4 346+Copyediting+Final
4 346+Copyediting+Final
Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di
Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Case Report Foot and Mouth Disease (FMD) in Beef Cattle in Central Bangka Regency, Bangka
Belitung Islands Province
Inawati Wulandani
*Email: drhinawatiwulandani@gmail.com
ABSTRAK
PMK atau Penyakit mulut dan kuku merupakan salah satu penyakit hewan menular yang morbiditasnya tinggi dan
kerugian ekonomi yang ditimbulkan sangat besar. Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga
Picornaviride, dan virus ini dapat menyerang berbagai spesies hewan yang berkuku genap. Penyakit mulut dan
kuku mewabah di Kabupaten Bangka Tengah sejak awal bulan Mei sampai September 2022, ternak sapi yang
terdampak mencapai 1,309 ekor. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian PMK, gejala
penyakit dan respon terhadap pengobatan yang diberikan. Metode yang dilakukan adalah pengumpulan data dari
petugas kesehatan hewan di Kabupaten Bangka Tengah dari awal Mei sampai 14 September 2022. Hasilnya
prevalensi kasus PMK di kecamatan Pangkalan Baru 44.60%, kecamatan Simpang Katis 49.70%, kecamatan
Namang 6.10%, kecamatan Koba 6.80% dan kecamatan Sungaiselan 0.54%. Gejala yang dialami hewan
diantaranya hipersaliva/leleran mulut, anoreksi, lesi lepuh pada lidah, bibir, gusi dan diantara teracak. Terapi
menggunakan obat diantaranya antibiotik, antipiretik, vitamin, antiinflamasi non steroid dan premix pakan serta
penyemprotan desinfektan secara rutin. Berdasarkan laporan Dokter Hewan Lapangan, terapi yang dilakukan
memberikan hasil baik tanpa kejadian berulang dan tingkat kesembuhan secara klinis mencapai 96.72 %.
ABSTRACT
Foot and mouth disease (FMD) is a contagious animal disease with high morbidity and enormous economic losses.
This disease is caused by the type A virus from the Picornaviride family, which can attack various species of
animals with an even number of nails. Foot and mouth disease was endemic in Central Bangka Regency from the
beginning of May to September 2022, and affected cattle reached 1,309 heads. This paper aimed to determine the
prevalance of cases, existing disease symptoms, and recovery response to treatment. The method used was
collecting data from Central Bangka Regency animal health officers from early May to September 14, 2022. The
result was that the prevalence of FMD cases in the Pangkalan Baru sub-district was 44.60%, Simpang Katis sub-
district 49.70%, the Namang sub-district 6.10%, the Koba sub-district 6.80% and Sungaiselan sub-district 0.54%
Symptoms experienced by the animals include hypersalivation/mouth discharge, anorexia, blistering lesions on the
tongue, lips, gums and between rashes. Drug therapy includes antibiotics, antipyretics, vitamins, non-steroidal anti-
inflammatories, feed premixes as well as routine spraying of disinfectants. Based on the report of the Field
Veterinarian, the therapy provided good results without recurrence, and the clinical cure rate reached 96.72%.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 66
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 67
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
450
400 Vaksinasi dimulai pada 25 Juni 2022
350
Jumlah Kasus PMK
300
250
200
150
100
50
0
07 14 21 28
07 14 21 28 07 14 21 28 07 14 21 28 Ag Ag Ag Ag 07- 14-
Mei Mei Mei Mei Juni Juni Juni Juni Juli Juli Juli Juli ustu ustu ustu ustu Sep Sep
s s s s
Jumlah Kasus 242 106 422 71 1 Periode
8 0 22 270
per Minggu 66 21 46 15 15 0 0 1 3
Gambar 1. Kejadian PMK di Kabupaten Bangka periode 01 Mei sampai dengan 14 September 2022
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 68
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel 1. Luas Wilayah dan kepadatan ternak sapi serta jumlah kasus PMK di Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2021 (BPS, 2022)
Luas Wilayah Jumlah Ternak Kepadatan Ternak Jumlah Kasus Prevalensi
No Kecamatan (km²) Sapi (Ekor) (ekor/km²) (ekor) (%)
1. Koba 355.07 872 2-3 60 6.80
2. Pangkalan Baru 78.83 2139 27 956 44.60
3. Sungai Selan 600.35 923 1-2 5 0.54
4. Simpang Katis 237.83 474 2 236 49.70
5. Namang 215.74 825 3-4 52 6.10
6. Lubuk Besar 638.95 1069 1-2 0 0
Tingginya kejadian kasus PMK di dengan kecamatan lain yaitu 9 kali lipat,
Kecamatan Pangkalan Baru dikarenakan sehingga memudahkan penularan secara
lokasinya yang berbatasan langsung dengan aerosol ataupun terbawa oleh peternak yang
Kota Pangkalpinang yang menjadi pusat saling berkunjung antar kandang. Kejadian
penyebaran penyakit ini dan kepadatan PMK di Kabupaten Lamongan tertinggi
ternak yang tinggi memudahkan penularan terjadi di Kecamatan Tikung (396 kasus) dan
PMK. Kepadatan ternak sapi di Kecamatan Mantup (120 kasus) dengan kepadatan ternak
Pangkalan Baru lebih padat di bandingkan 104 ekor/km² dan 116 ekor/km² sedangkan
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 69
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
jumlah kasus terendah terjadi di kecamatan adalah produksi air liur berlebihan
Ngimbang (3 kasus) dan Pucuk (5 kasus) (hipersaliva) yang disertai dengan adanya
kepadatan ternak mencapai 73 ekor/km² dan busa.
