Anda di halaman 1dari 15

REVIEW PAPER SMART CITY

OLEH :
SULKIFLI (2022130029)
HALAMAN SAMPUL

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER (S2)


PASCA SARJANA UNIVERSITAS HANDAYANI
MAKASSAR
2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
Human Action Recognition in Smart Living Services and Applications: Context Awareness,
Data Availability, Personalization, and Privacy........................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Kontribusi Dari Judul/Topik...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................5
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya.....................................................................5
E. Hasil Yang Dicapai.........................................................................................................5
F. Pembahasan Hasil...........................................................................................................6
G. Kesimpulan.....................................................................................................................6
Life Skills in Education in the Smart Society 5.0 Era................................................................7
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................7
B. Kontribusi Dari Judul/Topik...........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................7
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya.....................................................................7
E. Hasil Yang Dicapai.........................................................................................................8
F. Pembahasan Hasil...........................................................................................................8
G. Kesimpulan.....................................................................................................................8
Social justice implications of smart urban technologies: an intersectional approach..............10
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................10
B. Kontribusi Dari Judul/Topik.........................................................................................10
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................10
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya...................................................................11
E. Hasil Yang Dicapai.......................................................................................................11
F. Pembahasan Hasil.........................................................................................................12
G. Kesimpulan...................................................................................................................12
Smart cities and disaster risk reduction in South Korea by 2022: The case of Daegu............13
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................13
B. Kontribusi Dari Judul/Topik.........................................................................................13
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................13
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya...................................................................13
E. Hasil Yang Dicapai.......................................................................................................14

2
F. Pembahasan Hasil.........................................................................................................14
G. Kesimpulan...................................................................................................................14
REFERENSI............................................................................................................................15

3
Human Action Recognition in Smart Living Services and Applications: Context
Awareness, Data Availability, Personalization, and Privacy
Authors : Giovanni Diraco * , Gabriele Rescio * , Andrea Caroppo , Andrea Manni and
Alessandro Leone ( 2023 )
National Research Council of Italy, Institute for Microelectronics and Microsystems, 73100
Lecce, ItalyCrossref , DOI: 10.20944/preprints202306.0672.v1

A. Latar Belakang Masalah


Latar belakang penelitian dalam konteks Human Action Recognition (HAR)
untuk Smart Living memiliki beberapa poin penting:
1. Pertumbuhan Pesat: HAR berkembang pesat berkat kemajuan dalam Deep
Learning (DL), teknologi sensor, dan pemrosesan data, terutama dengan
penggunaan Convolutional Neural Networks (CNNs) .
2. Kontribusi Signifikan: HAR menjadi bagian penting dari Smart Living dengan
kontribusi besar dalam otomatisasi rumah, layanan kesehatan, dan keamanan,
memungkinkan respons real-time yang disesuaikan dengan kebutuhan individu .
3. Tantangan Etis: Penting untuk mengatasi masalah privasi pengguna,
kepemilikan data, dan potensi penyalahgunaan informasi sensitif dalam
pengembangan solusi HAR. Pedoman etika yang jelas dan teknik pengamanan
privasi harus diterapkan
4. Kesempatan Pengembangan: Penelitian HAR untuk Smart Living harus fokus
pada perbaikan teknis, penggabungan pendekatan ketersediaan data, dan
optimisasi algoritme pembelajaran untuk efisiensi dan keberlanjutan

Pemahaman yang mendalam tentang latar belakang ini penting agar peneliti
dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam pengembangan
teknologi HAR untuk Smart Living.
B. Kontribusi Dari Judul/Topik
Kontribusi dari judul/topik "Human Action Recognition in Smart Living
Services" mencakup beberapa aspek penting dalam pengembangan teknologi HAR
untuk aplikasi Smart Living. Berikut adalah beberapa kontribusi utama dari
judul/topik tersebut:
1. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis aktivitas dan perilaku manusia, teknologi HAR dapat memberikan
layanan yang cerdas, responsif, dan personal dalam lingkungan Smart Living.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni dengan memanfaatkan
otomatisasi dan adaptasi berbasis teknologi
2. Keamanan dan Keselamatan: Implementasi HAR dalam Smart Living dapat
membantu dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan penghuni. Sistem
HAR dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan atau potensi penyusup,
memberikan peringatan dini, dan memastikan lingkungan yang aman bagi
pengguna [

