AuliaNisa Pertemuan2
AuliaNisa Pertemuan2
JUDUL
JURNAL
disusun untuk memenuhi satu di antara tugas mata kuliah Pengolahan Sinyal Digital pada
disusun oleh
Aulia Nisa
221331036
2. Sawtooth Signal 2
a. Kode Program
c. Analisis Program
No. Kode Analisis
1. clf; Fungsi clf di Octave membersihkan
figure. clf menghapus semua turunan dari
gambar yang ditentukan dan menyetel
ulang propertinya
2. n1=1:11; N1 merupakan variabel yang dideklarasi
untuk sumbu pertama pada sinyal n1 juga
dideklarasi dengan fungsi sebagai sumbu awal
dan akhir dimana titik sinus dimulai dan
berakhir juga dapat dikatakan sebagai penentu
jumlah index yang diinginkan. Nilai 1:11
didapat dari perkiraan titik terakhir garis sinus
pada modul.
3. n2=12:22; N2 merupakan variabel yang dideklarasi
untuk sumbu pertama pada sinyal n1 juga
dideklarasi dengan fungsi sebagai sumbu awal
dan akhir dimana titik sinus dimulai dan
berakhir juga dapat dikatakan sebagai penentu
jumlah index yang diinginkan. Nilai 12:22
didapat dari perkiraan titik terakhir garis sinus
pada modul.
4. y1=(13/25)*(n1-6).^2; Rumus yang digunakan untuk membentuk
sebuah parabola dalam bentuk umum
𝑦 = 𝑎(𝑥 − ℎ)2 + 𝑘
di mana h dan k adalah koordinat titik balik
parabola, dan a menentukan arah serta lebar dari
parabola.
• Dalam rumus y1=(13/25)*(n1-6).^2;
• A=(13/25) yang mana merupakan
koefisien yang menentukan arah parabola
mengarah terbuka ke atas
• H=6 dimana h adaah koordinat x dari titik
balik.
• K=0 karena tidak ada pergeseran vertikal,
dan parabola ini membuka ke atas dari
y=0
c. Kesimpulan
Dari praktikum Pengenalan Sinyal Sinyal Dasar Pada Sistem Diskrit yang telah
digunakan menggunakan aplikasi octave ini dapat disimpulkan:
1. Sinyal Sawtooth dibuat dengan sebuah persamaan:
𝑠(𝑡) = 𝐴 sawtooth(2𝜋𝑓 + 𝜃)
2. Sinyal Parabola dibuat dengan sebuah persamaan:
𝑦 = 𝑎(𝑥 − ℎ)2 + 𝑘
3. Sinyal Sawtooth adalah sinyal yang memiliki bentuk menyerupai gigi gergaji, di mana
sinyalnya naik secara linier dari nilai minimum ke nilai maksimum dalam satu siklus
dan turun secara tiba-tiba ke nilai minimum pada akhir siklus. Gelombang gergaji
dapat didefinisikan dalam domain waktu atau domain frekuensi.
4. Sinyal parabola adalah sinyal yang dihasilkan oleh fungsi parabola yang bergantung
pada tanda koefisien a dalam rumus parabola. Jika a>0 maka parabola akan membuka
ke atas. Dalam konteks ini parabola dianggap positif di atas titik balik parabola dan
negatif di bawahnya. Sedangkan jika a<0 maka parabola membuka ke bawah. Dalam
konteks ini parabola diagap positif di bawa titik balik dan di atasnya. Sinyal ini
menurun bergerak ke atas dari titik balik.
5. Pada sinyal parabola yang telah dibuat dapat disimpulkan juga bahwa parabola yang
membuka ke atas dengan titik balik di (6,0) dan memiliki lebar yang ditentukan oleh
koefisien a=13/25. Kemudian juga parabola yang membuka ke bawah dengan titik
balik di (17,0) dan memiliki lebar yang ditentukan oleh koefisien yang sama.
6. Untuk membentuk dua parabola berbeda di satu plot yang sama maka perlu
menggunakan fungsi hold on, dimana plot baru yang ditambahkan tidak akan
memotong plot sebelumnya.