Anda di halaman 1dari 2

BUPATI SIKKA

Maumere, 26 Maret 2020

Kepada
Yth. 1. Para Camat Se-Kab. Sikka
2. Para Pendamping Profesional Se-Kab
Sikka
Masing-masing
di -
Tempat

INSTRUKSI
Nomor : DPMD.412.6/ 87 /III/2020
TENTANG
PEMBINAAN BUMDESA

Menindaklanjuti Hasil Temuan BPK RI Perwakilan NTT pada Dinas Pemberdayaan


Masyarakat dan Desa Kabupaten Sikka maka diinstruksikan kepada Saudara untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan BUMDesa demi terwujudnya
BUMDesa yang tangguh dan handal sebagai motor penggerak perekonomian yang
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Desa.
2. Mengarahkan Desa agar dalam Pengelolaan BUMDesa mampu mengoptimalkan
pengolahan potensi desa sesuai kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan
kegiatannya memperhatikan skala produktif dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan
kepada kebijakan Satu Desa Satu Produk Unggulan.
3. Mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan BUMDesa
dengan melakukan pendataan terkait BUMDesa yang sudah terbentuk dan besaran
penyertaan modal dari Desa (Contoh Format terlampir).
4. Mengarahkan Desa agar dalam proses fasilitasi pembentukan BUMDesa dan penyertaan
modal Desa kepada BUMDesa mengikuti ketentuan sebagai berikut :
(1) Dalam Proses Pembentukan BUMDesa wajib melalui beberapa tahapan yakni :
a. Musyawarah Sosialisasi, yang menghasilkan keputusan yakni :
1. Pernyataan kesediaan oleh masyarakat untuk mendirikan BUMDesa;
2. Pembentukan Tim Pengkajian Kelayakan Usaha yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa;
3. Tim melaksanakan Pengkajian Kelayakan Usaha dan melakukan
Sosialisasi serta Pemetaan Potensi ke seluruh Dusun;
4. Hasil kajian terkait Kelayakan Usaha, AD, ART dan Hasil Analisis
Kelayakan Usaha kemudian diserahkan kepada Kepala Desa;
5. Pemerintah Desa bersama Tim Pengkajian Kelayakan Usaha merumuskan
Draft Perdes Pembentukan BUMDesa;
6. Draft Perdes diserahkan kepada BPD untuk dibahas sebelum ditetapkan
dalam Musyawarah Desa Penetapan;
7. Kepala Desa menentukan jadwal Musdes Penetapan bersama BPD.
b. Pemilihan pengurus BUMDesa (dilakukan melalui sistem
rekruitment/seleksi);
c. Musyawarah penetapan oleh BPD, yang menetapkan Hasil Kajian Kelayakan
Usaha dan Perdes Pembentukan BUMDesa;
d. Penetapan AD/ART dengan Keputusan Kepala Desa;
e. Penetapan Pengurus BUMDesa oleh Kepala Desa (Ditetapkan dengan SK
Kepala Desa)
f. Semua tahapan wajib disertai dengan Berita Acara.
(2) Sebelum melaksanakan tugas, Pelaksana Operasional dan Pengawas BUMDesa,
Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Pengurus
BUMDesa;
(3) Penyertaan Modal dan Penguatan Modal dapat dilakukan setelah pelatihan
Pengurus BUMDesa dan mendapatkan hasil evaluasi dan penilaian kelayakan
usaha dari Dinas Pemberdayaan Masyrakat dan Desa Kabupaten Sikka;
(4) Pelaksana Operasional dalam mengajukan Pencairan Dana Penyertaan Modal
kepada Pemerintah Desa wajib melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. Permohonan Pencairan;
b. Pakta Integritas;
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Penggunaan Modal Usaha oleh Pelaksana
Operasional;
d. Naskah Perjanjian Penggunaan Modal Awal/Penguatan Modal Usaha
BUMDesa dari Pemeritah Desa kepada BUMDesa;
e. Peraturan Desa (Perdes Pendirian, Perdes Penyertaan Modal Awal/Perdes
Penyertaan Penguatan Modal);
f. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
g. Surat Keputusan Penetapan Pengelola;
h. Proposal Kegiatan/Usulan Usaha BUMDesa dan Rencana Anggaran Biaya;
i. Berita Acara Penyaluran Penyertaan Modal BUMDesa;
j. Fotocopy KTP (Ketua BUMDesa);
k. Fotocopy Rekening BUMDesa;
l. Contoh dokumen-dokumen tersebut di atas dapat diperoleh di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sikka.
5. Memfasilitasi proses Laporan Pertanggungjawaban Pengurus BUMDesa, dan bagi
BUMDesa yang belum melaksanakan LPJ tidak diperkenankan untuk penambahan
penyertaan modal.
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

BUPATI SIKKA,

F. ROBERTO DIOGO, S.Sos, M.Si

Anda mungkin juga menyukai