NIM: 030829803
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAMBI
TAHUN 2020
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan atasa berkat ,
rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS XI
SMAS ARADALHAQ DESA PEMATANG LUMUT KEC. BETARA TANJAB
BARAT TAHUN AJARAN 2020/2021” Laporan ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna memperoleh Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka Jambi.
Selama mengerjakan laporan ini, penulis banyak menerima bantuan
berupa petunjuk, bimbingan maupun pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis tidak lupa menyamapaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
iv
5. Kepala Sekolah SMAS Aradalhaq Pematang Lumut yang telah memberi
izin untuk mengadakan penelitian di kelas XI SMAS Aradalhaq.
6. Teman-teman PBIN angkatan 2020 yang saling mensuport.
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5
2. Analsis masalah ...................................................................................... 5
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah .......................................... 6
B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian Pembelajaran.................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................. 7
vi
2.8.2 Jenis-Jenis Media Gambar ......................................................................... 18
2.8.3 Manfaat Media Gambar ............................................................................. 21
2.8.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar .............................................. 22
2.9 Penggunaan Media Gambar dalam Menulis Puisi ..................................... 23
2.10 Pengertian Ketuntasan Minimal Belajar .................................................... 25
2.11 Ketuntasan Belajaran Minimum (KKM) pada Kurikum .......................... 27
vii
1. Pembahasan Hasil Observasi dan Refleksi Siklus 1 ............................... 40
a. Hasil Observasi Siklus 1 ................................................................... 40
b. Hasil Refleksi Siklus 1 ...................................................................... 42
2. Hasil Refleksi Siklus 1 ............................................................................. 42
3. Pembahasan Hasil Observasi dan Refleksi pada Siklus 2 ........................ 43
a. Hasil Observasi Siklus 2 .................................................................... 43
b. Hasil Refleksi Siklus 2 ....................................................................... 44
4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2 ....................................... 45
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 46
B. SARAN .................................................................................................... 48
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Keadaan kelas siswa simulasi ................................................................. 28
Tabel 2 : Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia ............ 29
Tabel 3 : Distribusi Nilai Berdasarkan Predikat ..................................................... 34
Tabel 4 : Data refleksi menggambarkan identifikasi masalah penyebab
dan masalah alternatif .............................................................................. 35
Tabel 5 : Penetapan Pembelajaran Siklus 1 ............................................................ 36
Tabel 6 : Deskripsi Hasil Simulasi 1 ...................................................................... 37
Tabel 7 : Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas XII
SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten
Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021 ................................................... 38
Tabel 8 : Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas XII
SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten
Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021 ................................................... 40
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN
MASALAH DALAM PKP PADA VIDEO YANG DIAMATI ..... 52
x
BAB I
PENDAHULUAN
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan. Tetapi
arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya
menjadi “hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat yang
tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata-kata kiasan”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat beberapa pengertian mengenai
1
puisi. Salah satunya puisi diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran
orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan
bunyi, irama, dan makna khusus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat beberapa pengertian mengenai
puisi. Salah satunya puisi diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran
orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan
bunyi, irama, dan makna khusus. Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian
puisi adalah suatu hasil karya sastra yang diciptakan untuk mengekspresikan
pikiran, pengalaman dan perasaan dengan gaya bahasa yang indah dan syarat-
syarat tertentu sehingga dapat memberikan nilai seni dan membangkitkan
imajinasi para pembacanya.
Tarigan dalam Ibid hal 3 menyatakan menulis Puisi Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan produktif dan ekspresif. Dikatakan produktif sebab dengan menulis
seseorang dapat menghasilkan suatu karya tulis, dan dikatakan ekspresif karena
seseorang menulis untuk menuangkan gagasan, ide, dan perasaannya dengan
bahasa tulis. Tulisan dapat membantu seseorang dalam menjelaskan pikiran dan
perasaannya.
Dengan demikian menulis puisi adalah suatu keterampilan berbahasa dalam
menuangkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam bentuk bahasa tulis dengan
memperhatikan keterikatan pada unsur-unsur puisi. Saat menulis puisi, berarti
seseorang menghasilkan suatu karya tulis berupa puisi untuk mengekspresikan
perasaan dan pikirannya sehingga dapat membangkitkan imajinasi pembacanya.
2
memusatkan kesan-kesan (kondensasi). Kesan-kesan dapat diperoleh melalui
pengalaman dan lingkungan. Oleh karena itu, anggapan bahwa menulis puisi
sebagai aktivitas yang sulit sudah seharusnya dihilangkan, khususnya bagi siswa
SMA, karena mereka merupakan siswa yang rata-rata berusia 16-18 tahun. Anak
pada usia tersebut sudah mampu berpikir refleksif dan menyatakan operasi
mentalnya dengan simbol-simbol. Artinya, mereka mampu mengungkapkan
pikiran dan perasaan yang ada pada dirinya dalam bentuk puisi. Namun demikian,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum
mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal. Kesulitan yang dihadapi
siswa ditandai dengan beberapa hal seperti siswa kesulitan menemukan ide,
menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi
karena minimnya penguasaan kosakata, dan 4 siswa kurang terbiasa
mengemukakan perasaan, pemikiran, dan imajinasinya ke dalam puisi. Saleh Saad
dalam Suminto A. Sayuti, menyatakan bahwa sastra memberikan pengertian yang
dalam tentang manusia dan memberikan interpretasi serta penilaian terhadap
peristiwa-peristiwa dalam kehidupan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa puisi sebagai bagian dari sastra,
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu cara yang digunakan
untuk mengembangkan ilmu dan memasyarakatkan sastra khususnya puisi yaitu
dengan memberikan pembelajaran menulis puisi.11 Pembelajaran menulis puisi di
sekolah dasar hanya bertujuan untuk mengenalkan karya sastra, sehingga ruang
lingkup yang diajarkan mengenai puisi pun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana.
Meskipun demikian, pembelajaran menulis puisi memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi siswa untuk menciptakan karya-karyanya dalam bentuk puisi,
dan dapat menambah kosa kata baru yang belum pernah digunakan dalam bahasa
umum. Pembinaan keterampilan menulis puisi pada siswa tidak hanya untuk
mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, tetapi juga
bertujuan agar siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dari
kedalaman puisi itu sendiri.12 Hal ini didasarkan pada tujuan umum pengajaran
sastra yang menitikberatkan pada 11 Suminto A. , Puisi dan Pengajaranya
3
(Yogyakarta;IKIP Sunan Ampel;1985), 193 12 Rahmanto,B, Op Cit, 118
pengembangan aspek kejiwaan siswa seperti perasaan, pikiran, indera, dan
sebagainya.
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
4
Tahun 2020 dunia pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini
dikarenakan pandemi covid 19, dimana tidak memungkinkan siswa dan guru
untuk belajar tatap muka. Kemendikbud mengeluarkan metode baru dalam proses
pembelajaran di Indonesia, yakni pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal ini
menjadi pro kontra tersendiri, karena sarana dan prasarana yang tidak memadai,
seperti ketertidaksediaan gawai sebagian siswa. Hal ini juga menjadi salah satu
masalah di SMAS Aradalhaq. Namun dicari bersama pihak sekolah alternatif dari
daring ini.