4
3. Efisiensi Energi: Dengan kemampuan untuk memfasilitasi otomatisasi peralatan
dan pencahayaan berdasarkan aktivitas penghuni, teknologi HAR dapat
berkontribusi pada konservasi energi dalam lingkungan Smart Living. Hal ini
membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan efisien .
4. Personalisasi Layanan: Melalui pengenalan tindakan manusia secara akurat,
sistem Smart Living dapat memberikan respons yang disesuaikan dengan
kebutuhan individu. Personalisasi layanan ini dapat meningkatkan pengalaman
pengguna dan memastikan bahwa layanan yang disediakan benar-benar relevan
dan bermanfaat bagi penghuni
Dengan demikian, judul/topik "Human Action Recognition in Smart Living
Services" memberikan landasan untuk pengembangan teknologi yang dapat
memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup, keamanan,
efisiensi energi, dan personalisasi layanan dalam konteks Smart Living.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam "Human Action Recognition in Smart Living Services"
meliputi:
1. Meningkatkan Keamanan: Mengembangkan sistem HAR untuk mendeteksi
aktivitas mencurigakan dan meningkatkan keamanan penghuni
2. Optimisasi Konsumsi Energi: Menggunakan informasi dari pengenalan aktivitas
manusia untuk mengatur penggunaan energi secara efisien dan konservatif
3. Personalisasi Layanan: Mengembangkan sistem HAR yang menyediakan
layanan yang dipersonalisasi berdasarkan aktivitas dan preferensi penghuni
4. Pemantauan Kesehatan :Mengembangkan sistem yang memantau aktivitas
harian, mendeteksi perubahan perilaku mencurigakan, dan memberikan
informasi kesehatan
Dengan menetapkan tujuan ini, penelitian dapat menghasilkan solusi yang
signifikan dan bermanfaat bagi aplikasi Smart Living.
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya
Metode umum dalam Human Action Recognition (HAR) untuk Smart Living
Services melibatkan Convolutional Neural Networks (CNN), Deep Learning (DL),
Support Vector Machines (SVM), 3D Convolutional Neural Networks (3D-CNN),
dan Machine Learning (ML), yang masing-masing digunakan untuk ekstraksi fitur,
pembelajaran pola kompleks, klasifikasi berbasis fitur, analisis video tiga dimensi,
dan penggunaan algoritma Machine Learning tradisional. Integrasi metode ini
memungkinkan pengembangan sistem HAR yang dapat mengenali dan
mengklasifikasikan aktivitas manusia dengan akurasi tinggi dalam lingkungan Smart
Living.
E. Hasil Yang Dicapai
Penelitian Human Action Recognition (HAR) untuk Smart Living Services telah
menghasilkan berbagai pencapaian, termasuk peningkatan keamanan dengan deteksi
aktivitas mencurigakan, optimisasi konsumsi energi dengan pengenalan aktivitas
manusia, personalisasi layanan berdasarkan preferensi penghuni, dan pemantauan
kesehatan dengan deteksi perubahan perilaku, menyumbang pada kualitas hidup yang
lebih baik dalam lingkungan Smart Living.

5
F. Pembahasan Hasil
Pembahasan hasil dari penelitian Human Action Recognition (HAR) dalam
Smart Living Services mempertimbangkan beberapa aspek penting, termasuk
peningkatan kualitas hidup, keamanan, dan efisiensi energi. Evaluasi dampak sistem
HAR terhadap efektivitas layanan personalisasi dan implikasi praktisnya dalam
berbagai konteks aplikasi Smart Living juga menjadi perhatian utama. Dengan
menganalisis semua aspek ini secara holistik, dapat memberikan wawasan yang lebih
baik tentang potensi teknologi HAR dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik
bagi penghuni Smart Living.
G. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisis mengenai Human Action Recognition
(HAR) dalam Smart Living Services, dapat disimpulkan beberapa hal penting:
1. Peran Vital HAR dalam Smart Living: HAR memiliki peran yang penting dalam
mengenali dan menganalisis aktivitas manusia untuk meningkatkan layanan
cerdas, responsif, dan personal dalam Smart Living. Teknologi HAR berpotensi
meningkatkan kualitas hidup, keamanan, dan efisiensi energi
2. Tantangan Etis dan Privasi: Implementasi HAR dalam Smart Living menghadapi
tantangan terkait privasi pengguna, kepemilikan data, dan potensi
penyalahgunaan informasi. Oleh karena itu, diperlukan pedoman etika yang jelas
dan teknik perlindungan privasi yang efektif
3. Kolaborasi Multidisiplin: Untuk mengoptimalkan HAR dalam Smart Living,
diperlukan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Kolaborasi ini memastikan bahwa teknologi HAR tidak hanya memenuhi
persyaratan teknis, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan pengguna
4. Manfaat Signifikan: Implementasi HAR dalam Smart Living telah membawa
manfaat besar seperti pemantauan kesehatan, peningkatan keamanan, efisiensi
energi, dan layanan personalisasi. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara
efektif, Smart Living dapat menjadi lebih adaptif dan responsif
Dengan demikian, HAR memiliki potensi besar dalam mengubah cara interaksi
dengan Smart Living, meningkatkan kualitas hidup, keamanan, dan efisiensi energi.
Penting untuk terus mengembangkan teknologi ini dengan memperhatikan aspek etis,
privasi, dan kolaborasi multidisiplin guna penerapan yang optimal dalam Smart
Living Services. [1]

6
Life Skills in Education in the Smart Society 5.0 Era
Authors : Abdul Muis , Nasruddin , Suparman (2023)
Vol. 8. No. 4 Desember 2023 p-ISSN: 2548-5555, e-ISSN: 2656-6745
Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JJUPE/index

A. Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah terkait dengan
perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi yang telah mencapai
Society 5.0. Dalam era ini, teknologi memiliki peran yang semakin dominan dalam
kehidupan sehari-hari manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini menuntut
adanya pemahaman yang mendalam tentang konsep Society 5.0 serta peran dan sikap
yang harus dimiliki dalam pembelajaran di era ini. Dengan demikian, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana teknologi memengaruhi masyarakat dan
industri dalam Society 5.0 serta bagaimana pendidikan dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan tersebut untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
inovatif
B. Kontribusi Dari Judul/Topik
Judul atau topik penelitian ini, yaitu Society 5.0, memberikan kontribusi penting
dalam memahami bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
mempengaruhi masyarakat dan industri. Dengan fokus pada Society 5.0, penelitian ini
dapat memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi digital
memainkan peran kunci dalam transformasi sosial dan ekonomi. Selain itu, topik ini
juga memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi konsep-konsep baru dalam
pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital ini. Dengan
demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga
tentang bagaimana pendidikan dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan inovatif di era Society 5.0
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Memahami konsep Society 5.0 dan peran teknologi dalam transformasi
masyarakat dan industri.
2. Menganalisis bagaimana pendidikan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan teknologi dalam era Society 5.0.
3. Menjelaskan konsep dan sikap yang diperlukan dalam pembelajaran di era
Society 5.0 untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan
inovatif.
Dengan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan
masyarakat dan industri serta bagaimana pendidikan dapat merespons perubahan
tersebut dengan cara yang efektif

7
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi
pustaka untuk menganalisis kondisi sosial dan konsep Society 5.0. Pendekatan
deskriptif kualitatif memanfaatkan data kualitatif yang dideskripsikan secara
deskriptif untuk memahami fenomena yang diteliti. Penelitian ini menggali informasi
dari literatur terkait untuk memahami konsep Society 5.0, peran teknologi dalam
transformasi masyarakat, dan konsep pembelajaran di era Society 5.0. Dengan
menggunakan metode ini, penelitian dapat memberikan pemahaman yang mendalam
tentang bagaimana teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan industri dalam Society 5.0 serta bagaimana pendidikan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut
E. Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah pemahaman yang mendalam
tentang konsep Society 5.0, peran teknologi dalam transformasi masyarakat dan
industri, serta konsep dan sikap yang diperlukan dalam pembelajaran di era Society
5.0. Melalui analisis yang dilakukan, penelitian ini memberikan wawasan yang
berharga tentang bagaimana teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi
kehidupan sehari-hari manusia dan bagaimana pendidikan dapat merespons perubahan
tersebut dengan cara yang efektif dan inovatif. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan era digital dan Society 5.0
F. Pembahasan Hasil
Pembahasan hasil penelitian ini dapat mencakup analisis mendalam tentang
implikasi konsep Society 5.0 terhadap dunia pendidikan, perubahan dalam paradigma
pembelajaran, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pendidik dalam
menghadapi era Society 5.0. Diskusi juga dapat melibatkan pemikiran tentang
bagaimana teknologi digital dapat digunakan secara efektif dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, pembahasan hasil
juga dapat mencakup strategi dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan di era Society 5.0, serta bagaimana guru dan lembaga
pendidikan dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut. Dengan
demikian, pembahasan hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan yang
komprehensif tentang bagaimana pendidikan dapat berkembang dan beradaptasi
dengan perubahan teknologi dalam era Society 5.0
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa Society 5.0 membawa dampak signifikan terhadap dunia
pendidikan dengan memperkenalkan paradigma baru yang didorong oleh teknologi
digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi cara belajar
mengajar, memerlukan pendekatan inovatif dalam pembelajaran, serta menuntut guru
dan lembaga pendidikan untuk terus beradaptasi dengan perubahan tersebut. Dalam
menghadapi era Society 5.0, penting bagi pendidik untuk memiliki keterampilan
berpikir tingkat tinggi, seperti kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi,
serta mampu memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran.

8
Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep Society 5.0 dan peran
teknologi dalam transformasi masyarakat dan industri, serta dengan adopsi sikap dan
konsep yang sesuai dalam pembelajaran, pendidikan dapat menjadi lebih efektif dan
relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, upaya untuk terus
mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif dan adaptif menjadi kunci dalam
mempersiapkan generasi muda untuk sukses di era Society 5.0.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam
memahami bagaimana pendidikan dapat bertransformasi dan beradaptasi dengan
perkembangan teknologi dalam era Society 5.0, serta memberikan panduan bagi
pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dengan
tuntutan zaman [2]

9
Social justice implications of smart urban technologies: an intersectional approach
Sharma, N. K., Hargreaves, T., & Pallett, H. (2023).
Social justice implications of smart urban technologies: an intersectional approach. Buildings
and Cities, 4(1), pp. 315–333. DOI: https://doi.org/10.5334/bc.290

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian tersebut difokuskan pada universalisasi teknologi cerdas dan
implementasinya dalam konteks lokal. Contohnya, kasus 10 membahas Milton
Keynes di Inggris, yang menunjukkan bagaimana pemerintah lokal memilih elemen
kota cerdas tertentu sambil menciptakan versi lokal dari konsep kota cerdas global.
Proses ini dijelaskan sebagai sangat politis, di mana penerimaan atau penolakan
terhadap masa depan perkotaan cerdas dipengaruhi oleh dominasi urbanisme
neoliberal. Analisis terhadap 70 kasus bertujuan memahami karakteristiknya, seperti
aspek material sosial yang dikritik dan geografi. Sebagian besar masalah yang
diidentifikasi adalah kesalahan, gangguan, atau ketidaksepakatan, yang dihadapi oleh
34 dari 70 kasus.
Penelitian juga menyoroti pentingnya memahami intersektionalitas aspek
keadilan sosial dalam konteks smart urban development. Penelitian menggunakan
pendekatan pemetaan sistematis untuk mengidentifikasi kasus, termasuk sumber
online akademis dan non-akademis. Namun, ada kebutuhan mendesak untuk
penelitian masa depan yang kritis merefleksikan hierarki sosial yang tertanam dalam
lembaga dan bagaimana hal tersebut berkontribusi atau menantang kesenjangan dalam
pengembangan perkotaan cerdas. Hal ini menyoroti tantangan dalam mengadaptasi
teknologi cerdas ke dalam konteks lokal yang beragam dan memperhitungkan
implikasi sosial dan politiknya.
B. Kontribusi Dari Judul/Topik
Penelitian tersebut membahas perlunya pendekatan holistik terhadap keadilan
dan inklusivitas dalam konteks urbanisme cerdas (Smart Urbanism/SU), yang
bertujuan untuk secara sistematis menggabungkan berbagai sudut pandang dan
mengungkapkan inklusi tokenistik melalui metode partisipatif yang valid. Perluasan
solusi untuk mengatasi ketidakadilan dalam transformasi digital perkotaan seharusnya
mencakup dimensi lain, dengan fokus pada pengalaman beragam kelompok pengguna
dalam lingkungan urban cerdas, sementara beberapa kasus menyoroti kritik terhadap
agenda penelitian atau digitalisasi ruang perkotaan secara umum. Beberapa kasus juga
menunjukkan bagaimana kehidupan sehari-hari sering kali menghalangi pandangan
ideal dan universal dari program kota cerdas dalam cara yang dapat diprediksi,
dengan saran untuk memasukkan interseksionalitas ke dalam kerangka yang sedang
dikembangkan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana masalah
keadilan sosial diatasi dalam konteks urbanisme cerdas (Smart Urbanism/SU) dan
sejauh mana masalah ini dipahami sebagai interseksional. Penelitian ini bertujuan

