Prosedur Penulisan ............................................................................... 21
D. Tahap Eksplorasi .................................................................................... 22
1. Sumber Data ..................................................................................... 22
2. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 22
3. Tempat dan Waktu Penulisan ................................................... 23
4. Output Penulisan............................................................................. 23
E. Tahap Pengembangan Model........................................................... 23
F. Mekanisme Penulisan ........................................................................... 23
G. Tahap Pengujian Model ...................................................................... 24
1. Uji Coba Terbatas ........................................................................... 24
2. Uji Coba Luas.................................................................................... 25
BAB 4 Perkembangan Kepenyiaran Radio ........................................ 27
A. Radio ............................................................................................................ 27
B. Perkembangan Radio ........................................................................... 31
1. Radio Analog ...................................................................................... 32
a. Radio AM (Amplitude Modulation) ............................... 32
b. Radio FM (Frequency Modulation) ............................... 33
2. Radio Digital ..................................................................................... 34
3. Radio Internet .................................................................................. 35
C. Softskill ....................................................................................................... 44
5
BAB 5 Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio ............................. 49
A. Pengembangan model pembelajaran radio
secara analog dan streaming ........................................................ 50
B. Melatih softskill mahasiswa melalui
pembelajaran kepenyiaran radio dengan
model analog dan streaming .......................................................... 52
C. Membuat Hotlock Siaran.................................................................... 54
BAB 6 Penutup ............................................................................................. 59
Daftar Pustaka ............................................................................................. 61
Glosarium ....................................................................................................... 63
Index ................................................................................................................ 65
6
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka
Kurikulum gasional Indonesia (KKgI) pada suatu perguruan tinggi,
baik PTg mapun PTS merupakan salah satu solusi menciptakan lulusan
siap kerja. Penerapan KKgI dilakukan dengan menyusun programȺ
program untuk menyiapkan struktur yang berfungsi dan memberi
penguatan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Veteran Bangun gusantara Sukoharjo (selanjutnya ditulis
Program Studi PBSI Univet Bantara) memiliki program mata kuliah
kepenyiaran dengan bobot 2 SKS. Mata kuliah ini dimunculkan sejak
5 tahun terakhir sebagai bagian dari hasil rekonstruksi kurikulum.
Mata kuliah ini sebagai salah satu mata kuliah keterampilan berkarya
di samping mata kuliah jurnalistik dan penyuntingan. Oleh karena
mata kuliah kepenyiaran merupakan mata kuliah terapan, maka
pembelajarannya harus berisi 40 % teori dan 60 % praktik. Akan
tetapi hasil pengamatan yang diperoleh penulis sejak 4 tahun
terakhir bahwa dosen kepenyiaran di Program Studi PBSI Univet
Bantara masih dosen umum program studi. Sedangkan di universitas
lain (penulis mencari informasi ke Universitas Muhammadiyah
Surakarta) sudah menggunakan tenaga profesional penyiar radio.
Sehingga kecakapan keterampilan mahasiswa PBSI Univet Bantara
dalam bidang kepenyiaran radio masih rendah dibandingkan dengan
mahasiswa program studi yang sama di universitas lain.
8
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
9
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
10
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
B. Perumusan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tulisan ini dapat
dirumuskan: Bagaimana model pembelajaran kepenyiaran radio
dengan memanfaatkan streaming radio sebagai upaya membentuk
soft skill bagi mahasiswa program studi PBSI Universitas Veteran
Bangun gusantara SukoharjoȨ
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini mengkaji pentingnya pengembangan model
pembelajaran kepenyiaran radio sebagai sarana untuk memfasilitasi
kompetensi kognitif dan life skill bagi para mahasiswa. Informasi yang
diperoleh penulis dari Kepala Program Studi PBSI Universitas Veteran
Bangun gusantara bahwa pembelajaran kepenyiaran radio masih
menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode ceramah,
membaca teks book, dan belum menggunakan tenaga profesional
penyiar radio. Hal ini menyebabkan kompetensi kognitif maupun
keterampilan soft skill para mahasiswa masih rendah.