1. Identifikasi Masalah
Di SMAS Aradalhaq Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjab Barat Provinsi Jambi permasalahan pendidikan masih
banyak dirasakan seperti salah satunya pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas XII dimana siswa masih kesulitan dalam menulis Puisi.
Masalah tersebut timbul dikarenakan kurangnya media yang menarik bagi
siswa.
2. Analsis masalah
Berdasarkan PTK (melalui Penelitian Tindakan Kelas) di SMAS
Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat
Provinsi Jambi untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesi Khususnya
Pembelajaran Menulis Puisi bebas tingkat ketuntasan KKM hanya sekitar
50% dan sisanya dari jumlah siswa 50% dari jumlah siswa belum tuntas
dalam belajar. Hal ini adalah hal yang tidak diharapkan dalam hasil
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut penulis meminta bantuan supervisor
untuk mengidentifikasi kekurangan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5
Dari hasil diskusi maka terungkaplah beberapa masalah dalam pembelajaran,
yaitu;
a. Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah
b. Siswa kesulitan memilih kata-kata yang sesuai dalam puisi
c. Penggunaan media yang kurang menarik
B. Perumusahan Masalah
Dari hasil refleksi permasalahan yang dipaparkan, tentang penggunaan
media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
menulis puisi dengan media gambar, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana penggunaan media gambar dalam meningkatkan ketrampilan
siswa menulis puisi pada siklusI ?
b. Bagaimana mengoptimalkan media gambar terhadap materi menulis
puisi bebas pada siklus II ?
c. Apakah kemampuan siswa meningkat setelah guru mengoptimalkan
media gambar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I ke
siklus II?
6
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Media pembelajaran membantu memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.
2. Bagi siswa
mempermudah dan memperjelas pemahaman sesuatu yang penting atau
yang ingin disampaikan kepada siswa / penerima.
3. Bagi sekolah
Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk
proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara
berkelanjutan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
8
2.2 Pengertian Puisi
Menurut Dani Abdul Jalil (1990) pada dasarnya keutuhan pengertian puisi
tidak lepas dari ruang lingkup pengertian kesusastraan, yaitu karangan atau
tulisan yang indah yang mempunyai makna tertentu dan mempunyai nilai
estetis
B. Rahmanto menyatakan puisi merupakan bentuk ekspresi yang dominan
dalam sastra. Dominasinya bukan hanya karena bentuk syairnya yang mudah
dihafal, tetapi juga karena penuh arti dan sangat digemari oleh mereka yang
berpikir dalam.
Tarigan (1994) pengertian puisi berdasarkan Ensiklopedia Indonesia N-Z
adalah sebagai berikut :
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan.
Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang
lingkupnya menjadi “hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut
syarat-syarat yang tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-
kadang kata-kata kiasan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat
beberapa pengertian mengenai puisi. Salah satunya puisi diartikan sebagai
gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat
sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan
membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna
khusus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat beberapa pengertian
mengenai puisi. Salah satunya puisi diartikan sebagai gubahan dalam bahasa
yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam
kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus
lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Dengan demikian dapat
disimpulkan pengertian puisi adalah suatu hasil karya sastra yang diciptakan
untuk mengekspresikan pikiran, pengalaman dan perasaan dengan gaya
bahasa yang indah dan syarat-syarat tertentu sehingga dapat memberikan nilai
seni dan membangkitkan imajinasi para pembacanya.
9
2.3 Menulis Puisi
Tarigan dalam Ibid hal 3 menyatakan menulis Puisi Menulis merupakan
suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan
suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dikatakan produktif sebab dengan
menulis seseorang dapat menghasilkan suatu karya tulis, dan dikatakan
ekspresif karena seseorang menulis untuk menuangkan gagasan, ide, dan
perasaannya dengan bahasa tulis. Tulisan dapat membantu seseorang dalam
menjelaskan pikiran dan perasaannya.
Dengan demikian menulis puisi adalah suatu keterampilan berbahasa
dalam menuangkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam bentuk bahasa tulis
dengan memperhatikan keterikatan pada unsur-unsur puisi. Saat menulis puisi,
berarti seseorang menghasilkan suatu karya tulis berupa puisi untuk
mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat membangkitkan
imajinasi pembacanya.
10
3. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis
mengenai fakta-fakta yang berhubungan,
4. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis
serta mengungkapkannya secara tersurat,
5. Penulis dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif, 6.
Dengan menulis, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan
yang ada,
6. Penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif,
7. Membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
Selain mempunyai fungsi, menulis juga mempunyai tujuan. Hugo Hartig
(melalui Tarigan, 1986: 24), merangkum beberapa tujuan penulisan suatu
tulisan sebagai berikut.
1. Tujuan penugasan (assignment purpose), tujuan penugasan ini
sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis
sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
2. Tujuan altruistik (altruistic purpose), penulis bertujuan untuk
menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para
pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai
perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih
mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3. Tujuan persuasif (persuasive purpose), tulisan yang bertujuan
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan. 4. Tujuan informasi (informational purpose), tulisan
bertujuan memberi 15 informasi atau keterangan/penerangan
kepada pembaca. 5. Tujuan pernyataan diri (self-expressive
purpose), tulisan bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
sang pengarang kepada pembaca. 6. Tujuan kreatif (cretive
purpose), tujuan ini erat dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan
yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian
pada puisi. 7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving
11
purpose), dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan
masalah yang dihadapi.
2.5 Pembelajaran Menulis Puisi
Pembelajaran menulis puisi di SMP berkaitan erat dengan latihan
mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap
masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup. Seperti yang diungkapkan Pradopo
(1987) bahwa puisi adalah ekspresi kreatif, yaitu ekspresi dari jiwa yang
memusatkan kesan-kesan (kondensasi). Kesan-kesan dapat diperoleh melalui
pengalaman dan lingkungan. Oleh karena itu, anggapan bahwa menulis puisi
sebagai aktivitas yang sulit sudah seharusnya dihilangkan, khususnya bagi siswa
SMA, karena mereka merupakan siswa yang rata-rata berusia 16-18 tahun. Anak
pada usia tersebut sudah mampu berpikir refleksif dan menyatakan operasi
mentalnya dengan simbol-simbol. Artinya, mereka mampu mengungkapkan
pikiran dan perasaan yang ada pada dirinya dalam bentuk puisi. Namun demikian,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum
mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal. Kesulitan yang dihadapi
siswa ditandai dengan beberapa hal seperti siswa kesulitan menemukan ide,
menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi
karena minimnya penguasaan kosakata, dan 4 siswa kurang terbiasa
mengemukakan perasaan, pemikiran, dan imajinasinya ke dalam puisi. Saleh Saad
dalam Suminto A. Sayuti, menyatakan bahwa sastra memberikan pengertian yang
dalam tentang manusia dan memberikan interpretasi serta penilaian terhadap
peristiwa-peristiwa dalam kehidupan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa puisi sebagai bagian dari sastra,
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu cara yang digunakan
untuk mengembangkan ilmu dan memasyarakatkan sastra khususnya puisi yaitu
dengan memberikan pembelajaran menulis puisi.11 Pembelajaran menulis puisi di
sekolah dasar hanya bertujuan untuk mengenalkan karya sastra, sehingga ruang
lingkup yang diajarkan mengenai puisi pun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana. Meskipun demikian, pembelajaran menulis puisi memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk menciptakan karya-karyanya dalam
12
bentuk puisi, dan dapat menambah kosa kata baru yang belum pernah digunakan
dalam bahasa umum. Pembinaan keterampilan menulis puisi pada siswa tidak
hanya untuk mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa,
tetapi juga bertujuan agar siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang
muncul dari kedalaman puisi itu sendiri.12 Hal ini didasarkan pada tujuan umum
pengajaran sastra yang menitikberatkan pada 11 Suminto A. , Puisi dan
Pengajaranya (Yogyakarta;IKIP Sunan Ampel;1985), 193 12 Rahmanto,B, Op
Cit, 118 pengembangan aspek kejiwaan siswa seperti perasaan, pikiran, indera,
dan sebagainya.
