Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Pertama

‫ِإَّن اْلَح ْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْس َتِع يُنُه َو َنْس َتْغ ِفُرُه َو َنُعوُذ ِباِهَّلل ِم ْن ُش ُر وِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َسِّيَئاِت‬
‫ َو َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ْح َد ُه‬. ‫ َم ْن َيْه ِدِه ُهَّللا َفَال ُم ِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَى َلُه‬. ‫َأْع َم اِلَنا‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َنِبِّيَنا ُم َح َّم ٍد‬. ‫َال َش ِر يَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َر ُس وُلُه‬
‫َو َع َلى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّد ْيِن‬
Fa ya ibadallah Usyikum wa nafsi bittaqwallah, fakod fazzal muttaqun.

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ااًل‬
‫َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيًبا‬
Ma’asyirol ‘muslimin, hafidzho kumulloh Azza Wa Jalla
Generasi muda adalah aset sebuah bangsa, jika aset ini rusak maka rusaklah
sebuah bangsa, Salah seorang alim dalam bidang politik pernah mengatakan
“jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, maka hancurkanlah karakter
generasi mudanya”, maka barat merusak generasi muda islam dengan cara
menjejali mereka dengan narkoba, minuman keras, judi, serta pornografi dan
pornoaksi. Hal-hal yang negative ini menyebabkan pergaulan generasi muda
menjadi rusak, mereka kemudian menjadi orang yang gampang membunuh,
mencuri, merampok dan memperkosa serta melawan guru dan orang tua. Doktor
Khalid As Syantut salah seorang pakar pendidikan dari timur tengah dalam
buku karyanya mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi pada generasi
muda bukan disebabkan semata-mata karena mereka sedang mencari jati diri
mereka, tetapi karena mereka terlalu jauh dari Tarbiyatul Islam (pendidikan
islam). Berbicara tarbiyatul islam, maka minimal ada 4 hal yang harus
dilakukan oleh orang tua secara umumnya atau seorang ayah secara khusus.
1. Memberikan nafkah dari sumber yang halal..
Baik dan buruknya karakter seorang anak bisa jadi dipengaruhi oleh sumber
makanan yang mereka makan, karena makanan yang telah dimakan akan
menjadi darah daging seorang anak. Jika makanan itu dari sumber yang halal,
maka ia akan mempengaruhi kebaikan serta keberkahan akal dan pikiran
seorang anak. Jika makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita bersumber
dari rizki yang haram, maka itu pun akan berpengaruh pada buruknya akal dan
karakter seorang anak. Abdullah bin umar radiyallahanhuma pernah
mengingatkan kita, beliau berkata: "Sungguh menolak seperenam dirham dari
keharaman adalah lebih baik daripada 100 ribu dirham yang dinafkahkan di
jalan Allah SWT."
2. Mengajarkan nilai-nilai aqidah.
Aqidah adalah benteng hidup bagi seorang anak, maka orang tua punya
kewajiban mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai aqidah kepada anak-
anaknya, baik itu dengan tindakan, ucapan maupun dengan tauladan. Karena
anak yang tubuh dengan aqidah yang kuat, akan sulit terjatuh dalam hal-hal
yang negative, ia akan merasa takut dan malu melakukan maksiat, sebab rasa
takutnya kepada Allah akan melindunginya. sebagaimana yang dicontoh kan
lukman nul hakim yang diabadin Allah swt dalam QS. Lukman ayat 13, 16-17:
‫َو ِإْذ َق اَل ُلْق َم اُن اِل ْبِنِه َو ُه َو َيِع ُظ ُه َي ا ُبَن َّي اَل ُتْش ِر ْك ِباِهَّللۖ ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْل ٌم َع ِظ يٌم‬
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar.” (Ayat:13), (Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau
di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah
Mahahalus, Maha teliti (ayat :16), Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan
suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang
demikian itu termasuk perkara yang penting. (ayat : 17).(Q.S 31 Luqman :
13,16-17)
3. Mengajarkan akhlak mulia.
Selain nilai-nilai aqidah, orang tua atau ayah secara khususnya punya kewajiban
mengajarkan akhlak kepada anak-anaknya,, bagaimana akhlak/adab nya kepada
guru, akhlak belajar kepada guru, akhlaknya kepada orang yang lebih tua dan
yang sebaya. Sebab anak yang memilik akhlak yang mulia akan dicintai oleh
Allah dan juga mudah disayangi oleh sesama manusia.
Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan at-Tirmidzi dari Jabir bin
Samurah, bersabda :
“Mengajarkan adab pada anak itu sungguh lebih baik bagi seseorang daripada
bersedekah satu sha’ (makanan)’.” (HR Tirmidzi).
4. Selalu berdo'a untuk kebaikan sang anak.
Do'a adalah senjata terakhir kaum muslimin. Setelah ikhtiar kita terus di
maksimalkan, maka selanjutnya orang tua harus terus mendoakan sang anak
agar senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah dan terus istiqomah dalam
kebaikan yang diridhai oleh Allah, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Allah
Ibrahim a.s, dalam QS Ibrahim ayat 40, Allah swt.
‫َرِّب اْج َعْلِنْي ُم ِقْيَم الَّص ٰل وِة َو ِم ْن ُذ ِّر َّيِتْۖي َر َّبَنا َو َتَقَّبْل ُدَع ۤا ِء ‪٤٠ -‬‬
‫‪“Ya‬‬ ‫‪Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan‬‬
‫”‪salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.‬‬
‫‪Maasyiral Muslimin Rahimakumullah..‬‬
‫‪Mudah-mudahan 4 hal ini bisa kita amalkan bersama, sehingga tercipta generasi‬‬
‫‪islam yang sholeh dan kita menjadi para ayah yang rindukan oleh surga Allah‬‬
‫‪swt. Barakallah li wa lakum, wa li sairil muslimin wa muslimat, wal‬‬
‫‪mu’minin wal mu’minat,, aquli qauli hadza, wastagfiruh, innahu‬‬
‫‪huwal ghofurur rohim‬‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ي َأْر َس َل َرُس وَلُه ِباْلُهَدى َو ِد يِن اْلَح ِّق ِلُيْظِهَر ُه َع َلى الِّديِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِر َه‬
‫اْلُم ْش ِر ُك وَن ‪َ .‬أْش َهُد أْن ال إَلَه إال ُهللا َو ْح َد ُه ال َش ِريَك َلُه‪ ،‬وأشهُد أَّن ُم َح َّم ًدا عْبُده وَرُس وُله‪.‬‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َنِبِّيَنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم‬
‫الِّد ْيِن‬

