Anda di halaman 1dari 175

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Divisi Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam rangka Pemilihan Umum Tahun 2019 telah disetujui dan
disahkan sebagai bukti penyelesaian Laporan Akhir.

Yang Mengesahkan:

KOORDIV. PENGAWASAN, HUMAS DAN HUBAL


BAWASLU PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

ANDI BUDI YULIANTO

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 I


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, karena berkat
rahmat, hidayah dan innayah-Nya pada kesempatan ini kami masih diberikan
kemampuan, kekuatan dan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan
laporan akhir Divisi Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019 yang
diselenggarakan khususnya di Provinsi Kep. Bangka Belitung.

Laporan akhir pengawasan ini kami susun sebagai bentuk tanggungjawab


dan bentuk informasi kepada khalayak publik dari pelaksanaan pengawasan
terhadap hasil pengawasan yang telah Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
laksanakan. Kami berharap apa yang dijabarkan dalam laporan akhir
pengawasan ini, bisa dipergunakan sebagaimana mestinya dan bisa menambah
pengetahuan pembaca terutama masalah kepemiluan khususnya dalam hal
pengawasan pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota
DPR, DPD dan DPRD Tahun 2019 Provinsi Kep. Bangka Belitung. Baik dalam
upaya pencegahan maupun proses penindakan pelanggaran yang terjadi saat
tahapan berlangsung.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini mungkin
masih banyak yang harus diperbaiki, maka dari itu saran dan masukan yang
sifatnya membangun dari seluruh pihak sangat kami harapkan agar kedepannya
lebih baik lagi.

Pangkalpinang, 20 Juli 2019

Tim Penyusun

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 II


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ----------------------------------------------------------------------------------------------- i


KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------------------------ ii
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM --------------------------------------------------------------------------------------------- 1
B. TUJUAN LAPORAN ----------------------------------------------------------------------------------------------- 3
C. LANDASAN HUKUM --------------------------------------------------------------------------------------------- 3
D. SISTEMATIKA LAPORAN ---------------------------------------------------------------------------------------- 5
BAB II PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU DAN PENCEGAHAN PELANGGARAN 7
A. MEMETAKAN POTENSI KERAWAN PEMILU DI BABEL------------------------------------------------- 7
B. STRATEGI PENCEGAHAN PELANGGARAN---------------------------------------------------------------- 15
C. INOVASI PENGAWASAN PARTISIPATIF--------------------------------------------------------------------- 18
D. PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU---------------------------------------------------------------------------- 46
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN -------------------------------------------------------------------------------------------------- 162
B. REKOMENDASI------------------------------------------------------------------------------------------------ 164
LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 III
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Pada tanggal 17 April 2019, seluruh masyarakat Indonesia telah
melaksanakan perhelatan akbar pesta demokrasi yaitu melaksanakan
Pemilihan Umum. Menurut Undang Undang No 7 Tahun 2017 , Pemilu
adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam konteks
demokrasi di Indonesia, Pemilu merupakan mekanisme terpenting untuk
memfasilitasi kompetisi politik secara damai dan tertib dalam rangka
menghasilkan pemerintahan yang memiliki legitimasi.
Penyelenggaran Pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara
keseluruhan telah mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dari
beberapa pelaksanaan Pemilu sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya partisipasi pemilih di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Dengan kata lain, kualitas demokrasi dan penyelenggaran Pemilu
telah berjalan sesuai dengan harapan dan amanat perundang-undangan
yang berlaku.
Secara kelembagaan, berbagai upaya dilaksanakan Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya mewujudkan Pemilu yang
berkualitas sesuai dengan prinsip bebas, rahasia, jujur, dan adil. Upaya
inovatif lainnya yang dirumuskan oleh Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dengan hadirnya program “Dulang Pengawasan Pemilu”. Dalam
kaitannya pengambilan ide Program “Dulang Pengawasan” yang digagas
oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan sebuah program
yang ingin menyatukan Fungsi Pencegahan, dan Pengawasan Bawaslu
beserta Jajarannya bersama masyarakat berbasis kearifan lokal atau potensi
lokal.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 1


Dulang merupakan sebuah wadah makanan yang digunakan saat
pelaksanaan Nganggung yaitu saat perayaan hari – hari besar umat islam.
Nganggung adalah budaya masyarakat Bangka yang sudah membudaya,
tetap dilaksanakan oleh masyarakat di Bangka secara turun - temurun.
Dulang dibawa saat Nganggung dan ditutupi tudung saji setengah bulat
besar bewarna merah dan dibawa oleh masyarakat ke masjid ketika
ada acara hari besar keagamaan, menyambut tamu kehormatan dan
acara selamatan orang meninggal. Makanan yang disajikan diatas dulang
berupa buah - buahan dan makanan khas daerah Bangka Belitung seperti
lepet, ketupat, lempah ikan, lempah ayam dan lempah darat.
Dari sisi pengawas Pemilu, Bawaslu berkeinginan menggunakan lambang
dulang sebagai suatu wadah bagi persemaian ide dalam Pengawasan Pemilu
Partisipatif. Pengawasan Pemilu Partisipatif adalah amanah Undang –
Undang Nomor 7 Tahun 2017 yakni Bawaslu berkewajiban untuk
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mengawal proses dari pesta
demokrasi.
Dulang dalam pengawasan Pemilu menjadi dasar dengan aspek filosofis
yang terkandung yaitu makna kebersamaan dan kekeluargaan pada saat
digunakan dulang dalam Nganggung. Bawaslu melihat hal tersebut
merupakan sebuah persamaan dasar diadakannya pengawasan Pemilu
partisipatif yakni Kebersamaan Kebersamaan dan Kekeluargaan, Rasa
Saling Memiliki Terhadap Demokrasi dan Pemilu. Pemilu bukan hanya
menjadi tanggung Jawab KPU, dan Bawaslu saja, Pemilu merupakan
tanggung jawab bersama bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia
khususnya pada daerah yang katanya sudah “Melek Politik” ini yaitu Bangka
Belitung.
Secara terperinci, terdapat 5 program teknis yang diimplementasikan
selama tahapan Pemilu berjalan sampai dengan pungut hitung. Pertama,
Forum Warga, kegiatan ini merupakan upaya teknokratik dengan
mengunakan pendekatan top down Bawaslu hadir ditengah-tengah
konstituen guna mensosialisasikan tahapan Pemilu. Kedua, Pojok
Pengawasan Pemilu Partisipatif, kegiatan ini berorientasi kepada pelabatan
masyarakat dalam pengawasan Pemilu sesuai dengan pasal 98 ayat 1
Undang Undang 7 Tahun 2017. Ketiga, Jelajah Pengawasan Terpadu,
kegiatan di implementasikan melalui pengawasan secara langsung yang

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 2


diwujudkan melalui monitoring ke Bawaslu Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Keempat, Gempar ( Gerakan Masyarakat
Pengawasan Partisipatif ), kegiatan ini di realisasikan melibatkan seluruh
stake holder penyelenggaran Pemilu tahun 2019 di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kegiatan ini juga melibatkan seluruh elemen masyarakat
untuk bersama-sama terlibat dalam melakukan pengawasan di setiap
tahapan Pemilu. Kelima, Sadar Pengawasan, secara yuridis kegiatan ini
diwujudkan sesuai dengan pasal 448 Undang-undang 7 Tahun 2017 yang
melibatkan partisiapasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.
Pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2019 di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
peraturan perundang-udangan yang berlaku. Penguatan kelembagaan yang
tersirat didalam peraturan perundang-undangan Pemilu menghasilkan ouput
dan impact yang baik terhadap pelaksanaan Pemilu. Hal ini, dapat dilihat
dengan kondusifitas pelaksanaan Pemilu, tidak adanya gelojak konflik baik
secara vertikal maupun horizontal selama tahapan Pemilu berjalan.
B. TUJUAN LAPORAN
Laporan ini disusun merupakan hasil pengawasan yang dilaksanakan
oleh Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Bawaslu
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahapan
Pemilu serentak tahun 2019. Laporan ini bertujuan memberikan gambaran
secara terperinci inovasi yang dilakukan Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota di
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, laporan ini
memberikan gambaran secara teknis pelaksanaan pengawasan pemilihan
umum tahun 2019.
C. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan laporan akhir hasil pengawasan pada Pemilihan
Umum Tahun 2019, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung mendasarkan
pada landasan hukum yang digunakan dalam seluruh tahapan Pemilihan
Umum Tahun 2019 yaitu sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
2. Peraturan Bawaslu RI Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan
Perbawaslu Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengawasan, Pemungutan
dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum;

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 3


3. Peraturan Bawaslu RI Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengawasan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan
Hasil Pemilihan Umum;
4. Peraturan Bawaslu RI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Perbawaslu Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye
Pemilihan Umum;
5. Peraturan Bawaslu RI Nomor 30 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Perencanaan, Pengadaan, dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggara Pemilihan Umum;
6. Peraturan Bawaslu RI Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Dana Kampanye Pemilihan Umum;
7. Peraturan Bawaslu RI Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;
8. Peraturan Bawaslu RI Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan
Umum;
9. Peraturan Bawaslu RI Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
Selain mendasarkan pada peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum
sebagai dasar upaya pengawasan di setiap tahapan Pemilihan Umum Tahun
2019, juga memadankan dengan peraturan perundang-undangan lainnya
yaitu Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) sebagai pedoman dalam
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019. Berikut
beberapa PKPU yang dijadikan pedoman adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penyusunan Daftar
Pemilih di Dalam Negeri dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2019 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program,
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019;

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 4


3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan
Suara dalam Pemilihan Umum;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam
Pemilihan Umum;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye
Pemilihan Umum;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye
Pemilihan Umum;
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
D. SISTEMATIKA LAPORAN
Dalam menyusun laporan akhir hasil pengawasan pada Pemilihan Umum
Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung, maka Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung memedomani Surat Instruksi Bawaslu RI tanggal 11 Juni 2019
Nomor 1085/K.Bawaslu/PM.00.00/6/2019 Tentang Penyusunan Laporan
Akhir Hasil Pengawasan Pemilu 2019. Adapun Sistematikan pada
penyusunan laporan ini yakni sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN adalah pengantar berupa gambaran singkat
terkait pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Kep. bangka
Belitung, dan meliputi tujuan pembuatan laporan serta landasan hukum
yang menyertai pelaksanaan pengawasan Pemilu Tahun 2019.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 5


2. BAB II PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU DAN PENCEGAHAN
PELANGGARAN Berisikan pengawasan tahapan pemutakhiran data dan
daftar pemilih, tahapan verifikasi partai pollitik, tahapan pencalonan calon
DPD, DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung, tahapan kampanye, tahapan
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara, tahapan dana kampanye, tahapan pemungutan,
penghitungan dan rekapitulasi suara. Setiap bab berisikan sub-sub bab,
terdiri dari poin pelaksanaan pengawasan berisikan kerawanan-
kerawanan dan perencanaan pengawasan, kegiatan pengawasan,
pencegahan, aktivitas pengawasan, hasil-hasil pengawasan, temuan,
rekomendasi, tindaklanjut rekomendasi, dinamika dan permasalahan
serta evaluasi pelaksanaan pengawasan.
3. BAB III PENUTUP Berisikan sub bab kesimpulan dan saran atas
berjalannya proses pengawasan tahapan Pemilu Tahun 2019 di Bangka
Belitung.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 6


BAB II
PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU DAN PENCEGAHAN PELANGGARAN

A. MEMETAKAN POTENSI KERAWANAN PEMILU DI BABEL


Pencegahan pelanggaran pemilu memerlukan ketajaman kajian serta
analisis secara mendalam dengan mendasarkan pada data dan pengalaman
empiris praktik penyelenggaraan pemilu atau pilkada sebelumnya di masing-
masing daerah. Kajian dan analisis ini dikenal oleh pengawas pemilu sebagai
identifikasi Indeks kerawanan Pemilu (IKP) dan Pemetaan TPS Rawan.
IKP 2019 bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik, sehingga
dapat memberikan kekuatan bagi jajaran pengawas pemilu dan publik untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu yang berlangsung ataupun yang
akan datang, sedangkan pemetaan TPS rawan sebagai upaya sebelum hari
pemungutan suara dalam mencegah terjadi pelanggaran dalam tahapan
pemungutan dan penghitungan suara. Meski semua TPS memiliki potensi
kerawanan masing-masing, namun penting untuk mendapatkan TPS dengan
kerawanan tinggi untuk menentukan fokus dan strategi pencegahan yang lebih
kuat.
Dasar dalam melaksanakan identifikasi Indeks Kerawanan Pemilu dan
Pemetaan TPS Rawan ada pada pasal 98 ayat (1) Undang – Undang Nomor 7
Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Harapan identifikasi kerawanan ini tidak
hanya sebatas informasi kepada publik saja melainkan segala bentuk potensi
kerawanan dapat diantisipasi, diminimalisir, dan dicegah. Pendekteksian tingkat
kerawanan dilakukan dengan cara mengidentifikasi ciri, karakteristik, dan
kategori kerawanan dari berbagai wilayah yang akan melangsungkan Pemilu.
1. Indeks Kerawanan Pemilu 2019
Bawaslu RI dalam Buku Indeks Kerawanan Pemilu 2019 menjelaskan
bahwa IKP 2019 ini, secara umum bertujuan untuk mencapai beberapa hal
berikut: (1) Menyajikan analisis dan rekomendasi kebijakan berbasis riset dan
data kepemiluan; (2) Dasar dalam merumuskan kebijakan, program, dan
strategi pengawasan Pemilu; dan (3) Instrumen deteksi dini (early warning
instrument) dan (4) pencegahan dari potensi kerawanan Pemilu.1

1
Bawaslu RI, Indeks Kerawanan Pemilu 2019, Jakarta: Bawaslu RI, hlm 9.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 7


IKP 2019 menitikberatkan pada 4 (empat) dimensi utama yang dijadikan
sebagai alat ukur yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu yang
demokratis, berkualitas, dan bermartabat. Keempat dimensi tersebut, adalah:
(a) Konteks Sosial Politik, (b) Penyelenggaraan Pemilu yang Bebas dan Adil,
(c) Kontestasi, dan (d) Partisipasi. Dalam menerjemahkan konsep kerawanan
Pemilu, IKP dibagi ke dalam 4 dimensi, 16 subdimensi, 40 subsubdimensi,
dan 100 indikator. Dalam melakukan kategorisasi kerawanan dilakukan
dengan mendasarkan pada aspek pendukung dan penghambat dalam proses
pelaksanaan Pemilu 2019. 2
(Tabel 2.1. Dimensi dan Subdimensi IKP 2019)
DIMENSI SUB DIMENSI
Keamanan
Otoritas Penyelenggara Pemilu
KONTEKS SOSIAL POLITIK
Penyelenggara Negara
Relasi Kuasa Ditingkat Lokal
Hak Pilih
PENYELENGGARAAN Kampanye
PEMILU YANG BEBAS DAN Pemungutan Suara
ADIL Adjudikasi Keberatan Pemilu
Pengawasan Pemilu
Hak Politik Terkait Gender
KONTESTASI Representasi Minoritas
Proses Pencalonan
Partisipasi Pemilih
Partisipasi Partai
PARTISIPASI
Partisipasi Kandidat
Partisipasi Publik
(Sumber: Bawaslu RI, 2019)
IKP yang disusun dalam beberapa tahapan dari bulan Juni hingga
September 2018. Tahapan tersebut meliputi: (a) Tahapan Konstruksi,
bertujuan untuk mengevaluasi instrumen IKP sebelumnya, menemukan, dan
menentukan teori yang relevan serta sesuai dalam konteks Pemilu Serentak
tahun 2019; (b) Tahapan Instrumentasi, bertujuan untuk menyusun
instrumen, melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen (try-out research
instrument), serta menentukan bobot faktor; (c) Tahapan Lapangan,
bertujuan untuk mengumpulkan data dengan melibatkan Bawaslu provinsi
dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang berjumlah 548 orang, dan

2
Dikutip dari Ringkasan Eksekutif Summary IKP 2019, Bawaslu RI Tahun 2018, hlm 6.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 8


terakhir (d) Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan. Sementara itu, analisis
IKP dihitung dengan menggunakan pendekatan kuantitatif secara
menyeluruh berdasar data yang diperoleh di lapangan. Konsep yang
digunakan adalah data driven, yaitu hasil indeks sangat ditentukan oleh data
yang ada di lapangan –bukan berdasar persepsi enumerator atau pun
narasumber. Formulasi perhitungan bobot dihitung secara hierarki dengan
kerangka CFA (Comfirmatory Faktor Analysis), yang biasa digunakan untuk
menganalisis variabel unidimensional dari suatu variabel konstruk pada
analisis SEM (Structural Equation Modeling). Pada hasil akhir identifikasi
kerawanan ini adalah dengan ditemukannya kerawanan yang dipetakan
terbagi menjadi 3 yaitu kerawanan rendah dengan skors IKP 0-33,00,
kerawanan Sedang 33,01 – 66,00, kerawanan tinggi 66,01 – 10.00 . 3
Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan Provinsi yang pada setiap
penyusunan IKP Pilkada maupun Pemilu menjadi Provinsi yang dikatakan
kondusif dengan kerawan sedang. Pada pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 ini,
Provinsi Kep. Bangka Belitung secara akumulatif memiliki keranan yang
sedang dibanding dengan 33 Provinsi lain di Indonesia. Adapun grafik hasil
pemetaan kerawanan di 34 Provinsi Se – Indonesia adalah sebagai berikut:
(Grafik 2.1. IKP 2019 Seluruh Provinsi Se Indonesia)

(Sumber: Bawaslu RI, 2019)

3
Ibid, hlm 7.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 9


IKP 2019 untuk tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung dapat dilihat secara
rinci yakni sebagai berikut:
(Tabel 2. 2. IKP 2019 Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung)
DIMENSI SKORS IKP KATEGEORI
Konteks Sosial Politik 39.14 Kerawanan Sedang
Penyelenggaraan Kerawanan Sedang
Pemilu Yang Bebas 47.98
Dan Adil
Kontestasi 46.38 Kerawanan Sedang
Partisipasi 43.22 Kerawanan Sedang
Total Ikp Babel 44.18 Kerawanan Sedang
(Sumber: Bawaslu RI, 2019)
Pasca penyusunan IKP 2019, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
melakukan rencana pencegahan pelanggaran meskipun data IKP 2019
menjelaskan bahwa Provinsi Kep. Bangka Belitung masuk dalam kategori
rawan sedang dan tetap potensi kerawanan cenderung mudah terjadi dan
perlu mendapatkan perhatian serta antisipasi.
Tahapan Pemilu 2019 memiliki kerawanan yang merupakan gambaran
secara spesifik hasil dari pemetaan IKP 2019 ini, yakni sebagai berikut:
a) Tahapan Subverifikasi Partai Politik
1) Kepengurusan Ganda
2) Data ganda internal parpol;
3) Data ganda antar parpol;
4) Data anggota yang tidak memenuhi syarat
b) Tahapan Data Pemilih
1) Data Pemilih Ganda;
2) Elemen Data Pemilih Tidak Lengkap;
3) Pemilih Kehilangan Hak Pilih (EKTP);
4) Pemilih Khusus Lapas;
5) Petugas Pantalih tidak melakukan coklit;
6) Hasil Sinkronisasi DP4 dengan DPT terakhir;
c) Tahapan Pencalonan
1) Dokumen palsu;
2) Tata Cara Prosedur oleh KPU;
3) Calon tidak memenuhi syarat;
4) Akses Dokumen;
5) Politik Uang Pada Pemberian Dukungan DPD;

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 10


6) Dukungan ganda DPD;
7) Manipulasi dukungan DPD;
d) Kampanye
1) Netralitas Pihak Terkait yang diatur dalm UU 7 Tahun 2017;
2) Politik Uang;
3) Kampanye diluar jadwal;
4) Kampanye Menjelekan Unsur SARA;
5) Kampanye di tempat ibadah;
e) Tahapan Logistik
1) Logistik Pemilu yang tidak tepat prosedur, tepat jumlah, dan tepat
sasaran;
2) Aspek keamanan dalam proses pencetakan, pendistribusian, dan
penyimpanan di gudang;
3) Proses penyortiran dan pelipatan surat suara;
4) Penjadwalan terhadap waktu pendistribusian logistik hingga ke
daerah;
f) Tahapan Dana Kampanye
1) Sumber dan besaran dana kampanye;
2) Penggunaan Anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMD,
dan BUMDes;
3) Tidak melaporkan kelebihan sumbangan kepada KPU dan/atau
tidak menyererahkan kelebihan sumbangan kepada Kas Negara;
g) Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
1) Distribusi logistik terlambat;
2) Logistik tidak sesuai dengan spesifikasinya;
3) Surat Suara Tertukar;
4) Tidak ada fasilitas di TPS bagi pemilih disabilitas;
5) Tidak ada TPS di Lapas bagi pemilih Napi;
6) Adanya indikasi penggelembungan suara di TPS;
7) Adanya indikasi penggelembungan dan pengurangan suara di
TPS;
8) Money Politics, intimidasi, black campaign, perusakan surat suara;
9) Pemilih DPTb diberikan surat suara seperti halnya pemilih DPT;
10) Lokasi, waktu, prosedur, saksi, KPPS dan keamanan yang tidak
sesuai dengan ketetuan;

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 11


11) Ketidaksesuaian antara data pemilih dengan penggunaan hak
pilih;
12) Ketidaksesuaian antara surat suara terpakai dengan daftar hadir
Tahapan yang berlangsung dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 menjadi
early warning system untuk Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajaran Pengawas Pemilu di seluruh tingkatan terutama pada beberapa
tahapan yang diprioritaskan memiliki potensi kerawanan tinggi seperti data
ganda dan keterpenuhan hak pilih pada tahapan data pemilih, politik uang,
dan keterlibatan pihak yang dilarang dalam kampanye, manipulasi perolehan
suara, kampanye diluar jadwal pada tahapan kampanye dan pemungutan,
penghitungan suara, serta kerawanan pada dokumen syarat calon pada
tahapan pencalonan.
2. Identifikasi TPS Rawan Pra Pemilu 2019
Pemetaan TPS rawan ini menjadi cara bagi Pengawas Pemilu untuk
mencegah terjadinya pelanggaran dan kecurangan di TPS. Berangkat dari
pemetaaan TPS rawan ini pengawas pemilu dapat menyusun atau
menyiapkan rencana dan langkah-langkah taktis serta strategis dalam upaya
pencegahan terjadinya pelanggaran dan kecurangan di TPS yang telah
didentifikasi sejak awal. Pengawas pemilu dapat melibatkan semua
stakeholder pemilihan untuk terlibat dalam upaya pencegahan tersebut.
Bawaslu perlu menyusun instrumen yang digunakan sebagai standar dalam
menyusun peta TPS rawan. Instrumen penyusunan peta TPS rawan ini
disusun sebagai panduan bagi jajaran pengawas pemilu dalam melakukan
identifikasi TPS rawan dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.4
(Tabel 2.3. Variabel dan indikator Penyusunan TPS Rawan)

NO VARIABEL INDIKATOR

1. Penggunaan 1. Terdapat Pemilih DPTb dalam TPS


Hak
Pilih/Hilangnya 2. Terdapat Pemilih DPK dalam TPS
hak pilih
3. TPS dekat rumah sakit
4. TPS dekat perguruan tinggi

5. TPS dekat lembaga pendidikan (pesantren/asrama)

2. Kampanye 6. Terdapat praktik pemberian uang atau barang pada

4
Dikutip dari Instrument Penyusunan TPS Rawan Pemilu 2019, Bawaslu RI Tahun 2019, hlm 1.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 12


masa kampanye di TPS
7. Terdapat praktik menghina/menghasut diantara
pemilih terkait isu agama, suku, ras dan golongan di
sekitar TPS.
3. Netralitas 8. Petugas KPPS berkampanye untuk peserta Pemilu

4. Pemungutan 9. TPS berada di dekat posko/rumah tim kampanye


Suara peserta Pemilu
10. Terdapat Logistik/perlengkapan pemungutan suara
mengalami kerusakan untuk di TPS
(Sumber: Bawaslu RI, 2019)
Kerawanan dapat dibaca melalui tiga kategori kerawanan yaitu rawan 1,
rawan 2 dan rawan 3. Rawan 1 artinya sebuah TPS yang dipetakan punya 1-
2 indikator. Rawan 2 artinya TPS yang dipetakan punya 3-5 indikator, dan
Rawan 3 yaitu TPS yang dipetakan mempunyai 6-10 indikator, yakni sebagai
berikut:
(Tabel 2.4. TPS Rawan Dalam Jumlah Indikator)
Seluruh
Jumlah
Nama Jumlah TPS Rawan Rawan Rawan
No Seluruh TPS
Kabupaten/Kota TPS Rawan 1 2 3
Rawan
(%)
1 Bangka 871 15.38% 134 133 1 0
2 Belitung 529 64.84% 343 335 8 0
3 Bangka Selatan 548 44.53% 244 198 42 4
4 Bangka Tengah 477 75.05% 358 349 9 0
5 Bangka Barat 511 57.34% 293 269 24 0
6 Belitung Timur 336 74.70% 251 226 25 0
7 Pangkalpinang 531 56.69% 301 299 2 0
Jumlah Total 3,803 50.59% 1,924 1,809 111 4
Persentase Perkategori Rawan (%) 50.59% 47.57% 2.92% 0.11%
(Sumber: Bawaslu RI, 2019)

Terhadap tabel diatas dapat dijelaskan bawah kategori Rawan 1 terdapat


1.809 TPS atau (47.57) persen, Rawan 2 terdapat 111 TPS atau (2,92)
persen, dan Rawan 3 sebanyak 4 TPS atau (0,11) persen. Data tersebut
kemudian dirincikan perindikator menghasilkan detail data yakni sebagai
berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 13


(Tabel 2.5. TPS Rawan Perindikator kerawanan 2019)
Dekat Praktik TPS
No Pemilih Pemilih Dekat Dekat Praktik KPPS Logistik
Kabupaten Perguruan Pemberian dekat
TPS DPTb DPK RS Lembaga Penghinaan Berkampanye Rusak
Tinggi Uang Posko
KAB. BANGKA 871 90 34 9 7 4 0 0 0 8 0
KAB. BANGKA BARAT 511 186 118 12 0 60 8 0 0 34 2
KAB. BANGKA SELATAN 548 156 108 4 0 56 26 20 14 40 0
KAB. BANGKA TENGAH 477 341 172 0 0 29 0 1 0 11 0
KAB. BELITUNG 529 282 22 19 2 61 0 0 0 37 2
KAB. BELITUNG TIMUR 336 152 15 8 0 109 1 0 0 93 0
KOTA PANGKAL PINANG 531 280 30 1 2 30 0 0 0 9 0
JUMLAH TOTAL 3803 1487 499 53 11 349 35 21 14 232 4

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Jumlah kerawanan perindikator tersebut menjelaskan bahwa untuk
kerawanan yang paling banyak adalah dengan variable TPS rawan pada Hak
Pilih dengan TPS yang memiliki pemilih DPTb, DPK, TPS dekat dengan
Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Permasyarakatan dengan
total dalam variable hak pilih sebanyak 2.399 TPS atau (63,1) persen dari
jumlah TPS se Bangka Belitung. Persoalan hak pilih memanglah berpotensi
rawan terkait dengan keterpenuhan hak pilih seseorang dikarenakan jumlah
pemilih DPTb, DPK bisa berpengaruh oleh ketersedian logistik dan
sebagainya. Pemilih DPTb, dan DPK ini secara kajian Bawaslu bisa saja
muncul di TPS yang dekat dengan Perguruan Tinggi, ataupun dekat
Lembaga Permasyarakatan. Jumlah yang tinggi ini harus menjadi perhatian
KPU dan Bawaslu di Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk menuntaskan
persoalan hak pilih masyarakat di Bangka Belitung, belum lagi masih terdapat
pemahaman masyarakat yang kurang memahami tentang jenis pemilih,
waktu memilih setiap jenis pemilih, dan kurang memahami surat suara yang
didapatkan disetiap jenis pemilih. Karena ketika KPPS (Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara) tidak paham memberikan surat suara
sesuai jenis pemilih DPTb, DPK, dan DPT berdampak pada potensi adanya
Pemungutan Suara Ulang, dan tentu ini harus dengan giat dilakukan
pembinaan kepada KPPS di seluruh TPS se Bangka Belitung oleh KPU.
Variabel kerawanan selanjutnya adalah mengenai variabel kampanye
yang memiliki indikator praktik pemberian uang, dan penghinaan. Secara
keseluruhan jumlah kerawanan variabel ini tidak begitu banyak di Bangka
Belitung, namun harus diwaspadai terkait dengan potensi adanya unsur
politik yang yang dapat sewaktu – waktu terjadi di daerah. Data tersebut
menjelaskan bahwa terdapat 56 TPS atau (1,5) persen TPS yang rawan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 14


variabel kampanye dengan rincian sebanyak 35 TPS rawan pemberian uang,
21 TPS rawan terdapat praktik penghinaan. Pengawas Pemilih pada variabel
ini harus mewaspadi 3 Kabupaten/Kota yakni Bangka Selatan, Bangka
Tengah, dan Belitung Timur. Walaupun begitu, kewaspadaan di
Kabupaten/Kota lain juga tetap harus ditingkatkan untuk dilakukan
pengawasan aktif agara dapat menutup celah pelanggaran terutama politik
uang.
Variabel berikutnya adalah Netralitas dengan indikator KPPS
berkampanye. KPPS yang merupakan penyelenggara Pemilu ditingkat TPS
tentu harus menjaga netralitasnya oleh karena itu variabel ini juga sangat
menentukan potensi kerawanan di TPS. Hasil identifikasi menjelaskan jumlah
TPS yang terdapat potensi KPPS berkampanye tersebut tidak begitu
siginifikan yaitu sebanyak 14 TPS atau (0,4) persen di Bangka Selatan.
Variabel ini dapat dikaitkan dengan variabel berikutnya yaitu variabel
Pemungutan Suara dengan indikator TPS dekat posko, dan logistik rusak.
Variabel Pemugutan dan Penghitungan Suara memiliki jumah TPS rawan
sebanyak 236 atau (6,2) persen TPS dengan rincian perindikator yaitu
indikator TPS dekat dengan posko tim kampanye sebanyak 232 TPS di
seluruh Kabupaten/Kota, dan TPS dengan potensi logistik rusak di 4 TPS di
Kabupaten Belitung dan Bangka Barat.. Jumlah TPS yang dekat dengan
posko tim kampanye ini rawan terhadap adanya indikasi mobilisasi pemilih
dan potensi praktik politik uang kepada pemilih. Hal ini harus dicegah oleh
Bawaslu dan jajaran dengan meningkatkan pengawasan yang aktif untuk
mencegah terjadinya pelanggaran.
B. STRATEGI PENCEGAHAN PELANGGARAN
Pelanggaran Pemilu pada masa Pemilu pasca reformasi bukan menjadi
sebuah kata yang “tabuh” dibincangkan oleh masyarakat, media, akademisi,
penggiat Pemilu ataupun peserta Pemilunya. Pengawas Pemilu memperkuat
pengawasan setiap tahapan Pemilu dilakukan dengan menggunakan langkah –
langkah pencegahan terhadap dugaan pelanggaran yang berpotensi terjadi
kapanpun dan dimanapun. Bawaslu adalah sebuah Lembaga negara yang
memiliki tugas dan wewenang dalam pengawasan pemilu melalui metode
pencegahan maupun penindakan sebagaimana yang diamanah dalam pasal 97
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum yaitu
Bawaslu Provinsi bertugas:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 15


“Bawaslu Provinsi bertugas melakukan pencegahan dan penindakan di
wilayah Provinsi terhadap pelanggaran Pemilu dan sengketa proses
Pemilu”
Dasar pelaksanaan pencegahan pelanggaran dan sengketa proses juga
diamanahkan dalam Pasal 4 Peraturan Bawaslu Nomor 20 Tahun 2018
Pencegahan Pelanggaran Dan Sengketa Proses Pemilihan Umum, bahwa
pencegahan dilaksanakan dengan cara (a) mengidentifikasi dan memetakan
potensi kerawanan Pemilu; (b) mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing,
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu; (c) berkoordinasi
dengan kementerian/lembaga terkait atau pemerintah daerah; (d) meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu. Pencegahan tersebut dapat
berupa riset/penelitian, sosialisasi, studi banding, kerja sama, dan kegiatan lain.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Bawaslu Kabupaten/Kota
menyusun langkah – langkah strategi pencegahan dan pengawasan untuk
mengantisipasi potensi kerawanan tersebut dalam perencanaan pengawasan.
Pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajaran Pengawas Pemilu berupa memberikan himbauan kepada Peserta Pemilu
Penyelenggara Pemilu, masyarakat, stakeholder, melakukan pembinaan kepada
Pengawas Pemilu dalam bentuk rapat koordinasi, bimbingan teknis, instruksi,
supervisi, monitoring, memberikan rekomendasi kepada KPU dan Peserta
Pemilu maupun instansi terkait, serta memberika teguran tertulis sebagai
pencegahan tahap awal kepada Peserta Pemilu, dan KPU. Adapun data yang
sudah diinvetarisir oleh Bawaslu terkait dengan upaya pencegahan yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6. Upaya Pencegahan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
TAHAPAN TOTAL
PEMBINAAN KOORDINASI HIMBAUAN TEGURAN REKOMENDASI
PEMILU PERTAHAPAN

Subverifikasi
6 2 0 0 0 8
Parpol
Persiapan
Pengawasan 1 2 0 0 0 3
Pemilu 2019
Kampanye 15 8 37 3 2 65
Dana
2 2 0 0 4
Kampanye
Data Pemilih 13 1 7 6 27
Pencalonan 8 3 3 0 0 14
Logistik 2 2 0 0 0 4
Pemungutan
dan
6 1 4 0 0 11
Penghitungan
Suara
TOTAL
53 19 53 3 8 136
PENCEGAHAN

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 16


Pencegahan diatas dibuktikan dengan jumlah surat yang diterbitkan serta
bukti pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung. Jumlah tertinggi dalam upaya pencegahan diatas adalah melakukan
pembinaan kepada jajaran Pengawas Pemilu dan Himbauan kepada Peserta
Pemilu, KPU, dan stakeholder (media, instansi terkait, tokoh masyarakat).
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dalam rangka perencanaan
pengawasan Pemilu 2019 telah menyusun beberapa strategi untuk memperkuat
teknis pengawasan dan Pencegahan yaitu sebagai berikut:
a. Pemanfaat Teknologi Informasi
Bawaslu melakukan pengembangan analisa data pemilih dengan
menggunakan teknologi informasi yang ada contohnya Microsfot
Acces dalam rangka menganalisa data pemilih ganda, elemen tidak
lengkap, data pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS), dan Aplikasi
Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu), yaitu perangkat yang
digunakan sebagai sarana informasi dalam pengawasan proses dan
hasil pemungutan dan penghitungan suara serta penetapan hasil
Pemilu.
b. Alat Kerja Pengawasan
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung menggunakan alat kerja
pengawasan yang disediakan oleh Bawaslu RI sebagai alat bantu
kontrol serta analisa terhadap hasil pengawasan.
c. Konsolidasi internal
Dalam hal melakukan penguatan internal Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung melakukan penguatan terhadap pengawas Pemilu
ditingkat Kabupaten/Kota dengan kegiatan rapat internal, rapat
koordinasi, bimbingan teknis.
d. Supervisi dan Monitoring
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung menyusun jadwal monitoring,
dan supervisi ke lapangan untuk melakukan pembinaan terhadap
jajaran pengawas pemilu hingga tingkat Panwaslu Desa/Kelurahan.
e. Pembuatan Posko Pengaduan
Posko pengaduan tersebar di seluruh sekretariat Panwaslu
Kecamatan yang bertujuan sebagai tempat pengaduan dan
pelaporan oleh masyarakat disetiap tahapan Pemilu 2019.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 17


Penguatan pencegahan pelanggaran juga dielaborasi menggunakan
pendekatan berbasis sosialisasi partisipatif ini dilakukan kepada masyarakat
khususnya pemilih pada tatanan grassroot yang dalam kajian analisis strategis
Bawaslu dikatakan sebagai masyarakat rentan yang sering menjadi pengkerdilan
etika demokrasi oleh oknum yang bertanggungjawab pada tatanan masyarakat
grassroot. Harapannya masyarakat menjadi subjek dari Pemilu dan tidak lagi
menjadi objek semata berbentuk “kuantifikasi” Partisipasi mencoblos.
Mencegah pelanggaran di wilayah Provinsi Kep. Bangka Belitung bukan
menjadi hal yang mudah bagi seluruh pengawas Pemilu. Strategi yang sudah
tersusun harus dapat direalisasikan serta mendapat dukungan oleh berbagai
pihak stakeholder dan masyarakat secara luas. Dukungan tersebut Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung dapatkan melalui program kerjasama Gerakan
Sayap dan Jaringan (SADAR) Pengawasan yang berbentuk Memorandum of
Understanding (MoU) dengan 34 stakeholder. Program ini berjalan yang
diwadahi dengan program induk Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung yaitu
“Dulang Pengawasan” yang menjadi inovasi dalam pencegahan pelanggaran
Pemilu berupa sosialisasi dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu
2019.
C. INOVASI PENGAWASAN PARTISIPATIF
Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019 merupakan tahapan Pemilu
Serentak antara Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang memiliki waktu yang
cukup panjang. Tidak hanya itu, tahapan Pemilu 2019 berpotensi memiliki
kerawanan – kerawanan dalam setiap tahapnya, sebagaiamana hasil pemetaan
Indeks Kerawanan Pemilu di Bangka Belitung memiliki kerawanan sedang.
Kerawanan Pemilu yang dikatakan sedang, tak menurunkan
kewaspadaan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk terus
mengupayakan pencegahan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,
Peserat Pemilu, dan memberikan himbauan kepada seluruh elemen yang ikut
andil dalam perhelatan Pesta Demokrasi terbesar sepanjang sejarah Pemilu di
Indonesia ini. Bawaslu Provinsi melakukan pencegahan terhadap potensi
kerawanan yang ada salah satunya dengan menggunakan pengawasan
partisipatif.
Pengawasan Partisipatif dalam konteks pengawasan Pemilu, masyarakat
dapat menjadi aktor – aktor utama pengawas yang dapat bekerja sama langsung
dengan Bawaslu atau ikut bergabung dengan sejumlah Lembaga pemantau yang

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 18


melakukan pemantauan. Diakui atau tidak, sumber daya pengawas yang dimiliki
Bawaslu dirasa masih sangat kurang untuk mengawasi semua proses tahapan
pemilu dari awal sampai akhir. Untuk menutupi celah tersebut, maka Bawaslu
dapat melibatkan masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam mengawasi Pemilu.
Partisipasi masyarakat dalam Pengawasan Pemilu merupakan pilihan paling
strategis untuk menambah pasukan pengawasan Bawaslu yang memang
terbatas. 5 Dengan ikhitiar yang tak pernah padam, Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung menginovasukan metode pengawasan partisipatif pada Pemilu
2019 dengan membentuk pusat pengawasan partisipasi masyarakat melalui
gagasan program “Dulang Pengawasan Pemilu”. Pengambilan ide Program
“Dulang Pengawasan” yang digagas oleh Bawaslu Provinsi Ke. Bangka Belitung
merupakan sebuah program yang ingin menyatukan Fungsi Pencegahan, dan
Pengawasan Bawaslu beserta Jajarannya bersama masyarakat berbasis
kearifan lokal atau potensi lokal.
Bangka Belitung sebagai daerah Kepulauan ternyata memiliki kearifan
lokal yang hidup ditengah masyarakat yang dikenal masyarakat Serumpun
Sebalai ini. Bangka Belitung juga dapat diartikan sebagai miniatur dari Corak
Keragaman Kebudayaan di dalamnya. Daerah yang juga dikenal sebagai
daerah masyarakat maritim ini juga dikenal cukup harmonis. Tidak heran jika
hampir seluruh Semboyan Kabupaten/Kota mencerminkan sifat kekeluargaan
dan kebersamaan masyarakat Bangka Belitung.

Dulang merupakan sebuah wadah makanan yang digunakan saat


pelaksanaan Nganggung yaitu saat perayaan hari – hari besar umat islam.
Nganggung adalah budaya masyarakat Bangka yang sudah membudaya,
tetap dilaksanakan oleh masyarakat di Bangka secara turun - temurun.
Dulang dibawa saat Nganggung dan ditutupi tudung saji setengah bulat besar
bewarna merah dan dibawa oleh masyarakat ke masjid ketika ada acara
hari besar keagamaan, menyambut tamu kehormatan dan acara selamatan
orang meninggal. Makanan yang disajikan diatas dulang berupa buah -
buahan dan makanan khas daerah Bangka Belitung seperti lepet, ketupat,
lempah ikan, lempah ayam dan lempah darat

5
Gunawan Suswantoro, Pengawasan Pemilu Partisipatif, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2015, hlm
81.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 19


Bawaslu berkeinginan menggunakan lambang dulang sebagai sutu
wadah bagi persemaian ide dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif. Pengawasan
Pemilu Partisipatif adalah amanah Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 yakni
Bawaslu berkewajiban untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
mengawal proses dari pesta demokrasi itu. Tak mudah bagi Bawaslu untuk
menyatukan barisan bersama masyarakat, tentunya membutuhkan tenaga dan
dukungan dari masyarakat luas.
Dulang dalam pengawasan pemilu menjadi dasar program pencegahan
pelanggaran kegiatan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan aspek
filosofis yang terkandung yaitu makna kebersamaan dan kekeluargaan pada saat
digunakan dulang dalam Nganggung. Bawaslu melihat hal tersebut merupakan
sebuah persamaan dasar diadakannya pengawasan pemilu partisipatif yakni
Kebersamaan Kebersamaan dan Kekeluargaan, Rasa Saling Memiliki
Terhadap Demokrasi dan Pemilu. Pemilu bukan hanya menjadi tanggung
Jawab KPU, dan Bawaslu saja, Pemilu merupakan tanggung jawab bersama
bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia khususnya pada daerah yang
katanya sudah “Melek Politik” ini yaitu Bangka Belitung.

(Gambar 2.1. Poster Dulang Pengawasan Pemilu dan Deskripsi


Kegiatan)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 20


“Dulang Pengawasan Pemilu” berisikan kegiatan – kegiatan yang melibatkan
masyarakat dan stakeholder dengan bekerjasama dengan Pengawas Pemilu
disetiap tingkatan. Adapun dulang pengawasan pemilu Bawaslu terdiri dari; 1)
Pojok Pengawasan Pemilu Partisipatif, 2) Jelajah Pengawasan Terpadu, 3)
GEMPAR (Gerakan Masyarakat Pengawasan Partisipatif), 4) Sadar Pengawasan
(Sayap dan Jaringan Pengawasan), dan 5) Forum Warga (Kawal kek Awasi).
Adapun tabel rincian kegiatan dalam Dulang Pengawasan Pemilu yang
terlaksanakan di tahun 2018 hingga tahun 2019 adalah sebagai berikut:
(Tabel 2.7. Kegiatan Dulang Pengawasan Pemilu)

JML
NAMA KEGIATAN JML TANGGAL, TEMPAT
PESERT
PROVINSI KEG PELAKSANAAN
A
Duta Pengawasan Pemilu 25 September 2018 di Swiiss
1 28
Hotel, Bangka Belitung
Pojok Pengawasan 8 s.d 30 September 2019,
5 125 Seluruh Kabupaten Se Pulau
Bangka
Gerakan Masyarakat 27 Oktober 2018, Alun - Alun
Pengawasan Pemilu 1 1000 Taman Merdeka
Partisipatif Pangkalpinang
Sosialisasi Netralitas ASN 25 Januari 2019, di Kantor
2 150
Gubernur Bangka Belitung
Sosialisasi Peraturan 18 s.d 24 November 2018,
Bawaslu Bersama 5 290 Sekretariat seluruh
Komunitas komunitas
Jelajah Pengawasan Rabu, 21 November 2018 di
Pemilu Kantor Kecamatan Rangkui
Kota Pangkapinang
Kamis, 22 November 2018 di
Kantor Desa Karya Makmur,
Kecamatan Pemali,
3 210
Kabupaten Bangka
Senin, 26 November 2018 di
Gedung Serba Guna
Kelurahan Tanjung Pendam,
Kecamatan Tanjung Pandan,
Kabupaten Belitung.
Forum Warga Kawal Kek Sepanjang Masa Tahapan
57 405
Awasi Pemilu Pemilu
Gerakan Masyarakat Anti 14 s.d 16 April 2019, 7
5 150
Politik Uang Kabupaten/Kota Se Babel
Gerakan Sadar (Sayap 12 dan 25 Oktober 2018, di
Dan Jaringan) 1 34 Sekretariat Bawaslu Provinsi
Pengawasan Kep. Bangka Belitung
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 21


Tabel di atas merupakan daftar dari kegiatan turunan yang dibuat oleh
Bawaslu Bangka Belitung dalam rangka peningkatan Partisipasi masyarakat
dalam Pengawasan Pemilu Tahun 2019 melalui program Dulang Pengawasan.
1. Forum Warga Peduli Pemilu "Kawal Dan Awasi"
Forum Warga adalah merupakan wadah komunikasi, interaksi, bertukar
pikiran antar warga sebagai salah satu wujud kebersamaan, keharmonisan
antar warga desa khususnya di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
sehingga diharapkan dapat terciptanya suasana dan situasi yang baik,
memotivasi rasa tenggang rasa, terjalin tali persaudaraan, memupuk rasa
kesetiakawanan dan kepekaan sosial terhadap sesama warga masyarakat.
Kita tidak bisa memungkiri, bahwa sebagai orang perorang, kita juga adalah
makhluk sosial yang pada dasarnya saling butuh dan membutuhkan.
Kegiatan Forum Warga Pengawasan Pemilu ini bertema “Kawal Kek
Awasi”.
Program Forum Warga dilatarbelakangi masih banyaknya masyarakat
yang belum memahami hak dan kewajiban dalam partisipasinya sebagai
warga negara. Minimnya kesadaran hak dan kewajiban politik itu
mengakibatkan respon masyarakat dalam proses politik masih belum
maksimal
Tujuan dari kegiatan Forum Warga adalah:
a) Media Komunikasi, antara pengawas pemilu dan kelompok
masyarakat
b) Media Sosialisasi pengawasan pemilu kepada kelompok masyarakat
c) Menciptakan atmosfir pengawasan pemilu di tengah – tengah
masyarakat
d) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pemilu dan isu
kepemiluan ditingkat lokal

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 22


(Gambar 2.2. Kegiatan Forum Warga dengan Kearifan Lokal Saat
Nganggung Maulid Nabi Muhammad di Kabupaten Bangka Tengah,
terdapat gambar tudung saji dan juga dulang sebagai icon dari Bangka
Belitung)
Peserta Kegiatan ini berjumlah 20 s.d 30 orang terdiri dari, masyarakat
dalam satu Desa/Kelurahan di seluruh Kabupaten/Kota Se Bangka Belitung.
Berikut unsur peserta yang wajib diundang dalam kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
1) Pemilih Pemula
2) Kerterwakilan Perempuan
3) Penyandang Disabilitas
4) Kelompok Marjinal
5) Lainnya (komunitas petani, nelayan, dll)
Kegiatan ini dilaksanakan Oleh Panwas Desa/Kelurahan dengan bekerja
sama bersama Kepala Desa/Kelurahan, RT/RW, Kepala Dusun, Dukun
Kampung, Badan Permusyawaratan Desa, dan Masyarakat lokal dengan
menjadi kegiatan rutin untuk jajaran Pengawas Pemilu. Ini berarti Panwas
Desa/Kelurahan selain melakukan tugas subtansial pengawasan tahapan
Pemilu/Pilkada juga membantu Panwas Kecamatan melakukan Sosialisasi
dalam Forum Warga ini. Materi Sosialisasi oleh Panwas Desa/Kelurahan
tersebut seragam Se Provinsi Kep. Bangka Belitung hanya saja persoalan
kerawanan setiap daerah yang berbeda maka setiap Panwas
Desa/Kelurahan perlu memerakan kerawanan setiap tahapan dalam basis
TPS. Kegiatan ini terbagi menjadi dua yaitu pertama, Pembentukan Forum

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 23


Warga oleh Panwas Kecamatan dan Panwas Desa/Kelurahan; kedua,
Sosialisasi dengan Spanduk, Brosur, Materi Video dengan inti materi yang
diseragamkan oleh Bawaslu Provinsi; ketiga, Panwas Desa/Kelurahan
membuat posko keamanan pemilu pada tahapan kampanye hingga pungut
hitung.
Kegiatan Forum Warga telah berlangsung selama tahapan Pemilu pada
Tahun 2018 hingga memasuki tahapan pra masa tenang Pemilu 2019
dengan jumlah kegiatan pada Desa/Kelurahan yang dikunjungi sebanyak 57
Desa/Kelurahan Se Bangka Belitung dengan jumlah Peserta setiap
Desa/Kelurahan berjumlah 30 orang unsur masyarakat.
Berdasarkan hasil olahan data kuisioner pelaksanaan kegiatan Forum
Warga selama masa Pemilu 2019, Bawaslu mendapatkan informasi dari
kalangan masyarakat terkait dengan persepsi masyarakat terhadap politik
uang terutama masyarakat yang masih bertempat tinggal di wilayah
pedesaan. Bawaslu melakukan mini survey dengan metode angket yang diisi
sebanyak 405 orang masyarakat selama Pemilu 2019. Hasil dari survey
tersebut Bawaslu mendapatkan informasi yakni:6
1) Sebanyak 10% masyarakat mengatakan bahwa pada Pilkada/Pemilu
sebelumnya pernah terhadi pemberian uang/materi lainnya di
Desa/Kelurahan mereka.
2) Sebanyak 29% masyarakat memberikan informasi bahwa tempat
terjadi politik uang adalah melalui lingkungan keluarga, pemberian
bantuan serta informasi mengenai pemberian uang melalui tempat
ibadah sebanyak 2.7% responden mengatakan pernah terjadi,
melalui pengajian/sedekah sebanyak 4.9% pernah terjadi, dan
sebanyak 14.1% melalui modus door to door.
Kegiatan sosialisasi Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dilaksanakan
dengan sangat aktif untuk mecengah pelanggaran Pemilu terutama Politik
Uang. Pada akhirnya untuk temuan dugaan pelanggaran di Bangka Belitung
terdapat 1 kasus yang ditemukan oleh Panwaslu Kecamatan Gantung,
Kabupaten Belitung Timur dan sudah teradapat putusan pengadilan terhadap
hal tersebut. Hal ini menandakan bahwa pencegahan yang dilakukan oleh
Bawaslu masih belum cukup maksimal, meskipun dalam aktifitas

6
Dikutip dari hasil olahan data kuisioner kepada masyarakat peserta Forum Warga di 57 titik dan
405 orang responden di tahun 2018 dan 2019 Se Bangka Belitung

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 24


pengawasan berhasil menemukan kejadian pemberian materi lainnya berupa
gula dan kopi di Kabupaten Belitung Timur.
2. Pojok Pengawasan Pemilu
Pojok Pengawasan Pemilu adalah sebuah program yang dirunkan oleh
Bawaslu RI kepada Bawaslu Provinsi diseluruh Indonesia. Program ini
diadopsi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat pelaksanaan
Pengawasan Pemilihan Gubernur dan “Gardu Pengawasan Pemilu”
Teknis Pelaksanaannya adalah dengan melibatkan Mahasiswa,
Organisasi Kemasyarakatan, atau pihak lain yang berkejasama dengan
Bawaslu Provinsi. Sosialisasi dengan cara membagikan brosur sosialisasi
dan dilakukan ditempat – tempat keramaian seperti pasar, sekolah di seluruh
Kabupaten/Kota Se Bangka Belitung.
Pojok Pengawasan Pemilu melibatkan mahasiswa di dalam agenda
kegiatannya. Latar belakang dilibatkannya mahasiswa dalam melakukan
kegiatan sosialisiasi pengawasan pemilu partisipatif ini adalah karena
mahasiswa dinilai masih memiliki idealisme yang tinggi, selain itu mahasiswa
merupakan sumber daya manusia terpelajar yang dipercaya pada ranah
grassroot.
Tujuan dibentuknya Pojok pengawasan adalah; 1) sebagai ruang
partisipasi dan ekspresi masyarakat, 2) untuk meningkatkan mutu data dan
informasi pengawasan pemilu, 3) untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pengawasan partisipatif, 4) untuk meningkatkan pemahaman
dan kesadaran masyarakat, peserta, dan pemangku kepentingan pemilu
tentang pelanggaran pemilu serta partisipasinya dalam pengawasan pemilu,
serta, 5) untuk meningkatkan pelibatan masyarakat dalam pengawasan
partisipatif.
Kerjasama Pojok Pengawasan ini berbentuk output yaitu dengan
terbentuknya atau berdirinya ruang atau stan Pojok Pengawasan di pusat-
pusat keramaian, misalnya pasar modern, balai kota atau perguruan tinggi.
Tersedianya data, informasi dan dokumentasi mengenai pengawasan pemilu,
yaitu pencegahan pelanggaran, penanganan pelanggaran dan penanganan
sengketa pemilu dalam berbagai medium dan bentuk. Terpetakannya
dukungan dari pemangku kepentingan pengawasan pemilu masyarakat.
Mempersempit ruang gerak semua pihak untuk berbuat curang.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin yang

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 25


berintegritas. Mewujudkan pemilu/ pemilukada yang berkualitas dan
demokratis.

(Gambar 2.3. MoU Bersama FISIP Univeristas Bangka Belitung)


Kegiatan sosialiasi yang dilakukan oleh para mahasiswa atau yang
kemudian disebut dengan relawan sosialiasi pengawasan pemilu partisipatif
adalah berfokus pada pencegahan pelanggaran pemilu yang berkaitan
dengan politik uang, politisasi sara, netralitas ASN, dan ujaran kebencian.
Sehingga, mahasiswa dalam kegiatan sosialisasinya memberikan informasi,
pemahaman, dan kesadaran kepada masyarakat terkait hal-hal tersebut. Hal
ini tentunya merupakan sebuah upaya pencerdasan masyarakat agar
kemudian dapat melakukan pengawasan pemilu secara partisipatif. Hal ini
karena Bawaslu sebagai sebuah Badan Pengawas Pemilu tentunya tidak
dapat bekerja sendirian. Bawaslu memerlukan peran serta masyarakat
secara luas untuk bersama-sama melakukan pengawasan pemilu secara
partisipatif. Oleh karena itu, terbentuklah kerjasama Bawaslu dan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung, dimana
mahasiswa dilibatkan untuk memberikan sosialiasi kepada masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat untuk
secara bersama-sama terlibat aktif dalam melakukan pengawasan pemilu,
atau yang dikenal dengan pengawasan pemilu partisipatif. Dengan demikian,
tujuan dalam tercapainya penyelenggaraan pemilu yang baik diharapkan
akan tercapai demi mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang lebih baik
pula.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 26


Metode Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif,
kerjasama Bawaslu dan FISIP Universitas Bangka Belitung ini adalah dengan
dibentuknya 5 (lima) tim relawan kegiatan sosialiasi yang terdiri dari 24 orang
mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen pendamping untuk setiap
Kabupaten/Kota yang ditempatkan pada 5 kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Setiap tim ditempatkan pada titik-titik strategis
yang sudah ditentukan oleh Bawaslu untuk melakukan kegiatan sosialisasi
pengawasan Partisipatif. Adapun skemanya adalah sebagai berikut:
1) Kabupaten Bangka Barat, dengan titik sosialisasi;
a) Kecamatan Mentok (Simpang 4 senang hati, Pasar dan
Simpang 4 LP
b) Kecamatan Simpang Teritip (Simpang Pangek)
c) Kecamatan Kelapa (Simpang 4 Kayu Arang)
2) Kabupaten Bangka Selatan, dengan titik sosialisasi;
a) Simpang Tiga Desa Air Gegas
b) Simpang Tiga Desa Payung
c) Tugu Kecamatan Tukak Sadai
d) Depan SMA YPK Toboali
e) Simpang Lima Benteng Toboali
3) Kabupaten Bangka Tengah, dengan titik sosialisasi;
a) Giant Ekstra, Simpang Namang
b) Simpang Namang
c) Waterboom Tirtonirmolo
d) Tugu Ikan Koba
e) Simpang Katis

4) Kabupaten Bangka, dengan titik sosialisasi;


a) Pasar Higienis (Depan Kbur Desa Air Ruay), Pemali
b) Desa Riau Kecamatan Riau Silip
c) Pasar Petaling, Mendo Barat
d) Pasar Belinyu, Belinyu
e) Pasar Batu Rusa, Merawang
5) Kota Pangkal Pinang, dengan titik sosialisasi;
a) TJ Mart Semabung Bukit Intan
b) TJ Mart Jl. Solihin Gp. Rangkui

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 27


c) Mini Market Asoka
d) Ramayana Dept Store Girimaya

(Gambar 2.4. Petugas Pojok Pengawasan Sosialisasi di Lapas Bangka


Barat)
Mahasiswa, atau yang kemudian disebut dengan relawan sosialiasi
pengawasan pemilu partisipatif, yang berjumlah 120 orang tersebut,
kemudian mendapatkan pembekalan terlebih dahulu sebelum terjun ke
lapangan untuk melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif
kepada masyarat. Selanjutnya, tim yang terdiri dari 24 orang dan 1 orang
dosen pendamping untuk setiap kabupaten/kota tersebut kemudian
menyebar sama rata ke titik-titik lokasi sosialisasi yang kemudian disebut
dengan “pojok pengawasan” sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan.
Selain itu, setiap mahasiswa dibekali alat-alat pengawasan berupa brosur,
stiker dan juga terdapat kuisioner yang berisi 10 indikator yang menjadi
koridor pertanyaan dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Satu orang mahasiswa ditargetkan melakukan sosialisasi kepada 30
orang masyarakat, artinya bahwa satu tim yang terdiri dari 24 orang
mahasiswa setidaknya akan menghasilkan lebih kurang 24 x 30 = 720
kuisioner yang sudah berisi data-data lapangan. Setelah kegiatan sosialiasi
pengawasan pemilu partisipatif berakhir, data kuisioner yang berhasil
didapatkan dan kemudian layak diolah adalah berjumlah 2815 kuisioner
untuk 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 28


Hasil dari kegiatan tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa;7
a) Penerimaan masyarakat Bangka Belitung terhadap pemberian
informasi dan sosialisasi dapat dikategorikan sangat baik sekali. Hal ini
terlihat dari data yang menunjukkan bahwa sebesar 91% masyarakat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima dan menyambut
informasi dan sosialisasi yang diberikan dengan senang hati.
b) Pengetahuan masyarakat Bangka Belitung tentang pemilu, secara
umum, tidak dapat dikatakan tinggi, namun juga tidak rendah.
Persentase masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang baik seputar pemilu adalah sebesar 62%, sisanya sebesar 24%
masyarakat mengaku tidak mengetahui informasi seputar pemilu, dan
14% masyarakat lainnya merasa ragu-ragu.
c) Masih banyak masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
masih belum mengetahui dan paham dalam membedakan pilpres dan
pileg. Setidaknya, hanya sebesar 59% persen masyarakat yang tahu
membedakan pilpres dan pileg, dan hampir setengah masyarakat di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak tahu membedakan pilpres
dan pileg, dimana 19% diantaranya ragu-ragu untuk membedakan
pilpes dan pileg.
d) Terkait tentang larangan politik uang, dapat dikatakan bahwa secara
umum masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahu tentang
larangan politik uang. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan
sebesar 73% masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahu
dan paham bahwa politik uang dilarang.
e) Pengetahuan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
tentang kewajiban netralitas ASN/PNS dalam pemilu masih rendah.
Dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar masyarakat di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tidak tahu akan kewajiban netralitas
ASN/PNS. Hanya 42% saja dari masyarakat Bangka Belitung yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman akan kewajiban netralitas
ASN/PNS dalam pemilu. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa
persentase masyarakat yang tidak paham, termasuk di dalamnya yang

7
Dikutip dari Laporan Kegiatan Pojok Pengawasan Pemilu Partisipatif, FISIP UBB dan Bawaslu
Babel, 2018, hlm 79.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 29


ragu-ragu, lebih besar dari pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan akan hal tersebut.
f) Sebagian besar masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang larangan ujaran
kebencian. Data menujukkan, setidaknya sebanyak 69% masyarakat
tahu dan paham bahwa mengeluarkan ujaran kebencian terkait isu
suku, agama, ras, antar golongan adalah hal yang tidak dibenarkan,
terlebih dalam konteks pemilihan umum dan kampanye.
g) Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar dari keseluruhan
masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merasa bahwa
pemilu penting untuk masa depan. Sebanyak 86% masyarakat merasa
pemilu penting untuk masa depan. Hanya sedikit sekali, yaitu sejumlah
3% masyarakat yang terang-terangan mengatakan bahwa mereka
merasa pemilu tidak penting bagi masa depan.
h) Partisipasi Masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam
pemilihan umum dapat dikategorikan cukup tinggi. Setidaknya, sebesar
85% masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan diri
akan datang untuk mencoblos saat pemilu. Hal ini berkaitan dengan
pandangan masyarakat Bangka Belitung akan pentingnya pemilu bagi
masa depan yang tercermin pada kepastian masyarakat untuk datang
mencoblos saat pemilu yang akan datang.
i) Terkait dengan pengetahuan masyarakat Bangka Belitung tentang
peran dan fungsi pengawas pemilu, dapat dikatakan bahwa hanya
setengah dari masyarakat, atau 50% saja masyarakat yang tahu dan
paham tentang fungsi dan peran pengawas pemilu. Artinya, masih
cukup banyak masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
tidak tahu dan paham akan peran dan fungsi pengawas Pemilu.
Dalam hal melakukan pengawasan pemilu partisipatif, persentase
masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berpartisipasi
untuk ikut melakukan pengawasan atas kecurangan pemilu adalah sebesar
52%, yang artinya dapat dikatakan bahwa setengah dari masyarakat Bangka
Belitung belum berpartisipasi dalam pengawasan partisipatif pemilu,
terutama dalam mengawasi kecurangan pemilu.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 30


3. Jelajah Pengawasan Terpadu
Bawaslu melihat persoalan dilapangan terkadang tidak tersentuh oleh
stakeholder dan juga terkadang tidak tersentuh oleh pengawas Pemilu tingkat
Provinsi. Oleh karena itu, program Jelajah Pengawasan Terpadu adalah
kegiatan yang tepat untuk mengajak Stakeholder untuk melakukan sosialisasi
dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan di lapangan. Teknis
awal kegiatan ini adalah dilakukannya pemetaan kerawanan Pemilu oleh
Bawaslu yakni dengan merujuk kepada Indeks Kerawan Pemilu Bangka
Belitung Tahun 2019 di setiap Kabupaten/Kota. Oleh karena tiu, Bawaslu
juga memetakan beberapa kategori daerah yang rawan dan wajib dikunjungi
dengan merujuk pada beberapa hal yaitu:
a) Daerah Perbatasan
b) Rawan Tahapan Data Pemilih, Kampanye, Masa Tenang, Pungut
Hitung yang juga termasuk TPS Rawan
c) Indeks Kerawanan Pemilu 2019
d) Daerah Terpencil
e) Lapas, Perguruan Tinggi, Panti Sosial

(Gambar 2.5. Jelajah Pengawasan Terpadu di Kabupaten Bangka 2018)


Kegiatan Jelajah Pengawasan Terpadu juga menjadi bagian dari strategi
Bawaslu untuk membuka ruang koordinasi bersama stakeholder agar
permasalahan di lapangan dapat diselesaikan dengan kebijakan. Kegiatan ini
pada akhirnya adalah sebuah kegiatan untuk berkolaborasi dengan
stakeholder Gerakan Sadar Pengawasan yang memberikan perhatikan besar
terhadap pelaksanaan Pemilu yang berlangsung jujur dan adil. Peningkatan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 31


kolaborasi antara Bawaslu dengan Stakeholder inilah yang menjadi kunci
peningkatan penyelesaian masalah bersama.
4. GEMPAR (Gerakan Masyarakat Pengawasan Pemilu Partisipatif)
Pembentukan Relawan Gempar di Bangka Belitung adalah tujuan utama
dari pelaksanaan kegiatan partisipatif ini yang menghadirkan 1000 realawan
dari unsur masyarakat, mahasiswa, pelajar, komunitas, Ormas, dan OKP
sehingga pengawasan Pemilu dapat bergaung optimal di tingkat lokal dan
diserap maksimal oleh pemahaman publik umum. Setidaknya, mampu
menggugah kembali nalar publik lokal bahwa demokrasi kita bukan saja
butuh diselenggarakan namun “Daulat Pemilu 2019 Butuh Kita Awasi”.

(Gambar 2.6. Kegiatan Gempar Ketua Bawaslu RI dan Bawaslu Babel, serta
Ketua KPU Babel Bersama Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif)
Payung kebijakan pengawasan partisipatif yang dicanangkan Bawaslu
lewat “Gerakan Masyarakat Partisipatif Pemilu” (Gempar Pemilu 2019)
sendiri adalah terobosan politik yang diharapkan dapat berjalan integratif dan
padu. Yang kemudian dari sini turunan berbagai bentuk program
pengawasan partisipatif dapat terpola secara berbasis dan efektif. Kegiatan
ini juga merekrut 1000 relawan yang ada di Bangka Belitung untuk besama
Bawaslu Awasi Pemlu.
5. Gerakan SADAR (Sayap dan Jaringan) Pengawasan
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dalam dulang pengawasan
membuat satu kegiatan yang bernama Gerakan Sadar Pengawasan dengan
konsep pengawasan Partisipatif yang dilakukan oleh Stakeholder. Bentuknya
adalah dengan kerjasama berupa Memorandum Of Understanding sebagai

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 32


langkah pembentukan Gerakan Sadar (Sayap dan Jaringan) Pengawasan.
Bawaslu bekerjasama dengan stakeholder sebanyak 34 stakeholder yaitu:
Perguruan Tinggi sebanyak 9 MoU, Instantsi sebanyak 5 MoU, Komunitas
sebanyak 7 MoU, Ormas/LSM/OKP sebanyak 13 MoU Gerakan Sadar
Pengawasan menjadi ikhwal paling dini dilakukan Bawaslu untuk
menentukan kegiatan dan arah sayap dalam mendukung pengawasan
Pemilu, salah satu sampelnya adalah pasca MoU dilakukan kegiatan Besar
seperti GEMPAR, Pojok Pengawasan dan sebagainya. Adapun beberapa
instansi dan Perguruan Tinggi yang melakukan MoU dengan Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung sebagai berikut:
a) Dinas Pendidikan Provinsi Kep. Bangka Belitung
Dilakukan kerjasama untuk melaksanakan pengawasan partisipatif
kampanye di tempat pendidikan, serta untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif.
b) Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Provinsi Kep. Bangka
Belitung
Dilakukan kerjasama untuk melaksanakan pengawasan atas iklan
kampanye yang ada pada media mainstream seperti Televisi dan Radio.
c) KID Provinsi Kep. Bangka Belitung
Dilakukan kerjsama untuk melaksanakan fungsi keterbukaan informasi
kepada publik dan Bawaslu mendapatkan pendampingan terhadap
pemberian informasi kepada publik.
d) KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung
Dilakukan kerjasama untuk melakukan gugus tugas pengawasan
kampanye di media sosial, iklan kampanye, dan pemberitaan.
e) STMIK Atma Luhur
Dilakukan kerjasama untuk melakukan pengawasan kampanye di media
massa, serta untuk menangkal potensi hoaks atau serangan terhadap
lembaga pengawas Pemilu yang marak di Media Sosial.
f) Komisi Perlingungan Anak (KPAD)
Dilakukan kerjasama untuk mendukung pengawasan kampanye yang
melibatkan anak – anak yang sangat dilarang dalam Peraturan
Perundang – Undangan.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 33


(Gambar 2.7. Foto Bersama Pasca MoU Bawaslu Babel dengan Stakholder
di Bangka Belitung)
Penandatanganan MoU diatas dilakukan di Kantor Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung tanggal 12 dan 25 Oktober 2018. Selanjutnya, tidak hanya
itu Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung juga melakukan Mou dengan
beberapa komunitas, dan Perguruan Tinggi lainnya untuk menunjang
kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif dan Pelibatan masyarakat dalam
mencegah dugaan pelanggaran Pemilu yakni sebagai berikut:
1. Komunitas Paguyuban Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI)
2. Komunitas Aksara Muda Babel (KOSADA BABEL)
3. Komunitas Aksi Baik Babel
4. Komunitas Warung Garasi Squad Vape Babel
5. Komunitas Pecinta Reptil Bangka
6. Komunitas Mobil CRV Indonesia Chapter Babel
7. Komunitas Forum Pecinta Alam (FKPA BABEL)
8. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Pertiba Pangkalpinang
9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pertiba Pangkalpinang
10. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ibek Bangka Belitung
11. Universitas Bangka Belitung
12. Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bangka
Belitung
13. Politeknik Manufaktur (Polman) Negeri Bangka Belitung
14. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (Stisipol) Pahlawan 12
Bangka Belitung

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 34


15. Institut Ilmu Agama Isma Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung
16. HMI
17. PWNA Bangka Belitung
18. PW Muslimat NU Bangka Belitung
19. PW Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung
20. PW IPM Bangka Belitung
21. Organisasi Pemuda Pemudi Batak Bangka Belitung
22. HMI Cabang Bangka Belitung
23. PC PMII Bangka
24. DPD KNPI Prov. Kep. Bangka Belitung
25. MW KAHMI Bangka Belitung
26. DPD IMM Bangka Belitung
27. PW Fatayat NU
28. PW. GP. Ansor
6. Duta Pengawasan Pemilu
Bawaslu sebagai lembaga yang mempunyai mandat untuk mengawasi
proses Pemilu membutuhkan dukungan banyak pihak dalam aktifitas
pengawasan. Salah satunya adalah dengan mengajak segenap kelompok
masyarakat untuk terlibat dalam partisipasi pengawasan setiap tahapannya.
Keterlibatan masyarakat dalam pengawalan suara tidak sekadar datang dan
memilih, tetapi juga melakukan pengawasan atas potensi adanya kecurangan
yang terjadi, serta mencegah kecurangan tersebut untuk kelangsungan hidup
berdemokrasi yang sehat dan adil. Karena Pemilu bukanlah sekadar ajang
seremonial politik belaka yang menafikan partisipasi politik masyarakat.
Masyarakat menjadi subyek dalam proses Pemilu. Pengawasan partisipatif
yang dilakukan untuk memujudkan warga negara yang aktif dalam mengikuti
perkembangan pembangunan demokrasi. Pengawasan juga menjadi sarana
pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat pemilih.
Masyarakat yang terlibat dalam pengawasan Pemilu secara langsung,
mereka dapat mengikuti dinamika politik yang terjadi, dan secara tidak
langsung belajar tentang penyelenggaraan Pemilu dan semua proses yang
berlangsung, maka kehadiran pengawasan masyarakat yang massif secara
psikologis akan mengawal dan mengingatkan mereka untuk senantiasa
berhati-hati, jujur dan adil dalam menyelenggarakan Pemilu. Sejatinya, baik

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 35


penyelenggara, pengawas, pemantau, peserta Pemilu, dan sejumlah pihak
yang terkait dalam Pemilu dapat belajar berperan sesuai latar belakangnya
masing-masing.
Partisipasi politik yang merupakan wujud pengejawantahan kedaulatan
rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi.
Salah satu misi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah mendorong
pengawasan partisipatif berbasis masyarakat sipil. Pelibatan masyarakat
dalam pengawasan Pemilu harus terlebih dulu melalui proses sosialisasi dan
transfer pengetahuan dan keterampilan pengawasan Pemilu dari pengawas
Pemilu kepada masyarakat.
Tantangan besar yang juga dihadapi Bawaslu adalah membangun
kesadaran politik masyarakat. Kesadaran masyarakat atas kedaulatan yang
dimiliki dalam proses demokrasi nyatanya masih rendah. Kerendahan
kesadaran tersebut salah satu pemicunya adalah minimnya pengetahuan
rakyat mengenai demokrasi, pemilu dan pengawasan pemilu.
Kelemahan tersebut membuat Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung harus segera melakukan inovasi – inovasi untuk memberikan
penyadaran dan meminta dukungan dari masyarakat melalui “Duta” yang
menjadi penyampai pesan – pesan penting dari Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung. Tugas seorang duta pengawasan adalah melakukan
sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan Pendidikan politik, edukasi
pengawasan, dan pencegahan pelanggaran pemilu yang semakin
tersistematis secara “halus” ditengah masyarakat. Masyarakat harus
diberikan kesadaran reflektif oleh Duta agar hak – hak politik serta sura
mereka tidak dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang secara
tidak langsung menciderai kontestasi demokrasi pada Pemilu Tahun 2019.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 36


(Gambar 2.8. DokumentasiSetelah Seleksi Duta Pengawasan Pemilu
Partisipatif di Hotel Swissbell Kota Pangkalpinang)
Bawaslu harus hadir dan mendekatkan diri dengan masyarakat bukan
hanya untuk menanamkan pengetahuan mengenai bagaimana mengawal
demokrasi, namun juga untuk membangun kesadaran pengawsan partisipatif.
Hadirnya kegiatan “Duta Pengawasan” ini adalah sebagai upaya
Pencegahan Pelanggaran Pemilu untuk menghadirkan sosok public figure
atau ketokohan dari pemuda/i atau masyarakat yang dilakukan melalui
seleksi secara ketat oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung membaca peluang kerjasama
dalam pembentukan Duta Pengawasan ini melalui ajang pemilihan Duta
Pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kep. Bangka
Belitung yang tentu sudah menjadi ajang pemilihan pemuda/i yang memiliki
bakat bersosialisasi sesuai dengan skill. Oleh karena itu pada ajang
pemilihan Duta Pariwisata ini, Bawaslu memiliki keinginan bekerjasama
dengan Dinas Pariwisata Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk melakukan
“Pemilihan Duta Pengawasan Pemilu Partisiapatif” yang akan diikuti oleh
seluruh pemuda/i di Provinsi Bangka Belitung ini. Tidak mudah tentunya
menjalannkan kerjasama ini maka sangat diperlukan sekali dukungan dari
Dinas terkait dengan langkah – langkah koordinatif, terutama hal – hal yang
ditawarkan meliputi output dari pemilihan duta serta mekanisme kerja Duta
terpilih.
Tujuan dari Pemilihan Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif adalah
sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 37


a) Memperkuat dukungan dan personil pengawasan partisipatif dari
masyarakat;
b) Meningkatkan sosialisasi pencegahan pelanggaran dan pengawasan
pemilu partisipatif;
c) Menyalurkan potensi dan bakat pemuda/i khususnya pemilih muda
yang dalam ajang pemilihan Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif;
d) Memberikan ruang ekspresi kepada masyarakat melalui Duta
Pengawasan Pemilu yang akan melakukan sosialisasi ditengah
masyarakat.

(Gambar 2.9. Juara Duta Pengawasan atasnama Alfin Dwi Rahmawan dan
Dilla Augustine Collina)
Bawaslu melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata sebelum pelaksanaan kegiatan “Pemilihan Duta Pengawasan
Pemilu Partisipatif Provinsi Kep. Bangka Belitung”untuk menjelaskan fasilitasi
yang dilakukan oleh Bawaslu dalam kegiatan ini. Setelah tersusunnya jadwal
dan kebutuhan yang harus difasilitasi, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung melakukan penandatangan MoU dengan Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk memperkuat dasar
pelaksanaan kegiatan ini.
Pemilihan Duta Pengawasan Pemilu Partisipatif dilaksanakan pada
tanggal 25 September 2018 di Swissbell Hotel, Kota Pangkalpinang dengan
jumlah peserta sebanyak 28 peserta yang terdiri dari perwakilan Bujang (laki
– laki) dan Dayang (perempuan) Se Provinsi Kep. Bangka Belitung. Duta
Terpilih adalah Duta hasil pemilihan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung dengan melalui pembekalan, pretest, dan presentasi.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 38


7. Roadshow Produk Hukum Bersama Komunitas
Sosialisasi Produk Hukum Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
menggelar kegiatan Road Show Bersama Komunitas dilaksanakan pada
tanggal 18 s.d 24 November 2018 di Kota Pangkalpinang. Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung melihat pertumbuhan komunitas di Provinsi Kep.
Bangka Belitung menginisiasi program kegiatan yang diharuskan melibatkan
komunitas. Hal ini dengan alasan bahwa komunitas adalah salah basis masa
yang tepat yang sering menjadi target dari oknum untuk melancarkan misi
merusak demokrasi bangsa. Oleh karena itu Bawaslu Babel mengajak
komunitas untuk bekerjasama dalam bentuk penandatanganan Memorandum
Of Understanding sebagai langkah pembentukan Gerakan Sadar (Sayap dan
Jaringan) Pengawasan. Tujuan mulianya tidak lain adalah untuk membantu
Bawaslu dalam rangka melakukan pencegahan terhadap pelanggaran pemilu
di lingkungan sekitar khususnya di lingkungan komunitas.
Pasca penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan para komunitas
di Provinsi Kep. Bangka Belitung, Bawaslu Babel kembali menggagas
kegiatan untuk para komunitas yaitu dengan melakukan pembekalan dalam
rupa “Sosialisasi Peraturan Pengawasan Tahapan Pemilihan Legislatif
dan Pemilihan Presiden Tahun 2019 Bagi Komunitas” dengan tema
“Komunitas Cerdas, Berani Awasi Pemilu”. Hal ini tentu dengan maksud
agar komunitas yang sangat dekat dengan masyarakat dapat berperan serta
bersama Bawaslu dalam rangka mensosialisasikan aturan – aturan dalam
Pemilu seperti larang – larang dalam kampanye, dan lain sebagianya.
(Tabel 2.8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Produk Hukum)
HARI DAN TEMPAT
NO NAMA KOMUNITAS JML
TANGGAL PELAKSANAAN
Yamaha Riders Minggu, 18
1 60 Sekretariat YRFI
Federation Indonesia November 2018
Komunitas Aksara Muda Senin, 19 Sekretariat Kosada
2 60
Babel November 2018 Babel
Komunitas Warung Rabu, 21 Sekretariat Warung
3 60
Garasi Vape Babel November 2018 Garasi
Komunitas Forum
Kamis, 22 Sekretariat Fkpa
4 Komunitas Pecinta Alam 60
November 2018 Babel
Babel

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 39


Komunitas Aksi Baik
20
Babel Jum'at 23
5 Dapoer Kebun
Duta Pengawasan November 2018
10
Pemilu Partisipatif
Komunitas Mobil CRV Sabtu, 24 Tempat Sate Sutan
6 20
Bangka Belitung November 2018 Mudo Semabung
JUMLAH TOTAL 290
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Hal pertama yang di sosialisasikan oleh Bawaslu Babel adalah terkait
dengan jumlah Pengawas Pemilu di Bangka Belitung tahun 2018 sebanyak
558 orang yang terdiri dari Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
berjumlah 5 orang, Bawaslu Kabupaten/Kota berjumlah 21 orang,
Panwaslu Kecamatan Se Bangka Belitung berjumlah 141 orang, dan
Panwaslu Desa/Kelurahan berjumlah 391 orang.

(Gambar 2.10. Bersama Komunitas Aksara Muda Bangka Belitung


Pada Sosialisasi Peraturan Pengawasan Tahapan Pileg Pemilu 2019)
Berdasarkan hasil pengamatan Bawaslu selama jalannya acara, serta
hasil diskusi dengan beberapa komunitas, mereka mengeluhkan mengenai
kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Peraturan perundang –
undangan pada Pemilihan Umum, tertutama pembedaan dengan teknis
aturan pengawasan Pemilu Presiden dengan Pemilu Legislatif yang saat ini
dilaksanakan serentak.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung kemudian mensosialisasikan
kepada para Komunitas mengenai beberapa peraturan dalam Pemilu yakni

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 40


ada Undang – Undang nomor 7 Tahun 2017 yang menjadi dasar untuk
membuat aturan hukum teknis pelaksanaan dan pengawasan Pemilu
seperti Peraturan Bawaslu, dan Peraturan KPU (Legspecialis). Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung menjelaskan kepada seluruh komunitas
bahwa untuk teknis pelaksanaan tahapan Pemilu itu seluruhnya diatur
dalam Peraturan KPU pada setiap tahapan dan dapat diunduh di website
KPU jdih.kpu.go.id , serta untuk teknis Pengawasan Pemilu juga telah
disediakan pada halaman webisite Bawaslu RI di jdih.bawaslu.go.id agar
masyarakat dapat mengkases produk hukum yang sudah dikeluarkan oleh
Bawaslu sebagai instrument yang dapat membantu masyarakat
mengetahui beberapa aturan teknis dalam Pemilu.
Produk hukum tersebut yang menjadi bagian penting adalah
masyarakat mengetahui aturan – aturan mengenai tugas dan wewenang
Bawaslu beserta jajaran agar masyarakat tidak keliru, karena tidak semua
hal yang terjadi dalam Pemilu menjadi tugas dan wewenang dari Bawaslu
melainkan ada pihak terkait yang juga ikut berwenang, misalnya adalah
Sentra Gakkumdu, Gugus Tugas Pengawasan, dan lain sebagainya. Tidak
hanya itu selain produk hukum, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
juga menyampaikan beberapa hal – hal yang di larang selama masa
kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 Ayat (1)
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
8. Gerakan Masyarakat Anti Politik Uang
Politik uang merupakan sebuah tindakan yang dapat merusak demokrasi
bangsa karena tidak sesuai dengan asas penyelenggaraan Pemilu.
Menghadapi Pemilu 2019, Bawaslu Babel melihat pada tahapan masa
tenang menjadi tahap yang berpotensi rawan terdapat pelanggaran
khususnya politik uang. Tahapan masa tenang dilalui pada 3 hari sebelum
hari pemungutan suara yaitu pada tanggal 14 s.d 16 April 2019.
Masa tenang adalah 1 langkah akhir menuju hari pemungutan suara,
yang tidak boleh terdapat aktifitas kampanye, oleh karena itu masa ini sangat
rawan terdapat aktiftitas oknum yang berupaya meyakinkan pemilih baik
dengan cara yang bermoral hingga menghilangkan moralitas dengan
memberika uang atau materi lainnya yang dilarang dalam Undang – Undang
Nomor 7 Tahun 2017.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 41


Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melihat latar belakang masalah
tersebut berupaya membuat sebuah “gebrakan” baru yang mutakhir dengan
melibatkan peran mahasiswa untuk mejamah tingkat masyarakat grassroot
dalam rangka mencegah potensi pelanggaran khususnya politik uang. Pada
tanggal 14 s.d 16 April 2019 terdapat 7 Perguruan Tinggi di Provinsi Kep.
Bangka Beitung yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh
Kecamatan selama masa tenang Pemilu 2019, yang dinamakan dengan
“Gerakan Masyarakat Anti Politik Uang”. Adapun perguruan tinggi yang ikut
serta dalam kegiatan tersebut adalah:
a) Universitas Bangka Belitung
b) STIE IBEK Pangkalpinang
c) STIH Pertiba Bangka Belitung
d) IAIN Bangka Belitung
e) AMB Belitung
f) STISIPOL Pahlawan 12
g) STKIP Muhammadiyah
Kegiatan ini dilaksanakan dengan jumlah Peserta 150 orang yang
tersebar di seluruh Kecamatan Se Bangka Belitung. Peserta Gerakan ini
melakukan kegiatan door to door kepada masyarakat. Konsep door to door ni
diyakini sangat efektif untuk sosialisasi kepada masyarakat.
Pada masa tenang Pemilu 2019, biasanya modus pelanggaran yang
dilakukan oleh oknum tertentu juga dengan door to door. Ini stratetegi
Gerakan yang berupaya menekan angka pelanggara terutama di tingkat
masyarakat Desa yang acapkali dianggap lumbung suara dan disalahartikan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hasil dari kegiatan ini berupa informasi secara jenjang kepada Pengawas
Pemilu yakni seperti informasi lokasi masyarakat yang menjadi target dari
penjahat Demokrasi, sehingga Bawaslu dapat memaksimalkan kerja
Pengawasan untuk turun Patroli Pengawasan ke lapangan.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 42


(Gambar 2. 11. Persiapan Gerakan Masyarakat Anti Politik Uang di
Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan)
Mahasiswa juga membagikan stiker dan brosur sebanyak 8000 stiker dan
brosur ke rumah masyarakat untuk ditempel dijendela tempat perkumpulan,
kantor Desa/Kelurahan, pos – pos keamanan dan lain sebagainya yang
dapat tersentuh oleh masyarkat sehingga informasi yang disampaikan dapat
diterima publik dengan mudah.
9. Sosialisasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pengawasan Netralias ASN mengupayakan pencegahan dini yakni
dengan cara sosialisasi, memberikan himbuan, dan koordinasi dengan pihak
terkaitu untuk melakukan kerjasama.

(Gambar 2.12. Kegiatan Pencegahan Melalui Sosialisasi Netralitas


ASN Kepada ASN di Satker, Lembaga Kementerian, dan Non
Kementerian di Provinsi Kep. Bangka Belitung)
Bawaslu menggelar Sosialisasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 ini dilaksanakan bersama dengan
Jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 43


Bangka Belitung. Tujuannya guna pengawasan terhadap netralitas Aparatur
Sipil Negara (ASN) pada rangkaian penyelenggaraan di setiap Tahapan
Pemilihan Umum tahun 2019. Acara ini juga bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada kita semua, terutama para aparatur sipil negara (ASN)
mengenai netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada pemilihan umum tahun
2019.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat 3
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2018
“Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan gaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kemudian dalam Pasal 2 huruf
f UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, menyebutkan “Setiap
Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak
memihak kepada kepentingan siapapun”. Selanjutnya Pasal 5 Ayat (2) huruf
h UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, “Pegawai ASN
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya” serta Pasal 9 ayat (2) UU N0. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara, menyebutkan “Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan
invertensi semua golongan dan partai politik”.

(Gambar 2.13. Salah Satu ASN Pemprov Bangka Belitung


Mengajukan Pertanyaan Pada Kegiatan Sosialisasi ASN Mengenani
Netralitas ASN dalam Pemilu 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 44


Larangan dan sanksi diterima oleh ASN yang melanggar dapat dilihat
pada Pasal 280 ayat (2) huruf f dan g UU No. 7 Tahun 2017, “pelaksana
dan/atau tim kampanye dalam kegiatan Kampanye Pemilu dilarang
mengikutsertakan aparatur sipil negara, anggota Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Desa, Perangkat Desa”.
Sanksi yang diterima berdasarkan pasal 521 UU 7 Tahun 2-17, “dipidana
penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp. 24.000.000,-.
Selanjutnya pasal 280 ayat (3) UU No. 7 tahun 2017 juga mengatur.
“Aparatur sipil Negara, Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota
Kepolisian Republik Indonesia dilarang ikut serta sebagai pelaksana dan
tim Kampanye Pemilu”.
Sanksi yang diterima berdasarkan pasal 494 UU 7 Tahun 2017,
“dipidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp.
12.000.000,-. Pasal 4 angka 12 PP No. 53 Tahun 2010 Tentang disiplin
Pegawai Negeri Sipil, “setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada
calon Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: a)
ikut serta sebagai pelaksanan Kampanye; b) menjadi peserta Kampanye
dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c) sebagai peserta
Kampanye dengan mengerahkan PNS Lain. Kemudian dalam pasal 4 angka
13 PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, “setiap PNS
dilarang memberikan dukungan kepada calon Presiden dan Wakil Presiden
dengan cara membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon yang menjadi peserta pemilu
sebelum, selama dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan.
Himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan
unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat”.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 45


(Gambar 2.14. Ketua Bawaslu Babel Menyerahkan Banner
Sosialisasi Netralitas ASN Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kep.
Bangka Belitung)
Bawaslu Provinsi Bangka Belitung juga menggagas program pencegahan
dengan menghimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan sosialisasi secara
masif dengan memberikan sejumlah X-Banner berisikan menjaga netralitas
ASN secara simbolis kepada 3 (tiga) instansi pemerintah yakni Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bangka Belitung, Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Provinsi Bangka Belitung dan kantor Gubernur Bangka Belitung yang diwakili
langsung oleh Ketua Bawaslu Provinsi Bangka Belitung pada Senin 4 Maret
2019.
Ketua Bawaslu Provinsi Bangka Belitung Edi Irawan mengatakan, ini
merupakan salah langkah yang dilakukan oleh Bawaslu untuk melakukan
pencegahan pelanggaran pemilu terutama di kalangan ASN yang ada di
bangka Belitung. Selanjutnya Bawaslu mengirimkan pesan tertulis beserta X-
Banner yang berisikan himbauan netralitas ASN kepada seluruh instansi
pemerintah yang ada di Bangka Belitung, Edi berharap dengan upaya ini
dapat mengurangi atau bahkan tidak ada sama sekali pelanggaran pemilu
terutama bagi kalangan ASN yang ada di Bangka Belitung.
D. PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU
Pengawasan Tahapan Pemilih adalah aktifitas pengawasan yang
dilakukan selama masa Pemilu di Indonesia sesuai dengan jadwal dan tahapan
program tahapan Pemilu yang dirancang oleh KPU RI. Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung memiliki kewenangan tersebut untuk mengawasi tahapan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 46


Pemilu. Tahapan Pemilu dilaksanakan oleh penyelenggara Pemilu yaitu KPU
dan seluruh jajarannya yang diawasi oleh Bawaslu dan jajarannya hingga
ditingkat TPS.
Pembahasan mengenai dinamika pengawasan tahapan Pemilu dalam
buku ini memuat beberapa tahapan yang diawasi oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dan jajarannya, yaitu tahapan verifikasi Partai Politik, data
pemilih, pencalonan, dana kampanye, kampanye, logistik, pemungutan,
penghitungan dan rekapitulasi suara, serta penetapan kursi dan calon terpilih
ditingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung. Tahapan subtanstif pada Pemilu 2019
sudah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2017 dan berakhir pada bulan pasca
sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum (PHPU).
Disetiap tahapan yang diawasi memiliki potensi kerawanan dan dinamika
yang berbeda sehingga dapat mendapatkan hasil pengawasan yang variatif, dan
unik. Dinamika yang terjadi mengakibatkan penanganan disetiapan tahapan
menjadi berbeda – beda, dan intensifitas pola pengawasannya tidak sama pada
setiap tahapan.
1. Pengawasan Tahapan Verifikasi Partai Politik
Partai Politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dancita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan
merebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk
8
melaksanakan programnya. Peserta Pemilu Pemilu 2019 untuk
Pemilihan Anggota DPR, Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD
Kabupaten/Kota adalah Partai Politik. Proses menjadikan Partai Politik
agar dapat menjadi Peserta Pemilu pada Tahun 2019 harus melalui
tahapan yang cukup panjang selama beberapa waktu sebagaimana diatur
dalam jadwal dan tahapan Pemilu Tahun 2019 oleh KPU RI. Proses
tersebut adalah proses pendaftaran, hingga proses verifikasi Partai Politik
yang harus diawasi oleh Pengawas Pemilu dari tingkat pusat yaitu
Bawaslu RI hingga di Bawaslu Kabupaten/Kota karena mekanisme
pendaftaran dan verifikasi dilakukan secara terpusat namun ada
beberapa persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Partai Politik
ditingkat Kabupaten/Kota seperti penyerahan KTA dan E KTP sebagai

8
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka, Jakarta: 2008, hlm 160-161.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 47


bukti keanggotaan partai politik paling sedikit 1.000 (seribu) orang atau
1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah Penduduk pada setiap
kabupaten/kota, dan daftar nama anggota partai politik beserta alamat,
beserta formulir yang ada dalam lampiran Peraturan KPU Nomor 6 Tahun
2018 (F2-Parpol).
Partai Politik memiliki kesempatan yang sama dihadapan Undang –
Undang dan Peraturan yang berlaku untuk menjadi Peserta Pemilu Tahun
2019. Syarat – syarat yang diatur pada ketentuan harus terpenuhi, dan
berikut ini adalah syarat Partai Politik menjadi Peserta Pemilu Tahun
2019:9
a. berstatus badan hukum sesuai dengan Undang- Undang
mengenai Partai Politik;
b. memiliki kepengurusan di seluruh provinsi;
c. memiliki kepengurusan paling sedikit di 75% (tujuh puluh lima
persen) jumlah kabupaten/kota di provinsi;
d. memiliki kepengurusan paling sedikit di 50% (lima puluh persen)
jumlah kecamatan di kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
dalam huruf c;
e. menyertakan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) keterwakilan
perempuan pada kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan
memperhatikan 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan
pada kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan
kabupaten/kota;
f. memiliki anggota paling sedikit 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000
(satu perseribu) dari jumlah Penduduk pada kepengurusan Partai
Politik sebagaimana dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda
Anggota dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat
Keterangan;
g. memiliki Kantor Tetap untuk kepengurusan Partai Politik pada
tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sampai berakhirnya
tahapan Pemilu;
h. mengajukan nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik
kepada KPU;

9
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Pasal 9 Ayat (1).

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 48


i. menyerahkan nomor rekening atas nama Partai Politik tingkat
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota kepada KPU;
j. menyerahkan salinan AD dan ART Partai Politik.
Pengawasan terhadap proses verifikasi Partai Politik meliputi
pendaftaran, hingga penetapan Partai Politik merupakan amanah dari
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang harus dilaksanakan oleh
Bawaslu dan jajaran Pengawas Pemilu hingga tingkat Kabupaten/Kota.
Proses pengawasan ini mengacu pada jadwal dan tahapan Pemilu 2019
yakni dimulai dari tanggal 03 Oktober 2017 s.d 18 Februari 2018.
1.1. Masa pendaftaran dan penyerahan bukti keanggotaan Partai
Politik
Awal masa pendaftaran terdapat 20 Partai Politik yang
menyerahkan berkas bukti salinan keanggota Partai Politik ke KPU
Kabupaten/Kota dengan Partai Politik yang bervariasi di setiap
Kabupaten /Kota. Secara rinci Partai Politik pada masa penyerahan
berkas di KPU Kabupaten/Kota Se Provinsi Kep. Bangka Belitung
terdapat jumlah yang bervariasi setiap Kabupaten/Kota. Berikut
hasil pengawasan penyerahan berkas Partai Politik di KPU
Kabupaten/Kota yakni sebagai berikut:
(Gambar 2.15. Partai Politik Yang Mendaftarkan di Tingkat Kabupaten/Kota
Bangka Belitung)

Partai Garuda
Partai Gerindra Partai PKS
Partai Nasdem
Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur

Partai Idaman Partai Berkarya


PPP

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 49


PKB
Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur

Partai PIKA
Partai Hanura Partai Golkar
Partai Rakyat
Kota Pangkalpinang Kab. Belitung Timur Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kab. Bangka Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Belitung Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Belitung Timur Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur

Partai Perindo Partai Demokrat


Partai PKPI Partai Amanat
Nasional
Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Kab. Belitung Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur

Partai PDI-P Partai Bulan


Partai Solidaritas Partai Republik
Bintang
Indonesia
Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat Kab. Bangka Barat
Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Bangka Kab. Belitung
Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Bangka Selatan Kab. Belitung Timur
Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah Kab. Bangka Tengah
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Kab. Belitung
Kab. Belitung Timur Kab. Belitung Timur
(Sumber: Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 50


Pendaftaran Partai Politik dilakukan ditingkat KPU RI, dan
penyerahan berkas pendaftarannya dilakukan ditingkat KPU
Kabupaten/Kota dengan menyerahkan salinan E KTP dan KTA,
daftar nama anggota beserta alamat anggota sesuai dengan yang
diatur dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018. Pada proses
penyerahan berkas ini, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan pengawasan
Pendaftaran dan Verifikasi terhadap Partai Politik calon Peserta
Pemilu yang telah melengkapi dokumen persyaratan keanggotaan
Partai Poltik yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota.
Pengawasan terhadap verifkasi Partai Politik meliputi:
 kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen
persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang
dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota;
 jangka waktu pelaksanaan dilakukan paling lama 30 (tiga
puluh) hari setelah batas akhir waktu pendaftaran;
 kegandaan anggota Partai Politik; dan
 anggota Partai Politik yang tidak memenuhi syarat.
1.2. Masa verifikasi administrasi dan penetapan Peserta Pemilu
2019
Tahapan ini Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
mensupervisi Bawaslu Kabupaten/Kota dalam melaksanakan
pengawasan dengan rentan waktu 17 Oktober 2017 s.d 30
November 2017. Tim Supervisi melakukan supervisi penelitian
administrasi bersama Bawaslu Kabupaten/Kota dan mendapatkan
beberapa informasi awal permasalahan di lapangan sepert adanya
anggota Partai Politik saat diverifikasi tidak mengetahui bahwa
dirinya adalah anggota Partai Politik.
Verifikasi adalah penelitian/pemeriksaan terhadap kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran dokumen persyaratan Partai Politik calon
Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung juga melakukan pengawasan
terhadap verifikasi faktual kepengurusan Partai Politik tingkat
Provinsi Kep. Bangka Belitung 15 Desember 2017 s.d 5 Februari
2018.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 51


(Gambar 2.16. Anggota Bawaslu Bangka Belitung Melakukan Pengawasan
Melekat Verifikasi Faktual Kepengurusan Partai Politik Tingkat Provinsi)
Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan Verfikasi Faktual
kepengurusan Parati Politik untuk membuktikan keabsahan dan
kebenaran persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang
meliputi:
 jumlah daftar nama dan susunan pengurus Partai Politik di
tingkat provinsi; kebenaran daftar nama dan susunan
pengurus Partai Politik di tingkat provinsi;
 kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai
 Politik tingkat provinsi memperhatikan paling sedikit 30% (tiga
puluh persen); dan
 domisili kantor tetap sesuai dengan surat keterangan dari
camat atau sebutan lain lurah/kepala desa atau sebutan lain
sampai berakhirnya tahapan Pemilu.
Hasil Verifikasi Faktual, KPU memberitahukan jadwal dan
tempat verifikasi faktual kepada Parpol dan juga Bawaslu Bangka
Belitung. Petugas Verfikasi Faktual dibekali dengan surat tugas, dan
langsung bertemua dengan kepengurusan inti yakni Ketua,
Sekretaris dan Bendahara sebagaiaman sesuai dengan Peraturan
Perundang – Undangan yang berlaku.
Tidak terdapat temuan pelanggaran mengenai keberadaan
kantor dan isi kantor untuk seluruh Partai Politik yang meliputi Alamat

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 52


kantor sesuai suket domisili, terdapat perjanjian sewa kantor, di
dalam kantor terdapat meja dan kursi kerja serta bendera, dan juga
terdapat plang kantor. Akan tetapi dalam verifikasi kepengurusan
Bawaslu menemukan ada perbedaan identitas antara data di SIpol
dan di E KTP yaitu data Serketaris PPP atasnama Hellyana. Pada
saat verifikasi terdapat ketidaksesuaian data antara Nama, NIK dan
Nomor KTA yang tertera pada SIPOL KPU dengan Nama, NIK, dan
Nomor KTA Asli yang dipegang oleh Sekretaris DPW. Saat verifkasi
yang bersangkutan mengakui bahwa benar sekretaris DPW PPP
dengan KTA dan E KTP asli yang di pegang. Untuk menindaklanjuti
hal ini DPD Partai PPP membuat surat pernyataan bahwa data yang
ada pada Sipol tidak sesuai dengan keanggotaan pada
kepengurusan DPW PPP dan menyampaikan surat pernyataan
tersbut kepada KPU Provinsi. Hal ini menjadi catatan bagi Bawaslu
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan sudah menyurati KPU
Provinsi Perihal Permohonan Informasi Terkait Status Sekretaris
DPW Partai Persatuan Pembangunan ProvinsiKep. Bangka Belitung
pada tanggal 30 januari 2018.
Bawaslu juga mendapatkan temuan data anggota ganda dan
telah diberikan saran perbaikan kepada KPU dan calon Peserta
Pemilu pada saat proses verifikasi Partai Politik baik itu secara
langsung ataupun melaui surat. Saran yang diberikan oleh Bawaslu
Bangka Belitung dilaksanakan oleh KPU Provinsi Kep. Bangka
Belitung agar melakukan pemeriksanaan ulang kembali terhadap
data Sipol atas temuan identitas KTP dengan Sipol yang berbeda
yaitu data sekretaris DPW PPP Bangka Belitung, sudah
ditindaklanjuti oleh KPU serta DPW Partai Politik PPP. Bahwa yang
bersangkutan adalah benar Anggota Partai Politik PPP dan terapat
kesalahan pengetikan data pada Sipol sehingga proses
perbaikannya harus melalui KPU RI. Hal ini sekaligus juga
merupakan bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung karena dalam melakukan
pengawasan lebih mengutamakan tahap pencegahan pelanggaran
karena potensi pelanggaran administrasi yang dapat sewaktu –
waktu terjadi jika terdapat kesalahan prosedur oleh KPU.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 53


Pengawasan penelitian administrasi yang telah berlangsung,
Bawaslu menemukan terdapat 1.353 data keanggotaan yang
berpotensi ganda antar partai politik disetiap Kabupaten/Kota, 333
potensi ganda dalam satu Partai Politik disetiap Kabupaten/Kota, dan
734 anggota yang tidak memenuhi syarat. Data ganda tersebut
langsung ditindaklanjut oleh KPU untuk disampaikan kepada Partai
Politik di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota agar melakukan
perbaikan pada tahapan perbaikan karena diduga terdapat dokumen
E KTP dan anggota ganda. Berakhirnya masa verifiaksi administrasi
dan verifikasi faktual keanggota Partai Politik di tingkat
Kabupaten/Kota menandakan KPU RI akan segera melakukan
penetapan Peserta Pemilu ditingkat Nasional. Untuk di Bangka
Belitung dari keseluruhan 20 Partai Politik pendaftar tersebut telah
selesai dilakukan verifikasi kelengkapan berkas oleh KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung dan jajaran serta melalui proses pengawasan
oleh Pengawas Pemilu sesuai dengan jadwal dan tahapan yang
berlaku.
Penetapan Partai Politik tingkat Nasional terdapat 16 Partai
Politik Nasional yang ditetapkan sebagai Peserta Pemilu Nasional
Tahun 2019 oleh KPU RI pada tanggal 17 Februari 2019,
dikarenakan terdapat beberapa partai tidak terpenuhi syarat
sehingga dinyatakan tidak dapat menjadi Peserta Pemilu Tahun
2019, sedangkan Partai Politik yang terpenuhi syaratnya dapat
menjadi Peserta Pemilu Tahun 2019.
9 Partai Politik tingkat Nasional yang tidak ditetapkan sebagai
Peserta Pemilu pada tanggal 17 Februari dengan SK KPU RI Nomor
58/PL.01.1-Kpt/03/KPU/II/2018yang 6 diantaranya mendaftarkan di
KPU Kabupaten/Kota di Bangka Belitung dan dinyatakan tidak
memenuhi syarat di tingkat Nasional karena beberapa hal yakni
untuk Partai Indonesia Kerja (PIKA), Partai Rakyat, Partai Islam
Daman Aman (Idaman), dan Partai Republik dinyatakan tidak
memenuhi syarat administrative sehingga tidak dapat mengikuti
tahap verifikasi faktual. Lalu Untuk 2 Partai Politik seperti Partai
Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 54


(PKPI) yang sudah melalui proses verifikasi faktual dinyatakan tidak
memenuhi syarat sebagai Peserta Pemilihan Umum.
Berikut ini adalah daftar Partai Politik yang ditetapkan menjadi
Peserta Pemilu Tahun 2019, yakni:
(Gambar 2.17. Partai Politik tingkat Nasional Pemilu 2019)

(Sumber: Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Partai Politik yang tidak ditetapkan sebagai Peserta Pemilu
mengajukan permohonan sengketa proses di Bawaslu RI dan hasil
akhir Putusan Bawaslu RI mengabulkan permogonan PBB dan PKPI
yang keduanya ditetapkan oleh KPU RI sebagai Peserta Pemilu
Tahun 2019 pada SK KPU RI Nomor 309/PL.01.1-
Kpt/03/KPU/IV/2018 tanggal 13 April 2018 sehingga terdapat 16
Partai Politik yang menjadi Peserta Pemilu 2019 ditambah dengan
PBB dan PKPI.
Pengawasan yang berlangsung pada tahapan verifikasi Partai
Politik ini terdapat dinamika yaitu pada proses Verifikasi Faktual
Kepenguruan untuk tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, yaitu:
a) Bahwa Petugas Verifikator yang direkrut KPU ditingkat
Kabupaten/Kota masih ragu dalam menentukan keanggotaan
yang TMS;
b) Tedapat anggota Partai Politik yang menjadi sampel dari KPU
untuk verifikasi faktual tidak mengakui sebagai anggota Partai
Politik dan mengaku bahwa dirinya tidak tahu fotokopi E KTP
ada pada pihak Partai Politik. Untuk itu yang bersangkutan
membuat surat pernyataan Formulir Model
BA.FK.KPU.KAB/KOTA-PARPOL yang menyatakan bahwa

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 55


bukan anggota Partai Politik dan dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
c) Terdapat Pengurus Partai Politik yang mendampingi proses
verifikasi faktual hal ini menimbulkan berbagai persepsi pada
proses verifikasi dan tidak terdapat aturan yang melarang hal
tersebut.
d) Terdapat ketidaksesuaian antara data Sipol dan data hardcopy
nama anggota Partai Politik.
Proses Verifikasi Faktual Partai Politik Bawaslu mengevaluasi
beberapa hal yakni, Jajaran KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
KPU Kabupaten/Kota harus secara efektif dan efisien dalam
melakukan pembinaan kepada petugas verifikator karena masih
ditemukan beberapa petugas verifkator yang ragu dan canggung
dalam menentukan status verfikasi BMS (Belum Memenuhi Syarat)
ata MS (Memenuhi Syarat). Selanjutnya, Terdapat kekosongan
aturan hukum secara teknis yang mengatur pendampingan verifikasi
faktual oleh pengurus Partai Politik sehingga hal ini diupayakan
masuk dalam pencegahan pelanggaran karena secara teknis KPU
tidak diatur, untuk ditindaklanjuti sebagai potensi pelanggaran
administrasi. Tidak hanya itu proses Pendaftaran Partai Politik
dengan system centralistic (terpusat) ini juga terlihat seperti proses
yang “menitipkan” sebagian persyaratan di daerah yang justru dapat
menimbulkan berbagai macam persoalan ditingkat daerah.
2. Pengawasan Tahapan Data Pemilih
Hak pilih merupakan hak yang sangat mendasar bagi seluruh warga
negara tanpa terkecuali sebagaimana harus sesuai dengan persyaratan
ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku yang tentu
dalam hal ini dilindungi oleh Negara. Di dalam lagu Mars Pengawas
Pemilu terdapat sepenggal lirik lagu “Menjaga Hak Pilih Diseluruh Negeri”
yang menjadi acuan semangat kerja Bawaslu dalam melakukan
pengawasan terhadap keterpenuhan hak – hak pilih bagi warga negara
khususnya di Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Warga negara yang berhak menjadi pemilih pada Pemilu 2019 harus
memenuhi persyaratan sebagai pemilih. Adapun persyaratan sebagai
pemilih adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 56


a) Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara
sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah
kawin, atau sudah pernah kawin mempunyai hak memilih
b) Warga Negara Indonesia didaftar 1 (satu) kali oleh
Penyelenggara Pemilu dalam daftar Pemilih
c) Warga Negara Indonesia yang telah dicabut hak politiknya oleh
pengadilan tidak mempunyai hak memilih
Bawaslu memedomani Peraturan Bawaslu Nomor 24 Tahun 2018
Tentang Pengawasan Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar
Pemilih Dalam Pemilihan Umum dalam hal melakukan proses
pengawasan data pemilih Pemilu 2019. Di dalam Pasal 4 pada Peraturan
Bawaslu Nomor 24 Tahun 2018 ditegaskan bahwa dalam melakukan
pengawasan pemutakhiran data dan daftar pemilih dilakukan dengan cara
menyusun peta kerawanan, menentukan fokus pengawasan tahapan
pemutakhiran data dan penyusunan daftar Pemilih, pengawasan melekat,
analisis data, audit dan investigasi, pengawasan partisipatif, melakukan
koordinasi dan konsolidasi kepada stakeholder terkait.
Secara geografis Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan wilayah
kepualuan yang terdiri dari dua pulau besar yakni Pulau Bangka dan
Pulau Belitung. Jumlah penduduk Provinsi Kep. Bangka Belitung
berjumlah 1.459.000 jiwa dengan jumlah pemilih sebanyak 932.569
pemilih pada Pemilu Tahun 2019. Berikut jumlah Pemilih per
Kabupaten/Kota Pada Pemilu Tahun 2019:
Tabel 2.9. Jumlah Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2019 di Provinsi Kep. Bangka
Belitung
Jumlah Jumlah Jumla
Laki – Peremp Jumlah
Kab/Kota Kecamata Desa/Keluraha h TPS
Laki uan Total
n n
8 81 871 105,72 101,008 206,733
BANGKA
5
BANGKA BARAT 6 64 511 66,298 62,418 128,716
BANGKA TENGAH 6 63 477 63,004 59,126 122,130
BANGKA SELATAN 8 53 548 65,621 62,031 127,652
BELITUNG 5 49 529 63,450 61,798 125,248
BELITUNG TIMUR 7 39 336 44,345 42,377 86,722
KOTA 7 42 531 67,341 68,027 135,368

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 57


PANGKALPINANG
47 391 3803 475,78
JUMLAH TOTAL 456,785 932,569
4
(Sumber: Berita Acara KPU Nomor 34/PL/02/1-BA/19/Prov/IV/2019)
Data pemilih Pemilu 2019 tabel di atas telah melalui berbagai macam
proses dan mekanisme sesuai dengan peraturan perundang – udangan
yang berlaku dan digunakan sebagai basis data untuk pemungutan dan
penghitungan suara serta pengadaan logistik Pemilu 2019 di Bangka
Belitung.
2.1. Hasil pengawasan tahap pencocokan dan penelitian data
pemilih
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung menginstruksikan
kepada Bawaslu Kabupaten/Kota bersama – sama dengan Panwas
Kecamatan pada awal tahapan pencocokan dan penelitian data
pemilih untuk melakukan pemetaan wilayah yang rumah-rumahnya
tidak dilakukan pencoklitan karena wilayah tersebut bagian dari
wilayah perbatasan antar desa/kelurahan, pemukiman kumuh, hutan
lindung, konflik, pemukiman padat penduduk atau lainnya, membuka
Posko disetiap Kecamatan dan Kelurahan untuk menerima laporan
masyarakat, dan analisa terhadap data A-KPU.
Pada tahapan pencocokan penelitian yang dimulai tanggal 17
April s.d 17 Mei 2018 diseluruh Kabupaten/Kota khusunya pada
tingkat kecamatan membentuk suatu posko pengaduan data pemilih
untuk masyarakat sehingga masyarakat dapat melaporkan diri
apabila tidak terdaftar pada daftar pemilih ataupun melaporkan jika
terdapat pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih namun
terdaftar dalam daftar pemilih. Berikut jumlah posko yang sudah
terdata:
(Tabel 2.10. Jumlah Aktifitas Posko Pada Tahapan Data Pemilih Pemilu
2019)
JUMLAH PEMILIH YANG MENDATANGI
KABUPATEN/KOTA
POSKO POSKO
BANGKA BARAT 7 10
BELITUNG 6 5
BANGKA SELATAN 60 16

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 58


BELITUNG TIMUR 8 2
KOTA PANGKALPINANG 8 1
BANGKA TENGAH 7 3
BANGKA 9 4
JUMLAH TOTAL 105 41
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
105 posko yang terbentuk dan tersebar di 47 Kecamatan Se
Provinsi Kep. Bangka Belitung, akan tetapi jalannya aktifitas posko
tidak begitu siginifikan pemilih yang hadir ke posko Panwaslu
Kecamatan yakn iselama 30 hari hanya 41 orang pemilih yang hadir
dan melaporkan berbagai jenis keluhan seperti tidak terdaftar di DPT,
berencana pindah domisili pemilih belum rekam E KTP dan
sebagainya. Pemilih lebih menyukai melaporkan dirinya melalu telfon
tanpa hadir ke posko, hal ini yang mengakibatkan rendahnya pemilih
yang hadir ke posko.

(Gambar 2.18. Posko Pengaduan Daftar Pemilih Hasil Perbaikan di


Kabupaten Bangka Selatan Kecamatan Lepar Pongok)
Tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih dilalui dengan
pengawasan yang sangat aktif oleh Panwaslu tingkat
Kelurahan/Desa atau yang sering dikenal masyarkat dengan sebutan
PKD. Data pemilih yang bermasalah ditemukan oleh PKD dilaporkan
secara berjenjang melalui Panwaslu Kecamatan hingga ke Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung. PKD melakukan pengawasan proses
pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh Panitia Pendaftaran
Pemilih (Pantarlih) selama 30 hari.
4 Kabupaten/Kota yang melaksanakan coklit yaitu Kabupaten
Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur, dan Bangka Selatan.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 59


3 Kabupaten lainnya seperti Kota Pangkalpinang, Belitung, dan
Bangka tidak melaksanakan coklit dikarenakan memasuki tahapan
Pilkada 2018 pada bulan April 2018 dan bulan Mei 2018. Maka data
pemilih 3 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pilkada dan beririsan
dengan tahapan Pemilu tidak melaksanakan coklit melainkan data
pemilih DPT Pilkada akan dimutakhiran pada tahapan DPS dengan
menambahkan pemilih pemula dan pemilih Non E EKTP yang sudah
memenuhi syarat sebagai pemilih untuk ditetapkan sebagai DPS
Pemilu 2019 bersama Kabupaten/Kota lainnya.
Aktifitas pengawasan coklit yang dilakukan Panwaslu
Desa/Kelurahan menggunakan metode audit disetiap rumah yang
ada pada wilayah kerja Panwaslu dilingkungan Kelurahan/Desa.
Berikut data audit coklit yang dilakukan oleh Panwaslu
Desa/Kelurahan di 4 Kabupaten yang melaksanakan coklit Pemilu
2019.
(Grafik 2.2. Hasil Pengawasan Coklit Dengan Metode Audit Pemilih dan
Rumah)
140.000 131.953 128.372 127.133
120.000

100.000
82.321
80.000

60.000

40.000

20.000 8.56511.343 4.840 4.840


640 1.491 1.383 3.403
0
Bangka Selatan Bangka Barat Belitung Timur Bangka Tengah

Jumlah Pemilih disetiap TPS Jumlah Rumah yang Diaudit


Jumlah Pemilih yang diaudit

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


PKD menemukan 21.077 Pemilih yang diaudit dan rumah yang
diaudit sebanyak 15.428 dari jumlah pemilih 469.779 pemilih di 1.760
TPS pada 4 Kabupaten/Kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Beberapa masalah terhadap pelaksanaan pengawasan coklit ini

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 60


dapat terselesaikan ditingkat Pantarlih setempat bersama dengan
PKD seperti pemilih belum terdaftar dan pemilih yang TMS.

(Gambar 2.19. Monitoring Pengawasan Coklit di Dusun Pangkalraya


Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah)
Pengawas Pemilu tingkat Desa/Kelurahan menemukan data
pemiih yang tidak memenuhi syarat pada saat pengawasan dan audit
data pemilih dan kemudian disampaikan ke Petugas Pantarlih yakni
sebagai berikut:
(Grafik 2.3. Temuan Hasil Pengawasan Pada Tahapan Coklit Pemilu 2019)

Jumlah Pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk kedalam daftar pemilih
Jumlah Pemilih belum memiliki E-KTP
Jumlah Pemilih yang data dalam Formulir A-KPU bermasalah
Pemilih yang dalam Formulir A-KPU berada jauh dari TPSnya
Pemilih Dalam 1 KK beda TPS
14.009

12.313

7.728
5.037
4.486

4.233
2.238

2.225
1.773

1.582
1.392
1.045

908
634

488
39
28

25
0

BANGKA SELATAN BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR BANGKA TENGAH


(Sumber: Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 61


27.819 pemilih yang tidak memenuhi syarat masuk ke dalam
daftar pemilih model A.KPU, dan form A.KPU yang bermasalah pada
elemen data pemilih sebanyak 17.219 pemilih seperti kosongnya
NIK, NKK, serta permasalahan pemilih beda KK dalam satu TPS
sebanyak 67 pemilih. Temuan tersebut sudah ditindaklanjut oleh
Pantarlih dan PPS setempat untuk diperbaiki sesuai dengan
peraturan perundang – undangan.
Hasil pengawasan tersebut tidak terdapat temuan dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh Pantarlih dengan jenis pidana
maupun etik. Hal ini karenakan dilakukannya pencegahan melalaui
pengawasan coklit sangat diperketat oleh Panwaslu Desa/Kelurahan
sehingga garis koordinasi antara penyelenggara Pemilu dapat saling
berkoordinasi dalam penanganan temuan hasil pengawasan
bersama – sama.
2.2. Hasil pengawasan data pemilih ganda
Pendataan pemilih, tentu pemilih harus terdaftar sebanyak 1 kali
Sebagaimana dalam Pasal 4 Undang – Undang Nomor 7 Tahun
2017, bahwa pemilih harus terdaftar satu kali. Persoalan data ganda
bukan menjadi hal baru dalam setiap penyelenggaraan Pemilu
maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Data ganda merupakan data pemilih yang memiliki kesamaan
identik data elemen pemilih seperti NIK, nama, tanggal lahir, tempat
lahir dan secara nyata di lapangan hanya terdapat satu orang pemilih
saja. Ini merupakan sebuah anomaly yang ada pada setiap
pengelolaan daftar pemilih pada setiap Pemilu. Pola data ganda
pada setiap Pemilu tidaklah jauh berbeda, dan selalu muncul pada
setiap pengeloaan data pemilh. Hal ini secara analisis disebabkan
oleh beberapa faktor penting dalam pengelolaan data pemilih yaitu:
a) Proses sinkronisasi Data Penduduk Potensial Pemilu (DP4)
dengan Daftar Pemilih Pemilu terakhir yang menjadi dasar
pembuatan data pemilih untuk dicoklit. Proses sinkronisasi
yang dilaksanakan seringkali kurang maksimal sehingga data
ganda yang semestinya sudah dihapus muncul kembali pada
data pemilih bahan coklit yang sering disebut sebagai formulir
A (KPU). KPU dalam proses sinkronisasi ini harus

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 62


melaksanakannya dengan optimal yang berkoordinasi
bersama Bawaslu utnuk mencermati potensi ganda, pemilih
baru, pemilih pindah, pemilih sudah meninggal dunia
sehingga kegandaan ini dapat dicegah di awal tahapan
Pemilu.
b) Petugas Pemutakhiran data dan daftar Pemilih mendata
pemilih dua kali yang sering kali terjadi sehingga berdampak
pada pemilih yang ada pada data menjadi ganda.
c) Pencatatan administrasi kependudukan seringkali pemilih
pindah tempat tinggal tidak melapor kepada Pemerintah
setempat, hal ini berdampak pada proses coklit yang
dilakukan petugas hanya sebatas wilayah kerja sehingga
tidak menutup kemungkinan pemilih yang pidah tempat
tinggal juga dapat terdaftar ditempat tinggalnya yang baru.
Analisa data pemilih yang selalu menimbulkan berbagai
permasalah seperti data ganda, dan data TMS yang muncul berulang
kembali pada setiap penyelenggaran Pemilu pasca reformasi
bersumber dari 3 dimensi yaitu dimensi pertama akurasi daftar
kependudukan yang diterima oleh KPU dan jajaran dari Pemerintah
dan Pemerintah Daerah, dimensi kedua akibat dari dinamika
pertumbuhan perstiwa peristiwa demografis seperti kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan manusia
(mobilitas) dari suatu tempat ketempat yang lain yang tidak mampu
diimbangi oleh langkah – langkah administrasi Pemilu di sisi yang
lain.10
Problematika data pemilih ganda tahapan penyempurnaan DPT
Bawaslu melihat peran aktif dari peserta Pemilu dan masyarakat
mulai menyoroti kisruh pemilih ganda yang ada secara Nasional
maupun di Bangka Belitung. Hal ini dikarenakan dikeluarkannya
rekomendasi oleh Bawaslu RI pada penetapan DPT Pemilu 2019
yang disarankan agar disempurnakan kembali karena terdapat
beberapa masalah data ganda, juga atas masukan dari Peserta
Pemilu yang hadir. Oleh sebab itu, KPU Bangka Belitung berinisiasi

10
Nur Hidayat Sardini, Problematika Data Pemilih dan Pemutakhiran Daftar Pemilih Dalam
Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, Jurnal Bawaslu DKI Jakarta Edisi September 2018, hlm 185.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 63


bersama Bawaslu Bangka Belitung melakukan konsolidasi dan
pencermatan bersama Peserta Pemiu pada tahapan
Penyempurnaan DPT.Berikut jadwal pencermatan bersama yang
dilakukan oleh Bawaslu, KPU dan Peserta Pemilu di Provinsi Kep.
Bangka Belitung.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan koordinasi
dan menginstruksikan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk mencermati
by name by address data pemilih agar dilakukan analisis ganda.
Metode yang dilakukan oleh Bawaslu Babel adalah salah satunya
analisa menggunaka teknologi informasi aplikasi kantor Microsoft
Acces. Data ganda dianalisa dengan mensinkronkan NIK, Nama, dan
Tanggal Lahir untuk mendapatkan gambaran data identik, tak hanya
itu Bawaslu juga mengelaborasi cara analisis dengan menggunakan
varian KK, dan Nama, NIK dan Tanggal Lahir, NIK dan Nama. Selain
itu Bawaslu juga mencermati data ganda secara bersama – sama
dengan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Peserta Pemilu,
sehingga dapat terwujudnya transparansi antar pihak yang terlibat
dalam penyelenggaraan Pemilu.

(Gambar 2.20. Rapat Koordinasi Bersama KPU Bangka Belitung Terhadap


Tindaklanjut Data Pemilih Ganda)
Jadwal pencermatan bersama yang sudah dilakukan KPU,
Peserta Pemilu, dan Bawaslu tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
dan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 64


(Tabel 2.11. Jadwal Pencermatan Bersama Penyempurnaan DPTHP
Pemilu 2019)

TANGGAL
TANGGAL PLENO
KABUPATEN/KOTA PENCERMATAN
DPTHP-1
BERSAMA
Bangka Barat 9-Sep-18 12-Sep-18
Bangka Tengah 11-Sep-18 12-Sep-18
12 dan 13 September
Bangka Selatan 10-Sep-18
2018
Bangka 10-Sep-18 12-Sep-18
Belitung 11-Sep-18 12-Sep-18
Belitung Timur 10-Sep-18 12-Sep-18
10 dan 12 September
Kota Pangkalpinang 12-Sep-18
2018
Provinsi 7-Sep-18 13-Sep-18
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Pasca analisa dan pencermatan bersama dengan KPU
sehingga pada hasil pengawasan dari tingkat Kabupaten/Kota hingga
Provinsi. Sejumlah 14.808 data pemilih ganda yang ditemukan
Bawaslu Babel dan Bawaslu Kabupaten/Kota serta hasil
pencermatan bersama khususnya di Tahapan penyempurnaan DPT
(Daftar Pemilih Tetap), DPTHP-1 (Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan Pertama),dan DPTHP-2 (Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan Kedua).
Dinamika data ganda tersebut mengalami penurunan setelah
analisa awal tahapan DPS dengan jumlah angka yang tinggi yaitu
7561 data pemilih ganda yang terdiri dari ganda dalam
Kabupaten/Kota berjumlah 6223 dan ganda antar Kabupaten/Kota
berjumlah 1328 pemilih dengan jenis ganda NIK, Nama dan Tanggal
Lahir. Jumlah ini sangat tinggi dari semua tahapan data pemilih.
Analisa Bawaslu melihat hal ini terjadi karena tahapan DPS adalah
proses yang terbilang awal setelah proses sinkronisasi DP4 dan
Coklit sehingga diduga terdapat pemilih pindahan yang terdata dua
kali pada daerah yang berbeda, dan pemilih yang terdata dua kali
pada satu Kabupaten/Kota. Adapun grafik indeks data pemilih ganda
yang ditemukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajaran pengawasan Pemilu, serta pencermatan bersama KPU dan
Partai Politik adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 65


(Grafik 2.4. Indeks Data Pemilih Ganda Temuan Bawaslu Babel Serta
Pencermatan Bersama KPU Babel Dan Peserta Pemilu)

8000
7551
7000

6000

5000

4000

3000 3260

2000
1601
1000 1157 1239

0
DPS DPSHP PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN
DPT DPTHP-1 DPTHP-2

(Sumber: Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Temuan data pemilih ganda yang mengalami penignkatan
siginifikan terjadi pada progress tahapan penyempurnaan DPT
sejumlah 1157 menuju penyempurnaan DPTHP-1 sejumlah 3260.
Secara rekomendasi Bawaslu Babel dan Bawaslu Kabupaten/Kota
hanya merekomenadasikan 1.483 pemilih ganda. Jumlah ganda
bertambah dikarenakan terdapat data temuan hasil pencermatan
mandiri KPU RI yaitu data ganda internal 12 orang dan ganda antar
Provinsi berjumlah 1.765 orang maka total ganda bertambah menjadi
3.260 pemilih ganda.
Temuan ganda tersebut selalu direkomendasikan oleh Bawaslu
Babel dan Bawaslu Kabupaten/Kota kepada KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota agar difaktualkan terlebih dahulu untuk mengecek
keberanan data gandanya, serta menindaklanjutinya sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung telah
merekomendasikan serta memberikan himbauan kepada KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung pada sub tahapan DPS (Daftar
Pemilih Sementara), DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil
Perbaikan), Penyempurnaan DPT (Daftar Pemilih Tetap),
Penyempurnaan DPTHP-1 (Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan
Pertama), dan Penyempurnaan DPTHP-2 (Daftar Pemilih Tetap Hasil

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 66


Perbaikan Kedua). Untuk rekomendasi data ganda keseluruhannya
yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung adalah
sebagai berikut:
(Tabel 2.12. Jumlah Kegandaan Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota Pada Tahapan Data Pemilih Pemilu 2019)
PENYEMPU PENYEMP
PENYEMPURNA
KATEGORI DPS DPSHP RNAAN URNAAN
AN DPT
DPTHP-1 DPTHP-2
JUMLAH GANDA 664 362 1157 1183 328
REKOM
JUMLAH BAWASLU RI
REKOMENDASI 1 1 DAN 2 2
PROVINSI PENCERMATAN
PROVINSI
(Sumber: Hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
3.694 pemilih ganda sudah direkomendasikan oleh Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung secara mandiri. Terhitung sejumlah 6
rekomendasi sudah dikeluarkan pada tahapan data pemilih Pemilu
2019 yang berkaitan dengan data pemilih ganda.
Bawaslu juga mengawasi tindaklanjut dari KPU serta data ganda
yang diserahkan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota seperti ganda dalam
Kabuapaten/Kota dan serta data dari KPU RI yaitu ganda antar
provinsi sebagaimana data yang ditampilkan sebelumnya.
2.3. Keterpenuhan hak pilih bagi pemilih potensial
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan Pengawasan
terhadap Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih
Khusus (DPK) Pemilu 2019 yang dilaksanakan 16 Desember 2018
s.d 17 April 2019. Secara definisi dalam Peraturan KPU Nomor 37
Tahun 2018 DPTb didefiniskan sebagai Daftar Pemilih yang telah
terdaftar dalam DPT di suatu TPS yang karena keadaan tertentu
Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS
tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS
lain. Lalu DPK adalah daftar Pemilih yang memiliki identitas
kependudukan tetapi belum terdaftar dalam DPT dan DPTb.
Pendataan DPTb merupakan tahapan yang sangat rawan
terutama pada keterpenuhan hak pilihnya, dan ketersediaan logistik

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 67


surat suaranya. Terhadap pendataan pemilih DPTb ini sudah
dilakukan uji materi yang menghasilkan putusan Mahkamah
Konstitusi (MK) Nomor 20/PUU-XVII/2019. MK memutuskan perkara
tersebut dan melahirkan beberapa point penting untuk pemilih DPTb
dalam Pemilu 2019 yakni sebelumnya pendataan dijadwalkan 30 hari
sebelum hari pemungutan suaradi TPS menjadi 7 hari sebelum hari
pemungutan suara di TPS, dan pembentukan TPS berbasis DPTb
pada tempat khusus seperti Lembaga Permasyarakatan (LAPAS).
Pemilih DPTb pada dasarnya merupakan pemilih DPT yang
pindah dikarenakan kondisi tertentu. Lalu perlu diketahui bersama
bahwa pemilih bersifat dinamis dan kita tidak pernah mengetahui
kapan pemilih akan pindah memilih oleh karena itu proses sosialisasi
kepada masyarakat harus giat dilaksanakan oleh KPU tertutama
sosialisasi kepada pemilih di wilayah terkonseterasi pada wilayah
khusus seperti Perguruan tinggi, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), Perusahaan, dan LAPAS karena berpotensi pemilih tersebut
dari luar lokasinya menetap saat ini.
Pemilih potensial DPTb yang terkonsenterasi pada suatu
wilayah rawan berpotensi tidak terpenuhi hak pilihnya jika melihat
dari beberapa hal persyaratan pendataan pemilih DPTb yaitu,
sebelumnya pemilih potensial DPTb harus terdaftar sebagai pemilih
DPT ditempat asalnya. Apabila pemilih tidak terdaftar pada daerah
asalnya maka tidak dapat didaftarkan menjadi DPTb melainkan
menjadi DPK dan itupun harus sesuai dengan alamat pada E KTP.
Analoginya jika seseorang pemilih potensial DPTb tidak terdaftar
pada DPT asalnya dan tidak merubah EKTP ke tempat asalnya
maka yang bersangkutan pada hari H harus memilih di TPS asalnya
sesuai dengan alamat pada KTP, jika ini terjadi pada pemilih yang
tidak punya waktu untuk pulang ke tempat asal untuk memilih maka
pemilih tersebut tentu tidak memberikan hak pilihnya, terlebih lagi jika
melihat konteksi pada pemilih di LAPAS sangat tidak memungkinkan
bagi pemilih lapas untuk pulang ketempat asal dan memilih ditempat
asalnya.
Diketahui bersama untuk pengadaan surat suara Pemilu 2019
adalah Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 68


Pemilih DPT ditambah dengan 2% (dua persen) dari jumlah Pemilih
tetap sebagai cadangan, yang ditetapkan dengan keputusan KPU
sebagaimana diatur dalam pasal 344 Undang – Undang Nomor 7
Tahun 2017. Oleh karena itu keterpenuhan surat suara bagi pemilih
DPTb juga menjadi sebuah kerawanan yang harus diantisipasi
secara bersama – sama. Hal ini dikarenakan pemilih DPTb pada
dasarnya adalah pemilih DPT yang sudah terdaftar di TPS asalnya
yang dicetak surat suaranya ketika masih berstatus DPT, namun jika
pemilih tersebut beralih status dan terdata sebagai DPTb ditempat
tujuan maka TPS tujuan tidak melakukan pencetakan surat suara
untuk pemilih DPTb melainkan hanya untuk pemilih pada DPT
ditambah 2% cadangan di TPS tersebut. Lalu ketika DPTb pada
suatu TPS sangat besar dapat berpotensi kekurangan surat suara
pada TPS tersebut, oleh karena itu jajaran penyelenggara Pemilu
harus cermat dalam mengelola dan mengelompokan pemilih
berbasis DPTb pada TPS – TPS yang dimungkinkan memiliki pemilih
tidak banyak.
Logistik Pemilu juga rawan pada pendataan pemilih DPK,
dengan contoh semakin banyak pemilih DPK pada suatu TPS maka
kebutuhan surat suara juga semakin meningkat karena untuk pemilih
DPK tidak dilakukan pencetakan surat suara. Untuk di Provinsi Kep.
Bangka Belitung hal ini tentu menjadi pembahasan bersama antar
KPU dan Bawaslu untuk menentukan langkah – langkah efektif dan
efisien dalam mendata pemilih DPTb dan DPK. KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung mengambill langkah dengan melakukan
pengelompokan DPTb dan DPK pada TPS – TPS yang memiliki
pemilih tidak terlalu banyak sehingga dapat mengantisipasi
kekurangan surat suara. Tidak hanya itu hasil pembahasan dalam
Rapat Koordinasi antara KPU, Bawaslu dan Kanwil Kemenkumham
juga melahirkan pembentukan TPS berbasis DPTb selagi
dimungkinkan untuk ketersediaan surat suaranya dan memenuhi
syarat sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang – Undangan
yang berlaku.
KPU Kabupaten/Kota mengeluarkan surat dan berkoordinasi
dengan Bawaslu Kabupaten/Kota, serta di tingkat Provinsi pada

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 69


tahap akhir pendataan DPTb dan DPK. KPU menyampaikan bahwa
terdapat permasalahan yaitu terdapat masyarakat yang memiliki hak
pilih tapi tidak terdaftar di DPT asalnya dan saat ini bertempat tinggal
di beberapa Kabupaten/Kota di Bangka Belitung. Sehingga yang
bersangkutan harus didaftarkan menjadi DPK di tempat asalnya saja
sesuai dengan alamat pada E KTP. Oleh karena itu KPU
Kabupaten/Kota mengeluarkan surat kepada Bawaslu
Kabupaten/Kota untuk meminta rekomendasi agar pemilih DPK
dirubah menjadi DPT sehingga dapat terpenuhi syarat sebagai
pemilih DPTb terutama pada Pemilih yang ada pada LAPAS. Hal ini
dilakukan KPU didasari pada Keputusan KPU RI Nomor
227/PL.02.1-Kpt/01/KPU/I/2019 dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Mengelompok di suatu wilayah tingkat desa/kelurahan;
b) Jumlah pemilih DPK cukup banyak dan tidak dimungkinkan
untuk difasilitasi penggunaan hak pilihnya menggunakan surat
suara cadangan di TPS yang sudah ada di desa/kelurahan
tersebut;
c) Proses DPK menjadi DPT dilakukan berkoordinasi dengan
Bawaslu Kabupaten/Kota setempat;
d) Dilakukan proses rekapitulasi dan penetapan perbaikan DPT
hasil rekomendasi dari Bawaslu Kabupaten/Kota setempat.
Bawaslu Kabupaten/Kota kecuali Bawaslu Kabupaten Bangka
Barat telah merekomendasikan pemilih DPK untuk dijadikan DPT
(perbaikan DPT) berdasarkan hasil penelitian dan penceramtan
bersama KPU Kabupaten/Kota. Hasil penelitian tersebut ditemukan
bahwa jumlah DPK yang tinggi dan DPTb serta DPT pada suatu
tempat yang memiliki pemilih terkonseterasi di Lapas, Rutan, dan
Perguruan Tinggi berdampak pada kekurangan surat suara sehingga
melalui surat resmi KPU Kabupaten/Kota meminta rekomendasi
tersebut dengan melakukan koordinasi, konsolidasi pencermatan
bersama dan penelitian terlebih dahulu. Berikut data
Kabuapaten/Kota yang merekomendasikan Pemilih DPK menjadi
DPT sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 70


(Tabel 2.13 Rekomendasi Pemasukan DPK menjadi DPT Pemilu 2019 di
Bangka Belitung)

N JML PEMILIH PERBAIKAN


KAB/KOTA TMS KETERANGAN
O DPTHP-2 BARU DATA

REKOMENDASI
1 Bangka 206.733 444 63 0
PERBAIKAN DPT
TIDAK ADA
2 Bangka Barat 128.716 140 0 0
REKOMENDASI
REKOMENDASI
3 Bangka Tengah 122.130 0 40 353
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
4 Bangka Selatan 127.652 59 77 37
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
5 Belitung 125.248 83 12 0
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
6 Belitung Timur 86.722 180 5 0
PERBAIKAN DPT
REKOMENDASI
7 Pangkalpinang 135.368 0 550 0
PERBAIKAN DPT
JUMLAH TOTAL 932.569 906 748 390
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Dampak pada peningkatan jumlah pemilih tetap karena
pemasukan DPK menjadi DPT merupakan penambahan pemilih baru
pada proses perbaikan DPT atau disebut Daftar Pemilih Hasil
Perbaikan Tahap ke-3. Tetapi hal ini tidak diakomodir oleh KPU RI
dikarenakan waktu dan jumlah logistik besar yang diadakan sangat
singkat sedangkan hari pemungutan suara sudah sangat dekat.
Maka pada Pleno DPTb Pasca Putusan MK, pemilih ini dikembalikan
ke dalam DPK dan dijadikan DPTb dengan ketentuan bagi pemilih
khusus di Lapas, dan di Rutan sejumlah 178 pemilih Lapas yang
baru dijadikan DPTb lapas dari penduduk Bangka Tengah, Bangka
Selatan, Belitung Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang, lalu 63
orang sudah terdaftar DPTb Lapas Bangka, serta 506 adalah pemilih
non lapas di Kota Pangkalpinang, Bangka Selatan dan Belitung
Timur. Proses ini tentu berdampak pada data pemilih yang
ditetapkan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dikembalikan kepada
DPTHP tahap ke-2 dikarenakan KPU RI tidak dapat mengkomodir

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 71


DPTHP tahap ke-3 dengan jumlah pemilih yang bertambah sehingga
berdampak pada ketersediaan logistik, mengingat pada saat itu hari
pemungutan suara sudah sangat dekat terhitung dengan hitungan
hari sehingga jumlah pemilih di Bangka Belitung kembali menjadi
932.569 dan jumlah TPS 3.803.
Selanjutnya pada tahap akhir, jumlah DPTb dan DPK ditetapkan
oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung sebagai berikut:
(Grafik 2.5. Jumlah DPTb Pemilu 2019 di Bangka Belitung)
2500
2263

2000

1588
1500
1240
1063
967 1006
1000
738 755 730
658 659
604
523
500 360

0
PEMILIH MASUK PEMILIH KELUAR

BANGKA BANGKA BARAT BANGKA TENGAH BANGKA SELATAN


BELITUNG BELITUNG TIMUR PANGKALPINANG

(Sumber: Berita Acara KPU Nomor 30/PL/02/1-BA/19/Prov/IV/2019)

Data DP4 (Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu) Non DPT


adalah pemilih yang tidak ada dalam daftar pemilih merupakan data
pemilih potensial yang tak kalah penting dari temuan data ganda.
Data ini diawasi oleh Bawaslu Bangka Belitung beserta jajarannya
sebanyak 130.994 yang merupakan indikasi dari pemilih yang tidak
terdaftar pada saat coklit Pemilu.
Langkah awal setelah analisa dan pencermatan adalah Bawaslu
mengirimkan surat kepada KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung
terhadap data tersebut pada tanggal 26 Oktober 2018 dengan nomor
surat 186/K.Bawaslu.BB/PM.00.01/X/2018. Sejumlah 2.792 pemilih
DP4 tersebut yang ada pada DPT Pemilu 2019, serta diinstruksikan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 72


kepada Bawaslu Kabupaten/Kota untuk mengawasi proses faktual
yang dilakukan oleh jajaran KPU Kabupaten/Kota Se Provinsi Kep.
Bangka Belitung.Data tersebut, pada tanggal 7 November 2018 KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung menyurati Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung terkait dengan hasil tindaklanjut data pemilih ganda
dan DP4 Non DPT dengan nomor surat 494/PL.01.2-
SD/19/Prov/XI/2018 bahawa data ganda dan DP4 Non DPT sedang
dalam proses tindaklanjut oleh KPU Provinsi bersama jajaran KPU
Kabupaten/Kota Se Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Hasil tindaklanjut KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung adalah
sebagai berikut:
( Grafik 2.6. Hasil Tindaklanjut DP4 Non DPT Oleh KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung)

DP4 NON DPT HASIL TINDAKLANJUT KPU BANGKA


BELITUNG

60.520

29.855
19.647 20.972

-
TIDAK ADA DI ADA DI DPT TMS PINDAHAN DIMASUKKAN
DP4 DALAM DPT
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
DPTHP-2 tingkat Provinsi Kep Bangka Belitung saat akan
dilakukan penetapan ditemukan penambahan pemilih yang cukup
siginifikan dikarenakan terdapat 20.972 pemilih DP4 Non DPT
dimasukan ke dalam DPT, dan proses ini terjadi sangat langka
selama penyelenggaraan Pemilu karena pemasukan data pemilih
baru pasca ditetapkannya DPT yang diakomodir dalam
penyempurnaan DPTHP-1 menjadi DPTHP-2.
Pendataan Pemilih menjadi semakin menarik pada saat tahap
akhir pentepan DPTHP-2 yaitu mengenai pembentukan TPS
berbasis DPTb di Universitas Bangka Belitung Desa Balunijuk
Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sejumlah 1 TPS dengan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 73


jumlah pemilih pindahan sebanyak 261 pemih. Sebanyak 1 TPS
tersebut telah dibatalkan oleh KPU RI dikarenakan penambahan TPS
tidak mencukupi logistic pada saat pemungutan suara, sehingga 261
pemilih tersebut dialihkan ke TPS terdekat dalam satu Kecamatan
Merawang meskipu berdampak pada domisili pemilih yang akan
sangat jauh dengan TPS nya, yakni jarak paling jauh adalah 10 KM
dari Desa Balunijuk ke Desa Batu Rusa Kecamatan Merawang
Kabupaten Bangka.

(Gambar 2.21. Pengawasan Rapat Pleno Terbuka Penetahapan DPTHP-2)


Evaluasi terhadap pengawasan tahapan dan subtahapan
pemutakhiran data dan daftar pemilih yakni sebagai berikut:
a. Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melihat dalam
proses pendataan pemilih , terdapat kekeliruan dalam
aplikasi sidalih yaitu pada saat temuan data pemilih ganda
yagn sudah di TMSkan kembali muncul pada tahapan
berikutnya dengan identitas yang sama. Untuk itu KPU harus
melakukan pemutakhiran terhadap system analisa data
pemilih yang menjadi instrument kunci pada saat pendataan
Pemilih.
b. Data DP4 sering kali bermasalah hingga kembali
dimunculkan pada tahapan DPTHP-2 sebanyak 130.995 di
Bangka Belitung. Ini menandakan pada saat sinkronisasi
data DP4 dengan DPT Terakhir pada saat sebelum coklit

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 74


tidak dilakukan dengan sempurna sehingga melahirkan
permasalah lainnya seperti DP4 Non DPT pada tahapan
DPTHP-2. Oleh karena itu, penyelenggara pemilu dan
pemerintah daerah harus berkonsolidasi secara bersama –
sama terhadap data DP4 yang nantinya akan
disinkronisasikan dengan DPT Terakhir sebagai bahan
pemutakhiran data pemilih.
Pendataan pemilih berbasis DPTb dibutuhkan reformulasi baru
terhadap pendataannya, dikarenakan data pemilih pindahan ini
bersifat sangat dinamis dan acapkali menjadi permasalahan pada
pemungutan suara. Masyarakat masih banyak tidak mengetahui
tentang syarat memilih pindahan pasca ditetapkan DPT. Maka
Bawaslu Babel ingin agar seluruh jajaran KPU mensosialisasikannya
dengan aktif terhadap hal tesebut. Selanjutnya pengelolaan
pendaftarannya dimaksimalkan hingga 1 hari sebelum pemungutan
suara sama dengan DPK, dengan ketentuan DPTb harus diketahui
jumlah potensinya, dan dilakukan pengadaan surat suara terhadap
potensi DPTb tersebut ditambahkan 2% Per TPS dari jumlah surat
suara DPT, dan DPTb. Hal ini akan mengantisipasi kekurangan surat
suara meskipun pemilih DPTb akan aktif pada 1 hari sebelum
pemungutan suara.
Hasil analisis data pemilih yang ada di Provinsi Kep. Bangka
Belitung melihat data pemilih mengalami perubahan yang cukup
siginifikan yang dipengaruhi oleh masuknya Data DP4 Non DPT,
pemilih tidak memenuhi syarat, dan pemilih baru. Berikut indeks
perubahan data pemilih selama masa tahapan data pemilih di Pemilu
2019 khususnya di Provinsi Kep. Bangka Belitung.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 75


(Grafik 2.7. Indeks Perubahan Data Pemlih Pada Pemilu 2019 di Bangka
Belitung)

PENGEMBALIAN KE DPTHP-2 932.569


DPTHP-3 933.316
DPTHP-2 932.569
DPTHP-1 931.125
DPTHP 913.239
DPT 913.934
DPSHP 911.591
DPS 921.182

900.000 905.000 910.000 915.000 920.000 925.000 930.000 935.000

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Perubahan data pemilih tersebut mengalami peningkatan yang
cukup siginifikandari tahapan DPT hingga DPTHP-2 meningkat
menjadi 18.635 pemilih. Hal ini dikarenakan terdapat data pemilih
baru yang didaftarkan oleh KPU Bangka Belitung yang salah satunya
bersumber dari DP4 Non DPT dan temuan hasil pengawasan
Bawaslu Kabupaten/Kota.
3. Pengawasan Tahapan Pencalonan DPD RI
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung bersama dengan jajaran
sekretariat melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses
pencalonan bagi calon DPD RI di Kep. Bangka Belitung sesuai dengan
jadwal tahapan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Berikut
fokus pengawasan yang direncanakan oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam mengawasi tahapan Pencalonan DPD,:
Pengawasan pencalonan perseorangan peserta Pemilu anggota DPD
yang dilakukan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten/Kota meliputi:11
a) syarat dukungan yang terdiri atas:
1) penyerahan syarat dukungan;
2) verifikasi syarat dan sebaran dukungan;
3) perbaikan syarat dukungan;

11
Perbawaslu Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pencalonan Perseorangan Peserta
Pemilu Anggota DPD, Pasal 1, Ayat 2.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 76


4) Verifikasi Faktual syarat dukungan; dan
5) rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual;
b) pencalonan yang terdiri atas:
1) rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual;
2) penetapan DCS (Daftar Calon Sementara
3) penetapan DCT (Daftar Calon Tetap)
4) rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual;
5) penetapan DCS (Daftar Calon Sementara)
6) penetapan DCT (Daftar Calon Tetap)
Aktifitas Pengawasan berlangsung selama masa pencalonan
dilakukan untuk memastikan:12
a. kebenaran, ketepatan, dan keabsahan syarat dukungan calon dan
proses pencalonan;
b. kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen persyaratan;
c. transparansi proses penyusunan DCS dan DCT;
d. kemudahan masyarakat dan peserta Pemilu untuk menyampaikan
masukan dan tanggapan terhadap DCS dan DCT.

