Anda di halaman 1dari 24

SINYAL & SISTEM

Modul 1
F( F(
) )
ℱ −1 ℱ
ℱ ℱ −1
f( f[k]
t)
ℒ 𝒵 −1
𝒵
ℒ −1
F(s) F(z)

Matlab Computation Simulink Simulation

Yahya Setiawan
5022221112

Konsep Sinyal dan Sistem 1


Modul 1. Konsep Sinyal dan Sistem

Pengetahuan Keterampilan
1 Konsep dasar sinyal 1 Merepresentasikan sinyal dan sistem
2 Konsep dasar sistem 2 Melakukan operasi pada sinyal
3 Mengklasifikasi sinyal
4 Melakukan operasi pada sistem
5 Mengklasifikasi sistem

Simulasi 1-1 Membaca dan Memainkan Sinyal Suara


Pada Simulasi 1-1 didemonstrasikan program untuk membaca sinyal suara, menampilkan
kurvanya, dan memainkan atau mengeluarkan suaranya melalui speaker yang ada di
komputer/laptop yang digunakan. Untuk aplikasi lebih lanjut, kita dapat memanipulasi/
merekayasa sinyal suara dan menyimpan hasilnya.

Simulasi 1-1 Membaca dan Memainkan Sinyal Suara


clc
load train.mat % Membuka file suara bawaan Matlab
whos % Menampilkan informasi sinyal suara
sound(y,Fs) % Memainkan file suara
plot(y) % Menampilkan kurva sinyal suara

Hasilnya

Name Size Bytes Class Attributes


Fs 1x1 8 double
y 12880x1 103040 double

Tugas simulasi 1-1:


• Carilah cara agar matlab dapat membaca file .mp3 di simulasi ini
• Modifikasi kode agar dapat menampilkan sinyal suara dari .mp3 pilihan anda
Jawaban simulasi 1-1:

2 Konsep Sinyal dan Sistem


Agar matlab dapat membaca dan menampilkan sinyal suara dari .mp3 pilihan saya sendiri, perlu
menggunakan fungsi audioread(), dengan contoh kode [y, Fs] = audioread('nama_file.mp3');
Sehingga kode yang dapat membaca file.mp3 pilihan sendiri yaitu :
[y, Fs] = audioread("oomagaa.mp3"); %Membaca file.mp3 yang ada di path
sound(y,Fs) %Memutar file.mp3
plot(y) %Menampilkan kurva dari file.mp3

Simulasi 1-2 Membaca dan Menampilkan Sinyal Gambar


Untuk Simulasi 1-3 menunjukkan proses membaca, memanipulasi, dan menampilkan sinyal
gambar. Demikian, apabila data sinyal gambar berhasil dibaca, kita dapat melakukan rekayasa
terkait teknik-teknik pengolahan gambar untuk penyelesaian problema real di berbagai bidang.

Simulasi 1-3 Membaca dan Menampilkan Sinyal Gambar


clc;
im=imread('logoits.jpg'); % Membaca file gambar yang berada dalam path

subplot(2,2,1);
imshow(im); % Menampilkan gambar
title('Gambar Asli')

subplot(2,2,2);
imgray=rgb2gray(im); % Mengubah gambar berwarna menjadi hitam putih
imshow(imgray);
title('Gambar Hitam Putih')

subplot(2,2,3);
imglr=fliplr(im); % Mengubah gambar flip horisontal
imshow(imglr);
title('Gambar Flip Horisontal')

subplot(2,2,4);
imgud=flipud(im); % Mengubah gambar flip vertikal
imshow(imgud);
title('Gambar Flip Vertikal')

