Anda di halaman 1dari 45

Group 6

DC Fire and
EMS
Bernardus Natanael (1606889446) Fildza Larissa (1506727495)
Emily Sakina Azra (1606886324)
Outline
1. District of Columbia Fire and Emergency Medical Service
Department
2. DC Fire and EMS Business
3. Business Model Canvas
4. Sistem Informasi
5. Kejadian yang dapat dicegah
6. Analisis dan Rekomendasi
7. DC Fire and EMS menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan
Society 5.0
2
1.
DC Fire and Emergency
Medical Service

3
DC Fire and EMS

4
DC Fire and EMS

33 pos
16 truk tangga, 17 unit
medis 22 ambulans pendukung
tiga
regu penyelamat khusu

5
2. DC Fire and
EMS Business

Bisnis yang dijalankan oleh DC


Fire and EMS

6
Bisnis utama yang dijalankan oleh DC FEMS adalah penanganan
bahaya di wilayah Columbia, Amerika Serikat. DC FEMS dapat
menangani berbagai permasalahan berbahaya yang dialami oleh
masyarakat seperti kebakaran, tindak kriminal yang sedang
berlangsung, kecelakaan, dan masalah kesehatan seperti kesulitan
bernapas, gejala serangan jantung, muntah-muntah, dan lainnya.
Penanganan dimulai dari pusat 911 yang menerima panggilan dari
masyarakat. Pusat 911 menggunakan aplikasi untuk mengirimkan
kabar yang canggih dan berguna untuk memilih respon terbaik dan
tercepat untuk setiap kejadian. Aplikasi tersebut juga berguna
untuk mengidentifikasi unit DC FEMS paling dekat yang tersedia
untuk dikirimkan ke tempat kejadian.

7
Selain itu, DC FEMS juga memiliki beberapa layanan lainnya seperti
program tekanan darah, program pelatihan Cardio-Pulmonary
Resuscitation (CPR), edukasi keselamatan kebakaran oleh FEMS,
inspeksi keselamatan kebakaran di dalam rumah, inspeksi
pencegahan kebakaran, alarm pendeteksi asap, dan lain-lain.
Seluruh layanan tersebut diberikan dalam rangka memenuhi misi
DC FEMS yaitu untuk melestarikan kehidupan, meningkatkan
kesehatan dan keselamatan, serta kesadaran juga keamanan
masyarakat.

8
3.
Business Model Canvas
for DC Fire and EMS

9
10
Value Propositions
Pada dasarnya, value proposition adalah blok pertama yang harus diisi
apabila kita menggunakan metode offer-led. Value proposition sendiri
merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan.
Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal
yang harus dituliskan di value proposition yang menjadi jawaban kepada
pelanggan atas kebutuhan mereka.

Pada DC Fire and EMS, value proposition yang ditawarkan adalah:


○ Layanan tanggap darurat pengamanan akibat insiden kebakaran ->
pengiriman armada pemadam ke TKP
○ Layanan tanggap darurat medis akibat -> pengirimin ambulans ke
TKP
○ Layanan tanggap darurat lainnya -> pengiriman armada sesuai SOP
ke TKP
○ Layanan pelatihan tanggap darurat -> Training CPR dan edukasi Fire
Safety
○ Layanan pencegahan insiden kebakaran -> alarm asap gratis dan
inspeksi pencegahan kebakaran 11
Customer Segments
Setelah mengisi value proposition, langkah kedua adalah mencari
orang-orang yang mungkin akan tertarik dengan value yang kita
tawarkan. Customer segments adalah penggolongan orang-orang yang
mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita. Dalam District of
Columbia Fire and Emergency Medical Service Department sendiri,
golongannya adalah niche market yaitu segmen pasar yang spesifik yang
membutuhkan bantuan dalam keadaan darurat.

Customer segment utama pada DC Fire and EMS dibagi menjadi empat
prioritas yaitu:
1. Masyarakat yang membutuhkan respon tanggap darurat akibat
insiden kebakaran
2. Masyarakat yang membutuhkan respon tanggap darurat akibat
insiden lainnya
3. Masyarakat yang membutuhkan pengamanan dan pelayanan
tanggap darurat K3 pada event-event tertentu
4. Masyarakat D.C. pada umumnya
12
Customer Relationships
Customer relationship adalah cara-cara yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang
bingung membedakan antara customer relationship atau channels.

Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan,


sementara itu channel merupakan cara menjangkau customer segments.
Pada kasus District of Columbia Fire and Emergency Medical Service
Department, menerapkan jenis metode customer relationship yang
bersifat transaksional.