(Gambar 2.22. Dokumentasi Petugas Pengawasan melakukan cros check berkas


pencalonan dari LO Partai Politik)
Aktifitas pengawasan penacalonan, Bawaslu Babel menggunakan alat
kerja serta pedoman perbawaslu yang berlaku sebagai acuan dalam

12
Ibid, Pasal 3.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 77


mengawasi tahapan pencalonan yang berlangsung. Tidak hanya itu,
pembagian kerja juga dilakukan oleh Bawaslu Babel yang melibatkan
seluruh staf sekretariat yang membantu proses pengawasannya.
3.1. Tahap verifikasi dukungan calon DPD RI
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung mengawasi tahapan
pencalonan DPD RI sejak tanggal 26 Maret 2018 s.d 23 September
2018 yaitu dimulai dari pengumuman penyerahan dukungan,
penyerahan syarat dukungan, verifikasi syarat dan sebaran
dukungan, perbaikan syarat dukungan, Verifikasi Faktual syarat
dukungan, rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual, pendafataran calon
sampai dengan ditetapkannya menjadi DCT bagi Calon DPD RI
Pemilu 2019.
Syarat untuk dukungan bagi calon perseorangan DPD RI
wilayah Bangka Belitung adalah sebesar 1000 dukungan dari
pemilih, yang harus tersebar di 4 Kabupaten/Kota di Provinsi Kep.
Bangka Belitung. KPU menetapkan jumlah sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku dengan basis dukungan ada
pada DPT Pemilu/Pilkada terakhir, dengan rincian sebagai berikut:
(Grafik 2.8. Jumlah Minimal Dukungan Calon Perseorangan DPD RI Dapil
Babel)

Jumlah Minimal Dukungan Calon Perseorangan


DPD RI Dapil Bangka Belitung
915.853
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000 4 1000
0
Jumlah DPT Jumlah Minimal 50% Syarat minimal
Pemilu/Pilkada Terakhir sebaran wilayah di dukungan
Kab/Kota
(Sumber: SK KPU RI Nomor 71/PL.01.3-Kpt/03/KPU/II/2018 Tentang Jumlah
Penduduk, Pemilih, dan Kabupaten/Kota sebagai Dasara Pemenuhan
Syarat Dukungan Calon Perseorangan DPD RI)

Masa penyerahan dukungan bakal calon DPD RI tanggal 22 s.d


26 April 2019 terdapat sejumlah 17 baka calon DPD RI yang
menyerahkan berkas ke KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Petugas KPU melakukan pemeriksaan terhadap dukungan tersebut

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 78


terlebih dahulu agar jika terdapat kekurangan atau berkas rusak
dapat diperbaiki sampai dengan tanggal 26 april 2018.
Bawaslu mengawasi proses penyerahan dukungan tersebut dan
mengawasi pemeriksanaan berkas dukungan yang dilakukan oleh
petugas KPU, dan ditemukan 1 bakal calon yang tidak lengkap
jumlah dukungan berupa fotokopi E KTP. Hingga hari akhir
penyerahan dukungan tanggal 26 April 2018 pukul 23.36 WIB
terdapat satu bakal calon yang membatalkan diri untuk menyerahkan
dukungan untuk bakal calon perseorangan DPD RI atas nama Joji
Eka Putra.
Proses penyerahan dukungan bakal calon perseorangan DPD
RI Dapil Bangka Belitung tidak ditemukan dugaan pelanggaran
karena proses dan teknis pelaksanaannya sudah dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Berikut data
penyerahan dukungan bakal calon anggota DPD RI pada Pemilu
2019 di Bangka Belitung. Berikut data penyerahan dukungan bakal
calon anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bangka Belitung.
(Tabel 2.14. Penyerahan Dukungan Calon DPD RI)
Tanggal
Nama Jumlah Sebaran Total
Penyerahan
22-Apr-18 Bahar Buasan 4 1179
23-Apr-18 Darmansyah Hussein 5 1105
24-Apr-18 Hudarni Rani 7 1701
25-Apr-18 Herry Erfian 5 1367
25-Apr-18 Suharto 6 1597
25-Apr-18 Ust. Zuhri 7 1764
25-Apr-18 Alexander Fransiscus 6 2343
25-Apr-18 Tellie Gozalie 5 1208
25-Apr-18 Noorhari Astuti 5 1150
25-Apr-18 Saidi KM 4 1894
26-Apr-18 Eka Mulya Putra 7 1552
26-Apr-18 Ade Sumiati 5 1043
26-Apr-18 Zaidan 6 1115
26-Apr-18 Ernawan Rebuin 7 1213
26-Apr-18 Hamzah 5 1143
26-Apr-18 Joji Eka Putra BATAL MENYERAHKAN
26-Apr-18 Andri 4 1250
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 79


Tahap Penelitian Administrasi tahap 1 (pertama) tanggal 27 April
s.d 10 Mei 2018 terdapat bakal calon yang Belum Memenuhi Syarat
(BMS) sejumlah 11 bakal calon sehingga dilakukan proses perbaikan
syarat dukungan dengan kembali menyerahkan dukungan E KTP
dengan batas minimu sesuai jumlah kekurangannya bagi tiap bakal
calon yang dinyatakan BMS. Adapun proses data penelitian
administrasi tahap 1 yakni sebagai berikut:

(Tabel 2.15. Pengawasan Tahapan Penelitian Administrasi Tahap -1 Calon


DPD RI Dapil Bangka Belitung)
Total jumlah
daftar
Jumlah Jumlah Status hasil
pendukung
dukungan daftar Perbaikan
Nama Bakal Calon yang tidak Sisa
pemilih pendukung Penelitian
DPD memenuhi Dukungan
yang yang telah Administrasi
syarat hasil
diserahkan di perbaiki BMS/MS
penelitian
administrasi
Ade Sumiati 1043 453 608 1198 MS
Tellie Gozelie, SE 1208 295 151 1064 MS
Dr. Zaidan 1115 322 506 1299 MS
Herry Erfian 1367 585 799 1581 MS
Suharto 1597 678 312 1231 MS
Ernawan Rebuin 1213 236 304 1281 MS
Hj. Noorhari Astuti 1150 315 393 1228 MS
Bahar Buasan 1179 343 441 1277 MS
Darmansyah Hussein 1105 173 270 1202 MS
Hamzah 1143 224 387 1306 MS
Andri 1250 574 439 1115 MS
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Jumlah dukungan di atas dilakukan kembali penelitian


administrasi tahap-2 (kedua) dan seluruh bakal calon anggota DPD
sebanyak 16 orang dinyatakan MS pada Penelitian administrasi
kedua sehingga dapat mengikuti proses tahapan berikutnya yaknii
tahapan verifikasi faktual. Berikut data jumlah dukungan yang akan
dilakukan verifikasi faktual:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 80


(Grafik 2.9. Jumlah Sisa Syarat Dukungan Pasca Penelitian Adm Ke 2
Calon Anggota DPD RI Dapil Bangka Belitung)

JUMLAH SISA SYARAT DUKUNGAN PASCA PENELITIAN


ADM KE 2
1600 1371 1293 1414
1400 1232 1131 1143 1205 1241 1212 1145 1185 1280
1200 1055 1039 1085
1000 860
800
600
400
200
0

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Tahapan Verifikasi Faktual tahap pertama terdapat bakal calon


yang dinyatakan belum memenuhi syarat sejumlah 6 orang yakni
sebagai berikut:
(Tabel 2.16. Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Dukungan Calon Anggota
DPD RI Tahap 1)
Jumlah
Total
dukungan Sisa Catatan Hasil
jumlah Dukungan Status
Nama Bakal pemilih Syarat Pengawasan
yang TMS Faktua
Calon DPD yang Dukung Kejadian
disamp (Proyeksi) l
diserahka an MS Khusus
el
n
Ade Sumiati 1131 114 406 725 BMS
Alexander
1371 138 507 864 BMS
Fransiscus
Andri 1085 112 396 689 BMS
Eka Mulya Putra 1232 128 264 968 BMS
Saidi KM 1039 103 362 677 BMS
Zaidan 1232 122 243 989 BMS
Bahar Buasan 1145 116 109 1036 MS
Darmansyah
1185 118 150 1035 MS
Hussein
Ernawan Rebuin 1241 136 151 1090 MS
Hamzah 1280 114 138 1142 MS
Herry Erfian 1293 130 210 1083 MS
Hudarni Rani 1414 142 190 1224 MS
Noorhari Astuti 1212 122 190 1022 MS
Suharto 1205 125 121 1084 MS

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 81


Tellie Gozalie mengajukan
permohonan
pengunduran
diri sebagai
1055 105 50 1005 MS
bakal calon
peserta pemilu
perseorangan
DPD RI
Ust. Zuhri 1143 125 52 1091 MS
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Tahap verifikasi faktual pertama ini bakal calon memperbaiki
syarat dukungan yang kurang yaitu bagi bakal calon DPD RI atas
nama Ade Sumiati, Alexander Fransiscus, Andri, Eka Mulya Putra,
Saidi KM, Zaidan dan menyerahkan tepat waktu kepada KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung sehingga tidak ditemukan dugaan
pelanggaran pada proses penyerahan perbaikan dukungan pertama
untuk dilakukan verifikasi faktual tahap kedua.
Tanggal 30 Juli s.d 12 Agustus 2018 KPU Provinsi Kep. Bangka
Belitung dan jajaran KPU Kabupaten/Kota bersama dengan PPK
(Panitia Pemilihan Kecamatan) melakukan verifikasi faktual
dukungan hasil perbaikan pertama dengan hasil sebagai berikut:
(Tabel 2.17. Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Dukungan Hasil
Perbaikan Pertama Calon Anggota DPD RI)
Sisa
Perbaika Jumlah Samp Jumlah
Dukung Ms Tms
n Total el Akhir
Nama an (Proyek (Proy
Dukunga Dukung Faktu Dukung
Faktual- si) eksi)
n-1 an al an
1
Ade Sumiati 725 372 1097 38 354 18 1079
Alexander
864 184 1048 47 184 0 1048
Fransiscus
Andri 689 372 1061 63 321 51 1010
Zaidan 989 44 1033 4 44 0 1033
Eka Mulya Putra 968 140 1108 14 140 0 1108
Saidi KM 677 368 1045 69 325 43 1002
Bahar Buasan 1036 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1036
Darmansyah
1035 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1035
Hussein
Ernawan Rebuin 1090 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1090
Hamzah 1142 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1142
Herry Erfian 1083 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1083
Hudarni Rani 1224 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1224
Noorhari Astuti 1022 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1022
Suharto 1084 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1084

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 82


Tellie Gozalie 1005 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1005
Ust. Zuhri 1091 MS Pada Verifikasi Faktual Tahap-1 1091
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Tahapan ini terdapat salah satu bakal calon DPD RI yang
mengajukan pengunduran diri dikarenakan berencana akan
mengikuti pencalona DPR RI melalui jalur Partai Politik yaitu atas
nama Tellie Gozailie dengan jumlah dukungan perseorangan
sejumlah 1005 dukungan.
3.2. Tahap pendaftaran calon DPD RI
Tanggal 2 s.d 8 Juli 2018 KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung
mengumumkan pendaftaran calon untuk calon DPD RI Pemilu 2019,
dan pendaftaran calon dimulai pada tanggal 9 s.d 11 Juli 2018. Pada
masa pendaftaran Calon DPD RI, Bawaslu mengawasi proses
pendaftaran dengan membentuk petugas pengawasan yang terdiri
dari Ketua dan Anggota Bawaslu, bersama jajaran sekretariat
Bawaslu Provinsi Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Bakal calon awalnya yang melakukan proses verfiikasi faktual
dukungan sejumlah 16 bakal calon, namun terdapat bakal calon yang
mengundurkan diri pada tahapan verifikasi faktual dukungan yakni
atasnama Tellie Gozailie dengan alasan mendaftarkan diri sebagai
calon DPD RI Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Oleh karena itu,
jumlah pendaftar calon DPD RI berjumlah 15 bakal calon DPD RI
yang mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung tepat
waktu.
(Tabel 2.18. Rekapitulasi Waktu Pendafratan Calon Anggota DPD RI Dapil
Bangka Belitung Pemilu 2019)

Nama Bakal Calon Waktu Selesai Pendaftaran


Waktu Mendaftar
DPD (mendapat TT)

09 JULI 2018, PUKUL 08.57 09 JULI 2018, PUKUL 15.08


Suharto
WIB WIB
09 JULI 2018, PUKUL 14.21 09 JULI 2018, PUKUL 15.12
Eka Mulya Putra
WIB WIB
9 JULI 2018, PUKUL 09.18 9 JULI 2018, PUKUL 15.30
Ade Sumiati
WIB WIB
9 JULI 2018, PUKUL 9 JULI 2018, PUKUL 13.00
Ust. Zuhri
10.58WIB WIB
10 JULI 2018, PUKUL10.00 10 JULI 2018, PUKUL11.55
Darmansyah Hussein
WIB WIB
10 JULI 2018, PUKUL15.00 10 JULI 2018, PUKUL15.30
Zaidan
WIB WIB

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 83


10 JULI 2018, PUKUL15.38 10 JULI 2018, PUKUL16.53
Bahar Buasan
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL 11JULI 2018, PUKUL 23.36
Hamzah
13.30WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL 20.00 11JULI 2018, PUKUL
Herry Erfian
WIB 21.51WIB
11 JULI 2018, PUKUL 20.20 11 JULI 2018, PUKUL 21.46
Saidi KM
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL10.30 11 JULI 2018, PUKUL12.00
Alexander Fransiscus
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL10.40 11 JULI 2018, PUKUL 13.00
A. Hudarni Rani
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL10.41 11JULI 2018, PUKUL14.10
Ernawan Rebuin
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL13.37 11JULI 2018, PUKUL14.10
Andri
WIB WIB
11 JULI 2018, PUKUL16.20 11JULI 2018, PUKUL19.51
Noorhary Astuti
WIB WIB
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Persyaratan calon dapat dikatakan terlengkapi, dan syarat
tersebut dicermati oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung. Hasil
pencermatan tersebut ditemukan satu orang bakal calon yang
merupakan mantan terpidana korupsi. Lalu terdapat perbedaan huruf
nama yaitu bakal calon atasnama Hudarni Rani, dan Ust. Zuhri M.
Syazali, LC., MA. Untuk syarat calon tersebut selanjutnya dilakukan
verifikasi administrasi oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung pada
tanggal 12 s.d 18 Juli 2018.
Tanggal 31 Agustus s.d 1 September 2018 KPU RI melakukan
penyusunan DCS bahwa terdapat satu calon DPD RI yang tidak
memenuhi syarat calon pada pasal 60 Pasal 1 huruf (j) Peraturan
KPU Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Perseorangan
Pemilihan Umum, yakni bahwa 1 orang bakal calon DPD adalah
benar mantan terpidana korupsi sehingga bakal calon tersebut tidak
dapat dimasukan ke dalam DCS.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 84


(Tabel 2.19. Penetapan Calon Anggota DPD RI Pemilu 2019)

No. No.
Urut Nama Calon Urut Nama Calon
Calon Calon
21 Ade Sumiati 28 Ir. H. Ernawan Rebuin, MM
Drs. H. A. Hudarni Rani,
22 29 Herry Erfian, ST
SH
23 Alexander Fransiscus 30 Hj. Noorhary Astuti, S. Sos
24 Andri 31 Drs. Saidi, KM
Bahar Buasan, ST, MSM.,
25 32 Suharto, S. IP., M. Si
M. Sc
26 Ir. H. Darmansyah Hussein 33 Dr. H. Zaidan, SH., S. Ag., M. Hum
Eka Mulya Putra, SE., M. 34 Ust. H. Zuhri M. Syazali, LC, MA
27
Si 35 Hamzah
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Tanggal 14 s.d 20 September 2018 KPU RI melakukan
penyusunan DCT bagi calon anggota DPD RI Pemilu 2019 Dapil
Bangka Belitung. Tidak terdapat temuan pada proses penyusunan ini
sehingga penetapan DCT dapat berlangsung pada tanggal 20
September 2018 dan pencabutan nomor urut pada tanggal 21
September 2018 dengan jumlah calon yang ditetapkan sebanyak 14
calon DPD RI, yakni sebagai berikut. Akan tetapi pasca putusan
Mahkamah Agung Nomor 30P/HUM/2018 tanggal 13 September
2018 dan perubahan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2018 menjadi
Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2018, dan Peraturan KPU Nomor
30 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pencalonan
Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang menindaklanjuti putusan MA dengan surat maka
Peserta Pemilu yang tidak memenuhi syarat karena syarat calon
mantan terpidana korupsi dapat mengajukan gugatan ke Bawaslu
sesuai dengan tingkatannya. Pasca putusan sengketa proses oleh
Bawaslu RI Nomor 028/PS/REG/Bawaslu/IX/2018 dibacakan tanggal
25 September 2018, maka bakal calon DPD RI atasnama Hamzah
dinyatakan dapat dimasukan ke dalam DCT sepanjang yang
bersangkutan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang
– undangan yang berlaku.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 85


4. Pengawasan Tahapan Pencalonan DPRD Provinsi
Tahapan pencalonan memiliki arti penting karena memiliki
konsekuensi ketika calon tersebut terpilih nantinya. Proses pengawasan
harus dilaksanakan dengan maksimal dengan memperkuat kajian hukum
terhadap syarat calon, identifikasi dokumen syarat calon pencalonan, dan
koordinasi dengan instansi lainnya untuk proses penelusuran dokumen
jika terdapat kecurigaan terhadap data syarat calon yang diajukan.
Logikanya, ketika proses pencalonan masih menyisahkan permasalahan
secara hukum akan berdampak pada legitimasi calon terpilih dan kualitas
dari Pemilu akan semakin dipertanyakan oleh publik.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung hadir untuk melakukan
pengawasan pencalonan legislative tingkat DPRD Provinsi Kep. Bangka
Belitung yang memiliki 6 Daerah Pemilihan dengan 45 kursi yakni sebagai
berikut:
(Tabel 2.20. Dapil dan Alokasi Kursi Pada Pemilu DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung)
NAMA DAPIL KABUPATEN/KOTA JUMLAH KURSI
DAPIL BABEL 1 KOTA PANGKALPINANG 7
DAPIL BABEL 2 BANGKA TENGAH 6
DAPIL BABEL 3 BANGKA SELATAN 6
DAPIL BABEL 4 BELITUNG
BELITUNG TIMUR 9
DAPIL BABEL 5 BANGKA BARAT 7
DAPIL BABEL 6 BANGKA 10
JUMLAH TOTAL 45
(Sumber: 272/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 Tentang Penetapan Dearah
Pemilihan Dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi/Kabuapaten/Kota di
Bangka Belitung Tahun 2019)
Bangka Belitung memiliki 6 Dapil untuk pemilihan legislatif
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan jumlah kursi sebanyak
45 kursi.
4.1. Hasil pengawasan pengajuan daftar calon DPRD Provinsi
Masa pengajuan daftar calon untuk calon DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung Pemilu 2019 pada tanggal 4 s.d 17 Juli 2018 yang
telah dilaksanakan. Di Provinsi Kep. Bangka Belitung terdapat 586
calon dari 15 Partai Politik. Terdapat satu Partai Politik yang tidak
mengajukan daftar calon DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung yaitu

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 86


Partai PKPI. Partai Politik mendaftarkan dengan menyerahkan syarat
pencalonan dan syarat calon. Untuk syarat calon seluruh Partai
Politik yang menyerahkan dokumen dinyatakan lengkap oleh KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung yaitu untuk Model B - Surat
Pencalonan, B.1 (Daftar Bakal Calon per Dapil), Model B.2 (Surat
Pernyataan Seleksi Secara Demokratis), Model B.3 (Fakta Integritas
Pengajuan Bakal Calon) dan menyerahkan dokumen syarat
pengajuan bakal calon sesuai dengan waktu yang ditentukan
peraturan perundang – undangan yakni 4 s.d 17 Juli 2018.
Pengawasan dokumen syarat Calon masih terdapat syarat calon
yang belum lengkap diajukan Partai Politik tingkat Provinsi yaitu
sejumlah 393, dan jumlah dokumen syarat calon yang sudah lengkap
sejumlah 193.
(Grafik 2.10. Daftar Kelengkapan Syarat Calon Pada Masa Pendaftaran
Calon DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung )

450
393
400

350

300

250
193
200

150

100

50

0
Jumlah Lengkap Jumlah Belum Lengkap

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Data kelengkapan syarat calon setiap Partai Politik pada masa


pengajuan daftar calon adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 87


(Grafik 2.11. Daftar Kelengkapan Syarat Calon Dalam Satu Partai Politik
Pada Masa Pengajuan Daftar Calon Anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka
Belitung Pemilu 2019)

Jumlah (Lengkap) Jumlah tidak lengkap

44

42
39

37
34

34
33

33
29
25

25
23
22

22

20
16

16
14

12
12

10

10

10
8
8
6

0
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Jumlah dokumen syarat calon yang belum lengkap dan belum
memenuhi syarat telah dilengkapi oleh Partai Politik pada masa
Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon
pengganti anggota DPRD Provinsi tanggal 22 s.d 31 Juli 2018.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung mencermati hasil
perbaikan dokumen syarat calon serta mengawasi proses
penyusunan DCS (Daftar Calon Sementara) yang dilakukan KPU
Bangka Belitung pada tanggal 1 s.d 12 Agustus 2018. Terdapat
sejumlah 14 bakal calon yang dilakukan penggantian pada masa
perbaikan sebelum ditetapkan sebagai DCS DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung dengan keterangan mengundurkan diri, dan belum
memuhi syarat pada verifikasi adminsitrasi yang dilakukan oleh KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung. Jumlah bakal calon yang
mengundurkan diri dan dilakukan penggantian sejumlah 5 orang
bakal calon, dan jumlah bakal calon yang belum memenuhi syarat
sehingga dilakukan penggantian berjumalah 9 orang bakal calon.
Adapun data daftar nama calon pengganti yakni sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 88


(Tabel 2.21. Hasil Pengawasan Penggantian Calon Pada Tahapan
Penetapan DCS Pemilu 2019)
Nama Nomor
Nama Nama Bacelg No Urut Alasan
No Dapil Bacaleg Urut
Partai Pengganti Setelah Pengantian
Sebelum Sebelum
BMS DAN
1 Demokrat VI Ashan Rais 8 Sirlandi 8 MENGUNDUR
KAN DIRI
BMS DAN
Fenny Jenny
2 Demokrat VI 9 9 MENGUNDUR
Arista Aprilanda
KAN DIRI
Sukandar, Adhi Sarphio, MENGUNDUR
3 PBB III 5 5
A. Md SH KAN DIRI
Elivia Dita Meiyu
4 Perindo II 3 3 BMS
Hana Talia Bunawan
Fonny D
Rita
5 Perindo III 5 Kalengkonga 5 BMS
Suyanti
n
6 PPP III Hairul 4 Firmansyah 4 BMS
Sri
7 Berkarya I 6 Rusna Aini 6 BMS
Damayanti
Asmadie Junaidi MENGUNDUR
8 Berkarya IV 9 8
Asmad Haminte KAN DIRI
Ria Triyana MENGUNDUR
9 Berkarya VI 4 4
Parlinda Ningsih KAN DIRI
10 PAN VI Siti Julaeha 5 Erna 5 BMS
Ira
11 PAN VI 9 Dedy Yulianto 7 BMS
Handayani
Rosa Yenny
12 PAN VI 10 10 BMS
Suhartino Suryatinah
13 PSI I Masdilafah 3 Indah Sartika 5 BMS
Bambang
14 PSI IV Susadi 3 3 BMS
Suganto
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Masa verifikasi adminstrasi dan perbaikan daftar calon ini juga
terdapat calon yang belum memenuhi syarat dan tidak dilakukan
penggantian sebanyak 16 orang sehingga. Lalu terdapat 1 Partai
Politik yang kehilangan 1 Dapil karena tidak melengkapi seluruh
dokumen syarat calon. Adapun data bakal calon yang belum
memenuhi syarat dan tidak dilakukan penggantian calon adalah
sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 89


(Tabel 2.22. Hasil Pengawasan Penggantian Calon Pada Tahapan
Penetapan DCS DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Pemilu 2019)
Nama No Nama
No Dapil Berkas Kurang Keterangan
Partai Urut Bacaleg
Tidak menyerahkan
1 PBB II 5 Safitri
berkas perbaikan
Sepmi Tidak menyerahkan
2 PBB IV 4
Yusri berkas perbaikan
Rahmah Tidak menyerahkan
3 Hanura I 7
Syahidah berkas perbaikan
Anita Tidak menyerahkan Kehilangan 1
4 PSI III 1
Kurniasih berkas perbaikan Dapil
Tidak menyerahkan Kehilangan 1
5 PSI III 2 Wirando
berkas perbaikan Dapil
Dewi Tidak menyerahkan
6 Perindo V 3
Nuryanti berkas perbaikan
Tidak menyerahkan
7 PAN III 3 Sumarli
berkas perbaikan
Tidak menyerahkan
8 PAN III 4 Zuhri
berkas perbaikan
Tidak menyerahkan
9 PAN III 5 Jesika
berkas perbaikan
Tidak menyerahkan
10 Berkarya II 2 Djailani
berkas perbaikan
Dewi Tidak menyerahkan
11 Berkarya II 3
Sasrani berkas perbaikan
Lisdi Tidak menyerahkan
12 Berkarya II 4
Harmizi berkas perbaikan
Surat Keterangan
Sehat Jasmani dan
Elvina
13 Berkarya IV 9 Rohani
Murdiana
dipuskesmas/Rumah
Sakit
Junaidi Suket Keterangan
14 Berkarya IV 8
Haminte Pengadilan Negeri
Suket Narkoba, Tanda
Roni Bukti Terdaftar
15 Berkarya IV 5
Pratama Sebagai Pemilih,
Fotokopi KTA
Nurdahim
16 Berkarya V 7 Ijazah SMA Sederajat
a
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung memberikan masukan
dan saran perbaikan kepada KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung
terhadap berkas calon yang kurang lengkap agar KPU menghimbau
ke Peserta Pemilu untuk melengkapi berkas sesuai dengan
peraturan perundang – undangna yang berlaku dan jadwal yang
telah ditetapkan oleh KPU. KPU Provinsi Kep. Bangka Beiltung dan
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung selalu berkoordinasi

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 90


terhadap suatu permasalah sehingga proses tindaklanjut saran
perbaikan dijalankan oleh KPU dengan langsung.
Tanggal 12 Agustus 2018 KPU Provinsi menetapkan DCS untuk
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung dan diumumkan dimedia
massa cetak lokal, media daring, media web KPU yang diawasi oleh
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung. Adapun jumlah bakal calon
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tahapan DCS berjumlah.
(Tabel 2.23. Jumlah Calon DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung pada DCS
Pemilu 2019)
JML KETERWAKILAN
KAB/KOTA L P
TOTAL PEREMPUAN
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 1 58 43 101 42.57
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 2 47 26 73 35.62
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 3 47 26 73 35.62
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 4 78 40 118 33.90
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 5 43 33 76 43.42
BACALEG DPRD PROVINSI DAPIL 6 76 44 120 36.67
JUMLAH SELURUH BACALEG 349 212 561 37.79
(Sumber: SK KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung Nomor 22.PL.01.1-
Kpt/19/Prov/VIII/2018 Tentang Penetapan DCS Anggota DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung Tahun 2019)
561 calon yang telah ditetapkan dalam SK KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung Nomor 22/PL.01.1-Kpt/19/Prov/VIII/2018 tanggal 11
Agustus 2018 tentang penetapan DCS Anggota DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung, terdapat 5 orang calon yang Tidak Memenuhi
Syarat (TMS) terdiri dari 4 orang laki – laki dan 1 orang perempuan
sehingga pada penetapan DCT tingkat Provinsi Kep. Bangka
Belitung jumlah calon berjumlah 556 orang calon DPRD Provinsi
Kep. Bangka Belitung.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung mengawasi proses
penyusunan DCT (Daftar Calon Tetap) yang dilakukan oleh KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 14 s.d 20 September
2018. Pada tahapan penyusunan dan pentapan DCT, KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung menjelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) orang
Bakal Calon Anggota Legislatif yang TMS dan 2 (dua) Orang Bakal
Calon Anggota Legislatif yang TMS karena mengundurkan diri.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 91


KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung menetapkan DCT Anggota
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan rincian jumlah laki –
laki 211 dan jumlah perempuan 345, dengan total keterwakilan
perempuan sebesar 37,95%, maka jumlah DCT Anggota DPRD
Provinsi Kep. Bangka Belitung pada Pemilu Tahun 2019 adalah 556
Calon Legilslatif.
Tahapan penetapan DCT ini telah mengalami perubahan SK
DCT beberapa kali oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung salah
satunya adalah dengan adanya putusan sengketa proses oleh
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung yang diajukan oleh Nama
Arbiyanto dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Bangka
Belitung 5, nomor urut 7, dan H. Syaifullah, ST dari PBB, Daerah
Pemilihan (Dapil) Bangka Belitung 1 nomor urut 1 pasca putusan
Mahkamah Agung Nomor 30P/HUM/2018 tanggal 13 September
2018 dan perubahan Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 menjadi
Peraturan KPU Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota.
SK DCT untuk Calon Anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka
Belitung telah mengalami 4 kali perubah perubahan, hal ini
dikarenakan teradapat calon yang meninggal dunia. Berikut daftar
calon yang dicoret pada DCT Pemilu 2019 DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung:
(Tabel 2.24. Daftar Calon Yang di Coret Pada DCT DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung Pemilu 2019)
Dapil Partai Politik Nomor Urut Nama Calon Keterangan
DAPIL 1 Golkar 1 Djunaidi Thalib Meninggal Dunia
DAPIL 2 Golkar 2 Ahmad Mughni Meninggal Dunia
DAPIL 2 PPP 2 Eling Sutikno Meninggal Dunia
DAPIL 3 PDIP 1 Syamsuhardi Meniggal Dunia
DAPIL 3 PKS 1 Murdiman Meninggal Dunia
DAPIL 4 PAN 2 Azhar Asbatara Putusan Pidana

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 92


DAPIL 5 PKS 1 Hendra Meninggal Dunia
Kurniadi
DAPIL 6 PKB 1 Dolar Meninggal Dunia
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Tahapan ini juga terdapat putusan sengketa proses pasca
putusan MA Nomor 30P/HUM/2018 tanggal 13 September 2018
yang terhadap syarat calon mantan terpidana korupsi. Bawaslu
Babel menerima permohonan dari Partai Politik PBB dan Demokrat
atasnama AR dari Partai Demokrat, dan SY dari Partai PBB agar
dimasukan ke dalam DCT selagi yang bersangkutan memenuhi
syarat sebagaimana peraturan yang berlaku. Pasca Putusan
Sengketa Proses Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, KPU telah
memasukan nama pemohon yang dikabulkan permohonannya ke
dalam DCT.
Selama masa tahapan ini terjadi dinamika yang cukup menarik
meliputi isu – isu nasional yang juga berdampak pada tingkat daerah
khususnya pada masa pencalonan legislative dan DPD RI. Beberapa
dinamika tersebut terangkum sebagai berikut:
a) Mantan Terpidana Korupsi
Ditetapkannya PKPU Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, maka ketentuan tentang
pelarangan mantan narapidana korupsi mendaftarkan diri
sebagai calon legislatif sudah bisa diterapkan pada masa
pendaftaran pemilihan calon legislatif (caleg) mendatang. Hal ini
menjadi sebuah perdebatan diberbagai kalangan.13 Perdebatan
ini melahirkan sebuah dinamika yang terjadi disetiap daerah
yang mengakibatkan pada pengajuan uji materi terhap PKPU 20
Tahun 2018 tersebut di Mahkamah Agung (MA).
Bangka Belitung terdapat beberapa calon yang merupakan
mantan terpidana korupsi. Pasca putusan MA dan Penetapan
DCT teradapat mantan terpidana korupsi yang menacalonkan

13
Hanum Hapsari, 2018. Dilema Pelarangan Mantan Narapidana Korupsi Mendaftarkan Diri
Sebagai Calon Legislatif . Jurnal Unnes Volume 4 Nomor 2 Tahun 2018, hal 140

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 93


diri sebagai Calon DPD RI, DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi
yang tidak memenuhi syarat sehingga harus tidak dimasukan ke
dalam DCT. Akan tetapi pasca Putusan MA dan perubahan
PKPU Pencalonan, calon yang tidak memenuhi syarat
mengajukan permohonan sengketa proses kepada Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung. Terdapat 9 bakal calon yang
merupakan mantan terpidana korupsi yang terdiri dari calon
anggota DPD RI 1 orang, DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung
1 orang, DPRD Kabupaten/Kota 7 orang. Hasil pengawasan
Bawaslu Babel dan Bawaslu Kabupaten/Kota melihat hal ini
menjadi potensi sengketa proses ketika terdapat putusan MA
yang menghapus pasal tentang syarat calon mantan terpidana
korupsi.
Data hasil pengawasannya sebagai berikut:
(Tabel 2.25. Hasil Pengawasan Calon Dengan Latar Belakang
Mantan Terpidana Korupsi Se Bangka Belitung)
Jumlah
Calon
Nama Partai
Jenis Pemilihan Mantan Dapil Keterangan
Politik
Terpidana
Korupsi
DPRD Provinsi Kep.
PBB 1 orang I MS di sengketa
Bangka Belitung
TMS (tidak
DPRD Belitung PPP 1 orang I
sengketa)
GERINDRA 2 orang I MS di sengketa
DPRD Belitung Timur PAN 1 orang I MS di sengketa
HANURA 1 orang III Diganti
DPRD Kab Bangka
GOLKAR 1 orang II Diganti
Tengah
DPRD
PBB 1 orang III Diganti
Pangkalpinang
DPD RI Babel DPD RI BABEL 1 orang BABEL MS di sengketa
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
3 calon diganti yaitu calon DPRD Kabupaten Bangka
Tengah, Belitung Timur Kota Pangkalpinang, 1 calon yang TMS
dan tidak diganti pada calon DPRD Kabupaten Belitung, 3 calon
DPRD Kabupaten Belitung Timur yang dikabulkan permohonan
sengketa proses di Bawaslu Belitung Timur sehingga memenuhi
syarat untuk dimasukan ke dalam DCT, 1 orang calon DPRD

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 94


Provinsi yang memenuhi syarat pasca putusan sengketa di
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, dan 1 orang calon DPD
RI yang memenuhi syarat pasca putusan sengketa di Bawaslu
RI. Secara keseluruhan tidak tedapat dinamika yang
mengakibatkan konflik ataupun ancaman yang mengganggu
kondusifitas jalannya Pemilu di Bangka Belitung.
b) Calon Dari Beda Partai Politik
Bawaslu membaca potensi kerawanan pada hal ini yakni
rawan terhadap gugatan sengketa porses. Akan tetapi pada
akhir hari penetapan calon, tidak terdapat pengajuan gugatan
sengkata terhadap hal ini. Akan tetapi, persoalan ini dinaikan
menjadi laporan Kode Etik kepada Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu, yakni bakal calon atasnma DY
melaporkan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dikarenakan
tidak dimasukan ke dalam DCT, yang sebelumnya dimasukan
ke dalam DCS.
Terdapat bakal calon yang merupakan calon dari beda partai
Politik yakni DY merupakan Anggota DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung Partai Politik Gerindra. DY merupakan calon
pengganti yang pada saat proses pencalonan adalah calon
penggati diajukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah
Pemilihan Bangka Belitung 6 DPRD Provinsi Kep. Bangka
Belitung tanggal 31 Juli 2019 dan telah melengkapi syarat calon
bagi bakal calon Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung yang
berstatus dicalonkan dari Partai Politik yang berbeda dari Pemilu
terakhir yakni permohonan pengunduran diri kepada Partai
Politik, dan permohonan pengunduran diri sebagai Anggota
DPRD Provinsi dilengkapi dengan tanda terima oleh pejabat
yang berwenang, sebagaimana diatur dalam Keputusan KPU RI
Nomor 876/PL.01.4-Kpt/06/KPU/VII/2018. DY dinyatakan TMS
oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung tidak dimasukan dalam
DCT dikarenakan tidak melengkapi Keputusan Pemberhentian
dari jabatannya tanggal 20 September 2018 sebagaimana diatur
dalam Keputusan KPU RI Nomor 961/PL.01.4-
Kpt/06/KPU/VII/2018.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 95


5. Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu
Kampanye Pemilu adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan
menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu
sebagaimana diatur dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal
1 angka 35 mengenai definisi Kampanye. Jadwal tahapan kampanye
Pemilu dilaksanakan sejak 3 (tiga) hari setelah ditetapkan Daftar Calon
Tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
untuk Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pasangan Calon
untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan dimulainya
Masa Tenang yakni pada tanggal 23 September 2018 s.d 13 April 2019.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan
sesuai dengan jadwal dan program tahapan Pemilu 2019. Penyusunan
fokus pengawasan tahapan Kampanye diatur dalam Pasal (4) pada
Peraturan Bawasu Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Kampanye. Pengawasan Kampanye Pemilu terdiri atas dari pengawasan
Tim Kampanye, pengawasan materi dan/atau ujaran Kampanye,
pengawasan Kampanye yang dilarang, pengawasan Kampanye di luar
jadwal, pengawasan pemberitaan dan penyiaran Iklan Kampanye,
pengawasan Kampanye oleh pihak yang dilarang keterlibatannya,
pengawasan praktik politik uang dalam Kampanye, pengawasan
pertemuan terbatas, tatap muka, dialog, rapat umum dan debat kandidat,
dan, pengawasan pemasangan Alat Peraga Kampanye dan penyebaran
Bahan Kampanye.
Tahapan kampanye merupakan tahapan yang sangat panjang sejak
tanggal 23 September 2018 s.d 14 April 2019 yang memiliki celah
kerawanan sedang seperti politik uang, netralitas ASN, kampanye
ditempat ibadah dan sebagainya. Memperkuat pengawasan kampanye
tersebut, maka Bawaslu Melakukan pemetaan terhadap potensi Calon
Legislatif (Caleg) atau Peserta Pemilu yang terkonsetrasi pada suatu
wilayah. Untuk diketahui bersama ini dilakukan diluar dari konsep
identifikasi kerawanan Pemilu berbasis IKP Pemilu 2019. Bawaslu melihat
bahwa ketika jumlah caleg yang terkonsentrasi cukup banyak pada suatu

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 96


wilayah maka dampaknya pada kontestasi yang akan berlangsung
selama masa kampanye Pemilu di daerah tersebut. Perebutan suara
Pemilih secara tidak sehat, serta dimungkinkan berdampak lanjutan
terhadap adanya intervensi tokoh masyarakat, perangkat Desa/Kelurahan
juga bisa saja terjadi. Untuk itu perlu bagi pengawas Pemilu agar dapat
mengetahui jumlah caleg yang dalam wilayah cukup Desa/Kelurahan
sehingga dapat melakukan pencegahan yang efektif pada wilayah
tersebut.
Hasil identifikasi tersebut, pertama Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung, sebelum memetakan jumlah calon dalam satu Desa/Kelurahan,
Bawalsu memetakan jumlah seluruh calon yang akan diawasi di Provinsi
Kep. Bangka Belitung. Adapun jumlah calon yang diawasi sejumlah 3081
untuk calon anggota legislatif dan DPD RI, dan 2 Tim Kampanye dan
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Adapun jumlah rinci calon
yang diawasi oleh Bawaslu Bangka Belitung dan Jajarannya adalah
sebagai berikut:
(Tabel 2.26. Jumlah Calon Pada Pemilu 2019 di Bangka Belitung)
NO JENIS CALON JUMLAH
1 CALON ANGGOTA DPR RI 45
2 CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI 558
3 CALON ANGGOTA DPRD KOTA PANGKALPINANG 422
4 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BANGKA 460
5 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BANGKA BARAT 309
6 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BANGKA TENGAH 305
7 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BANGKA SELATAN 307
8 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BELITUNG 332
9 CALON ANGGOTA DPRD KAB. BELITUNG TIMUR 328
10 CALON ANGGOTA DPD RI DAPIL BABEL 15
JUMLAH TOTAL 3081
1 PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2
TOTAL SELURUH 3083
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Bawaslu dan Jajaran Pengawas Pemilu di Bangka Belitung juga
memetakan potensi kerawanan dengan melihat jumlah calon dalam satu
Desa/Kelurahan karena berpotensi rawan kontestasi yang bisa jadi
kontestasi tidak sehat. Adapun jumlah Caleg setempat yang tinggal pada
satu Desa/Kelurahan yakni sejumlah 2011 Caleg yakni:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 97


(Tabel 2.27. Jumlah Caleg Dalam Satu Desa/Kelurahan)
JUMLAH CALEG DALAM
KABUPATEN JUMLAH TPS
SATU DESA/KEL
Bangka Selatan 548 225
Bangka Barat 511 304
Bangka 871 277
Bangka Tengah 477 259
Belitung 529 322
Belitung Timur 336 285
Kota Pangkalpinang 531 339

