Anda di halaman 1dari 6

3.

1 Tujuan Percobaan

1.dapat menganalisa kontrol otomatis intensitas cahaya dalam ruang konferensi.

2.dapat menganalisis respon dinamis dari sistem terkontrol

3.2 Dasar Teori

Cahaya siang bervariasi tergantung pada waktu hari, musim, kondisi cuaca dan
bahkan geografi. Karena ini mengubah keadaan, cahaya buatan sangat dibutuhkan
meskipun siang hari. Tetapi sistem pencahayaan tidak boleh selalu menggunakan daya
penuh setiap waktu. Pencahayaan buatan dapat dikecilkan tergantung seberapa
banyak cahaya siang yang tersedia serta sebagian atau sepenuhnya dimatikan untuk
menjamin tingkat pencahayaan yang konstan (kontrol pencahayaan konstan).
Komponen kontrol pencahayaan konstan meliputi peredup (dimmable), unit balast
elektronik dan sinyal amplifier dengan sensor cahaya, yang dapat dialokasikan untuk
satu alat (lampu) atau kelompok alat/lampu (sesuai area ruangan). Sensor mendeteksi
intensitas cahaya saat ini dan secara otomatis mengatur cahaya buatan pada tingkat
sebelum-terprogram (pre-programmed). 
Dalam proyek ini, sistem kontrol cahaya otomatis yang
akan dirancang untuk ruang konferensi (lihat foto kanan).
Diatur secara terpusat pencahayaan plafon dapat
diredupkan secara kontinyu antara 0 dan 100% (daya
pencahayaan maksimum). Ruang konferensi dilengkapi
dengan jendela yang luas dimana cahaya matahari
tembus sebagai intensitas cahaya tambahan (variabel
gangguan). Sebagai aturan, nilai set-point kecerahan di
dalam ruangan adalah konstan, tetapi, jika perlu, akan
divariasikan dengan menggunakan pengontrol set-point.

Pengukuran tingkat kecerahan aktual dilakukan dengan menggunakan diode-foto


(photodiode). Terdiri dari sensor jenis-semikonduktor (misalnya yang terbuat dari silicon
atau germanium), yang mana dengan menggunakan respon intrinsiknya terhadap efek
foto-elektrik untuk mengubah cahaya yang diterima pada sambungan p-n menjadi arus
listrik. Diode-foto yang dioperasikan pada arah beerlawanan atau arah non-conducting,
dimana arus-lawan ini proporsional terhadap intensitas cahaya. Dengan menerapkan
sirkuit eksternal yang sesuai, sensor intensitas cahaya dapat dibuat yang mana
memberi sinyal tegangan yang proporsional terhadap intensitas cahaya pada setiap
waktu. 
Gambar, kanan:
photodiode dengan simbol
sirkuit

Untuk melakukan proyek ini kita akan menggunakan kartu eksperimen yang sama
SO4201-5V sistem pengontrol Temperatur, Kecepatan dan Cahaya yang sudah
digunakan dalam proyek-proyek sebelumnya. 

3.3 Peralatan dan Bahan


a.Modul card :1 unit
b.Interface :1 unit
c.Power supply :1 unit
d.Kabel USB :1 unit
e.Kabel penghubung :1 set

3.4 Prosedur Praktikum

Dalam eksperimen berikut ini, titik operasi sistem kontrol cahaya diuji dan disesuaikan.
Kemudian karakteristik statis sistem kontrol tersebut direkam.

Atur sirkuit eksperimen seperti ditunjukkan pada job lab soft ini

Pengaturan titik operasi


Buka instrumen virtual Voltmeter A dari pilihan menu Instruments | Meters | Voltmeter A
atau dengan mengklik pada gambar di bawah ini. Pilih pengaturan yang terlihat dalam
tabel di bawah ini.
Pengaturan Voltmeter A
Batas
10 V DC
pengukuran:
Mode
AV
pengoperasian:

Buka instrumen virtual DC Source menggunakan pilihan menu Instruments | Power


Sources | DC Source atau dengan klik gambar di bawah dan pilih pengaturan yang
ditunjukkan pada tabel berikut. Hidupkan intrumen tersebut.
Pengaturan Sumber DC
Batas ukuran: 10 V
Tegangan
0V
output:

Pertama atur kontrol P2 dan P4 pada posisi tengah.

