Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PEMBANGKITAN SINYAL DISKRIT

3.1 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat membangkitkan
beberapa jenis sinyal diskrit yang banyak digunakan dalam analisa Sinyal dan Sistem.

3.2 Dasar Teori


Sinyal waktu diskrit atau lebih kita kenal sebagai sinyal diskrit memiliki nilai-
nilai amplitudo kontinyu (pada suatu kondisi bisa juga amplitudonya diskrit), dan
muncul pada setiap durasi waktu tertentu sesuai periode sampling yang ditetapkan. Pada
teori sistem diskrit, lebih ditekankan pada pemrosesan sinyal yang berderetan. Pada
sejumlah nilai x, dimana nilai yang ke n pada deret x(n) akan dituliskan secara formal
sebagai:
{ } (3.1)
Dalam hal ini x(n) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret. n bernilai integer.
Fungsi x(n) bernilai nol untuk n yang bukan integer, x(n) secara sederhana bukan
merupakan bilangan selain integer dari n.

Gambar 3.1 Penggambaran secara grafis dari sebuah sinyal waktu diskrit.

1
Sebuah ilustrasi tentang sistem pengambilan data temperatur lingkungan dengan
sebuah termometer elektronik bisa dilihat pada Gambar 3.2 a. Dalam hal ini rangkaian
tersusun dari thermal thermistor yang memiliki perubahan nilai resistansi sesuai dengan
perubahan temperatur lingkungan sekitarnya. Fluktuasi resistansi digunakan untuk
mengukur temperatur yang ada, dan pengambilan data dilakukan setiap hari. Gambaran
data temperatur harian ini bisa diilustrasikan sebagai sebuah sequen nilai-nilai sinyal
waktu diskrit seperti pada Gambar 3.2b.

Gambar 3.2 Sistem sensor temperatur harian dan sinyal outputnya.

3.2.1 Bentuk Dasar Sinyal Waktu Diskrit


Seperti halnya sinyal waktu kontinyu yang memiliki bentuk-bentuk sinyal dasar,
sinyal waktu diskrit juga tersusun dari fungsi dasar sinyal seperti sinyal impulse diskrit,
sequen step, sequen ramp, sequen rectangular, sinusoida diskrit dan eksponensial
diskrit.

Sequen Impuls
Sinyal impuls waktu diskrit didefinisikan dengan persamaan matematika seperti
berikut:
{
(3.2)
Bentuk fungsi impuls untuk sinyal waktu diskrit dapat dilihat pada Gambar
3.3.

2
Gambar 3.3 Fungsi Impulse Sinyal Waktu Diskrit

Sequen Step Waktu Diskrit


Sequen step sinyal waktu diskrit bisa direpresentasikan dalam persamaan
matematika sebagai berikut:

{ (3.3)

Bentuk sequen step waktu diskrit bisa dilihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Sequen Step waktu diskrit


Fungsi Ramp Diskrit
Fungsi ramp untuk sinyal waktu diskrit bisa dinyatakan dalam persamaan
matematika sebagai berikut:

3
(3.4)

4
Sinusoida Diskrit
Sinusoida diskrit bisa direpresntasikan dalam persamaan matematika sebagai
berikut:
(3.5)
Dimana ω adalah frekuensi angular pada waktu diskrit. Sinusoida diskrit dapat dilihat
pada Gambar 3.6. Sinyal sinusoida waktu kontinyu selalu periodik. Sementara sinyal
sinusoida waktu diskrit akan memenuhi kondisi periodik jika dan hanya jika nilai ω/2π
merupakan bilangan bulat.

Gambar 3.7 Sinyal sinusoida waktu diskrit.

Fungsi Eksponensial Diskrit


Fungsi eksponensial waktu diskrit dengan sebuah frekuensi sudut sebesar ω0
didefinisikan sebagai berikut:
(3.6)
Sebagai contoh fungsi sinyal eksponensial waktu diskrit, misalnya sebuah fungsi
eksponensial , yang secara grafis disajikan pada Gambar
3.8, dimana bagian (a) menunjukkan komponen real dan bagian (b) menunjukkan
bagian imajiner pada sinyal komplek tersebut.

5
a.Bagian real sinyal eksponensial komplek

b. Bagian imajiner sinyal eksponensial komplek


Gambar 3.8 Ilustrasi sinyal eksponensial komplek waktu diskrit.

3.3 Alat dan Bahan


1. Satu buah PC lengkap sound card dan OS Windows dan Perangkat
Lunak Matlab.
2. Satu Flash Disk dengan kapasitas yang cukup.

3.4 Keselamatan Kerja:

1. Kondisi semua peralatan masih dalam keadaan OFF.


2. Pasang kabel power semua peralatan, dan hubungkan ke sumber AC.

6
3. Sebelum kabel power dihubungkan ke sumber AC, pastikan semua kabel telah
terpasang dengan benar, misalkan antara monitor dengan komputer, dan antara
kabel mouse dengan komputer, dan lain-lain.
4. Setelah selesai menggunakan komputer, matikan komputer dengan perintah shut
down, setelah komputer mati baru cabut kabel power-nya.

3.5 Langkah Percobaan


3.5.1 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sequen Step.
Sebagai langkah awal untuk membangkitkan sinyal waktu diskrit Sequen Unit
Step, sesuai namanya, unit step berarti nilainya adalah satu satuan. Untuk itu ikuti
langkah berikut:
n1=-4;
n2=10;
n0=0;
n=[n1:n2];
x=[(n-n0)>=0];
stem (n,x)

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
-4 -2 0 2 4 6 8 10

Gambar 3.9 Sinyal Step Sequen.


Berikan penjelasan pada gambar yang dihasilkan.

3.5.2 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sequen Impuls


Untuk membangkitkan sinyal waktu diskrit Sequen Impuls, ketikkan program
seperti dibawah ini:
n1=-4;
n2=5;
n0=0;
n=[n1:n2];
x=[(n-n0)==0];
stem (n,x)

7
1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Gambar 3.10 Sinyal sequen impuls.


Berikan pada penjelasan pada gambar yang dihasilkan.

3.5.3 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit Sequen Pulsa


Disini akan kita bangkitkan sebuah sinyal waktu diskrit berbentuk sequen pulsa,
untuk itu ikuti langkah berikut:
L=input(‘Panjang Gelombang(=20)=’)
sekuen(1:L)=1; %Besar Amplitudo
stem(sekuen)
xlabel(‘Jumlah Sekuen’)
ylabel(‘Amplitudo Sequen’)
title(‘Sinyal Sequen Konstan’)

Coba jalankan program di atas, berikan penjelasan pada gambar yang dihasilkan.

3.5.4 Pembangkitan Sinyal Sinus Waktu Diskrit


1. Untuk membangkitkan sinyal sinusoida waktu diskrit, ketikkan program seperti
di bawah ini:
Fs=20; %Frekuensi Sampling
t=(0:Fs)/Fs;
x1=sin(2*pi*2*t);
stem(t,x1)
xlabel('n')
ylabel('x(n)');
title('Sinyal Sinusoidal')

8
Sinyal Sinusoidal
1

0.8

0.6

0.4

0.2

x(n)
0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
n

Gambar 3.11 Sinyal Sinusoida waktu diskrit.

2. Lakukan perubahan pada nilai Fs, sehingga bernilai 30, 40, 50, 60, 70, dan 80.
Catat apa yang terjadi.
3. Lakukan perubahan pada nilai Fs, sehingga bernilai 18, 15, 12, 10, dan 8. Catat
apa yang terjadi.

3.5.5 Pembangkitan Sinyal waktu Diskrit


1. Untuk mebangkitkan sinyal waktu diskrit, dengan nilai untuk setiap sampel n
ditentukan terlebih dahulu, coba anda ketikkan program di bawah ini:
n=[-3, -2,-1,0,1,2,3,4];
x=[2,1,-1,0,1,4,3,7];
stem(n,x)
xlabel(‘n’)
ylabel(‘x(n)’)
title(‘sinyal waktu diskrit’)

Coba jalankan program diatas, berikan penjelasan pada gambar yang dihasilkan.
2. Buat program untuk menampilkan sinyal waktu diskrit:
{1 4 5 6 2 2 -1 -5}

{-1 -2 4 6 4 3 3 8}

3.5.6 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit Eksponensial Bernilai Kompleks

Sinyal waktu diskrit eksponensial bernilai komplek, persamaanya seperti di


bawah ini:
)n
x(n)  e (  j 0
, n

9
Di mana  disebut attenuasi dan 0 adalah frekuensi dalam radian. Fungsi Matlab
“exp’ digunakan untuk membangkitkan barisan eksponensial.
1. Untuk membangkitkan sinyal eksponensial bernilai kompleks
x(n)  exp[(2 
0  n  10 , ketikkan program seperti di bawah ini:
j3)n],

n=[0:10];
x=exp((2+3j)*n);
stem (n,abs(x))
xlabel(‘n’)
title(‘x=exp((2+3j)*n)’)

Berikan penjelasan pada gambar yang dihasilkan.

3.6 Borang Data

1. Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sequen Step

2. Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sequen Impuls

 n1 = -4
n2 = 5
n0 = 0

10
 n1 = -10
n2 = 10
n0= 0

3. Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit Sequen Pulsa

11
 Di ubah amplitudo = 2

4. Pembangkitan Sinyal Sinus Waktu Diskrit.

 Fs=20

 Fs=50
12
 Fs=100

 Fs= 20, setelah di interkoalasi

13
 Fs= 30

 Fs= 40

 Fs= 50

 Fs= 60
14
 Fs= 70

 Fs= 80

 Fs= 18
15
 Fs= 15

 Fs= 12

 Fs= 10
16
 Fs= 8

5. Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit


 n = -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
x = 2, 1, -1, 0, 1, 4, 3, 7

17
 n = -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5
x = -1, -2, 4, 6, 4, 3, 3, 8

6. Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit Eksponensial Bernilai Kompleks

3.7 Tugas
1. Gambarkan sinyal waktu diskrit , n = 0, 1 2, 3,......,100.
2. Gambar sinyal sinusoida waktu diskrit, dengan frekuensi sampling 200, frekuensi
10, Amplitudo 3.

Jawaban Tugas
18
1.

2.

Analisa & Kesimpulan


19
Terdapat berbagai proram untuk membangkitkan sinyal diskrit. dapat
dibangkitkan dengan fungsi sekuen step dengan menginputkan panjang gelombang dan
panjang sekuen, dapat pula dibangkitkan fungsi sekuen pulsa yaitu dengan menginputkan
nilai panjang gelombang dan posisi pulsa, dapat pula membangkitkan sinyal sinus waktu
diskrit dengan mengubah ubah frekuensi sampling nya, dan dapat dilakukan pembangkitan
sinyal waktu diskrit sekuen konstan dengan menginputkan panjang gelombang yang
diinginkan

20

Anda mungkin juga menyukai