Anda di halaman 1dari 7

TEORI KEPEMIMPINAN NEGARA AMERIKA SERIKAT

TEORI ORGANISASI

Dosen Pengampu : Prof. Aldri Frinaldi, S.H., M. Hum., Ph. D

Intan Slipilia, S.ST., M. Si (Han)

Nama : Reni Marsalinda

Nim : 22042291

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KEPEMIMPINAN NEGARA AMERIKA SERIKAT

SEBELUM MERDEKA-SESUDAH MERDEKA

Amerika Serikat (AS) secara umum dianggap sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia
pascaruntuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. AS muncul sebagai negara dengan kekuatan
ekonomi, politik, dan militer yang sangat kuat, sehingga hegemoni AS di dunia tidak dapat
disangkal oleh negara-negara dunia. Kredibilitas AS didukung oleh peran pemerintah negaranya
di setiap kebijakannya yang diatur secara ketat oleh pemerintah AS, baik kebijakan dalam negeri
maupun kebijakan luar negeri. Politik luar negeri AS yang kuat menjadikan negara yang memiliki
julukan Paman Sam tersebut disegani di dunia internasional. Kuatnya kebijakan luar negeri AS
didukung oleh kekuatan nasional yang dimiliki AS. Sehingga, dapat dikatakan bahwa AS dikenal
sebagai negara dengan komitmennya yang besar dalam memenuhi kepentingan nasional dan juga
dalam membentuk tatanan geopolitik dunia (Wardhana & Dugis, 2019).

Berikut adalah gaya kepemimpinan negara Amerika Serikat sebelum dan sesudah
kemerdekaannya :

❖ Sebelum merdeka
Terdapat informasi terbatas mengenai teori dan gaya kepemimpinan di Amerika Serikat
sebelum kemerdekaan. Namun, berikut ada beberapa poin penting:
1. Amerika Serikat didirikan pada tahun 1776, berdasarkan prinsip republikanisme yang
menekankan kedaulatan rakyat, kewajiban sipil, dan penolakan korupsi.
2. George Washington, yang merupakan presiden Konvensi Konstitusi, terpilih sebagai
presiden pertama Amerika Serikat pada tahun 1789.
3. Revolusi Amerika adalah respons terhadap pemerintahan kolonial Inggris dan
perpajakan tanpa perwakilan, dan dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti George
Washington, Thomas Jefferson, dan Benjamin Franklin.
4. The Great Awakening, sebuah gerakan kebangkitan agama di abad ke-18, mungkin
telah mempengaruhi pemikiran yang mengarah pada Revolusi Amerika. Ada berbagai
teori kepemimpinan yang dapat digunakan untuk menganalisis Revolusi Amerika,
seperti teori kepemimpinan transformasional dan teori identitas sosial.

Ringkasnya, walaupun hanya ada sedikit informasi mengenai teori dan gaya
kepemimpinan di Amerika Serikat sebelum kemerdekaan, informasi tersebut menunjukkan
bahwa negara tersebut didirikan berdasarkan prinsip-prinsip republikanisme dan
kedaulatan rakyat, dan bahwa Revolusi Amerika merupakan respons terhadap revolusi
Inggris. pemerintahan kolonial dan perpajakan tanpa perwakilan.
Sebelum Amerika Serikat memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1776, kepemimpinan
di koloni-koloni Amerika Utara yang kemudian menjadi bagian dari Amerika Serikat
sangat dipengaruhi oleh sistem kolonial Inggris. Beberapa ciri kepemimpinan pada masa
itu meliputi:
1. Kepemimpinan Kolonial Inggris
Koloni-koloni Amerika Utara diatur oleh gubernur-gubernur yang diangkat oleh Raja
Inggris. Gubernur ini bertindak sebagai kepala eksekutif koloni dan bertanggung jawab
atas administrasi dan penegakan hukum koloni.

2. Perwakilan Lokal
Selain gubernur, ada majelis-majelis legislatif lokal di koloni-koloni ini. Para anggota
majelis berasal dari kalangan elit setempat dan memiliki kewenangan untuk membuat
kebijakan lokal. Namun, kekuasaan sebenarnya masih di tangan pemerintah Inggris.

3. Kepemimpinan Lokal
Di tingkat lokal, kepala desa atau komunitas sering menjadi pemimpin informal.
Mereka bertanggung jawab atas penyelesaian konflik lokal dan organisasi kegiatan
sosial dan ekonomi di komunitas mereka.

4. Pengaruh Intelektual dan Agama


Para pemikir dan pemuka agama memainkan peran penting dalam membentuk
pandangan politik dan moral masyarakat. Pemimpin agama sering memberikan
panduan moral dan etika kepada masyarakat, sementara pemikir seperti Benjamin
Franklin dan Thomas Paine mempengaruhi pemikiran politik masyarakat.

5. Sistem Pemilu Lokal


Di beberapa koloni, terdapat sistem pemilihan umum yang memilih perwakilan lokal
untuk majelis legislatif. Namun, hak memilih terbatas pada orang-orang dengan
kepemilikan tanah tertentu, sehingga tidak semua orang dapat berpartisipasi dalam
proses ini.

Gaya kepemimpinan pada masa sebelum merdeka sangat terpengaruh oleh sistem kolonial
dan struktur sosial masyarakat pada saat itu. Meskipun demikian, semangat kemandirian
dan semangat untuk mengatur diri sendiri mulai muncul, mempersiapkan jalan bagi
gerakan kemerdekaan yang akhirnya mengubah bentuk kepemimpinan di Amerika Serikat.

❖ Sesudah Merdeka
Ada berbagai teori dan gaya kepemimpinan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan
dan memahami kepemimpinan di Amerika Serikat setelah kemerdekaan. Berikut ini
beberapa yang menonjol:
1. Teori sifat
Teori ini berfokus pada karakteristik bawaan seorang pemimpin dan mengidentifikasi
ciri-ciri kepribadian dan kualitas lain dari pemimpin yang efektif. Itu populer di abad
ke-19 dan awal abad ke-20.

2. Teori perilaku
Teori ini berfokus pada tindakan seorang pemimpin dan bagaimana mereka
mempengaruhi pengikutnya. Pendekatan ini muncul pada pertengahan abad ke-20 dan
menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan bagi para pemimpin.

3. Teori situasional
Teori ini menegaskan bahwa gaya kepemimpinan terbaik adalah yang paling sesuai
dengan konteks tertentu. Teori ini muncul pada tahun 1960an dan 1970an dan
menyarankan agar para pemimpin menyesuaikan gaya mereka dengan situasi yang
mereka hadapi.

4. Teori kontingensi
Teori ini membawa teori situasional selangkah lebih maju dan menyatakan bahwa
efektivitas seorang pemimpin bergantung pada situasi dan kemampuan pemimpin
untuk beradaptasi dengannya. Pendekatan ini muncul pada tahun 1960an dan 1970an
dan menekankan pentingnya mencocokkan gaya pemimpin dengan situasi.

5. Teori transformasional
Teori ini menekankan pentingnya menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk
mencapai tujuan bersama. Teori ini muncul pada tahun 1970an dan menyarankan agar
para pemimpin fokus pada pengembangan potensi para pengikutnya dan menciptakan
visi Bersama.

6. Teori Transaksional
Teori ini berfokus pada pertukaran penghargaan dan hukuman antara pemimpin dan
pengikut. Teori ini muncul pada tahun 1970-an dan menyarankan bahwa para
pemimpin harus menggunakan penghargaan dan hukuman untuk memotivasi
pengikutnya dalam mencapai tujuan.

Ringkasnya, terdapat berbagai teori dan gaya kepemimpinan yang telah dikembangkan
untuk menjelaskan dan memahami kepemimpinan di Amerika Serikat setelah
kemerdekaan. Teori-teori tersebut antara lain teori sifat, teori perilaku, teori situasional,
teori kontingensi, teori transformasional, dan teori transaksional.

Setelah Amerika Serikat memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1776, berbagai gaya
kepemimpinan muncul dalam membangun dan mengelola negara yang baru terbentuk.
Beberapa ciri kepemimpinan Amerika Serikat pada masa awal kemerdekaan meliputi:
1. Kepemimpinan Kolonial yang Berlanjut
Beberapa pemimpin yang sebelumnya memimpin koloni-koloni sebagai gubernur atau
tokoh lokal tetap memainkan peran penting dalam pemerintahan setelah kemerdekaan.
Mereka membawa pengalaman administratif mereka ke dalam pemerintahan negara
baru.

2. Kepemimpinan Presidensial
Setelah diberlakukannya Konstitusi Amerika Serikat pada tahun 1789, sistem
pemerintahan presidensial diperkenalkan. George Washington menjadi Presiden
pertama Amerika Serikat pada tahun 1789 dan memimpin negara ini dengan
pendekatan yang penuh otoritas dan integritas.

3. Kepemimpinan Partai Politik


Meskipun sistem partai politik seperti yang kita kenal sekarang belum sepenuhnya
terbentuk, konflik politik antara kelompok-kelompok seperti Federalis dan Demokrat-
Republik memengaruhi kepemimpinan dan kebijakan negara. Persaingan antarpartai
mempengaruhi dinamika politik dan pengambilan keputusan.

4. Kepemimpinan Penggalian Identitas Nasional


Pemimpin-pemimpin seperti Thomas Jefferson, James Madison, dan John Adams
membentuk identitas nasional Amerika Serikat. Mereka memimpin dengan
mengedepankan nilai-nilai seperti kemerdekaan, demokrasi, dan kebebasan individual,
yang menjadi landasan bagi identitas Amerika Serikat.

5. Pendekatan Kolaboratif
Para pendiri Amerika Serikat membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip demokratis dan partisipasi warga. Konsep checks and balances dan
pemisahan kekuasaan antar cabang pemerintah dirancang untuk mendorong kolaborasi
dan menghindari konsolidasi kekuasaan yang berlebihan.
6. Pemimpin sebagai Pemangku Amanah
Pemimpin-pemimpin pada masa awal kemerdekaan dianggap sebagai pemangku
amanah rakyat. Mereka bertanggung jawab atas kebijakan dan tindakan mereka kepada
warga negara, dan pemilihan umum menjadi sarana utama bagi rakyat untuk
mengungkapkan kehendak mereka.

Gaya kepemimpinan pada masa awal kemerdekaan Amerika Serikat ditandai oleh
semangat membangun negara yang baru dan menetapkan fondasi bagi prinsip-prinsip
demokrasi, kebebasan, dan kemerdekaan yang menjadi nilai-nilai inti bangsa tersebut.
SUMBER REFERENSI

Amalia, R., Van Graha, F., Maharani, R., & Rizky, N. A. A. (2023). ANALISA
KEPEMIMPINAN DI AMERIKA SERIKAT DAN DI INDONESIA YANG MENGANUT
SISTEM DEMOKRASI. Educational Leadership: Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(1), 115-121.

Ahmad, M. N. (2021). Analisis Gaya Kepemimpinan Mantan Presiden Amerika Serikat Donald
Trump.

Anda mungkin juga menyukai