Penulisan menghasilkan pengembangan model pembelajaran
kepenyiaran radio yang praktis dan efektif. Hasil tersebut diperoleh
melalui perancangan model dan pengembangan model. Perancangan
model melalui 4 tahap yaitu: (1) tahap pengkajian awal; (2) tahap
perancangan; (3) tahap realisasi (konstruksi), dan (4) tahap validasi/
revisi. Pengembangan model dilakukan melalui 3 tahap yaitu: (1)
tahap persiapan; (2) pelaksanaan uji coba luas, dan (3) analisis hasil
uji coba luas.
D. Urgensi Penulisan
Urgensi penulisan ini untuk membuka wawasan yang berkaitan
dengan model pembelajaran kepenyiaran radio melalui model
pembelajaran yang semula konvensional secara teoretis menjadi
model pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan berteknologi
sehingga kemampuan soft skill mahasiswa sesuai dengan standar
pendidikan KKgI. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan proses
11
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
12
BAB 2
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
A. Model Pembelajaran
Menurut Prawiradilaga (2009) bahwa istilah model dapat
diartikan sebagai tampilan graƥs, prosedur kerja yang teratur dan
sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian berikut
saran. Uraian atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model
desain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran
dibangun atas dasar teoriȺteori seperti belajar, pembelajaran,
psikologi, komunikasi, dan sistem. Selanjutnya dikatakan bahwa
desain pembelajaran mengandung aspek bagaimana sebaiknya
pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui serangkaian
prosedur serta penciptaan lingkungan belajar serta kegiatanȺ
kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk suatu proses belajar.
Model desain pembelajaran dipilih berdasarkan manfaat, cakupan
materi atau pengetahuan, tujuan pembelajaran, serta karakteristik
organisasi di mana pembelajaran terjadi. Lebih lanjut diuraikan
oleh Prawiradilaga (2009) bahwa keragaman desain pembelajaran
memunculkan pendekatan yang berbeda dari setiap modelnya.
Beberapa manfaat dari adanya khasanah model pembelajaran
yaitu: (1) memberikan kesempatan yang seluasȺluasnya bagi para
pengajar atau guru dalam memilih desain suatu PBM sesuai dengan
ilmu atau pengetahuan yang mereka bina; (2) terkait dengan materi
ajar, setiap materi ajar memerlukan suatu desain pembelajaran
yang khas dan khusus untuk materi ajar tersebut; (3) menimbulkan
inspirasi di antara pakar teknologi pendidikan untuk menciptakan
kembali modelȺmodel turunan lain dari desain pembelajaran, dan
13
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
C. Pembelajaran Kepenyiaran
Perkembangan media komunikasi sekarang yang disebutȺsebut
sebagai zaman Now telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk
dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya
berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian
pesan dan informasi. Salah satunya adalah media penyiaran yaitu
kepenyiaran radio merupakan salah satu bentuk media massa yang
eƥsien dalam mencapai audien dalam jumlah yang banyak. Media
penyiaran dapat diartikan sebagai organisasi yang menyebarluaskan
informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang memengaruhi
dan mencerminkan budaya dalam masyarakat setempat (Morissan,
2008). Sedangkan penyiaran dapat dideƥnisikan sebagai kegiatan
pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana
transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan
spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan atau media
lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran (Mabruri, 2013)
Mata kuliah kepenyiaran adalah salah satu mata kuliah terapan
keterampilan berbahasa secara lengkap mulai menyimak, berbicara,
16
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
17
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
WĞŶŐĞŵďĂŶŐĂŶŵŽĚĞůƉĞŵďĞůĂũĂƌĂŶŬĞƉĞŶLJŝĂƌĂŶƌĂĚŝŽĚĞŶŐĂŶ
ƉĞŵĂŶĨĂĂƚĂŶƌĂĚŝŽĂŶĂůŽŐĚĂŶƐƚƌĞĂŵŝŶŐ
DŽĚĞůƉĞŵďĞůĂũĂƌĂŶƌĂĚŝŽ DŽĚĞůƉĞŵďĞůĂũĂƌĂŶƌĂĚŝŽ
ƐĞĐĂƌĂĂŶĂůŽŐ ƐĞĐĂƌĂƐƚƌĞĂŵŝŶŐ
18
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
19
BAB 3
Metode Penulisan
A. Desain Penulisan
Penulisan awal dilakukan dengan materi studi lapangan model
pembelajaran yang telah dilakukan pada mata kuliah kepenyiaan
radio selama 2 tahun terakhir di Program Studi PBSI Univet Bantara.
