Revisi Laporan Divisi Pengawasan Babel Final
Revisi Laporan Divisi Pengawasan Babel Final
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Akhir Divisi Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam rangka Pemilihan Umum Tahun 2019 telah disetujui dan
disahkan sebagai bukti penyelesaian Laporan Akhir.
Yang Mengesahkan:
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, karena berkat
rahmat, hidayah dan innayah-Nya pada kesempatan ini kami masih diberikan
kemampuan, kekuatan dan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan
laporan akhir Divisi Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019 yang
diselenggarakan khususnya di Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Tim Penyusun
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 III
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Pada tanggal 17 April 2019, seluruh masyarakat Indonesia telah
melaksanakan perhelatan akbar pesta demokrasi yaitu melaksanakan
Pemilihan Umum. Menurut Undang Undang No 7 Tahun 2017 , Pemilu
adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam konteks
demokrasi di Indonesia, Pemilu merupakan mekanisme terpenting untuk
memfasilitasi kompetisi politik secara damai dan tertib dalam rangka
menghasilkan pemerintahan yang memiliki legitimasi.
Penyelenggaran Pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara
keseluruhan telah mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dari
beberapa pelaksanaan Pemilu sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya partisipasi pemilih di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Dengan kata lain, kualitas demokrasi dan penyelenggaran Pemilu
telah berjalan sesuai dengan harapan dan amanat perundang-undangan
yang berlaku.
Secara kelembagaan, berbagai upaya dilaksanakan Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya mewujudkan Pemilu yang
berkualitas sesuai dengan prinsip bebas, rahasia, jujur, dan adil. Upaya
inovatif lainnya yang dirumuskan oleh Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dengan hadirnya program “Dulang Pengawasan Pemilu”. Dalam
kaitannya pengambilan ide Program “Dulang Pengawasan” yang digagas
oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan sebuah program
yang ingin menyatukan Fungsi Pencegahan, dan Pengawasan Bawaslu
beserta Jajarannya bersama masyarakat berbasis kearifan lokal atau potensi
lokal.
1
Bawaslu RI, Indeks Kerawanan Pemilu 2019, Jakarta: Bawaslu RI, hlm 9.
2
Dikutip dari Ringkasan Eksekutif Summary IKP 2019, Bawaslu RI Tahun 2018, hlm 6.
3
Ibid, hlm 7.
NO VARIABEL INDIKATOR
4
Dikutip dari Instrument Penyusunan TPS Rawan Pemilu 2019, Bawaslu RI Tahun 2019, hlm 1.
Subverifikasi
6 2 0 0 0 8
Parpol
Persiapan
Pengawasan 1 2 0 0 0 3
Pemilu 2019
Kampanye 15 8 37 3 2 65
Dana
2 2 0 0 4
Kampanye
Data Pemilih 13 1 7 6 27
Pencalonan 8 3 3 0 0 14
Logistik 2 2 0 0 0 4
Pemungutan
dan
6 1 4 0 0 11
Penghitungan
Suara
TOTAL
53 19 53 3 8 136
PENCEGAHAN
5
Gunawan Suswantoro, Pengawasan Pemilu Partisipatif, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2015, hlm
81.
JML
NAMA KEGIATAN JML TANGGAL, TEMPAT
PESERT
PROVINSI KEG PELAKSANAAN
A
Duta Pengawasan Pemilu 25 September 2018 di Swiiss
1 28
Hotel, Bangka Belitung
Pojok Pengawasan 8 s.d 30 September 2019,
5 125 Seluruh Kabupaten Se Pulau
Bangka
Gerakan Masyarakat 27 Oktober 2018, Alun - Alun
Pengawasan Pemilu 1 1000 Taman Merdeka
Partisipatif Pangkalpinang
Sosialisasi Netralitas ASN 25 Januari 2019, di Kantor
2 150
Gubernur Bangka Belitung
Sosialisasi Peraturan 18 s.d 24 November 2018,
Bawaslu Bersama 5 290 Sekretariat seluruh
Komunitas komunitas
Jelajah Pengawasan Rabu, 21 November 2018 di
Pemilu Kantor Kecamatan Rangkui
Kota Pangkapinang
Kamis, 22 November 2018 di
Kantor Desa Karya Makmur,
Kecamatan Pemali,
3 210
Kabupaten Bangka
Senin, 26 November 2018 di
Gedung Serba Guna
Kelurahan Tanjung Pendam,
Kecamatan Tanjung Pandan,
Kabupaten Belitung.
Forum Warga Kawal Kek Sepanjang Masa Tahapan
57 405
Awasi Pemilu Pemilu
Gerakan Masyarakat Anti 14 s.d 16 April 2019, 7
5 150
Politik Uang Kabupaten/Kota Se Babel
Gerakan Sadar (Sayap 12 dan 25 Oktober 2018, di
Dan Jaringan) 1 34 Sekretariat Bawaslu Provinsi
Pengawasan Kep. Bangka Belitung
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
6
Dikutip dari hasil olahan data kuisioner kepada masyarakat peserta Forum Warga di 57 titik dan
405 orang responden di tahun 2018 dan 2019 Se Bangka Belitung
7
Dikutip dari Laporan Kegiatan Pojok Pengawasan Pemilu Partisipatif, FISIP UBB dan Bawaslu
Babel, 2018, hlm 79.
(Gambar 2.6. Kegiatan Gempar Ketua Bawaslu RI dan Bawaslu Babel, serta
Ketua KPU Babel Bersama Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif)
Payung kebijakan pengawasan partisipatif yang dicanangkan Bawaslu
lewat “Gerakan Masyarakat Partisipatif Pemilu” (Gempar Pemilu 2019)
sendiri adalah terobosan politik yang diharapkan dapat berjalan integratif dan
padu. Yang kemudian dari sini turunan berbagai bentuk program
pengawasan partisipatif dapat terpola secara berbasis dan efektif. Kegiatan
ini juga merekrut 1000 relawan yang ada di Bangka Belitung untuk besama
Bawaslu Awasi Pemlu.
5. Gerakan SADAR (Sayap dan Jaringan) Pengawasan
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dalam dulang pengawasan
membuat satu kegiatan yang bernama Gerakan Sadar Pengawasan dengan
konsep pengawasan Partisipatif yang dilakukan oleh Stakeholder. Bentuknya
adalah dengan kerjasama berupa Memorandum Of Understanding sebagai
(Gambar 2.9. Juara Duta Pengawasan atasnama Alfin Dwi Rahmawan dan
Dilla Augustine Collina)
Bawaslu melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata sebelum pelaksanaan kegiatan “Pemilihan Duta Pengawasan
Pemilu Partisipatif Provinsi Kep. Bangka Belitung”untuk menjelaskan fasilitasi
yang dilakukan oleh Bawaslu dalam kegiatan ini. Setelah tersusunnya jadwal
dan kebutuhan yang harus difasilitasi, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung melakukan penandatangan MoU dengan Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk memperkuat dasar
pelaksanaan kegiatan ini.
Pemilihan Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif dilaksanakan pada
tanggal 25 September 2018 di Swissbell Hotel, Kota Pangkalpinang dengan
jumlah peserta sebanyak 28 peserta yang terdiri dari perwakilan Bujang (laki
– laki) dan Dayang (perempuan) Se Provinsi Kep. Bangka Belitung. Duta
Terpilih adalah Duta hasil pemilihan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung dengan melalui pembekalan, pretest, dan presentasi.
8
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka, Jakarta: 2008, hlm 160-161.
9
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Pasal 9 Ayat (1).
Partai Garuda
Partai Gerindra Partai PKS
Partai Nasdem
Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur
Partai PIKA
Partai Hanura Partai Golkar
Partai Rakyat
Kota Pangkalpinang Kab. Belitung Timur Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kab. Bangka Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Belitung Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Belitung Timur Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur
100.000
82.321
80.000
60.000
40.000
Jumlah Pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk kedalam daftar pemilih
Jumlah Pemilih belum memiliki E-KTP
Jumlah Pemilih yang data dalam Formulir A-KPU bermasalah
Pemilih yang dalam Formulir A-KPU berada jauh dari TPSnya
Pemilih Dalam 1 KK beda TPS
14.009
12.313
7.728
5.037
4.486
4.233
2.238
2.225
1.773
1.582
1.392
1.045
908
634
488
39
28
25
0
10
Nur Hidayat Sardini, Problematika Data Pemilih dan Pemutakhiran Daftar Pemilih Dalam
Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, Jurnal Bawaslu DKI Jakarta Edisi September 2018, hlm 185.
TANGGAL
TANGGAL PLENO
KABUPATEN/KOTA PENCERMATAN
DPTHP-1
BERSAMA
Bangka Barat 9-Sep-18 12-Sep-18
Bangka Tengah 11-Sep-18 12-Sep-18
12 dan 13 September
Bangka Selatan 10-Sep-18
2018
Bangka 10-Sep-18 12-Sep-18
Belitung 11-Sep-18 12-Sep-18
Belitung Timur 10-Sep-18 12-Sep-18
10 dan 12 September
Kota Pangkalpinang 12-Sep-18
2018
Provinsi 7-Sep-18 13-Sep-18
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Pasca analisa dan pencermatan bersama dengan KPU
sehingga pada hasil pengawasan dari tingkat Kabupaten/Kota hingga
Provinsi. Sejumlah 14.808 data pemilih ganda yang ditemukan
Bawaslu Babel dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta hasil
pencermatan bersama khususnya di Tahapan penyempurnaan DPT
(Daftar Pemilih Tetap), DPTHP-1 (Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan Pertama),dan DPTHP-2 (Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan Kedua).
Dinamika data ganda tersebut mengalami penurunan setelah
analisa awal tahapan DPS dengan jumlah angka yang tinggi yaitu
7561 data pemilih ganda yang terdiri dari ganda dalam
Kabupaten/Kota berjumlah 6223 dan ganda antar Kabupaten/Kota
berjumlah 1328 pemilih dengan jenis ganda NIK, Nama dan Tanggal
Lahir. Jumlah ini sangat tinggi dari semua tahapan data pemilih.
Analisa Bawaslu melihat hal ini terjadi karena tahapan DPS adalah
proses yang terbilang awal setelah proses sinkronisasi DP4 dan
Coklit sehingga diduga terdapat pemilih pindahan yang terdata dua
kali pada daerah yang berbeda, dan pemilih yang terdata dua kali
pada satu Kabupaten/Kota. Adapun grafik indeks data pemilih ganda
yang ditemukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajaran pengawasan Pemilu, serta pencermatan bersama KPU dan
Partai Politik adalah sebagai berikut:
8000
7551
7000
6000
5000
4000
3000 3260
2000
1601
1000 1157 1239
0
DPS DPSHP PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN
DPT DPTHP-1 DPTHP-2
REKOMENDASI
1 Bangka 206.733 444 63 0
PERBAIKAN DPT
TIDAK ADA
2 Bangka Barat 128.716 140 0 0
REKOMENDASI
REKOMENDASI
3 Bangka Tengah 122.130 0 40 353
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
4 Bangka Selatan 127.652 59 77 37
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
5 Belitung 125.248 83 12 0
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
6 Belitung Timur 86.722 180 5 0
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
7 Pangkalpinang 135.368 0 550 0
PERBAIKAN DPT
JUMLAH TOTAL 932.569 906 748 390
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Dampak pada peningkatan jumlah pemilih tetap karena
pemasukan DPK menjadi DPT merupakan penambahan pemilih baru
pada proses perbaikan DPT atau disebut Daftar Pemilih Hasil
Perbaikan Tahap ke-3. Tetapi hal ini tidak diakomodir oleh KPU RI
dikarenakan waktu dan jumlah logistik besar yang diadakan sangat
singkat sedangkan hari pemungutan suara sudah sangat dekat.
Maka pada Pleno DPTb Pasca Putusan MK, pemilih ini dikembalikan
ke dalam DPK dan dijadikan DPTb dengan ketentuan bagi pemilih
khusus di Lapas, dan di Rutan sejumlah 178 pemilih Lapas yang
baru dijadikan DPTb lapas dari penduduk Bangka Tengah, Bangka
Selatan, Belitung Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang, lalu 63
orang sudah terdaftar DPTb Lapas Bangka, serta 506 adalah pemilih
non lapas di Kota Pangkalpinang, Bangka Selatan dan Belitung
Timur. Proses ini tentu berdampak pada data pemilih yang
ditetapkan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dikembalikan kepada
DPTHP tahap ke-2 dikarenakan KPU RI tidak dapat mengkomodir
2000
1588
1500
1240
1063
967 1006
1000
738 755 730
658 659
604
523
500 360
0
PEMILIH MASUK PEMILIH KELUAR
60.520
29.855
19.647 20.972
-
TIDAK ADA DI ADA DI DPT TMS PINDAHAN DIMASUKKAN
DP4 DALAM DPT
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
DPTHP-2 tingkat Provinsi Kep Bangka Belitung saat akan
dilakukan penetapan ditemukan penambahan pemilih yang cukup
siginifikan dikarenakan terdapat 20.972 pemilih DP4 Non DPT
dimasukan ke dalam DPT, dan proses ini terjadi sangat langka
selama penyelenggaraan Pemilu karena pemasukan data pemilih
baru pasca ditetapkannya DPT yang diakomodir dalam
penyempurnaan DPTHP-1 menjadi DPTHP-2.
Pendataan Pemilih menjadi semakin menarik pada saat tahap
akhir pentepan DPTHP-2 yaitu mengenai pembentukan TPS
berbasis DPTb di Universitas Bangka Belitung Desa Balunijuk
Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sejumlah 1 TPS dengan
11
Perbawaslu Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pencalonan Perseorangan Peserta
Pemilu Anggota DPD, Pasal 1, Ayat 2.
12
Ibid, Pasal 3.
No. No.
