PCX - Reportahmadnabilislamy
PCX - Reportahmadnabilislamy
Similarity Found: 8%
Pada proyek Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
terdapat beberapa hambatan-hambatan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan
pekerjaan hingga diberikannya waktu tambahan pelaksanaan penyelesaian proyek yang
telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Tujuan penelitian ini ialah
untuk mengetahui faktor keterlambatan proyek dan solusi untuk faktor keterlambatan
tersebut dengan metode frequency index. Pada penelitian ini diperoleh bahwa ada 3
faktor utama penyebab keterlambatan proyek yaitu : cuaca buruk, pemogokan, dan
kekurangan tenaga kerja.
In the Sludge Treatment Plant (IPLT) project in Pelaihari, Tanah Laut Regency, there are
several obstacles that cause work delays so that additional time is given for project
completion which has been planned and listed in the contract document. The purpose
of this study is to determine the project delay factor and the solution to the delay factor
using the frequency index method. In this study, it was found that there were 3 main
factors causing project delays, namely: bad weather, strikes, and labor shortages.
Based on the delay factor, solutions that can be done are such as dumping or pumping
stagnant water due to bad weather such as rain, accelerating salary payments so that
strikes by workers that cause project delays can be avoided, taking into account the
number of workers as needed, paying attention in determining the composition of the
worker group. Keywords: Project delay, Construction, Frequency Index, RAB
PENDAHULUAN Proyek konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
berlangsung dalam waktu yang terbatas dan menggunakan sumber daya serta biaya
yang telah diperhitungkan, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau
infrastruktur. Proyek konstruksi dikatakan berhasil jika penyedia jasa berhasil
melaksanakan pembangunan proyek sesuai waktu, biaya dan mutu yang ditetapkan
dalam dokumen kontrak.
Pada proyek Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
terdapat beberapa hambatan-hambatan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan
pekerjaan hingga diberikannya waktu tambahan pelaksanaan penyelesaian proyek yang
telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan
tidak tepat waktu adalah merupakan kekurangan dari tingkat produktifitas dan tentu
kesemuanya ini akan mengakibatkan pemborosan dalam pembiayaan. Sehingga peran
aktif manajemen merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pengelolaan proyek.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui faktor-faktor penyebab paling
dominan yang berpengaruh terhadap keterlambatan pekerjaan proyek Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Mengetahui solusi
untuk mengatasi faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada proyek Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Di
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut yang berlokasi di Komplek TPA Bakunci Desa Karang
Taruna Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
Data-data yang akan digunakan diperoleh dari Kontraktor pelaksana proyek dengan
metode pengumpulan data.
Data yang terkumpul dilapangan melalui kuesioner akan dianalisis lalu data-data diolah.
Data-data yang didapat mulai dari awal penelitian, saat penelitian, dan sampai akhir
penelitian. Dalam meanalisis data peneliti menggunakan beberapa uji yang dilakukan
dengan aplikasi SPSS, seperti uji validasi dipergunakan dalam proses pengukuran yang
valid ataupun akurat sah sebuah kuisioner. Uji Reabilitas Kuisioner adalah tingkat
kepercayaan hasil suatu pengukuran, yang mengindikasikan stabilitas dan kekonsistenan
alat ukur.
Adapun syarat minimum dari uji validitas dengan responden yang bersedia menjawab
kuesioner ini adalah 13 orang. Maka, nilai R (Pearson Correlation) hitung > R tabel
(0,553) berdasarkan tabel distribusi r-tabel. dari 15 pertanyaan yang diberikan kepada
responden didapat 8 pertanyaan dinyatakan yang valid, sedangkan 5 pertanyaan
dinyatakan tidak valid dan 5 pertanyan tersebut tidak dapat diolah data lebih lanjut.
Dapat dilihat dari hasil uji reabilitas untuk nilai Cronbach’s Alpha dengan Dapat dilihat
untuk nilai croanbach’s Alpha dengan jumlah variable sebanyak 15 buah adalah sebesar
0,691 yang artinya dapat disimpulkan bahwa itemnya reabilitas diterima atau terpercaya.
Table 4.8
Cuaca Buruk (Hujan/Lokasi Tergenang) Faktor ini disebabkan oleh cuaca buruk adanya
hujan deras berdurasi panjang yang mengakibatkan lokasi pekerjaan menjadi tergenang
(banjir). Keadaan Tanah Kondisi tanah yang kurang memadai seperti daya dukung tanah
yang kurang dan banyaknya sampah yang tercampur pada tanah seperti plastik yang
tidak mudah terurai. Produktifittas tidak optimal oleh kontraktor Produktivitas tidak
optimal dikarenakan posisi dan lokasi kerja yang kurang nyaman bagi pekerja.
Pemogokan Pemogokan pekerjaan yang dilakukan sehingga menyebabkan
keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaaan.
Pekerjaan Tambahan Adanya tambahan pekerjaan yang tidak ada dalam perencanaan
kerja yang dilakukan sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian
pekerjaaan sesuai dengan waktu. Upaya Mengatasi Keterlambatan Proyek Proyek
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut mengalami
keterlambatan. Hal-hal yag dilakukan untuk mengatasinya antara lain: Mengadakan
Kerja Lembur Pihak kontraktor sudah melaksanakan kerja lembur terutama untuk
pekerjaan beton. Produktivitas kerja menurun karena pekerja sudah lelah dan
penerangan kurang.
Namun tetap dilaksanakan untuk mengejar ketertinggalan, waktu tambahan untuk kerja
lembur dilakukan selama 10 hari dengan jam kerja tambahan 19.00 – 21.00 dengan
jumlah tukang 20 orang. Menambah Tenaga Kerja Berdasarkan jumlah jam perhari atau
perminggu bertambah, maka tenaga kerja ada terindikasi penurunan produktivitas,
karena penurunan produktivitas tersebut maka perlu diketahui berapa nilai penurunan
produktivitas tiap tenaga kerja per hari. Untuk perhitungnnya adalah sebagai berikut.
Volume pekerjaan = 429,73 Durasi normal = 15 Hari Hasil dari perhitungan diatas dapat
disimpulkan bahwa, dalam 15 hari kerja diambil satu hari untuk lembur dan diasumsikan
ditambah 2 jam untuk lembur alam 1 hari tersebut, dikarenakan hanya ada 16 pekerja
yang terhitung di proyek tersebut, maka pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan
kerja lembur adalah 26 orang . Kesimpulan Pada penelitian ini, dapat dibuat suatu
kesimpulan bahwa terdapat keterlambatan proyek pada Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pada Pekerjaan Struktur Atas Proyek
Konstruksi. Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian, Universitas Trisakti.
Jakarta Barat. 1-3. Safrizal, M, D, dkk. 2019. Analisis Faktor Keterlambatan Proyek
Konstruksi Paling Dominan Di Kabupaten Aceh Utara. Teras Jurnal, Uiversitas Syiah
Kuala, Banda Aceh. 146.
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - library.polmed.ac.id › repository › beranda
<1% - 123dok.com › article › penyebab-keterlambatan-proyek
<1% - jurnal.polines.ac.id › index › wahana
<1% - journal.umy.ac.id › index › st
<1% - icoste.org › ICMJ Papers › AJCEBVol2No2Bowen
<1% - ced.petra.ac.id › index › jurnal-teknik-sipil
2% - text-id.123dok.com › document › eqonjw5y-analisis
1% - jurnal.polines.ac.id › index › bangun_rekaprima
1% - scholar.unand.ac.id › 17734 › 2
<1% - cetakmakalah.blogspot.com › 2019 › 12
<1% - id.123dok.com › article › profil-responden-laporan
<1% - text-id.123dok.com › document › myjo5j85z-identitas
<1% - qmc.binus.ac.id › 2014/11/01 › u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a
<1% - 123dok.com › article › pengendalian-waktu-proyek
1% - download.garuda.kemdikbud.go.id › article
1% - www.neliti.com › publications › 99367
1% - scholar.archive.org › work › ejefzntwjrdrjh5fwofmg2err4