10
untuk mengidentifikasi contoh-contoh global tentang ketegangan, penentangan,
kontestasi, dan perlawanan terhadap SU, yang diformulasikan sebagai "masalah-
masalah," terinspirasi oleh buku Donna Haraway "Staying with the Trouble."
Penelitian ini menekankan pada sifat khusus dan situasional dari "masalah-masalah"
ini dan berargumen menentang fantasi solusi teknologi.
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya
Dalam penelitian tersebut menyebutkan beberapa metode dan pendekatan yang
digunakan dalam studi urbanisme cerdas dan interseksionalitasnya. Metode ini
meliputi:
1. Perspektif historis: Pemahaman tentang teknologi cerdas tidak hanya dipandang
sebagai hasil dinamis dari kekuatan teknis, ekonomi, dan sosial politik, tetapi juga
sebagai kekuatan sejarah yang mengungkapkan bagaimana teknologi cerdas
disengaja diinstitusionalisasikan dan oleh siapa
2. Intersektionalitas: Konsep intersektionalitas, yang diciptakan oleh Kimberlé
Crenshaw, menyoroti pertemuan dan interaksi antara gender, ras, dan kategori
sosial lainnya dalam kehidupan individu, praktik sosial, tatanan institusi, dan
ideologi budaya. Ini menekankan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang yang
dihasilkan oleh berbagai sistem penindasan
3. Kritik terhadap urbanisme cerdas: Hasil pencarian menyebutkan perlunya
menantang narasi tersembunyi urbanisme cerdas yang mempromosikan fitur-fitur
yang mengganggu dan anti-demokratis. Ini menyarankan untuk menguji
perkembangan kota cerdas yang ada dan memeriksa pengguna, lembaga, dan
sistem energi yang tertanam dalam aplikasi ini
4. Pendekatan berbasis pengguna: Kerangka kerja yang diusulkan untuk
intersektionalitas dalam urbanisme cerdas mencakup tiga titik persilangan
berdasarkan pengguna, lembaga, dan sistem kekuasaan. Ini menekankan
pentingnya pengalaman pengguna yang beragam dan menantang imajinasi
dominan tentang pengembangan teknologi cerdas yang sering kali
mengesampingkan kelompok-kelompok yang terpinggirkan
5. Proses sosio-teknis: Studi tentang teknologi cerdas mengeksplorasi bagaimana
proses sosio-teknis berkontribusi pada pembangunan dan institusionalisasi
kategori sosial dan hubungan yang tidak seimbang. Ini menyoroti perlunya
meninjau ulang dan mendefinisikan kembali nilai-nilai serta menantang logika-
logika yang telah diterima melalui kapitalisme, patriarki, heteroseksisme,
kemampuan, dll
Secara keseluruhan, metode yang digunakan dalam studi urbanisme cerdas
berfokus pada analisis historis, intersektionalitas, kritik terhadap narasi yang ada,
pendekatan berbasis pengguna, dan pemahaman terhadap proses sosio-teknis
E. Hasil Yang Dicapai
Peneliti menyarankan bahwa ada kebutuhan akan pendekatan interseksional
dalam pengembangan kota cerdas untuk memastikan inklusivitas dan mengatasi
indikator sosial seperti ras, gender, kelas sosial, dan pendapatan Namun, terdapat
kurangnya penggunaan eksplisit istilah 'interseksionalitas' dalam kasus yang diteliti
Fokus pada pengguna dan lembaga dalam pengembangan kota cerdas harus diperluas

11
untuk mencakup demografi yang beragam dan pemahaman yang lebih dalam tentang
interseksionalitas antara kategori-kategori sosial seperti ras dan gender .Analisis juga
menyoroti perlunya dialog dan pemahaman terhadap pengalaman dan adaptasi
pengguna dengan teknologi serupa, yang dapat memberikan informasi bagi kebijakan
dan kerentanan sosial Selain itu, ada kritik terhadap konteks neoliberal yang
mengelilingi kota cerdas, terutama dalam kaitannya dengan kapitalisme dan motif
pencarian untung dari perusahaan multinasional .
F. Pembahasan Hasil
Hasil penelitian membahas berbagai topik terkait eksplorasi isu-isu keadilan
sosial dalam teknologi cerdas, termasuk feminisasi perangkat rumah pintar,
interseksionalitas isu-isu keadilan sosial, kritik terhadap agenda berbasis pasar dan
kolonial, serta kebutuhan akan keterlibatan akademis dengan inisiatif basis untuk
keadilan sosial
G. Kesimpulan
Penelitian ini membahas tentang implikasi keadilan sosial dari teknologi
perkotaan cerdas dan pentingnya memperhatikan kerangka interseksional dalam
pengembangan keadilan sosial yang lebih transformatif di kota-kota cerdas.
Kritik terhadap perkotaan cerdas yang berhubungan dengan keadilan sosial
masih terbatas, dan makalah ini mengusulkan bahwa interseksionalitas dapat menjadi
pendekatan yang penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab
kesenjangan di perkotaan cerdas.
Penelitian etnografi menunjukkan bahwa inisiatif cerdas di perkotaan sering kali
gagal mempertimbangkan bentuk-bentuk pengucilan sosial yang sudah ada dan dapat
menghambat akses dan partisipasi kelompok tertentu yang kurang beruntung. [3]

12
Smart cities and disaster risk reduction in South Korea by 2022: The case of Daegu
Authors : Jaekyoung Kim , Jung-Min Lee , Junsuk Kang (2023)
Published by Elsevier Ltd. DOI: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e18794

A. Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah penelitian ini adalah untuk merangkum tren kebijakan
kota pintar di Korea dan mengorganisasikan berbagai masalah yang dapat
diselesaikan pada setiap tahap kota pintar. Fokus utamanya adalah pada implementasi
Kota Cerdas Daegu. Penelitian ini juga mencoba untuk meninjau kebijakan praktis
yang berfokus pada bencana di Kota Pintar Daegu. Selain itu, penelitian ini juga
mencoba untuk mengkaji secara rinci tujuan kota pintar yang ingin dibangun oleh
Kota Metropolitan Daegu dan membahas berbagai proyeknya.
B. Kontribusi Dari Judul/Topik
Kontribusi dari judul/topik penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
tentang tren kebijakan kota pintar di Korea, dengan fokus pada implementasi Kota
Cerdas Daegu. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi
berbagai masalah yang dapat diselesaikan pada setiap tahap kota pintar dan
merangkum tujuan kota pintar yang ingin dibangun oleh Kota Metropolitan Daegu
beserta proyek-proyeknya. Seluruhnya, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman
yang lebih komprehensif dan integratif tentang kota pintar, serta memberikan
wawasan tentang kebijakan praktis yang berfokus pada bencana di Kota Pintar Daegu.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum tren kebijakan kota pintar di
Korea, mengorganisasikan berbagai masalah yang dapat diselesaikan pada setiap
tahap kota pintar, dan memberikan gambaran tentang implementasi Kota Cerdas
Daegu. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tujuan kota
pintar yang ingin dibangun oleh Kota Metropolitan Daegu dan membahas berbagai
proyeknya.
D. Metode Yang Dipakai Dan Cara Kerjanya
Dalam penelitian ini, berbagai metode analisis sistematis diterapkan, termasuk
metode Item Pelaporan Pilihan untuk Tinjauan Sistematis dan Analisis Meta
(PRISMA) serta teknik tinjauan sistematis. Metode statistik juga digunakan untuk
menganalisis artikel penelitian di bidang pengelompokan IoT. Selain itu, metode
tinjauan literatur naratif juga digunakan untuk analisis kota pintar.
Penelitian ini juga mencakup penggunaan protokol PRISMA untuk meninjau
literatur terkait keberlanjutan energi di kota pintar, serta untuk menggali istilah-istilah
penting seperti dimensi kota pintar, transformasi digital, keberlanjutan, dan
ketahanan.
Selain itu, penelitian ini juga mencakup penggunaan teknik tinjauan sistematis
untuk menganalisis tren, dampak, dan kontribusi implementasi komputasi di kota
pintar. Metode keandalan, ketersediaan, pemeliharaan, dan keselamatan (RAMS) atau

