Anda di halaman 1dari 10

Biografi Barack Obama.

Barack Hussein Obama adalah Presiden Amerika Serikat yang pernag menjabat


sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Beliau lebih dikenal dengan nama Barack
Obama. Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat Presiden Amerika
Serikat setelah sebelumnya merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan
oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden. Barack Obama lahir di
Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr., seorang Kenya dari
Nyang’oma Kogelo, Distrik Siaya, Kenya, dan Ann Dunham, seorang Amerika Serikat dari
Wichita, Kansas. Orangtuanya bertemu ketika bersekolah di Universitas Hawaii, tempat
ayahnya belajar dengan status sebagai murid asing. Keduanya berpisah ketika Obama berusia
dua tahun dan akhirnya bercerai.Ayah Obama kembali ke Kenya dan melihat anaknya untuk
terakhir kalinya sebelum meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982. Setelah
bercerai, Dunham menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967.
Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia 10 tahun. Obama
bersekolah di SD Menteng 1 Jakarta. Saat ini Obama masih dapat berbicara bahasa Indonesia
dengan tingkat dasar.
Ia kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di
Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA pada 1979.Ibu Obama
kembali ke Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian ke Indonesia untuk
menyelesaikan kerja lapangan untuk disertasi doktoral. Ia meninggal karena kanker rahim
tahun 1995. Sebagai seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan
mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil Presiden 2008 sebagai
kesalahan moralnya yang terbesar. Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles lalu ia
belajar di Perguruan Tinggi Occidental selama dua tahun. Ia kemudian dipindahkan ke
Universitas Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus dalam bidang pengetahuan
politik dengan kelebihan pada hubungan internasional. Obama lulus dengan B.A. dari
Columbia tahun 1983, kemudian bekerja selama setahun di Business International
Corporation dan kemudian di New York Public Interest Research Group.
Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat
sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat
berbasis gereja yang sebenarnya terdiri dari delapan paroki Katolik di South Side, Chicago,
dan bekerja di sana selama tiga tahun mulai Juni 1985 hingga Mei 1988. Selama menjabat
sebagai direktur DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas pendapatan per
tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi $400.000, dengan keberhasilan meliputi
membantu membuat program pelatihan kerja, program pelatihan persiapan perguruan tinggi,
dan organisasi hak penjual di Altgeld Gardens, Chicago. Obama juga bekerja sebagai
konsultan dan instruktur untuk Gamaliel Foundation, sebuah institut perkumpulan
masyarakat. Di pertengahan 1988, ia untuk pertama kalinya mengunjungi Eropa selama tiga
minggu dan lima minggu di Kenya, dan ia banyak bertemu saudara Kenya-nya untuk pertama
kalinya.
Obama masuk Sekolah Hukum Universitas Harvard pada 1988. Pada akhir tahun
pertamanya, ia dipilih, menurut kelasnya dan kompetisi menulis, sebagai editor Harvard Law
Review. Bulan Februari 1990, di tahun keduanya, ia terpilih menjadi presiden Law Review,
sebuah posisi sukarela penuh waktu yang berguna sebagai pimpinan editor dan pemantau 80
editor Law Review. Pemilihan Obama sebagai presiden Law Review berkulit hitam pertama
diketahui secara luas dan diikuti oleh beberapa profil yang panjang. Pada musim panas, ia
kembali ke Chicago untuk bekerja sebagai associate musim panas di firma hukum Sidley &
Austin tahun 1989 dan Hopkins & Sutter tahun 1990. Setelah lulus dengan magna cum laude
Juris Doctor (J.D.) dari Harvard tahun 1991, ia kembali ke Chicago. Publisitas dari
pemilihannya sebagai presiden Harvard Law Review berkulit hitam pertama membawanya
pada kontrak penerbitan dan pembuatan buku mengenai hubungan ras. Dalam usaha untuk
merekrutnya ke fakultas mereka, Sekolah Hukum Universitas Chicago menyediakan Obama
beasiswa dan kantor untuk membuat bukunya. Ia awalnya berencana menyelesaikan buku
tersebut dalam satu tahun, tapi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama setelah buku ini
berubah menjadi memoir pribadi. Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya,
Michelle, berlibur ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip
tersebut akhirnya diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My Father.
Obama memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan registrasi
pemilih dengan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil dengan
mendaftarkan 150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga
Crain’s Chicago Business menempatkan Obama dalam daftar “40 under Forty” tahun 1993.

Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum konstitusional di Sekolah Hukum


Universitas Chicago selama dua belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai
Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai Penceramah Senior sejak 1996
hingga 2004. Ia juga, tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland,
sebuah firma hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam litigasi hak-hak
sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat, dan ia adalah seorang associate selama tiga
tahun sejak 1993 hingga 1996, kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi
hukumnya berakhir tahun 2002. Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public Allies
tahun 1992, mengundurkan diri sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif
pendiri Public Allies Chicago di awal 1993. Ia menjabat dari 1993 hingga 3008 pada dewan
direktur Woods Fund of Chicago, yang pada 1985 telah menjadi yayasan pertama yang
mendanai Developing Communities Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada dewan
direktur The Joyce Foundation. Obama bekerja pada dewan direktur Chicago Annenberg
Challenge pada 1995-2002, sebagai presiden pendiri dan pimpinan dewan direktur sejak
1995-1999. Ia juga bekerja pada dewan direktur Chicago Lawyers’ Committee for Civil
Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, dan Lugenia Burns Hope Center.

Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari pemilihan dan muncul dalam
pemilihan tanpa saingan. Ia kemudian dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996,
menggantikan Alice Palmer sebagai Senator dari Distrik ke-13 Illinois, yang membentang
South Side, Chicago dari Hyde Park-Kenwood ke selatan di South Shore dan barat ke
Chicago Lawn. Setelah terpilih, Obama bersahabat dengan Presiden Senat Illinois yang
membantu senator baru ini berhasil. Ia mensponsori hukum yang meningkatkan kredit pajak
bagi pekerja berpendapatan rendah, menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan
mempromosikan peningkatan subsidi bagi perawatan anak.

Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002. Tahun
2000, ia dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS
oleh Bobby Rush selama empat tahun dengan perbandingan dua banding satu.

Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite Kesehatan dan Pelayanan
Sipil Senat Illinois ketika Demokrat, setelah satu dasawarsa seabgai minoritas, akhirnya
memperoleh mayoritas. Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk
memonitor racial profiling (memprofil berdasarkan ras) dengan meminta polisi mencatat ras
para tahanan dan UU tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan
perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada
November 2004 setelah pemilihannya menuju Senat AS.

Di pertengahan 2002, Obama mulai melakukan kampanye menuju Senat AS; ia


memasukkan pakar politik David Axelrod yang gagal dan mengumumkan pencalonannya
pada Januari 2003. Keputusan oleh Peter Fitzgerald dari Republik dan pendahulunya Carol
Moseley Braun dari Demokrat tidak yang tidak mengikuti persaingan ini membuka pemilihan
pendahuluan Demokrat dan Republik yang melibatkan lima belas kandidat. Pencalonan
Obama didorong oleh kampanye iklan Axelrod yang menampilkan wajah Walikota Chicago
Harold Washington dan dorongan oleh anak gadis Paul Simon, bekas Senator AS untuk
Illinois. Ia menerima 52% suara pada pendahuluan Maret 2004, menyisakan 29% bagi
saingan Demokrat terdekatnya.

Bulan Juli 2004, Obama menulis dan menyampaikan catatannya pada Konvensi
Nasional Demokrat 2004 di Boston, Massachusetts. Setelah menjelaskan pengalaman
kakeknya sebagai veteran Perang Dunia II dan pembuat program Federal Housing
Administration dan G.I. Bill, Obama berbicara mengenai perubahan prioritas ekonomi dan
sosial pemerintah AS. Ia mempertanyakan Perang Irak oleh administrasi Bush dan memberi
penghargaan pada tentaranya. Mencontoh dari sejarah AS, ia mengkritik pandangan partisan
terhadap elektorat dan meminta Amerika bersatu dalam perbedaan, dengan mengatakan,
“Tidak ada yang namanya Amerika liberal dan Amerika konservatif; yang ada hanyalah
Amerika Serikat.” Meskipun tak disiarkan oleh tiga jaringan berita terbesar (kecuali CBS dan
NBC di Chicago yang membatalkan reality show televisi mereka), sekitar 9.1 juta penonton
yang menyaksikannya melalui PBS, CNN, MSNBC, FOX News dan C-SPAN mendengar
pidato Obama, yang merupakan acara puncak konvensi itu dan menerima statusnya sebagai
bintang baru Partai Demokrat.
Pesaing Obama pada pemilihan umum, pemenang pendahuluan Republik Jack Ryan,
mengundurkan diri pada Juni 2004. Dua bulan kemudian dan kurang dari tiga bulan sebelum
Hari Pemilihan, Alan Keyes menerima pencalonan Partai Republik Illinois untuk
menggantikan Ryan. Seorang yang lama menetap di Maryland, Keyes menetapkan tempat
tinggal permanennya di Illinois karena pencalonan. Pada pemilihan umum November 2004,
Obama menerima 70% suara, sementara Keyes 27%, kemenangan terbesar untuk persaingan
negara bagian dalam sejarah Illinois.

Obama disumpah sebagai senator pada 4 Januari 2005. Obama adalah Senator Afrika
Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang dipilih melalui popular vote. Ia
adalah anggota Senat satu-satunya dari Congressional Black Caucus. Congressional
Quarterly, sebuah terbitan nonpartisan, menyebutnya sebagai “Demokrat setia” berdasarkan
analisis seluruh suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai
senator “paling liberal” berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007.
tahun 2005 ia menempati peringkat ke-16, dan pada 2006 di peringkat ke-10. Tahun 2008,
menurut Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.

Obama memberikan suaranya untuk Energy Policy Act of 2005 dan mensponsori
Secure America and Orderly Immigration Act. Bulan September 2006, Obama mendukung
Secure Fence Act yang masih berhubungan. Obama memperkenalkan dua inisiatif yang
menggunakan namanya: Lugar-Obama, yang memperluas konsep Nunn–Lugar Cooperative
Threat Reduction terhadap senjata konvensional, dan Coburn–Obama Transparency Act,
yang mengawali pembuatan USAspending.gov, sebuah situs pencari untuk dana pengeluaran
federal. Tanggal 3 Juni 2008, Senator Obama, bersama Senator Thomas R. Carper, Tom
Coburn, dan John McCain, memperkenalkan Strengthening Transparency and Accountability
in Federal Spending Act of 2008.

Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk


memperingatkan pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini
gagal disahkan secara penuh oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite. Bulan
Desember 2006, Presiden Bush menandatangani pengesahan Relief, Security, and Democracy
Promotion Act untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang
disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama. Bulan Januari 2007, Obama dan Senator
Feingold memperkenalkan penyediaan jet perusahaan pada Honest Leadership and Open
Government Act, yang disahkan bulan September 2007. Obama juga memperkenalkan
Deceptive Practices and Voter Intimidation Prevention Act, sebuah UU yang ditujukan untuk
mencegah praktik penipuan dalam pemilihan federal dan Iraq War De-Escalation Act of
2007, tapi tak satupun yang disahkan.

Kemudian tahun 2007, Obama mensponsori sebuah amandemen Defense


Authorization Act yang menambahkan perlindungan untuk hukuman militer terhadap
personality disorder. Amandemen ini disahkan secara penuh oleh Senat di musim semi 2008.
Ia mensponsori Undang-Undang Penetapan Sanksi Iran yang mendukung pencabutan dana
pension negara dari industri minyak dan gas Iran, yang tidak disahkan komite, dan
mensponsori undang-undang untuk mengurangi resiko terorisme nuklir. Obama juga
mensponsori amandemen Senat untuk State Children’s Health Insurance Program yang
menyediakan satu tahun perlindungan kerja bagi anggota keluarga yang merawat prajurit
dengan luka peperangan.
Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden
Amerika Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois. Pemilihan
tempat pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan
pidato bersejarahnya, “House Divided” tahun 1858. Selama kampanye, Obama mengangkat
masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan
perawatan kesehatan universal.

Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, di antaranya
sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai “donasi kecil” menurut hukum
kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana
kampanye presiden pada enam bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan. Dampak
donasi kecil ini sangat besar dari sudut pandang absoolut dan perspektif. Bulan Januari 2008,
kampanyenya mencetak rekor penggalangan dana lainnya dengan $36.8 juta, jumlah
terbanyak yang dikumpulkan dalam satu bulan oleh seorang calon presiden dalam kampanye
pendahuluan Demokrat.

Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008, Obama seri dengan
Hillary Clinton untuk jumlah delegasi dalam pemilihan pendahuluan New Hampshire dan
memenangkan lebih banyak delegasi daripada Clinton pada pemilihan dan kaukus di Iowa,
Nevada dan South Carolina. Pada Super Tuesday, ia menang dengan 20 delegasi lebih
banyak dari Clinton. Ia kemudian mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua
bulan pertama 2008, senilai $90 juta untuk kampanye pendahuluan dibanding Clinton senilai
$45 juta. Setelah Super Tuesday, Obama memenangkan sebelas pendahuluan dan kaukus
Februari yang tersisa. Obama dan Clinton seri dalam persaingan 4 Maret di Vermont, Texas,
Ohio, dan Rhode Island; Obama menutup bulan itu dengan menang di Wyoming dan
Mississippi.

Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang melibatkan bekas pastor Obama
selama dua puluh tahun, Jeremiah Wright, setelah klip siaran ABC News mengenai kotbah
politiknya yang sangat rasial. Awalnya, Obama menanggapi dengan menceritakan peran
Wright di komunitas Afrika Amerika Chicago, tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri
hubungan Wright dengan kampanye ini. Selama kontroversi ini, Obama menyampaikan
pidato berjudul “A More Perfect Union” yang mengangkat masalah ras. Obama langsung
mengundurkan diri dari Trinity United Church of Christ untuk menghindari dugaan yang
negatif.

Selama April, Mei, dan Juni, Obama memenangkan pemilihan pendahuluan North
Carolina, Oregon, dan Montana dan memperoleh jumlah suara delegasi yang besar,
sementara Clinton memenangkan pemilihan pendahuluan Pennsylvania, Indiana, West
Virginia, Kentucky, South Dakota, dan Puerto Rico. Pada waktu itu, Obama mendapat
dukungan dari delegasi super (superdelegate) yang lebih banyak dari Clinton. Tanggal 31
Mei, Komite Nasional Demokrat menyetujui memasukkan semua delegasi Michigan dan
Florida di konvensi nasional, masing-masing dengan setengah suara, memperkecil jumlah
suara delegasi Obama sementara meningkatkan jumlah suara delegasi yang dibutuhkan untuk
menang. Tanggal 3 uni, dengan seluruh negara bagian, Obama memenuhi jumlah suara yang
dibutuhkan untuk menjadi ‘calon sesuai perkiraan’ (presumptive nominee). Hari itu, ia
menyampaikan pidato kemenangannya di St. Paul, Minnesota. Clinton mengakhiri
kampanyenya dan mundur pada 7 Juni. Sejak itu, ia berkampanye untuk pemilihan umum
melawan Senator John McCain, calon dari Republik. Tanggal 19 Juni, Obama menjadi
kandidat presiden partai besar pertama yang menghapus pendanaan umum dalam pemilihan
umum sejak sistem ini dibentuk tahun 1976, berlainan dengan keinginan awalnya untuk
menerima sistem ini.

Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari Delaware sebagai
wakil presiden. Pada Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado, bekas pesaing
Obama Hillary Clinton memberikan pidato yang mendukung pencalonan Obama dan
meminta Obama dicalonkan menurut aklamasi sebagai kandidat presiden dari Partai
Demokrat. Kemudian, tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000
pendukung di Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di seluruh
dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan memberitahukan tujuan kebijakannya.

Setelah McCain dicalonkan sebagai kandidat presiden Republik, polling menunjukkan


bahwa ia mengakhiri hubungan dengan Obama. Terdapat tiga debat presiden antara Obama
dan McCain bulan September dan Oktober 2008. Setelah debat, Obama memenangi polling
nasional. Tanggal 2 November 2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal karena
kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian neneknya tanggal 3 November, satu
hari sebelum pemilihan.

Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan menjadi
orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Dalam pidato
kemenangannya yang disampaikan di depan ratusan ribu pendukungnya di Taman Grant di
Chicago, Obama menyatakan bahwa “perubahan telah tiba di Amerika.” Lahir di Hawaii,
Obama akan menjadi Presiden AS pertama yang lahir di luar Daratan Amerika Serikat. Ia
juga akan menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat dan yang kedua sejak Lincoln
yang basis politik utamanya terletak di Illinois.

Presiden terpilih Obama dijadwalkan disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-
44 pada tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasianya yang disetujui adalah
“Renegade”. Sebuah metode yang digunakan pakar politik untuk memperluas ideologi adalah
membandingkan peringkat tahunan oleh Americans for Democratic Action (ADA) dengan
peringkat menurut American Conservative Union (ACU). Berdasarkan tahun-tahunnya di
Kongres, Obama memiliki peringkat konservatif rata-rata seumur hidup sebesar 7.67% dari
ACU, dan peringkat liberal rata-rata seumur hidup 90% dari ADA.

Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi Bush.
Tanggal 2 Oktober 2002, Presiden George W. Bush dan Kongres menyetujui resolusi
bersama yang mencetuskan Perang Irak, Obama menyampaikan kampanye anti-Perang Irak
pertamanya di Chicago di Federal Plaza, menentang perang. Tanggal 16 Maret 2003,
Presiden Bush memberikan ultimatum 48 jam kepada Saddam Hussein untuk meninggalkan
Irak sebelum invasi ke Irak oleh AS, Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak
terbesarnya di Chicago di Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan orang bahwa “belum
terlambat” untuk menghentikan perang.

Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan


pengeluaran negara sebanyak puluhan milyar dolar, menghentikan investasi terhadap sistem
pertahanan misil yang “tak terbukti”, tidak “mempersenjatai” angkasa, “pengembangan
perlahan Sistem Pertempuran Masa Depan,” dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir.
Obama menyerukan pengakhiran pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS,
melakukan pelarangan global pada pembuatan bahan misil, dan melakukan negosiasi dengan
Rusia untuk membawa misil balistik antarbenua keluar dari status waspada tinggi.

Bulan November 2006, Obama mengumumkan “penarikan tentara AS dari Irak” dan
pembukaan dialog diplomatik dengan Suriah dan Iran. Dalam pidato Maret 2007 pada
American Israel Public Affairs Committee, sebuah lobi pro-Israel, ia mengatakan bahwa cara
utama untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan
diplomasi, meskipun ia tidak mencabut aksi militer. Obama telah menandakan bahwa ia akan
melakukan “diplomasi presiden langsung” dengan Iran tanpa prasyarat. Mengenai strateginya
dalam memberantas terorisme global bulan Agustus 2007, Obama mengatakan “itu adalah
kegagalan besar dalam mengambil langkah” terhadap pertemuan pimpinan al-Qaeda 2005
yang dikonfirmasikan intelijen AS yang dilakukan di Wilayah Kesukuan Federal Pakistan. Ia
mengatakan bahwa sebagai presiden ia tak akan mengabaikan kesempatan itu, bahkan tanpa
dukungan pemerintah Pakistan.

Bulan Desember 2005, di kolom opini Washington Post, dan kampanye koalisi Save
Darfur pada April 2006, Obama meminta aksi yang lebih keras untuk menentang genosida di
Darfur, Sudan. Ia telah mendivestasikan $180.000 milik pribadi dalam bentuk saham di
Sudan, dan telah melakukan divestasi dari perusahaan yang beroperasi di Iran. Dalam Foreign
Affairs keluaran Juli-Agustus 2007, Obama mengumumkan pembelajaran kebijakan luar
negeri setelah Perang Irak dan pembaruan militer Amerika, kepemimpinan diplomatik dan
moral di dunia. Mengatakan “kami tak dapat mundur dari dunia ataupun mencoba
memecahnya menjadi beberapa bagian,” katanya kepada orang Amerika untuk “memimpin
dunia, menurut keyakinan dan percontohan.”