Urut Nama Calon Urut Nama Calon
Calon Calon
21 Ade Sumiati 28 Ir. H. Ernawan Rebuin, MM
Drs. H. A. Hudarni Rani,
22 29 Herry Erfian, ST
SH
23 Alexander Fransiscus 30 Hj. Noorhary Astuti, S. Sos
24 Andri 31 Drs. Saidi, KM
Bahar Buasan, ST, MSM.,
25 32 Suharto, S. IP., M. Si
M. Sc
26 Ir. H. Darmansyah Hussein 33 Dr. H. Zaidan, SH., S. Ag., M. Hum
Eka Mulya Putra, SE., M. 34 Ust. H. Zuhri M. Syazali, LC, MA
27
Si 35 Hamzah
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Tanggal 14 s.d 20 September 2018 KPU RI melakukan
penyusunan DCT bagi calon anggota DPD RI Pemilu 2019 Dapil
Bangka Belitung. Tidak terdapat temuan pada proses penyusunan ini
sehingga penetapan DCT dapat berlangsung pada tanggal 20
September 2018 dan pencabutan nomor urut pada tanggal 21
September 2018 dengan jumlah calon yang ditetapkan sebanyak 14
calon DPD RI, yakni sebagai berikut. Akan tetapi pasca putusan
Mahkamah Agung Nomor 30P/HUM/2018 tanggal 13 September
2018 dan perubahan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2018 menjadi
Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2018, dan Peraturan KPU Nomor
30 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pencalonan
Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang menindaklanjuti putusan MA dengan surat maka
Peserta Pemilu yang tidak memenuhi syarat karena syarat calon
mantan terpidana korupsi dapat mengajukan gugatan ke Bawaslu
sesuai dengan tingkatannya. Pasca putusan sengketa proses oleh
Bawaslu RI Nomor 028/PS/REG/Bawaslu/IX/2018 dibacakan tanggal
25 September 2018, maka bakal calon DPD RI atasnama Hamzah
dinyatakan dapat dimasukan ke dalam DCT sepanjang yang
bersangkutan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
450
393
400
350
300
250
193
200
150
100
50
0
Jumlah Lengkap Jumlah Belum Lengkap
44
42
39
37
34
34
33
33
29
25
25
23
22
22
20
16
16
14
12
12
10
10
10
8
8
6
0
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Jumlah dokumen syarat calon yang belum lengkap dan belum
memenuhi syarat telah dilengkapi oleh Partai Politik pada masa
Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon
pengganti anggota DPRD Provinsi tanggal 22 s.d 31 Juli 2018.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung mencermati hasil
perbaikan dokumen syarat calon serta mengawasi proses
penyusunan DCS (Daftar Calon Sementara) yang dilakukan KPU
Bangka Belitung pada tanggal 1 s.d 12 Agustus 2018. Terdapat
sejumlah 14 bakal calon yang dilakukan penggantian pada masa
perbaikan sebelum ditetapkan sebagai DCS DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung dengan keterangan mengundurkan diri, dan belum
memuhi syarat pada verifikasi adminsitrasi yang dilakukan oleh KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung. Jumlah bakal calon yang
mengundurkan diri dan dilakukan penggantian sejumlah 5 orang
bakal calon, dan jumlah bakal calon yang belum memenuhi syarat
sehingga dilakukan penggantian berjumalah 9 orang bakal calon.
Adapun data daftar nama calon pengganti yakni sebagai berikut:
13
Hanum Hapsari, 2018. Dilema Pelarangan Mantan Narapidana Korupsi Mendaftarkan Diri
Sebagai Calon Legislatif . Jurnal Unnes Volume 4 Nomor 2 Tahun 2018, hal 140
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 100
(Grafik 2.14. Jumlah Kegiatan Penertiban APK Pada Masa Kampanye
Pemilu 2019)
18
16
14
12
10
8 16 15
6
4
2 6 4 3 2 5
0
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 101
(Grafik 2.15. Jumlah Alat Peraga Kampanye Yang Ditertibkan Selama Masa
Kampanye)
BANGKA 676
BELITUNG 120
PANGKALPINANG 639
1500
1000
500 356
121
0
0
JUMLAH APK JUMLAH APK JUMLAH APK. JUMLAH APK
DITERTIBKAN KARENA DITERTIBKAN KARENA DITERTIBKAN KARENA PENAMBAHAN LEBIH
DITEMPAT DILARANG MATERI YANG DILUAR ZONA YANG DITERTIBKAN
DILARANG
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 102
dikarenakan pada masa tenang tidak diperkenankan adanya aktifitas
kampanye sesuai dengan amanah dalam peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
(Grafik 2.17. APK dan AP Non APK yang ditertibkan pada masa
tenang Pemilu 2019)
16000 13632
14000
12000 10527
10000 8907
7637 7972
8000
6000 4801
4000 2839 2689 2901 3049
734 1200 1413
2000 44
0
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 103
terjadi di Kabupaten Bangka Selatan yang dilakukan oleh Caleg
DPRD Kabupaten Bangka Selatan Partai Gerindra sebanyak 1
putusan, dan 1 putusan lagi terkait kasus pidana pemilu dengan
kategori penyebaran bahan kampanye di tempat Pendidikan yang
dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh Caleg Provinsi Partai
Perindo.
(Grafik 2.18. Jumlah Putusan Pengadilan Terhadap Pelanggaran Pidana
Pemilu 2019 di Bangka Belitung)
2,5
2
2
1,5
1 1
1
0,5
0 0 0
0
Belitung Timur Bangka Selatan Belitung
Politik Uang Penggunaan Fasilitas Negara
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Kasus Politik Uang di Kabupaten Belitung Timur terjadi pada
tanggal 4 Februari 2019 di Desa Jangkar Asam, Kecamatan
Gantung. Dugaan pelanggaran politik uang ini dilakukan dengan cara
membagikan kantong plastik berwarna Hitam, yang di dalamnya
masing-masing berisi Gula Pasir tebu merk La-Ku 500 seberat 500
gram, Teh Bendera Celup seberat 10 gram, Kopi Bubuk merk
Kingkong dan kartu nama Calon Anggota DPRD Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Dapil 4 dan Calon Anggota DPRD Kabupaten
Belitung Timur Dapil 3 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Kasus ini
sudah ada Putusan Pengadilan yang divonis oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanjungpandan kepada kedua terdakwa 15 hari
penjara dan denda 2.500.000,00 subsider kurungan 30 hari.
Kasus berikutnya adalah kasus penggunaan tempat Pendidikan
terjadi di Selat Nasik, Kabupaten Belitung yakni adanya penyebaran
bahan kampanye di tempat Pendidikan yang dilakukan oleh pihak
yang ditunjuk oleh Caleg Provinsi Partai Perindo tanggal 28 Januari
2019. Majelis Hakim menjahui putusan pada persidangan di
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 104
pengadilan negeri Tanjung Pandan dengan Vonis Pengadilan Negeri
Terdakwa dijatuhi pidana percobaan 6 bulan kurungan.
Kasus berikutnya adalah penggunaan fasilitas Pemerintah
dalam bentuk penggunaan mobil dinas oleh Caleg DPRD Kabupaten
Bangka Selatan saat kampanye tanggal 08 Maret 2019 di Desa
Serdang, Bangka Selatan. Sudah terdapat putusan pidana oleh
Pengadilan Negeri Sungailiat bahwa terdakwa divonis pidana
kurungan 6 bulan dan denda 1 juta subsider 1 bulan.
Secara konseptual Politik Uang didefinisikan sebagai bentuk
pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu
tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia
menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat Pemilihan
Umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang.
Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik
uang umumnya dilakukan simpatisan, kader, atau bahkan pengurus
Partai Politik menjelang hari H Pemilihan Umum, istilah yang dikenal
adalah “serangan fajar”. 14 Definisi Politik Uang dapat ditafsirkan
secara berbeda – beda dengan berbagai perspektif pengetahuan,
namun dalam penegakan hukum, tentu harus berdasarkan pada
pedoman Peraturan Perundang -Undangan sehingga penanganan
politik uang dapat secara tegas ditegakan secara hukum.
Temuan di Bangka Belitung, diinterpretasikan bahwa potensi
terjadinya politik uang masih sangat besar terjadi di Bangka Belitung.
Secara definsModus operandi yang dilakukan oleh pelaku telah
termodifikasi sedemikian rupa sehingga bentuk politik uang bisa saja
menjadi bias hukum dan sanksi. Meskipun modus ini sudah
termodifikasi sedemikian rupa, dengan adanya putusan pengadilan
yang inkrah di Kabupaten Belitung Timur telah menjadi spirit
bersama untuk menyehatkan kontestasi di pesta demokrasi
sepanjang sejarah. Politik uang kita pahami bersama tidak hanya
dalam bentuk uang semata, karena dijelaskan dalam beberapa Pasal
di Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 280, 284, 523.
Dijelaskan pada pasal bahwa objek politik uang tidak hanya uang,
14
Stepi Anriani, Intelejen dan Pilkada. Gramedia Pustaka, Jakarta: 2018, hlm 143.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 105
melainkan meliputi materi lainnya yang diluar dari bahan kampanye
yang diatur oleh Peraturan KPU.
5.3. Pelanggaran hukum lainnya pada kampanye Pemilu
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung juga melakukan
pengawasan terhadap iklan kampanye dan kampanye di media
sosial/ Pada proses pengawasannya terdapat temuan hasil
pengawasan dugaan pelanggaran yaitu terdapat postingan ASN di
medsos Facebook yang memberikan dukungan terhadap salah satu
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan proses
investigasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7
dan Nomor 21 Tahun 2018.
Hasil investigasi menilai bahwa postingan tersebut merupakan
sebuah bentuk dukungan dengan memposting pada sebuah media
sosial. Sehingga dijadikan temuan dugaan pelanggaran berdasarkan
hasil rapat pleno Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung.
Temuan tersebut terbukti bahwa yang bersangkutan melakukan
pelanggaran lainnya dengan syarat formil dan materil yang sudah
tecukupi dan perbuatannya merupakan suatu tindakan yang
menunjukan ketidaknetralan ASN dalam Pemilu yang dapat
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam ketentuan UU 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum Jo UU 5 Tahun 2014 Tentang ASN
Jo PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil PP Jo PP 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena itu Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung meneruskan temuan dugaan pelanggaran ini ke
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Tahapan kampanye merupakan tahapan yang sangat panjang
dan memiliki dinamika cukup menarik untuk dilakukan kajian ulang
secara mendalam untuk peraturan kampanye. Pada pelaksanaan
pengawasan langsung, terdapat pula dinamika dalam tahapan
kampanye yaitu terdapat modus baru Peserta Pemilu dalam masa
kampanye yang berpotensi menjadi dugaan pelanggaran Pemilu
yaitu dalam bentuk bantuan dari Peserta Pemilu seperti operasi
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 106
katarak, sunatan massal, pembagian kursi roda dan penerima
sumbangan anggota parpol dadakan. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan jika Peserta Pemilu tidak menggunakan citra diri,
menggunakan atribut Partai Politik, serta tidak mengandung materi
kampanye saat kegiatan berlangsung.
Beriringan dengan jalannya dinamika tahapan kampanye,
Bawaslu mengevaluasi beberapa poin terkait dengan jalannya
tahapan kampanye, yakni sebagai berikut:
a) Terdapat kesalahpahaman tentang aturan oleh Peserta
Pemilu seperti contohnya mengenai hal – hal yang
diperbolehkan dan hal – hal yang dilarang dalam kampanye,
sehingga acapkali Bawaslu dengan giat melakukan
sosialisasi dan memberikan himbauan kepada Peserta
Pemilu agar dapat meminimalisir potensi dugaan
pelanggaran.
b) Masih terdapat beberapa masyarakat yang ada di Bangka
Belitung berpola pikir pragmatis yang menganggap Pemilu
merupakan berkah, dan uang pemberian Peserta Pemilu
adalah sah saja selagi menguntung antar sesama. Ini
menandakan politik transaksional antara Peserta Pemilu dan
Pemilih bisa terjadi sewaktu – waktu, terlebih lagi politik uang
sudah termodifikasi sedemikian rupa sehingga
membutuhkan tenaga, dan waktu ekstra untuk
membuktikannya.
c) Masih terdapat peraturan yang belum begitu jelas dalam
Peraturan Perundang – Undang khusus tahapan kampanye,
seperti contoh kecilnya tidak ada penjelasan eksplisit yang
dimaksud dengan unsur citra diri dalam kampanye Pemilu
sehingga penegakan hukum bisa berpotensi melemah dan
problem peristiwa yang terjadi bisa menjadi semakin sulit
dibuktikan.
6. Pengawasan Tahapan Dana Kampanye Pemilu
Pengawasan pada tahapan pelaporan Dana Kampanye, Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan langsung
terhadap Tahapan Pelaporan Dana Kampanye, baik itu pada saat
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 107
penyerahan LADK sampai dengan penyerahan LPPDK kepada Kantor
Akuntan Publik. Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan Pelaporan
Dana Kampanye dapat dilakukan dengan baik oleh Peserta Pemilu dan
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Pelaporan dana
kampanye merupakan tahapan penting yang harus dilalui oleh Peserta
Pemilu sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka kepada publik
terhadap pelaporan dana kampanye. Pada intinya pelaporan dana
kampanye menjadi salah bentuk keterbukaan informasi, transparansi, dan
akuntabilitas dana kampanye bagi Partai Politik atau Peserta Pemilu,
demi tercapainya Pemilu yang Jurdil dan Luber. Eksistensi Bawaslu pada
Tahapan Pelaporan Dana Kampanye lebih menekankan kepada
Kepatuhan Peserta Pemilu terhadap laporan dana kampanye mulai dari
Sumber Sumbangan Dana Kampanye, Batasan Sumbangan, dan Potensi
Penggunaan Anggaran Negara.
Untuk memastikan tahapan pelaporan dana kampanye dapat berjalan
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan, Bawaslu melakukan
Pengawasan Langsung terhadap pelaksanaan tahapan-tahapan
pelaporan dana kampanye dan memberikan intruksi kepada Bawaslu
Kabupaten/kota untuk dapat mengawasi dan melakukan upaya
pencegahan terhadap kepatuhan Peserta Pemilu dalam pelaporan dana
kampanye Pemilu Tahun 2019.
6.1. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Paslon Presiden dan Wakil
Presiden
Tanggal 23 September 2018 Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung telah melakukan pengawasan langsung terhadap
pembukaan dan penyampaian Rekening Khusus Dana Kampanye
(RKDK) dan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden. Rekening Khusus Dana Kampanye
menjadi satu hal yang sangat penting dalam penyampaian laporan
awal dana kampanye, hal ini dikarenakan dana kampanye yang
berbentuk uang wajib ditempatkan pada RKDK terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk kegiatan kampanye. Hal ini kemudian
berfungsi untuk mempermudah dan memberikan keterbukaan
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 108
terhadap mobilisasi dan transaksi saldo dalam penggunaan dana
kampanye pada setiap kegiatan kampanye Peserta Pemilu.
Sub Tahapan Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye
(RKDK) dan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), hasil yang
didapatkan pada pengawasan penyerahan RKDK dan LADK antara
lainnya adalah:
(Tabel 2.29. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK PPWP pada
tanggal 23 September 2018)
JUMLAH SUMBER
SALDO AWAL PENERIMAAN PENERIMAAN
NO PPWP
PEMBUKUAN
TUNAI GABUNGAN PARPOL
1 JOKOWI - MARUF 0 0 0
2 PRABOWO SANDI Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
JML TOTAL Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada
tanggal 23 September 2018, dapat diketahui bahwa jumlah saldo
awal PPWP Nomor Urut 1 sebesar Rp. 0,- (nol) rupiah, sedangkan
PPWP Nomor Urut 2 jumlah saldo awal berjumlah Rp. 1.000.000,-.
Penyampaian pembukuan RKDK menjadi sebuah keharusan bagi
Paslon melalui LO/Tim Sukses untuk disampaikan kepada KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung paling lambat 23 September 2019,
dengan syarat LO/Tim Sukses harus ditunjuk melalui surat mandat.
Pelaporan Awal Dana Kampanye untuk PPWP Nomor Urut 1
belum terlihat adanya aktivitas penerimaan sumbangan, dan baru
terlihat pada PPWP Nomor Urut 2 dalam bentuk uang tunai sebesar
Rp. 1.000.000,- dan perolehan penerimaan tersebut bersumber dari
gabungan partai politik yang tergabung dalam koalisi PPWP nomor
urut 02.
6.2. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Partai Politik Tingkat Provinsi
Kep. Bangka Belitung
Pembukuan RKDK dan LADK tidak hanya dilaksanakan pada
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden saja melainkan juga
bagi Partai Politik dan Peserta Pemilu Calon Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Pelaksanaan kegiatan pembukuan RKDK dan penyerahan LADK
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 109
sesuai dengan jadwal tahapan memang dilaksanakan secara
serentak yaitu pada tanggal 23 September 2018. Dalam hal ini
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan
langsung terhadap penyerahan pembukuan RKDK dan LADK
kepada KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, guna memastikan
kepatuhan dalam penyampaian RKDK dan LADK Partai Politik pada
tahapan dana kampanye.
Dasarnya Partai Politik mempunyai peranan yang penting dalam
proses pembukuan RKDK dan penyampaian LADK, hal ini
dikarenakan proses transaksi dan mobilisasi saldo dalam
pelaksanaan kegiatan kampanye dilakukan dengan system satu
pintu atau diakomordir oleh Partai Politik. Sumbangan yang diperoleh
dari Partai Politik atau Calon Legislatif, dan Perseorangan, serta
pihak-pihak yang sah secara hukum untuk memberikan sumbangan
dana kampanye yang berbentuk uang harus dimasukkan ke dalam
buku rekening khusus dana kampanye yang diakomodir oleh Partai
Politik dan seluruh sumbangan yang diperoleh harus tercantum
dalam Formulir LADK sebagaimana Juknis yang tertuang dalam
PKPU 24 Tahun 2018 Tentang Dana Kampanye. Secara umum
LADK menjadi salah satu bentuk pelaporan awal dana kampanye
yang memuat aktivitas penerimaan sumbangan dana kampanye dan
batasan sumbangan dana kampanye yang diperbolehkan oleh
Peraturan Perundang Undangan.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan pada saat penyerahan
pembukuan RKDK dan LADK antara lainnya adalah :
(Tabel 2.30. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK Partai Politik Peserta
Pemilu pada tanggal 23 September 2018)
JUMLAH PENERIMAAN SUMBER PENERIMAAN
PARTAI SALDO AWAL
NO
POLITIK PEMBUKUAN TUNAI JASA PARPOL CALEG PERSEORANGAN
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 110
8 PKS 50,000,000 50,000,000 - 50,000,000 77,000,000 -
9 PERINDO 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
10 PPP 500,000 500,000 - 500,000 - -
11 PSI 100,000 100,000 - 100,000 - -
12 PAN 50,000 50,000 - 50,000 - -
13 HANURA 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
14 DEMOKRAT 500,000 500,000 - 500,000 - -
15 PBB 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
16 PKPI - - - - - -
JML TOTAL 142,100,000 142,100,000 - 142,100,000 93,535,300 1,000,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada
tanggal 23 September 2018, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
telah mengawasi, memeriksa, dan menganalis dokumen pembukuan
RKDK dan LADK Partai Politik dengan menggunakan alat kerja
pengawasan yang telah disediakan oleh Bawaslu RI dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan pengawasan pelaporan dana
kampanye pada Sub Tahapan Pembukuan RKDK dan Penyerahan
LADK. Secara garis besar 15 Partai Politik Peserta Pemilu Tahun
2019 telah menyampaikan RKDK dan LADK kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung, hanya saja terdapat 1 (satu) Partai Politik
yaitu PKPI tidak menyampaikan/menyerahkan RKDK smpai dengan
batas waktu yang telah ditentukan, sebagaimana yang telah tertuang
dalam Peraturan Perundang-Undangan.
Hasil Analisa yang telah dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung terhadap kepatuhan Partai Politik Peserta Pemilu
dapat dinilai sangat baik dan sesuai dengan Standart Operasional
Prosedure (SOP) dan Peraturan Perundang Undangan yang ada.
Selain itu juga sumbangan penerimaan pada saat penyerahan LADK
didominasi berasal dari internal Partai Politik dan Calon Legislatif,
hanya saja terdapat 1 Partai Politik yang sumber penerimaannya
berasal dari Perseorangan. Berdasarkan dengan hasil pengawasan
dilapangan juga memperlihatkan belum ditemukannya sumber
penerimaan sumbangan dari pihak-pihak yang dilarang dan belum
ditemukannya dugaan pelanggaran dalam proses pembukuan RKDK
dan penyerahan LADK.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 111
6.3. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Calon Perseorangan Anggota
DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung
Penyerahan pembukuan RKDK dan LADK pada Calon
Perseorangan Calon Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka
Belitung, secara tidak langsung menjadi salah satu objek
pengawasan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung. Dalam hal
ini Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 23
September 2018 telah melakukan pengawasan langsung terhadap
penyerahan pembukuan RKDK dan Penyerahan LADK Calon
Anggota DPD.
Hasil yang telah diperoleh pada saat pelaksanaan kegiatan
penyerahan pembukuan RKDK dan LADK antara lainnya adalah :
(Tabel 2.31. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK Perseorangan Calon DPD
pada tanggal 23 September 2018)
JUMLAH SUMBER
SALDO AWAL PENERIMAAN PENERIMAAN
NO CALON DPD
PEMBUKUAN
TUNAI CALON DPD
1 Ade Sumiati 1,050,000 1,050,000 1,050,000
2 Alexander Fransicus 1,000,000 1,000,000 1,000,000
3 Andri 500,000 500,000 500,000
4 Bahar Buasan 2,000,000 2,000,000 2,000,000
5 Darmansyah Hussein 2,000,000 2,000,000 2,000,000
6 Zaidan 1,000,000 1,000,000 1,000,000
7 Eka Mulya Putra 5,000,000 5,000,000 5,000,000
8 Herry Erfian 1,000,000 1,000,000 1,000,000
9 Hudarni Rani 250,000,000 250,000,000 250,000,000
10 Ernawan Rebuin 500,000 500,000 500,000
11 Noorhary Astuti 50,000,000 50,000,000 50,000,000
12 Saidi Km 1,000,000 1,000,000 1,000,000
13 Suharto 5,000,000 5,000,000 5,000,000
14 Zuhri M. Syazali 5,000,000 5,000,000 5,000,000
15 HAMZAH 500,000 500,000 500,000
JML TOTAL 325,550,000 325,550,000 325,550,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 112
belum terlihat adanya sumbangan dari pihak-pihak yang dilarang,
serta sumbangan dana kampanye yang melebihi batas sebagaimana
ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Perundang Undangan.
Selain itu hasil pengawasan juga memperlihatkan bahwa belum
ditemukannya dugaan pelanggaran dalam proses penyerahan
Pembukuan RKDK dan LADK.
6.5. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Pasangan Calon Presiden Dan Wakil
Presiden
Tanggal 2 Januari 2019, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
telah melakukan pengawasan langsung terhadap penyerahan
Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden. Hasil pengawasan menunjukkan
bahwa pada saat penyerahan LPSDK tidak terlihat adanya aktivitas
penerimaan sumbangan dana kampanye pada Paslon PPWP Nomor
Urut 1 maupun Paslon PPWP Nomor Urut 2. Hal tersebut terlihat dari
hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung antara lain sebagai berikut :
(Tabel 2.32. Jumlah Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Paslon
Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 2 Januari 2019)
SUMBANGAN
JUMLAH
JENIS PESERTA
PENERIMAAN
N (UANG/B PEMILU
PPWP (PERSEORANGAN
O ARANG/ (PARPOL
/KELOMPOK/PER
JASA PENDUKUNG/P
USAHANAN)
RES-WAPRES
1 JOKOWI - MARUF 0 0 0
2 PRABOWO SANDI 0 0 0
JML TOTAL 0 0 0
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 113
Provinsi Kep. Bangka Belitung sebagai bentuk kewajiban Peserta
Pemilu untuk melaporkan jumlah penerimaan sumbangan dana
kampanye periode tanggal 23 September 2018 s.d 01 Januari 2019.
6.6. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Partai Politik Tingkat Provinsi Kep.
Bangka Belitung
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 114
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa pada saat penyerahan LPSDK kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung hanya terdapat 4 (empat) partai politik yang
terdapat akvitas penerimaan sumbangan dana kampanye yaitu PKB,
Gerindra, Perindo dan PSI, serta terdapat sumbangan yang
bersumber dari Caleg Partai Gerindra dan PPP. Sumbangan dana
kampanye yang bersumber dari Peserta Pemilu yang berupa uang
tunai, barang, dan jasa harus termuat dalam laporan penerimaan
sumbangan dana kampanye. Hasil pengawasan juga
memperlihatkan bahwa tingkat kepatuhan Calon Legislatif terlihat
sangat baik, ini terlihat dari jumlah caleg yang melaporkan
sumbangan dana kampanye melalui Partai Politik yang berjumlah
554 orang caleg dari jumlah total 558 orang caleg. Sesuai dengan
hasil pengawasan yang diperoleh hanya terdapat 4 orang caleg yang
tidak melaporkan sumbangan dana kampanye, secara akumulatif
tingkat kepatuhan pelaporan sudah berkisar 99%, ini menunjukkan
bahwa kepatuhan Peserta Pemilu terhadap pelaporan sumbangan
dana kampanye sudah dinilai sangat baik, meskipun rata-rata jumlah
penerimaan per caleg nihil atau tidak ada penerimaan sumbangan
dana kampanye.
6.7. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Calon Perseorangan DPD RI Dapil
Provinsi Kep. Bangka Belitung
Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Calon Perseorangan Anggota DPD dilaksanakan secara serentak
pada saat penyerahan LPSDK Paslon Presiden dan Wakil Presiden
dan Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019. Dalam hal ini Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan langsung
terhadap pelaksanaan penyerahan LPSDK Calon Anggota DPD
guna memastikan pelaksanaan penyerahan LPSDK dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang
Undangan. Adapun hasil pengawasan yang diperoleh pada saat
penyerahan LPSDK antara lain sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 115
(Tabel 2.34. Jumlah Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon DPD
pada tanggal 2 Januari 2019)
JUMLAH SUMBANGAN (RP) SUMBANGAN TOTAL
NAMA DPD CALON DPD PENERIMAAN
NO
PERSEORANGAN KELOMPOK PERUSAHAAN
01 Ade Sumiati 0 0 0 0 0
Alexander
0 0 0 200,000,000
02 Fransiscus 200,000,000
03 Andri 0 0 0 11,000,000 11,000,000
04 Bahar Buasan 0 0 0 20,000,000 20,000,000
Darmansyah
32,000,000 0 0 0
05 Hussein 32,000,000
06 Zaidan 0 0 0 52,000,000 52,000,000
Eka Mulya
20,000,000 0 0 155,000,000
07 Putra 175,000,000
Ernawan
94,250,000 0 0 0
08 Rebuin 94,250,000
09 Hamzah 10,400,000 0 0 0 10,400,000
10 Herry Erfian 0 0 0 0 0
11 Hudarni Rani 0 0 0 0 0
Noorhary
0 0 0 0
12 Astuti 0
13 Saidi KM 82,100,000 0 0 0 82,100,000
14 Suharto 100,000,000 0 0 47,000,000 147,000,000
Zuhri M.
0 0 0 20,700,000
15 Syazali 20,700,000
JUMLAH 338,750,000 0 0 505,700,000 844,450,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 116
mengingat LPPDK menjadi salah satu prasayarat utama pada saat
penetapan calon terpilih dan menjadi sebuah kewajiban bagi Peserta
Pemilu untuk melaporkan kepada KPU dan selanjutnya akan
diserahkan kepada Kantor Akuntan Publik untuk dilakukan
pengauditan laporan dana kampanye.
Pelaksanaan pembukuan LPPDK menjadi salah satu fase
terakhir dalam pelaporan dana kampanye, sebelum dilaksanakan
pengauditan oleh Kantor Akuntan Publik. Proses pengauditan dana
kampanye oleh KAP hanya sebatas kepada pengujian dan review
atas kepatuhan dan kesesuaian laporan dana kampanye sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan. Proses
penyerahan LPPDK pada tahapan kali ini berbeda dengan
sebelumnya, dimana penyerahan LPPDK Paslon Presiden dan Wakil
Presiden langsung diserahkan kepada KPU RI dan kemudian
dilanjutkan dengan proses audit oleh KAP, sedangkan LPPDK Calon
Perseorangan Anggota DPD proses penyerahan pembukuan LPPDK
melalui KPU Provinsi dan selanjutnya diserahkan kepada KPU RI
untuk dilanjutkan dengan audit oleh KAP. Selanjutnya penyerahan
pembukuan LPPDK Partai Politik diserahkan melalui KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung, kemudian diserahkan kepada KAP untuk
dilakukan proses pengauditan bersamaan dengan dokumen
pembukuan LPPDK Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota. Adapun
hasil pengawasan yang diperoleh pada saat pengawasan tahapan
penyerahan LPPDK antara lain sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 117
(Tabel 2.35. Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai
Politik pada tanggal 26 April s.d 2 Mei 2019)
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)
sumbangan Bunga sumbangan
sumbangan (Rp) dari dari Bahan dari Kegiatan
dari Partai Bank dari
dari Caleg [7] APK[14] Kampanye[15] Lainnya[16]
Politik[6] Peseorangan[8]
PSI 100,000
TIDAK MELAPORKAN LPPDK
Garuda 500,000
(PSI, GARUDA, PKPI)
PKPI 50,000
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 118
Bawaslu Provinsi tidak hanya melakukan pengawasan langsung
terhadap proses penyerahan pembukuan LPPDK, melainkan
melakukan analisa dan mengkaji terhadap salinan dokumen
pembukuan LPPDK yang diserahkan kepada Bawaslu. Berdasarkan
dengan hasil analisa yang telah dilakukan bahwa aktivitas
penerimaan dan pengeluaran dana kampanye masih dalam kategori
wajar dan belum ditemukannya sumber penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye yang menyimpang dan tidak sesuai
dengan peruntukkannya, selain itu pengeluaran dana kampanye
partai politik di di dominasi oleh kegiatan lainnya yang masih
dibenarkan atau diperbolehkan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang Undangan. Namun memang tidak dipungkiri bahwa
masih adanya beberapa persoalan yang disebabkan karena adanya
ketidaksingkronan data antara jumlah pengeluaran pada model
LPPDK-2 dengan sisa saldo pada model LPPDK 6 Partai Politik.
6.9. Audit Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK) oleh Kantor Akuntan Publik
Pasca penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK) kepada Kantor Akuntan Publik, maka
selanjutnya dokumen pembukuan LPPDK Partai Politik Peserta
Pemilu akan dilakukan proses Pengauditan oleh auditor KAP yang
ditunjuk oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung melalui proses
lelang dan MoU dengan Kantor Akuntan Publik. Sesuai dengan
jadwal dan tahapan yang tertuang dalam PKPU Nomor 24 Tahun
2018 Tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum, oleh karena itu
KAP harus mengaudit dokumen pembukuan LPPDK paling lambat
30 (tiga puluh) hari sejak KAP menerima dokumen LPPDK dari KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Proses pengauditan dokumen pembukuan LPPDK Partai Politik
dilakukan dengan cara mengaudit dan melakukan verifikasi terhadap
kebenaran penerimaan sumbangan dan pengeluaran dana
kampanye selama pembiyaan pelaksanaan kegiatan kampanye
Pemilu. Audit yang dilakukan oleh KAP menggunakan standart
perikatan asurans, artinya bahwa pengauditan dilakukan dalam
rangka untuk menilai kepatuhan pelaporan dana kampanye sesuai
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 119
dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang mengatur
mengenai dana kampanye.
Hasil pengawasan memperlihatkan bahwa proses audit
terhadap dokumen LPPDK Partai Politik Peserta Pemilu dapat
diselesaikan oleh KAP sesuai dengan jadwal dan tahapan yaitu pada
tanggal 1 Juni 2019. Selain itu, secara umum hasil audit KAP
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Peserta Pemilu dalam
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)
dinilai sangat baik dan sesuai dengan PKPU Nomor 24 Tahun 2018
Tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum dan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
Terdapat beberapa dinamika yang terjadi dalam proses pelaporan
dana kampanye antara lain adalah banyaknya Partai Politik Peserta
Pemilu dan Calon Perseorangan Anggota DPD yang menyerahkan
dokumen pembukuan laporan dana kampanye di ujung waktu
penyampaian (Injury Time), sehingga Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung berinisiasi dengan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk
menghimbau kepada pihak penghubung/LO Partai Politik/Calon untuk
segera menyampaikan laporan dana kampanye kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung.
Rendahnya pemahaman pihak penghubung/LO Partai Politik/Calon
dalam proses pembukuan laporan penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye menjadi salah persoalan yang kerap kali terjadi, sehingga
persoalan tersebut menjadi sebuah dinamika tersendiri dalam proses
penyerahan laporan dana kampanye. Kurangnya pemahaman mereka
terhadap teknis pembukuan pelaporan dana kampanye pada akhirnya
menghambat proses penyerahan laporan dana kampanye itu sendiri,
sehingga banyak terjadinya kesalahan dalam proses penyusunan
pembukuan bahkan banyak pihak penghubung/LO menyerahkan
pembukuan laporan dana kampanye di masa-masa injury time
Proses pengauditan dokumen laporan dana kampanye oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) hanya bersifat Asurans Independen, artinya bahwa
Akuntan Publik hanya berperan sebagai pemberi opini atas laporan
keuangan suatu entitas dan hanya sebatas penilaian kepatuhan Peserta
Pemilu dalam pelaporan dana kampanye, sehingga hal tersebut menjadi
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 120
persoalan bagi Bawaslu, hal ini dikarenakan Bawaslu pada dasarnya
menginginkan KAP dapat memberikan opini dalam bentuk hasil analisa
yang real dan detail terhadap jumlah penerimaan dan kebenaran dalam
pengeluaran dana kampanye dari peserta pemilu.
Problematika dalam proses pendanaan kampanye tidak hanya
terbatas pada persoalan itu saja melainkan kurangnya keterbukan
informasi di KPU terutama pada persoalan jumlah nilai kontrak MoU
antara KPU dan KAP menjadi persoalan tersendiri bagi Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung, mengingat Bawaslu sebagai Lembaga negara
yang diberikan kewenangan penuh untuk untuk mengawasi tahapan dana
kampanye agar dapat mengawasi pelaksanaan tahapan ini memang
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Perundang
Undangan. Bawaslu pada dasarnya tidak hanya melakukan pengawasan
terhadap proses penyerahan laporan saja, melainkan memastikan
apakah pelaksanaan nilai kontrak MoU antara KPU dan KAP sesuai
dengan Peraturan yang ada, demi tercapainya Penyelenggara Pemilu
yang bebas dan adil.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh jajaran Pengawas
Pemilu pada saat pelaksanaan pengawasan tahapan dan sub tahapan
dana kampanye dilakukan evaluasi terhadap proses tersebut. Adapun
evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan tersebut terdiri dari sebagai
berikut :
a. Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melihat dalam proses
pengauditan laporan dana kampanye yang dilakukan oleh KAP
masih bersifat financial statement audit, seharusnya dalam
rangka memastikan kebenaran sumber penerimaan, pengeluaran
dana kampanye, dan sisa saldo yang tidak terpakai harus
dilakukan audit investigasi, sehingga aktivitas penerimaan dan
pengeluaran dapat diketahui secara jelas untuk menguji
kebenaran penggunaan dana kampanye Peserta Pemilu.
b. Bawaslu dalam hal ini masih mengalami keterbatasan terhadap
analisa dokumen pembukuan laporan dana kampanye, hal ini
dikarenakan jajaran pengawas pemilu harus melakukan analisa
secara manual dan belum disertai dengan dokumen penunjang
untuk menguji kebenaran sumber penerimaan dan pengeluaran
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 121
dana kampanye, sehingga diharapkan ke depan proses
pelaksanaan pengawasan tidak hanya menggunakan alat kerja
pengawasan sebagai alat bantu, melainkan adanya penggunaan
alat kerja berbasis teknologi/aplikasi untuk mempermudah
analisa pembukuan laporan dana kampanye.
c. Masih ditemukannya ketidaksesuaian antara sisa saldo pada
model LPPDK 6 Parpol dengan jumlah total pengeluaran real
pada model LPPDK 2 Parpol sehingga ketika dilakukan analisa
terhadap dokumen tersebut maka terdapat perbedaan antara
sisa saldo yang tercatat pada pembukuan LPPDK dengan sisa
saldo yang seharusnya. Pada dasarnya antara jumlah
penerimaan, pengeluaran, dan sisa saldo harus lah singkron dan
tidak ada perbedaan antara real dengan jumlah yang dilaporkan
pada pembukuan LPPDK. Oleh karena itu seharusnya KAP
melakukan invetigasi terhadap proses pembukuan laporan dana
kampanye, selain itu KPU harus berkoordinasi dengan Bawaslu
dan KAP untuk mengecek kesesuaian dokumen laporan dana
kampanye Peserta Pemilu.
d. Tidak adanya pelibatan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
dalam proses seleksi penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP)
oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, menyebabkan Bawaslu
mengalami kesulitan dalam proses koordinasi dengan KAP
dalam rangka mengawasi proses pelaksanaan audit laporan
dana kampanye. Seharusnya diperlukan kerja sama yang baik
antara KPU, KAP, dan Bawaslu untuk bersama-sama
mengawasi dan memastikan pelaksanaan penyerahan dan
pengauditan laporan dana kampanye agar dapat terlaksana
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
e. Masih di temukan ketidaksingkronan antara aturan yang tertuang
dalam Undang-Undang, PKPU, dan Perbawaslu menyebabkan
terjadinya dinamika dalam pelaksanaan tahapan dana
kampanye, sehingga penerapan aturan dalam pelaksanaan
tahapan terkesan tumpang tindih. Pada dasarnya setiap aturan
pelaksanaan tahapan harus lah saling berkesinambungan antara
Akuntan Publik, KPU, dan Bawaslu harus lah sejalan agar
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 122
pelaksanaan tahapan dapat berjalan dengan baik dan terhindar
dari selaga bentuk pelanggaran dalam tahapan dana kampanye.
f. Masih ditemukanya kekosongan hukum (rechtvacuum) dalam
Undang-Undang dan PKPU yang pada akhirnya menyebabkan
terjadinya dinamika dalam pelaksanaan tahapan dana
kampanye, hal ini terlihat pada sub tahapan penyerahan LPSDK
tidak terdapat sanksi ketika Peserta Pemilu tidak melaporkan
dokumen LPSDK, sedangkan pada sub tahapan lainnya terdapat
sanksi ketika adanya pelanggaran oleh peserta pemilu baik
berupa sanksi administratife maupun sanksi pidana. Selain itu
juga diperlukannya sebuah aturan yang mengatur tentang
pemberian sanksi bagi Partai Politik yang tidak menyerahkan
pembukuan laporan dana kampanye bagi Partai Politik yang tidak
terpilih atau tidak memenuhi ambang batas perolehan suara.
Pelaporan dana kampanye sudah sepatutnya menjadi kewajiban
Peserta Pemilu untuk disampaikan kepada publik melalui KPU
sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam tahapan
pelaporan dana kampanye Pemilu 2019.
7. Pengawasan Tahapan Logistik Pemilu
Bawaslu Provinsi Kepulauan dan jajaran melakukan upaya
pencegahan baik koordinasi langsung dengan KPU melalui surat
himbauan dan surat intruksi kepada Bawaslu Kabupaten/Kota selama
pengawasan tahapan pendistribusian Logistik Pemilu 2019. Hal ini
dilakukan guna memastikan penerimaan logistik Pemilu dari Perusahaan
dapat termonitoring oleh Jajaran Pengawas dan diketahui
keberadaannya.
Pendistribusian seluruh surat suara sampai tingkat kabupaten/kota
yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Adi Perkasa Makassar sifatnya
kondisional, artinya jika surat suara sudah selesai di Packing dan masuk
kontainer maka hari itu juga pihak PT Adi Perkasa Makassar melalui jasa
Ekpedisi PT Meta Trans Perkasa saling berkoordinasi terkait dengan
jadwal kapal untuk kemudian dilakukan proses pengiriman ke masing-
masing wilayah kabupaten/Kota. Bawaslu Provinsi dan jajaran beserta
KPU Provinsi dan jajajaran beserta Stakeholder bersama-sama
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 123
melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap penerimaan Logistik
secara bertahap dari pihak ketiga.
Surat suara Pemilu 2019 telah diterima di masing-masing wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan akan
dilakukan pengawasan terhadap sortir dan pelipatan surat suara Pemilu,
Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengintruksikan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta menghimbau KPU Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung melalui surat Nomor: SP-
103/K.Bawaslu.BB/PM.00.01/III/2019 Hal Himbauan Penyortiran Surat
Suara Pemilu 2019 Tanggal 27 Maret 2019. Hal tersebut dilakukan guna
menghimbau KPU Kabupaten/Kota terkait dengan proses pelipatan surat
suara Pemilu agar dilakukan pengecekan kelayakan surat suara terlebih
dahulu sebelum dilakukan pelipatan surat suara, kemudian agar KPU
juga melakukan fungsi control dan pengawasan terhadap petugas atau
pegawai saat melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara dengan
tujuan mencegah terjadinya kesalahan prosedur penentuan surat suara
yang tidak layak/rusak.
7.1. Hasil Pengawasan Logistik
Pengawasan Penyortiran dan Pelipatan surat suara Pemilu
dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan jadwal yang sudah
ditentukan oleh KPU di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota.
Untuk mengetahui atas hasil pengawasan sortir surat suara yang
dilakukan oleh KPU dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut:
(Tabel 2.36. Kebutuhan Surat Suara Se Bangka Belitung +2% Per TPS)
KEBUTUHAN SURAT SUARA 2% PER TPS
JUMLAH DPRD DPRD DPRD DPRD
Jumlah DPR RI
KABUPATEN/KOTA DATA DPRD KAB KAB KAB KAB
TPS PPWP DPD RI DAPIL TOTAL
PEMILIH PROV KOTA KOTA KOTA KOTA
BABEL
DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 DAPIL 4
Pangkalpinang 529 135.368 138.286 138.286 138.286 138.286 37.216 25.436 40.865 34.769 691.430
Bangka Tengah 477 122.130 124.791 124.791 124.791 124.791 45.443 40.935 38.413 - 623.955
Bangka Selatan 548 127.652 130.206 130.206 130.206 130.206 48.099 28.659 16.593 36.856 651.031
Belitung 529 125.248 127.753 127.753 127.753 127.753 39.748 31.423 32.743 23.839 638.765
Belitung Timur 336 86.722 88.605 88.605 88.605 88.605 32.933 22.991 32.681 - 443.025
Bangka Barat 511 128.716 131.497 131.497 131.497 131.497 52.577 35.811 43.109 - 657.485
Bangka 870 206.733 211.275 211.275 211.275 211.275 58.108 53.080 48.139 51.948 1.056.375
JUMLAH 3.800 932.569 952.413 952.413 952.413 952.413 314.124 238.335 252.543 147.412 4.762.066
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 124
Tabel tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan total
kebutuhan surat suara Per TPS di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebanyak 4.762.066 dengan rincian masing-masing Dapil
antara lain: Dapil 1 Kotak Pangkalpinang sebanyak 691.430; Dapil 2
Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 623.955; Dapil 3 Kabupaten
Bangka Selatan sebanyak 651.031; Dapil 4 Kabupaten Belitung
sebanyak 638.765 dan Belitung Timur sebanyak 443.025; Dapil 5
Kabupaten Bangka Barat sebanyak 657.485 dan Dapil 6 Kabupaten
Bangka sebanyak 1.056.375. Sementara Jumlah Pemilih sebanyak
932.569 dan jumlah TPS sebanyak 3.800 se Provinsi Kepualuan
Bangka Belitung.