13
Sedangkan menurut Lesslie. J Briggs arti media adalah suatu alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi. Media dapat
berupa video, gambar, buku, televise dan lain sebagainya.
Jadi, dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian
media secara umum adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik dapat
digunakan untuk ,menyampaiakan pesan kepada seseorang atau
sekelompok orang baik itu elektronik maupun non elektronik.
14
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pemikiran dan
perasaan.
Menurut Gerlach dan Elly (1971) media belajar merupakan alat-alat
grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut Latuheru, definisi pengertian pembelajaran adalah bahan atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi, komunikasi, edukasi, antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdaya.
Jadi kesimpulannya adalah media pembelajaran adalah alat, bahan
atau segala sumber daya yang digunakan untuk menyampaikan materi-
materi pembelajaran dari guru kepada murid-murid dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
15
2.8. Media Gambar
2.8.1. Pengertian Media Gambar
16
c. Media berbasis visual Media berbasis visual (image) dalam hal ini
memegang peranan yang 13 sangat penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
d. Media berbasis audiovisual Media visual yang menggabungkan
penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam
media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboadr yang
memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
e. Media berbasis komputer Komputer memilih fungsi yang berbeda-
beda dalam bidang pendidikan dan latihan komputer berperan sebagai
manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama
Computer Managed Instruction (CMI). Modus ini dikenal sebagai
Computer Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran
dan pelatihan, akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi
pelajaran.
Jenis-jenis media menurut Bretz (dalam Widyastuti dan Nurhidayati,
2010: 17-18) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok
yaitu.
1. Media audio, seperti: siaran berita bahasa Jawa dalam radio, sandiwara
bahasa Jawa dalam radio, tape recorder beserta pita audio berbahasa
Jawa.
2. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
3. Media visual diam, seperti: foto, slide, gambar
4. Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara, video
tanpa suara 14
5. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
6. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai
suara
17
7. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian
Jawa atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video
wayang, video campursari.
18
1) lambang visual Lambang visual adalah gambar yang secara
keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang
dapat divisualisasikan, macamnya:
19
2) lambang kata Lambang kata merupakan suatu rangkaian simbol-
simbol bahasa (huruf) yang membentuk kata dan memiliki arti.
Lambang kata dapat dijumpai dalam buku dan bahan bacaan seperti
buku, majalah, koran, dan lain-lain.19 19 Oemar Hamalik, Op Cit, 61-
62 Pada penelitian ini, media yang digunakan sebagai media
pembelajaran adalah gambar berupa lambang visual tidak bergerak
(dua dimensi) yang menampilkan suatu tempat, kejadian atau kegiatan.
Poster
Kartun
Komik
Gambar Fotografi
20
Grafik
Bagan
Diagram
21
2.8.4. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
22
c. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar
23
2019).Puisi merupakan salah satu dari karya sastra yang ada di
Indonesia. Di dalam proses pembelajaran, ketika siswa menulis puisi,
maka siswa diajak untuk mengungkapkan ekspresi, keinginan, serta
pengalamannya yang ditampilkan dalam sebuah karya sastra. Karya
sastra yang mementingkan aspek kebahasaannya dengan kata-kata nan
indah dan imajinatif dalam bentuk lebih padat dengan pemilihan diksi
yang tepat dinamakan puisi(Nurgiyantoro,2015) (Arief, Muhammadi,
& Nasrul, 2018). Keterampilan menulis dapat mengekspresikan diri
seseorang tentang segala hal
yang dipikirkannya. Selain itu juga dapat melatih kreativitas siswa
dalampengunaan bahasa yang tepat dalam menyampaikan ekspresinya,
karena dari tulisan dapat tercermin seperti apa pikirannya (Arum,
Mudzanatun, & Damayani, 2017). Permasalahan saat ini mempengaruhi
minat belajar Bahasa Indonesia dalam menulis puisi peserta didik
sangat rendah karena disebabkan peserta didik kesulitan dalam
menuliskan apa yang dipikirkan, bentuk kata-kata, kesulitan dalam
merangkai kata-kata tersebut membuat siswa
enggan menulis puisi (Adnan & Kurniawati, 2020). Seseorang
dikatakantidak bisa menulis karena dia tidak tahu untuk apa dia
menulis, merasa tidak berbakat dalam menulis, tidak tahu bagaimana
caranya memulai sebuah tulisan dan membuat suatu karya dalam
bentuk tulisan. Kondisi seperti inilah yang dipastikan akan menjadi
menyebabkan gairah belajar menurun (Suparno, 2010) (Mulyono, 2018).
Hal ini juga menjadi suatu gambaran bahwa keterampilan menulis tidak
akan datang secara otomatis dalam diri seseorang, akan tetapi harus
melalui latihan dan praktik yang banyak serta teratur, melalui latihan
dan praktik yang tepat maka dapat meningkatkan kecerdasan,
mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan
keberanian, mendorong kemauan dan kemampuan dalam mengumpulkan
informasi yang akan mendukung seseorang dalam memulai sebuah
tulisannya (Arief, 2010) (Arifin, 2018). Salah satu upaya yang dapat
24
ditempuh dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi dapat
dilakukan dengan cara menggunakan media gambar. Media gambar
merupakan salah satu media yang cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran menulis puisi. Penerapan media pembelajaran bertujuan
untuk memudahkan menyampaikan materi yang diajarkan dan
memberikan kesan menyenangkan (Muliantara, 2014). Selanjutnya
media pembelajaran dapat juga digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat
mendorong proses belajar-mengajar (Suwardi, 2011).
Arif S Sadiman. 1993 mengungkapkan bahwa media pendidikan
gambar merupakan media umum yang paling sering dipakai, gambar
merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di
mana-mana. Dari pernyataan tersebut bahwa media gambar akan
membantu siswa dalam berimajinasi dan selanjutnya menuangkan ide-ide
dan gagasannya ke dalam bentuk puisi. Pada dasarnya puisi tersusun dari
rangkaian kata-kata yang indah sesuai imajinasi dan kreativitas penulis.
