Anda di halaman 1dari 2

BARRACK OBAMA

A. Biografi

Barrack Obama, lahir pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu-Hawaii, yang sekarang
menjabat dan merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Sebelum memulai karir politik,
Obama berkerja sebagai Pengacara Sipil, kemudian menjadi senator Universitas Illinois dan saat ini
merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.

Barrack Obama lahir dari pasangan Barrack Hussein Obama, Sr. dari Kenya, dan Ann
Dunham, dari Wichita, Kansas. Namun keduanya berpisah saat Obama masih berusia dua tahun dan
akhirnya bercerai. Ayah Obama kembali ke Kenya, sedangkan ibu Obama menikahi Lolo Soetoro, dan
kemudian pada tahun 1967 keluarganya pindah ke Jakarta, Indonesia. Obama kecil kemudian
bersekolah di SD Santo Fransiskus Asisi di Tebet selama tiga tahun, kemudian pindah ke SD Negeri
Menteng 1 sampai ia berusia sepuluh tahun. Obama kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama
kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA
pada 1979.

Obama kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Colombia, namun karena sistem


rasial kulit putih dan kulit hitam masih berlaku di sana, sehingga apa yang di dapatkan Obama tidak
berbeda dengan saudara-saudaranya yang berkulit hitam,yaitu adanya pembedaan perlakuan dari
mereka yang berkulit putih. Pada akhirnya setelah melalui perjuangan melawan rasialisme, Obama
berhasil masuk ke Universitas Harvard pada jurusan Hukum. Dari sanalah kemudian perlahan-lahan
namanya mulai terangkat dan terkenal karena keberaniannya mengkritik rasialisme di Chicago, serta
kritikan-kritikan melalui tulisannya tentang persamaan hak antara warga kulit putih dan kulit hitam.
Pada akhirnya Dia diangkat sebagai dosen pengajar di Universitas Hukum Chicago dan kemudian
menikah dengan Michelle Robinson teman dekatnya yang juga seorang pengacara. Pernikahannya
dengan Michelle dikaruniai dua anak perempuan. Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun
1998, diikuti oleh anak kedua, Natasha ("Sasha"), tahun 2001.

Setelah melalui perjuangan panjang dari perjalanan hidupnya, Obama akhirnya terpilih
sebagai senat untuk Illionis, dengan membawa amanat untuk memperjuangkan dua daerah miskin
yang diwakilinya. Pada tahun 2004 Obama terpilih untuk sebagai senat dari partai Demokrat di
Illionis, dan di angkat sebagai juru bicara pada konvensi National di Boston. Dan pada tahun 2008,
kemudian dia mencoba peruntungannya ikut dalam pemilihan presiden Amerika. Meskipun hanya
berbekal pengalaman 4 tahun dalam dunia politiknya, dia mendapatkan banyak dukungan dan
support. Dan Akhirnya pada tahun 2009 di usianya yang ke 44 tahun; dia berhasil menang dalam
pemilihan Presiden Amerika.

B. Gaya kepemimpinan

Kekuasaan Amerika Serikat sebagai negara adidaya tidak dapat dihindari. Tetapi pada
realitanya, AS masih mengalami permasalahan kesejahteraan sosial seperti program jaminan sosial
yang tidak merata dan terdapat inkonsistensi dalam eksekusinya, khususnya dalam sistem
kesehatan. Namun, terlepas dari segala permasalahan kesehatan di AS, Barack Obama selaku
Presiden AS ke-44 berhasil mereformasi apa yang selama ini telah dicita-citakan masyarakat dan
pemerintah AS dengan mengesahkan jaminan kesehatan universal Obamacare. Dengan metodologi
penelitian kualitatif melalui analisis psikobiografi dan teknik triangulasi dalam pengumpulan data,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor karakteristik Obama membentuk gaya
kepemimpinan transformasional, dan bagaimana gaya kepemimpinan tersebut dapat mendukung
keberhasilan Obama dalam mereformasi sistem pelayanan kesehatan AS melalui implementasi
jaminan kesehatan universal Obamacare pada 2010. Berbagai konsep seperti psikobiografi, MBTI
dan kepemimpinan transformasional digunakan untuk membantu analisis individu dalam melakukan
penelitian kualitatif ini. Dari penelitian ditemukan bahwa keberhasilan reformasi sistem pelayanan
kesehatan AS dapat terjadi karena adanya karakteristik Obama yang visioner, bermoral tinggi, unggul
dalam berkomunikasi, dan bijaksana sehingga terbentuk gaya kepemimpinan transformasional yang
berfokus pada perubahan. Sehingga, kehadiran sosok transformasional seperti Obama telah
mendukung pencapaian solusi yang lebih efektif dalam menangani kompleksitas permasalahan
kesehatan AS, dengan diimplementasikannya jaminan kesehatan universal Obamacare pada 2010.
Dalam studi hubungan internasional, faktor individu merupakan faktor penting di balik sebuah
proses pengambilan keputusan, yang dalam penelitian ini merujuk kepada faktor psikologis Obama
selaku Presiden AS. Dengan demikian, mengingat AS adalah sebuah negara adidaya dengan
kemampuan untuk mempengaruhi tatanan global, analisis terhadap bagaimana Presiden AS
melakukan proses pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang penting.

Anda mungkin juga menyukai