Anda di halaman 1dari 9

1.

Simple Present Tense


Simple present tense adalah bentuk tense yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Biasanya, simple present tense digunakan untuk
mengungkapkan fakta, menceritakan suatu kejadian, atau kebiasaan yang terjadi di
masa sekarang.
Rumus yang digunakan untuk membentuk simple present tense:
Subject + Verb 1 (Present Form)
Contoh Kalimat Positif (Positive): “They speak Korean very well.”
Contoh Kalimat Negatif (Negative): “They don’t speak Korean.”
Contoh Kalimat Tanya (Question): “Do they speak Korean?”

2. Present Continuous Tense


Berbeda dengan simple present tense, present continuous tense digunakan untuk
menceritakan kejadian yang sedang berlangsung waktu kamu berbicara. Selain itu,
tense yang satu ini juga bisa digunakan untuk menceritakan rencana di masa depan.
Untuk tenses ini, terdapat perubahan bentuk verb dengan penambahan –ing pada
bagian akhir. Salah satu kata keterangan waktu yang banyak digunakan dalam tense
ini adalah now.
Rumus: Subject + am/is/are + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh Kalimat (Positive): “She is working on her homework now.”
Contoh Kalimat (Negative): “She is not working on her homework now.”
Contoh Kalimat (Question): “Is she working on her homework now?”
Contoh Kalimat (To tell future plans): “Mark is moving to a new school next month.”

3. Present Perfect Tense


Umumnya, present perfect tense adalah tense untuk menceritakan suatu tindakan atau
aksi yang sedang berjalan atau baru saja selesai. Oh, ya! Ingatlah bahwa present
perfect tense cenderung menaruh penekanan pada dampak dari suatu aksi yang sudah
selesai dilakukan. Tentunya, dampak tersebut harus masih bisa dirasakan sampai saat
ini.
Rumus: Subject + has/have + Verb 3 (Past Participle Form)
Contoh Kalimat (Positive): “They have seen the movie Spider-Man: No way home.”
Contoh Kalimat (Negative): “They have not seen the movie Spider-Man: No way
home.”
Contoh Kalimat (Question): “Have they seen the movie Spider-Man: No way home?”

4. Present Perfect Continuous Tense


Present perfect continuous tense digunakan untuk menunjukkan suatu aksi yang sudah
selesai dilakukan pada suatu titik di masa lampau dan masih berlanjut sampai saat ini.
Rumus: Subject + has/have + been + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh Kalimat (Positive): “I have been thinking about it.”
Contoh Kalimat (Negative): “I have not been thinking about it.”
Contoh Kalimat (Question): “Have I been thinking about it?”

5. Simple Past Tense


Simple past tense ini adalah kebalikan dari simple present tense. Dalam hal ini, simple
past tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian, kebiasaan, menyatakan
fakta, atau situasi yang terjadi di masa lampau. Tense ini menggunakan kata kerja
bentuk kedua atau lampau. Kata keterangan waktu yang biasa digunakan dalam tense
ini adalah yesterday, two days ago, dan masih banyak lagi.
Rumus: Subject + Verb II (Past Form)
Contoh Kalimat (Positive): “They called their friends yesterday.”
Contoh Kalimat (Negative): “They did not call their friends yesterday.”
Contoh Kalimat (Question): “Did they call their friends yesterday?”

Melalui tenses ini, kamu dapat membuat cerita masa lalu untuk melatih pemahaman
terhadap perubahan bentuk kata kerja. Oh ya, guna memudahkan mempelajari tenses
bentuk past, kamu juga sangat disarankan untuk menguasai bentuk-bentuk kata kerja
dalam bahasa Inggris. Kalau dalam past tense, yang paling sering digunakan adalah
bentuk regular verb dan irregular verb.

6. Past Continuous Tense


Past continuous tense merupakan bentuk tense untuk menceritakan kejadian yang
sedang terjadi di masa lampau. Tetapi, nggak cuma satu, past continuous tense juga
dapat digunakan untuk menceritakan dua kejadian yang sedang terjadi di masa
lampau. Jadi, ada satu aktivitas dibarengi dengan aktivitas yang lain.
Rumus yang umum dipakai: Subject + was/were + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh Kalimat (Positive): “I was washing my clothes when the phone rang.”
Contoh Kalimat (Negative): “I was not washing my clothes when the phone rang.”
Contoh Kalimat (Question): “Was I washing my clothes when the phone rang?”

7. Past Perfect Tense


Past perfect tense digunakan untuk menyatakan suatu kejadian yang terjadi sebelum
waktu tertentu di masa lampau. Seringkali, past perfect tense lebih menaruh
penekanan pada fakta bahwa sesuatu sudah terjadi dan bukan pada durasi.
Rumus: Subject + had + Verb 3 (Past Participle Form)
Contoh Kalimat (Positive): “The girl had cried before her mother came.”
Contoh Kalimat (Negative): “The girl had not cried before her mother came.”
Contoh Kalimat (Question): “Had the girl cried before her mother came?”

8. Past Perfect Continuous Tense


Tense yang satu ini digunakan untuk menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu
dan sudah selesai pada titik waktu tertentu di masa lalu. Berbeda dengan past perfect
tense, past perfect continuous tense lebih menaruh penekanan pada durasi terjadinya
sesuatu.
Rumus: Subject + had + been + Verb -ing (Continuous Form)

Contoh Kalimat (Positive): “She had been studying math all day.”
Contoh Kalimat (Negative): “She had not been studying math all day.”
Contoh Kalimat (Question): “Had she been studying math all day?”

9. Simple Future Tense


Pada dasarnya, simple future tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Namun, selain itu, tense yang satu ini
juga bisa digunakan untuk menceritakan keputusan di masa depan yang spontan atau
mengekspresikan prediksi yang berhubungan dengan waktu yang akan datang.
Susunan rumus: Subject + will/be going to + Verb 1 (Present Form)
Contoh Kalimat (Positive): “She will come to the cinema tomorrow.”
Contoh Kalimat (Negative): “She will not come to the cinema tomorrow.”
Contoh Kalimat (Question): “Will she come to the cinema tomorrow?”
10. Future Continuous Tense
Future continuous tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian yang pasti akan
terjadi dalam waktu dekat. Berbeda dengan simple future tense, future continuous
tense biasanya digunakan untuk menceritakan sesuatu yang akan (pasti) terjadi di
masa depan.
Rumus: Subject + will + be + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh Kalimat (Positive): “He will be playing basketball in the playground
tomorrow morning.”
Contoh Kalimat (Negative): “He will not be playing basketball in the playground
tomorrow morning.”
Contoh Kalimat (Question): “Will he be playing basketball in the playground
tomorrow morning?”

11. Future Perfect Tense


Future perfect tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa ada suatu aksi yang
akan dilakukan dan diselesaikan pada waktu tertentu di masa depan. Secara
sederhana, penggunaan future perfect tense ini adalah bentuk kata untuk menunjukkan
kehendak seseorang yang berhubungan dengan masa depan.
Rumus: Subject + will have + Verbs 3 (Past Participle Form)
Contoh Kalimat (Positive): “I will have finished my homework by tomorrow.”
Contoh Kalimat (Negative): “I will not have finished my homework by tomorrow.”
Contoh Kalimat (Question): “Will she have finished her homework by tomorrow?”

12. Future Perfect Continuous Tense


Future perfect continuous tense digunakan untuk mengungkapkan suatu gambaran
aksi yang akan berlanjut sampai titik waktu tertentu di masa depan. Dalam hal ini,
aksi tersebut bisa saja dimulai pada masa lalu, sekarang, atau di masa depan dan
diperkirakan akan berlanjut.
Rumus: Subject + will + have + been + Verb -ing
Contoh Kalimat (Positive): “In December, I will have been working at my company
for one year.”
Contoh Kalimat (Negative): “I will not have been working at my company for one
year in December.”
Contoh Kalimat (Question): “In December, will you have been working at your
company for one year?”

3 jenis soal yang muncul dalam tes masuk Kedinasan

1. Multiple Choice
Soal pilihan ganda merupakan hal yang umum dalam ujian bahasa Inggris. Mereka
digunakan untuk menguji keterampilan membaca dan menulis Anda. Pertanyaan
pilihan ganda adalah pertanyaan yang berisi daftar beberapa kemungkinan jawaban
yang dapat dipilih. Pertanyaan pilihan ganda meminta Anda memilih jawaban yang
benar dari daftar itu.

Pertanyaan pilihan ganda adalah pertanyaan yang berisi daftar beberapa kemungkinan
jawaban yang dapat dipilih. Dalam ujian bahasa Inggris, pertanyaan disusun dengan
tiga ciri khas: bagian stimulus, pertanyaan, dan daftar kemungkinan jawaban.
Tugas Anda adalah memilih jawaban yang paling benar. Hanya akan ada satu.
Jawaban selebihnya adalah pengecoh.
Ada dua jenis utama pertanyaan pilihan ganda dalam ujian bahasa Inggris: pertanyaan
membaca dan pertanyaan menulis.
Saat mengikuti ujian pilihan ganda, bersiaplah. Berlatihlah dengan soal-soal ujian dan
cobalah untuk memastikan Anda meluangkan waktu sekitar satu menit untuk
menjawab setiap pertanyaan.

Contoh soal Multiple Choice:


1. … you speak English ?
a. Can
b. Is
c. Have
d. had
2. I usually … a shower in the morning.
a. Had
b. Put
c. have
d. give
3. Ria: Good afternoon, Sinta
Sinta: …
a. Hi
b. Good afternoon, Ria
c. I am fine
d. Thank you
4. Arrange the words! Is - name - Raka – my
a. Raka is my name
b. Is my name Raka
c. Name my Raka is
d. My name is Raka

2. Error Recognition
Bentuk umum dari soal error recognition dalam ujian bahasa Inggris atau TOEFL
adalah berupa sebuah kalimat yang memiliki empat kata pilihan. Empat kata pilihan
itu biasanya memiliki tanda A, B, C, D, sampai E di bawah penulisan kata atau di
samping penulisan kata. Peserta ujian harus memilih salah satu dari empat pilihan
yang kata-katanya terlihat rancu atau tidak padu. Berikut adalah satu contoh tentang
gambaran error recognition dalam bahasa Inggris.

1. My mother (A) and I (B) go to the (C) cinema last (D) weekend.
Jawaban yang benar untuk soal di atas adalah B sebab kata yang seharusnya
bukan go, melainkan went.

2. Yesterday Mrs. Chandra (A) together with his colleagues (B) visited (C) United
Kingdom and so (D) did we.
Jawabannya adalah C sebab beberapa penulisan nama negara menggunakan kata
“the”. Misalnya, The Soviet Union, The United Kingdom, The United states, The
United Arab Emirates, dan sebagainya.
3. When (A) last I saw Mr. Jimmy, he was (B) hurrying to the library and he didn’t
have (C) times to greet (D) me.
Jawabannya adalah C sebab makna “time” yang dibutuhkan pada kalimat tersebut
adalah waktu (uncountable) sehingga penulisannya tidak bisa dalam bentuk
jamak.

4. Many farmers in Central Java (A) depend (B) in rain to (C) start (D) their crops.
Jawabannya adalah B sebab kata “depend” hanya bisa diikuti oleh preposisi “on”.

5. (A) Neither of the athletes (B) understand the (C) Regulation of the (D) match
well.
Jawabannya adalah B sebab pola concordance-nya adalah N of + N (PL) + P
(sing).

Setelah menyimak uraian tentang contoh soal error recognition, setiap orang dapat
memahami bahwa pengetahuan tentang pola kalimat atau grammar sangat penting.
Pasalnya, pengetahuan tersebut adalah modal utama untuk mengerjakan error
recognition.

3. Reading
Reading Comprehension Section bertujuan menguji kemampuan Anda dalam
memahami, menginterpretasikan, dan menganalisis teks/ bacaan mengenai berbagai
macam topik. Bagian ini terdiri atas empat sampai enam teks/bacaan sepanjang kira-
kira 200-450 kata. Setiap teks biasanya diikuti oleh 3 sampai 12 pertanyaan.

Materi yang diujikan dalam tes Reading memiliki pola-pola dan standar tertentu.
Anda diminta untuk mengetahui tema bacaan, menentukan pikiran pokok, mengetahui
arti dari kosa kata tertentu, mengetahui informasi tertentu, melakukan penyimpulan,
melakukan identifikasi atas pengecualian-pengecualian, dan mengetahui rujukan dari
pronoun tertentu.

Tema bacaan yang diujikan pada bagian Reading Comprehension sangat bervariasi,
akan tetapi secara umum bacaan tersebut memiliki tema- tema tertentu seperti
perkuliahan, bahasan akademik yang diajarkan di universitas Amerika Serikat seperti
seni, geologi, biologi, kesehatan, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, sistem
pendidikan, sejarah, sastra, arsitektur, dil.

