Anda di halaman 1dari 2

Michelle Obama

Michelle LaVaughn Robinson lahir pada 17 Januari 1964 di Chicago, Illinois, dari pasangan
Marian dan Fraser Robinson. Dia dibesarkan di keluarga kelas menengah. Michelle dibesarkan di sebuah
bungalow kecil di South Side, Chicago. Ayahnya bekerja sebagai operator pompa kota. Ibunya berprofesi
sebagai sekretaris di Spiegel, yang kemudian memilih untuk membesarkan Michelle dan kakak laki-
lakinya, Craig. Mereka merupakan keluarga yang akrab dan dekat, selalu berbagi makanan, membaca,
dan bermain bersama. Craig dan Michelle yang usianya terpaut 21 bulan kerap dikira kembar. Kondisi
rumahnya yang kecil membuat dua bersaudara itu harus tidur di ruang tamu dengan selimut sebagai
penyekatnya. Meski berasal dari keluarga sederhana, mereka dibesarkan dengan pendidikan yang kuat
dan telah belajar membaca di rumah pada usia empat tahun. Keduanya bahkan mendapat akselerasi
saat bersekolah. Michelle kemudian dipilih untuk program kelas bahasa Perancis dan biologi lanjutan.

Ketika menempuh pendidikan di SMA Whitney M Young Magnet, Michelle menjadi bendara OSIS
dan anggota National Honor Society. Dia lulus sebagai lulusan terbaik di sekolahnya pada 1981, sebelum
melanjutkan kuliah di Princeton University, mengikuti jejak kakaknya. Perempuan muda itu mengambil
jurusan sosiologi untuk mengeksplorasi hubungan antara alumni kulit hitam dan komunitas mereka dalam
skripsinya. Sekali lagi, Michelle menunjukkan kecerdasannya dengan lulus cum laude pada 1985.
Setelah lulus, dia mengambil kelas si Harvard Law School dan memperoleh gelar Juris Doctor (JD) pada
1988. Di sana, dia bekerja untuk Biro Bantuan Hukum Harvard untuk membantu klien berpenghasilan
rendah.

Setelah sekolah hukum, Michelle bekerja di firma hukum Chicago, Sidley Austin, di bidang
pemasaran dan kekayaan intelektual. Di tempat itulah dia bertemu calon suaminya, Barack Obama, pada
1989. Obama merupakan karyawan magang musim panas dan Michelle ditugaskan sebagai
penasihatnya. Obama mengajak michelle kencan, tetapi ia menolak ajakan kencan tersebut. Dia yakin
jika jalinan asmara tidak pantas terjadi di lingkungan kerja. Namun, Michelle akhirnya mengalah dan
pasangan itu segera jatuh cinta padanya. Setelah dua tahun berpacaran, Obama melamar sang pujaan
hati. Dua insan yang saling mencintai itu kemudian menikah di Trinity United Church of Christ pada 3
Oktober 1992. Keduanya dikaruniai dua anak perempuan, Malia dan Sasha, yang masing-masing lahir
pada 1998 dan 2001.

Dari 1992-1993, Michelle menjadi asisten komisioner untuk Departemen Perencanana dan
Pengembangan Chicago. Kemudian, dia mendirikan Public Allies cabang Chicago, sebuah program
pelatihan kepemimpinan bagi kaum muda. Dia menjabat sebagai direktur eksekutif cabang sampai 1996.
Kemudian, dia bergabung dengan University of Chicago sebagai dekan layanan mahasiswa. Mulai 2002,
dia bekerja sebagai direktur eksekutif hubungan masyarakat dan urusan eksternal RS University of
Chicago. Pada 2005, dia diangkat menjadi wakil presiden bidang tersebut.

Michelle Obama pertama kali menarik perhatian audiensi nasional ketika berada di sisi Obama
ketika menyampaikan pidato penting di Konvensi Nasional Demokrat pada 2004. Obama terpilih sebagai
Senator AS dari Illinois pada November tahun itu. Pada 2007, Michelle mengurangi pekerjaannya untuk
memenuhi kewajiban keluarga dan kampanye selama Obama mencalonkan diri sebagai calon presiden
dari Partai Demokrat. Barack Obama akhirnya memenangkan pemilu dan terpilih sebagai Presiden ke-44
AS dan dilantik pada 20 Januari 2009.

Pada 2010, dia meluncurkan program "Let's Move", yang berfokus tentang obesitas anak dan
menyediakan makanan sehat di sekolah. Anak-anak juga didorong untuk aktif secara fisik. Pada 2011,
Michelle mendirikan Joining Forces, program untuk meningkatkan kesadaran tentang kesulitan
yang dialami keluarga militer. Turut mendampingi Obama memenangkan untuk masa jabatan kedua, dia
membentuk Reach Higher guna menginspirasi kaum muda untuk mengeksplorasi peluang pendidikan
tinggi dan pengembangan karier. Sebagai seorang Ibu Negara, fesyennya juga tak luput dari perhatian.
Dia dikenal sebagai ikon fesyen dan trendsetter di dunia. Dia bahkan pernah muncul sebagai sampul
majalah dan fotonya masuk Vogue edisi Maret 2009.

Dalam pemilu AS 2016, Michelle mendukung penuh kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton.
Pidatonya dalam konvesi nasional partai mendapat pujian luas. Dari situ, dia terkenal dengan kutipan
"When they go low, we go high", untuk mengajak setiap orang saling menghormati. Setelah masa jabatan
suaminya berakhir pada 2017, Michelle jarang terlihat di publik. Namun pada tahun lalu, dia merilis
autobiografi berjudul Becoming. Dia juga mengakhiri dominasi Hillary Clinton selama 17 tahun sebagai
perempuan AS paling dikagumi versi Gallup.

Anda mungkin juga menyukai