Ketuntasan Belajar terdiri dari dua kata yaitu “Ketuntasan” dan “Belajar”,
yang mana setiap kata memiliki arti tersendiri. Ketuntasan yaitu suatu sistem yang
mempersyaratkan kepada semua peserta didik untuk dapat menguasai Standar
Kompetensi (SK) yang terdiri dari beberapa komponen Kompetensi Dasar (KD)
sebagai tujuan pembelajaran secara tuntas. Sedangkan belajar merupakan proses
seorang manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan
menyelesaikan sesuatu (Baharudin 2010) Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
25
James O. Wittaker mendefinisikan belajar sebagai proses ketika tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman, “learning may be
defined as the process by which behaviour originates or is attered through training
and experience” (Bahrudin 2009). Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka
dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah,
yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dapat
disederhanakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di
mana perubahan tersebut dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar terjadi melalui usaha dengan
mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati,
meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar adalah hasil yang diperoleh
berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai
hasil dari aktivitas dalam belajar. Dan dalam mata pelajaran Matematika
khususnya materi pokok Logika Matematika ini berarti peserta didik mengalami
pemahaman dan penguasaan konsep sesuai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah dijabarkan dalam
beberapa indikator.
Setiap materi pelajaran yang diajarkan dalam suatu proses pembelajaran
untuk mengetahui kompetensi yang di ajarkan sudah dikuasai atau belum diukur
melalui nilai setelah diadakan uji terhadap kompetensi yang dimaksud. Pengertian
KKM dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20
tahun 2007 tertanggal 11 juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah
singkatan dari Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir satuan
pendidikan merupakan ambang batas kompetensi (SNP, 2008 : 96). KKM menjadi
standard penentuan kualitas sekolah sekaligus siswa terhadap materi pelajaran
yang disampaikan guru kepadanya. KKM yang tinggi akan menunjukkan kualitas
sekolah, sedang KKM yang rendah akan menunjukkan rendahnya kualitas peserta
didik dan pendidiknya.
26
2.11 Ketuntasan Belajar Minimum (KKM) Pada Kurikulum 2013
27
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
28
9 Nurul jahwa Perempuan Wiraswasta Aktif 78
Keterangan kelas simulasi : keadaan siswa saat simulasi ada yang aktif, biasa, dan
tidak aktif, namun kondisi kelas kondusif, prasarana layak untuk belajar.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2020. Adapun mata pelajaran
yang diteliti adalah Bahasa Indonesia SMAS Aradalhaq. Jumlah siswa yang
diteliti terdiri dari 10 siswa
Waktu penelitian terbagi menjadi dua fase, antara lain sebagai berikut:
a. Siklus 1 dilaksanakan di SMAS Aradalhaq pada tanggal 03 November 2020
b. Siklus 2 dilaksanakan di SMAS Aradalhaq pada tanggal 12 November 2020
Tabel 2
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mata Jam
No Hari/Tanggal Siklus
Pelajaran Pelajaran
Selasa/03 November Bahasa
1 I 2 x 45 menit
2020 Indonesia
Bahasa
2 Kamis/12 November II 2 x 45 menit
Indonesia
29
B. Deskripsi per Siklus
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Tahap awal dari kegiatan PKP ini melalui kegiatan tutorial, kemudian
mahasiswa menonton 2 video dari portal Guru pintar online yang akan
dilaksanakan perbaikan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Pengambilan video dengan menggunakan gawai.
Memberikan penjelasan bagaimana cara menulis puisi yang benar.
30
Menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran.
Mengaktifkan siswa dalam kelompok dan interaksi siswa.
Menyimpulkan di akhir pembelajaran.
Mengevaluasi video dengan mengedit terlebih dahulu.
Mengunggah ke Youtube untuk mendapatkan link video.
https://youtu.be/_7JvtkUiFR4
c. Observasi
d. Refleksi
Dihadapkan pada durasi waktu yang sangat singkat (3 s.d 5 menit),
maka simulasi lebih terkesan seperti instruksi. Pembelajaran yang sudah
dirancang sebagaimana mestinya berjalan seadanya dan terburu-buru. Saya
hanya menjelaskan inti pokoknya saja secara singkat ini menjadi kelemahan
saya dalam melakukan simulasi perbaikan dalam pembelajaran sementara
tujuan utama menggunakan media gambar seri menjadi terabaikan. Kendala
yang dialami peserta didik yaitu dalam memilih kata-kata yang sesuai untuk
penulisan puisi terhadap media gambar. Hal ini menyebabkan masih banyak
siswa yang nilainya di bawah KKM.
31
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berhubung dari hasil refleksi simulasi 1 masih banyak siswa yang nilainya di
bawah KKM, maka penulis melakukan simulasi ke 2. Berikut adalah kegiatan
perencanaannya:
c. Observasi
32
yang masih memperoleh skor 5 pada siklus 2. Sementara itu dalam deskriptor
pelaksanaan simulasi 1 yang juga teridentifikasi teridentifikasi 2 subdeskriptor
yang belum sempurna yakni melaksanakn kegiatan perbaikan pembelajaran dan
kesan umum pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 sudah berjalan secara
maksimal dengan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis
puisi pada siswa kelas XI SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara
Kabupaten Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021.
d. Refleksi
Setelah melakukan perencanaan dengan matang pada siklus dua dengan
memanfaatkan waktu yang seefisien mungkin dengan durasi yang tidak lebih
dari 5 menit dan menggunakan media gambar seri dengan optimal serta
melakukan penjelasan dengan contoh dan diskusi bersama siswa maka hasil
pembelajaran pada siklus II sudah sangat memuaskan. Walaupun ada 2 orang
lagi yang belum tuntas KKM, namun ini sudah memenuhi 80 % ketuntasan
Minimal. Pembahasan hasil nilai siswa selama 2 siklus dapat dilihat pada
BAB IV.
33
Skor Mentah
Nilai = ____________________X 100
Skor Maksimum
66-79 B Baik
56-65 C Cukup
46-55 D Kurang
45 kebawah E Gagal
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
35
Tabel 5 : Penetapan Pembelajaran Siklus 1
Masalah yang Penyebab Alasan pemilihan Rencana Solusi
dipilih masalah
Bagaimana meningkatkan kemampuan Agar siswa bisa menulis puisi dengan baik dan
menulis puisi dengan menggunakan gambar benar
seri
36
utama menggunakan media gambar seri menjadi terabaikan. Kendala yang
dialami peserta didik yaitu dalam memilih kata-kata yang sesuai untuk
penulisan puisi terhadap media gambar. Hal ini karena dikarenakan penulis
belum memberikan penjelasan beserta contoh dan tidak melakukan diskusi
bersama siswa mengenai langkah-langkah menulis puisi. Sehingga mereka
bingung untuk menentukan langkah-langkah terutama dalam memilih kata-
kata yang sesuai terhadap media gambar.
Di sisi lain berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan format APS
PKP 2 diperoleh data seperti dalam tabel berikut :
Skor
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3. Mengelola interaksi kelas √
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan √
sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan √
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 3,6
37
Tabel 7 : Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas XI
SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab
Barat Tahun Ajaran 2020/2021
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4. Firman 2 2 1 56 C
5. M. Ibnu Syaifullah 1 2 2 56 C
6. M. Misban 1 2 2 56 C
7. M. Sulaiman 2 3 3 89 SB
8. Nurhadiana 2 3 3 89 SB
9. Nurul jahwa 2 3 2 78 SB
38
3. Skenario Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
Belajar dari kelemahan pelaksanaan simulasi siklus 1 maka dirancang
pembelajaran dengan lebih menekankan penggunaan contoh-contoh dan
diskusi terhadap langkah-langkah menulis puisi. Kemudian langkah-langkah
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario di urutkan secara
sistematis. Pembelajaran dirancang dengan durasi waktu terukur. Pendahuluan
dilakukan dalam waktu satu menit. Kegiatan inti diperlukan durasi waktu 3
menit, sedangkan penutup disediakan durasi waktu maksimal 1 menit.