19 ekor/km² (Sudarsono, 2022). Berdasarkan
kejadian di Kabupaten Bangka Tengah dan
Kabupaten Lamongan hal tersebut,
kemungkinan besar adanya lalu lintas
peternak atau kendaraan yang terkontaminasi
virus PMK pada daerah dengan kepadatan
ternaknya tinggi yang menjadi penyebab
tingginya kasus PMK.
Gejala Klinis
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 70
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Gambar 3. Gejala klinis PMK yang dilaporkan di Kabupaten Bangka Tengah pada periode 01 Mei sampai dengan
14 September 2022
Kasus PMK berat menunjukkan pada sapi Madura yang baru didatangkan dari
adalanya gangguan pada alat gerak, di Jawa Timur. Berat badan menjadi faktor
antaranya lesi pada kaki dan pincang. Lesi utama keputusan dilakukan potong paksa
dan pincang pada ternak sapi di sebabkan sapi silangan Bos Taurus, dimana kaki yang
adanya peradangan di daerah kaki. Gejala sakit menyebabkan sapi tidak lagi mampu
klinis adanya lesi pada kaki dapat menahan beban badan dan ambruk. sapi
menyebabkan pincang dan kelemahan pada Madura banyak dilakukan potong paksa
kaki bahkan ambruk sehingga hewan ternak karena kondisi fisik dan imunitas yang lemah
tidak produktif lagi (OIE, 2022). akibat transportasi yang lama yang
Kematian ternak sapi karena PMK di menyebabkan ternak sapi tidak dapat
Kabupaten Bangka Tengah mencapai 1.53 % bertahan hidup ketika ada serangan penyakit.
dari total 1,309 ekor sapi yang terdampak
virus PMK, ternak sapi yang mati adalah Terapi dan Respon Kesembuhan
pedet yang berumur kurang dari 2 bulan.
Selain itu, juga terjadi gejala penurunan Sapi yang mengalami PMK di
produksi susu pada induk laktasi. Kejadian Kabupaten Bangka Tengah diberikan terapi
PMK dapat menyebabkan penurunan yaitu kombinasi antibiotik, antipiretik,
produksi susu pada induk laktasi karena stres vitamin, antiinflamasi non steroid, premix
dan kesakitan akibat PMK dan hasil pakan dan penyemprotan desinfektan secara
postmortem pada pedet ditemukan perubahan rutin. Pengobatan khusus kasus PMK belum
pada myocardium berupa garis loreng abu- diketahui, namun dapat di berikan
abu, putih dan kuning (OIE, 2022). pengobatan untuk mengurangi gejala klinis
Berdasarkan hal ini, kematian pedet dan mencegah infeksi sekunder seperti
diketahui karena tidak terpenuhi asupan susu antipiretik, antibiotik dan vitamin
dari induk dan gangguan pada jantung pedet. (Kementan, 2022).