13
mode kegagalan, efek, dan analisis kekritisan (FMECA) juga digunakan untuk
menganalisis penerapan teknologi pintar di Kota Metropolitan Daegu.
Dengan demikian, penelitian ini menggunakan berbagai metode analisis
sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kota pintar,
dengan fokus pada implementasi Kota Cerdas Daegu.
E. Hasil Yang Dicapai
hasil yang dicapai dari studi ini adalah merekomendasikan penelitian masa
depan yang fokus pada pengurangan risiko bencana dan ketahanan di kota pintar di
seluruh dunia. Selain itu, terdapat rincian rencana komprehensif utama untuk
mempromosikan kota pintar di Korea, dengan integrasi data vertikal dan horizontal,
serta pembangunan platform publik yang terintegrasi, mengamankan kompatibilitas,
dan mempromosikan standardisasi. Model kota pintar Barcelona juga disebutkan
sebagai contoh yang berhasil dalam memperkuat kerja sama antara warga dan para
ahli, dengan fokus pada smart governance, smart economy, smart living, dan smart
people. Selain itu, penggunaan teknologi seperti layanan prediksi keruntuhan lereng
dan layanan peringatan real-time berdasarkan pengumpulan data gelombang panas
menggunakan IoT besar-besaran juga telah dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas data dan keandalan hasil analisis dalam konteks kota pintar.
F. Pembahasan Hasil
Penelitian ini menyoroti beberapa temuan penting. Pertama, disarankan untuk
mengarahkan penelitian di masa depan pada upaya mengurangi risiko bencana dan
meningkatkan ketahanan kota pintar di seluruh dunia. Selanjutnya, dokumen tersebut
menguraikan rencana komprehensif untuk mempromosikan konsep kota pintar di
Korea, termasuk integrasi data vertikal dan horizontal serta pembangunan platform
publik terintegrasi untuk memastikan kesesuaian dan standarisasi.
Selain itu, contoh sukses dari kota pintar Barcelona juga disorot, menekankan
pentingnya kerjasama antara warga dan pakar di berbagai bidang seperti pemerintahan
cerdas, ekonomi cerdas, kehidupan cerdas, dan masyarakat cerdas. Dokumen tersebut
juga mencatat pengembangan teknologi baru seperti layanan prediksi keruntuhan
lereng dan peringatan real-time berbasis data gelombang panas menggunakan Internet
of Things (IoT) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas data dan keandalan hasil
analisis dalam konteks kota pintar.
G. Kesimpulan
Penelitian tersebut menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan
masyarakat menjadi kunci dalam pembangunan kota pintar yang sukses. Pentingnya
pengumpulan, pembagian, dan penyebaran data untuk mendorong partisipasi warga
dan meningkatkan efisiensi kota pintar juga ditekankan. Selain itu, kesimpulan
menyuarakan perlunya penelitian masa depan yang berfokus pada pengurangan risiko
bencana dan peningkatan ketahanan di kota pintar di seluruh dunia, menekankan
bahwa mitigasi bencana dan keberlanjutan menjadi aspek sentral dalam
pengembangan konsep kota pintar. Dengan demikian, kesimpulan dokumen tersebut
menggarisbawahi komitmen untuk menciptakan kota pintar yang berkelanjutan dan
inklusif bagi seluruh masyarakat. [4]

14
REFERENSI

[1] G. Diraco, G. Rescio, A. Caroppo, A. Manni, and A. Leone, “Human Action Recognition in Smart Living
Services and Applications: Context Awareness, Data Availability, Personalization, and Privacy,” 2023,
doi: 10.20944/preprints202306.0672.v1.

[2] J. Pendidikan Mandala and A. Muis, “Life Skills in Education in the Smart Society 5.0 Era,”
2023, [Online]. Available: http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JJUPE/index
[3] N. K. Sharma, T. Hargreaves, and H. Pallett, “Social justice implications of smart urban
technologies: an intersectional approach,” Buildings and Cities, vol. 4, no. 1, pp. 315–333,
2023, doi: 10.5334/bc.290.
[4] J. Kim, J. M. Lee, and J. Kang, “Smart cities and disaster risk reduction in South Korea by
2022: The case of daegu,” Heliyon, vol. 9, no. 8. Elsevier Ltd, Aug. 01, 2023. doi:
10.1016/j.heliyon.2023.e18794.

15

Anda mungkin juga menyukai