Pembagian waktu tersebut dikaitkan dari alokasi waktu perencanaan
pembelajaran no mal 2 x 35 menit.
39
Tabel 8 : Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas XI
SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab
Barat Tahun Ajaran 2020/2021
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4. Firman 2 3 3 100 SB
6. M. Misban 3 3 2 78 B
7. M. Sulaiman 3 2 3 78 B
8. Nurhadiana 2 3 3 78 B
9. Nurul jahwa 3 3 3 78 B
B. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil Observasi dan Refleksi Siklus 1
a. Hasil Observasi Siklus 1
40
Sebagaimana dijabarkan pada bagian terdahulu, hasil observasi
terkait pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP
siklus 1) menggunakan format APS PKP 1 dari subdeskriptor
menentukan bahanperbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuann
indikator perbaikan pembelajaran sudah terlihat baik dengan skor 5,
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema,
media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar memperoleh skor
4, merencanakan skenario perbaikan pembelajaran memperoleh skor 4,
merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran memperoleh
skor 3, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran memperoleh skor , serta tampilan dokumen
rencan perbaikan pembelajaranmemperoleh skor 5. Dari kelima
sudeskriptor tersebut diperoleh nilai rata-rata 4. Hal ini berarti secara
keseluruhan RPP sudah disusun dengan baik hanya saja pada bagian
subdeskriptor merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran
dan merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran yang masih memperoleh skor 3. Sementara itu
menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran dan tampilan dokumen
rencana perbaikan pembelajaran secara keseluruhan memperoleh skor
5.
Hasil deskriptor terkait pelaksanaan simulasi diamati dengan
menggunakan format APS PKP 2 (Alat Penilaian Simulasi PKP 2).
Subdeskripsi mengelola ruang dan fasilitas belajar memperoleh skor 4,
melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran memperoleh skor 3,
mengelola interaksi kelas memperoleh skor 5, bersikap terbuka dan
luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap
belajar memperoleh skor 4, mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran memperoleh skor 4,
melaksanakn penialain proses dan hasi belajar memperoleh skor 4 dan
kesan umum pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor 3. Rata-rata
41
dari ketujuh subdeskriptor simulasi pembelajaran 1 adalah 3,9. Hal ini
berarti siklus pembelajaran belumberlangsung secara maksimal. Hal
ini dibuktikan terdapat 2 subdeskriptor yang masih memperoleh skor 3,
yakni melaksanakn kegiatan pembelajaran dan kesan umum
melaksanakan pembelajaran.
Dari kedua subdeskriptor baik yang menyangkut perencanaan
maupun pelaksanaan siklus 1 hasilnya masih belum maksimal.
Teridentifikasi 2 subdeskriptor terkait yakni merancang pengelolaan
kelas, perbaikan pembelajaran dan merencanakan prosedur jenis dan
menyiapkan alat penilaian pembelajaran yang masih memperoleh skor
3. Sementara itu dalam deskriptor pelaksanaan simulasi simulasi juga
teridentifikasi teridentifikasi 2 subdeskriptor yang belum sempurna
yakni melaksanakn kegiatan perbaikan pembelajaran dan kesan umum
pelaksanaan pembelajaran masih memperoleh skor 3. Jadi dapat
disimpulkan bahwa bahwa perencanaan dan pelaksaan pembelajaran
pada siklus 1belum berjalan secara maksimal.
42
siswa (50%) yang memenuhi ketuntasan belajar (KKM sekolah) dengan
perolehan nilai di atas 70 rinciannya 3 orang siswa (30 %) memperoleh nilai
78 dan 2 orang siswa (20%) memperoleh nilai 89. Sementara itu 5 orang
siswa (50%) yang belum tuntas dengan nilai di bawah 70 ke 5 siswa
memperoleh nilai 56.
Jika diperhatikan skala penilaian pada tabel 3 BAB III, terdapat 2 orang
siswa yang (20%) yang memperoleh nilai dengan predikat baik sekali, 3 orang
siswa (30%) yang memperoleh predeikat baik, 5 orang siswa (50%) yang
memperoleh nilai dengan predikat cukup. Sedangkan siswa yang memperoleh
nilai dengan predikat kurang dan gagal tidsk ada. Besaran presentase ini
menunjukkan bahwa penulisan puisi dengan menggunakan media gambar
pada siklus 1 belum berlangsung maksimal. Oleh karena itu perlu perbaikan
lanjutan pada siklus 2 dengan lebih mengoptimalkan penggunaan media
gambar.
43
Hasil deskriptor terkait pelaksanaan simulasi diamati dengan
menggunakan format APS PKP 2 (Alat Penilaian Simulasi PKP 2).
Subdeskripsi mengelola ruang dan fasilitas belajar memperoleh skor 5,
melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran memperoleh skor 5,
mengelola interaksi kelas memperoleh skor 5, bersikap terbuka dan luwes
serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
memperoleh skor 5, mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
perbaikan pembelajaran mata pelajaran memperoleh skor 5, melaksanakn
penialain proses dan hasi belajar memperoleh skor 5 dan kesan umum
pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor 5. Rata-rata dari ketujuh
subdeskriptor simulasi pembelajaran 2 adalah 5. Hal ini berarti siklus
pembelajaran belumberlangsung secara maksimal. Hal ini dibuktikan tidak
terdapat lagi subdeskriptor yang masih memperoleh skor rendah.
Dari kedua subdeskriptor baik yang menyangkut perencanaan
maupun pelaksanaan siklus 2 hasilnya sudah sangat memuaskan.
Teridentifikasi dua subdeskriptor terkait yakni merancang pengelolaan
kelas, perbaikan pembelajaran dan merencanakan prosedur jenis dan
menyiapkan alat penilaian pembelajaran yang masih memperoleh skor 5
pada siklus 2. Sementara itu dalam deskriptor pelaksanaan simulasi 1
yang juga teridentifikasi teridentifikasi 2 subdeskriptor yang belum
sempurna yakni melaksanakn kegiatan perbaikan pembelajaran dan kesan
umum pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 sudah berjalan secara
maksimal dengan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran
menulis puisi pada siswa kelas XI SMAS Aradalhaq Pematang Lumut
Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021.
44
Kecamatan Betara Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021. Pada siklus II
ini hampir seluruh kekurangan pada penelitian sudah dapat diatasi dengan
perbaikan tindakan pada cara mengajar dan penggunaan media media
gambar. Walaupun tiap aspek tidak seluruhnya sempurna namun peserta
didik di dalam kelas sudah menunjukkan peningkatan kemampuan menulis
puisi. Dari hasil yang dirangkum di dalam lembar pengamatan, data ini
sudah mencapai kriteria keberhasilan, dengan kata lain bahwa penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan
peserta didik tidak dilanjutkan lagi.
