Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH JUM’AT

KETAHANAN KELUARGA UNTUK NEGERI YANG SEJAHTERA


Oleh : Ade Sofyan, S.Sy., M.H. (Hakim PA Ngawi)
Disampaikan di Masjid Ar-Rahman, Margomuyo, Ngawi, Jawa Timur

Khutbah ke satu

ُ.‫اءَُ لم حُنُ َخلح لق لُهُلِبَ لشحي ئَتللُهُ َو َع حدلللُه‬


ُ ‫ُ َو َخ َذ َُلُ َم حُنُ َش‬،‫ضلللُهُ َوَكَرلم له‬ ‫اءَُ لم حُنُ َخلح لق لُهُبلَف ح‬
ُ ‫يُ َوفَّ َُقُ َم حُنُ َش‬ ُ‫ِللُالَّ لذ ح‬
ُ ‫اَ حْلَ حمدُُل‬
ُ،‫ُ َوََُلُ َشبلحي ُهَُ َوََُلُ لمُثح َُلُ َوََُلُنل َُّدُلَه‬،‫كُلَه‬ َُ ‫َوأَ حش َهدُُأَ حُنََُُّلُإلل ُهَُإلََُّلُللاُُ َو حح َدهََُُُلُ َش لريح‬
ُ.ُ‫اءَُلَه‬
ُ‫ض‬ َ ‫َوََُلُ َح َُّدُ َوََُلُجثَُّةَُ َوََُلُأ حَع‬
ُ‫ُ َوَم حُنُتَبل َعه حُم‬،‫ص ححبللُهُ َوَم حُنُ َّو َاَله‬ ‫لل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
َ ‫ُ َو َعلَىُآل ُهُ َو‬،‫ص لُلُ َو َسل َُمُ َوََب لرحُكُ َعلَىُ َسيلد َُنُُمَ َّم ُدُبح لُنُ َعحب ُدُللا‬ َ ُ‫اَللُهُ َُّم‬
.ُ‫للل‬ ُ ‫َُُوََُلُ َح حوَُلُ َوََُلُق َّوُةَُإلََُّلُ لَب‬،‫لُيَ حولُمُالح لقيَ َام لة‬ َُ ‫ِبلل حح َسانُُإل‬
.‫ازُالحمتَّق حو َُن‬ َُ َ‫ُفَ َق حُدُف‬,‫للال‬
ُ ُ‫نُأ حو لصحيكُ حُمُ َونَ حف لس حُيُبلتَ حق َوى‬ ُ ‫ُفَإلل‬،‫أ ََّماُبَ حعد‬
‫ر‬
ُ‫ِلَُ َخبل ُيُلِبَا‬ َُّ ‫تُللغَدَُُُُۖوٱتَّقواُُٱ‬
َُّ ‫ِلَُُۚإل َُّنُٱ‬ ُ‫َّم ح‬ َ ‫ِلَُ َولحتَنظ حُرُنَ حفسُُ َّماُقَد‬ َُّ ‫ينُءَ َامنواُُٱتَّقواُُٱ‬ َُ ‫ُ َٓأَيَيُّ َهاُٱلَّ لذ‬:‫قالُللاُُتعال‬
‫تَ حع َملو َُن‬
ُ.‫ينُءَ َامنواُُق أُواُُأَنف َسك حُمُ َوأ حَهلليك حُمُ َن ًرا‬ َُ ‫ُ َٓأَُيَيُّ َهاُٱلَّ لذ‬:‫وقالُيفُأيةُأخرى‬

Jama’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah Swt

Tiada kata yang pantas nan terhias, yang terlepas dari lisan seorang hamba yang serba
terbatas, kecuali untaian rasa syukur atas segala rahmat yang maha luas, yang senantiasa
diberikan tanpa batas, Alhamdulillah, Dialah Allah swt Tuhan penguasa segala arah, pencipta
semesta yang elok nan indah, yang mentakdirkan kita saat ini duduk di masjid yang penuh
berkah.
Shalawat dan salam, senantiasa tercurah pada sosok manusia yang cerdas, seorang
pemimpin yang tangkas, lagi tegas, yang mampu meberantas para penindas sehingga
terjalinlah solidaritas, ummat yang berkualitas, Dialah Nabi Muhammad. SAW, Insan penuh
mulia pemegang syafa’at, sosok kudwah hasanah bagi ummat, yang mengajak ummatnya
agar selamat di dunia dan akhirat.
Pada pertemuan yang mulia ini, jum’at pertama di bulan Syawal 1445 H, marilah kita
tingkatkan takwa kehadirat Allah SWT. Esensi dari takwa adalah membuat perisai yang

1
melindungi diri dari murka dan siksa Allah. Perisai tersebut yaitu dengan mematuhi segala
perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya.
Karena takwa adalah pondasi dari bangunan kebahagiaan. Barangsiapa yang berangan-
angan membangun kebahagiaan, namun ia tidak menguatkan pondasi takwa. Maka
bersiaplah dia akan menemukan keretakan demi keretakan dalam kehidupannya. Hingga
nau’dzubillah roboh dan hancur berkeping-keping, menjadi debu yang berterbangan.

Jama’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah Swt

Setelah satu bulan penuh kaum muslimin melaksanakan puasa Ramadhan, dengan berbagai
macam tarbiyah dan amaliyah ibadahnya, tentunya di bulan syawal ini seharusnya telah
menjadi muslim yang bertakwa sebagaimana tujuan puasa Ramadhan, namun senyatanya
betapa banyak kaum muslimin yang tiada perubahan dalam kehidupannya, masih saja jauh
dari takwa dan tetap saja bermaksiat kepada Allah SWT.
Maka ketahuilah wahai kaum muslimin bahwa kondisi ummat sedang tidak baik-baik saja,
narkoba yang kian merajalela, perjudian semakin terang-terangan, kumpul kebo semakin
ramai, diiringi dengan kondisi bangsa dimana penegakan hukum yang tajam kebawah
namun tumpul keatas.
Kondisi ekonomi yang semakin sulit, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,
beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan pelaku korupsi hingga 271 triliun rupiah,
padahal di negeri ini masih banyak rakyatnya dalam kondisi sangat memprihatinkan, bahkan
untuk sekedar makan saja susah apalagi untuk membeli baju lebaran.
‫ايُايهاُالذينُآمنواُتوبواُايلُللاُتوبةُنصوحا‬
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-
murninya. [At Tahriim : 8].
Marilah Kita semua segera bertaubat kepada Allah SWT, baik para Pemimpin Negeri mulai
dari Kepala Desa sampai Kepala Negara, begitupun masyarakatnya sebagai suatu bangsa.
Selain itu kita harus pula memperbaiki diri, jika selama ini diantara kita ada yang bangga
dengan perbuatan yang sebenarnya dilarang oleh Allah SWT, bangga bisa kaya namun hasil
korupsi, bangga jadi pejabat namun hasil curang. Segeralah bertaubat minta ampun kepada
Allah SWT, dan mulai saat ini berbuat baiklah terhadap sesama, dan tingkatkan kualitas
ibadah kita kepada Allah SWT.

Jama’ah jum’at rohimakumullah


Agama Islam merupakan agama yang sempurna, jika saja agama selalu dibawa-bawa di
dalam aktivitas publik, baik di kantor, di pasar, di sekolah, di ranah pemerintahan, tentunya
akan membawa perubahan yang signifikan hingga tercapainya keadilan sosial dan