Hasilnya

Konsep Sinyal dan Sistem 3


Tugas simulasi 1-2 :
• Gantilah gambar yang dipakai dalam kode dengan gambar pilihan anda. Pastikan file
gambar berada di dalam path matlab yang sama dengan program anda.
Jawaban simulasi 1-2 :
Untuk membuat Kode yang dapat membaca gambar dan mengubahnya menjadi grayscale, flip
horizontal, dan flip vertikal, dapat menggunakan :
clc;
im=imread('whatsapp-color.png'); % Membaca file gambar yang berada dalam
path

subplot(2,2,1);
imshow(im); % Menampilkan gambar
title('Gambar Asli')

subplot(2,2,2);
imgray=rgb2gray(im); % Mengubah gambar berwarna menjadi hitam putih
imshow(imgray);
title('Gambar Hitam Putih')

subplot(2,2,3);
imglr=fliplr(im); % Mengubah gambar flip horisontal
imshow(imglr);
title('Gambar Flip Horisontal')

subplot(2,2,4);
imgud=flipud(im); % Mengubah gambar flip vertikal
imshow(imgud);
title('Gambar Flip Vertikal')

4 Konsep Sinyal dan Sistem


Dengan hasil sebagai berikut :

Simulasi 1-3 Menghitung Energi dan Daya dari Sinyal


Pada Simulasi 1-4 diberikan program untuk menghitung energi dan daya sinyal pada interval
waktu tertentu.

Simulasi 1-4 Menghitung Energi dan Daya dari Sinyal


L = 10; dt = .01;
t = -L:dt:L; % Menentukan interval waktu
x = 10*sin(10*pi*t); % Membangkitkan sinyal x(t)

xkuadrat = x.^2; % Menghitung nilai kuadrat sinyal x(t)


E = trapz(t,xkuadrat); % Menghitung energi integrasi trapezoid
P = E/(2*L); % Menghitung daya, energi dibagi interval
waktu

disp(['Energi Sinyal, E = ',num2str(E),' Joules']);


disp(['Daya Sinyal, P = ',num2str(P),' Watts']);
Hasilnya
Energi Sinyal,
E = 1000 Joules
Daya Sinyal,
P = 50 Watts

Konsep Sinyal dan Sistem 5


Tugas simulasi 1-3 :
• Apakah yang terjadi apabila nilai dt menjadi 0.1? Jelaskan!
• Hitunglah energi dan daya sinyal berikut dengan dt=0.01
𝑥 = sin(5𝑡) + cos(10𝑡) 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 0 ≤ 𝑡 ≤ 20
Jawaban simulasi 1-3 :
1. Jika dt diubah menjadi 0.1, maka saat melakukan integrasi terhadap xkuadrat, dimana
dalam contoh soal x(t) = 10sin(10πt), jika dt diubah menjadi 0.1, maka 10 dan 0.1 saling
menghilangkan yang membuat hasil integrasi dari 10sin(π), nilainya selalu sama untuk
setiap dt. Sehingga solusinya, hindari penggunaan dt yang saling menghilangkan
dengan nilai frekuensi nya.
2. Untuk menghitung energi & daya sinyal tersebut, dapat dengan menggunakan kode
berikut :
dt = .01;
t = 0:dt:20; % Menentukan interval waktu
x = sin(5*t) + cos(10*t); % Membangkitkan sinyal x(t)

xkuadrat = x.^2; % Menghitung nilai kuadrat sinyal x(t)


E = trapz(t,xkuadrat); % Menghitung energi integrasi trapezoid
P = E/(2*L); % Menghitung daya, energi dibagi interval
waktu

disp(['Energi Sinyal, E = ',num2str(E),' Joules']);


disp(['Daya Sinyal, P = ',num2str(P),' Watts']);

Sehingga hasil perhitungan energi dan daya sinyal tersebut adalah :


Energi Sinyal, E = 20.0629 Joules
Daya Sinyal, P = 2.0063 Watts

Simulasi 1-4 Mendapatkan Bagian Ganjil dan Genap dari Suatu Sinyal
Program Simulasi 1-5, untuk menghitung bagian genap dan bagian ganjil suatu sinyal tertentu.
Untuk mencoba sinyal yang lain dapat dilakukan dengan mengubah persamaan untuk x1 dan
x2 dalam kode program. Perlu diingat bahwa x2 merupakan refleksi dari x1.