Konteks bacaan bahasa Inggris adalah kombinasi dari kosa kata dan grammar yang
digunakan pada sebuah kata. la bisa berupa sebuah kalimat, paragraf, atau bacaan.
Dengan memahami sebuah konteks Anda akan bisa memperkirakan arti sebuah kata.
A. Strategi Menyelesaikan Soal-Soal Reading Comprehension
Beberapa strategi yang bisa Anda gunakan dalam mengerjakan soal- soal bacaan
antara lain:
 Teks bacaan tidak perlu dibaca semua (dari awal hingga akhir), hal ini
hanya akan membuang-buang waktu.
 Bacalah pertanyaannya dahulu dan pahami maksudnya kemudian baru
dicari jawabannya di dalam teks.
 Jangan berpikir terlalu lama pada kata atau frasa yang Anda sendiri tidak
tahu maksudnya. Cobalah menebak maksudnya sebab waktu Anda sangat
pendek.
 Identifikasi kata benda dan kata kerja yang penting.
 Bacalah sekilas, amati kalimat pertama masing-masing paragraf.
 Bacalah teks dengan cermat, tandai poin-poin utama, nama- nama,
definisi, kesimpulan tempat, dan angka-angka.
 Jawablah pertanyaan, namun jangan terlalu lama pada satu pertanyaan.
 Anda harus mengisi semua jawaban. Ingat, jawaban yang salah tidak akan
mengurangi nilai Anda.

B. Jenis-Jenis Pertanyaan Reading Comprehension


Menjawab pertanyaan bagian Reading Comprehension dapat dipersiapkan dengan
memahami berbagai jenis pertanyaannya. Berikut ini adalah berbagai tipe
pertanyaan yang sering muncul di TOEFL.
 Pertanyaan Tentang Topik atau Tema
Topik utama merupakan subjek utama bacaan, tentang apa bacaan itu. Topik
atau tema bisa berupa: inti isi tulisan (what the text is about) atau judul
tulisan (title). Topik merupakan salah satu hal yang hampir bisa dipastikan
keluar pada setiap TOEFL. Contoh pertanyaan topik:
- What is the main topic of this passage?
(Apa topik utama bacaan ini?)
- What is the text mainly talking about?
(Bacaan ini terutama sedang membicarakan apa?)
- What is the passage about?
(Bacaan ini mengenai apa?)

 Pertanyaan Tentang Gagasan Utama (Main Idea)


Main idea atau gagasan utama adalah pokok pikiran dari sebuah paragraf
yang memuat keterangan, penjelasan, uraian, atau pendapat dari si penulis
tentang topik (pokok bahasan). Gagasan utama merupakan penjelasan untuk
judul dari topik, menjelaskan dari sudut pandang si penulis. Gagasan utama
merupakan penjelasan topik, maka akan lebih panjang dan berupa kalimat
lengkap.
Contoh pertanyaan gagasan utama (main idea)
- What is the main idea of this passage?
(Apakah gagasan utama bacaan ini?)
- What is the text talking about?
(Teks ini bercerita tentang apa?)
- The main idea of this passage is ...
(Gagasan utama bacaan ini adalah ...)
- What’s the author’s main idea of paragraph 2?
(Apa ide utama paragraf 2 menurut pengarang?)

 Pertanyaan Tentang Detail


Bentuk-bentuk berikut dapat digunakan untuk mengawali pertanyaan detail:
- According to the passage
(Menurut bacaan itu ...
- It is indicated that
(Hal ini menunjukkan bahwa ...)
- It is stated ...
(Hal ini dinyatakan ...)
- All of the following are mentioned, EXCEPT ...
(Semua disebutkan berikut, KECUALI ...)
- Which of the following is NOT supported by ...
(Manakah dari berikut ini yang TIDAK didukung oleh ...)
- The passage states that ...
(Bacaan ini menyatakan bahwa ...)
- The author states that ...
(Penulis menyatakan ...)
- What does the author say about ...?
(Apa yang dikatakan penulis...?)

 Pertanyaan Tentang Simpulan (Conclusion)


Kesimpulan merupakan rangkuman dari bacaan. Kesimpulan terletak pada
bagian akhir bacaan.
Contoh pertanyaan kesimpulan:
- It can be concluded that ...
(Dapat disimpulkan bahwa ....)
- What is the conclusion of this text?
(Apa kesimpulan dari bacaan ini?)
- We can conclude that ...
(Kita dapat menyimpulkan bahwa ...)
- It can be inferred that ...
(Dapat disimpulkan bahwa ...)
- What can be inferred from the passage?
(Apa yang dapat disimpulkan dari bacaan itu?)
- It can be inferred from the passage that ...
(Dapat disimpulkan dari bacaan bahwa ...)
Narrative
Text

Anda mungkin juga menyukai