2
kemakmuran bangsa. Semuanya ini mustahil terwujud jika tidak ditopang dengan ketahanan
keluarga yang berbasis agama.
Ketahanan keluarga pada prinsipnya bertujuan mewujudkan ketahanan negara, sebab
keluarga adalah kesatuan terkecil yang bertanggung jawab mewujudkan terciptanya
masyarakat yang damai dan berkeadaban.
Keluarga bahagia menjadi impian setiap orang. Membangun keluarga bahagia dapat diraih
dengan pondasi utama yaitu agama yang ditopang dengan tiga pilar, yaitu humanis, hirarkis,
dan harmonis.
Berakidah yang benar, beribadah yang taat, dan berakhlak mulia menjadi ciri utama
keluarga yang agamis. Kesalehan suami dan istri akan memudahkannya mendidik anak-
anak.
Agama yang kokoh menjadi pondasi tegaknya tiga pilar penting dalam keluarga. Pertama,
pilar humanis. Hendaklah keluarga dibina dengan memenuhi kebutuhan diri sebagai
manusia seutuhnya. Manusia memiliki dimensi jasmani dan rohani. Dalam keluarga, tidak
boleh hanya memperhatikan kebutuhan jasmani, tetapi yang lebih penting adalah aspek
rohaninya.
Al-qur’an menggambarkan hubungan suami-istri seperti pakaian. Hakikat pakaian bisa
berfungsi sebagai perhiasan dan menutup aurat, serta dapat melindunginya dari panas dan
dingin. Begitu indah bahasa Al-qur’an mendorong manusia agar memberikan yang terbaik
bagi pasangannya.
Kedua, pilar hirarkis. Dalam Islam, kedudukan laki-laki dan perempuan sama di hadapan
Allah SWT. Namun, dalam urusan muamalah, termasuk berkeluarga, dibutuhkan
manajemen dan kepemimpinan. Di sinilah pentingnya hirarki, di mana suami menjadi
pemimpin bagi istrinya.
Istri harus patuh pada suaminya selagi perintah itu tidak bertentangan dengan ketaatan
kepada Allah. Sebaliknya suami harus adil, tidak boleh menzalimi dan menyakiti istrinya.
Hirarki dalam keluarga bukan tirani suami atas istri. Pilar hirarki diperlukan untuk mengatur
keluarga agar tetap berada di jalan yang benar, terhindar dari api neraka.
Ketiga, pilar harmonis. Keluarga bahagia harus dibina dengan harmonisasi antara suami dan
istri bersama anak-anaknya. Inilah keluarga Sakinah yang berarti tenteram, tenang, dan
bahagia. Pupuklah rasa cinta dan kasih sayang karena Allah sehingga hubungan harmonis itu
tetap terjaga.

Jama’ah jum’at rohimakumullah


Hamba-hamba yang saleh tidak mencukupkan kesalehan untuk dirinya sendiri, tetapi terus
mengharapkan keturunannya dapat mewarisi kesalehan dan mendapatkan pasangan hidup
yang saleh pula.

3
َُ ‫اج َعلحنَاُلللحمت لَّق‬
‫يُإل َم ًامُا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ربَّنَاُه ُ ل‬
‫بُلَنَاُم حُنُأ حَزَواجنَاُ َوذ لرَّايتنَاُق َّرُةَُأ حَعيُُ َو ح‬
‫َ َ ح‬
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS.
al-Furqan: 74)
Dewasa ini fenomena problem-problem keluarga di negara-negara maju, seperti KDRT,
perceraian, pergaulan bebas, dan permasalahan remaja, cenderung merambah ke negara-
negara berkembang, khususnya Indonesia.
Fenomena seperti ini akan semakin meningkat seiring dengan ketidaksiapan masyarakat
menyikapi era globalisasi dan melemahnya pemahaman terhadap nilai-nilai agama yang
menjadi pondasi utama ketahanan keluarga.