Simulasi 1-5 Mendapatkan Bagian Ganjil dan Genap dari Suatu Sinyal
t = -3:0.1:3; % Menentukan nilai waktu
x1 = exp(3*t); % Membangkitkan sinyal
x2 = exp(-3*t); % Membangkitkan sinyal pembalikan waktu
if(x2==x1)
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Genap"');
else if(x2==(-x1))
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Ganjil"');
else
disp('"Sinyal yang diberikan bukan merupakan Sinyal Genap, bukan
pula Sinyal Ganjil"');
end
end
xe = (x1+x2)/2; % Menghitung bagian genap

6 Konsep Sinyal dan Sistem


xo = (x1-x2)/2; % Menghitung bagian ganjil

subplot(2,2,1); plot(t,x1);
xlabel('t'); ylabel('x1(t)'); title('Sinyal x(t)');
subplot(2,2,2); plot(t,x2);
xlabel('t'); ylabel('x2(t)'); title('Sinyal x(-t)');
subplot(2,2,3); plot(t,xe);
xlabel('t'); ylabel('xe(t)'); title('Bagian Genap dari x(t)');
subplot(2,2,4); plot(t,xo);
xlabel('t'); ylabel('xo(t)'); title('Bagian Ganjil dari x(t)');
Hasilnya

Tugas simulasi 1-4:


• Carilah contoh persamaan sinyal genap kemudian uji dengan program simulasi 1-4
• Carilah contoh persamaan sinyal ganjil kemudian uji dengan program simulasi 1-4
Jawaban simulasi 1-4 :
1. Contoh persamaan sinyal genap adalah x(t) = t2 , maka untuk menguji bagian ganjil dan
genap pada sinyal tersebut dapat menggunakan :
t = -3:0.1:3; % Menentukan nilai waktu
x1 = t.^2; % Membangkitkan sinyal
x2 = (-t).^2; % Membangkitkan sinyal pembalikan waktu
if(x2==x1)
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Genap"');
else if(x2==(-x1))
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Ganjil"');
else
disp('"Sinyal yang diberikan bukan merupakan Sinyal Genap, bukan
pula Sinyal Ganjil"');
end
end
xe = (x1+x2)/2; % Menghitung bagian genap

Konsep Sinyal dan Sistem 7


xo = (x1-x2)/2; % Menghitung bagian ganjil

subplot(2,2,1); plot(t,x1);
xlabel('t'); ylabel('x1(t)'); title('Sinyal x(t)');
subplot(2,2,2); plot(t,x2);
xlabel('t'); ylabel('x2(t)'); title('Sinyal x(-t)');
subplot(2,2,3); plot(t,xe);
xlabel('t'); ylabel('xe(t)'); title('Bagian Genap dari x(t)');
subplot(2,2,4); plot(t,xo);
xlabel('t'); ylabel('xo(t)'); title('Bagian Ganjil dari x(t)');

Maka output yang diberikan adalah :


"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Genap"

2. Contoh persamaan sinyal ganjil adalah x(t) = t , maka untuk menguji bagian ganjil
dan genap pada sinyal tersebut dapat menggunakan :
t = -3:0.1:3; % Menentukan nilai waktu
x1 = t; % Membangkitkan sinyal
x2 = -t; % Membangkitkan sinyal pembalikan waktu
if(x2==x1)
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Genap"');
else if(x2==(-x1))
disp('"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Ganjil"');
else