Gunakan  DC source untuk mengatur tegangan input yL 0 V. Kemudian sesuaikan


pengontrol P2 sehingga diperoleh tegangan output xL 0 V (kalibrasi nol). Kemudian
tetapkan tegangan input 10 V dan sesuaikan P4 sehingga tegangan output = 10 V
(kalibrasi dari nilai akhir). Sistem pengontrol cahaya telah dikalibrasi.

Menentukan karakteristik statis sistem pengontrol cahaya


Sekarang gunakan rentangan tegangan DC dari 0 sampai 10 V (dengan kenaikan 1 V)
setelah input yang lain y = yL dari sistem pengontrol cahaya dan tentukan keadaan-
steady yang sesuai atau tegangan output statis x = xL. Masukkan nilai-nilai yang
diperoleh kedalam tabel di bawah ini, kemudian plot karakteristik statisnya. 

Karakteristik statis sistem pengontrol cahaya

Bagaimana bentuk kurva karakteristiknya untuk tegangan input 2 V

Berjalan paralel pada sumbu yL.


Naik secara linier.
Turun secara linier. Benar.
Naik hampir secara kuadrat .
Turun hampir secara kuadrat .

Berdasarkan karakteristiknya, tentukan koefisien kerja-proporsional dari sistem untuk


tegangan input sekitar di atas 5 V dan masukkan nilainya ke dalam kotak jawaban
berikut.
3
KP =  Benar.

Dalam eksperimen berikut respon dinamis dari sistem pengontrol cahaya akan dianalisa
dengan merekam respon-step nya.  

Atur sirkuit eksperimen seperti ditunjukkan di bawah ini.

Aktifkan ploter respon-step dan konfigurasikan sesuai dengan tabel berikut ini.
Pengaturan Masukan
Batas
Channel A pengukuran:  10 Kopel: DC
V
Batas
Channel B pengukuran:  10 Kopel: DC
V
Batas ukuran:
Lainnya Offset: 0
100
Pengaturan Keluaran
Langkah
berubah 0 40%
dari ... ke ...
Waktu
0
tunda/ms
Pengukuran 300
Pengaturan Diagram
Display Channel A
X-sumbu dari
0 0.1 s
... ke ...
Y-sumbu
0 100
dari ... ke ...

Sekarang tentukan respon-step dari sistem terkontrol dan copy diagram yang diperoleh
ke dalam tempat di bawah ini.
100

%
x1:
0.095
y1: 90
5
x2:
80
0.095
y2:
95
70
dx:
0
dy:
60
90
dy/dx:

50

40

30

20

10

0
0
t/s

Respon-step sistem pengontrol cahaya (variabel yang dimanipulasi sebesar 40%)

Sekarang ulangi eksperimen untuk respon-step dari variabel input ke 60% dan copy
diagram ke tempat di bawah ini.
100
%

x1:
0.095
90
y1:
5
x2:
80
0.095
y2:
95
70
dx:
0
dy:
60
90
dy/dx:

50

40

30

20

10

0
0
t/s

Respon-step sistem pengontrol cahaya (variabel yang dimanipulasi 60%)


Bagaimana bisa respon dinamis sistem pengontrol cahaya dikarakteristikan?
Respon tahapan berjalan nilai akhirnya secara eksponensial
(respon P-T1 atau waktu tunda urutan pertama)
Nilai akhir dicaspai hampir cepat, yaitu tanpa ada penundaan
(respon aksi-P) Benar.
Variabel keluaran naik secara linier (respon aksi-I)
Respon tahapan dengan getaran teredam (respon P-T2,
waktu tunda kedua).

Berdasarkan respon-step kedua, tentukan koefisien proporsional sistem dan masukkan


ke dalam kotak jawaban berikut.
3
KP = Benar.
3.

3.5 Analisa Data


Pada karakteristik statis sistem pengontrol cahaya perubahan grafik terjadi pada tegangan 2 volt secara
linier. Pada manipulasi respon variabel sistem pengontrol cahaya 40% terjadi perubahan grafik ± 48%
sedangkan Pada manipulasi respon variabel sistem pengontrol cahaya 60% trejadi perubahan grafik ±
100%.

Anda mungkin juga menyukai