PRAKTIKUM III
OPERASI DASAR PADA SINYAL
2011
PRAKTIKUM III
OPERASI DASAR SINYAL
I. TUJUAN PERCOBAAN
Penguatan Sinyal
Peristiwa penguatan sinyal seringkali kita jumpai pada perangkat audio
seperti radio, tape, dan sebagainya. Fenomena ini dapat juga direpresentasikan
secara sederhana sebagai sebuah operasi matematika sebagai berikut:
y(t) = amp x(t) … (iv)
dimana:
y(t) = sinyal output
amp = konstanta penguatan sinyal
x(t) = sinyal input
Besarnya nilai konstanta sinyal amp >1, dan penguatan sinyal seringkali
dinyataklan dalam besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:
Pelemahan Sinyal
Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali mengalami
berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu mekanisme
dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang
selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini dapat
diberikan sebagai berikut:
Dalam hal ini nilai att < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi.
Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya konstanta
pelemahan ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup komplek dalam suatu
media transmisi.
Output :
2. Perkalian Dua Sinyal
Frekuensi berubah
Source code :
Output :
Fase Berubah
Source code :
Output :
3. Penambahan Noise Gaussian pada Sinyal Audio
Source code :
Output :
4. Proses Penguatan pada Sinyal Sinyal Audio
Source code :
Output :
5.2 Pembahasan
Pada shortcut penguatan sinyal dapat dilihat bahwa penguatan sinyal
berpengaruh terhadap nilai amplitudonya. Ketika suatu sinyal dikuatkan dengan
a=1.5, nilai amplitudonya akan menjadi 1.5 kali amplitude aslinya dan seterusnya.
Penguatan dalam decibel:
amp_dB = 10 log(output/input)
maka, untuk input Ai=1 kemudian diberikan penguatan a=1.5, outputnya menjadi
Ao=1.5 sehingga,
amp_dB = 10 log(output/input) = 10 log(1.5/1) = 10×(0.1761) = 1,761 dB
dan selanjutnya,
amp_dB (Ai=1; a=1.5; Ao=2.5) = 10 log(output/input)
= 10 log(2.5/1) = 10×(0.3979) = 3.979 dB
amp_dB (Ai=1; a=1.5; Ao=3) = 10 log(output/input) = 10 log(3/1)
= 10×(0.4771) = 4,771 dB
Sedangkan untuk pelemahan sinyal nilai penguatan yang diberikan adalah a<1.
Kemudian, ketika dua buah sinyal dengan frekuensi yang berbeda
dijumlahkan, akan dibentuk sinyal baru yang frekuensinya akan mengikuti sinyal
awal yang memiliki frekuensi lebih tinggi dari pada sinyal awal yang lainnya.
Sedangkan untuk bentuk sinyal, sinya baru akan cenderung mengikuti bentuk
sinyal awal dengan frekuensi yang lebih kecil. Sementara itu, ketika dua buah
sinyal dengan fase yang berubah dijumlahkan, sinyal-sinyal dengan fase yang
sama akan saling menguatkan, sementara sinyal-sinyal yang memiliki fase
berlawanaan akan saling melemahkan.
Untuk penambahan noise Gaussian pada file audio, pada awalnya sinyal
audio dipanggil dan dimainkan secara normal. Akan tetapi, ketika sinyal tersebut
ditambahkan noise (dalam hal ini disebut noise Gaussian), noise=var*randn(N,1)
dengan N=length(y1) audio yang dihasilkan menjadi kurang jelas dan akan
semakin tidak jelas (gemuruh semakin keras) sebanding dengan kenaikan nilai var
yang diberikan. Terlihat dari tampilan sinyal audio yang dihasilkan, sinyal awal
akan menujukkan perubahan frekuensi yang jelas terhadap waktu, sedangkan
setelah ditambahkan noise perubahan frekuensi menjadi kurang jelas dan akan
semakin tidak jelas ketika nilai variable noise yang diberikan semakin besar.
VI. KESIMPULAN
1. Apabila suatu sinyal dikalikan dengan konstanta yang bernilai lebih dari |1|
(a > |1|), sinyal dikatakan mengalami penguatan. Dan sebaliknya, apabila
suatu sinyal dikalikan dengan konstanta yang bernilai kurang dari |1| (a <
|1|), sinyal dikatakan mengalami pelemahan.
2. Ketika dua buah sinyal dengan frekuensi yang berbeda dijumlahkan, akan
dibentuk sinyal baru yang frekuensinya akan mengikuti sinyal awal yang
memiliki frekuensi lebih tinggi dari pada sinyal awal yang lainnya.
3. Ketika dua buah sinyal dengan fase yang berubah dijumlahkan, sinyal-
sinyal dengan fase yang sama akan saling menguatkan, sementara sinyal-
sinyal yang memiliki fase berlawanaan akan saling melemahkan.
4. Penambahan noise Gaussian terhadap sinyal audio mengakibatkan audio
keluaran menjadi tidak jelas. Semakin besar nilai dari noise Gaussian yang
diberikan, audio keluaran akan semakin bergemuruh dan tidak jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Tri Budi & Miftahul Huda. 2008. Dasar-dasar Operasi Matlab: Modul 3
Praktikum Sinyal dan Sistem.
Meddins, Bob. 2000. Introduction to Digitl Signal Processing. University of East
Anglia. United Kingdom.