8 Konsep Sinyal dan Sistem


disp('"Sinyal yang diberikan bukan merupakan Sinyal Genap,
bukan pula Sinyal Ganjil"');
end
end
xe = (x1+x2)/2; % Menghitung bagian genap
xo = (x1-x2)/2; % Menghitung bagian ganjil

subplot(2,2,1); plot(t,x1);
xlabel('t'); ylabel('x1(t)'); title('Sinyal x(t)');
subplot(2,2,2); plot(t,x2);
xlabel('t'); ylabel('x2(t)'); title('Sinyal x(-t)');
subplot(2,2,3); plot(t,xe);
xlabel('t'); ylabel('xe(t)'); title('Bagian Genap dari x(t)');
subplot(2,2,4); plot(t,xo);
xlabel('t'); ylabel('xo(t)'); title('Bagian Ganjil dari x(t)');

Maka output yang diberikan adalah :


"Sinyal yang diberikan merupakan Sinyal Ganjil"

Simulasi 1-6 Membangkitkan Sinyal Dasar Waktu Kontinu


Pada Simulasi 1-5, diberikan program yang dapat dipakai untuk membangkitkan sinyal-sinyal
dasar waktu kontinu. Dalam program ini x1 dan x2 adalah konstanta yang mengatur besar dari
komponen sinyal. Pada beberapa fungsi sinyal dasar dalam kode, variabel x1 dan x2 dikalikan
dengan syarat terhadap matrix waktu t. Misalkan pada unit ramp, x2.*(t<0) berarti nilai x2 akan
dikalikan dengan komponen matrix t selama nilai elemen t yang dikalikan kurang dari 0.

Konsep Sinyal dan Sistem 9


Simulasi 1-7 Membangkitkan Sinyal Dasar Waktu Kontinu
clc; t = -5:0.1:5;
x1 = 1; x2 = 0;

x = x1.*(t==0)+x2.*(t~=0); % Unit Impuls


subplot(3,2,1);plot(t,x);
xlabel('t'); ylabel('x(t)');title('Unit Impuls');

x=x1.*(t>=0)+x2.*(t<0); % Unit Step


subplot(3,2,2);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Step');

x1 = t; x2 = 0;
x = x1.*(t>=0)+x2.*(t<0); % Unit Ramp
subplot(3,2,3);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Ramp');

T=2; F=1/T;
x = sin(2*pi*F*t); % Sinusoidal
subplot(3,2,4);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinusoidal');

x1=1; x2=0; x3=-1;


x=x1.*(t>0)+x2.*(t==0)+x3.*(t<0); % Signum
subplot(3,2,5);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Signum');

x=sinc(t); % Sinc
subplot(3,2,6);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinc');
Hasilnya

10 Konsep Sinyal dan Sistem


Tugas simulasi 1-5:
• Ubahlah amplitudo seluruh sinyal menjadi 10. Untuk sinyal ramp, buatlah agar nilai
sinyal ramp mencapai 10 saat t=5.
• Geserlah seluruh sinyal sejauh 3 satuan waktu ke kanan.
Jawaban simulasi 1-5 :
1. Untuk mengubah amplitudo sinyal menjadi 10 serta nilai sinyal ramp mencapai 10 saat t=5,
maka kode yang digunakan berubah menjadi berikut :
clc; t = -5:0.1:5;
x1 = 10; x2 = 0;

x = x1.*(t==0)+x2.*(t~=0); % Unit Impuls


subplot(3,2,1);plot(t,x);
xlabel('t'); ylabel('x(t)');title('Unit Impuls');

x=x1.*(t>=0)+x2.*(t<0); % Unit Step


subplot(3,2,2);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Step');

x1 = 2*t; x2 = 0;
x = x1.*(t>=0)+x2.*(t<0); % Unit Ramp
subplot(3,2,3);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Ramp');

Konsep Sinyal dan Sistem 11


T=2; F=1/T;
x = 10*sin(2*pi*F*t); % Sinusoidal
subplot(3,2,4);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinusoidal');

x1=10; x2=0; x3=-10;


x=x1.*(t>0)+x2.*(t==0)+x3.*(t<0); % Signum
subplot(3,2,5);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Signum');

x=10*sinc(t); % Sinc
subplot(3,2,6);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinc');

Maka hasil yang muncul seperti berikut :

2. Jika sinyal digeser sejauh 3 satuan waktu ke kanan, maka kode yang digunakan berubah
menjadi :
clc; t = -5:0.1:5;
x1 = 10; x2 = 0;

x = x1.*(t==3)+x2.*(t~=3); % Unit Impuls


subplot(3,2,1);plot(t,x);
xlabel('t'); ylabel('x(t)');title('Unit Impuls');

x=x1.*(t>=3)+x2.*(t<3); % Unit Step

12 Konsep Sinyal dan Sistem


subplot(3,2,2);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Step');

x1 = 2*(t-3); x2 = 0;
x = x1.*(t>=3)+x2.*(t<3); % Unit Ramp
subplot(3,2,3);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Unit Ramp');

T=2; F=1/T;
x = 10*sin((2*pi*F*t)-3); % Sinusoidal
subplot(3,2,4);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinusoidal');

x1=10; x2=0; x3=-10;


x=x1.*(t>3)+x2.*(t==3)+x3.*(t<3); % Signum
subplot(3,2,5);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Signum');

x=10*sinc(t-3); % Sinc
subplot(3,2,6);plot(t,x);
xlabel('t');ylabel('x(t)');title('Sinc');

Maka hasil yang muncul seperti berikut :

Simulasi 1-6 Membangkitkan Sekuens Eksponensial Kompleks

Konsep Sinyal dan Sistem 13


Pada simulasi 1-6, diberikan program untuk membangkitkan sekuens eksponensial kompleks.
Variabel c adalah bilangan kompleks dan variabel K adalah konstanta gain. Nilai n adalah
banyaknya titik yang akan diplot.

Simulasi 1-8 Membangkitkan Sekuens Eksponensial Kompleks


clf;
c = -(1/12)+(pi/6)*i;
K = 2;
n = 0:40;
x = K*exp(c*n); % Membangkitkan sekuens eksponensial
kompleks
subplot(2,2,1);
stem(n,real(x)); % Plot bagian real eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Real');

subplot(2,2,2);
stem(n,imag(x)); % Plot bagian imajiner eksponensial
kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Imajiner');

subplot(2,2,3);
stem(n,abs(x)); % Plot magnitudo eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Magnitudo');

subplot(2,2,4);
stem(n,angle(x)); % Plot fase eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Fase');
Hasilnya

14 Konsep Sinyal dan Sistem


Tugas simulasi 1-6 :
• Gantilah komponen kompleks c agar sinyal berosilasi menuju amplitudo tidak
berhingga (tidak stabil)
• Gantilah komponen kompleks c agar sinyal berosilasi dengan periode T=20
Jawaban simulasi 1-6 :
1. Agar sinyal berosilasi menuju amplitudo tak berhingga (tidak stabil) maka, komponen
kompleks c dapat diubah menjadi c = (1/12)+(pi/6)*i, sehingga ketika x = K*exp(c*n), maka
nilai magnitudo dari sinyal akan menyesuaikan karakter bilangan natural (e), dimana
ketika en , dimana 0<n<∞ maka sinyal akan mengikuti berosilasi menuju tidak berhingga.
Sehingga kode dapat dirubah menjadi :
clf;
c = (1/12)+(pi/6)*i;
K = 2;
n = 0:40;
x = K*exp(c*n); % Membangkitkan sekuens eksponensial kompleks
subplot(2,2,1);
stem(n,real(x)); % Plot bagian real eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Real');

subplot(2,2,2);
stem(n,imag(x)); % Plot bagian imajiner eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Imajiner');

Konsep Sinyal dan Sistem 15


subplot(2,2,3);
stem(n,abs(x)); % Plot magnitudo eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Magnitudo');

subplot(2,2,4);
stem(n,angle(x)); % Plot fase eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Fase');

Maka akan memunculkan hasil sebagai berikut :

