Anda di halaman 1dari 6

20 Oktober 1964 -

Emma Rothberg, Rekan NWHM I 2020-2022

Pada tanggal 20 Januari 2021, Kamala D. Harris menjadi wanita pertama, wanita Afrika-Amerika pertama,
orang India-Amerika pertama, orang pertama keturunan Asia-Amerika, dan lulusan HBCU pertama yang
dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Seperti yang ia katakan dalam pidato penerimaan pemilu, ia
“mungkin menjadi yang pertama, namun [dia] tidak akan menjadi yang terakhir.” Kamala Harris menghabiskan
hidupnya memecahkan langit-langit kaca.
Lahir pada tanggal 20 Oktober 1964 di Oakland, California, Harris adalah putri seorang imigran. Ayahnya lahir
di Jamaika dan ibunya lahir di India. Setelah orang tuanya bercerai, Harris dan adik perempuannya Maya
dibesarkan oleh ibu mereka, Shyamala Gopalan Harris, seorang orang tua tunggal. Harris ingat bahwa dia
“melihat sekilas gerakan Hak-Hak Sipil” saat dia pergi bersama ibunya untuk melakukan pawai. Pengalaman
awal ini mengilhami dia untuk menjadikan hidupnya berjuang melawan ketidakadilan.
Saat tumbuh besar di Oakland, dia mendalami budaya India dan Afrika Amerika. Ibunya mengajak Harris untuk
menghabiskan waktu bersama kakek-neneknya di India selama musim panas, tetapi juga memastikan anak-anak
perempuannya terhubung dengan asal-usul Afrika-Amerika mereka. Harris mencatat dalam otobiografinya, “Ibu
saya sangat memahami bahwa dia membesarkan dua anak perempuan berkulit hitam...Dia tahu bahwa tanah air
angkatnya akan melihat Maya dan saya sebagai gadis kulit hitam dan dia bertekad untuk memastikan kami akan
tumbuh menjadi orang yang percaya diri dan bangga. perempuan hitam."
Setelah sekolah menengah, Harris diterima sebagai mahasiswa di Howard University, sebuah HBCU di
Washington, DC. Dia kemudian menerima gelar sarjana hukum dari University of California Hastings College
of the Law di San Francisco dan memulai karirnya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County. Pada tahun
2003, Harris terpilih sebagai Jaksa Wilayah Kota dan Wilayah San Francisco.
Sebagai seorang pengacara, Harris segera mulai memecahkan langit-langit kaca. Pada tahun 2010, Harris
terpilih sebagai orang Afrika-Amerika pertama dan wanita pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung
California. Saat menjadi Jaksa Agung, dia menikah dengan pengacara Doug Emhoff dan menjadi ibu tiri dari
kedua anaknya. Ia bangga menjadi “Momala” sekaligus Jaksa Agung. Pada tahun 2016, ia terpilih sebagai
Senator California, menjadi wanita Afrika-Amerika kedua yang pernah terpilih menjadi anggota Senat dalam
sejarah AS. Saat berbicara kepada The Washington Post pada tahun 2019, Harris berbicara tentang bagaimana
politisi tidak harus masuk ke dalam kotak karena warna kulit atau latar belakang mereka, dengan mengatakan,
"Maksud saya adalah: Saya adalah diri saya sendiri. Saya baik-baik saja dengan itu. Kamu mungkin perlu
mencari tahu, tapi aku baik-baik saja."
Selama di Senat, Harris bertugas di dua komite yang kuat: Komite Intelijen dan Komite Kehakiman. Ketika
komite-komite tersebut menangani isu-isu penting—seperti penyelidikan terhadap pengaruh Rusia dan campur
tangan dalam pemilu tahun 2016 serta penunjukan hakim di Mahkamah Agung—Harris dikenal sebagai
penanya yang tajam dan agresif yang dapat membuat bingung para saksi lawan.
Pada tahun 2019, Harris meluncurkan kampanyenya untuk Presiden Amerika Serikat. Meskipun ia tidak
memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, ia membuktikan bahwa ia mampu mengambil peran
kepemimpinan yang lebih besar di Amerika Serikat. Karena komitmennya untuk melawan ketidakadilan,
kefasihannya, dan kemampuannya dalam kepemimpinan dan pemerintahan, Presiden Terpilih Joseph R. Biden
memilih Harris sebagai pasangannya. Pilihan ini menjadikan Harris wanita keempat yang mendapat tiket
nasional dari partai besar dan orang Afrika-Amerika kedua yang mendapat tiket presiden.
Pada malam tanggal 7 November 2020, saat berdiri di panggung luar ruangan di Wilmington, Delaware, Harris
—mengenakan setelan jas berwarna putih—berbicara di hadapan kerumunan orang Amerika yang bersorak
tentang pekerjaan yang telah dan terus dilakukan perempuan di Amerika. Amerika. Dia berkata,
“Ketika [ibu saya] datang ke sini dari India pada usia 19 tahun, mungkin dia tidak begitu membayangkan
momen ini. Namun dia sangat percaya pada Amerika yang memungkinkan momen seperti ini terjadi. Jadi, saya
memikirkan tentang dia dan tentang generasi perempuan - Perempuan Kulit Hitam. Wanita Asia, Kulit Putih,
Latin, dan penduduk asli Amerika sepanjang sejarah bangsa kita yang telah membuka jalan bagi momen malam
ini. Perempuan yang berjuang dan berkorban begitu banyak demi kesetaraan, kebebasan, dan keadilan bagi
semua, termasuk perempuan kulit hitam, yang terlalu sering diabaikan, namun seringkali membuktikan bahwa
mereka adalah tulang punggung demokrasi kita.... Tapi sementara saya mungkin adalah wanita pertama di
kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat
bahwa ini adalah negara yang penuh dengan berbagai kemungkinan.
Dan kepada anak-anak di negara kami, apa pun jenis kelamin Anda, negara kami telah mengirimi Anda pesan
yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan, dan lihatlah diri Anda dengan cara yang
orang lain mungkin tidak akan melihat Anda, hanya karena mereka belum pernah melihatnya. itu sebelumnya.”
Ir. H. Joko Widodo

Biografi Joko Widodo / Jokowi


Nama Joko Widodo tidak hanya dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, namun juga dunia.
Presiden RI ke-7 ini mulai populer sejak berkecimpung di dunia politik sebagai Walikota Solo. Jika
dilihat dari Biografinya, Jokowi telah melewati perjalanan panjang hingga hari ini berhasil menduduki
jabatan presiden untuk kedua kalinya.
Kelahiran, Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga
Ir. H Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Sosok yang akrab disapa Jokowi ini
merupakan presiden ke-7 Republik Indonesia. Sebenarnya, sosok satu ini memiliki nama kecil
Mulyono. Ia lahir dari pasangan Notomihardjo dan Sujiatmi Notomihardjo. Sebagai anak pertama dari
empat bersaudara, Jokowi dibesarkan di tengah keluarga sederhana.
Jokowi memiliki tiga orang adik perempuan yang masing-masing bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan
Titik Relawati. Sebetulnya, Jokowi memiliki adik berjenis kelamin laki-laki, namun ia meninggal
pasca dilahirkan.
Semasa kecil, keluarga Jokowi pernah pindah rumah beberapa kali lantaran digusur. Saat kecil,
hidupnya cukup sulit dan keras. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SDN 03 Tirtoyoso, Surakarta.
Sekolah ini dikenal sebagai lembaga pendidikan untuk kalangan menengah ke bawah.
Sejak mengenyam pendidikan dasar, Jokowi telah bekerja membantu ekonomi keluarga dengan
berjualan, menjadi kuli panggul serta ojek payung.
Setelah lulus dari jenjang pendidikan dasar, Jokowi melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Surakarta. Kemudian dilanjutkan dengan jenjang SMA di SMAN 06 Surakarta. Lulus dari
Sekolah Menengah Atas, Jokowi kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan Kehutanan,
UGM Yogyakarta.
Di kampus ia belajar mengenai kayu, teknologi serta bagaimana cara pemanfaatannya. Kebetulan,
sejak usia 12 tahun Jokowi sudah pernah bekerja di salah satu perusahaan kayu sebagai tukang
gergaji.
Pada tahun 1985, Jokowi berhasil menyabet gelar sarjana. Lalu, ia memutuskan untuk menikah
dengan Iriana pada bulan Desember 1986 di Solo. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai tiga
orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabumin, anak kedua bernama Kaesang Pangarep dan
anak ketiga perempuan bernama Kahiyang Ayu.
Pernah Menggeluti Usaha Mebel di Solo
Setelah menikah, Jokowi pernah merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu perusahaan BUMN
bernama PT Kertas Kraft Aceh. Selang beberapa lama, ia merasa kurang nyaman dengan pekerjaan
tersebut dan memutuskan memulai bisnis mebel di Solo.
Awalnya, ia masih ikut perusahaan mebel pamannya yang diberi nama CV Roda Jati Solo. Setelah
cukup lama ikut sang paman, Jokowi pun memberanikan diri membuka bisnis mebelnya sendiri.
Akhirnya, pada 1988 ia pun mendirikan bisnis mebel yang diberi nama CV Rakabu.
Bisnis mebel yang dirintis oleh Jokowi ternyata mengalami pasang surut. Bahkan pernah diambang
kebangkrutan pada tahun 1990. Ia juga sempat meminjam uang sebesar Rp. 30 juta rupiah kepada
sang ibu untuk bisa bangkit kembali. Bisnis ini pernah membawa Jokowi sebagai sosok yang berhasil
dalam usaha ekspor mebel ke luar negeri.
Awal Karir Politik Jokowi
Di tahun 2005, Jokowi memulai karir politiknya. Diawali dengan mencalonkan diri sebagai walikota
Solo. Pada kontestasi tersebut, Jokowi yang diusung oleh PKB dan PDI Perjuangan berhasil menang
sekalipun ia belum memiliki pengalaman politik mumpuni.
Di bawah kepemimpinannya, ia merubah wajah kota Solo menjadi lebih indah dan nyaman. Ia juga
melakukan relokasi terhadap para pedagang tanpa menimbulkan keramaian. Sejak menjadi walikota
Solo ia menjadi terkenal. Khususnya karena kebiasaannya blusukan di tengah warga.
Banyak warga, bahkan di luar Solo yang merasa kagum dengan sosok Jokowi. Ia terbukti mengubah
banyak hal di Surakarta menjadi lebih baik. Wajah Surakarta di bawah kepemimpinannya menjadi
kota budaya, kota batik dan kota pariwisata.
Kinerja Jokowi selama lima tahun ternyata berhasil memuaskan hari rakyat. Karena itulah ia
kemudian mencalonkan diri sebagai walikota untuk kedua kalinya dan lagi-lagi meraih kemenangan
pada pilkada 2010. Pengalaman dan prestasinya berpolitik di Solo selama 10 tahun itulah yang
membuat Jokowi dikenal masyarakat Indonesia.
Menjadi Gubernur DKI Jakarta
Karir politik Jokowi menjadi kian cemerlang ketika ia menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Awalnya, Jokowi merasa enggan dan menolak ketika mantan wakil presiden Jusuf Kalla memintanya
mencalonkan diri sebagai gubernur DKI.
Namun, akhirnya ia menerima kemudian diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan
dan Gerindra. Dalam pencalonan tersebut, ia berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama atau
Ahok. Keduanya pun berhasil menduduki posisi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
pada tahun 2012.
Menjadi Presiden RI Ke-7
Pada tahun 2014 bersama Jusuf Kalla, Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden RI. Alhasil, ia pun
berhasil menang dalam kontestasi tersebut dengan total suara sebesar 53,15%. Setelah menjabat
presiden, Jokowi membuat berbagai kebijakan walaupun sebagian menuai pro kotra.
Kemudian, pada tahun 2019 Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai orang pertama Republik
Indonesia dengan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil. Lagi-lagi ia berhasil menang dan menjabat
kembali sebagai presiden.
Sederet Prestasi Joko Widodo
Ada berbagai penghargaan yang berhasil diraih oleh presiden Jokowi. Beberapa di antaranya adalah
jenis penghargaan bergensi. Salah satunya penghargaan sebagai Tokoh Publik Pilihan yang diraih
pada tahun 2012. Bersamaan dengannya yang juga memperoleh penghargaan adalah Mahfud MD,
Jusuf Kalla, Agus DW Martowardojo dan Anies Baswedan.
Di tahun yang sama, ia juga mendapat penghargaan Special Award Marketer. Pemberi penghargaan
tersebut adalah Kertajaya Award oleh Hermawan Kertajaya. Selain itu, ada juga penghargaan lain
yang didapat Jokowi, seperti Trofi G yang didapatkan dari Majalah Gadis.
Tidak hanya itu, dari Bank Indonesia ia mendapatkan penghargaan sebagai Pengendali Inflasi.
Kemudian dari Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan penghargaan sebagai Tata Ruang Kedua
Terbaik se-Indonesia. Ia juga memperoleh Top 50 Leader dari Fortune.
Berikutnya, ia masuk ke dalam nominasi World Mayor di tahun 2012 dan masih banyak lagi
penghargaan bergengsi yang berhasil ia peroleh. Termasuk penghargaan daru negara lain.
Ada sederet prestasi yang berhasil diperoleh Jokowi selama menjabat sebagai presiden. Di antaranya
adalah pemerataan pembangunan. Khususnya pembangunan di sektor infrastruktur. Jokowi juga
berkomitmen dalam percepatan penurunan angka kemiskinan.
Perbaikan di sektor pendidikan juga merupakan prestasi lain yang menjadi fokus program Jokowi.
Namun dari berbagai prestasi yang berhasil dilakukan, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah
adalah yang paling terlihat.
Hal ini bisa dibuktikan dengan pembangunan tol dan jalan-jalan, termasuk di kawasan pedalaman.
Selain itu, juga pembangunan bandara dan fasilitas-fasilitas publik lain. Bagi seorang Jokowi,
infrastruktur merupakan kunci utama pembangunan manusia, ekonomi dan lain-lain.
Biografi dan perjalanan hidup Jokowi mengajarkan kepada Kita bahwa nasib seseorang hanya Tuhan
yang tahu. Tugas manusia hanyalah mengerjakan dengan sebaik-baiknya amanah yang saat ini
diemban. Asal dilakukan dengan tulus dan sungguh-sungguh, kesuksesan akan datang pada waktunya.