45
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Hasil dan pembahasan data yang diperoleh pada BAB IV dapat
disimpulkan bahwa :
1. Dari kedua subdeskriptor baik yang menyangkut perencanaan maupun
pelaksanaan siklus 1 hasilnya masih belum maksimal. Teridentifikasi 2
subdeskriptor terkait yakni merancang pengelolaan kelas, perbaikan
pembelajaran dan merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan alat penilaian
pembelajaran yang masih memperoleh skor 3. Sementara itu dalam deskriptor
pelaksanaan simulasi simulasi juga teridentifikasi teridentifikasi 2
subdeskriptor yang belum sempurna yakni melaksanakn kegiatan perbaikan
pembelajaran dan kesan umum pelaksanaan pembelajaran masih memperoleh
skor 3. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahwa perencanaan dan pelaksaan
pembelajaran pada siklus 1belum berjalan secara maksimal.
2. Belum maksimalnya perencanaan dan pelaksaan siklus 1 juga teridentifikasi
dalam hasil refleksi. Kendala yang tampak dialami peserta didik pada proses
pembelajaran siklus 1 adalah sebagian peserta didik masih bingung dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini karena peserta didik masih
bingung untuk menentukan kata-kata yang sesuai terhadap gambar yang
diberikan sehingga mereka masih banyak yang gagal dalam menulis puisi.
3. Jika diperhatikan skala penilaian pada tabel 3 BAB III, terdapat 2 orang siswa
yang (20%) yang memperoleh nilai dengan predikat baik sekali, 3 orang siswa
(30%) yang memperoleh predeikat baik, 5 orang siswa (50%) yang
memperoleh nilai dengan predikat cukup. Sedangkan siswa yang memperoleh
nilai dengan predikat kurang dan gagal tidsk ada. Besaran presentase ini
menunjukkan bahwa penulisan puisi dengan menggunakan media gambar
pada siklus 1 belum berlangsung maksimal. Oleh karena itu perlu perbaikan
lanjutan pada siklus 2 dengan lebih mengoptimalkan penggunaan media
gambar.
46
4. Dari kedua subdeskriptor baik yang menyangkut perencanaan maupun
pelaksanaan siklus 2 hasilnya sudah sangat memuaskan. Teridentifikasi dua
subdeskriptor terkait yakni merancang pengelolaan kelas, perbaikan
pembelajaran dan merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan alat penilaian
pembelajaran yang masih memperoleh skor 5 pada siklus 2. Sementara itu
dalam deskriptor pelaksanaan simulasi 1 yang juga teridentifikasi
teridentifikasi 2 subdeskriptor yang belum sempurna yakni melaksanakn
kegiatan perbaikan pembelajaran dan kesan umum pelaksanaan pembelajaran
pada siklus 2 sudah berjalan secara maksimal dengan penggunaan media
gambar seri dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas XI SMAS
Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat
Tahun Ajaran 2020/2021.
5. Seluruh hasil data yang didapat dari peneliti yang terdiri dari 2 kali pertemuan
menunjukkan keberhasilan dalam meningkatakan kemampuan menulis puisi
bebas siswa kelas XI SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara
Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021. Pada siklus II ini hampir seluruh
kekurangan pada penelitian sudah dapat diatasi dengan perbaikan tindakan
pada cara mengajar dan penggunaan media media gambar. Walaupun tiap
aspek tidak seluruhnya sempurna namun peserta didik di dalam kelas sudah
menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi. Dari hasil yang
dirangkum di dalam lembar pengamatan, data ini sudah mencapai kriteria
keberhasilan, dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan peserta didik tidak
dilanjutkan lagi.
6. Berdasrkan distribusi hasil evaluasi siswa pada tabel .. di atas terlihat bahwa
hasil belajar siswa kelas XI SMAS Aradalhaq Pematang Lumut kecamatan
Betara Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021 pada siklus 2 meningkat
signifikan dari nilai rata-rata 69,2 kepada nilai rata-rata 82,4. Berdasarkan data
10 orang siswa 8 orang siswa (80%) yang memenuhi ketuntasan belajar
(KKM sekolah) dengan perolehan nilai di atas 70 rinciannya 4 orang siswa (40
%) memperoleh nilai 100 dan 4 orang siswa (40%) memperoleh nilai 78.
47
Sementara itu hanya 2 orang siswa (20%) yang belum tuntas dengan nilai di
bawah 70 ke 2 siswa memperoleh nilai 56.
7. Jika diperhatikan skala penilaian pada tabel 3 BAB III, terdapat 4 orang siswa
yang (40%) yang memperoleh nilai dengan predikat baik sekali, 4 orang siswa
(40%) yang memperoleh predeikat baik, 2 orang siswa (20%) yang
memperoleh nilai dengan predikat cukup. Sedangkan siswa yang memperoleh
nilai dengan predikat kurang dan gagal tidak ada. Besaran presentase ini
menunjukkan bahwa penulisan puisi dengan menggunakan media gambar
pada siklus 2 belum berlangsung maksimal. Oleh karena itu perlu tidak
diperlukan lagi perbaikan lanjutan pada siklus berikutnya.
B. SARAN
8. Berdasarkan kesimpulan tersebut dan pengalaman dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran yang berkualitas, maka guru perlu sekali untuk selalu
melakukan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini
supaya bisa tercapainya tujuan pembelajaran dan siswa bisa mendapatkan nilai
sesuai KKM.
9. Untuk mencapai tujuan di atas maka diperlukan kreativitas guru dalam
mengajar, seperti penggunaan media gambar seri pada proses pembelajaran itu
merupakan suatu kreativitas yang baik. Sehingga anak didik tidak bosan
dalam pembelajaran.
48
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
BSNP, (2008). Deskripsi Butir Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMP,
SMA, SMK Komponen Kegrafikan.Jakarta
Djamarah Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
49
Danie Abdul Jalil. (1990) Teori dan Periodisasi Puisi Indonesia .Bandung:
Angkasa
Gerlach, Vernon S., and Donald P. Ely, 1971. Teaching and media : A systematic
approach, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N.J
Martin, Ralph. 2005. Teaching Science for All Childern. New York: Pearson
Education.
50
Tombak Alam.1995. Ilmu Tajwid Popular 17 Kali Pandai. Jakarta: bumi aksara
Yayasan Penyelenggara Penterjeman/Pentafsir Al-Qur’an Depag RI, Al-
Qur’an dan Terjemah. 1481 H. Mujamma’ Al malik fahd Al-Mushaf,
Madinah Munawwarah
51
Lampiran 1
52
video dari Portal guru tidak dalam proses penggunaan
Guru Pintar menggunakan media pembelajaran, hal media yang
Online terdapat pembelajaran yang ini bisa menarik, di sini
masalah yang menarik, yang mempermudah guru di pilihlah media
teridentifikasi dilakukannya hanya dalam proses gambar seri yang
yaitu siswa metode ceramah penyampaian materi berwarna,
mengalami saja karena biasanya sehingga siswa
kesulitan dalam seseorang lebih lebih bisa
menulis puisi tertarik pada hal-hal mendapat ide-ide
bebas yang yang bisa dilihat yang dan
mengakibatkan dengan matanya, penggunaan
banyak siswa dan media kata-kata yang
yang masih pembelajaran bisa sesuai dalam
bingung dalam membantu menulis puisi
pembelajaran pemahaman siswa.
dan nilainya di
bawah KKM
53
2. http://www.gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-
online/menulis-puisi-bebas-dengan-media-gambar
Lampiran 2.a
RPP Siklus 1
54
akan dijadikan bahan
menulis
3. Mampu menulis dengan
menggunakan pilihan
kata yang
sesuai
V.METODE PEMBELAJARAN
- Inkuiri, klasik, indivu dan kelompok
VI.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan Pembuka 10 menit
55
awal - Guru memberi salam
kemudian meminta
satu siswa untuk
memimpin doa.