(Tabel 2.37. Surat Suara Yang Diterima Provinsi Kep. Bangka Belitung)
HASIL PENGAWASAN SURAT SUARA YANG DITERIMA
DPRD DPRD DPRD DPRD
Jumlah JUMLAH DPR RI
KABUPATEN/KOTA DPRD KAB KAB KAB KAB
TPS DPTHP2 PPWP DPD RI DAPIL TOTAL
PROV KOTA KOTA KOTA KOTA
BABEL
DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 DAPIL 4
Pangkalpinang 529 135.368 138.076 138.076 137.303 136.599 37.170 25.395 40.799 34.712 688.130
Bangka Tengah 477 122.130 125.166 121.532 125.423 124.983 45.461 40.984 38.351 0 621.900
Bangka Selatan 548 127.652 129.001 126.805 126.707 128.386 48.079 28.459 16.880 36.560 640.877
Belitung 529 125.248 128.524 127.761 127.410 128.718 39.647 31.647 32.829 23.958 640.494
Belitung Timur 336 86.722 89.240 89.579 89.905 91.055 32.947 23.644 32.825 0 449.195
Bangka Barat 511 128.716 132.433 131.001 132.184 132.068 52.543 35.862 42.898 0 658.989
Bangka 870 206.733 206.976 211.448 211.703 213.464 57.518 52.906 47.797 50.357 1.052.169
JUMLAH 3.800 932.569 949.416 946.202 950.635 955.273 313.365 238.897 252.379 145.587 4.751.754
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 125
(Grafik 2.19. Hasil Sortir Surat Suara Pemilu 2019 di Bangka Belitung)
6.000.000
5.000.000
4.000.000
4.762.066 4.751.754 4.724.032
3.000.000
2.000.000
1.000.000 27.722 42.731 4.697
-
Kebutuhan Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Surat Suara Yang Kondisi Baik Rusak Kurang Lebih
Bangka Diterima
Belitung
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Total 4.751.754 lembar surat suara yang disortir oleh KPU
Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diketahui
ada sebanyak 4.724.032 lembar surat suara dalam kondisi baik;
kemudian sebanyak 27.722 lembar surat suara yang rusak dan
sebanyak 42.731 lembar surat suara kurang serta sebanyak 4.697
lembar surat suara lebih.
Bawaslu Provinsi juga melakukan monitoring dan pengawasan
langsung ke wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung untuk memastikan berjalannya proses penyortiran surat
suara Pemilu dan kelengkapannya di jajaran KPU Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, tidak ada temuan pelanggaran yang
terjadi selama proses tahapan pendistribusian Logistik Pemilu 2019
berlangsung.
Pengawasan yang telah dilakukan dalam tahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan dan Pemungutan dan Perhitungan
Suara Pemilu 2019 masih terdapat beberapa permasalahan dan
kemudian ini dapat menjadi hambatan didalam kelancaran
pendistribusian logistik Pemilu. Seperti halnya dalam proses
pengadaan logistik surat suara Pemilu, hambatan yang dialami oleh
Bawaslu Provinsi adalah minimnya informasi yang diketahui dari
KPU Provinsi akibat dari kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh
KPU kepada pihak perusahaan, demikian juga sebaliknya
perusahaan juga minim memberikan informasi kepada KPU. Bukti
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 126
lemahnya koordinasi tersebut terlihat bahwa Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung lebih dahulu mengetahui terkait dengan
jadwal pencetakan surat suara Pemilu wilayah Babel dilakukan oleh
Perusahaan PT Adi Perkasa Makassar.
Bawaslu melakikan observasi langsung Bersama dengan jajaran
dalam mengawasi keamanan Gudang penyimpanan surat suara oleh
perusaan masih belum tepat sasaran, artinya Gudang penyimpanan
surat suara perusahaan PT Adi Perkasa Makassar masih belum
relevan baik /representatif karena PT ADI Perkasa Makassar tidak
menyiapkan ruangan khusus terhadap surat suara yang sudah
dipacking, selain itu surat suara juga tidak disusun dengan rapi dan
tidak dikelompokkan sesuai dengan kategori daerah pemilihannya.
Pendistribusian surat suara Pemilu 2019 Wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dilakukan melalui jasa Ekspedisi PT
Meta Trans Perkasa. Secara teknis PT Meta Trans Perkasa yang
akan melakukan pengiriman logistik hingga kedaerah
Kabupaten/Kota. Pengiriman logistik dilakukan dengan dua
alternative, yakni dengan menggunakan taransportasi laut dan
transportasi Udara. Pengiriman melalui transportasi laut Perusahaan
bekerjasama dengan PT Bangka Jaya Line (Wilayah Pulau Bangka)
dan PT Belitung Jaya Line (Wilayah Pulau Belitung) sementara
transportasi udara pihak ekspedisi akan melihat ketersedian
penerbangan dan melakukan koordinasi terlebih dahulu ke seluruh
maskapai dengan menyesuaikan penerbangan rute Jakarta-
Tanjungpandan. Dalam perjalannya masih terdapat beberapa
kendala, misalnya lamanya pengiriman logsitik yang dilakukan oleh
Pihak ketiga karena harus menyesuaikan jadwal kapal dan durasi
kedatangan logistik ke masing-masing wilayah Kabupaten/Kota.
Disamping itu diterimanya logistik Pemilu secara bertahap dan tidak
bersamaan sehingga berdampak pada keterlambatan didalam
proses pengepakan dan penyortiran surat suara itu sendiri.
Waktu penerimaan logistik surat suara Pemilu wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada table berikut ini:
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 127
(Tabel 2.38. Waktu penerimaan logistik surat suara Pemilu wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung)
Tempat
Wilayah Waktu Jasa
No Kedatangan
Kabupaten/Kota Kedatangan Transportasi
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 128
Pencetakan terhadap surat suara yang kurang dalam hal ini
Persahaan sebelumnya yakni PT Adi Perkasa Makassar tidak
sanggup untuk melakukan pencetakan surat suara ulang dengan
waktu yang tidak memungkinkan sehingga dengan demikian atas
inisiasi KPU RI bawasanya untuk surat suara yang kurang akan
dicetak oleh PT. Gramedia Cikarang Jakarta. Berdasarkan dengan
surat KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 231/PP.12.1-
SD/19/Prov.IV/2019 Hal Permohonan Pendampingan Monitoring
Pencetakan Suarat Suara Pemilu 2019 tanggal 13 April 2019
Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga pada saat itu
melakukan monitoring dan pengawasan langsung Terkait dengan
kekurangan surat suara Pemilu. Kondisi demikian juga akan menjadi
kendala karena kekurangan surat suara Pemilu diwilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung diterima pada tanggal 14 April 2019
atau H-3 pemungutan suara.
Kondisi Gedung dan lokasi menjadi perhatian terhadap
penyimpanan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara
(Gudang Logistik) daerah Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung karena masih dikhawatirkan tidak aman sehingga
dapat terjadinya kerusakan saat terjadinya bencana alam atau
kondisi alam saat terjadi hujan deras. Hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan terhadap perlengkapan logiritik Pemilu yang sudah
disediakan oleh masing-masing wilayah Kabupaten/Kota. Berikut
beberapa perlengkapan pemungutan suara yang mengalami
kerusakan:
(Tabel 2.39. Kerusakan Logistik Perlengkapan Pemungutan Suara)
Perlengkapan Yang kurang Jumlah Rusak/Cacat Kurang
Total
Kotak Suara 19.499 45 999
Biliki Suara 27.046 0 36
Tinta 7.572 0 8
Segel 395.076 0 28.338
Gembok dan Kunci 12.965 0 2.116
Sampul 225.899 0 2.715
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Bawaslu dan Jajaran telah melakukan berbagai proses
pengawasan tahapan logistik Pemilu dengan baik, karena Bawaslu
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 129
tetap melakukan koordinasi baik lisan maupun tertulis kepada KPU
terkait dengan perencanaan pendistribusian yang disusun oleh KPU.
Keberhasilan pengawalan pendistribusian logistik Pemilu di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, tentu dilakukan sesuai dengan jadwal
yang dilakukan oleh KPU dengan melibatkan pihak stakeholder
seperti kepolisian sebagai fungsi pengamanan, sehingga dengan
demikian Bawaslu secara berjenjang juga melakuan pengawasan
dan memastikan agar logistik tersebut diterima dalam kondisi baik
sesuai dengan tingkatannya, begitu juga pengawalan
dikembalikannya logistik usai perhitungan suara di tingakat TPS
selesai.
(Gambar 2.23. Ketua KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Anggota
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan Penerimaan Logistik
Surat Suara Pemilu 2019 di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang)
Pengawasan Logistik Pemilu 2019 telah melalui berbagai
proses yang panjang yang sudah diawasi oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dengan harapan kedepannya tahapan
logistik ini berjalan dengan baik untuk Pemilu dan Pilkada
mendatang, maka hal yang harus di evaluasi sebagai bahan dan
masukan guna perbaikan manajemen logistik pemilihan selanjutnya
diantaranya; Adanya penguatan koordinasi sesama penyelenggara
Pemilu antara KPU dan Bawaslu, kemudian diharapkan KPU lebih
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 130
terbuka dan lebih koorperatif dalam memberikan data maupun
informasi sebagai kebutuhan Pengawas guna mengkawal Pemilihan
agar berjalan sesuai dengan kententuan dan prosedural.
Daftar Pemilih harus di dievaluasi karena basis pengadaan
logistic tersebut tidak terlepas dari daftar Pemilih. Hal yang perlu
dilakukan KPU secara berjenjang kedepan adalah melakukan
kroscek ulang daftar pemilih di masing-masing wilayah agar
pembagian surat suara yang dilakukan oleh KPPS menjadi tepat
sasaran tidak terjadi kesalahan. Masih lemahnya pemahaan KPPS
dalam menerjemahkan aturan yang sudah ditetapkan pada saat hari
pemilihan berlangsung, dengan demikian perlu adanya
kesepahaman bersama oleh KPPS sehingga tidak terjadi kesalahan
pembagian surat suara kepada peserta Pemilu hal inidilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya Perhitungan Suara Ulang (PSU).
8. Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, Rekapitulasi Suara
Pemilu 2019
Pengawasan pada tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara,
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan
langsung melalui kegiatan supervisi dan monitoring pelaksanaan Pra dan
Pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Hal ini
dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan pelaksanaan
penyelenggaraan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara, serta
kelengkapan dan kesiapan distribusi logistik pemilu menjelang
pelaksanaan Pemilu 17 April 2019. Tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara merupakan tahapan penting yang harus di awasi
dengan baik oleh jajaran Pengawas Pemilu, hal ini dikarenakan tahapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara menjadi tahapan puncak dari
pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019. Eksistensi dari Bawaslu
sendiri sebagai lembaga negara yang diberikan kewenangan oleh
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, menuntut Bawaslu harus
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan Pemilihan Umum
Tahun 2019 dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang Undangan.
Demi terwujudnya penyelenggaraan Pemilu yang Luber dan Jurdil,
Bawaslu melakukan supervisi dan monitoring ke setiap wilayah
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 131
Kabupaten/Kota pada tanggal 13 – 19 April 2019. Supervisi dan
monitoring tersebut dilaksanakan menjelang Pra dan Pelaksanaan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Tujuan dari adanya
supervisi dan monitoring tersebut untuk memetakan dan mengiventarisir
kerawanan yang berpotensi muncul tekait dengan kerawanan pada saat
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, sehingga jajaran
Pengawas Pemilu dapat melakukan upaya pencegahan pelanggaran
dalam pelaksanaan tahapan tersebut.
Berdasarkan hasil supervisi dan monitoring yang telah dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Kep.Bangka Belitung dapat diketahui bahwa jajaran
Pengawas Pemilu tingkat Kabupaten/Kota hingga Pengawas TPS sudah
memiliki kesiapan untuk mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dan telah dibekali dengan
pemahaman yang baik berkaitan dengan teknis pengawasan dan disertai
dengan alat kerja pengawasan yang berbasis manual dan aplikasi untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan pengawasan tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara. Selain itu Bawaslu Provinsi sudah memastikan
bahwa pelaksanaan pendistribusian dan ketersedian logistik Pemilu pada
saat pelaksanaan Pemungutan Suara pada tanggal 17 April 2019 sudah
mencukupi dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-Undangan.
8.1. Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS
Berdasarkan Indeks Kerawanan pada tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, memang banyak terjadinya potensi kerawanan
pelanggaran pemilu yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Dalam hal ini
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan Jajaran Bawaslu
Kabupaten/Kota hingga TPS menemukan beberapa persoalan yang
terjadi dalam pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
Hal tersebut terlihat dari hasil rekapitulasi jumlah TPS yang
bermasalah pada pelaksanaan tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara antara lain sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 132
(Tabel 2.40. Rekapitulasi Jumlah TPS Bermasalah Pada Tahapan
Pemungutan Dan Penghitungan Suara)
No. Nama Kab/Kota Jumlah TPS Jumlah Jumlah yang tidak
yang yang terlesaikan di TPS
bermasalah terlesaikan
di TPS
1 Basel 27 27 0
2 Beltim 93 90 3 TPS PSU
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 133
untuk melaksanakan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan. Dengan
demikian bahwa hampir sebagian besar persoalan yang terjadi di
tingkat TPS dapat terselesaikan, ini terlihat dari 613 TPS yang
bermasalah, diantaranya 590 dapat terselesaikan di TPS dan tingkat
kecamatan.
8.2. Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS
Pasca pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara di TPS, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung masih
menemukan adanya 7 (tujuh) TPS yang berpotensi melaksanakan
Pemungutan dan Penghitungan Suara Ulang. Hal ini dikarenakan
adanya beberapa persoalan, dimana adanya pemilih yang tidak
terdaftar pada DPT dan DPTb, namun dengan menggunakan KTP El
di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung petugas KPPS
memberikan kesempatan kepada pemilih untuk menggunakan hak
pilihnya layaknya pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK), sehingga
persoalan tersebut memperlihatkan bahwa adanya pemahaman yang
keliru/salah berkenakan syarat penggunaan hak pilih.
Pemilih yang dapat menggunakan hak pilihnya pada saat
pemungutan suara adalah
a) Pemilih pada DPT merupakan pemilih yang terdaftar dalam
daftar pemilih yang ditetapkan oleh KPU dan diberikan 5
jenis suara suara yaitu PPWP, DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota
b) Pemilih DPTb merupakan daftar pemilih yang terdaftar
dalam DPT namun dengan keadaan tertentu tidak dapat
menggunakan suara di TPS, sehingga pemilih yang
bersangkutan harus memberikan suara di TPS lain sesuai
mekanisme yang tertuang dalam PKPU Nomor 37 Tahun
2018 tentang Perubahan PKPU Nomor 11 Tahun 2018
tentang Penyusunan Daftar Pemilih di Dalam Negeri Dalam
Penyelenggaraan Pemilu, pemilih DPT tersebut
mendapatkan surat suara sesuai dengan kategori pindah
memilih.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 134
c) Pemilih DPK merupakan pemilih yang tidak terdaftar di DPT
dan DPTb namun memenuhi syarat sebagai pemilih dengan
prasyarat pemilih tersebut hanya dapat memberikan
suaranya di TPS sesuai dengan alamat domisili
KTP/Identitas kependudukan dan mendapatkan 5 jenis surat
suara.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan jajaran Pengawas
Pemilu terdapat 7 TPS yang berpotensi PSU yang tersebar di
beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung
diantaranya terdiri dari sebagai berikut :
a) Kabupaten Bangka Barat, Kecamatan Tempilang, Desa
Sangku TPS 4 untuk jenis pemilihan PPWP, DPR RI, DPD
RI, DPRD Provinsi. Bahwa terdapat 11 orang pemilih tidak
terdaftar pada DPT dan DPTb di TPS 4 memilih
menggunakan KTP-El luar Provinsi Kep. Bangka Belitung
(tidak sesuai dengan alamat TPSnya) sehingga dilakukan
PSU pada tanggal 27 April 2019 sebagaimana dimaksud
dalam SK KPU Bangka Bangka Barat Nomor: 47/HK.03.1-
Kpt/1905/KPU-Kab/IV/2019;
b) Kabupaten Bangka Tengah, Kecamatan Pangkalan Baru,
Desa Air Mesu TPS 4 jenis pemilihan PPWP , dan Desa
Beluluk TPS 10 jenis Pemilihan PPWP, DPR RI, DPD RI dan
DPRD Prov. Permasalahannya untuk di Desa Air Mesu TPS
4 terdapat 8 orang pemilih tidak terdaftar pada DPT dan
DPTb di TPS4 memilih menggunakan KTP-El luar (tidak
sesuai dengan alamat TPSnya), dan untuk di Desa Beluluk
TPS 10 bahwa terdapat 3 orang pemilih tidak terdaftar pada
DPT dan DPTb di TPS 10 memilih menggunakan KTP-El
luar (tidak sesuai dengan alamat TPSnya). 2 orang pemilih
ber-KTP dari Kab. Bangka Barat diberikan 4 surat suara
(PPWP, DPR RI, DPD RI dan DPRD Prov) oleh KPPS, dan 1
orang pemilih berKtp dari Medan diberikan surat suara untuk
PPWP sehingga dilakukan PSU pada tanggal 27 April 2019
sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Bangka Bangka
Tengah Nomor : 047/PL.01.4-Kpt/1904/KPU-Kab/IV/2019
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 135
Tentang Perubahan Keputusan KPU Kabupaten Bangka
Tengah Nomor : 045/PL.01.4-Kpt/1904/KPU-Kab/IV/2019;
c) Kota Pangkalpinang, Kecamatan Gerunggang, Kelurahan
Kacang Pedang TPS 4 jenis pemilihan PPWP. Bahwa
terdapat 9 orang pemilih tidak terdaftar pada DPT dan DPTb
di TPS 4 memilih menggunakan KTP-El luar (tidak sesuai
dengan alamat TPSnya) sehingga dilakukan PSU tanggal 27
April 2019 sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Kota
Pangkalpinang Nomor : 124/HK.03.1-Kpt/1971/KPU-
Kot/IV/2019;
d) Kabupaten Belitung Timur, Kecamatan Gantung Desa
Lenggang TPS 4 dan 9 untuk jenis Pemilihan PPWP, dan
Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Pembaharuan TPS 8 jenis
pemilihan PPWP . Bahwa permasalahannya di TPS 4
terdapat 10 pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih tidak
menggunakan A5 namun hanya menggunakan KTP El luar
yang dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 4 Lenggang,
Kecamatan Gantung, Belitung Timur, dan TPS 9 terdapat 1
pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih tidak menggunakan
A5 namun hanya menggunakan KTP El luar yang
dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 9 Lenggang,
Kecamatan Gantung, Belitung Timur. Lalu untuk di TPS 8
Desa Pembaharuan, Kecamatan Kelapa Kampit terdapat
permasalahan 11 pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih
tidak menggunakan A5 namun hanya menggunakan KTP El
luar yang dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 8
Pembaharuan Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur.
Hal ini mengakibatkan dilakukannya PSU tanggal 27 April
2019, sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Kabupaten
Belitung Timur Nomor: 69/HK.03.1-Kpt/1906/KPU-
Kab/IV/2019.
Data tersebut menjelaskan bahwa terdapat 7 TPS yang
dilakukan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di
karenakan adanya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb,
namun diberikan kesempatatan memilih dengan menggunakan KTP
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 136
El di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung, sehingga persoalan
tersebut menjadi salah potensi dilaksanakan PSU di beberapa
wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum, Pasal 372 huruf d, yang menyatakan
bahwa pemungutan suara wajib diulang apabila petugas Pengawas
TPS menemukan adanya pemilih yang tidak memiliki KTP El dan
tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, sehingga atas dasar tersebut
jajaran Pengawas Pemilu menyampaikan hasil pengawasan kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota dan diteruskan kepada Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung selanjutnya melakukan
koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk memastikan KPU
Kabupaten/Kota mengeluarkan Keputusan KPU berkenaan dengan
pelaksanaan Pemungutan Suara, hal ini dikarenakan proses
pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara tidak
dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang tertuang dalam
Peraturan Perundang-Undangan. Sesuai dengan hasil identifikasi
dan hasil pengawasan terdapat 7 TPS yang berpotensi
melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) antara lain 2 TPS di
Kabupaten Bangka Tengah, 1 TPS di Kota Pangkalpinang, 3 TPS di
Belitung Timur, dan 1 TPS di Kabupaten Bangka Barat.
Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 4 (empat)
Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung secara serentak
akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2019, pelaksanaan PSU
tersebut dilaksanakan atas dasar dikeluarkan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota berkenaan dengan pelaksanaan Pemungutan Suara
Ulang (PSU).
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung memberikan intruksi
kepada Bawaslu Kabupaten/Kota hingga Pengawas TPS yang
melaksanakan PSU untuk dapat mengawasi pelaksanaan
Pemungutan Suara Ulang (PSU) agar dapat terlaksana dengan baik
dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan.
Dalam hal ini Bawalsu tidak hanya memberikan intruksi saja kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota, melainkan melakukan monitoring secara
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 137
langsung ke 4 (empat) wilayah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Hasil monitoring yang dilaksanakan di 4 (empat) wilayah
Kabupaten/Kota dapat diketahui bahwa pelaksanaaan Pemungutan
Suara Ulang dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai ketentuan
Peraturan Perundang Undangan, hanya saja Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung melihat bahwa terjadinya penurunan yang cukup
signifikan berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam penggunaan
hak pilih, hal ini dapat terlihat dari formulir model C7 (daftar hadir)
yang berada di TPS.
8.3. Temuan saat Rekapitulasi Perolehan Suara
Tanggal 18 April 2019 hingga 04 Mei 2019 merupakan jadwal
dari tahapan rekapitulasi perolehan suara ditingkat Kecamatan.
Penghitungan suara di TPS yang telah selesai akan direkapitulasi
per Desa/Kelurahan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Tahap
yang berlangsung ini juga diawasi oleh Panwaslu Kecamatan di
seluruh Kabupaten/Kota.
Hasil pengawasan ditingkat Panwaslu Kecamatan melihat
terdapat beberapa persoalan ditingkat Kecamatan terutama yang
dialami oleh para saksi Peserta Pemilu yang hadir dalam
pelaksanaan rekapitulasi. Saksi menginformasikan bahwa terjadi
penggelembungan suara sehingga dalam membuktikan kebeneran
informasi tersebut, PPK membuka kembali kota suara saat
rekapitulasi di tingkat kecamatan berdasarkan persetujuan Panwaslu
Kecamatan. Perstiwa ini hampir terjadi diseluruh kecamatan se
Bangka Belitung di 996 TPS, dan 262 Desa/Kelurahan dengan
jumlah total C1 Plano yang dicek kembali saat pembukaan kotak
suara adalah sebanyak 1.595 C1 Plano. Berikut rincian dari
pembukaan kotak suara untuk mencocokan C1 Plano dan sertifikat
salinan milik Panwaslu, PPK, dan Saksi Peserta Pemilu:
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 138
(Grafik 2.20. Jumlah C1 Plano yang dibuka kembali ditingkat Kecamatan)
468
430
348
204
145
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 139
(Gambar 2. 24. Kegiatan Pengawasan Rapat Pleno Rekapitulasi dan
Penetapan Hasil Perolehan Suara Tingkat Provinsi di Sahid Hotel)
Hasil pencermatan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
menemukan adanya ketidaksesuaian antara pengguna hak pilih
pada setiap jenis pemilihan. Ketidaksesuaian pengguna hak pilih
terjadi hampir di setiap wilayah Kabupaten/Kota, pesoalan tersebut
pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya ketelitian dari KPU
Kabupaten/Kota dalam proses singkronisasi data antara data pemilih
dengan data penggunaan hak pilih pada semua jenis pemilihan.
Sebagian besar KPU Kabupaten/Kota hanya terfokus pada
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara. Pada dasarnya
kesesuaian antara penggunaan hak pilih juga menjadi persoalan
penting, dikarenakan penggunaan hak pilih menjadi rangkaian dari
proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat
Provinsi, Bawaslu ditemukan adanya ketidaksesuaian antara
penggunaan hak pilih pada semua jenis pemilihan yang terdiri dari
sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 140
a) Kabupaten Bangka
Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih DPTb dengan
selisih 3 orang pemilih pada kolom data pemilih DPTb
antara PPWP sejumlah 1.339 pemilih yang berbeda
dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi sebanyak
1.333 pemilih.
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 1 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPT antara PPWP sejumlah 166.555 pemilih yang
berbeda dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi
sebanyak 166.556 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 1 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPTb antara DPR RI sejumlah 705 dan DPD RI
sejumlah 706 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 2 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPK antara DPRD Provinsi sejumlah 8.798 pemilih
dengan PPWP, DPR RI, DPD RI sejumlah 8.800
pemilih.
b) Kabupaten Belitung
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih DPTb
dengan selisih 2 orang pemilih pada kolom pengguna
hak pilih DPTb antara DPR RI sejumlah 511 dan DPD
RI sejumlah 513 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK pada 4 jenis Pemilih
yakni PPWP sejumlah 2.141, DPR RI sejumlah 2.119,
DPD RI sejumlah 2.120, DPRD Provinsi sejumlah 2.118
pemilih.
-
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 141
c) Kabupaten Bangka Selatan
Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPTb pada 4 jenis Pemilih yakni PPWP
sejumlah 652, DPR RI sejumlah 526, DPD RI sejumlah
532, DPRD Provinsi sejumlah 525 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih jenis kelamin laki – laki sejumlah 2.823 dan
perempuan sejumlah 2.960 untuk pemilihan PPWP.
Jumlah ini berbeda dengan DPR RI, DPD RI, DPRD
Provinsi yakni laki – laki sejumlah 2.826 dan perempuan
sejumlah 2.957 pemilih;
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih kolom
pengguna hak pilih DPT untuk 4 jenis pemilihan yakni
pemilihan PPWP sejumlah 105.861, DPR RI sejumlah
105.860, DPD RI sejumlah 105.855, dan DPRD Provinsi
sejumlah 105.859 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPTb dengan selisih 1 orang
pemilih antara DPR RI sejumlah 388 dengan DPD RI
pemilih sejumlah 387 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK antara PPWP pada
kolom jenis kelamin laki – laki berjumlah 2.823 dan
perempuan berjumlah 2.960 dengan DPR RI, DPD RI,
dan DPRD Provinsi jenis kelamin laki – laki sejumlah
2.826 dan perempuan 2.957 pemilih.
d) Bangka Tengah
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPT dengan selisih 79 orang
pengguna hak pilih DPT antara PPWP sejumlah
101.700 dengan DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi
sejumlah 101.779;
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 142
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK selisih 7 orang pemilih
antara PPWP sejumlah 4.099 pemilih dengan DPR RI,
DPD RI, dan DPRD Provinsi sejumlah 4.106 pemilih;
e) Bangka Barat
Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPTb di 4 jenis pemilihan yakni PPWP
sejumlah 812, DPR RI sejumlah 695, DPD RI sejumlah
694, DPRD Provinsi sejumlah 665 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPK pada 4 jenis pemilihan yakni PPWP
sejumlah 2.998 pemilih, DPR RI sejumlah 2.989 pemilih,
DPD RI sejumlah 2.994 pemilih, dan DPRD Provinsi
sejumlah 2.989 pemilih;
Kolom pengguna hak pilih
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPT dengan selisih 1 orang pemilih
yakni antara DPRD Provinsi sejumlah 108.694 pemilih
dengan DPR RI, DPD RI, dan PPWP sejumlah 108.695
pemilih;
- Terdapat perbedaan penggunaan hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPK terjadi untuk 4 jenis pemilihan
yakni PPWP sejumlah 2.985 pemilih, DPR RI sejumlah
2.972 pemilih, DPD RI sejumlah 2.974 pemilih, dan
DPRD Provinsi sejumlah 2.970 pemilih.
f) Belitung Timur
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPT dengan selisih sejumlah
136 pemilih yakni antara PPWP berjumlah 72.797
pemilih dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi
berjumlah 72.933 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPTb dengan selisih
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 143
sejumlah 5 orang pemilih antara DPR RI sejumlah 484
dengan DPD RI sejumlah 279;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK dengan selisih sejumlah
5 orang pemilih yakni antara PPWP yang berjumlah 534
dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi berjumlah 529
pemilih.
g) Kota Pangkalpinang
Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan data pemilih pada kolom data
pemilih DPTb pada 4 jenis pemilih yakni PPWP
berjumlah 2.705, DPR RI 2.263, DPD RI 2.313, DPRD
Provinsi berjumlah 2.302 pemilih;
- Terdapat perbedaan data pemilih pada kolom data
pemilih DPK pada 4 jenis pemilih yakni PPWP
berjumlah 8.333, DPR RI 8.352, DPD RI 8.351, DPRD
Provinsi berjumlah 8.357 pemilih;
Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPT pada 4 jenis pemilihan yakni
PPWP berjumlah 105.395, DPR RI 105.465, DPD RI
105.464, DPRD Provinsi berjumlah 105.464 pemilih;
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPTb antar pemilihan DPR RI dan
DPD RI dengan selisih 2 orang pemilih yakni untuk DPR
RI berjumlah 1.129 pemilih dan DPD RI berjumlah 1.127
pemilih;
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPK pada 4 jenis pemilihan yakni
PPWP berjumlah 8.291, DPR RI 8.294, DPD RI 8.294,
DPRD Provinsi berjumlah 8.300 pemilih.
Jumlah di atas telah ditindaklanjut oleh KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung selama proses rekapitulasi perolehan suara tingkat
Provinsi berlangsung. Meskipun begitu, pelaksanaan rekapitulasi ini
juga yang terdiri sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 144
a. Pada saat Rekapitulasi tingkat Provinsi Kep. Bangka
Belitung, KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan
pembetulan terhadap kolom data pemilih Disabilitas pada
DB1. KPU Kabupaten/Kota untuk dituliskan kembali di DC1.