Hasil temuan dideskripsikan sebagai bahan materi penyusunan draf
model pembelajaran kepenyiaran radio. Draf model pembelajaran
dibuat dengan penyusunan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul
pembelajaran, buku dosen dan buku mahasiswa, serta Lembar Kerja
Mahasiswa. Model pembelajaran ini kemudian diujicobakan terbatas
pada pakar dan praktisi kepenyiaran radio.
B. Alur Penulisan
Tahap I (Tahun I)
C. Prosedur Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode Reseach
& Development (R & D). Tahap penulisan berupa: (1) tahap studi
pendahuluan/tahap eksplorasi; (2) tahap pengembangan model,
penerapan uji coba terbatas. Hasil uji terbatas dievaluasi dan direvisi
dan dilakukan kembali uji coba luas. (3) tahap validasi model dengan
21
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
Studi pelacakan
dokumen
Prototip Expert Uji Uji Lebih
e Model Judgemen Terbatas Luas
Analisis temuan
D. Tahap Eksplorasi
Tujuan tahap ini adalah (1) menjelaskan kondisi pembelajaran
kepenyiaran radio di Program Studi PBSI Univet Bantara Sukoharjo
selama kurun waktu 2 tahun terakhir, (2) menganalisis kebutuhan
(need analysis) model pembelajaran yang akan dirancang untuk
melatih soft skill para mahasiswa PBSI semester V. Hal yang
dibutuhkan pada tahap ini adalah:
1. Sumber Data
Tahap eksplorasi penulisan, sumber data yang diperlukan terdiri:
(1) responden, yaitu dosen yang mengajarkan mata kuliah kepenyiaran
di PBSI, yaitu: Suparmin; dan dosen dari ilmu komunikasi yaitu Henny
Sri Kusumawati; (2) bukuȺbuku yang digunakan sebagai bahan
rujukan dalam perkuliahan mata kuliah kepenyiaran; (3) dokumen
meliputi silabus, buku ajar, media pembelajaran, alat evaluasi,
rencana mutu pembelajaran, dan dokumen lain yang relevan dengan
penyelenggaraan pembelajaran kepenyiaran.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) studi pustaka
dilakukan berkaitan dengan kurikulum, bukuȺbuku kepenyiaran yang
digunakan di Program Studi PBSI dan Program Studi Ilmu Komunikasi.
(2) wawancara dilakukan kepada para dosen pemegang mata kuliah
kepenyiaran, para mahasiswa, pakar komunikasi, dan praktisi penyiar
radio.
22
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
F. Mekanisme Penulisan
Langkah konkret yang diambil pada tahap ini sebagai berikut:
(1) mengujicobakan; (2) mengkaji kelayakan draf pengembangan
model pembelajaran kepenyiaran dari perangkat pembelajaran;
(3) mengidentiƥkasi kekurangan yang dijumpai pada praktik
mempersiapkan berbagai perangkat siaran radio analog dan
aspek kemampuan mahasiswa; (4) melaksanakan revisi terhadap
komponenȺkomponen yang masih kurang sempurna pada draf
model pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan;
pelaksanaan langkahȺlangkah di atas dilakukan dengan teknik focus
group discussion (FGD) yang melibatkan beberapa pihak, seperti
23
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
24
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
25
BAB 4
Perkembangan Kepenyiaran Radio
A. Radio
Istilah radio dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990:
719) diartikan: (1) siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara;
(2) pemancar radio, dan (3) pesawat radio. Dari pengertian ini dapat
dipahami bahwa ada 3 unsur yang terlibat dalam operasionalisasi
radio, yaitu pesan atau materi siaran, pemancar radio yang
berperan memancarkan suara, dan pesawat radio yang berperan
sebagai penerima siaran sehingga bisa didengarkan oleh pendengar.
Dalam Wikipedia, radio diartikan sebagai teknologi yang digunakan
untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara
dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara,
karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti
molekul udara) (Sukiman, 2012: 166).
27
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
28
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
29
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
30
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
B. Perkembangan Radio
Sejarah Radio bermula dari penemuan seorang ilmuwan yang
bernama Marconi. Radio dideƥnisikan sebagai alat pengirim sinyal
melalui radiasi elektromagnetik dan modulasi. Radio juga disebut seȺ
bagai alat komunikasi massal karena mampu mengirimkan informasi
kepada masyarakat luas dalam waktu singkat. Radio merupakan salah
satu alat komunikasi paling penting dalam sejarah perkembangan
negaraȺnegara di dunia.
Gambar 5. Radio
31
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
33
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
2. Radio Digital
Karena teknologi radio ini belum siap di Indonesia, seringkali
disalahartikan sebagai teknologi radio lewat streaming yang sudah
marak selama hampir 10 tahun di Indonesia. Radio digital sangat
berbeda.
Teknologi FM sudah sangat meraja di Indonesia selama puluhan
tahun terakhir. Setelah pada tahun 1990an radioȺradio papan atas
yang bertengger di frekuensi AM pindah ke FM, di masa depan
ada kemungkinan pindah radio massal ke siaran radio digital. Tentu
alasannya sama, peningkatan kualitas audio yang dibagikan ke
pendengar.
Pada tahun 2000Ⱥan akhir, sekitar 2008Ⱥ2009, mulai marak
radio melalui internet di Indonesia, seiring tumbuhnya penggunaan
dunia maya. Teknologi radio melalui internet ini menjanjikan kualitas
lebih mulus dibanding via FM, tentunya bisa didengar di manapun
dan kapanpun.
Radio digital atau DAB tidak membutuhkan koneksi Internet
dalam menyampaikan suara. Sementara radio streaming yang selama
ini kita kenal tentu menghabiskan data atau kuota internet, sebab
untuk mengaksesnya tentu dibutuhkan internet. Tentu teknologi radio
digital sangat menjanjikan dengan kondisi internet di Indonesia
yang sering dinilai buruk. Karena tidak menggunakan data internet,
siaran radio digital bisa ditangkap tanpa terputus (dengan alasan
internet yang lambat). gamun, tetap siaran digital sampai ke telinga
pendengar agak terlambat jika dibandingkan dengan radio analog
dan kondisi aktual di studio.
Channel tersedia tergantung kota. Radio digital seperti halnya
radio FM, memiliki batasan pancar. Sebab, pemancaran DAB juga
melalui tower/menara pemancar seperti radio FM. Oleh sebab itu, di
tiap kota, saluran yang akan kita peroleh melalui perangkat DAB bisa
berbeda. gamun Ʉhilang sinyalɅ pada teknologi DAB berbeda dengan
FM, karena tidak mengeluarkan suara kresekȺkresek yang membuat
sakit telinga
34
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
35
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
36
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
37
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
38
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
Gambar 9. Ragam genre yang terdapat dalam Radio Internet Pro 1 RRI
39
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
40
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
41
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
42
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
43
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
WĞŶLJŝĂƌ
DŝdžĞƌ
^ĞƌǀĞƌ^ƚƌĞĂŵŝŶŐ
EĞƚǁŽƌŬ
hƐĞƌ
C. Softskill
garayanrao. H.L dalam Asian Journal of Management Research
Vol. 3 Issue 1, 2012 menyebutkan bahwa:
Soft skill is a sociological term relating to a person’s “EQ”
(Emotional Intelegence Quotient), the cluster of personality
traits, social graces, communication, language, personal habits,
friendliness, and optimism that characterize relationships with
other people. Soft skills complement hard skills (part of person’s
IQ, which are the occupational requirements of a job and many
other activities. A person’s soft skill EQ is an important part of
their individual contribution to success of an organization.
44
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
46
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
47
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
dan surat kabar. Karena radio media selintas jadi anti detail
seperti angka, nama orang yang tidak terkenal, dan lainȺlain.
Harus Kiss: Keep It Short and Simple.
20. Musical touch adalah bagaimana penyiar bisa menggunakan
feelingnya dalam menggunakan musik. Misalnya saat dia
menggunakan musik untuk backsound saat siaran atau
menggunakan musik saat membuat iklan.
48
BAB 5
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
49
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
50
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
51
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
52
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
53
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
54
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
55
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
56
Penggunaan dan Perkembangan Radio Internet
57
Model Pembelajaran Kepenyiaran Radio
Terlihat kata “menit” sudah hilang, selanjutnya diblok lalu pilih insertȺ
pieȺ dan akan jadi diagram warna seperti di bawah ini.
58
BAB 6
Penutup
59
Daftar Pustaka
61
Rashid, Bushra Mubashir Husain Rehmani, Ayaz Ahmad.(2015).
Broadcasting strategies for cogvitive radio networks: Taxonomy,
issue, and open challenges. Computer and Elextrical Enginering
Journal.http://dx.doi.org/10.1016/j.compeleceng.2015.08.006
Rosales, Rey G. (2012) Citizen Participation and The Use of Mobile
Technology in Radio Broadcasting. Telematics and Informatics
Journal. http://dx.doi.org/ 10.1016/ j.tele.2012.04.006
Sudjana, g dan Ahmad R. (2009). Media Pengajaran. Bandung:
Penerbit Sinar Baru Algesindo.
Suharyanti. (2011). Pengantar Dasar Keterampilan Berbicara.
Surakarta. Yuma Pustaka
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Teyhan, A, et al. (2015). An evaluation of the impacct of “lifeskills”
training on road safety, subtance use and hospital attendance in
adolescence. Accident Analysis and Prevention 86 (2016) 108 –
113.
Wardana, E. (2009). Sukses Menjadi Penyiar Radio Profesional.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
62
Glosarium
Offair
Event organizerȺnya radio yang bertugas menggelar acaraȺacara
offair dari radio yang bersangkutan.
Rate
Banyaknya kata yang diucapkan setiap menitnya oleh seorang
penyiar. Biasanya sebuah radio mempunyai standar khusus berapa
kata yang diucapkan setiap menitnya lebihȺlebih dalam membacakan
sebuah berita yang bertujuan untuk kejelasan sebuah informasi.
Passing
Pemenggalan kata atau kalimat dengan benar sehingga enak untuk
didengarkan tanpa mengubah arti kalimat itu sendiri juga bisa
mengatur tempo pengucapan kalimat.
Adlibbing
Kemampuan berbicara tanpa teks dengan kalimat yang jelas, runtut,
dan mudah dipahami. Gaya penyampaian menjadi penting untuk
menarik pendengar tema yang sederhana namun tetap menarik
untuk didengarkan.
Local content
Sebuah aset yang berharga bagi seorang penyiar untuk lebih banyak
lagi mencari pendengar radio.
Aksentuasi
Penyajian unsur pembeda pada satu ungkapan rupa agar tidak
berkesan monoton dan membosankan.
63
Transmitter
Pemancar yang berfungsi mengirimkan signal dari pengukur/sensor
ke suatu sistem control monitoring.
Validasi
Suatu tindakan pembuktian.
Etika
Suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik
dan buruk.
ķŝĮĚƥúŠ
Komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau
tenaga secara umum
64
Index
A
aksentuasi 17
amplifier 32, 33
B
berita 17, 28, 29, 31, 35, 38, 47, 49, 63
broadcasting 8, 10, 28
E
etika 45
G
gelombang 10, 27, 29, 30, 32, 33, 35, 36
I
interaksi 16, 30, 39
interaktif 40, 42
internet 8, 10, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43
M
media 9, 10, 15, 16, 17, 22, 28, 29, 35, 37, 48
N
new 47
O
operator 47, 51
P
pendengar 27, 28, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 43, 46, 49, 53, 54, 63
penulis 3, 8, 11, 24, 25, 50, 51
penyiar 8, 9, 10, 11, 17, 18, 19, 22, 24, 29, 40, 46, 47, 48, 49, 51, 53, 54, 63
65
R
radio 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 59,
62, 63
reporter 9
S
soft skill 7, 9, 11, 12, 16, 17, 18, 22, 44, 45
66