ELON MUSK

 Elon Musk dan eksplorasi angkasa memang sudah menjadi satu 'trade-mark' tersendiri di abad
modern ini. Laki-laki yang selalu menjabarkan dirinya sebagai workaholik ini dikenal sebagai
pendiri salah satu perusahaan pembayaran pertama dan paling terkenal di dunia maya, PayPal,
sekaligus sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan aero-technologi SpaceX, juragan kreatif
desain untuk salah satu perusahaan mobil paling inovatif di dunia, Tesla Motor serta
pimpinan perusahaan penyedia energi panas matahari paling besar di Amerika Serikat,
Solarcity.

Lahir di Pretoria, Afrika Selatan, Musk telah tertarik dengan pemrograman komputer sejak
kecil dan sempat berhasil menjual software ciptaannya sendiri yang pertama, Blaster. Musk
juga sempat belajar pada Queen University, Ontario, Kanada selama dua tahun sebelum
akhirnya memutuskan untuk pindah dan menekuni ilmu bisnis dan fisika pada University of
Pennsylvania, Amerika Serikat. Setelah berhasil memperoleh gelar sarjana, masing-masing
Bachelor of Economy dari Wharton School of University of Pennsylvania dan Bachelor of
Science dari Univeristy of Pennsylvania School of Arts and Science, Musk sempat
melanjutkan pendidikan ke tingkat doktoral di Stanford University namun tidak diselesaikan.

Pada 1995, penerima penghargaan 2010 Automotive Executive of the Year ini mulai merintis
bisnis dunia maya dengan menjalankan Zip2, sebuah perusahaan jasa penyedia layanan online
yang berisi program penerbitan konten khusus untuk media pemberitaan. Perusahaan yang
dirintis bersama kakak laki-lakinya, Kimball Musk, ini meraup sukses dan dibeli pihak
Compaq Alta Vista dengan uang kas sebesar $307 juta ditambah $34 juta dalam bentuk surat
berharga.

Pada Maret 1999, Musk membantu penemuan X.com yakni perusahaan penyedia jasa
finansial online dan pembayaran resmi melalui email. Hanya dalam waktu satu tahun,
perusahaan ini berubah menjadi salah satu jasa keuangan paling besar dan terpercaya di dunia
maya, PayPal. Pada 2002, Musk seperti tidak puas atas kinerjanya sendiri. Pasca merambah
dunia maya, kali ini perancang Falcon 1, roket berbahan bakar cair pertama yang mampu
mencapai orbit, tersebut mulai melirik antariksa sebagai bidang usaha dengan mendirikan
Space Exploration Technologies, atau lebih populer dengan nama singkat SpaceX. Bersama
perusahaan inilah nama Elon Musk menjadi salah satu 'Pahlawan Antariksa' atas jasanya
mengembangkan kendaraan luncur angkasa dan komersialisasi antariksa.

Tak puas dengan jagad antariksa, Musk 'kembali ke Bumi'. Peran besar dalam berbagai
rancangan, desain dan model mesin mobil melalui perusahaan Tesla Motor diakui berbagai
kalangan, otomotif maupun bukan, dari berbagai penjuru dunia. Sumbangsih Musk melalui
SolarCity yang bertujuan memerangi pemanasan global juga turut mengokohkan nama peraih
Legendary Leader Award kelahiran 1971 ini sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di
abad modern.