KPU tingkat Provisni Kep. Bangka Belitung, dengan
mengikuti SK DPTHP-2 Hasil perbaikan kedua nomor
265/PL.01.2-BA/19/Prov/XII/2018 oleh KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung terhadap Data Pemilih Disabilitas tingkat
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
b. Terdapat pergeseran suara sah calon menjadi suara sah
Partai Politik yaitu Calon dari Partai Golkar untuk Pemilihan
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Dapil 1 Kota
Pangkalpinang atasnama Djunaidi Thalib SE, M. Si nomor
urut 1 sebesar 294 suara sah calon, dikarenakan Calon
tersebut meninggal dunia. Maka suara sah calon sebesar
294 suara sah dipindahkan menjadi suara Partai Politik
Golkar sebelumnya sebesar 1.353 suara sah untuk
Pemilihan DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Dapil 1 Kota
Pangkalpinang, menjadi 1.647 suara sah partai politik
Golkar.
8.4. Partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019 di bangka
belitung
Pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
yang telah berlangsung terlihat secara akumulatif tingkat partisipasi
masyarakat dalam penggunaan hak pilih pada jenis pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden dinilai sangat baik dan mencapai 83%
atau setara dengan 975.042 Pemilih yang menggunakan hak pilihnya
pada saat pelaksaan pemungutan suara di TPS. Tingkat partisipasi
pemilih tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini :
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 145
(Grafik 2.21. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan PPWP)
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 146
(Grafik 2.22. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan Anggota
DPR RI Dapil Prov. Kep. Bangka Belitung)
86%
84%
84% 84% 85% 84% 83%
82%
80%
81%
78% 78%
76%
74%
Basel Beltim Babar Bateng Bangka Belitung P.Pinang
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Garis besar presentase partisipasi pemilih pada jenis pemilihan
anggota DPR dengan jenis pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
tidak mengalami perbedaan yang sangat signifikan dimana
Kabupaten Bangka Barat masih menjadi wilayah yang partisipasi
pemilihnya paling tinggi, hanya saja tingkat partisipasi pemilih di
wilayah Kota Pangkalpinang pada jenis pemilihan anggota DPR
mengalami penurunan berkisar 1%, dimana presentase partisipasi
pemilih menjadi 78% yang memberikan suara pada jenis pemilihan
anggota DPR di TPS.
Partisipasi pemilih antar jenis pemilihan tidak lah mengalami
perbedaan yang sangat signifikan dan hampir rata-rata mengalami
kesamaan dalam presentase. Terjadinya penurunan tersebut
biasanya disebabkan karena adanya perbedaan jumlah pemilih pada
jenis pemilihan. Hal ini dikarenakan terdapat tiga elemen jenis
pemilih antara lain Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), sehingga
jumlah pemilih pada setiap elemen jenis pemilihan itu memiliki jumlah
pemilih yang berbeda terutama pada pemilih DPTb. Hal ini
dikarenakan pemilih tersebut tidak mendapat 5 (lima) kertas suara,
melainkan disesuaikan dengan kategori pindah memilih, sehingga
tingkat partisipasi pemilih dalam setiap jenis pemilihan belum tentu
memiliki kesamaan.
Tingkat partisipasi pemilih pada setiap jenis pemilihan tidak lah
mengalami perbedaan dan rata-rata itu hampir memiliki kesamaan.
Hal ini juga dapat terlihat dari tingkat partisipasi pemilih pada jenis
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 147
pemilihan anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung,
antara lain sebagai berikut :
(Grafik 2.23. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan Anggota
DPD RI Dapil Prov. Kep. Bangka Belitung)
85%
84% 85%
83% 84% 84% 84% 83%
82%
81% 81%
80%
79%
78% 78%
77%
76%
75%
Basel Beltim Babar Bateng Bangka Belitung P.Pinang
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Grafik di atas memperlihatkan bahwa presentase partisipasi
pemilih pada jenis pemilihan anggota DPD RI tidak terdapat
perbedaan antara jenis pemilihan anggota DPR RI. Ini
memperlihatkan tingkat partisipasi pemilih pada tiap-tiap jenis
pemilihan pada Pemilu 2019 tidak mengalami perbedaan yang
sangat signifikan dan tingkat partisipasinya hampir sama, termasuk
pada jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Secara umum tingkat partisipasi pemilih sudah dinilai sangat baik
dalam pelaksanaan tahapan pemungutan suara. Meningkatnya
partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 menjadi salah bukti bahwa
tingkat kesadaran masyarakat terkait dengan partisipasi dalam
pelaksanaan Pemilu dinilai sudah sangat baik dan sesuai dengan
harapan bersama yaitu KPU, Bawaslu, Pemerintah, dan seluruh
eleman masyarakat, dimana dalam hal ini masyarakat menjadi salah
satu kunci penentu suksesnya penyelenggaran Pemilihan Umum,
dikarenakan pada hakikatnya Pemilu adalah sarana kedaulatan
rakyat menjadi bagian dari negara demokrasi, yaitu dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
8.5. Perolehan Suara di Bangka Belitung pada Pemilu 2019
Hasil pengawasan yang telah dilakukan dapat diketahuai bahwa
proses pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dapat berjalan dengan baik meskipun adanya beberapa persoalan
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 148
yang timbul dalam proses pelaksanaan tahapan terutama berkaitan
dengan ketidaksesuaian pengguna hak pilih. Namun persoalan
tersebut dapat terlesaikan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku.
Hasil pengawasan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara di tingkat Provinsi Kep. Bangka
Belitung terdiri sebagai berikut :
(Diagram 2.1. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan PPWP sesuai
dengan Formulir model DC.1-PPWP)
2 Prabowo
Subianto -
Sandiaga Paslon Nomor
Salahudin Uno 1 Jokowi - Urut 1 : 495.729
Paslon Nomor
37% Ma'ruf Amin
Urut 2 : 288.235
63%
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 149
dan Calon pada jenis pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR-RI) Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung. Adapun hasil
rekapitulasi perolehan suara tersebut terdiri dari sebagai berikut :
(Grafik 2.24. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan Anggota DPR RI
sesuai dengan Formulir model DC.1-DPR)
180000
160000
140000
120000
169644
100000
80000
101681
60000
83447
75153
58426
40000
37524
36554
34280
19227
16029
14830
20000
13193
12084
4639
3722
1735
0
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 150
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pada jenis
pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) Dapil
Provinsi Kep. Bangka Belitung terdiri dari sebagai berikut :
(Grafik 2.25. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan Anggota DPD RI
sesuai dengan Formulir model DC.1-DPD)
120000
100000
102752
80000
84535
60000 6962171588
40000 5733156003
48309
20000 31550
19706 24335 2461114823 145481998219440
0
Andri
Suharto
Hamzah
Darmansyah Husein
Noorhari Astuti
Zaidan
Saidi KM
Eka Mulya Putra
Ernawan Rebuin
Ade Sumiati
Herry Erfian
Alexander Fransiscus
Bahar Buasan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 151
kursi anggota DPD RI Dapil Provisi Kep. Bangka Belitung antara lain
adalah Darmasyah Husein, Ust. Zuhri M. Syazali, Alexander
Fransiscus, dan Hudarni Rani. Dalam hal ini sebagaimana ketentuan
Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilahan Umum,
Provinsi Kep. Bangka Belitung memperoleh 4 (empat) alokasi kursi
calon anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Penetapan calon terpilih anggota DPD RI akan dilakukan penetapan
berdasarkan perolehan suara tertinggi, yang akan ditetapkan SK
Penetapan Calon Terpilih oleh KPU Republik Indonesia.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung telah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara sah Partai Politik dan Calon anggota DPRD
Provinsi. Adapun hasil penghitungan perolehan suara yang telah
dilakukan oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung antara lain
sebagai berikut :
(Tabel 2.41. Hasil Perolehan Suara Sah Parpol dan Calon pada Jenis
Pemilihan Anggota DPRD Provinsi Per Dapil sesuai dengan Formulir model
DC.1-DPRD Provinsi)
JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARPOL DAN CALON (DPRD PROVINSI)
DAPIL I
DAPIL II DAPIL III
(PANGKAL DAPIL IV DAPIL V DAPIL VI
NO NAMA PARPOL (BATENG) (BASEL)
PINANG) (BELITUNG- (BABAR) (BANGKA)
BELTIM) ALOKASI ALOKASI ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI ALOKASI KURSI : 9 KURSI : 7 KURSI : 10
KURSI :
KURSI : 7 KURSI : 6
6
3 PDI-P 19745 26845 22642 31798 19214 32952
10 PPP 14837 6684 10729 14379 7748 17647
2 GERINDRA 11508 8928 11712 18875 10287 16946
4 GOLKAR 8951 18772 13552 25056 8615 21795
14 DEMOKRAT 7764 4504 14931 8917 11313 8861
8 PKS 7612 2942 4312 8565 8238 10978
5 NASDEM 6613 6726 3689 10531 14999 14872
16 PBB 4536 797 3255 10948 6340 2142
13 HANURA 4296 1272 940 6994 3664 1106
12 PAN 4203 5992 1245 5647 4598 12428
7 BERKARYA 3451 1159 2264 3225 2039 2615
9 PERINDO 3026 1793 2251 5981 3085 5560
1 PKB 2633 5310 4810 6740 1247 6682
11 PSI 899 188 121 1109 194 461
19 GARUDA 578 170 328 667 212 371
20 PKPI 118 48 32 190 52 294
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 152
Hasil pengawasan yang telah dilakukan pada saat pelaksanaan
Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara pada
jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi yang tersebar di 6 (enam)
daerah pemilihan di Provinsi Kep. Bangka Belitung dapat diketahui
bahwa PDI-P unggul dalam perolehan suara sah Partai Politik dan
Calon di setiap Daerah Pemilihan di Provinsi Kep. Bangka Belitug,
secara akumulatif jumlah perolehan suara dari setiap Dapil di
Provinsi Kep. Bangka Belitung berjumlah sebesar 153.196 suara,
sedangkan perolehan suara paling rendah yaitu PKPI yang hanya
berjumlah 734 suara.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 153
Tahapan pemungutan dan penghitungan Suara merupakan
tahapan puncak yang yang tidak terlepas dari beberapa persoalan
rumit yang muncul sebagai bagian dari dinamika dalam pelaksanaan
pungut hitung. Pada dasarnya tahapan pungut hitung merupakan
tahapan akhir dari proses pelaksaan tahapan penyelenggaran
Pemilu 2019 sebelum pelaksanaan penetapan calon terpilih. Perlu
diketahui bahwa terdapat beberapa dinamika yang terjadi dalam
proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara antara
lain adalah kurangnya pemahaman secara teknis dan kurannya
ketelitian dari Penyelenggara Pemilu yaitu KPPS berkenaan dengan
proses pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara
di TPS, sehingga persoalan tersebut secara tidak langsung dapat
menghambat proses penyelenggaraan tahapan pemungutan dan
penghitungan suara. Pada dasarnya kurangnya pemahaman petugas
KPPS diakibatkan kurangnya penguatan kapasitas dan kapabilitas
penguasaan teknis pelaksanaan tahapan oleh jajaran KPU, sehingga
persoalan tersebut kemudian berdampak pada pelaksanaan
Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Permasalahan dalam tahapan pemungutan dan penghitungan
suara tidak hanya sebatas itu saja, melainkan pada saat
pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara terdapat 2
(dua) keberatan yang disampaikan oleh saksi Partai Demokrat dan
Saksi Paslon PPWP nomor urut 2 An. Prabowo Subianto - Sandiaga
Salahudin Uno. Keberatan yang disampaikan oleh saksi Partai
Demokrat berkenaan dengan keberatan yang mempertanyakan
kenapa proses perbaikan penggunaan hak pilih tidak diselesai pada
saat rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota, selain itu juga saksi tidak
akan menandatangani berita acara dari KPU, dan akan
mengumpulkan bukti-bukti kecurangan dan menyelesaikan di
ketingkat yang lebih lanjut. Disamping itu juga saksi paslon nomor
urut 2 An. Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno menyatakan
keberatan terhadap berita acara yang dietetapkan oleh KPU pada
saat pelaksanaan pleno penetepan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 154
Penetapan hasil penghitungan perolehan suara di tingkat
Provinsi terdapat beberapa elemen masyarakat yang melakukan aksi
demonstrasi di Kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung. Demonstrasi tersebut pada dasar menjadi salah wujud
ketidakpuasan mereka terhadap hasil penghitungan perolehan suara
yang ditetapkan oleh KPU. Para demontrasi menyampaikan bahwa
mereka menolak hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh
KPU, mereka berasumsi bahwa terjadinya penggelembungan suara
pada saat proses rekapitulasi, selain itu adanya dugaan
penghilangan hak pilih, serta adanya kecurangan pemilu yang terjadi
pada saat pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan
suara, dan mereka memperlihatkan adanya ketidakpercayaan
mereka terhadap Bawaslu. Berkaitan dengan persoalan tersebut
Bawaslu sudah melaksanakan fungsi pengawasan dan pencegahan
secara maksimal dalam proses pelaksanaan tahapan, berdasarkan
dengan hasil pengawasan belum ditemukannya adanya indikasi
kecurangan seperti yang disangkakan oleh massa demonstrasi, serta
belum adanya laporan yang diterima oleh Bawaslu berkenaan
dengan pelanggaran pemilu baik itu penggelembungan suara,
penghilangan hak pilih, ataupun persoalan lainnya yang disangkakan
oleh para demonstrasi.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan evaluasi
singkat terhadap proses pengawasan dan pelaksanaan tahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara, yakni sebagai
berikut:
a. Kurangnya penguasan dan pemahaman KPPS berkaitan
dengan teknis pelaksanaan tahapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS terutama berkaitan dengan
pemberian surat suara kepada pemilih DPT, DPTb, dan
DPK, sehingga persoalan tersebut berujung pada
pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 4 (empat)
wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung,
hal ini dikarenakan KPPS memperbolehkan adanya pemilih
yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, namun
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 155
melakukan penggunaan hak pilih dengan menggunakan KTP
El di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung.
b. Keterbatasan waktu yang terbatas dalam proses
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
menjadi salah satu persoalan yang hampir terjadi di setiap
TPS di Provinsi Kep. Bangka Belitung. Hal ini dikarenakan
batas waktu pelaksanaan rekapitulasi yang sangat terbatas,
dimana pelaksanaan proses pemungutan dan rekapitulasi
hanya dilaksanakan satu hari saja yaitu pada tanggal 17
April 2019 dan adanya perpanjangan batas waktu
pelaksanaan rekapitulasi sampai pada pukul 12.00 Wib pada
tanggal 18 April 2019 tanpa ada jeda dalam proses
pelaksanaan rekapitulasi, sebagaimana surat edaran
Mahkamah Konstitusi. Hal ini kemudian memperlihatkan
bahwa dengan tenggat waktu yang sangat terbatas
membuat kinerja KPPS menjadi tidak maksimal, dimana
dalam hal ini KPPS harus melakukan rekapitulasi pada 5
(lima) jenis pemilihan yang berbeda, sehingga membutuhkan
waktu sangat panjang dalam pelaksanaan tahapan ini.