Jama’ah jum’at rohimakumullah


Kita semua yang hadir di masjid ini sebagai seorang Ayah sekaligus sebagai Kepala Keluarga,
yang bertanggung jawab atas keberlangsungan keluarganya, haruslah sigap dalam
menyikapi era globalisasi dan senantiasa menanamkan nilai-nilai agama kepada isteri dan
menjadi contoh teladan yang baik bagi anak-anak kita.
Anak-anak kita saat ini adalah generasi penerus bangsa di masa depan, maka menjadi
tanggung jawab kita sebagai kepala keluarga, bukan hanya memberinya makan,
menyekolahkan, dan menghantarkannya sampai jenjang pernikahan.
Akan tetapi harus kita persiapkan agar menjadi generasi penerus yang saleh dan tangguh,
agar kelak jika ada yang menjadi Polisi maka jadilah polisi yang beriman, jika ada yang
menjadi TNI maka jadilah TNI yang hafiz qur’an, jika ada yang menjadi Hakim maka jadilah
Hakim yang adil dan bijaksana, jika ada yang menjadi pejabat maka jadilah pejabat yang
amanah.

Jama’ah jum’at rohimakumullah


Di zaman modern ini, kita mengalami dimana informasi antara yang baik dan buruk
bercampur aduk, mana ajakan bertauhid dan ajakan berkelit, mana motivasi yang
mempertajam ruhiyah dan yang menimbun rupiah, mana yang mengajak taat dan mengajak
maksiat.
Sehingga susah sekali membedakan mana yang tulus mana yang modus, mana yang ikhlas
mana yang culas, mana yang amanah mana yang khianat. Adakalanya sesuatu yang buruk
terlihat menjadi baik karena sering dilakukan, sedangkan sesuatu yang baik terlihat menjadi
buruk bahkan asing karena jarang dilakukan.

Jama’ah jum’at rohimakumullah


Menghadapi kondisi seperti ini, Rasulullah saw menganjurkan bersegera berbuat baik,
sebagaimana dalam sabdanya:
4
Bersegeralah melakukan amal sholeh ‫َبدرواَُبألعمالُالصاْلة‬
Sebab akan datang bermacam fitnah seperti malam yang gelap gulita ُ‫فتناُكقطعُالليلُاملظلم‬
Pagi hari seseorang itu mu’min dan sorenya jadi kafir ‫يصبحُالرجلُمؤمناُوميسيُكافرا‬
ada lagi yang sore hari masih mu’min, tapi esok paginya kafir ‫وميسيُمؤمناُويصبحُكافرُا‬
Ia menjual agamanya dengan harta dunia. (HR. Muslim) ‫يبيعُدينهُبعرضُمنُالدنيا‬

Sebagai manusia, dalam keadaan apa pun pasti kita tidak lepas dari kesalahan. Orang yang
bertakwa bukanlah orang yang suci dari salah dan bukan pula orang yang tidak pernah
melanggar aturan Allah. Tapi orang yang bertakwa adalah orang yang bersegara bertaubat,
ketika menyadari kesalahannya.
Sebaliknya, orang yang paling merugi adalah orang yang bangga dengan kesalahannya,
bahkan menganggapnya sebagai kebaikan, lalu mempromosikannya kepada orang lain.
Inilah gambaran orang-orang la yadri wa la yadri annahu la yadri, yaitu orang yang tidak
tahu dan tidak tahu kalau dirinya tidak tahu.
Semoga kita semua digolongkan Allah SWT dalam barisan al-Muttaqun dan anak-anak kita
kelak menjadi generasi penerus bangsa yang saleh dan tangguh, sehingga bisa membawa
negeri ini menjadi negeri yang diberkahi, negeri baldatun toiyyibatun wa robbun ghofur.
Aamiin