JUMLAH TOTAL 3803 2011


(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Jumlah tersebut Bawaslu mengklasifikasi 1 Desa/Kelurahan dalam 1


Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah caleg cukup banyak sehingga
dapat dikatakan sebagai rawan kontestasi dalam satu Desa/Kelurahan
tersebut yakni pada Kelurahan Tanjung, Mentok Bangka Barat, Kelurahan
Teladan, Toboali, Bangka Selatan, Kelurahan Gabek Dua, Gabek,
Pangkalpinang, Desa Pangkal Lalang, Tanjung Pandan, Belitung, Desa
Gunung Muda, Belinyu, Bangka, dan Desa Padang, Manggar, Belitung
Timur, yakni sebagai berikut:
(Tabel 2.28. Desa/Kelurahan Peringkat Pertama Dengan Caleg Terbanyak)
JUMLAH CALEG
NAMA
KECAMATAN DESA/KELURAHAN DALAM SATU
KABUPATE/KOTA
DESA/KELURAHAN
Bangka Barat Mentok Tanjung 41

Bangka Selatan Toboali Teladan 35


Belitung Tanjungpandan Pangkal Lalang 32
Belitung Timur Manggar Padang 26
Pangkalpinang Gabek Gabek Dua 25
Bangka Tengah Koba Koba 16
Bangka Belinyu Gunung Muda 13
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 98


Hasi identifikasi ini mempermudah Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung untuk mengatur strategi pencegahan untuk mencegah potensi
pelanggaran yang sewaktu – waktu dapat saja terjadi di daerah tersebut.
5.1. Temuan pelanggaran pada metode kampanye Pemilu
Masa kampanye Pemilu yang dimulai tanggal 23 September
2018 hingga 13 April 2019 sudah tercatat 2.745 aktifitas pengawasan
yang dilakukan oleh seluruh jajaran pengawas Pemilu terutama
aktifitas pengawasan pada metode kampanye pertemuan tatap muka
sejumlah 2.010 dan metode kampanye pertemuan terbatas sejumlah
667.
(Grafik 2.12. Aktivitas Pengawasan Kampanye Selama Pemilu
2019)
PENGAWASAN PERTEMUAN TERBATAS
PENGAWASAN TATAP MUKA
PENGAWASAN KAMPANYE KEGIATAN LAINNYA
PENGAWASAN KAMPANYE RAPAT UMUM
700 624
553
600
500 382
400 247 236
300 176
200 90 81 11593
0 0 46 0 2 25 37 1 0 0 0 22 0 4 0 9 1 1
100
0

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Aktifitas pengawasan yang dilakukan oleh pengawas Pemilu
disetiap tingkatan sangat memungkinkan untuk menutup celah
terjadinya pelanggaran. Hal ini dikarenakan setiap pelaksanaan
kampanye yang dilakukan Calon Legislatif, tim kampanye, pelaksana
kampanye ataupun Partai Politik selalu di awasi oleh Bawaslu dan
jajarannya.
Pengawas Pemilu menemukan beberapa dugaan pelanggaran
ketika melakukan Pengawasan metode kampanye pertemuan
terbatas dan tatap muka yaitu adanya kampanye tanpa Surat Tanda
Terima Pemberitahuan Kampanye (STTP) sehingga sebagaimana
Dalam aktifitas pengawasan kampanye tersebut juga terdapat

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 99


kampanye yang dihentikan oleh pihak yang berwenang karena tanpa
STTP di beberapa Kabupaten/Kota sejumlah 51 kali yakni sebagai
berikut:
(Grafik 2.13. Jumlah Kampanye Yang Dihentikan Karena Tanpa STTP)
35
30
30
25
20
15
10 7 8
5 3 3
0 0
0

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Bawaslu juga mengawasi proses pemasangan Alat Peraga


Kampanye (APK) yang dilakukan oleh Peserta Pemilu di Bangka
Belitung dan ditemukan sejumlah 2.519 APK yang dikategorikan APK
yang melanggar ketentuan peraturan perundang – undangan
sehingga dikenakan sanksi penertiban APK. Penertiban APK dengan
invetarisasi APK terlebih dahulu adalah agenda rutin pengawas
Pemilu 2019 yakni dengan jumlah aktifitas penertiban APK selama
masa kampanye berjumlah 51 kali. Berikut data kegiatan penertiban
APK yang dilakukan Bawaslu Kabupaten/Kota bersama dengan
Satuan Polisi Pamong Praja, yakni:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 100
(Grafik 2.14. Jumlah Kegiatan Penertiban APK Pada Masa Kampanye
Pemilu 2019)

18
16
14
12
10
8 16 15
6
4
2 6 4 3 2 5
0

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Jumlah aktifitas penertiban APK jumlahnya sangat bervarian
disetiap Kabupaten/Kota dikarenakan Bawaslu Kabupaten/Kota
melakukan penjadwalan serta inventarisasi APK selama masa
kampanye yang bersifat tentatif bersama satuan Polisi Pamong Praja
setempat. Ada beberapa Kabupaten/Kota yang melakukan
penertiban APK terjadwal selama satu bulan dua kali, hingga empat
kali, atau sebulan sekali, serta ada juga yang melaksanakan sesuai
dengan memperhatikan kondisi lapangan, waktu, dan Sumber Daya
Manusia (SDM).
51 kali kegiatan penertiban APK tersebut terdapat 2.519 APK
yang ditertibkan selama masa kampanye (diluar APK masa tenang),
yang merupakan APK yang terpasang namun melanggara peraturan
perundang – undangan yang berlaku. Adapun grafik jumlah APK
yang ditertibkan selama masa kampanye adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 101
(Grafik 2.15. Jumlah Alat Peraga Kampanye Yang Ditertibkan Selama Masa
Kampanye)

BELITUNG TIMUR 332

BANGKA TENGAH 315

BANGKA 676

BELITUNG 120

PANGKALPINANG 639

BANGKA SELATAN 195

BANGKA BARAT 242

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Jumlah tersebut jika dirincikan dari jenis pelanggaran APK
meliputi APK yang melanggar karena dipasang ditempat yang
dilarang, karena materi yang dilarang, karena diluar zona (SK KPU)
dan jumlah penambahan APK yang berlebih (tidak sesuai SK KPU).
(Grafik 2.16. Jumlah Alat Peraga Kampanye Yang Ditertibkan Selama Masa
Kampanye)
2500
2042
2000

1500

1000

500 356
121
0
0
JUMLAH APK JUMLAH APK JUMLAH APK. JUMLAH APK
DITERTIBKAN KARENA DITERTIBKAN KARENA DITERTIBKAN KARENA PENAMBAHAN LEBIH
DITEMPAT DILARANG MATERI YANG DILUAR ZONA YANG DITERTIBKAN
DILARANG

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Bawalsu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan jajaran Pengawas
Pemilu melakukan penertiban APK dan Alat Peraga Non APK yang
masih terpasang dimasa tenang Pemilu pada tanggal 14 s.d 16 April
2019 bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja sejumlah 68.345
yang ditertibkan. APK dan Alat Peraga Non APK ini sudah
mencangkup seluruh Alat Peraga baik yang melanggar dan tidak,

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 102
dikarenakan pada masa tenang tidak diperkenankan adanya aktifitas
kampanye sesuai dengan amanah dalam peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
(Grafik 2.17. APK dan AP Non APK yang ditertibkan pada masa
tenang Pemilu 2019)
16000 13632
14000
12000 10527
10000 8907
7637 7972
8000
6000 4801
4000 2839 2689 2901 3049
734 1200 1413
2000 44
0

APK AP NON APK

(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Data tersebut terdapat 19.806 Alat Peraga Non APK dan 48.539
APK yang ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja setempat
bersama dengan Pengawas Pemilu. Jumlah Alat Peraga Non APK
terbilang cukup tinggi yang ada di Bangka Belitung. Alat Peraga Non
APK ini berbentuk spanduk, baligho secara tidak langsung
menggambarkan kepada Calon, atau Peserat Pemilu tertentu
sehingga Alat Peraga atau semua bentuk lainnya yang mengandung
unsur kampanye tetap dilakukan penertiban pada masa tenang agar
proses pemungutan suara berjalan dengan baik, fair.
5.2. Putusan Pengadilan Pidana Pemilu
Terdapat 4 Putusan Pengadilan Negeri inkrah yang menjatuhi
sanksi kepada terdakwa. Putusan pertama terdapat di Kabupaten
Belitung Timur terkait dengan kasus Politik Uang melalui pembagian
gula dan kopi bersama dengan bahan kampanye yang dilakukan
dengan Caleg DPRD Kabupaten Belitung Timur, dan Caleg DPRD
Provinsi Dapil 4 Belitung dan Belitung Timur Partai Amanat Nasional
(PAN) dengan jumlah putusan sebanyak 2 buah putusan dalam satu
kasus yang sama, lalu untuk kasus penggunaan Fasilitas Pemerintah
yaitu penggunaan mobil dinas sudah ada putusan pengadilan yang

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 103
terjadi di Kabupaten Bangka Selatan yang dilakukan oleh Caleg
DPRD Kabupaten Bangka Selatan Partai Gerindra sebanyak 1
putusan, dan 1 putusan lagi terkait kasus pidana pemilu dengan
kategori penyebaran bahan kampanye di tempat Pendidikan yang
dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh Caleg Provinsi Partai
Perindo.
(Grafik 2.18. Jumlah Putusan Pengadilan Terhadap Pelanggaran Pidana
Pemilu 2019 di Bangka Belitung)
2,5
2
2
1,5
1 1
1
0,5
0 0 0
0
Belitung Timur Bangka Selatan Belitung
Politik Uang Penggunaan Fasilitas Negara
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Kasus Politik Uang di Kabupaten Belitung Timur terjadi pada
tanggal 4 Februari 2019 di Desa Jangkar Asam, Kecamatan
Gantung. Dugaan pelanggaran politik uang ini dilakukan dengan cara
membagikan kantong plastik berwarna Hitam, yang di dalamnya
masing-masing berisi Gula Pasir tebu merk La-Ku 500 seberat 500
gram, Teh Bendera Celup seberat 10 gram, Kopi Bubuk merk
Kingkong dan kartu nama Calon Anggota DPRD Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Dapil 4 dan Calon Anggota DPRD Kabupaten
Belitung Timur Dapil 3 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Kasus ini
sudah ada Putusan Pengadilan yang divonis oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanjungpandan kepada kedua terdakwa 15 hari
penjara dan denda 2.500.000,00 subsider kurungan 30 hari.
Kasus berikutnya adalah kasus penggunaan tempat Pendidikan
terjadi di Selat Nasik, Kabupaten Belitung yakni adanya penyebaran
bahan kampanye di tempat Pendidikan yang dilakukan oleh pihak
yang ditunjuk oleh Caleg Provinsi Partai Perindo tanggal 28 Januari
2019. Majelis Hakim menjahui putusan pada persidangan di

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 104
pengadilan negeri Tanjung Pandan dengan Vonis Pengadilan Negeri
Terdakwa dijatuhi pidana percobaan 6 bulan kurungan.
Kasus berikutnya adalah penggunaan fasilitas Pemerintah
dalam bentuk penggunaan mobil dinas oleh Caleg DPRD Kabupaten
Bangka Selatan saat kampanye tanggal 08 Maret 2019 di Desa
Serdang, Bangka Selatan. Sudah terdapat putusan pidana oleh
Pengadilan Negeri Sungailiat bahwa terdakwa divonis pidana
kurungan 6 bulan dan denda 1 juta subsider 1 bulan.
Secara konseptual Politik Uang didefinisikan sebagai bentuk
pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu
tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia
menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat Pemilihan
Umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang.
Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik
uang umumnya dilakukan simpatisan, kader, atau bahkan pengurus
Partai Politik menjelang hari H Pemilihan Umum, istilah yang dikenal
adalah “serangan fajar”. 14 Definisi Politik Uang dapat ditafsirkan
secara berbeda – beda dengan berbagai perspektif pengetahuan,
namun dalam penegakan hukum, tentu harus berdasarkan pada
pedoman Peraturan Perundang -Undangan sehingga penanganan
politik uang dapat secara tegas ditegakan secara hukum.
Temuan di Bangka Belitung, diinterpretasikan bahwa potensi
terjadinya politik uang masih sangat besar terjadi di Bangka Belitung.
Secara definsModus operandi yang dilakukan oleh pelaku telah
termodifikasi sedemikian rupa sehingga bentuk politik uang bisa saja
menjadi bias hukum dan sanksi. Meskipun modus ini sudah
termodifikasi sedemikian rupa, dengan adanya putusan pengadilan
yang inkrah di Kabupaten Belitung Timur telah menjadi spirit
bersama untuk menyehatkan kontestasi di pesta demokrasi
sepanjang sejarah. Politik uang kita pahami bersama tidak hanya
dalam bentuk uang semata, karena dijelaskan dalam beberapa Pasal
di Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 280, 284, 523.
Dijelaskan pada pasal bahwa objek politik uang tidak hanya uang,

14
Stepi Anriani, Intelejen dan Pilkada. Gramedia Pustaka, Jakarta: 2018, hlm 143.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 105
melainkan meliputi materi lainnya yang diluar dari bahan kampanye
yang diatur oleh Peraturan KPU.
5.3. Pelanggaran hukum lainnya pada kampanye Pemilu
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung juga melakukan
pengawasan terhadap iklan kampanye dan kampanye di media
sosial/ Pada proses pengawasannya terdapat temuan hasil
pengawasan dugaan pelanggaran yaitu terdapat postingan ASN di
medsos Facebook yang memberikan dukungan terhadap salah satu
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan proses
investigasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7
dan Nomor 21 Tahun 2018.
Hasil investigasi menilai bahwa postingan tersebut merupakan
sebuah bentuk dukungan dengan memposting pada sebuah media
sosial. Sehingga dijadikan temuan dugaan pelanggaran berdasarkan
hasil rapat pleno Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung.
Temuan tersebut terbukti bahwa yang bersangkutan melakukan
pelanggaran lainnya dengan syarat formil dan materil yang sudah
tecukupi dan perbuatannya merupakan suatu tindakan yang
menunjukan ketidaknetralan ASN dalam Pemilu yang dapat
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam ketentuan UU 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum Jo UU 5 Tahun 2014 Tentang ASN
Jo PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil PP Jo PP 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena itu Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung meneruskan temuan dugaan pelanggaran ini ke
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Tahapan kampanye merupakan tahapan yang sangat panjang
dan memiliki dinamika cukup menarik untuk dilakukan kajian ulang
secara mendalam untuk peraturan kampanye. Pada pelaksanaan
pengawasan langsung, terdapat pula dinamika dalam tahapan
kampanye yaitu terdapat modus baru Peserta Pemilu dalam masa
kampanye yang berpotensi menjadi dugaan pelanggaran Pemilu
yaitu dalam bentuk bantuan dari Peserta Pemilu seperti operasi

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 106
katarak, sunatan massal, pembagian kursi roda dan penerima
sumbangan anggota parpol dadakan. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan jika Peserta Pemilu tidak menggunakan citra diri,
menggunakan atribut Partai Politik, serta tidak mengandung materi
kampanye saat kegiatan berlangsung.
Beriringan dengan jalannya dinamika tahapan kampanye,
Bawaslu mengevaluasi beberapa poin terkait dengan jalannya
tahapan kampanye, yakni sebagai berikut:
a) Terdapat kesalahpahaman tentang aturan oleh Peserta
Pemilu seperti contohnya mengenai hal – hal yang
diperbolehkan dan hal – hal yang dilarang dalam kampanye,
sehingga acapkali Bawaslu dengan giat melakukan
sosialisasi dan memberikan himbauan kepada Peserta
Pemilu agar dapat meminimalisir potensi dugaan
pelanggaran.
b) Masih terdapat beberapa masyarakat yang ada di Bangka
Belitung berpola pikir pragmatis yang menganggap Pemilu
merupakan berkah, dan uang pemberian Peserta Pemilu
adalah sah saja selagi menguntung antar sesama. Ini
menandakan politik transaksional antara Peserta Pemilu dan
Pemilih bisa terjadi sewaktu – waktu, terlebih lagi politik uang
sudah termodifikasi sedemikian rupa sehingga
membutuhkan tenaga, dan waktu ekstra untuk
membuktikannya.
c) Masih terdapat peraturan yang belum begitu jelas dalam
Peraturan Perundang – Undang khusus tahapan kampanye,
seperti contoh kecilnya tidak ada penjelasan eksplisit yang
dimaksud dengan unsur citra diri dalam kampanye Pemilu
sehingga penegakan hukum bisa berpotensi melemah dan
problem peristiwa yang terjadi bisa menjadi semakin sulit
dibuktikan.
6. Pengawasan Tahapan Dana Kampanye Pemilu
Pengawasan pada tahapan pelaporan Dana Kampanye, Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan langsung
terhadap Tahapan Pelaporan Dana Kampanye, baik itu pada saat

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 107
penyerahan LADK sampai dengan penyerahan LPPDK kepada Kantor
Akuntan Publik. Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan Pelaporan
Dana Kampanye dapat dilakukan dengan baik oleh Peserta Pemilu dan
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Pelaporan dana
kampanye merupakan tahapan penting yang harus dilalui oleh Peserta
Pemilu sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka kepada publik
terhadap pelaporan dana kampanye. Pada intinya pelaporan dana
kampanye menjadi salah bentuk keterbukaan informasi, transparansi, dan
akuntabilitas dana kampanye bagi Partai Politik atau Peserta Pemilu,
demi tercapainya Pemilu yang Jurdil dan Luber. Eksistensi Bawaslu pada
Tahapan Pelaporan Dana Kampanye lebih menekankan kepada
Kepatuhan Peserta Pemilu terhadap laporan dana kampanye mulai dari
Sumber Sumbangan Dana Kampanye, Batasan Sumbangan, dan Potensi
Penggunaan Anggaran Negara.
Untuk memastikan tahapan pelaporan dana kampanye dapat berjalan
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan, Bawaslu melakukan
Pengawasan Langsung terhadap pelaksanaan tahapan-tahapan
pelaporan dana kampanye dan memberikan intruksi kepada Bawaslu
Kabupaten/kota untuk dapat mengawasi dan melakukan upaya
pencegahan terhadap kepatuhan Peserta Pemilu dalam pelaporan dana
kampanye Pemilu Tahun 2019.
6.1. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Paslon Presiden dan Wakil
Presiden
Tanggal 23 September 2018 Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung telah melakukan pengawasan langsung terhadap
pembukaan dan penyampaian Rekening Khusus Dana Kampanye
(RKDK) dan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden. Rekening Khusus Dana Kampanye
menjadi satu hal yang sangat penting dalam penyampaian laporan
awal dana kampanye, hal ini dikarenakan dana kampanye yang
berbentuk uang wajib ditempatkan pada RKDK terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk kegiatan kampanye. Hal ini kemudian
berfungsi untuk mempermudah dan memberikan keterbukaan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 108
terhadap mobilisasi dan transaksi saldo dalam penggunaan dana
kampanye pada setiap kegiatan kampanye Peserta Pemilu.
Sub Tahapan Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye
(RKDK) dan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), hasil yang
didapatkan pada pengawasan penyerahan RKDK dan LADK antara
lainnya adalah:
(Tabel 2.29. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK PPWP pada
tanggal 23 September 2018)
JUMLAH SUMBER
SALDO AWAL PENERIMAAN PENERIMAAN
NO PPWP
PEMBUKUAN
TUNAI GABUNGAN PARPOL
1 JOKOWI - MARUF 0 0 0
2 PRABOWO SANDI Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
JML TOTAL Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada
tanggal 23 September 2018, dapat diketahui bahwa jumlah saldo
awal PPWP Nomor Urut 1 sebesar Rp. 0,- (nol) rupiah, sedangkan
PPWP Nomor Urut 2 jumlah saldo awal berjumlah Rp. 1.000.000,-.
Penyampaian pembukuan RKDK menjadi sebuah keharusan bagi
Paslon melalui LO/Tim Sukses untuk disampaikan kepada KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung paling lambat 23 September 2019,
dengan syarat LO/Tim Sukses harus ditunjuk melalui surat mandat.
Pelaporan Awal Dana Kampanye untuk PPWP Nomor Urut 1
belum terlihat adanya aktivitas penerimaan sumbangan, dan baru
terlihat pada PPWP Nomor Urut 2 dalam bentuk uang tunai sebesar
Rp. 1.000.000,- dan perolehan penerimaan tersebut bersumber dari
gabungan partai politik yang tergabung dalam koalisi PPWP nomor
urut 02.
6.2. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Partai Politik Tingkat Provinsi
Kep. Bangka Belitung
Pembukuan RKDK dan LADK tidak hanya dilaksanakan pada
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden saja melainkan juga
bagi Partai Politik dan Peserta Pemilu Calon Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Pelaksanaan kegiatan pembukuan RKDK dan penyerahan LADK

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 109
sesuai dengan jadwal tahapan memang dilaksanakan secara
serentak yaitu pada tanggal 23 September 2018. Dalam hal ini
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan
langsung terhadap penyerahan pembukuan RKDK dan LADK
kepada KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, guna memastikan
kepatuhan dalam penyampaian RKDK dan LADK Partai Politik pada
tahapan dana kampanye.
Dasarnya Partai Politik mempunyai peranan yang penting dalam
proses pembukuan RKDK dan penyampaian LADK, hal ini
dikarenakan proses transaksi dan mobilisasi saldo dalam
pelaksanaan kegiatan kampanye dilakukan dengan system satu
pintu atau diakomordir oleh Partai Politik. Sumbangan yang diperoleh
dari Partai Politik atau Calon Legislatif, dan Perseorangan, serta
pihak-pihak yang sah secara hukum untuk memberikan sumbangan
dana kampanye yang berbentuk uang harus dimasukkan ke dalam
buku rekening khusus dana kampanye yang diakomodir oleh Partai
Politik dan seluruh sumbangan yang diperoleh harus tercantum
dalam Formulir LADK sebagaimana Juknis yang tertuang dalam
PKPU 24 Tahun 2018 Tentang Dana Kampanye. Secara umum
LADK menjadi salah satu bentuk pelaporan awal dana kampanye
yang memuat aktivitas penerimaan sumbangan dana kampanye dan
batasan sumbangan dana kampanye yang diperbolehkan oleh
Peraturan Perundang Undangan.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan pada saat penyerahan
pembukuan RKDK dan LADK antara lainnya adalah :
(Tabel 2.30. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK Partai Politik Peserta
Pemilu pada tanggal 23 September 2018)
JUMLAH PENERIMAAN SUMBER PENERIMAAN
PARTAI SALDO AWAL
NO
POLITIK PEMBUKUAN TUNAI JASA PARPOL CALEG PERSEORANGAN

1 PKB 200,000 200,000 - 200,000 - -


2 GERINDRA 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
3 PDIP 80,000,000 80,000,000 - 80,000,000 - -
4 GOLKAR 5,000,000 5,000,000 16,535,000 5,000,000 16,535,000 -
5 NASDEM 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
6 GARUDA 500,000 500,000 - 500,000 - 1,000,000
7 BERKARYA 250,000 250,000 - 250,000 - -

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 110
8 PKS 50,000,000 50,000,000 - 50,000,000 77,000,000 -
9 PERINDO 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
10 PPP 500,000 500,000 - 500,000 - -
11 PSI 100,000 100,000 - 100,000 - -
12 PAN 50,000 50,000 - 50,000 - -
13 HANURA 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
14 DEMOKRAT 500,000 500,000 - 500,000 - -
15 PBB 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000 - -
16 PKPI - - - - - -
JML TOTAL 142,100,000 142,100,000 - 142,100,000 93,535,300 1,000,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada
tanggal 23 September 2018, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
telah mengawasi, memeriksa, dan menganalis dokumen pembukuan
RKDK dan LADK Partai Politik dengan menggunakan alat kerja
pengawasan yang telah disediakan oleh Bawaslu RI dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan pengawasan pelaporan dana
kampanye pada Sub Tahapan Pembukuan RKDK dan Penyerahan
LADK. Secara garis besar 15 Partai Politik Peserta Pemilu Tahun
2019 telah menyampaikan RKDK dan LADK kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung, hanya saja terdapat 1 (satu) Partai Politik
yaitu PKPI tidak menyampaikan/menyerahkan RKDK smpai dengan
batas waktu yang telah ditentukan, sebagaimana yang telah tertuang
dalam Peraturan Perundang-Undangan.
Hasil Analisa yang telah dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung terhadap kepatuhan Partai Politik Peserta Pemilu
dapat dinilai sangat baik dan sesuai dengan Standart Operasional
Prosedure (SOP) dan Peraturan Perundang Undangan yang ada.
Selain itu juga sumbangan penerimaan pada saat penyerahan LADK
didominasi berasal dari internal Partai Politik dan Calon Legislatif,
hanya saja terdapat 1 Partai Politik yang sumber penerimaannya
berasal dari Perseorangan. Berdasarkan dengan hasil pengawasan
dilapangan juga memperlihatkan belum ditemukannya sumber
penerimaan sumbangan dari pihak-pihak yang dilarang dan belum
ditemukannya dugaan pelanggaran dalam proses pembukuan RKDK
dan penyerahan LADK.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 111
6.3. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Calon Perseorangan Anggota
DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung
Penyerahan pembukuan RKDK dan LADK pada Calon
Perseorangan Calon Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka
Belitung, secara tidak langsung menjadi salah satu objek
pengawasan oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung. Dalam hal
ini Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 23
September 2018 telah melakukan pengawasan langsung terhadap
penyerahan pembukuan RKDK dan Penyerahan LADK Calon
Anggota DPD.
Hasil yang telah diperoleh pada saat pelaksanaan kegiatan
penyerahan pembukuan RKDK dan LADK antara lainnya adalah :
(Tabel 2.31. Saldo Awal Pembukuan RKDK dan LADK Perseorangan Calon DPD
pada tanggal 23 September 2018)
JUMLAH SUMBER
SALDO AWAL PENERIMAAN PENERIMAAN
NO CALON DPD
PEMBUKUAN
TUNAI CALON DPD
1 Ade Sumiati 1,050,000 1,050,000 1,050,000
2 Alexander Fransicus 1,000,000 1,000,000 1,000,000
3 Andri 500,000 500,000 500,000
4 Bahar Buasan 2,000,000 2,000,000 2,000,000
5 Darmansyah Hussein 2,000,000 2,000,000 2,000,000
6 Zaidan 1,000,000 1,000,000 1,000,000
7 Eka Mulya Putra 5,000,000 5,000,000 5,000,000
8 Herry Erfian 1,000,000 1,000,000 1,000,000
9 Hudarni Rani 250,000,000 250,000,000 250,000,000
10 Ernawan Rebuin 500,000 500,000 500,000
11 Noorhary Astuti 50,000,000 50,000,000 50,000,000
12 Saidi Km 1,000,000 1,000,000 1,000,000
13 Suharto 5,000,000 5,000,000 5,000,000
14 Zuhri M. Syazali 5,000,000 5,000,000 5,000,000
15 HAMZAH 500,000 500,000 500,000
JML TOTAL 325,550,000 325,550,000 325,550,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)

Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh


Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dapat diketahui bahwa Calon
Anggota DPD RI telah menyerahkan pembukuan RKDK dan LADK
kepada KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan oleh KPU. Hasil pengawasan yang telah
dilakukan jajaran Pengawas Pemilu memperlihatkan bahwa sumber
penerimaaan dana kampanye berasal dari calon anggota DPD dan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 112
belum terlihat adanya sumbangan dari pihak-pihak yang dilarang,
serta sumbangan dana kampanye yang melebihi batas sebagaimana
ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Perundang Undangan.
Selain itu hasil pengawasan juga memperlihatkan bahwa belum
ditemukannya dugaan pelanggaran dalam proses penyerahan
Pembukuan RKDK dan LADK.
6.5. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Pasangan Calon Presiden Dan Wakil
Presiden
Tanggal 2 Januari 2019, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
telah melakukan pengawasan langsung terhadap penyerahan
Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden. Hasil pengawasan menunjukkan
bahwa pada saat penyerahan LPSDK tidak terlihat adanya aktivitas
penerimaan sumbangan dana kampanye pada Paslon PPWP Nomor
Urut 1 maupun Paslon PPWP Nomor Urut 2. Hal tersebut terlihat dari
hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung antara lain sebagai berikut :
(Tabel 2.32. Jumlah Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Paslon
Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 2 Januari 2019)
SUMBANGAN
JUMLAH
JENIS PESERTA
PENERIMAAN
N (UANG/B PEMILU
PPWP (PERSEORANGAN
O ARANG/ (PARPOL
/KELOMPOK/PER
JASA PENDUKUNG/P
USAHANAN)
RES-WAPRES
1 JOKOWI - MARUF 0 0 0
2 PRABOWO SANDI 0 0 0
JML TOTAL 0 0 0
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2018)

Berdasarkan hasil pengawasan yang telah diperoleh pada


tahapan penyerahan LPSDK tidak terlihat adanya aktivitas
penerimaan sumbangan dana kampanye baik yang berasal dari
Peserta Pemilu maupun dari pihak-pihak yang sah secara hukum.
Pada dasarnya meskipun tidak adanya penerimaan sumbangan
dana kampanye pada saat penyerahan LPSDK, maka Peserta
Pemilu diharuskan untuk menyampaikan LPSDK kepada KPU

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 113
Provinsi Kep. Bangka Belitung sebagai bentuk kewajiban Peserta
Pemilu untuk melaporkan jumlah penerimaan sumbangan dana
kampanye periode tanggal 23 September 2018 s.d 01 Januari 2019.
6.6. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Partai Politik Tingkat Provinsi Kep.
Bangka Belitung

Pelaksanaan penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan


Dana Kampanye (LPSDK) dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan Peraturan Perundang Undangan, Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung melakukan pengawasan langsung terhadap
penyerahan dokumen LPSDK dan kemudian menganalisa formulir
LPSDK 1 s.d LPSDK 3. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah
dan sumber penerimaan dana kampanye tidak melebihi batas
ketentuan dan sumber penerimaan dari pihak-pihak yang dilarang.
Adapun jumlah penerimaan sumbangan dana kampanye (LPSDK)
pada periode 23 September 2018 s.d 1 Januari 2019 adalah sebagai
berikut:
(Tabel 2.33. Jumlah Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Parpol
Peserta Pemilu pada tanggal 2 Januari 2019)
SUMBANGAN PESERTA JUMLAH
PARTAI PEMILU JUMLAH CALEG
NO TOTAL
POLITIK CALEG YANG
PARPOL CALEG
MELAPOR
1 PKB 2,500,000 0 2,500,000 38 37
2 GERINDRA 0 9,500,000 9,500,000 45 45
3 PDIP 0 0 0 42 42
4 GOLKAR 0 0 0 45 44
5 NASDEM 0 0 0 45 45
6 GARUDA 0 0 0 9 9
7 BERKARYA 0 0 0 31 31
8 PKS 106,150,000 0 106,150,000 45 45
9 PERINDO 60,075,000 0 60,075,000 43 43
10 PPP 0 50,000,000 50,000,000 44 43
11 PSI 0 0 0 8 8
12 PAN 0 0 0 38 38
13 HANURA 0 0 0 37 37
14 DEMOKRAT 20,000,000 20,000,000 45 44
19 PBB 0 0 0 43 43
20 PKPI 0 0 0 0 0
JUMLAH 188,725,000 59,500,000 248,225,000 558 554
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 114
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa pada saat penyerahan LPSDK kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung hanya terdapat 4 (empat) partai politik yang
terdapat akvitas penerimaan sumbangan dana kampanye yaitu PKB,
Gerindra, Perindo dan PSI, serta terdapat sumbangan yang
bersumber dari Caleg Partai Gerindra dan PPP. Sumbangan dana
kampanye yang bersumber dari Peserta Pemilu yang berupa uang
tunai, barang, dan jasa harus termuat dalam laporan penerimaan
sumbangan dana kampanye. Hasil pengawasan juga
memperlihatkan bahwa tingkat kepatuhan Calon Legislatif terlihat
sangat baik, ini terlihat dari jumlah caleg yang melaporkan
sumbangan dana kampanye melalui Partai Politik yang berjumlah
554 orang caleg dari jumlah total 558 orang caleg. Sesuai dengan
hasil pengawasan yang diperoleh hanya terdapat 4 orang caleg yang
tidak melaporkan sumbangan dana kampanye, secara akumulatif
tingkat kepatuhan pelaporan sudah berkisar 99%, ini menunjukkan
bahwa kepatuhan Peserta Pemilu terhadap pelaporan sumbangan
dana kampanye sudah dinilai sangat baik, meskipun rata-rata jumlah
penerimaan per caleg nihil atau tidak ada penerimaan sumbangan
dana kampanye.
6.7. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana
Kampanye (LPSDK) Calon Perseorangan DPD RI Dapil
Provinsi Kep. Bangka Belitung
Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Calon Perseorangan Anggota DPD dilaksanakan secara serentak
pada saat penyerahan LPSDK Paslon Presiden dan Wakil Presiden
dan Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019. Dalam hal ini Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan langsung
terhadap pelaksanaan penyerahan LPSDK Calon Anggota DPD
guna memastikan pelaksanaan penyerahan LPSDK dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang
Undangan. Adapun hasil pengawasan yang diperoleh pada saat
penyerahan LPSDK antara lain sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 115
(Tabel 2.34. Jumlah Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon DPD
pada tanggal 2 Januari 2019)
JUMLAH SUMBANGAN (RP) SUMBANGAN TOTAL
NAMA DPD CALON DPD PENERIMAAN
NO
PERSEORANGAN KELOMPOK PERUSAHAAN
01 Ade Sumiati 0 0 0 0 0
Alexander
0 0 0 200,000,000
02 Fransiscus 200,000,000
03 Andri 0 0 0 11,000,000 11,000,000
04 Bahar Buasan 0 0 0 20,000,000 20,000,000
Darmansyah
32,000,000 0 0 0
05 Hussein 32,000,000
06 Zaidan 0 0 0 52,000,000 52,000,000
Eka Mulya
20,000,000 0 0 155,000,000
07 Putra 175,000,000
Ernawan
94,250,000 0 0 0
08 Rebuin 94,250,000
09 Hamzah 10,400,000 0 0 0 10,400,000
10 Herry Erfian 0 0 0 0 0
11 Hudarni Rani 0 0 0 0 0
Noorhary
0 0 0 0
12 Astuti 0
13 Saidi KM 82,100,000 0 0 0 82,100,000
14 Suharto 100,000,000 0 0 47,000,000 147,000,000
Zuhri M.
0 0 0 20,700,000
15 Syazali 20,700,000
JUMLAH 338,750,000 0 0 505,700,000 844,450,000
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada saat


penyerahan LPSDK Calon DPD RI dapat diketahui bahwa terdapat
6 (enam) calon Anggota DPD yang memperoleh sumbangan dana
kampanye dari perseorangan yaitu Darmasnyah Husein, Eka Mulya
Pratama, Ernawan Rebuin, Hamzah, Saidi KM, dan Suharto,
sedangkan yang lainnya bersumber dari sumbangan Calon Anggota
DPD yang bersangkutan. Sejauh ini Bawaslu Provinsi belum
menemukan adanya jumlah penerimaan yang melebihi batas
ketentuan dan adanya indikasi sumbangan dari pihak lain yang di
larang oleh Peraturan Perundang Undangan.
6.8. Penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK) Kepada Kantor Akuntan Publik (KAP)
Pelaksanaan tahapan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Kampanye (LPPDK) merupakan laporan pembukuan secara
keselurahan berkaitan dengan jumlah penerimaan dan pengeluaran
selama pelaksanaan kegiatan kampanye. Laporan LPPDK ini
menjadi suatu hal yang sangat penting bagi Peserta Pemilu

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 116
mengingat LPPDK menjadi salah satu prasayarat utama pada saat
penetapan calon terpilih dan menjadi sebuah kewajiban bagi Peserta
Pemilu untuk melaporkan kepada KPU dan selanjutnya akan
diserahkan kepada Kantor Akuntan Publik untuk dilakukan
pengauditan laporan dana kampanye.
Pelaksanaan pembukuan LPPDK menjadi salah satu fase
terakhir dalam pelaporan dana kampanye, sebelum dilaksanakan
pengauditan oleh Kantor Akuntan Publik. Proses pengauditan dana
kampanye oleh KAP hanya sebatas kepada pengujian dan review
atas kepatuhan dan kesesuaian laporan dana kampanye sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan. Proses
penyerahan LPPDK pada tahapan kali ini berbeda dengan
sebelumnya, dimana penyerahan LPPDK Paslon Presiden dan Wakil
Presiden langsung diserahkan kepada KPU RI dan kemudian
dilanjutkan dengan proses audit oleh KAP, sedangkan LPPDK Calon
Perseorangan Anggota DPD proses penyerahan pembukuan LPPDK
melalui KPU Provinsi dan selanjutnya diserahkan kepada KPU RI
untuk dilanjutkan dengan audit oleh KAP. Selanjutnya penyerahan
pembukuan LPPDK Partai Politik diserahkan melalui KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung, kemudian diserahkan kepada KAP untuk
dilakukan proses pengauditan bersamaan dengan dokumen
pembukuan LPPDK Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota. Adapun
hasil pengawasan yang diperoleh pada saat pengawasan tahapan
penyerahan LPPDK antara lain sebagai berikut :

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 117
(Tabel 2.35. Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai
Politik pada tanggal 26 April s.d 2 Mei 2019)

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE (LPPDK)

Jumlah Penerimaan Sumbangan Pengeluaran


Uang dalam
Partai Saldo
Pembukaan
Politik[2] LPPDK
Rekening[3]

Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)
sumbangan Bunga sumbangan
sumbangan (Rp) dari dari Bahan dari Kegiatan
dari Partai Bank dari
dari Caleg [7] APK[14] Kampanye[15] Lainnya[16]
Politik[6] Peseorangan[8]

PKS 50,000,000 156,150,000 77,000,000 135,233 154,950,000 77,201,475 1,133,758

Hanura 1,000,000 0 744,324,950 744,324,950 0

Gerindra 1,000,000 0 1,584,027,300 1,584,027,300 0

Nasdem 1,000,000 1,000,000 887,220,800 887,220,800 1,000,000

Perindo 1,000,000 61,075,000 132,219,822 132,219,822 61,075,000


PDI
80,000,000 80,000,000 1,390,688,000 1,390,688,000 80,000,000
Perjuangan
PBB 1,000,000 200,000,000 181,009,500 200,000,000 181,009,500 1,000,000

PPP 500,000 500,000 1,351,557,750 1,000,000 44,720,000 1,308,057,750 280,000

PAN 50,000,000 0 199,267,500 31,100,000 168,167,500

Berkarya 250,000 250,000 339,064,160 339,064,160 250,000

PKB 200,000 2,500,000 236,355,700 236,355,700 2,500,000

Demokrat 500,000 20,500,000 866,927,500 886,927,500 500,000

Golkar 5,000,000 1,277,147,895 750,000,000 1,891,147,895 141,000,000

PSI 100,000
TIDAK MELAPORKAN LPPDK
Garuda 500,000
(PSI, GARUDA, PKPI)
PKPI 50,000

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh


Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung pada saat penyerahan
Pembukuan LPPDK Partai Politik kepada KAP dapat diketahui
bahwa sampai dengan batas waktu yang ditentukan oleh KPU yaitu
pada tanggal 2 Mei 2019, terdapat 3 (tiga) Partai Politik yang tidak
menyerahkan pembukuan LPPDK kepada KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung antara lain adalah PSI, Garuda, dan PKPI. Perlu
diketahui bahwa pada dasarnya LPPDK menjadi salah kewajiban
bagi Peserta Pemilu untuk mempertanggungjawabkan penerimaan
dan pengeluaran yang dipergunakan pada saat pelaksanaan
Kampanye Pemilu 2019.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 118
Bawaslu Provinsi tidak hanya melakukan pengawasan langsung
terhadap proses penyerahan pembukuan LPPDK, melainkan
melakukan analisa dan mengkaji terhadap salinan dokumen
pembukuan LPPDK yang diserahkan kepada Bawaslu. Berdasarkan
dengan hasil analisa yang telah dilakukan bahwa aktivitas
penerimaan dan pengeluaran dana kampanye masih dalam kategori
wajar dan belum ditemukannya sumber penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye yang menyimpang dan tidak sesuai
dengan peruntukkannya, selain itu pengeluaran dana kampanye
partai politik di di dominasi oleh kegiatan lainnya yang masih
dibenarkan atau diperbolehkan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang Undangan. Namun memang tidak dipungkiri bahwa
masih adanya beberapa persoalan yang disebabkan karena adanya
ketidaksingkronan data antara jumlah pengeluaran pada model
LPPDK-2 dengan sisa saldo pada model LPPDK 6 Partai Politik.
6.9. Audit Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK) oleh Kantor Akuntan Publik
Pasca penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK) kepada Kantor Akuntan Publik, maka
selanjutnya dokumen pembukuan LPPDK Partai Politik Peserta
Pemilu akan dilakukan proses Pengauditan oleh auditor KAP yang
ditunjuk oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung melalui proses
lelang dan MoU dengan Kantor Akuntan Publik. Sesuai dengan
jadwal dan tahapan yang tertuang dalam PKPU Nomor 24 Tahun
2018 Tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum, oleh karena itu
KAP harus mengaudit dokumen pembukuan LPPDK paling lambat
30 (tiga puluh) hari sejak KAP menerima dokumen LPPDK dari KPU
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Proses pengauditan dokumen pembukuan LPPDK Partai Politik
dilakukan dengan cara mengaudit dan melakukan verifikasi terhadap
kebenaran penerimaan sumbangan dan pengeluaran dana
kampanye selama pembiyaan pelaksanaan kegiatan kampanye
Pemilu. Audit yang dilakukan oleh KAP menggunakan standart
perikatan asurans, artinya bahwa pengauditan dilakukan dalam
rangka untuk menilai kepatuhan pelaporan dana kampanye sesuai

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 119
dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang mengatur
mengenai dana kampanye.
Hasil pengawasan memperlihatkan bahwa proses audit
terhadap dokumen LPPDK Partai Politik Peserta Pemilu dapat
diselesaikan oleh KAP sesuai dengan jadwal dan tahapan yaitu pada
tanggal 1 Juni 2019. Selain itu, secara umum hasil audit KAP
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Peserta Pemilu dalam
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)
dinilai sangat baik dan sesuai dengan PKPU Nomor 24 Tahun 2018
Tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum dan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
Terdapat beberapa dinamika yang terjadi dalam proses pelaporan
dana kampanye antara lain adalah banyaknya Partai Politik Peserta
Pemilu dan Calon Perseorangan Anggota DPD yang menyerahkan
dokumen pembukuan laporan dana kampanye di ujung waktu
penyampaian (Injury Time), sehingga Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung berinisiasi dengan KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk
menghimbau kepada pihak penghubung/LO Partai Politik/Calon untuk
segera menyampaikan laporan dana kampanye kepada KPU Provinsi
Kep. Bangka Belitung.
Rendahnya pemahaman pihak penghubung/LO Partai Politik/Calon
dalam proses pembukuan laporan penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye menjadi salah persoalan yang kerap kali terjadi, sehingga
persoalan tersebut menjadi sebuah dinamika tersendiri dalam proses
penyerahan laporan dana kampanye. Kurangnya pemahaman mereka
terhadap teknis pembukuan pelaporan dana kampanye pada akhirnya
menghambat proses penyerahan laporan dana kampanye itu sendiri,
sehingga banyak terjadinya kesalahan dalam proses penyusunan
pembukuan bahkan banyak pihak penghubung/LO menyerahkan
pembukuan laporan dana kampanye di masa-masa injury time
Proses pengauditan dokumen laporan dana kampanye oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) hanya bersifat Asurans Independen, artinya bahwa
Akuntan Publik hanya berperan sebagai pemberi opini atas laporan
keuangan suatu entitas dan hanya sebatas penilaian kepatuhan Peserta
Pemilu dalam pelaporan dana kampanye, sehingga hal tersebut menjadi

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 120
persoalan bagi Bawaslu, hal ini dikarenakan Bawaslu pada dasarnya
menginginkan KAP dapat memberikan opini dalam bentuk hasil analisa
yang real dan detail terhadap jumlah penerimaan dan kebenaran dalam
pengeluaran dana kampanye dari peserta pemilu.
Problematika dalam proses pendanaan kampanye tidak hanya
terbatas pada persoalan itu saja melainkan kurangnya keterbukan
informasi di KPU terutama pada persoalan jumlah nilai kontrak MoU
antara KPU dan KAP menjadi persoalan tersendiri bagi Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung, mengingat Bawaslu sebagai Lembaga negara
yang diberikan kewenangan penuh untuk untuk mengawasi tahapan dana
kampanye agar dapat mengawasi pelaksanaan tahapan ini memang
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Perundang
Undangan. Bawaslu pada dasarnya tidak hanya melakukan pengawasan
terhadap proses penyerahan laporan saja, melainkan memastikan
apakah pelaksanaan nilai kontrak MoU antara KPU dan KAP sesuai
dengan Peraturan yang ada, demi tercapainya Penyelenggara Pemilu
yang bebas dan adil.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh jajaran Pengawas
Pemilu pada saat pelaksanaan pengawasan tahapan dan sub tahapan
dana kampanye dilakukan evaluasi terhadap proses tersebut. Adapun
evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan tersebut terdiri dari sebagai
berikut :
a. Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melihat dalam proses
pengauditan laporan dana kampanye yang dilakukan oleh KAP
masih bersifat financial statement audit, seharusnya dalam
rangka memastikan kebenaran sumber penerimaan, pengeluaran
dana kampanye, dan sisa saldo yang tidak terpakai harus
dilakukan audit investigasi, sehingga aktivitas penerimaan dan
pengeluaran dapat diketahui secara jelas untuk menguji
kebenaran penggunaan dana kampanye Peserta Pemilu.
b. Bawaslu dalam hal ini masih mengalami keterbatasan terhadap
analisa dokumen pembukuan laporan dana kampanye, hal ini
dikarenakan jajaran pengawas pemilu harus melakukan analisa
secara manual dan belum disertai dengan dokumen penunjang
untuk menguji kebenaran sumber penerimaan dan pengeluaran

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 121
dana kampanye, sehingga diharapkan ke depan proses
pelaksanaan pengawasan tidak hanya menggunakan alat kerja
pengawasan sebagai alat bantu, melainkan adanya penggunaan
alat kerja berbasis teknologi/aplikasi untuk mempermudah
analisa pembukuan laporan dana kampanye.
c. Masih ditemukannya ketidaksesuaian antara sisa saldo pada
model LPPDK 6 Parpol dengan jumlah total pengeluaran real
pada model LPPDK 2 Parpol sehingga ketika dilakukan analisa
terhadap dokumen tersebut maka terdapat perbedaan antara
sisa saldo yang tercatat pada pembukuan LPPDK dengan sisa
saldo yang seharusnya. Pada dasarnya antara jumlah
penerimaan, pengeluaran, dan sisa saldo harus lah singkron dan
tidak ada perbedaan antara real dengan jumlah yang dilaporkan
pada pembukuan LPPDK. Oleh karena itu seharusnya KAP
melakukan invetigasi terhadap proses pembukuan laporan dana
kampanye, selain itu KPU harus berkoordinasi dengan Bawaslu
dan KAP untuk mengecek kesesuaian dokumen laporan dana
kampanye Peserta Pemilu.
d. Tidak adanya pelibatan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
dalam proses seleksi penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP)
oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, menyebabkan Bawaslu
mengalami kesulitan dalam proses koordinasi dengan KAP
dalam rangka mengawasi proses pelaksanaan audit laporan
dana kampanye. Seharusnya diperlukan kerja sama yang baik
antara KPU, KAP, dan Bawaslu untuk bersama-sama
mengawasi dan memastikan pelaksanaan penyerahan dan
pengauditan laporan dana kampanye agar dapat terlaksana
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
e. Masih di temukan ketidaksingkronan antara aturan yang tertuang
dalam Undang-Undang, PKPU, dan Perbawaslu menyebabkan
terjadinya dinamika dalam pelaksanaan tahapan dana
kampanye, sehingga penerapan aturan dalam pelaksanaan
tahapan terkesan tumpang tindih. Pada dasarnya setiap aturan
pelaksanaan tahapan harus lah saling berkesinambungan antara
Akuntan Publik, KPU, dan Bawaslu harus lah sejalan agar

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 122
pelaksanaan tahapan dapat berjalan dengan baik dan terhindar
dari selaga bentuk pelanggaran dalam tahapan dana kampanye.
f. Masih ditemukanya kekosongan hukum (rechtvacuum) dalam
Undang-Undang dan PKPU yang pada akhirnya menyebabkan
terjadinya dinamika dalam pelaksanaan tahapan dana
kampanye, hal ini terlihat pada sub tahapan penyerahan LPSDK
tidak terdapat sanksi ketika Peserta Pemilu tidak melaporkan
dokumen LPSDK, sedangkan pada sub tahapan lainnya terdapat
sanksi ketika adanya pelanggaran oleh peserta pemilu baik
berupa sanksi administratife maupun sanksi pidana. Selain itu
juga diperlukannya sebuah aturan yang mengatur tentang
pemberian sanksi bagi Partai Politik yang tidak menyerahkan
pembukuan laporan dana kampanye bagi Partai Politik yang tidak
terpilih atau tidak memenuhi ambang batas perolehan suara.
Pelaporan dana kampanye sudah sepatutnya menjadi kewajiban
Peserta Pemilu untuk disampaikan kepada publik melalui KPU
sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam tahapan
pelaporan dana kampanye Pemilu 2019.
7. Pengawasan Tahapan Logistik Pemilu
Bawaslu Provinsi Kepulauan dan jajaran melakukan upaya
pencegahan baik koordinasi langsung dengan KPU melalui surat
himbauan dan surat intruksi kepada Bawaslu Kabupaten/Kota selama
pengawasan tahapan pendistribusian Logistik Pemilu 2019. Hal ini
dilakukan guna memastikan penerimaan logistik Pemilu dari Perusahaan
dapat termonitoring oleh Jajaran Pengawas dan diketahui
keberadaannya.
Pendistribusian seluruh surat suara sampai tingkat kabupaten/kota
yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Adi Perkasa Makassar sifatnya
kondisional, artinya jika surat suara sudah selesai di Packing dan masuk
kontainer maka hari itu juga pihak PT Adi Perkasa Makassar melalui jasa
Ekpedisi PT Meta Trans Perkasa saling berkoordinasi terkait dengan
jadwal kapal untuk kemudian dilakukan proses pengiriman ke masing-
masing wilayah kabupaten/Kota. Bawaslu Provinsi dan jajaran beserta
KPU Provinsi dan jajajaran beserta Stakeholder bersama-sama

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 123
melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap penerimaan Logistik
secara bertahap dari pihak ketiga.
Surat suara Pemilu 2019 telah diterima di masing-masing wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan akan
dilakukan pengawasan terhadap sortir dan pelipatan surat suara Pemilu,
Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengintruksikan
Bawaslu Kabupaten/Kota serta menghimbau KPU Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung melalui surat Nomor: SP-
103/K.Bawaslu.BB/PM.00.01/III/2019 Hal Himbauan Penyortiran Surat
Suara Pemilu 2019 Tanggal 27 Maret 2019. Hal tersebut dilakukan guna
menghimbau KPU Kabupaten/Kota terkait dengan proses pelipatan surat
suara Pemilu agar dilakukan pengecekan kelayakan surat suara terlebih
dahulu sebelum dilakukan pelipatan surat suara, kemudian agar KPU
juga melakukan fungsi control dan pengawasan terhadap petugas atau
pegawai saat melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara dengan
tujuan mencegah terjadinya kesalahan prosedur penentuan surat suara
yang tidak layak/rusak.
7.1. Hasil Pengawasan Logistik
Pengawasan Penyortiran dan Pelipatan surat suara Pemilu
dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan jadwal yang sudah
ditentukan oleh KPU di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota.
Untuk mengetahui atas hasil pengawasan sortir surat suara yang
dilakukan oleh KPU dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut:
(Tabel 2.36. Kebutuhan Surat Suara Se Bangka Belitung +2% Per TPS)
KEBUTUHAN SURAT SUARA 2% PER TPS
JUMLAH DPRD DPRD DPRD DPRD
Jumlah DPR RI
KABUPATEN/KOTA DATA DPRD KAB KAB KAB KAB
TPS PPWP DPD RI DAPIL TOTAL
PEMILIH PROV KOTA KOTA KOTA KOTA
BABEL
DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 DAPIL 4
Pangkalpinang 529 135.368 138.286 138.286 138.286 138.286 37.216 25.436 40.865 34.769 691.430
Bangka Tengah 477 122.130 124.791 124.791 124.791 124.791 45.443 40.935 38.413 - 623.955
Bangka Selatan 548 127.652 130.206 130.206 130.206 130.206 48.099 28.659 16.593 36.856 651.031
Belitung 529 125.248 127.753 127.753 127.753 127.753 39.748 31.423 32.743 23.839 638.765
Belitung Timur 336 86.722 88.605 88.605 88.605 88.605 32.933 22.991 32.681 - 443.025
Bangka Barat 511 128.716 131.497 131.497 131.497 131.497 52.577 35.811 43.109 - 657.485
Bangka 870 206.733 211.275 211.275 211.275 211.275 58.108 53.080 48.139 51.948 1.056.375
JUMLAH 3.800 932.569 952.413 952.413 952.413 952.413 314.124 238.335 252.543 147.412 4.762.066

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 124
Tabel tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan total
kebutuhan surat suara Per TPS di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebanyak 4.762.066 dengan rincian masing-masing Dapil
antara lain: Dapil 1 Kotak Pangkalpinang sebanyak 691.430; Dapil 2
Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 623.955; Dapil 3 Kabupaten
Bangka Selatan sebanyak 651.031; Dapil 4 Kabupaten Belitung
sebanyak 638.765 dan Belitung Timur sebanyak 443.025; Dapil 5
Kabupaten Bangka Barat sebanyak 657.485 dan Dapil 6 Kabupaten
Bangka sebanyak 1.056.375. Sementara Jumlah Pemilih sebanyak
932.569 dan jumlah TPS sebanyak 3.800 se Provinsi Kepualuan
Bangka Belitung.
(Tabel 2.37. Surat Suara Yang Diterima Provinsi Kep. Bangka Belitung)
HASIL PENGAWASAN SURAT SUARA YANG DITERIMA
DPRD DPRD DPRD DPRD
Jumlah JUMLAH DPR RI
KABUPATEN/KOTA DPRD KAB KAB KAB KAB
TPS DPTHP2 PPWP DPD RI DAPIL TOTAL
PROV KOTA KOTA KOTA KOTA
BABEL
DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 DAPIL 4
Pangkalpinang 529 135.368 138.076 138.076 137.303 136.599 37.170 25.395 40.799 34.712 688.130
Bangka Tengah 477 122.130 125.166 121.532 125.423 124.983 45.461 40.984 38.351 0 621.900
Bangka Selatan 548 127.652 129.001 126.805 126.707 128.386 48.079 28.459 16.880 36.560 640.877
Belitung 529 125.248 128.524 127.761 127.410 128.718 39.647 31.647 32.829 23.958 640.494
Belitung Timur 336 86.722 89.240 89.579 89.905 91.055 32.947 23.644 32.825 0 449.195
Bangka Barat 511 128.716 132.433 131.001 132.184 132.068 52.543 35.862 42.898 0 658.989
Bangka 870 206.733 206.976 211.448 211.703 213.464 57.518 52.906 47.797 50.357 1.052.169
JUMLAH 3.800 932.569 949.416 946.202 950.635 955.273 313.365 238.897 252.379 145.587 4.751.754

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Total keseluruhan jumlah surat suara yang diterima dan oleh
KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak sebanyak
4.751.754 lembar dengan rincian masing-masing Dapil antara lain:
Dapil 1 Kotak Pangkalpinang sebanyak 688.130 lembar; Dapil 2
Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 621.900 lembar; Dapil 3
Kabupaten Bangka Selatan sebanyak 640.877 lembar; Dapil 4
Kabupaten Belitung sebanyak 640.494 lembar dan Belitung Timur
sebanyak 449.195 lembar; Dapil 5 Kabupaten Bangka Barat
sebanyak 658.989 lembar dan Dapil 6 Kabupaten Bangka sebanyak
1.052.169 lembar.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 125
(Grafik 2.19. Hasil Sortir Surat Suara Pemilu 2019 di Bangka Belitung)

6.000.000
5.000.000
4.000.000
4.762.066 4.751.754 4.724.032
3.000.000
2.000.000
1.000.000 27.722 42.731 4.697
-
Kebutuhan Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Surat Suara Yang Kondisi Baik Rusak Kurang Lebih
Bangka Diterima
Belitung
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Total 4.751.754 lembar surat suara yang disortir oleh KPU
Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diketahui
ada sebanyak 4.724.032 lembar surat suara dalam kondisi baik;
kemudian sebanyak 27.722 lembar surat suara yang rusak dan
sebanyak 42.731 lembar surat suara kurang serta sebanyak 4.697
lembar surat suara lebih.
Bawaslu Provinsi juga melakukan monitoring dan pengawasan
langsung ke wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung untuk memastikan berjalannya proses penyortiran surat
suara Pemilu dan kelengkapannya di jajaran KPU Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, tidak ada temuan pelanggaran yang
terjadi selama proses tahapan pendistribusian Logistik Pemilu 2019
berlangsung.
Pengawasan yang telah dilakukan dalam tahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan dan Pemungutan dan Perhitungan
Suara Pemilu 2019 masih terdapat beberapa permasalahan dan
kemudian ini dapat menjadi hambatan didalam kelancaran
pendistribusian logistik Pemilu. Seperti halnya dalam proses
pengadaan logistik surat suara Pemilu, hambatan yang dialami oleh
Bawaslu Provinsi adalah minimnya informasi yang diketahui dari
KPU Provinsi akibat dari kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh
KPU kepada pihak perusahaan, demikian juga sebaliknya
perusahaan juga minim memberikan informasi kepada KPU. Bukti

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 126
lemahnya koordinasi tersebut terlihat bahwa Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung lebih dahulu mengetahui terkait dengan
jadwal pencetakan surat suara Pemilu wilayah Babel dilakukan oleh
Perusahaan PT Adi Perkasa Makassar.
Bawaslu melakikan observasi langsung Bersama dengan jajaran
dalam mengawasi keamanan Gudang penyimpanan surat suara oleh
perusaan masih belum tepat sasaran, artinya Gudang penyimpanan
surat suara perusahaan PT Adi Perkasa Makassar masih belum
relevan baik /representatif karena PT ADI Perkasa Makassar tidak
menyiapkan ruangan khusus terhadap surat suara yang sudah
dipacking, selain itu surat suara juga tidak disusun dengan rapi dan
tidak dikelompokkan sesuai dengan kategori daerah pemilihannya.
Pendistribusian surat suara Pemilu 2019 Wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dilakukan melalui jasa Ekspedisi PT
Meta Trans Perkasa. Secara teknis PT Meta Trans Perkasa yang
akan melakukan pengiriman logistik hingga kedaerah
Kabupaten/Kota. Pengiriman logistik dilakukan dengan dua
alternative, yakni dengan menggunakan taransportasi laut dan
transportasi Udara. Pengiriman melalui transportasi laut Perusahaan
bekerjasama dengan PT Bangka Jaya Line (Wilayah Pulau Bangka)
dan PT Belitung Jaya Line (Wilayah Pulau Belitung) sementara
transportasi udara pihak ekspedisi akan melihat ketersedian
penerbangan dan melakukan koordinasi terlebih dahulu ke seluruh
maskapai dengan menyesuaikan penerbangan rute Jakarta-
Tanjungpandan. Dalam perjalannya masih terdapat beberapa
kendala, misalnya lamanya pengiriman logsitik yang dilakukan oleh
Pihak ketiga karena harus menyesuaikan jadwal kapal dan durasi
kedatangan logistik ke masing-masing wilayah Kabupaten/Kota.
Disamping itu diterimanya logistik Pemilu secara bertahap dan tidak
bersamaan sehingga berdampak pada keterlambatan didalam
proses pengepakan dan penyortiran surat suara itu sendiri.
Waktu penerimaan logistik surat suara Pemilu wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada table berikut ini:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 127
(Tabel 2.38. Waktu penerimaan logistik surat suara Pemilu wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung)
Tempat
Wilayah Waktu Jasa
No Kedatangan
Kabupaten/Kota Kedatangan Transportasi

Kapal PT. Bangka Pelabuhan


1 Wilayah Pulau Bangka 20 Mar 2019
Jaya Line Pangkalbalam
Wilayah Pulau Kapal PT Belitung Pelabuhan
2 24 Mar 2019
Belitung Jaya Line Tanjungpandan
28 Maret Kapal PT. Bangka Pelabuhan
3 Wilayah Pulau Bangka
2019 Jaya Line Pangkalbalam
Bandar Udara
4 Wilayah Pulau Bangka 14 April 2019 Pesawat Lion Air Depati Amir
Airport
Bandar Udara
Wilayah Pulau Pesawat Intl H.A.S.
5 14 April 2019
Belitung Sriwijaya Air Hananjoeddin
Airport
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Dinamika persoalan lainnya yang terjadi terhadap
pendisitribusian logistik ini adalah adanya kesalahan pegawai PT
Bangka Jaya Line saat bongkar muatan/pemindahan surat suara dari
container menuju mobil ekspedisi yang mengangkut surat suara
Dapil Kabupaten Bangka Tengah. Dampaknya akibat dari kondisi di
atas bahwa sebanyak 1000 lembar surat suara Pemilu 2019 untuk
Kabupaten Bangka Barat tertukar ke wilayah Kabupaten Bangka
Tengah. Pada saat itu, seharusnya surat suara untuk wilayah
Kabupaten Bangka Tengah diterima sebanyak 201 Dus, namun saat
perhitungan ulang di Gudang KPU Kabupaten Bangka Tengah
menjadi 202 Dus dan pada saat itu juga surat suara dikembalikan
kembali ke kantor KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk
dilakukan serah terima kepada KPU Kabupaten Bangka Barat dan
disaksikan oleh Bawaslu, pihak kepolisian dan pihak media.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 128
Pencetakan terhadap surat suara yang kurang dalam hal ini
Persahaan sebelumnya yakni PT Adi Perkasa Makassar tidak
sanggup untuk melakukan pencetakan surat suara ulang dengan
waktu yang tidak memungkinkan sehingga dengan demikian atas
inisiasi KPU RI bawasanya untuk surat suara yang kurang akan
dicetak oleh PT. Gramedia Cikarang Jakarta. Berdasarkan dengan
surat KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 231/PP.12.1-
SD/19/Prov.IV/2019 Hal Permohonan Pendampingan Monitoring
Pencetakan Suarat Suara Pemilu 2019 tanggal 13 April 2019
Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga pada saat itu
melakukan monitoring dan pengawasan langsung Terkait dengan
kekurangan surat suara Pemilu. Kondisi demikian juga akan menjadi
kendala karena kekurangan surat suara Pemilu diwilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung diterima pada tanggal 14 April 2019
atau H-3 pemungutan suara.
Kondisi Gedung dan lokasi menjadi perhatian terhadap
penyimpanan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara
(Gudang Logistik) daerah Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung karena masih dikhawatirkan tidak aman sehingga
dapat terjadinya kerusakan saat terjadinya bencana alam atau
kondisi alam saat terjadi hujan deras. Hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan terhadap perlengkapan logiritik Pemilu yang sudah
disediakan oleh masing-masing wilayah Kabupaten/Kota. Berikut
beberapa perlengkapan pemungutan suara yang mengalami
kerusakan:
(Tabel 2.39. Kerusakan Logistik Perlengkapan Pemungutan Suara)
Perlengkapan Yang kurang Jumlah Rusak/Cacat Kurang
Total
Kotak Suara 19.499 45 999
Biliki Suara 27.046 0 36
Tinta 7.572 0 8
Segel 395.076 0 28.338
Gembok dan Kunci 12.965 0 2.116
Sampul 225.899 0 2.715
(Sumber: Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Bawaslu dan Jajaran telah melakukan berbagai proses
pengawasan tahapan logistik Pemilu dengan baik, karena Bawaslu

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 129
tetap melakukan koordinasi baik lisan maupun tertulis kepada KPU
terkait dengan perencanaan pendistribusian yang disusun oleh KPU.
Keberhasilan pengawalan pendistribusian logistik Pemilu di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, tentu dilakukan sesuai dengan jadwal
yang dilakukan oleh KPU dengan melibatkan pihak stakeholder
seperti kepolisian sebagai fungsi pengamanan, sehingga dengan
demikian Bawaslu secara berjenjang juga melakuan pengawasan
dan memastikan agar logistik tersebut diterima dalam kondisi baik
sesuai dengan tingkatannya, begitu juga pengawalan
dikembalikannya logistik usai perhitungan suara di tingakat TPS
selesai.

(Gambar 2.23. Ketua KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Anggota
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan Penerimaan Logistik
Surat Suara Pemilu 2019 di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang)
Pengawasan Logistik Pemilu 2019 telah melalui berbagai
proses yang panjang yang sudah diawasi oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dengan harapan kedepannya tahapan
logistik ini berjalan dengan baik untuk Pemilu dan Pilkada
mendatang, maka hal yang harus di evaluasi sebagai bahan dan
masukan guna perbaikan manajemen logistik pemilihan selanjutnya
diantaranya; Adanya penguatan koordinasi sesama penyelenggara
Pemilu antara KPU dan Bawaslu, kemudian diharapkan KPU lebih

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 130
terbuka dan lebih koorperatif dalam memberikan data maupun
informasi sebagai kebutuhan Pengawas guna mengkawal Pemilihan
agar berjalan sesuai dengan kententuan dan prosedural.
Daftar Pemilih harus di dievaluasi karena basis pengadaan
logistic tersebut tidak terlepas dari daftar Pemilih. Hal yang perlu
dilakukan KPU secara berjenjang kedepan adalah melakukan
kroscek ulang daftar pemilih di masing-masing wilayah agar
pembagian surat suara yang dilakukan oleh KPPS menjadi tepat
sasaran tidak terjadi kesalahan. Masih lemahnya pemahaan KPPS
dalam menerjemahkan aturan yang sudah ditetapkan pada saat hari
pemilihan berlangsung, dengan demikian perlu adanya
kesepahaman bersama oleh KPPS sehingga tidak terjadi kesalahan
pembagian surat suara kepada peserta Pemilu hal inidilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya Perhitungan Suara Ulang (PSU).
8. Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, Rekapitulasi Suara
Pemilu 2019
Pengawasan pada tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara,
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan pengawasan
langsung melalui kegiatan supervisi dan monitoring pelaksanaan Pra dan
Pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Hal ini
dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan pelaksanaan
penyelenggaraan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara, serta
kelengkapan dan kesiapan distribusi logistik pemilu menjelang
pelaksanaan Pemilu 17 April 2019. Tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara merupakan tahapan penting yang harus di awasi
dengan baik oleh jajaran Pengawas Pemilu, hal ini dikarenakan tahapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara menjadi tahapan puncak dari
pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019. Eksistensi dari Bawaslu
sendiri sebagai lembaga negara yang diberikan kewenangan oleh
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, menuntut Bawaslu harus
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan Pemilihan Umum
Tahun 2019 dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang Undangan.
Demi terwujudnya penyelenggaraan Pemilu yang Luber dan Jurdil,
Bawaslu melakukan supervisi dan monitoring ke setiap wilayah

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 131
Kabupaten/Kota pada tanggal 13 – 19 April 2019. Supervisi dan
monitoring tersebut dilaksanakan menjelang Pra dan Pelaksanaan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Tujuan dari adanya
supervisi dan monitoring tersebut untuk memetakan dan mengiventarisir
kerawanan yang berpotensi muncul tekait dengan kerawanan pada saat
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, sehingga jajaran
Pengawas Pemilu dapat melakukan upaya pencegahan pelanggaran
dalam pelaksanaan tahapan tersebut.
Berdasarkan hasil supervisi dan monitoring yang telah dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Kep.Bangka Belitung dapat diketahui bahwa jajaran
Pengawas Pemilu tingkat Kabupaten/Kota hingga Pengawas TPS sudah
memiliki kesiapan untuk mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dan telah dibekali dengan
pemahaman yang baik berkaitan dengan teknis pengawasan dan disertai
dengan alat kerja pengawasan yang berbasis manual dan aplikasi untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan pengawasan tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara. Selain itu Bawaslu Provinsi sudah memastikan
bahwa pelaksanaan pendistribusian dan ketersedian logistik Pemilu pada
saat pelaksanaan Pemungutan Suara pada tanggal 17 April 2019 sudah
mencukupi dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-Undangan.
8.1. Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS
Berdasarkan Indeks Kerawanan pada tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, memang banyak terjadinya potensi kerawanan
pelanggaran pemilu yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan
tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Dalam hal ini
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan Jajaran Bawaslu
Kabupaten/Kota hingga TPS menemukan beberapa persoalan yang
terjadi dalam pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
Hal tersebut terlihat dari hasil rekapitulasi jumlah TPS yang
bermasalah pada pelaksanaan tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara antara lain sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 132
(Tabel 2.40. Rekapitulasi Jumlah TPS Bermasalah Pada Tahapan
Pemungutan Dan Penghitungan Suara)
No. Nama Kab/Kota Jumlah TPS Jumlah Jumlah yang tidak
yang yang terlesaikan di TPS
bermasalah terlesaikan
di TPS
1 Basel 27 27 0
2 Beltim 93 90 3 TPS PSU

3 Babar 14 13 1 TPS PSU


4 Bateng 140 138 2 TPS PSU
5 Bangka 243 243 0
6 Belitung 69 53 16 (DI SELSAIKAN TK. PPK)
7 P.Pinang 27 26 1 TPS PSU
Jumlah Total 613 590 23
(Sumber : Bawaslu Kabupaten/Kota Se Bangka Belitung, 2019)
Tabel diatas terlihat bahwa terdapat 613 TPS bermasalah
selama pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
di tingkat TPS. Persoalan yang terjadi di TPS sangat lah beragam
dan didominasi oleh kurangnya ketersedian logistik surat suara di
TPS, selain itu juga rendahnya pemamahan penyelenggara pemilu
yaitu KPPS mengakibatkan banyaknya terjadinya persoalan dalam
proses pelaksanaan pemungutan suara, sehingga persoalan tersebut
kemudian menghambat proses pelaksanaan dan penghitungan
suara. Selain itu banyaknya surat suara yang tertukar antar daerah
pemilihan dan masih banyak lagi persoalan teknis lainnya yang
terjadi di TPS, antara lainya adalah adanya adanya 7 TPS yang
berpotensi melaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang
diakibatkan oleh adanya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan
DPTb, namun diberikan kesempatan untuk menggunakan surat
suara meskipun KTP El yang bersangkutan di luar domisi Provinsi
Kep. Bangka Belitung, sehingga hal tersebut secara tidak langsung
melanggar ketentuan Peraturan Perundang Undangan.
Fungsi pengawasan dan pencegahan pelanggaraan dalam
pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dapat
dimaksimalkan jajaran Pengawas Pemilu dengan melakukan
koordinasi dengan Jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota hingga
Pengawas TPS untuk memberikan teguran dan himbauan kepada
penyelenggara KPU yaitu dalam hal ini KPU hingga jajaran KPPS

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 133
untuk melaksanakan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan. Dengan
demikian bahwa hampir sebagian besar persoalan yang terjadi di
tingkat TPS dapat terselesaikan, ini terlihat dari 613 TPS yang
bermasalah, diantaranya 590 dapat terselesaikan di TPS dan tingkat
kecamatan.
8.2. Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS
Pasca pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara di TPS, Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung masih
menemukan adanya 7 (tujuh) TPS yang berpotensi melaksanakan
Pemungutan dan Penghitungan Suara Ulang. Hal ini dikarenakan
adanya beberapa persoalan, dimana adanya pemilih yang tidak
terdaftar pada DPT dan DPTb, namun dengan menggunakan KTP El
di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung petugas KPPS
memberikan kesempatan kepada pemilih untuk menggunakan hak
pilihnya layaknya pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK), sehingga
persoalan tersebut memperlihatkan bahwa adanya pemahaman yang
keliru/salah berkenakan syarat penggunaan hak pilih.
Pemilih yang dapat menggunakan hak pilihnya pada saat
pemungutan suara adalah
a) Pemilih pada DPT merupakan pemilih yang terdaftar dalam
daftar pemilih yang ditetapkan oleh KPU dan diberikan 5
jenis suara suara yaitu PPWP, DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota
b) Pemilih DPTb merupakan daftar pemilih yang terdaftar
dalam DPT namun dengan keadaan tertentu tidak dapat
menggunakan suara di TPS, sehingga pemilih yang
bersangkutan harus memberikan suara di TPS lain sesuai
mekanisme yang tertuang dalam PKPU Nomor 37 Tahun
2018 tentang Perubahan PKPU Nomor 11 Tahun 2018
tentang Penyusunan Daftar Pemilih di Dalam Negeri Dalam
Penyelenggaraan Pemilu, pemilih DPT tersebut
mendapatkan surat suara sesuai dengan kategori pindah
memilih.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 134
c) Pemilih DPK merupakan pemilih yang tidak terdaftar di DPT
dan DPTb namun memenuhi syarat sebagai pemilih dengan
prasyarat pemilih tersebut hanya dapat memberikan
suaranya di TPS sesuai dengan alamat domisili
KTP/Identitas kependudukan dan mendapatkan 5 jenis surat
suara.
Hasil pengawasan yang telah dilakukan jajaran Pengawas
Pemilu terdapat 7 TPS yang berpotensi PSU yang tersebar di
beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung
diantaranya terdiri dari sebagai berikut :
a) Kabupaten Bangka Barat, Kecamatan Tempilang, Desa
Sangku TPS 4 untuk jenis pemilihan PPWP, DPR RI, DPD
RI, DPRD Provinsi. Bahwa terdapat 11 orang pemilih tidak
terdaftar pada DPT dan DPTb di TPS 4 memilih
menggunakan KTP-El luar Provinsi Kep. Bangka Belitung
(tidak sesuai dengan alamat TPSnya) sehingga dilakukan
PSU pada tanggal 27 April 2019 sebagaimana dimaksud
dalam SK KPU Bangka Bangka Barat Nomor: 47/HK.03.1-
Kpt/1905/KPU-Kab/IV/2019;
b) Kabupaten Bangka Tengah, Kecamatan Pangkalan Baru,
Desa Air Mesu TPS 4 jenis pemilihan PPWP , dan Desa
Beluluk TPS 10 jenis Pemilihan PPWP, DPR RI, DPD RI dan
DPRD Prov. Permasalahannya untuk di Desa Air Mesu TPS
4 terdapat 8 orang pemilih tidak terdaftar pada DPT dan
DPTb di TPS4 memilih menggunakan KTP-El luar (tidak
sesuai dengan alamat TPSnya), dan untuk di Desa Beluluk
TPS 10 bahwa terdapat 3 orang pemilih tidak terdaftar pada
DPT dan DPTb di TPS 10 memilih menggunakan KTP-El
luar (tidak sesuai dengan alamat TPSnya). 2 orang pemilih
ber-KTP dari Kab. Bangka Barat diberikan 4 surat suara
(PPWP, DPR RI, DPD RI dan DPRD Prov) oleh KPPS, dan 1
orang pemilih berKtp dari Medan diberikan surat suara untuk
PPWP sehingga dilakukan PSU pada tanggal 27 April 2019
sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Bangka Bangka
Tengah Nomor : 047/PL.01.4-Kpt/1904/KPU-Kab/IV/2019