Sapi yang mengalami PMK berat, Kombinasi obat tersebut memberikan
dilakukan potong paksa sebanyak 21 ekor tingkat kesembuhan yang baik berdasarkan
(1.60 %). Potong paksa banyak dilakukan laporan dokter hewan lapangan di 5
pada ternak sapi silangan Bos Taurus dan kecamatan yang mencapai 96.72% dan
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 71
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
semua gejala klinis hilang pada hari ke 7-14. Vitamin yang digunakan adalah
Kasus PMK di Kabupaten Lamongan multivitamin (vitamin A, D, dan E). Terdapat
diberikan pengobatan dengan antipiretik, beberapa kasus yang menggunakan
antihistamin, vitamin ADE dan pemberian kombinasi vitamin A,D,E,K dan C. Asam
garam serta gula pada air minum sapi retinoat yang merupakan metabolit aktif
(Sudarsono, 2022), akan tetapi hasil terapi vitamin A meningkatkan imunitas ternak
dan tingkat kesembuhan penanganan PMK di dengan cara menghambat sekresi interleukin-
Kabupaten Lamongan belum diketahui. 12 melalui aktivasi makrofag sehingga
Antibiotik yang digunakan di antaranya makrofag dapat berfungsi sebagai antigen
amoksilin long action dan trimetropin sulfa. presenting cell, mediator sel T ke lokasi
Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi infeksi dan pada saluran pencernaan memicu
sekunder bakteri. Lesi akibat virus pada pembentukan immunoglobulin A (IgA) oleh
hidung dan sela teracak (Gambar 4) adalah sel B yang ada pada mukosa saluran
luka terbuka yang mudah terinfeksi bakteri pencernaan (Cahyawati, 2018). Vitamin D
apabila tidak diberikan antibiotik, lesi berperan dalam diferensiasi dan maturasi sel
terbuka yang tidak terinfeksi bakteri akan dendrik yang berfungsi sebagai antigen
lebih cepat sembuh. Antipiretik yang presenting cell, sedangkan vitamin E dan C
digunakan adalah obat yang mengandung dapat menstimulasi multipikasi dan
dypirone, obat ini memiliki sifat pereda peningkatan aktivitas sel limfosit yang dapat
nyeri, penurun panas dan antiradang. Cara berperan melawan virus (Angraini, 2014).
kerja dari obat antipiretik adalah dengan Vitamin K memiliki peran dalam proses
menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 pembekuan darah sehingga luka lebih cepat
secara reversible. Hal ini mengakibatkan sembuh.
penurunan produksi prekusor prostaglandin Keseluruhan vitamin yang diberikan
yang merupakan mediator radang. Penuruna dapat meningkatkan sistem imun,
produksi tersebut akan membuat proses antioksidan, meningkatkan nafsu makan dan
keradangan berkurang (Plumb, 2011). Infeksi membantu mengatur metabolisme badan.
sekunder pada kasus PMK terjadi pada ternak Premix pakan yang diberikan juga
sapi yang terlambat dilaporkan, sapi baru mengandung vitamin A, D, E, mikromineral
dilaporkan sakit dengan gejala PMK setelah dan makromineral yang berfungsi juga
3-5 hari dari gejala awal seperti hipersaliva. meningkatkan sistem imun ternak.
Peternak tidak segera melaporkan karena Desinfektan yang digunakan adalah
tidak menyadari jika ternak yang dimiliki desinfektan yang mengandung zat aktif yang
telah terjangkit virus PMK karena ternak diajurkan seperti citric acid, sodium
tidak mengalami anoreksi. hypochloride 3%, sodium carbonate 4%,
Ternak yang mengalami gejala kaki sodium hydroxide 2%, dan acetic acid 2%.