‫‪ِ.‬اَّتِق َهللا َح ْيُثَم ا ُك ْنَت ‪َ ،‬و َأْتِبِع الَّسِّيَئَة اْلَح َس َنَة َتْم ُح َها‪َ ،‬و َخ اِلِق الَّناَس ِبُخ ُلٍق َح َس ٍن‬
‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُم َحَّمٍد َو َعلَى آِل ُم َحَّمٍد َك مَا َص َّلْيَت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َحِم ْيٌد‬
‫َم ِج ْيٌد َالَّلُهَّم بَاِر ْك َعلَى ُم َحَّمٍد َو َعلَى آِل ُم َحَّمٍد َك مَا بَاَر ْك َت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك‬
‫َحِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‪َ ،‬و اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‪ ،‬اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّنَك َسِم ْيٌع‬
‫َق ْيٌب ُم ِج ْيُب الُّد َعاِء ‪َ .‬ر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َو اِنَنا اَّلِذ يَن َسَبُقوَنا ِباِإْل يَم اِن َو اَل َتْج َع ْل ِفي ُقُلوِبَنا ِغ اًّل‬
‫ِر‬
‫ِلَّلِذ يَن َآَم ُنوا َر َّبَنا ِإَّنَك َر ُء وٌف َر ِح يٌم ‪َ .‬ر َّبَنا اَل ُتِز ْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ِإْذ َهَدْيَتَنا َو َهْب َلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًة‬
‫ِإَّنَك َأْنَت اْلَو َّهاُب‬
‫َر َّبَنا آِتَنا في الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو في اآلِخَرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّنار‬

‫ِعَباَد ِهللا ‪ِ:‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَعْد ِل َو اِإل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي الُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َشاِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُرْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai