Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) IMUNISASI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS CUT INTIMMINURLI, SKM
SALANG NIP 197706172002122005
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan system kekebalan
tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
1. Pengertian
sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus)
tersebut telah di modifikasi
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Imunisasi dan Memberikan
2. Tujuan
kekebalan stimulus tubuh terhadap penyakit
SK Kepala UPTD Pusksmas Salang Nomor: /SK/UPTD-PKM-
3. Kebijakan SALANG/ /2023 Tentang Penetapan Jenis-Jenis Pelayanan di UPTD
Puskesmas Salang
1. Undang-undang No 36 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
2. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
4. Referensi
tingginya diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya suatu penyakit
melalui imunisasi
3. Permenkes no 42 tahun 2013 Tentang penyelengaraan imunisasi
5. Prosedur/ 1. Prosedur Kerja
Langkah-langkah
a. Persiapan Pelayanan Imunisasi
b. Persiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
c. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
d. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
2. Jenis Peralatan yang diperlukan untuk pelayanan imunisasi
secara lengkap :
a. Termos/vaksin carrier
b. Cool Pack/kotak dingin cair
c. Vaksin pelarut dan penetes (droper)
d. Alat Suntik, Hand Scoon
e. Safety box (kotak pengaman)
f. Pemotong/kikir ampul pelarut
g. Formulir
h. Kapas dan wadah
i. Bahan penyuluhan (poster,leaflet,danlainnya)
j. Alat tulis ( pensil,Pena,pulpen)
k. Kartu-kartu imunisasi (KMS,kartu TT)
l. Buku register bayi dan WUS
m. Tempat Sampah
n. Sabun untuk cuci tangan.
3. Prosedur pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es :
a. Sebelum membuka lemari es , tentukan seberapa banyak vial
vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan.
b. Catat suhu didalam lemari es
c. Pilih dan keluar kanvaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
untuk vvm dan tanggal kadaluarsa ( Fefo,Fifo)
4. Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin :
a. Periksa label vaksin dan pelarut .jika label tidak ada jangan
gunakan vaksin atau pelarut tersebut.
b. Periksa alat pemantau botol vaksin (vvm). Jika vaksin sudah
masuk kriteria C dan D jangan digunakan
c. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut
jika tanggal kadaluarsa telah lewat.
d. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indicator
ini menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa
vaksin yang sensitive beku (vaksi-vaksin DPT, DT, TT, HepB,)
telah membeku , anda sebaiknya melakukan tes kocok.
5. PEMELIHARAAN COOLD CHAIN :
a. Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan
dalam vaccine carrier dengan menggunakan cool pack, agar suhu
tetap terjaga pada temperature 2-8 c dan vaksin yang sensive
terhadap pembekuan tidak beku.
b. Hindari vaccine carrier yang berisi vaksin dari cahaya mata hari
langsung.
c. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan
dalam vaccine carrier yang tertutup rapat.
d. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada
sasaran yang datang.
e. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaccine harus sama.
f. Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial baru
sebelum vial lama habis.
g. Bila sasaran belum datang ,vaksin yang sudah dilarutkan harus
dilindungi dari cahaya mata hari dan suhu luar, seharusnya
dengan cara diletakkan dilubang busa yang terdapat diatas
vaccine carrier .
h. Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack.
i. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis ,pelarut
selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang hendak
diimunisasi.
6. Mengatur tempat pelayanan imunisasi :
1. Pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang orang
dapat keluar masuk dengan mudah
2. Tempat menunggu bersih, nyaman.
3. Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang
diperlukan.
4. Melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu
yang lengkap yang memberikan pelayanan 5 program (KB,
KIA, Promkes, imunisasi dan Gizi)
5. Jumlah orang yang ada ditempat imunisasi atau tempat lain
dibatasi sehingga tidak penuh sesak.
6. Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan
ataud ekat dengan meja imunisasi anda.

Mengirimkan surat
Penyusunan Jadwal kePosyandu
Program Imunisasi tentang jadwal
pelaksanaan

Sosialisasi tentang Imunisasi

Pelaksanaan kegiatan
Imunisasi
6. Diagram Alir
(jika dibutuhkan)
Identifikasi dan analisis
hasil Imunisasi

Pendokumentasian
hasil kegiatan Imunisasi

Melaporkan hasil Imunisasi


kepada Kepala PKM dan
Dinas Kesehatan

1. Pelaksana Program Promkes


7. Unit Terkait
2. Pelaksana Program KIA
3. Pelaksana Program Gizi

Yang Diberlakukan
No Halaman Perubahan
dirubah Tanggal

8. Rekaman Historis

Anda mungkin juga menyukai