ُ ‫للاُ لم ل‬ ‫ت ُو ل‬
ُ ُ‫ُ َوتَ َقُبَّ َُل‬.‫الذ حك لُرُا حْلَكلحي لُم‬ ‫نُوال لايك ُمُ ُِبَاُُفلُي لُهُ لم ُنُ ل‬ ‫يفُالحقر لُ ل‬
ُ‫ن‬ َ َ ‫ُ َونَ َف َع ل ُ َ ح ح‬.‫آنُالح َعظحي لُم‬
َ ُ ‫اآلاي‬ ‫يلُ َولَك حُمُل ُ ح‬ ُ ‫ََب َرَُكُللاُُل‬
ُ.ُ‫االس لمحيعُُالح َعللحيم‬ ‫ولمنك ُمُتل ل‬
َّ ‫الوتَهُُاُنَُّهُهَُو‬ َ ‫َح ح‬
ُ‫يُ َوالحم حؤلمنَ ل‬
ُ‫ات‬ َُ ‫اتُ َوالحم حؤلمنل ح‬ َُ ‫يلُ َولَك حُمُ َولل َسائللُرُالحم حسلل لم ح‬
ُ‫يُ َوالحم حسلل َم ل‬ ُ ُ‫يلُ َهذُاُ َوُأَ حُستَ غح لفروُا‬
ُ‫للاَُالح َع لظحي َُمُل ح‬ ُ ‫أق حولُُقَ حول‬
َّ ُُ‫استَ حغ لفرحوهُُإنَّهُُه َُوُالحغَف حور‬
ُ‫الرلححيم‬ ‫فَ ح‬

Khutbah Ke dua
ُ.‫لىُتَ حوفلحي لق لُهُ َوال حمتلنَانللُه‬
َُ ‫الشكحرُُلَهُُ َع‬ ُّ ‫ُ َو‬,‫لىُإل حح َسانللُه‬ َُ ‫لللُ َع‬ُ ُُ‫اَ حْلَ حمد‬
ُ‫ُُُأ ََّماُبَ حع ُد‬,ُ‫أنُ َسيل َد َُنُُمَ َّم ًداُ َعحبدُهُ َوَرس حوله‬ َُّ ُُ‫ُ َوأَ حش َهد‬,ُُ‫كُلَه‬ َُ ‫ُ َو حح َدُهُ َُلَُ َش لريح‬,ُ‫َوأَ حش َهدُُأَ حُنُ َُلَُاللَُهَُإل َُلَُّللا‬
ُ,‫للاَُأ ََمَرك حُمُ لِب حَُمرُُبَ َدُأَُفلحيُلهُبلنَ حف لس لُه‬ َُّ ‫ُ َو حاعلَم حواُأ‬,‫ُ َوانحتَ ه حواُ َع َّماُ ََنَى‬,‫اللُفلحي َماُأ ََمَُر‬
ُ ُ‫َن‬ َُ ‫فَيُاَُاَيُّ َهاُالنَّاسُُالتَّقو‬
ُ‫نُلِبَآلُئل َكتللُهُبلق حد لس لُه‬ َُ َ‫َوث‬

5
ُ.‫صلُّ حواُ َعلَحي لُهُ َو َسللم حواُتَ حسللحي ًما‬ ‫ل‬
َ ُ‫َّبُآيُاَيُّ َهاُالَّذيح َُنُ َآمن حوا‬
ُ ‫لىُالنل‬ َُ ‫صلُّ حو َُنُ َع‬ ‫لُإل َُّنُ ُ ل‬
َ ‫للاَُ َوَمآلئ َكتَهُُي‬ َُ َ‫الُتَعا‬ َُ َ‫َوق‬
ُ‫ضُالله َُّمُ َع لُن‬
َُ ‫ُ َو حار‬,‫ي‬ َُ ‫كُ َورسلل‬
َُ ‫كُ َوَمآلئل َك لُةُاحمل َق َّربلح‬ َُ ‫ُ َو َعلَىُاَنحبليآئل‬,ُ‫آلُ َسيل لد ُنَُُمَ َّمد‬ ُ‫ُ َو َعلَىُ ل‬,ُ‫ص لُلُ َعلَىُ َسيل لد َُنُُمَ َّمد‬ َ ُ‫الله َُّم‬
َُ ‫ُ َو ََتبلعليُالتَّابلُعل ح‬,َُ‫ي‬
ُُ‫ُ ََل حُمُ لَبل حح َسان‬,‫ي‬ َّ ُ‫ُ َو َع حُنُبَلقيَّلُة‬,‫َبُبَكحرُُ َوع َمرُ َوعثح َمانُ َو َعللى‬
ُ ‫الص َحابَلُةُ َوالتَّابلعل ح‬ ُ ‫ُأل‬,‫الر لاش لديح َُن‬َّ ُ‫اء‬ ُ‫احخللَ َف ل‬
ُُُ‫ي‬ ‫الر لل‬
َُ ‫اْح ح‬ َّ ُ‫كُ َُايُأ حَر َح َُم‬َُ ‫ُبلَر حْحَتل‬,‫ضُ َعنَّاُ َم َعه حُم‬َُ ‫ُ َو حار‬,‫الديح لُن‬ ‫اللَىي ولُمُ ل‬
‫َح‬
ُ‫اتُاََلَ ححيآءُُ لمنح ه حُمُ َواحَلَ حم َو ل‬
ُ‫ات‬ ُ‫يُ َواحمل حسلل َم ل‬ َُ ‫اتُ َواحمل حسلل لم ح‬ َُ ‫اَلله َُّمُا حغ لف حُرُلللحم حؤلمنل ح‬
ُ‫يُ َواحمل حؤلمنَ ل‬