yang berat, pengobatan ditambahkan Zat-zat aktif tersebut berperan dalam
antiinflamasi nonsteroid lain untuk membunuh virus dan dekontaminasi
mengurangi peradangan dan meredakan lingkungan. Penyemprotan rutin desinfektan
nyeri pada extermitas ternak, anti radang pada ternak, area kandang dan lingkungan
yang digunakan adalah meloxicam. kandang dapat mencegah virus masuk
kembali ke badan sapi dan penularan melalui
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 72
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sarana prasarana usaha peternakan (Nursanni Kesembuhan secara klinis pada sapi
dkk., 2022). yang terinfeksi PMK dapat terjadi apabila
Berdasarkan pengamatan dokter hewan sapi ditanggani dengan cepat dan tepat
lapangan, sebanyak 1309 ekor sapi yang di sehingga gejala klinis tidak memperparah
diagnosa mengalami PMK sembuh secara infeksi PMK, pada kasus PMK kesembuhan
klinis dalam waktu 7-14 hari, dengan angka dapat diketahui dengan melakukan uji PCR
kematian 1.53% dari jumlah yang sakit. dari swap faring, karena sapi yang sembuh
Kesembuhan secara klinis tersebut meliputi dari PMK dapat berperan sebagai carrier
nafsu makan sudah kembali, mata cerah, lesi (mengeluarkan virus dari faring sampai lebih
di mulut, hidung atau di sela teracak sudah dari 2 tahun) (Dirkeswan, 2022)
sembuh dan hewan sudah lincah seperti
biasanya. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4. Foto lesi pada lubang hidung dan sela
teracak bernanah karena infeksi sekunder Adjid, R. M. A. 2020. Penyakit Mulut dan
bakteri pada sapi yang terinfeksi virus
PMK.
Kuku Penyakit Hewan Eksotik yang
Harus Diwaspadai Masuk ke
Indonesia. Wartazoa. 30(2): 61 – 70.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 73
Wulandani: Case Report: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bangka
Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Alexandersen, S. dan Donaldson, A.I. 2002. Penyakit Mulut dan Kuku. SAFARI:
Futher Studies to Quantity the Dose of Jurnal Pengabdian Masyarakat
Natural Aerosols of Foot and Mouth Indonesia. 2(4): 101 – 108.
Disease Virus for Pigs. Epidemiology Nyoman, I. S dan Made, I. M. 2022.
Infect. 128: 313 – 323. Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku
Angraini, D.I. 2014. Imunonutritions Intake Pada Sapi bali di Desa Sanggalangit
(Vitamine A, C and E) Ascociated with Kecamatan Gerokgak Kabupaten
Lymphocyte Numbers. Jurnal Buleleng Bali. Jurnal Altifani
Kedokteran Unila. 4(7): 39 – 44. Penelitian dan Pengabdian Kepada
Badan Pusat Statistik. 2022. Bangka Tengah Masyarakat. 2(5): 447 – 452.
Dalam Angka 2021. Badan Pusat [OIE] Office des Internationale Epizootis.
Statistik Kabupaten Bangka Tengah. 2022. Official Disease Status. [Diakses
Basuki, R.S., Isnaini, M. F., Rozi, 2022 Oktober 30]. Tersedia pada
Poermadjaja, B., dan Saptarini. 2020. http://www.woah.org/en/document/foo
Penyidikan Kasus Penyakit pada Sapi t_and_mouth_disease/
Suspect PMK di Kabupaten Sudarsono, R.P.E. 2022. Kajian
Pamekasan Tahun 2019. Surveilans Epidemiologi Kejadian Diduga PMK
dan Penyidikan (Outbreak di Kabupaten Lamongan. Journal of
Investigation) Penyakit Hewan 115- Basic Medical Vet. 11(1): 56 – 63.
122. Supriono. 2022. Monitoring dan Evaluasi
Cahyawati, P.N. 2018. Transport, Posko Penanganan PMK. [Diakses
Metabolisme dan Peran Vitamin A 2022 Oktober 30]. Tersedia pada
dalam Imunitas. Jurnal Lingkungan http://sumselprov.go.id/detail/berita/
dan Pembangunan. 2(2): 43 – 47. Plumb DC.2011. Plumb’s Veterinary Drug
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Handbook. Seventh Edition. New
Hewan. 2022. Kesiagaan Darurat York: Blackwell Publishing.
Veteriner Indonesia: Penyakit Mulut
dan Kuku. Edisi 3.1. Jakarta: Direktorat
Jendral Peternakan dan Kesehatan
Hewan, Kementrian Pertanian
Republik Indonesia.
Kementrian Pertanian. 2022. Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK) pada Hewan
Ruminansia. [Diakses 2022 Oktober
31]. Tersedia pada
http://cybex.pertanian.go.id/99197/Pen
yakit-Mulut-dan-Kuku-PMK-Pada-
Hewan-Ternak-Ruminansi/
Nursanni, B., Muda. D. Y., dan Rahmadani,
S. 2022. Pembinaan Desinfeksi
Kandang pada Peternakan Rakyat
Sebagai Upaya Pencegahan Wabah
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 74