Transaksional berarti hubungan hanya ada pasa saat transaksi


berlangsung (beli-putus saat itu juga). Hal ini merupakan fakta, di mana
seseorang yang membutuhkan bantuan gawat darurat memang
langsung menghubungi 911 untuk dikirimi armadanya dan armada
langsung ke TKP untuk memberikan respon. Setelah itu, hubungan
antara korban dan DC Fire EMS terputus sampai saat tindakan selesai.

13
Channels
Pada dasarnya channels adalah cara bisnis menjangkau customer. Tidak
terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis
dan customer bisa bersentuhan.

Pada kasus District of Columbia Fire and Emergency Medical Service


Department, channel diterapkan secara indirect atau tidak langsung.
Orang yang membutuhkan harus melalui dispatcher 911 terlebih dahulu
dengan menghubungi nomor tersebut ataupun melalui satuan
keamanan lainnya seperti polisi.

Selain itu, untuk fase pada channels adalah delivery dan after sales yang
dapat dianalisis. Pada fase delivery, disini artinya DC Fire and EMS
Department langsung datang ke tempat kejadian perkara untuk
melakukan problem solving. Setelah itu pada fase after sales, DC Fire and
EMS Departement melakukan inspeksi untuk mengevaluasi penyebab
terjadinya kebakaran dan bagaimana menanggulanginya di masa depan.

14
Key Activities
Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Kebanyakan jenis key activities yang dijalankan oleh DC Fire and EMS
Department adalah problem solving, operasi bisnis serupa juga
dijalankan oleh perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia
jasa lainnya.

Untuk DC Fire and EMS Departement, karena hubungannya pada


customer transaksional, maka langsung dilaksanakan pemadaman jika
terjadi insiden kebakaran dan penanganan lainnya sesuai insiden yang
terjadi misalnya membantu orang yang terjebak di rel kereta,
mengabarkan pada awak media mengenai keadaan di lokasi, membantu
orang yang terjebak di lift sesuai SOP, dan lain-lain. Selain itu, dilakukan
juga pelayanan pengamanan dan K3 untuk event tertentu.

Tambahan aktivitas lainnya yaitu pelatihan tindakan gawat darurat


dengan training CPR dan edukasi fire safety dan inspeksi pencegahan
insiden dengan pemasangan alarm asap gratis.
15
Key Resources
Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus dipunyai bisnis
agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan
pada customer.

Pada DC Fire and EMS Departement terbagi menjadi 4 bagian key


resourcesnya yaitu:
○ Physical assets:
Aset berwujud sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan
key activities. Karena layanan utamanya adalah pemadaman
kebakaran dan tindakan gawat darurat maka aset utama yang wajib
digunakan adalah mobil pemadam, ambulans, atribut pemadaman,
alat sensor asap, dan pendeteksi kebakaran. Aset penunjang lainnya
adalah jaringan komputer dan telepon yang digunakan untuk
melaporkan terjadinya insiden dan menugaskan awak yang ada di
lapangan.

16
○ Human:
Untuk menjalankan aset berwujud tersebut diperlukan operator
yaitu SDM. Dalam layanan ini SDM utama yang dibutuhkan adalah
pemadam yang memadamkan api menggunakan physical assets tadi
dan tenaga kesehatan (dokter) untuk ambulans. Selain itu, SDM
tambahan adalah dispatcher 911 untuk mengoperasikan sistem dan
menerima laporan.

○ Intellectual:
Agar layanan dapat dikelola dengan baik untuk menghasilkan
improvement dan value yang lebih baik kepada customer diperlukan
tambahan sumber daya berupa intellectual. Pada layanan ini
intellectual resourcenya adalah software yang berupa fire
management system yang mengintegrasikan prosedur penanganan
laporan, letak armada, peta dan spesifikasi lokasi, dan jaringan
komputer dan telepon.

○ Financial:
Sumber daya keuangan dibutuhkan untuk mengelola dan
memelihara sumber daya lainnya agar tetap dapat berjalan secara
maksimal. Dalam hal ini berasal dari anggaran pemerintah.
17
Key Partners
Key partner adalah pihak-pihak yang mendukung suatu usaha tertentu.
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan
tujuan: untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas,
mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan persaingan dan
mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan kemampuan kinerja
perusahaan.

Untuk kasus ini sendiri yang paling relevan adalah untuk


mengoptimalkan sumber daya dan aktivitas, DC Fire and EMS
Department bekerjasama dengan dispatcher 911 yang menginfokan dan
mengelola sistem dan alokasi pemadam dan ambulans. Selain itu,
dilakukan juga kerjasama dengan satuan keamanan lain untuk saling
mebantu mengamankan event. Dilakukan juga kerjasama dengan
penyedia ambulans swasta karena adanya keterbatasan armada.
Pemerintah juga merupakan key partners yang membiayai operasinya.

18
Cost Structure
Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus dikeluarkan
untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition. Yang
paling besar pada kasus ini sendiri adalah gaji dan tunjangan pegawai,
karena pekerjaan sebagai pemadam sendiri merupakan pekerjaan yang
membahayakan nyawa, sehingga harus diapresiasi dengan gaji dan
tunjangan yang layak.

Selain itu biaya perawatan untuk mobil pemadam, ambulans, dan


berbagai peralatan penunjang lainnya pun cukup besar untuk dapat
menambah improvement dalam keefektivan tindakan emergency untuk
menangani insiden-insiden yang terjadi. Pengembangan device dan
artificial intelligence untuk menambah value preposition berupa
convenience dan kecepatan pun merupakan biaya yang cukup besar
untuk mengadakan software fire emergency management system. Dan
yang terakhir adalah biaya pelatihan yang digunakan untuk
meningkatkan kompetensi dari pemadam pun turut diperhitungkan.

19
Revenue Streams

Setelah value proposition diberikan kepada customer, maka akan ada


imbal balik yang diberikan customer kembali kepada kita. Penerimaan
tersebutlah yang disebut revenue streams. Namun, karena District of
Columbia Fire and Emergency Medical Services Department adalah
organisasi nirlaba di bawah pemerintah, maka untuk penyediaan
layanannya bersifat gratis, kecuali untuk penyediaan ambulans.

Pendapatan terbesar didapatkan dari anggaran pemerintahan District of


Columbia. Dijelaskan dalam penyediaan layanan sama sekali tidak
dipungut biaya oleh karena itu jasa tersebut merupakan jasa publik yang
dapat diakses bagi siapapun yang membutuhkan. Untuk ambulans,
alasan kenapa dikenakan biaya adalah terkadang armada yang
digunakan merupakan sewaan dari penyedia ambulans swasta. Sehingga,
seluruh peyediaan layanan ambulans dikenakan biaya.

20
4.
Komponen IT

Let’s start with the first set of


slides

21
OPERATION

PEMADAM
KEBAKARAN
DISPATCHER 911
DAN GAWAT
DARURAT MEDIK

22
DISPATCHER 911

○ Software: Integrated Fire and Emergency Service Management


System
○ Hardware: Computer and Telephone Network
○ Human resource: Menerima dan mengelola laporan sesuai SOP,
meneruskan laporan ke armada dengan memilih armada mana yang
tepat untuk dikirim

23
PEMADAM KEBAKARAN DAN
PENYEDIA LAYANAN GAWAT
DARURAT MEDIK
○ Software: aplikasi sensor sumber api
○ Hardware: alat dan sensor wireless, wearable devices, walkie talkie
○ Human resource: Melakukan tindakan respon terhadap insiden yang
terjadi, dan melakukan evaluasi dan inspeksi untuk mengetahui
penyebab insiden.

24
APLIKASI DC FIRE AND EMS
DEPT.

25
Cost Benefit

○ Biaya pemeliharaan ○ Memberikan value


sistem dan device proposition yang
○ Biaya instalasi lebih kepada
○ Biaya pelatihan customer, ada
pengimplementasian layanan edukasi dan
pelatihan
○ Mendukung
operasional karena
memberikan
kemudahan

26
5.
Action/Event that is not
best practice

Kejadian atau hal yang tidak menjadi


best practice pada video

27
1

Pemeriksaan overhaul yang tidak
efektif dan efisien

Hal ini mengakibatkan kerusakan yang cukup parah untuk


mencari sumber asap yang ditunjukan pada video. Padahal hal ini
dapat diminimalisir dengan penggunaan teknologi yang canggih.

28
2

Kepala DC FEMS yang turun tangan
ke lapangan langsung

Pada video ditunjukkan bahwa kepala DC FEMS ikut turun tangan
langsung ke lapangan ketika terjadi kebakaran di suatu
apartemen. Padahal sebaiknya ia mengontrol secara keseluruhan
semua kejadian yang berlangsung.

29
3

Penyeselesaian masalah yang
memakan waktu cukup lama

Pada video ditunjukkan terjadi demo yang dilakukan oleh
masyarakat sehingga menghambat ambulan yang sedang
membawa korban. Dalam memutuskan bagaimana ambulan
tersebut dapat berjalan, karyawan DC FEMS memakan waktu yang
cukup lama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

30
4

Terjadi misinformasi “

Pada video ditunjukkan bahwa informasi yang didapatkan oleh


petugas DC FEMS tidak sesuai dengan apa yang diberikan oleh
petugas penerima respon telepon 911. Kejadian sesungguhnya
tidak separah yang diceritakan sehingga pekerjaan tidak efisien.

31
6.
Analisis dan
Rekomendasi

Teknologi terkini yang dapat


diaplikasikan pada DC Fire
and EMS
32
The Assistant for Understanding Data
through Reasoning, Extraction, and
Synthesis
(AUDREY)

● Artificial Intelligence yang terintegrasi dengan Internet of


Things dan Cloud Computing
● Dikembangkan oleh NASA dan Department of Homeland
Security
33
AUDREY

34
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
○ Mengoleksi data temperatur, gas,
dan sinyal terkait kebakaran
○ Melacak tim pemadam kebakaran
○ Mengirim sinyal dan rekomendasi
untuk langkah selanjutnya
○ Memproses dengan cara berpikir
manusia yang kompleks untuk
mengambil keputusan

The Assistant for Understanding Data through
Reasoning, Extraction, and Synthesis
(AUDREY) 35
INTERNET OF THINGS
○ Terhubung dengan sejumlah alat dan sensor secara
wireless
○ Pemadam kebakaran: Mengenakan
Wearable devices yang dapat men-
deteksi lokasi, panas, bahan kimia
berbahaya, dan gambaran satelit
lokasi
○ Alat tersebut mengirimkannya ke
AUDREY

36
CLOUD COMPUTING
○ AUDREY berbasis software cloud-base
○ Mengirim data ke AI
○ Memprediksi informasi apa yang dibutuhkan selanjutnya
○ Menyediakan informasi yang dapat menyelamatkan jiwa

37
REKOMENDASI
○ Kami merekomendasikan pemanfaatan
AUDREY pada industri pemadam kebakaran
dan kondisi darurat
○ Penggunaan AUDREY dapat mengatasi:
● No need to overhaul - Menggunakan deteksi
panas dan sensor lokasi yang akurat
● False Information - AI dapat mendeteksi
misinformasi, terlebih jika didukung oleh cloud
● Solve problems faster - Dengan kelengkapan
informasi yang didapat, juga dengan memori
yang sangat kuat, AUDREY dapat memecahkan
masalah lebih cepat dari manusia
● Reduce victims - Mengurangi korban luka
maupun jiwa
38
FEASIBILITAS

○ Trial AUDREY dilakukan pada awal


2019
○ Baru dikembangkan selama sembilan
bulan
○ Belum feasible untuk diterapkan
dalam jangka waktu dekat

39
7.
Industry
Revolution 4.0 &
Society 5.0

Siapkah DC Fire and EMS


menghadapi era ini?

40
INDUSTRY REVOLUTION 4.0

○ Kecenderungan teknologi manufaktur


dalam memanfaatkan otomatisasi dan
pertukaran data secara masif di masa
kini
○ Termasuk di antaranya IoT dan cloud
computing
41
SOCIETY 5.0

○ Masyarakat yang menyeimbangkan


kemajuan ekonomi dengan resolusi
masalah sosial melalui pemanfaatan
integrasi teknologi secara intensif
○ Memiliki tingkat derajat konvergensi
tinggi antara dunia fisik dengan virtual
○ Manusia, benda, dan sistem terkoneksi
dalam cyberspace

42
Apakah DC Fire and EMS siap?

○ Tidak, sebab:
● Sumber Daya Manusia belum
menunjang
● Belum dilakukan pelatihan
● Fasilitas belum memadai

43
TERIMA KASIH!
Ada pertanyaan?

44
REFERENSI

○ McKinzie, Kirk. 2018. The Future of Artificial Intelligence in Firefighting.


https://www.fireengineering.com/articles/2018/10/artificial-intelligence
-firefighting.html
○ Fems. (n.d.). Retrieved March 11, 2019, from https://fems.dc.gov/
○ Wolfenbanger, Debbie. A.I. Could Be a Firefighter's 'Guardian Angel'.
https://technology.nasa.gov/features/audrey.html
○ https://www.technologyreview.com/s/609717/can-ai-win-the-war-again
st-fake-news/

45

Anda mungkin juga menyukai