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua
kami, dosa guru-guru kami, dan ampuni juga ya Allah dosa orang-orang yang telah berbuat
baik kepada kami.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang
telah berpeluh keringat dan lelah dalam merawat dan mendidik kami. Ya Allah. Ampuni
sikap kurang peduli kami kepada mereka.
Ya Allah jadikanlah kubur orang tua kami yang telah meninggal dunia sebagai bagian dari
taman-taman surga-Mu, cucilah mereka dengan kelembutan ampunan dan rahmat-Mu,
serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat surga-Mu.
Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk mendidik anak-anak kami, sehingga tumbuh menjadi
generasi yang saleh dan tangguh, generasi yang mencintai-Mu dan Engkau mencintai
mereka, agar kelak mereka menerangi kubur kami dengan lantunan do’a dan kesalehannya.
Ya Allah, Engkaulah yang menguasai alam semesta, berilah Petunjuk-Mu untuk para
pemimpin Negeri kami agar selalu bersikap adil dan mencintai rakyatnya, serta membawa
ummat ini mencintai Aturan-Mu, dan jadikanlah negeri ini negeri yang berkah, makmur,
aman dan sejahtera.

ُ.ُ‫بُالعاملي‬ ُ ‫ُواْلمدُللُر‬.‫ابُالنَّا لُر‬ َُ ‫آلخَرُةلُ َح َسنَُةًُ َوقلنَاُ َع َذ‬ ‫فُاح ل‬ُ ‫فُالدُّنحيَاُ َح َسنَُةًُ َول‬ ُ ‫ُ َربَّنَاُآتلنُاَُ ل‬
ُ‫بُ َويَحن َهىُ َع لُنُاحل َف حح ل‬
ُ,‫شآءُ َواحملحن َك لُرُ َواحلبَ حغي‬ ُ‫ُ َوإليح ل‬,‫ان‬
َُ ‫تآءُ لذيُاحلق حر‬ ُ ُ‫للالُ!ُإل َُّن‬
ُ‫للاَُ ََيحُمرَُك حُمُ لَبح َلع حد لُلُ َواح لإل حح َس ل‬ ُ ‫ُعلبَ َاد‬
ُ ُُ‫ُ َولَ لذ حكر‬,‫لىُنل َع لم لُهُيَُلزحدك حُم‬
‫للالُأَ حك َحُب‬ َُ ‫ُ َوا حشكرحوهُُ َع‬,‫للاَُاح َلع لظحي َُمُيَ حذك حرك حُم‬
ُ ُ‫ُ َواذحكروا‬,‫يَعلظك حُمُلَ َعلَّك حُمُتَ َذ َّكرحو َُن‬
.ُ‫الة‬ َُّ ُ‫ُُُُاَُقلحُيمُوا‬,‫وللاُيعلمُماُتصنعون‬
َُ ‫الص‬

Anda mungkin juga menyukai