2. Agar sinyal berosilasi stabil dengan periode T = 20, maka komponen kompleks c, dapat
diubah menjadi berikut
clf;
c = (2*pi/20)*i;
K = 2;
n = 0:40;
x = K*exp(c*n); % Membangkitkan sekuens eksponensial kompleks
subplot(2,2,1);
stem(n,real(x)); % Plot bagian real eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Real');

subplot(2,2,2);
stem(n,imag(x)); % Plot bagian imajiner eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Imajiner');

16 Konsep Sinyal dan Sistem


subplot(2,2,3);
stem(n,abs(x)); % Plot magnitudo eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Magnitudo');

subplot(2,2,4);
stem(n,angle(x)); % Plot fase eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Fase');
Maka akan memunculkan hasil sebagai berikut :

Agar sinyal berosilasi tidak stabil dengan periode T = 20, maka komponen kompleks c, dapat
diubah menjadi berikut
clf;
c = (1/20)+(2*pi/20)*i;
K = 2;
n = 0:40;
x = K*exp(c*n); % Membangkitkan sekuens eksponensial kompleks
subplot(2,2,1);
stem(n,real(x)); % Plot bagian real eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Real');

subplot(2,2,2);
stem(n,imag(x)); % Plot bagian imajiner eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Bagian Imajiner');

subplot(2,2,3);

Konsep Sinyal dan Sistem 17


stem(n,abs(x)); % Plot magnitudo eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Magnitudo');

subplot(2,2,4);
stem(n,angle(x)); % Plot fase eksponensial kompleks
xlabel('n');ylabel('Amplitudo');
title('Fase');
Maka akan memunculkan hasil sebagai berikut :

Simulasi 1-9 Membangkitkan Sinyal Dasar Waktu Diskret


Untuk sinyal dasar lainnya, pada Simulasi 1-10 diberikan program simulasi membangkitkan
sekuens unit impuls, unit step, eksponensial real, sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi
tertentu, sekuens sinc dan gaussian. Kita dapat bereksperimen mengubah nilai parameter
masing-masing sekuens untuk lebih memahami karakteristik tiap sekuens.

Simulasi 1-10 Membangkitkan Sinyal Dasar Waktu Diskret


clf; n = -10:20;
d = [zeros(1,10) 1 zeros(1,20)]; % Sekuens Unit Impuls
subplot(3,2,1); stem(n,d);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Unit Impuls');

u = [zeros(1,10) 1 ones(1,20)]; % Sekuens Unit Step


subplot(3,2,2); stem(n,u);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Unit Step');

18 Konsep Sinyal dan Sistem


n = 0:30; a = 1.2; K = 0.2;
x = K*a.^n; % Sekuens Eksponensial
subplot(3,2,3); stem(n,x);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Eksponensial Real');

f = 0.1; phase = 0; A = 1.5; arg = 2*pi*f*n - phase;


x = A*cos(arg); % Sekuens Sinusoidal
subplot(3,2,4); stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Sinusoidal');

n = -5:0.5:5; x=sinc(n); % Sekuens Sinc


subplot(3,2,5);stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Sinc');

a=2; x=exp(-a.*(n.^2)); % Sekuens Gaussians


subplot(3,2,6);stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Gaussian');
Hasilnya

Tugas simulasi 1-7:


• Geserlah seluruh sinyal sejauh n=3 ke kanan
Jawaban simulasi 1-7 :
Untuk menggeser seluruh sinyal sejauh n=3 ke kanan, dapat mengubah kode menjadi berikut :