- Guru mengecek
kesiapan peserta didik
dan kehadirannya.
- Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang
harus dicapai
- Guru menjelaskan
tujuan dan manfaat
pembelajaran menulis
puisi.
- Siswa dan guru
bertanya jawab
mengenai
pembelajaran menulis
puisi dengan media
gambar karikatur.
56
siswa mengamati
objek berupa gambar
karikatur yang
dibagikan guru.
- Siswa mendata kata-
kata yang sesuai
terhadap objek yang
diamati.
- . Siswa menulis puisi
dengan
mengembangkan kata-
kata tersebut menjadi
larik-larik dan bait-bait
puisi.
- Siswa diberi
pengarahan selama
proses menulis puisi
dan dibimbing dalam
menggali imajinasi,
citraan dan ide kreatif.
- Setelah siswa selesai
menulis puisi, kegiatan
dilanjutkan dengan
menyunting puisi
dengan cara
menukarkan puisinya
dengan teman satu
kelompok untuk
dimintakan pendapat
mengenai puisi yang
57
telah dibuat.
- Siswa memilih puisi
terbaik dari setiap
kelompok. Puisi yang
terpilih dipresentasikan
di depan kelas.
- Siswa lain dalam
kelompok masing-
masing menanggapi
dan menilai puisi yang
telah dipresentasikan.
Penutup - Siswa dan guru 10 menit
melakukan refleksi.
- Guru memberi
penguatan.
- Siswa mendapatkan
tugas untuk mencari
gambar karikatur yang
terdapat dimedia
massa, kemudian
menulis puisi
berdasarkan gambar
karikatur tersebut.
VII.PENILAIAN
Penilaian Ketrampilan
Penilaian pilihan kata
Skor 1 : diberikan apabila menggunakan satu sampai dua yang tepat
sesuai dengan gambar.
58
Skor 2 : diberikan apabila terdapat tiga sampai empat diksi (pilihan
kata) yang tepat sesuai dengan media gambar.
Skor 3 : diberikan apabila terdapat lima sampai enam atau lebih
pilihan kata yang tepat sesuai dengan gambar.
Penilaian Citraan
Skor 1 : diberikan apabila memiliki satu jenis citraan yang sesuai
dengan penggunaan media gambar.
Skor 2 : diberikan apabila memiliki dua jenis citraan yang sesuai
dengan media gambar yang telah diberikan.
Skor 3 : diberikan apabila memiliki tiga atau lebih jenis citraan yang
sesuai dengan media gambar yang telah diberikan.
Penilaian Majas
Skor 1 : diberikan apabila memiliki satu jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diberikan.
Skor 2 : diberikan apabila memiliki dua jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diperlihatkan.
Skor 3 : diberikan apabila memiliki tiga jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diperlihatkan.
59
60
Lampiran 2b
Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siklus 1
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4. Firman 2 2 1 56 C
5. M. Ibnu Syaifullah 1 2 2 56 C
6. M. Misban 1 2 2 56 C
7. M. Sulaiman 2 3 3 89 SB
8. Nurhadiana 2 3 3 89 SB
9. Nurul jahwa 2 3 2 78 SB
Refleksi Siklus I
Belum maksimalnya perencanaan dan pelaksaan siklus 1 juga teridentifikasi
dalam hasil refleksi. Kendala yang tampak dialami peserta didik pada proses
61
pembelajaran siklus 1 adalah sebagian peserta didik masih bingung dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini karena peserta didik masih bingung
untuk menentukan kata-kata yang sesuai terhadap gambar yang diberikan
sehingga mereka masih banyak yang gagal dalam menulis puisi.
62
Lampiran 2c
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √ Kegiatan di awal kurang
2. Memberi acuan √ memotivasi siswa, seharusnya
63
siswa seperti menyanyi atau ice
breaking
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ √ Guru masih kurang maksimal
materi/contoh/ilustrasi dalam pemberian media gambar
2. Pemberian penguatan √ serta kurang dalam pemberian
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum √ Kegitaan penutup sudah baik
2. Evaluasi √ dan sesuai dengn RPP
3. Pemberian tugas √
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Pakaian rapi dan sopan
2. Alas kaki yang digunakan √ Alas kaki yang digunakan juga
pantas
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi sangat mendukung
dalam proses pembelajaran
4. Sikap/gerak tubuh saat √ Sikap dan gerak tubuh baik dan
berdiri pantas
5. Bahasa yang digunakan √ Bahasa yang digunakan juga
baik dan mudah dipahami dan
pantas
64
65
ALAT PENILAIAN SIMULASI PKP
Skor
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan Tujuan/ √
Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, √
media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian √
perbaikan pembelajaran
66
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 6) 4
Skor
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3. Mengelola interaksi kelas √
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan √
sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan √
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 3,9
67
Lampiran 3a
68
menggunakan pilihan
kata yang
sesuai
V. METODE PEMBELAJARAN
- Inkuiri, klasik, indivu dan kelompok
69
memimpin doa.
- Guru mengecek
kesiapan peserta didik
dan kehadirannya.
- Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang
harus dicapai
- Guru menjelaskan
tujuan dan manfaat
pembelajaran menulis
puisi.
- Siswa dan guru
bertanya jawab
mengenai
pembelajaran menulis
puisi dengan media
gambar karikatur.
70
media gambar
- Secara berkelompok
siswa mengamati
objek berupa gambar
karikatur yang
dibagikan guru.
- Siswa mendata kata-
kata yang sesuai
terhadap objek yang
diamati.
- . Siswa menulis puisi
dengan
mengembangkan kata-
kata tersebut menjadi
larik-larik dan bait-bait
puisi.
- Siswa diberi
pengarahan selama
proses menulis puisi
dan dibimbing dalam
menggali imajinasi,
citraan dan ide kreatif.
- Setelah siswa selesai
menulis puisi, kegiatan
dilanjutkan dengan
menyunting puisi
dengan cara
menukarkan puisinya
dengan teman satu
kelompok untuk
71
dimintakan pendapat
mengenai puisi yang
telah dibuat.
- Siswa memilih puisi
terbaik dari setiap
kelompok. Puisi yang
terpilih dipresentasikan
di depan kelas.
- Siswa lain dalam
kelompok masing-
masing menanggapi
dan menilai puisi yang
telah dipresentasikan.
Penutup - Siswa dan guru 10 menit
melakukan refleksi.
- Guru memberi
penguatan.
- Siswa mendapatkan
tugas untuk mencari
gambar karikatur yang
terdapat dimedia
massa, kemudian
menulis puisi
berdasarkan gambar
karikatur tersebut.