Ketidaktelitian petugas KPPS salah satunya disebabkan
karena hampir rata-rata proses pelaksanaan rekapitulasi
berlangsung sampai larut malam dan selesai pada pagi
harinya yaitu tanggal 18 April 2019, sehingga persoalan ini
menyebabkan kurangnya ketelitian dari petugas KPPS,
sehingga pada saat dilapangan banyak terjadinya kesalahan
jumlah suara, kesalahan penulisan dari model C1. Plano ke
C1. Hologram. Selain itu banyak petugas KPPS dan
Pengawas TPS yang kelelahan dikarenakan proses
rekapitulasi yang sangat panjang dan dilakukan tanpa jeda.
Dengan demikian ke depan diperlukannya pertimbangan
terhadap perpanjangan jadwal tahapan pada saat
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan di TPS, agar
pelaksanaan tahapan dapat terlaksana dengan baik dan
maksimal serta sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang Undangan.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 156
c. Tidaknya adanya kepastian jumlah logistik surat suara yang
di distribusikan ke setiap TPS, sehingga pada saat
pelaksanaan pemugutan suara banyak yang mengalami
kekurangan surat suara pada tiap-tiap jenis pemilihan, selain
itu masih ditemukannya surat suara yang tertukar antar
daerah pemilihan, sehingga persoalan ini secara tidak
langsung menghambat proses pelaksanaan pemungutan
suara di TPS. Seharusnya KPU harus melakukan pemetaan
terhadap kebutuhan surat suara di tiap-tiap TPS beserta
surat suara cadangan. Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan kepastian terhadap ketepatan dan kepastian
jumlah ketersedian suarat suara di TPS, sehingga
pelaksanaan pemungutan suara di tingkat TPS dapat
terlaksana dengan baik serta sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Sebelum pelaksanaan tahapan Rapat Pleno Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kabupaten/Kota, seharusnya KPU harus melakukan
penyandingan data terlebih dahulu terutama berkaitan
dengan kesesuaian data pemilih dan penggunaan hak pilih
pada setiap jenis pemilihan, sehingga ketika ditemukannya
ketidaksingkronan/tidak sesuai, KPU Kabupaten/Kota dan
Bawaslu Kabupaten/Kota dapat melakukan penyandingan
data terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penetapan di
tingkat Kabupaten/Kota, sehingga ketika persoalan
ketidaksesuaian data pemilih dan penggunaan hak pilih
terjadi, maka KPU dan Bawaslu dapat melakukan analisa
dan penyelesaian di tingkat Kabupaten/Kota.
9. Pengawasan Pentepan Calon Terpilih dan Perolehan Kursi Partai
Politik Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
Proses “mencari wakil rakyat” yang sangat panjang dalam Pesta
Demokrasi tersebesar sepanjang sejarah akhirnya telah sampai pada
penghujung tahapan Pemilu yang tak kalah penting yaitu penetapan calon
terpilih khusus bagi anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Penetapan calon terpilih anggota DPRD provinsi, Partai Politik Peserta
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 157
Pemilu didasarkan pada perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu di
suatu daerah pemilihan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak yang
diperoleh masing-masing calon anggota DPRD provinsi di satu daerah
pemilihan yang tercantum pada surat suara.
Sebagaimana diamanahkan dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilu, dalam pasal 420 dijelaskan bahwa Penetapan
perolehan jumlah kursi tiap Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah
pemilihan dilakukan dengan ketentuan:
a) penetapan jumlah suara sah setiap Partai Politik Peserta Pemilu
di daerah pemilihan sebagai suara sah setiap partai politik.
b) membagi suara sah setiap Partai Politik Peserta Pemilu
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bilangan, pembagi
1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan. ganjil 3; 5; 7; dan
seterusnya.
c) hasil pembagian sebagaimana dimaksud diurutkan berdasarkan
jumlah nilai terbanyak.
d) nilai terbanyak pertama mendapat kursi pertama, nila terbanyak
kedua mendapat kursi kedua, nilai terbanyak ketiga mendapat
kursi ketiga, dan seterusnya sampai jumlah kursi di daerah
pemilihan habis terbagi.
Metode di atas dikenal dengan metode Sainte Lague Murni yang
akan diterapkan dalam menentukan perolehan kursi Partai Politik.
Menurut Triono (2017) Sainte Lague murni, metode sainte lague ini dalam
melakukan penghitungan suara bersifat proporsional yaitu tidak ada
pembedaan dan tidak memihak apakah itu partai kecil ataupun partai
besar. Metode konversi suara ini mempengaruhi jumlah kursi setiap
parpol yang lolos ke DPR. Metode sainte lague murni menerapkan
bilangan pembagi suara berangka ganjil seperti, 1, 3, 5, 7, 9, dan
seterusnya. Metode sainte lague ini dalam melakukan penghitungan
suara bersifat proporsional yaitu tidak ada pembedaan dan tidak memihak
apakah itu partai kecil ataupun partai besar
KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung secara teknis telah melakukan
rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan calon terpilih bagi
Anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 12 Agustus
219 di Hotel Santika, Bangka Tengah. Untuk DPRD Provinsi Kep. Bangka
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 158
Belitung terdapat 6 Daerah Pemilihan dan 45 kursi dengan rincian
sebagai berikut:
a) Dapil Babel 1 Kota Pangkalpinang sebanyak 7 kursi
b) Dapil Babel 2 Bangka Tengah sebanyak 6 kursi
c) Dapil Babel 3 Bangka Selatan sebanyak 6 kursi
d) Dapil Babel 4 Belitung dan Belitung Timur sebanyak 9 kursi
e) Dapil Babel 5 Bangka Barat sebanyak 7 kursi
f) Dapil Babel 6 Bangka sebanyak 10 kursi
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 159
10 4 7
KURSI KURSI KURSI
6 1 5
KURSI KURSI KURSI
PBB
PPP Partai Nasdem
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 160
- Golkar 1 kursi atasnama H. Marsidi H. Satar
- PPP 1 kursi atasnama Tony Purnama
d) Dapil 4 Belitung dan Belitung Timur 9 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Taufik Mardin dan Junaidi Rachman
- Golkar 1 kursi atasnama Yoga Nuriswan
- Gerindra 1 kursi atasnma Beliadi
- PPP 1 kursi atasnama Hellyana
- PBB 1 kursi atasnama Eka Budiartha
- Nasdem 1 kursi atasnama Zakarni
- Demokrat 1 kursi atasnama Rudi Hartono
- PKS 1 kursi atasnama H. Erwandi
e) Dapil 5 Bangka Barat 7 kursi:
- PDIP 1 kursi atasnama Ariyanto
- Nasdem 1 kursi atasnama H. Sukirman
- Demokrat 1 kursi atasnama Arbiyanto
- Golkar 1 kursi atasnama Heryawandi
- PKS 1 kursi atasnama Bong Ming Ming
- PPP 1 kursi atasnama H. Azwar Helmi
f) Dapil 6 Bangka 10 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Herman Suhadi dan Rustamsyah
- Golkar 2 kursi atasnma Hendra Apollo dan Firmansyah Levi
- PPP 1 kursi atasnama Amri Cahyada
- Gerindra 1 kursi atasnama H. Jawarno
- Nasdem 1 kursi atasnama Ir. Agung Setiawan
- PAN 1 kursi atasnama Matzan
- PKS 1 kursi atasnama H. Aksan Visyawan
- Demokrat 1 kursi atasnama Ranto Sendhu=
Persoalan yang serius tidak terdapat dalam proses rapat pleno
penetapan perolehan kursi dan calon terpilih Anggota DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung, akan tetapi dalam proses menuju penetapan terdapat
beberapa gugatan Perolehan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah
Konstitusi terkait dengan hasil perolehan suara.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 161
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung serta jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota terkait dengan
pelaksanaan pemilu serentak tahun 2019 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Penyelenggaran pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara
keseluruhan telah mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dari
beberapa pelaksanaan pemilu sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi awal
dugaan pelanggaran sehingga Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajara Pengawas Pemilu dapat melakukan upaya investigatif dan preventif
dengan cepat untuk menindaklanjutinya sesuai dengan petunjuk yang ada
dalam Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku. Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam penyelenggaran Pemilu Tahun 2019 di Bangka
Belitung berupaya untuk mengoptimalisasi pengawasan dan pencegahan
terhadap pelanggaran Pemilu melalui sosialisasi, pengawasan langsung, dan
koordinasi antar lembaga hal ini ditujukan agar terciptanya situasi
kondusifitas atau minim pelanggaran menjelang maupun pasca pelaksanan
pemilu serentak tahun 2019. Secara kelembagaan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawas Pemilu yang
diamanatkan oleh Undang-Undang telah diselenggarakan hingga tingkat TPS.
2. Inovasi Dan Peningkatan Eksistensi Melalui “Dulang Pengawasan Pemilu”
Pada pemilu serentak tahun 2019, Bawaslu meluncurkan program “Dulang
Pengawasan”. Dalam kaitannya pengambilan ide Program “Dulang
Pengawasan” yang digagas oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 162
merupakan sebuah program yang ingin menyatukan fungsi pencegahan, dan
pengawasan Bawaslu beserta Jajarannya bersama masyarakat berbasis
kearifan lokal atau potensi lokal.
Secara terperinci, terdapat 5 program teknis yang diimplementasikan selama
tahapan pemilu berjalan sampai dengan pungut hitung. Pertama, Forum
Warga, kegiatan ini merupakan upaya teknokratik dengan mengunakan
pendekatan top down Bawaslu hadir ditengah-tengah konstituen guna
mensosialisasikan tahapan pemilu, kegiatan ini diimplementasikan yang
didalamnya terdapat diskusi interaktif antara Bawaslu dan masyarakat.
Kedua, Pojok Pengawasan Pemilu Partisipatif, kegiatan ini berorientasi
kepada pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu sesuai dengan pasal
98 ayat 1 Undang Undang 7 Tahun 2017. Ketiga, Jelajah Pengawasan
Terpadu, kegiatan di implementasikan melalui pengawasan secara langsung
yang diwujudkan melalui monitoring ke Bawaslu Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Keempat, Gempar ( Gerakan Masyarakat
Pengawasan Partisipatif ), kegiatan ini di realisasikan melibatkan seluruh
stake holder penyelenggaran pemilu tahun 2019 di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kegiatan ini juga melibatkan seluruh elemen masyarakat
untuk bersama-sama terlibat dalam melakukan pengawasan di setiap
tahapan pemilu. Kelima, Sadar Pengawasan, secara yuridis kegiatan ini
diwujudkan sesuai dengan pasal 448 Undang-undang 7 Tahun 2017 yang
melibatkan partisiapasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Implementasi
program ini memberikan dampak positif dalam upaya mewujudkan pemilu
yang berkualitas melalui upaya pengawasan dan pencegahan yang maksimal
di seluruh tingkatan jajaran pengawas pemilu.
3. Pelaksanaan pengawasan Bawaslu Tahun 2019
Pelaksanaan pengawasan bawaslu pada pemilu serentak tahun 2019 telah
efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan dan menciptakan kualitas pemilu
yang baik di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan data Bawaslu
Provinsi terdapat 4 temuan pelanggaran dan 4 laporan selama tahapan
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 163
pemilu 2019 berjalan. Ini menandakan implementasi inovasi program
berjalan dengan baik dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan.
Masyarakat lebih berani memberikan informasi awal (dugaan pelanggaran)
kepada pengawas pemilu di tingkat jajaran Kecamatan. Kasus politik uang di
Kabupaten Belitung Timur merupakan salam satu yang informasi awalnya
didapatkan dari masyarakat. Selain itu, kasus netralitas aparatur sipil negara
di lingkungan birokrasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga
merupakan informasi awal dugaan pelanggaran dari masyarakat melalui
status facebook. Antusiasme masyarakat dalam pencegahan pemilu semakin
mempermudah Bawaslu dalam melakukan investigasi terhadap dugaan
pelanggaran tersebut. Temuan pelanggaran lainnya adalah adanya 2519 alat
peraga kampanye yang melanggar zona dilarang karena tidak sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku. Beberapa kasus diatas
merupakan otimalisasi pengawasan dan pencegahan bawaslu di tingakat
Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh tahapan pemilu telah berjalan dengan
baik dan maksimal.
B. REKOMENDASI
1. Memanfaatkan Pengawasan Berbasis IT
Bawaslu merekomendasikan seluruh jajaran di tingkat hirarkis paling
bawah seperti Panwaslu Desa, Pengawas TPS untuk proaktif dalam
memanfatkan teknologi maupun semua program berbabasis IT yang
dirumuskan oleh Bawaslu Republik Indonesia yang dapat menunjang
pengawasan pemilu di tingkatan paling rendah.
2. Merumuskan Inovasi Pengawasan Yang Bersifat Teknokratik.
Upaya ini dapat dilaksanakan melalui kajian riset yang bersifat top down
untuk melihat gambaran dan pemetaan dinamika yang berorientasi
kepada kebijakan program yang sesuai dengan konteks lapangan dan
kebutuhan Bawaslu dalam upaya pencegahan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 164
3. Melakukan Kerjasama Lintas Lembaga Yang Dianggap Memberikan
Dampak Positif Terhadap Upaya Pencegahan.
Kerjasama stake holder dan lintas lembaga yang dianggap dapat
memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pelaksanaan pemilu.
Selain itu pelibatan Lembaga lain dalam pengawasan menjadi sangat
penting dikarenakan tidak semua hal teknis tahapan dan dugaan
pelanggaran dapat di jangkau pengawasan pemilu yang lebih minim dari
pada peserta pemilu.
4. Merumuskan juknis terkait dengan investigasi dan penanganan temuan
hasil pengawasan.
Tata cara dan mekanisme menjadi sangat penting sebagai landasan
melaksanakan proses investigasi yang tidak diatur di dalam peraturan
perundang-udangan serta aturan teknis lainnya, untuk itu Bawaslu harus
dapat membuat juknis SOP yang sesuai dengan pokok masalah dan tidak
bertentangan dengan aturan lainnya.
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 165
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI FOTO DAN VIDEO
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 166
1. Dokumentasi Pengawasan Verifikasi Partai Politik
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 167
3. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Pencalonan DPD RI dan DPRD
Provinsi
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 168
5. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Kampanye Perencanaan dan
Pengadaan Logistik
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 169
7. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan
Rekapitulasi Suara
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 170
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 171