Konsep Sinyal dan Sistem 19


clf; n = -10:20;
d = [zeros(1,13) 1 zeros(1,17)]; % Sekuens Unit Impuls
subplot(3,2,1); stem(n,d);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Unit Impuls');

u = [zeros(1,13) 1 ones(1,17)]; % Sekuens Unit Step


subplot(3,2,2); stem(n,u);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Unit Step');

n = 3:33; a = 1.2; K = 0.2;


x = K*a.^n; % Sekuens Eksponensial
subplot(3,2,3); stem(n,x);
xlabel('n');ylabel('Amplitudo'); title('Eksponensial Real');

n = 0:30; f = 0.1; phase = 3; A = 1.5; arg = 2*pi*f*n - phase;


x = A*cos(arg); % Sekuens Sinusoidal
subplot(3,2,4); stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Sinusoidal');

n = -5:0.5:5; x=sinc(n-3); % Sekuens Sinc


subplot(3,2,5);stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Sinc');

a=2; x=exp(-a.*((n-3).^2)); % Sekuens Gaussians


subplot(3,2,6);stem(n,x);
xlabel('n'); ylabel('Amplitudo'); title('Gaussian');

Sehingga hasil plottingan menjadi :

20 Konsep Sinyal dan Sistem


Pertanyaan Modul 1:
1. Dalam simulasi 1-2, jelaskan cara matlab menyimpan file berupa gambar berwarna,
serta bagaimana caranya jika kita ingin mengambil salah satu channel warna saja.
Jawaban pertanyaan modul 1:
Untuk menyimpan file berupa gambar berwarna, kita dapat menggunakan imread dan disimpan
pada sebuah variabel. Untuk mengambil salah satu channel warna saja, kita dapat
memanfaatkan fungsi RGB. Contohnya :
im = imread("whatsapp-color.png");
R = im(:,:,1);
G = im(:,:,2);
B = im(:,:,3);

subplot(2,2,1);
imshow(im);
title("Gambar Asli")

subplot(2,2,2);
imshow(R);
title("Red only")

subplot(2,2,3);
imshow(G);
title("Green only")

Konsep Sinyal dan Sistem 21


subplot(2,2,4);
imshow(B);
title("Blue only")

Dengan hasil sebagai berikut :

Kamus Sintaksis MATLAB Modul 1


Lengkapi tabel berikut untuk membantu mengingat kembali mengenai fungsi dan perintah pada
skrip kode MATLAB yang telah dipelajari di modul ini.
Gunakan sintaksis help pada MATLAB untuk membantu mencari tahu apa fungsi dari sintaksis
tertentu.
Contoh:
1. Ketik help pada workspace MATLAB dengan diikuti oleh fungsi yang ingin dicari tahu
kegunaannya. Contoh: help plot
2. Tekan enter. MATLAB akan memberikan luaran berupa teks dokumentasi cara
penggunaan perintah plot.

Nama Fungsi atau Perintah Kegunaan

clc Untuk membersihkan Command Window


dan posisi kursor

22 Konsep Sinyal dan Sistem


load Untuk membaca data dari file.mat dan
memasukkannya ke dalam workspace
matlab

sound Untuk memutar audio yang ada dalam vektor


atau matriks

imshow Untuk menampilkan gambar atau citra yang


telah dimuat ke dalam workspace MATLAB

title Untuk menampilkan gambar atau citra yang


telah dimuat ke dalam workspace MATLAB

plot Untuk membuat grafik atau plot data

subplot Untuk membuat tata letak subplot dalam satu


gambar

disp Untuk menampilkan teks atau pesan ke layar


konsol MATLAB

xlabel Untuk menambahkan label atau teks pada


sumbu x (sumbu horizontal) dalam plot atau
grafik yang sedang ditampilkan

ylabel Untuk menambahkan label atau teks pada


sumbu y (sumbu vertikal) dalam plot atau
grafik yang sedang ditampilkan

stem Untuk membuat plot batang atau grafik


batang. Ini serupa dengan fungsi plot, tetapi
berfokus pada menampilkan data dengan
garis vertikal yang disebut "batang" yang
menunjukkan nilai pada sumbu vertika

Konsep Sinyal dan Sistem 23


Lampiran

24 Sistem LTI Waktu Kontinu

Anda mungkin juga menyukai