VII. PENILAIAN
Penilaian Ketrampilan
Penilaian pilihan kata
72
Skor 1 : diberikan apabila menggunakan satu sampai dua yang tepat
sesuai dengan gambar.
Skor 2 : diberikan apabila terdapat tiga sampai empat diksi (pilihan
kata) yang tepat sesuai dengan media gambar.
Skor 3 : diberikan apabila terdapat lima sampai enam atau lebih
pilihan kata yang tepat sesuai dengan gambar.
Penilaian Citraan
Skor 1 : diberikan apabila memiliki satu jenis citraan yang sesuai
dengan penggunaan media gambar.
Skor 2 : diberikan apabila memiliki dua jenis citraan yang sesuai
dengan media gambar yang telah diberikan.
Skor 3 : diberikan apabila memiliki tiga atau lebih jenis citraan yang
sesuai dengan media gambar yang telah diberikan.
Penilaian Majas
Skor 1 : diberikan apabila memiliki satu jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diberikan.
Skor 2 : diberikan apabila memiliki dua jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diperlihatkan.
Skor 3 : diberikan apabila memiliki tiga jenis majas yang sesuai
dengan media gambar yang telah diperlihatkan.
73
74
Lampiran 3b
Hasil Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siklus II
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4. Firman 2 3 3 78 B
5. M. Ibnu Syaifullah 3 2 3 78 B
6. M. Misban 3 3 2 78 B
7. M. Sulaiman 3 3 3 100 SB
8. Nurhadiana 3 3 3 100 SB
75
Refleksi Siklus II
Seluruh hasil data yang didapat dari peneliti yang terdiri dari 2 kali pertemuan
menunjukkan keberhasilan dalam meningkatakan kemampuan menulis puisi
bebas siswa kelas XI SMAS Aradalhaq Pematang Lumut Kecamatan Betara
Tanjab Barat Tahun Ajaran 2020/2021. Pada siklus II ini hampir seluruh
kekurangan pada penelitian sudah dapat diatasi dengan perbaikan tindakan pada
cara mengajar dan penggunaan media media gambar. Walaupun tiap aspek tidak
seluruhnya sempurna namun peserta didik di dalam kelas sudah menunjukkan
peningkatan kemampuan menulis puisi. Dari hasil yang dirangkum di dalam
lembar pengamatan, data ini sudah mencapai kriteria keberhasilan, dengan kata
lain bahwa penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan peserta didik tidak dilanjutkan lagi.
76
Lembar 3 c
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI II PKP
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √ Kegiatan awal sudah sesuai
2. Memberi acuan √ dengan RPP
3. Melakukan apersepsi √
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ √ Guru sudah melakukan kegiatan
materi/contoh/ilustrasi inti sesuai RPP langkah-langkah
77
2. Pemberian penguatan √ pembelajaran sudah diterapkan
3. Penggunaan media √ dan membuahkan hasil yang
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum √ Kegitaan penutup sudah baik
2. Evaluasi √ dan sesuai dengn langkah-
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Pakaian rapi dan sopan
2. Alas kaki yang digunakan √ Alas kaki yang digunakan juga
pantas
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi sangat mendukung
dalam proses pembelajaran
4. Sikap/gerak tubuh saat √ Sikap dan gerak tubuh baik dan
berdiri pantas
5. Bahasa yang digunakan √ Bahasa yang digunakan juga
baik dan mudah dipahami dan
pantas
78
79
ALAT PENILAIAN SIMULASI PKP
Skor
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan √
merumuskan Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, √
menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran) dan
sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √
80
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat √
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 6) 5
Skor
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3. Mengelola interaksi kelas √
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu √
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam √
perbaikan Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 5
81
= (1x5+2 x 5)/3 x 100/5
= (5+10)/3x20 = 15/3 x 20
= 5 x 20
= 100
82
Lampiran 4
Nilai Evaluasi Siswa Kemampuan Menulis Puisi Siklus I
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4. Firman 2 2 1 56 C
5. M. Ibnu Syaifullah 1 2 2 56 C
6. M. Misban 1 2 2 56 C
7. M. Sulaiman 2 3 3 89 SB
8. Nurhadiana 2 3 3 89 SB
9. Nurul jahwa 2 3 2 78 B
83
Lampiran 5
Nilai Evaluasi Siswa Kemampuan Menulis Puisi Bebas siklus II
Aspek Penilaian
1 2 3 1 2 3 1 2 3
14. Firman 2 3 3 78 B
16. M. Misban 3 3 2 78 B
84
Lampiran 6
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP -SEMESTER 2020/21 (2020.2)
85
2. Minggu, 08 Melakukan Arahan Meninda
November bimbingan pembimbing klanjuti
2020 melalui oleh pak tutor sesuai
TUWEB, : refleksi awal dengan
tentang didapatkan arahan
refleksi dari temuan dosen
awal yang permasalah
akan yang ditemui
dilakukan dalam
mengamati
vidio GPO
dan Youtube
86
sekolah namun letak sekolah
data awal
siswa
letaknya di
BAB III pada
subjek
penelitian
5. Minggu, 22 Konsultasi Cukup di Membuat
November mengenai deskripsikan deskripsi
2020 BAB III saja observasi
bagian pada
observasi BAB III
apakah
harus
disertakan
dengan
table atau
tidak
87
Lampiran 7
Bahan Kelengkapan Identitas Sekolah
No. Uraian Keterangan (Jumlah, Nama,
Keadaan)
1. Nama Sekolah SMAS Aradalhaq Pematang
2. Letak Sekolah Lumut
a. Desa
b. Kecamatan a. Pematang Lumut
c. Kabupaten/Kota b. Betara
3. Kepala Sekolah c. Tanjab Barat
4. Guru Kismailah S.Pt
Bidang Studi 11 Orang
1) Agama
2) PKn 1 Orang
3) Bahasa Indonesia 1 Orang
4) Bahasa Inggris 1 Orang
5) Biologi 1 Orang
6) Fisika 1 Orang
7) Sejarah 1 Orang
8) Bk 1 Orang
9) Kimia
1 Orang
10) Pjok
1 Orang
11) PKW
1 Orang
Penjaga Sekolah
5. 1 Orang
Siswa :
6.
1) Kelas Sepuluh
16 Orang 8 L / 8 P
2) Kelas Sebelas
20 Orang 16 L / 4 P
3) Kelas Dua Belas
10 Orang 6 L / 4P
Keadaan Sekolah
a. Luas dan keadaan lingkungan
500 m2 / aman, nyaman
88
7. b. Listrik dan Alat Peraga Ada
c. Buku Guru/Siswa Ada/cukup
d. Jumlah Ruang Sekolah
1) Ruang Kepala Ada
Sekolah/Guru 3 Kelas
2) Ruang Belajar Ada
3) Pepustakaan Ada
4) Kantin tidak ada
5) Mushalla Ada, kalau ada 1 buah
6) Kamar Mandi/Wc Guru Ada, kalau ada 1 buah
7) Kamar Mandi/ Wc Siswa
Ada, kalau ada 1 buah
8) Ruang Lain
-
89
90
Lampiran 8
DOKUMENTASI
Kegiatan menutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
91
LAMPIRAN 9
Kurikulum Vitae
92