Mengenai urusan ekonomi, pada April 2005, ia mempertahankan kebijakan


kesejahteraan sosial New Deal oleh Franklin D. Roosevelt dan menetapkan keanggotaan
pribadi untuk Social Security. Setelah Badai Katrina, Obama berpidato menentang perlakuan
pemerintah terhadap masyarakat kelas ekonomi berkembang, meminta kedua partai politik
mengambil langkah untuk mengembalikan jaring keselamatan sosial bagi orang miskin.
Sebelum mengumumkan kampanye presidennya, Obama mengatakan ia mendukung
perawatan kesehatan universal di Amerika Serikat. Obama berencana memberi penghargaan
pada guru karena jasanya dari sistem merit pay tradisional, menjamin persatuan bahwa
perubahan dapat dilakukan melalui proses penawaran kolektif.

Bulan September 2007, ia menyalahkan kelompok-kelompok lobi karena menghina


kode pajak AS. Rencananya adalah menghapus pajak bagi warga negara senior dengan
pendapatan kurang dari $50.000 per tahun, melakukan pemotongan pajak pendapatan bagi
warga berpendapatan $250.000 juga pemotongan pajak keuntungan dan dividen kapital,
menutup hutang pajak perusahaan, mengangkat pendapatan pajak Social Security, melarang
suaka pajak lepas pantai, dan menyempurnakan pengisian pengembalian pajak pendapatan
dengan mengisi terlebih dahulu upah dan informasi bank yang telah dikumpulkan oleh IRS.
Mengumumkan rencana energi kampanye presidennya pada Oktober 2007, Obama
merencanakan sistem lelang cap and trade untuk melarang emisi karbon dan program
investasi sepuluh tahun pada sumber energi baru untuk mengurangi ketergantungan AS
terhadap minyak impor. Obama mengatakan bahwa semua kredit polusi harus dijual, tanpa
penuaan kredit untuk perusahaan minyak dan gas, dan pengeluaran pendapatan yang
diperoleh dari biaya pembangunan energi dan transisi ekonomi.

Obama telah mendorong Demokrat untuk menggaet para evangelis dan kelompok
agama lainnya. Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen. Sam Brownback (R-KS)
pada “Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja” yang diorganisir oleh pemimpin gereja
Kay dan Rick Warren. Bersama dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV,
sebagaimana yang dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya. Ia meminta
“orang-orang melakukan hal yang sama” dan tidak malu melakukannya. Dengan 8.000
anggota United Church of Christ pada Juni 2007, Obama meminta pemimpin Kristen
berhaluan kanan (fundamentalis) untuk “memahami apa yang memisahkan kita.”

Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja
sebagai asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley & Austin di Chicago. Sebagai
penasehat Obama selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam
kelompok sosial, tapi menolak permintaan awalnya untuk berkencan. Mereka mulai
berkencan pada musim panas itu, bertunangan tahun 1991, dan menikah tanggal 3 Oktober
1992. Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak kedua, Natasha
(“Sasha”), tahun 2001.

Menyetujui pembuatan buku, keluarga ini pindah tahun 2005 dari sebuah
kondominium di Hyde Park, Chicago ke rumah mereka senilai $1.6 juta di Kenwood,
Chicago. Pembelian tanah dan penjualannya ke Obama oleh istri si pembangun dan temannya
Tony Rezko menarik perhatian media karena dakwaan dan keyakinan Rezko terhadap
hukuman korupsi politik yang tidak berhubungan dengan Obama. Bulan Desember 2007,
majalah Money memperkirakan kekayaan keluarga Obama mencapai $1.3 juta. Pembayaran
pajak mereka tahun 2007 memperlihatkan pendapatan rumah tangga sekitar $4.2 juta dari
sekitar $1 juta pada 2006 dan $1.6 juta pada 2005 yang kebanyakan berupa hasil penjualan
bukunya.

Dalam wawancara tahun 2006, Obama menjelaskan keragaman keluarganya.


“Michelle akan memberitahukan bahwa ketika kami bersama untuk Natal atau Hari
Pengucapan Syukur, rasanya seperti PBB kecil,” katanya. “Saya mempunyai saudara yang
mirip seperti Bernie Mac, dan saya juga mempunyai saudara yang mirip Margaret Thatcher.”
Obama memiliki tujuh saudara tiri dari keluarga ayah Kenya, enam orang, dan seorang adik
tiri, Maya Soetoro-Ng, anak dari ibunya dan suami keduanya dari Indonesia. Ibu Obama lahir
dari orangtua ibunya di Kansas, Madelyn Dunham hingga kematiannya pada 2 November
2008, sebelum pemilihan presiden. Dalam buku Dreams from My Father, Obama mengaitkan
sejarah keluarga ibunya dengan pendahulu orang Indian dan saudara jauh Jefferson Davis,
presiden Konfederasi selatan pada Perang Saudara Amerika.

Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa
dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa “ia tidak dibesarkan
dalam keluarga religius.” Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius (yang
dijelaskan Obama sebagai “Metodis dan Baptis yang non-praktik”) yang terpisah dari agama,
“dalam beberapa hal adalah orang yang sangat spiritual yang pernah kukenal.” Ia
menggambarkan ayahnya sebagai “seorang Muslim”, tapi “mengakui ateis” ketika
orangtuanya bertemu, dan ayah tirinya sebagai “seseorang yang melihat agama tidak terlalu
berguna.” Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja dengan
gereja hitam sebagai koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia mulai
memahami “kekuatan tradisi religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial.” Ia
dibaptis di Trinity United Church of Christ tahun 1988.

Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan
pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus
Afrika-Amerika yang mengawali karir mereka pada 1960-an melalui partisipasi pada gerakan
hak-hak sipil. Mengenai pertanyaan tentang apakah ia “cukup hitam,” Obama menanggapi
pada National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak
mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam.
Obama mengatakan bahwa “kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit
putih maka pasti ada yang salah.”

Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor


menentukan untuk pandangan publiknya. Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang
memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara lain, tapi Obama juga membuat
hubungan dengan politisi luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum
pencalonan presidennya, terutama dengan Perdana Menteri Tony Blair, yang dijumpainya di
London pada tahun 2005, dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang
mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang
juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.
EVALUASI
Pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan hidup seorang barack obama di teks
biografi ini adalah, pertama proses perjalanan hidup seseorang dalam teks biografi barack
obama, diceritakan bagaimana proses yang ia alami untuk menjadi orang penting di negara
adikuasa ini. Betapa besar apa yang ia dapatkan melalui semua prosesnya. Setiap perjuangan
yang ia lakukan mulai dari kedua orang tuanya yang berpisah ketika umurnya masih belia.
Harus bersekolah di negara orang lain karena perpisahan kedua orang tuanya, ketempat
dimana ia harus berinteraksi dengan budaya yang baru.

Kedua, dapat menggambil keputusan dengan cekatan dan tepat. Selama ia menjabat
menjadi seorang presiden di negara yang besar dan punya kekuasaan tertinggi di dunia.
Obama selalu mengambil keputusan yang tepat untuk negaranya. Kepemimpinannya dalam
mengambil keputusan yang tepat selalu dipuji oleh banyak orang. Gaya kepemimpinannya
yang bagus juga selalu menjadi ciri khasnya.

Ketiga, sebagai Presiden Amerika Serikat, tentunya Obama memiliki kekuatan dan
otoritas yang sangat tinggi. Jabatan yang diduduki Obama bisa jadi merupakan jabatan paling
berpengaruh nomor satu di dunia. Akan tetapi, tingginya jabatan tersebut tidak membuat
Obama sombong ataupun angkuh sehingga ia mengabaikan orang-orang di sekitarnya.
Obama justru merupakan seorang pendengar yang baik.

Dalam suatu kunjungan ke London pada bulan April 2016, Obama memberikan petuah-
petuah mengenai kepemimpinan ketika ia memimpin sebuah sesi town hall atau sesi temu
dengan rakyat langsung. Obama mengatakan bahwa penting sekali untuk mendengarkan
orang lain, terutama orang lain dengan pendapat yang berbeda dari kita. Obama mengatakan,
“Jika kau menghabiskan waktu dengan orang-orang yang setuju denganmu, kami akan
menjadi semakin yakin dengan apa yang kamu percayai, karena kamu tidak pernah
menghadapi kontradiksi. Semua orang hanya akan saling memperkuat perspektif masing-
masing. Sangatlah penting untuk kita mencari orang-orang yang tidak setuju dengan kita. Hal
tersebut akan mengajari kita cara untuk berkompromi,” ujar Obama dalam kesempatan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai