Acara sosialisasi seleksi Capim BAZNAS hari ini saya nilai sangat
penting karena ini menjadikan langkah awal yang menentukan outcame
apakah institusi BAZNAS daerah nantinya dapat melaksanakan amanat
UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Saya katakan demikian
karena kemampuan institusi BAZNAS di daerah dalam mengemban tugas
sangat ditentukan oleh tim Pimpinan BAZNAS yang terpilih nantinya
sebagai Amilin/ Amilat, bukan hanya sekedar amanah dalam mengelola
Zakat, tetapi terutama pada kemampuan membangun Relationship dengan
pihak-pihak terkait, baik dengan Pemerintah Daerah, dengan lembaga
terkait, dengan muzakki dan mustahik dan terutama dalam membangun
trust dimata masyarakat, karena dalam mengelola suatu lembaga yang
berkenaan dengan dana (zakat), modal utama yang harus dimiliki oleh
pengelola adalah trust atau kepercayaan dari para pihak.
Ketiga : Dari informasi yang ada bahwa dalam proses Seleksi Capim
BAZNAS ini, Pemerintah Daerah mengusulkan 10 (sepuluh) calon kepada
BAZNAS RI, lalu BAZNAS RI melakukan seleksi dan penilaian dan
merekomendasikan/ memilih 5 nama/ orang kepada Pemerintah Daerah
untuk ditetapkan/ di SK kan sebagai pimpinan BAZNAS Daerah, karena
BAZNAS Daerah merupakan Lembaga Pemerintah nonstruktural, amilinnya
ditetapkan dengan SK Kepala Daerah, koordinasi dan pelaksanaan tugas
oleh pemerintah daerah, didukung dana dari Pemda, maka saya usulkan
agar kedepan, BAZNAS RI bukan hanya merekomendasikan 5 nama/ orang
sesuai hasil penilaian BAZNAS RI, tetapi merekomendasikan lebih dari
5 nama/orang, lalu Pemerintah Daerah yang memilih kembali
5 nama/orang dari yang di rekomendasikan secara teknis oleh BAZNAS RI
untuk.