Hebatnya, kepedulian Musk terhadap bumi dan segala isinya juga telah dibuktikan melalui
Musk Foundation yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan iptek, kesehatan anak
serta energi bersih. Nama Elon Musk juga tercatat sebagai salah satu filantropis yang menjadi
donor utama pada ajang X Prize Foundation, lembaga kemanusiaan yang getol
mempromosikan pencarian dan pemanfaatan sumber teknologi terbarukan. Dan pada April
2012, dunia patut berterima kasih kepada Elon Musk yang memutuskan bergabung dengan
The Giving Pledge, sebuah yayasan berisi deretan mega-bilioner yang memiliki komitmen
kuat untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka demi kesejahteraan dunia.

Sebuah trivia menarik perlu dihadirkan untuk melengkapi sosok Elon Musk. Saat dilantik
majalah bergengsi Time sebagai satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, lansiran
berita yang mengikuti artikel tersebut mengutip pengakuan Jon Favreau, sutradara film mega-
buster Iron Man, bahwa figur Musk tak lain merupakan inspirasi dari tokoh utama film
tersebut, sang bilyuner jenius dan eksentrik, Tony Stark. Bahkan salah satu pengambilan
gambar film tersebut juga berlokasi, tak lain dan tak bukan, di SpaceX yang menjadi model
dari Stark Corp. Ternyata!

Riset dan analisis: Sony Anshar - Mochamad Nasrul Chotib


 Pendidikan
 Karir
o Pendiri, Paypal (d/h X.com)
o CEO, SpaceX (Space Exploration Technology)
o Chief Designer, SpaceX
o Product Architect, Tesla Motor
o Direktur, Solarcity
o Directur, Planetary Society
o Anggota, Trustee of X-Prize Foundation
o Anggota, Stanford University Engineering Advisory Board
o Anggota, United States National Academy of Sciences Aeronautics and Space
Engineering Board
 Penghargaan
o Doktor (Honoris Causa) bidang Desain dari Art Center College of Design
o Doktor (Honoris Causa) bidang Rekayasa Antariksa dari University of Surrey
o Product Design Award dari Global Green, 2006 (serah terima anugrah oleh Mikhail
Gorbachev)
o Innovator of the Year versi majalah R&D, 2007
o Entrepreneur of the Year versi Inc Magazine, 2007
o Index Design Award, 2007
o George Low Award dari American Institute of Aeronautics and Astronautics, 2007-2008

Biografi Malala Yousafzai, Pejuang Pendidikan Peraih Nobel Termuda – Malala Yousafzai masih berusia belasan
ketika ia memperjuangkan pendidikan perempuan pada pemimpin dunia di bawah serangan kaum Taliban. Pada usia
tujuh belas, ia dinobatkan sebagai penerima Nobel termuda atas aktivismenya tersebut.
Kehidupan Awal
Lahir pada 12 Juli 1997 di Mingora, sebuah kota di Swat Valley, Pakistan, Malala Yousafzai adalah putri sulung
dengan dua adik laki-laki dari pasangan Ziauddin dan Tor Pekai Yousafzai. Sejak kecil, Malala memang sudah
dikenalkan dengan pendidikan oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Ziauddin, merupakan seorang pemilik dan pengajar
di sebuah sekolah di kota. Hal ini membuat Malala kerap diajak ke sekolah untuk mengikuti pelajaran di kelas
meskipun ia belum bisa berbicara.
Sayangnya, pada tahun 2007, Taliban mulai menginvasi Swat Valley dan mengubah segalanya. Situasi sosio-politik
daerah tersebut diambil alih sepenuhnya oleh Taliban. Anak-anak perempuan tak lagi diperbolehkan untuk
bersekolah, dan kegiatan hiburan seperti menari, menyanyi, bahkan menonton teve pun dilarang. Setelah penembakan
di sekolah-sekolah perempuan, Malala berpidato di Peshawar pada September 2008. Pernyataan yang ia utarakan pada
saat itu adalah “Mengapa Taliban mengambil hakku untuk belajar?”
Aktivisme
Pada tahun 2009, Malala yang masih berusia 11 tahun mulai memanfaatkan Internet dengan menulis blog kepada
BBC tentang kehidupannya di bayang-bayang ancaman Taliban. Untuk melindungi identitasnya, ia menggunakan
nama pena Gul Makai. Namun, nama pena itu tak bertahan lama. Identitasnya sebagai penulis rutin blog BBC
akhirnya terungkap pada akhir tahun tersebut.
Baca juga: Biografi Florence Nightingale, Perawat yang Dikenal sebagai Bidadari Berlampu
Tak disangka, tulisan Malala mendapatkan banyak perhatian. Ia lalu memanfaatkan kesempatan ini untuk terus
menuntut haknya dan para perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Karena keberaniannya ini, Malala dianugerahi
nominasi dalam Penghargaan Perdamaian Anak dan Penghargaan Perdamaian Nasional Pemuda Pakistan.
Namun, sebagai konsekuensi dari yang cukup berani ini, keluarga Yousafzai tak lagi aman.
Ditembak oleh Taliban
Malala sedang berada di bus dalam perjalanan pulang sekolah bersama teman-temannya ketika hal itu terjadi. Seorang
laki-laki mengenakan topeng dan bersenjata api tiba-tiba menaiki bus dan bertanya dengan paksa tentang Malala. Tak
sengaja, teman-temannya secara reflek melirik Malala, dan orang asing itu segera menyadarinya. Pada 9 Oktober
2012, bagian kiri kepala Malala ditembak hingga menembus ke lehernya.
Malala berada di dalam kondisi kritis karena penembakan tersebut, sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit militer
di Peshawar. Di sana, sebagian dari tengkorak kepalanya diangkat untuk mencegah pembengkakan otak. Selanjutnya,
Malala dirawat secara intensif di Birmingham, Inggris. Namun, kondisi Malala jatuh secara drastis menjadi koma
sesampainya di Inggris. Ia pun harus menjalani beberapa operasi untuk memperbaiki kepalanya tersebut. Untungnya,
tidak ditemukan kerusakan otak yang membahayakan. Setengah tahun sejak insiden tersebut, Malala sudah dapat
kembali bersekolah di Birmingham.
Penembakan itu membuat Malala dihujani dengan dukungan dan doa yang lebih banyak dari sebelumnya dari seluruh
dunia.
Malala dan Penghargaan
Dengan dukungan yang semakin besar, Malala mengunjungi New York dan berkesempatan untuk berbicara di
hadapan PBB saat ulang tahunnya yang ke-16. Dalam pidatonya, ia menekankan keinginannya untuk berfokus pada
pendidikan dan HAM bagi perempuan dan meminta bantuan kepada para pemimpin dunia. Malala mendesak
pentingnya pendidikan dalam melawan kemiskinan dan terorisme.
Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Pendidikan Wanita Pribumi
Sejak pidatonya tersebut di PBB, Sekretaris Jenderal Ban Ki-Moon pun menetapkan hari tersebut–sekaligus ulang
tahun Malala–sebagai Hari Malala. Tak lama kemudian di tahun yang sama, Malala menerbitkan autobiografinya
yang berjudul I Am Malala: Menantang Maut di Perbatasan Pakistan-Afganistan. Ia juga mendapatkan penghargaan
Sakharov dari Parlemen Eropa atas tulisan dan perjuangannya di Pakistan pada 10 Oktober 2013.
Pada tahun 2014, Malala mendirikan Malala Fund bersama ayahnya. Malala Fund adalah organisasi yang bergerak
dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama pendidikan. Dengan organisasinya itu, Malala mengunjungi
negara-negara Timur Jauh dan Afrika, seperti Jordan, Lebanon, Afghanistan, dan Nigeria, untuk membantu anak-anak
perempuan yang diteror oleh Taliban dan mengajak mereka bersekolah lagi. Ia banyak mendirikan sekolah-sekolah
untuk anak-anak tersebut. Di bulan Oktober, ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian, menjadikannya peraih
Nobel termuda dalam sejarah.
Pada April 2017, ia diangkat menjadi Duta Perdamaian PBB untuk mempromosikan pendidikan bagi anak-anak
perempuan selama dua tahun. Pada tahun yang sama, ia mulai berkuliah Filsafat, Politik, dan Ekonomi di University
of Oxford dan akhirnya lulus pada bulan Juni 2020.. Hingga sekarang, Malala masih aktif bergerak dalam bidang
pendidikan, terutama bagi anak-anak perempuan. Ia terus menyuarakan kampanye pendidikan yang setara, terutama
bagi anak perempuan. Salah satu kutipannya yang paling terkenal adalah:
“Satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pena dapat mengubah dunia.”
Referensi:
https://www.nobelprize.org/prizes/peace/2014/yousafzai/biographical/

Anda mungkin juga menyukai