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 135
Tentang Perubahan Keputusan KPU Kabupaten Bangka
Tengah Nomor : 045/PL.01.4-Kpt/1904/KPU-Kab/IV/2019;
c) Kota Pangkalpinang, Kecamatan Gerunggang, Kelurahan
Kacang Pedang TPS 4 jenis pemilihan PPWP. Bahwa
terdapat 9 orang pemilih tidak terdaftar pada DPT dan DPTb
di TPS 4 memilih menggunakan KTP-El luar (tidak sesuai
dengan alamat TPSnya) sehingga dilakukan PSU tanggal 27
April 2019 sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Kota
Pangkalpinang Nomor : 124/HK.03.1-Kpt/1971/KPU-
Kot/IV/2019;
d) Kabupaten Belitung Timur, Kecamatan Gantung Desa
Lenggang TPS 4 dan 9 untuk jenis Pemilihan PPWP, dan
Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Pembaharuan TPS 8 jenis
pemilihan PPWP . Bahwa permasalahannya di TPS 4
terdapat 10 pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih tidak
menggunakan A5 namun hanya menggunakan KTP El luar
yang dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 4 Lenggang,
Kecamatan Gantung, Belitung Timur, dan TPS 9 terdapat 1
pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih tidak menggunakan
A5 namun hanya menggunakan KTP El luar yang
dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 9 Lenggang,
Kecamatan Gantung, Belitung Timur. Lalu untuk di TPS 8
Desa Pembaharuan, Kecamatan Kelapa Kampit terdapat
permasalahan 11 pemilih dari luar, KTP luar Babel memilih
tidak menggunakan A5 namun hanya menggunakan KTP El
luar yang dimasukkan KPPS sebagai DPK di TPS 8
Pembaharuan Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur.
Hal ini mengakibatkan dilakukannya PSU tanggal 27 April
2019, sebagaimana dimaksud dalam SK KPU Kabupaten
Belitung Timur Nomor: 69/HK.03.1-Kpt/1906/KPU-
Kab/IV/2019.
Data tersebut menjelaskan bahwa terdapat 7 TPS yang
dilakukan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di
karenakan adanya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb,
namun diberikan kesempatatan memilih dengan menggunakan KTP

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 136
El di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung, sehingga persoalan
tersebut menjadi salah potensi dilaksanakan PSU di beberapa
wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum, Pasal 372 huruf d, yang menyatakan
bahwa pemungutan suara wajib diulang apabila petugas Pengawas
TPS menemukan adanya pemilih yang tidak memiliki KTP El dan
tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, sehingga atas dasar tersebut
jajaran Pengawas Pemilu menyampaikan hasil pengawasan kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota dan diteruskan kepada Bawaslu Provinsi
Kep. Bangka Belitung.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung selanjutnya melakukan
koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk memastikan KPU
Kabupaten/Kota mengeluarkan Keputusan KPU berkenaan dengan
pelaksanaan Pemungutan Suara, hal ini dikarenakan proses
pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara tidak
dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang tertuang dalam
Peraturan Perundang-Undangan. Sesuai dengan hasil identifikasi
dan hasil pengawasan terdapat 7 TPS yang berpotensi
melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) antara lain 2 TPS di
Kabupaten Bangka Tengah, 1 TPS di Kota Pangkalpinang, 3 TPS di
Belitung Timur, dan 1 TPS di Kabupaten Bangka Barat.
Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 4 (empat)
Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung secara serentak
akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2019, pelaksanaan PSU
tersebut dilaksanakan atas dasar dikeluarkan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota berkenaan dengan pelaksanaan Pemungutan Suara
Ulang (PSU).
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung memberikan intruksi
kepada Bawaslu Kabupaten/Kota hingga Pengawas TPS yang
melaksanakan PSU untuk dapat mengawasi pelaksanaan
Pemungutan Suara Ulang (PSU) agar dapat terlaksana dengan baik
dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan.
Dalam hal ini Bawalsu tidak hanya memberikan intruksi saja kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota, melainkan melakukan monitoring secara

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 137
langsung ke 4 (empat) wilayah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Hasil monitoring yang dilaksanakan di 4 (empat) wilayah
Kabupaten/Kota dapat diketahui bahwa pelaksanaaan Pemungutan
Suara Ulang dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai ketentuan
Peraturan Perundang Undangan, hanya saja Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung melihat bahwa terjadinya penurunan yang cukup
signifikan berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam penggunaan
hak pilih, hal ini dapat terlihat dari formulir model C7 (daftar hadir)
yang berada di TPS.
8.3. Temuan saat Rekapitulasi Perolehan Suara
Tanggal 18 April 2019 hingga 04 Mei 2019 merupakan jadwal
dari tahapan rekapitulasi perolehan suara ditingkat Kecamatan.
Penghitungan suara di TPS yang telah selesai akan direkapitulasi
per Desa/Kelurahan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Tahap
yang berlangsung ini juga diawasi oleh Panwaslu Kecamatan di
seluruh Kabupaten/Kota.
Hasil pengawasan ditingkat Panwaslu Kecamatan melihat
terdapat beberapa persoalan ditingkat Kecamatan terutama yang
dialami oleh para saksi Peserta Pemilu yang hadir dalam
pelaksanaan rekapitulasi. Saksi menginformasikan bahwa terjadi
penggelembungan suara sehingga dalam membuktikan kebeneran
informasi tersebut, PPK membuka kembali kota suara saat
rekapitulasi di tingkat kecamatan berdasarkan persetujuan Panwaslu
Kecamatan. Perstiwa ini hampir terjadi diseluruh kecamatan se
Bangka Belitung di 996 TPS, dan 262 Desa/Kelurahan dengan
jumlah total C1 Plano yang dicek kembali saat pembukaan kotak
suara adalah sebanyak 1.595 C1 Plano. Berikut rincian dari
pembukaan kotak suara untuk mencocokan C1 Plano dan sertifikat
salinan milik Panwaslu, PPK, dan Saksi Peserta Pemilu:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 138
(Grafik 2.20. Jumlah C1 Plano yang dibuka kembali ditingkat Kecamatan)

468
430

348

204
145

PPWP DPD DPR RI DPRD PROV DPRD


KAB/KOTA
(Sumber: Data Panwaslu Kecamatan, 2019)
Saksi meminta agar dilakukan pencocokan hasil penghitungan
yang diterima saksi saat di TPS, dengan saat rekapitulasi. Hasilnya
ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan yang angka tidak
jelas warna atau tekstur tulisan sehingga mempengaruhi
pengelihatan dan penarikan kesimpulan tehadap jumlah suara yang
diperoleh. Ini langsung ditindaklanjuti oleh PPK saat rekapitulasi
sehingga pada saat Rekapitulasi tingkat Kabupaten/Kota kejadian
seperti ini tidak terulang kembali.
Rekapitulasi hasil perolehan suara yang telah selesai ditingkat
Kecamatan, Kabupaten/Kota selanjutnya diawasi oleh Bawaslu
Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 5 – 9 Mei 2019 di Sahid
Hotel Pangkalpinang. Pelaksanaan pengawasan tersebut menjadi
salah satu langkah kongkrit Bawaslu dalam rangka memastikan
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Tingkat
Provinsi dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan
Peraturan Perundang Undangan yang berlaku.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 139
(Gambar 2. 24. Kegiatan Pengawasan Rapat Pleno Rekapitulasi dan
Penetapan Hasil Perolehan Suara Tingkat Provinsi di Sahid Hotel)
Hasil pencermatan Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung
menemukan adanya ketidaksesuaian antara pengguna hak pilih
pada setiap jenis pemilihan. Ketidaksesuaian pengguna hak pilih
terjadi hampir di setiap wilayah Kabupaten/Kota, pesoalan tersebut
pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya ketelitian dari KPU
Kabupaten/Kota dalam proses singkronisasi data antara data pemilih
dengan data penggunaan hak pilih pada semua jenis pemilihan.
Sebagian besar KPU Kabupaten/Kota hanya terfokus pada
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara. Pada dasarnya
kesesuaian antara penggunaan hak pilih juga menjadi persoalan
penting, dikarenakan penggunaan hak pilih menjadi rangkaian dari
proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat
Provinsi, Bawaslu ditemukan adanya ketidaksesuaian antara
penggunaan hak pilih pada semua jenis pemilihan yang terdiri dari
sebagai berikut :

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 140
a) Kabupaten Bangka
 Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih DPTb dengan
selisih 3 orang pemilih pada kolom data pemilih DPTb
antara PPWP sejumlah 1.339 pemilih yang berbeda
dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi sebanyak
1.333 pemilih.
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 1 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPT antara PPWP sejumlah 166.555 pemilih yang
berbeda dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi
sebanyak 166.556 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 1 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPTb antara DPR RI sejumlah 705 dan DPD RI
sejumlah 706 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih dengan
selisih 2 orang pemilih pada kolom pengguna hak pilih
DPK antara DPRD Provinsi sejumlah 8.798 pemilih
dengan PPWP, DPR RI, DPD RI sejumlah 8.800
pemilih.
b) Kabupaten Belitung
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih DPTb
dengan selisih 2 orang pemilih pada kolom pengguna
hak pilih DPTb antara DPR RI sejumlah 511 dan DPD
RI sejumlah 513 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK pada 4 jenis Pemilih
yakni PPWP sejumlah 2.141, DPR RI sejumlah 2.119,
DPD RI sejumlah 2.120, DPRD Provinsi sejumlah 2.118
pemilih.
-

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 141
c) Kabupaten Bangka Selatan
 Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPTb pada 4 jenis Pemilih yakni PPWP
sejumlah 652, DPR RI sejumlah 526, DPD RI sejumlah
532, DPRD Provinsi sejumlah 525 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih jenis kelamin laki – laki sejumlah 2.823 dan
perempuan sejumlah 2.960 untuk pemilihan PPWP.
Jumlah ini berbeda dengan DPR RI, DPD RI, DPRD
Provinsi yakni laki – laki sejumlah 2.826 dan perempuan
sejumlah 2.957 pemilih;
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih kolom
pengguna hak pilih DPT untuk 4 jenis pemilihan yakni
pemilihan PPWP sejumlah 105.861, DPR RI sejumlah
105.860, DPD RI sejumlah 105.855, dan DPRD Provinsi
sejumlah 105.859 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPTb dengan selisih 1 orang
pemilih antara DPR RI sejumlah 388 dengan DPD RI
pemilih sejumlah 387 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK antara PPWP pada
kolom jenis kelamin laki – laki berjumlah 2.823 dan
perempuan berjumlah 2.960 dengan DPR RI, DPD RI,
dan DPRD Provinsi jenis kelamin laki – laki sejumlah
2.826 dan perempuan 2.957 pemilih.
d) Bangka Tengah
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPT dengan selisih 79 orang
pengguna hak pilih DPT antara PPWP sejumlah
101.700 dengan DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi
sejumlah 101.779;

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 142
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK selisih 7 orang pemilih
antara PPWP sejumlah 4.099 pemilih dengan DPR RI,
DPD RI, dan DPRD Provinsi sejumlah 4.106 pemilih;
e) Bangka Barat
 Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPTb di 4 jenis pemilihan yakni PPWP
sejumlah 812, DPR RI sejumlah 695, DPD RI sejumlah
694, DPRD Provinsi sejumlah 665 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah data pemilih pada kolom
data pemilih DPK pada 4 jenis pemilihan yakni PPWP
sejumlah 2.998 pemilih, DPR RI sejumlah 2.989 pemilih,
DPD RI sejumlah 2.994 pemilih, dan DPRD Provinsi
sejumlah 2.989 pemilih;
 Kolom pengguna hak pilih
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPT dengan selisih 1 orang pemilih
yakni antara DPRD Provinsi sejumlah 108.694 pemilih
dengan DPR RI, DPD RI, dan PPWP sejumlah 108.695
pemilih;
- Terdapat perbedaan penggunaan hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPK terjadi untuk 4 jenis pemilihan
yakni PPWP sejumlah 2.985 pemilih, DPR RI sejumlah
2.972 pemilih, DPD RI sejumlah 2.974 pemilih, dan
DPRD Provinsi sejumlah 2.970 pemilih.
f) Belitung Timur
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPT dengan selisih sejumlah
136 pemilih yakni antara PPWP berjumlah 72.797
pemilih dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi
berjumlah 72.933 pemilih;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPTb dengan selisih

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 143
sejumlah 5 orang pemilih antara DPR RI sejumlah 484
dengan DPD RI sejumlah 279;
- Terdapat perbedaan jumlah pengguna hak pilih pada
kolom pengguna hak pilih DPK dengan selisih sejumlah
5 orang pemilih yakni antara PPWP yang berjumlah 534
dengan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi berjumlah 529
pemilih.
g) Kota Pangkalpinang
 Kolom Data Pemilih
- Terdapat perbedaan data pemilih pada kolom data
pemilih DPTb pada 4 jenis pemilih yakni PPWP
berjumlah 2.705, DPR RI 2.263, DPD RI 2.313, DPRD
Provinsi berjumlah 2.302 pemilih;
- Terdapat perbedaan data pemilih pada kolom data
pemilih DPK pada 4 jenis pemilih yakni PPWP
berjumlah 8.333, DPR RI 8.352, DPD RI 8.351, DPRD
Provinsi berjumlah 8.357 pemilih;
 Kolom Pengguna Hak Pilih
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPT pada 4 jenis pemilihan yakni
PPWP berjumlah 105.395, DPR RI 105.465, DPD RI
105.464, DPRD Provinsi berjumlah 105.464 pemilih;
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPTb antar pemilihan DPR RI dan
DPD RI dengan selisih 2 orang pemilih yakni untuk DPR
RI berjumlah 1.129 pemilih dan DPD RI berjumlah 1.127
pemilih;
- Terdapat perbedaan pengguna hak pilih pada kolom
pengguna hak pilih DPK pada 4 jenis pemilihan yakni
PPWP berjumlah 8.291, DPR RI 8.294, DPD RI 8.294,
DPRD Provinsi berjumlah 8.300 pemilih.
Jumlah di atas telah ditindaklanjut oleh KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung selama proses rekapitulasi perolehan suara tingkat
Provinsi berlangsung. Meskipun begitu, pelaksanaan rekapitulasi ini
juga yang terdiri sebagai berikut :

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 144
a. Pada saat Rekapitulasi tingkat Provinsi Kep. Bangka
Belitung, KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan
pembetulan terhadap kolom data pemilih Disabilitas pada
DB1. KPU Kabupaten/Kota untuk dituliskan kembali di DC1.
KPU tingkat Provisni Kep. Bangka Belitung, dengan
mengikuti SK DPTHP-2 Hasil perbaikan kedua nomor
265/PL.01.2-BA/19/Prov/XII/2018 oleh KPU Provinsi Kep.
Bangka Belitung terhadap Data Pemilih Disabilitas tingkat
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
b. Terdapat pergeseran suara sah calon menjadi suara sah
Partai Politik yaitu Calon dari Partai Golkar untuk Pemilihan
DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Dapil 1 Kota
Pangkalpinang atasnama Djunaidi Thalib SE, M. Si nomor
urut 1 sebesar 294 suara sah calon, dikarenakan Calon
tersebut meninggal dunia. Maka suara sah calon sebesar
294 suara sah dipindahkan menjadi suara Partai Politik
Golkar sebelumnya sebesar 1.353 suara sah untuk
Pemilihan DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Dapil 1 Kota
Pangkalpinang, menjadi 1.647 suara sah partai politik
Golkar.
8.4. Partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019 di bangka
belitung
Pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
yang telah berlangsung terlihat secara akumulatif tingkat partisipasi
masyarakat dalam penggunaan hak pilih pada jenis pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden dinilai sangat baik dan mencapai 83%
atau setara dengan 975.042 Pemilih yang menggunakan hak pilihnya
pada saat pelaksaan pemungutan suara di TPS. Tingkat partisipasi
pemilih tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini :

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 145
(Grafik 2.21. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan PPWP)

84% 84% 85% 84% 84%


81% 79%

Basel Beltim Babar Bateng Bangka Belitung P.Pinang


(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung)
Grafik diatas memperlihatkan bahwa adanya kenaikan
partisipasi pemilih yang sangat signifikan dibandingkan dengan
Pilkada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2017,
dimana pada saat pelaksanaan Pilkada tingkat partisipasi pemilih
hanya berkisar 61%, sedangkan pada Pemilu Tahun 2019 terutama
pada jenis Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berkisar 83%, ini
memperlihatkan bahwa adanya kenaikan partipasi pemilih pada
Pemilu Tahun 2019 berkisar 21%. Kenaikan partisipasi pemilih
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam
penggunaan hak pilih pada pelaksanaan pemungutan suara dinilai
sudah sangat baik. Hal tersebut dapat terlihat dari grafik tingkat
partisipasi pemilih disetiap wilayah Kabupaten/Kota yang rata-rata
sudah mencapai target partisipasi pemilih, terlihat dari Bangka Barat
yang memiliki tingkat partisipasi pemilih tertinggi Se Provinsi Kep.
Bangka Belitung yaitu sekitar 85%, sedangkan posisi paling rendah
yaitu Pangkalpinang yang hanya berkisar pada 79% saja.
Tingkat partisipasi pemilih di Provinsi Kep. Bangka Belitung
sudah dinilai sangat baik dan mengalami peningkatan yang signifikan
dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. Hal ini juga dapat terlihat
dari presentase partisipasi pemilih pada jenis pemilih anggota DPR
RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung yang terdiri sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 146
(Grafik 2.22. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan Anggota
DPR RI Dapil Prov. Kep. Bangka Belitung)

86%
84%
84% 84% 85% 84% 83%
82%
80%
81%
78% 78%
76%
74%
Basel Beltim Babar Bateng Bangka Belitung P.Pinang
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Garis besar presentase partisipasi pemilih pada jenis pemilihan
anggota DPR dengan jenis pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
tidak mengalami perbedaan yang sangat signifikan dimana
Kabupaten Bangka Barat masih menjadi wilayah yang partisipasi
pemilihnya paling tinggi, hanya saja tingkat partisipasi pemilih di
wilayah Kota Pangkalpinang pada jenis pemilihan anggota DPR
mengalami penurunan berkisar 1%, dimana presentase partisipasi
pemilih menjadi 78% yang memberikan suara pada jenis pemilihan
anggota DPR di TPS.
Partisipasi pemilih antar jenis pemilihan tidak lah mengalami
perbedaan yang sangat signifikan dan hampir rata-rata mengalami
kesamaan dalam presentase. Terjadinya penurunan tersebut
biasanya disebabkan karena adanya perbedaan jumlah pemilih pada
jenis pemilihan. Hal ini dikarenakan terdapat tiga elemen jenis
pemilih antara lain Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), sehingga
jumlah pemilih pada setiap elemen jenis pemilihan itu memiliki jumlah
pemilih yang berbeda terutama pada pemilih DPTb. Hal ini
dikarenakan pemilih tersebut tidak mendapat 5 (lima) kertas suara,
melainkan disesuaikan dengan kategori pindah memilih, sehingga
tingkat partisipasi pemilih dalam setiap jenis pemilihan belum tentu
memiliki kesamaan.
Tingkat partisipasi pemilih pada setiap jenis pemilihan tidak lah
mengalami perbedaan dan rata-rata itu hampir memiliki kesamaan.
Hal ini juga dapat terlihat dari tingkat partisipasi pemilih pada jenis

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 147
pemilihan anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung,
antara lain sebagai berikut :
(Grafik 2.23. Tingkat Partisipasi Pemilih pada Jenis Pemilihan Anggota
DPD RI Dapil Prov. Kep. Bangka Belitung)

85%
84% 85%
83% 84% 84% 84% 83%
82%
81% 81%
80%
79%
78% 78%
77%
76%
75%
Basel Beltim Babar Bateng Bangka Belitung P.Pinang
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)
Grafik di atas memperlihatkan bahwa presentase partisipasi
pemilih pada jenis pemilihan anggota DPD RI tidak terdapat
perbedaan antara jenis pemilihan anggota DPR RI. Ini
memperlihatkan tingkat partisipasi pemilih pada tiap-tiap jenis
pemilihan pada Pemilu 2019 tidak mengalami perbedaan yang
sangat signifikan dan tingkat partisipasinya hampir sama, termasuk
pada jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Secara umum tingkat partisipasi pemilih sudah dinilai sangat baik
dalam pelaksanaan tahapan pemungutan suara. Meningkatnya
partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 menjadi salah bukti bahwa
tingkat kesadaran masyarakat terkait dengan partisipasi dalam
pelaksanaan Pemilu dinilai sudah sangat baik dan sesuai dengan
harapan bersama yaitu KPU, Bawaslu, Pemerintah, dan seluruh
eleman masyarakat, dimana dalam hal ini masyarakat menjadi salah
satu kunci penentu suksesnya penyelenggaran Pemilihan Umum,
dikarenakan pada hakikatnya Pemilu adalah sarana kedaulatan
rakyat menjadi bagian dari negara demokrasi, yaitu dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
8.5. Perolehan Suara di Bangka Belitung pada Pemilu 2019
Hasil pengawasan yang telah dilakukan dapat diketahuai bahwa
proses pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dapat berjalan dengan baik meskipun adanya beberapa persoalan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 148
yang timbul dalam proses pelaksanaan tahapan terutama berkaitan
dengan ketidaksesuaian pengguna hak pilih. Namun persoalan
tersebut dapat terlesaikan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku.
Hasil pengawasan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara di tingkat Provinsi Kep. Bangka
Belitung terdiri sebagai berikut :
(Diagram 2.1. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan PPWP sesuai
dengan Formulir model DC.1-PPWP)

2 Prabowo
Subianto -
Sandiaga Paslon Nomor
Salahudin Uno 1 Jokowi - Urut 1 : 495.729
Paslon Nomor
37% Ma'ruf Amin
Urut 2 : 288.235
63%

1 Jokowi - Ma'ruf Amin


2 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Diagram diatas diketahui bahwa pasangan nomor urut 1 An.
Joko Widodo – Ma’ruf Amin unggul dengan presentase 63% atau
setara dengan 495.729 suara, sedangkan pasangan nomor urut 2
An. Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno memperoleh suara
berkisar 37% atau setara dengan 288.235 suara. Perolehan suara
tersebut di peroleh sesuai dengan hasil penghitungan perolehan
suara secara berjenjang sampai dengan rekapitulasi penghitungan
perolehan suara di tingkat Provinsi. Selama proses pelaksanaan
rekapitulasi terutama berkaitan dengan perolehan hasil tidak
mengalami kendala atau tidak ditemukan adanya indikasi
pelanggaran, hanya saja terjadinya ketidaksesuain antara pengguna
hak pilih pada tiap-tiap jenis pemilihan.
KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung telah melakukan proses
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara sah Partai Politik

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 149
dan Calon pada jenis pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR-RI) Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung. Adapun hasil
rekapitulasi perolehan suara tersebut terdiri dari sebagai berikut :
(Grafik 2.24. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan Anggota DPR RI
sesuai dengan Formulir model DC.1-DPR)
180000
160000
140000
120000
169644

100000
80000
101681

60000
83447
75153
58426

40000
37524
36554
34280
19227
16029
14830
20000

13193
12084
4639
3722
1735
0

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Hasil rekapitulasi perolehan suara sah Partai Politik dan Calon
Anggota DPR RI, diketahui bahwa PDI-P nggul dari 15 Partai Politik
lainnya dan memperoleh suara sah Partai Politik dan Calon tertinggi
yaitu sebesar 196.644 suara, ini menunjukkan bahwa tingginya
perolehan suara yang diraih oleh PDI-P, sedangkan pada urutan 2
(kedua) diraih oleh Partai Golkar dengan jumlah perolehan suara
sebesar 101.681 suara, dan pada urutan 3 (ketiga) diraih oleh Partai
Nasdem dengan perolehan suara sebesar 83.447 suara.
Data di atas menunjukan bahwa PDI-P, Partai Golkar, dan
Partai Nasdem merupakan salah satu partai politik yang meraih
suara terbanyak pada jenis Pemilihan Anggota DPR RI Dapil Provinsi
Kep. Bangka Belitung. Adapun hasil perolehan kursi calon di lakukan
berdasarkan dengan jumlah alokasi kursi yang didapatkan oleh
Partai Politik dengan menggunakan metode Sainte Lauge, serta
dengan pertimbangan jumlah perolehan suara partai politik secara
nasional yang harus melampaui ambang batas perolehan suara yaitu
minimal 4%.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 150
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pada jenis
pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) Dapil
Provinsi Kep. Bangka Belitung terdiri dari sebagai berikut :
(Grafik 2.25. Hasil Perolehan Suara pada Jenis Pemilihan Anggota DPD RI
sesuai dengan Formulir model DC.1-DPD)
120000
100000
102752
80000
84535
60000 6962171588
40000 5733156003
48309
20000 31550
19706 24335 2461114823 145481998219440
0
Andri

Suharto

Hamzah
Darmansyah Husein

Noorhari Astuti

Zaidan
Saidi KM
Eka Mulya Putra

Ust. Zuhri M. Syazali


Hudarni Rani

Ernawan Rebuin
Ade Sumiati

Herry Erfian
Alexander Fransiscus

Bahar Buasan

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)


Hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara pada jenis
pemilihan anggota DPD RI, diketahui bahwa terdapat 4 (empat)
calon anggota DPD RI yang memperoleh suara terbanyak pada
Pemilu Tahun 2019. Dalam hal ini sesuai dengan grafik diatas calon
nomor urut 26 An. Darmansyah Husein memperoleh suara tertinggi
dari 15 calon anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung,
hasil yang diperoleh oleh nomor urut 26 yaitu sebesar 102.752 suara,
sedangkan calon yang memperoleh suara terbanyak ke 2 (dua)
adalah nomor urut 34 An. Ust. Zuhri M. Syazali dengan perolehan
suara sebesar 84. 535, selain itu calon yang memperoleh suara
terbanyak ketiga adalah calon nomor urut 23 An. Alexander
Fransiscus dengan perolehan suara sebesar 71.588 suara,
selanjutnya calon yang memperoleh suara terbanyak ke empat
adalah calon nomor urut 22 An. Hudarni Rani dengan perolehan
suara sebesar 69.621 suara.
Hasil diatas menegaskan hasil akhir perolehan suara bahwa
terdapat 4 (empat) calon anggota DPD RI yang mendapatkan alokasi

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 151
kursi anggota DPD RI Dapil Provisi Kep. Bangka Belitung antara lain
adalah Darmasyah Husein, Ust. Zuhri M. Syazali, Alexander
Fransiscus, dan Hudarni Rani. Dalam hal ini sebagaimana ketentuan
Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilahan Umum,
Provinsi Kep. Bangka Belitung memperoleh 4 (empat) alokasi kursi
calon anggota DPD RI Dapil Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Penetapan calon terpilih anggota DPD RI akan dilakukan penetapan
berdasarkan perolehan suara tertinggi, yang akan ditetapkan SK
Penetapan Calon Terpilih oleh KPU Republik Indonesia.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung telah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara sah Partai Politik dan Calon anggota DPRD
Provinsi. Adapun hasil penghitungan perolehan suara yang telah
dilakukan oleh KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung antara lain
sebagai berikut :
(Tabel 2.41. Hasil Perolehan Suara Sah Parpol dan Calon pada Jenis
Pemilihan Anggota DPRD Provinsi Per Dapil sesuai dengan Formulir model
DC.1-DPRD Provinsi)
JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARPOL DAN CALON (DPRD PROVINSI)

DAPIL I
DAPIL II DAPIL III
(PANGKAL DAPIL IV DAPIL V DAPIL VI
NO NAMA PARPOL (BATENG) (BASEL)
PINANG) (BELITUNG- (BABAR) (BANGKA)
BELTIM) ALOKASI ALOKASI ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI ALOKASI KURSI : 9 KURSI : 7 KURSI : 10
KURSI :
KURSI : 7 KURSI : 6
6
3 PDI-P 19745 26845 22642 31798 19214 32952
10 PPP 14837 6684 10729 14379 7748 17647
2 GERINDRA 11508 8928 11712 18875 10287 16946
4 GOLKAR 8951 18772 13552 25056 8615 21795
14 DEMOKRAT 7764 4504 14931 8917 11313 8861
8 PKS 7612 2942 4312 8565 8238 10978
5 NASDEM 6613 6726 3689 10531 14999 14872
16 PBB 4536 797 3255 10948 6340 2142
13 HANURA 4296 1272 940 6994 3664 1106
12 PAN 4203 5992 1245 5647 4598 12428
7 BERKARYA 3451 1159 2264 3225 2039 2615
9 PERINDO 3026 1793 2251 5981 3085 5560
1 PKB 2633 5310 4810 6740 1247 6682
11 PSI 899 188 121 1109 194 461
19 GARUDA 578 170 328 667 212 371
20 PKPI 118 48 32 190 52 294
(Sumber: KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung, 2019)

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 152
Hasil pengawasan yang telah dilakukan pada saat pelaksanaan
Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara pada
jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi yang tersebar di 6 (enam)
daerah pemilihan di Provinsi Kep. Bangka Belitung dapat diketahui
bahwa PDI-P unggul dalam perolehan suara sah Partai Politik dan
Calon di setiap Daerah Pemilihan di Provinsi Kep. Bangka Belitug,
secara akumulatif jumlah perolehan suara dari setiap Dapil di
Provinsi Kep. Bangka Belitung berjumlah sebesar 153.196 suara,
sedangkan perolehan suara paling rendah yaitu PKPI yang hanya
berjumlah 734 suara.

(Gambar 2.25. Foto Dokumentasi Rekapitulasi Tingkat Nasional di KPU RI)


Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara pada
jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi dapat terlaksana dengan
baik dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan.
Adapun penetapan calon terpilih pada setiap daerah pemilihan
ditentukan dengan metode Sainte Lauge, yaitu melakukan
pembagian ganjil terhadap jumlah total suara sah partai politik dan
calon dengan mempertimbangkan jumlah alokasi kursi pada setiap
daerah pemilihan. Selanjutnya hasil Sainte Lauge akan menjadi
dasar penetapan calon terpilih oleh KPU dan di tetapkan melalui
Rapat Pleno Penetapan Calon Terpilih pada Pemlihan Umum Tahun
2019.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 153
Tahapan pemungutan dan penghitungan Suara merupakan
tahapan puncak yang yang tidak terlepas dari beberapa persoalan
rumit yang muncul sebagai bagian dari dinamika dalam pelaksanaan
pungut hitung. Pada dasarnya tahapan pungut hitung merupakan
tahapan akhir dari proses pelaksaan tahapan penyelenggaran
Pemilu 2019 sebelum pelaksanaan penetapan calon terpilih. Perlu
diketahui bahwa terdapat beberapa dinamika yang terjadi dalam
proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara antara
lain adalah kurangnya pemahaman secara teknis dan kurannya
ketelitian dari Penyelenggara Pemilu yaitu KPPS berkenaan dengan
proses pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara
di TPS, sehingga persoalan tersebut secara tidak langsung dapat
menghambat proses penyelenggaraan tahapan pemungutan dan
penghitungan suara. Pada dasarnya kurangnya pemahaman petugas
KPPS diakibatkan kurangnya penguatan kapasitas dan kapabilitas
penguasaan teknis pelaksanaan tahapan oleh jajaran KPU, sehingga
persoalan tersebut kemudian berdampak pada pelaksanaan
Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Permasalahan dalam tahapan pemungutan dan penghitungan
suara tidak hanya sebatas itu saja, melainkan pada saat
pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara terdapat 2
(dua) keberatan yang disampaikan oleh saksi Partai Demokrat dan
Saksi Paslon PPWP nomor urut 2 An. Prabowo Subianto - Sandiaga
Salahudin Uno. Keberatan yang disampaikan oleh saksi Partai
Demokrat berkenaan dengan keberatan yang mempertanyakan
kenapa proses perbaikan penggunaan hak pilih tidak diselesai pada
saat rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota, selain itu juga saksi tidak
akan menandatangani berita acara dari KPU, dan akan
mengumpulkan bukti-bukti kecurangan dan menyelesaikan di
ketingkat yang lebih lanjut. Disamping itu juga saksi paslon nomor
urut 2 An. Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno menyatakan
keberatan terhadap berita acara yang dietetapkan oleh KPU pada
saat pelaksanaan pleno penetepan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 154
Penetapan hasil penghitungan perolehan suara di tingkat
Provinsi terdapat beberapa elemen masyarakat yang melakukan aksi
demonstrasi di Kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi Kep. Bangka
Belitung. Demonstrasi tersebut pada dasar menjadi salah wujud
ketidakpuasan mereka terhadap hasil penghitungan perolehan suara
yang ditetapkan oleh KPU. Para demontrasi menyampaikan bahwa
mereka menolak hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh
KPU, mereka berasumsi bahwa terjadinya penggelembungan suara
pada saat proses rekapitulasi, selain itu adanya dugaan
penghilangan hak pilih, serta adanya kecurangan pemilu yang terjadi
pada saat pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan
suara, dan mereka memperlihatkan adanya ketidakpercayaan
mereka terhadap Bawaslu. Berkaitan dengan persoalan tersebut
Bawaslu sudah melaksanakan fungsi pengawasan dan pencegahan
secara maksimal dalam proses pelaksanaan tahapan, berdasarkan
dengan hasil pengawasan belum ditemukannya adanya indikasi
kecurangan seperti yang disangkakan oleh massa demonstrasi, serta
belum adanya laporan yang diterima oleh Bawaslu berkenaan
dengan pelanggaran pemilu baik itu penggelembungan suara,
penghilangan hak pilih, ataupun persoalan lainnya yang disangkakan
oleh para demonstrasi.
Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung melakukan evaluasi
singkat terhadap proses pengawasan dan pelaksanaan tahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara, yakni sebagai
berikut:
a. Kurangnya penguasan dan pemahaman KPPS berkaitan
dengan teknis pelaksanaan tahapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS terutama berkaitan dengan
pemberian surat suara kepada pemilih DPT, DPTb, dan
DPK, sehingga persoalan tersebut berujung pada
pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 4 (empat)
wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung,
hal ini dikarenakan KPPS memperbolehkan adanya pemilih
yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, namun

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 155
melakukan penggunaan hak pilih dengan menggunakan KTP
El di luar domisili Provinsi Kep. Bangka Belitung.
b. Keterbatasan waktu yang terbatas dalam proses
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
menjadi salah satu persoalan yang hampir terjadi di setiap
TPS di Provinsi Kep. Bangka Belitung. Hal ini dikarenakan
batas waktu pelaksanaan rekapitulasi yang sangat terbatas,
dimana pelaksanaan proses pemungutan dan rekapitulasi
hanya dilaksanakan satu hari saja yaitu pada tanggal 17
April 2019 dan adanya perpanjangan batas waktu
pelaksanaan rekapitulasi sampai pada pukul 12.00 Wib pada
tanggal 18 April 2019 tanpa ada jeda dalam proses
pelaksanaan rekapitulasi, sebagaimana surat edaran
Mahkamah Konstitusi. Hal ini kemudian memperlihatkan
bahwa dengan tenggat waktu yang sangat terbatas
membuat kinerja KPPS menjadi tidak maksimal, dimana
dalam hal ini KPPS harus melakukan rekapitulasi pada 5
(lima) jenis pemilihan yang berbeda, sehingga membutuhkan
waktu sangat panjang dalam pelaksanaan tahapan ini.
Ketidaktelitian petugas KPPS salah satunya disebabkan
karena hampir rata-rata proses pelaksanaan rekapitulasi
berlangsung sampai larut malam dan selesai pada pagi
harinya yaitu tanggal 18 April 2019, sehingga persoalan ini
menyebabkan kurangnya ketelitian dari petugas KPPS,
sehingga pada saat dilapangan banyak terjadinya kesalahan
jumlah suara, kesalahan penulisan dari model C1. Plano ke
C1. Hologram. Selain itu banyak petugas KPPS dan
Pengawas TPS yang kelelahan dikarenakan proses
rekapitulasi yang sangat panjang dan dilakukan tanpa jeda.
Dengan demikian ke depan diperlukannya pertimbangan
terhadap perpanjangan jadwal tahapan pada saat
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan di TPS, agar
pelaksanaan tahapan dapat terlaksana dengan baik dan
maksimal serta sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang Undangan.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 156
c. Tidaknya adanya kepastian jumlah logistik surat suara yang
di distribusikan ke setiap TPS, sehingga pada saat
pelaksanaan pemugutan suara banyak yang mengalami
kekurangan surat suara pada tiap-tiap jenis pemilihan, selain
itu masih ditemukannya surat suara yang tertukar antar
daerah pemilihan, sehingga persoalan ini secara tidak
langsung menghambat proses pelaksanaan pemungutan
suara di TPS. Seharusnya KPU harus melakukan pemetaan
terhadap kebutuhan surat suara di tiap-tiap TPS beserta
surat suara cadangan. Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan kepastian terhadap ketepatan dan kepastian
jumlah ketersedian suarat suara di TPS, sehingga
pelaksanaan pemungutan suara di tingkat TPS dapat
terlaksana dengan baik serta sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Sebelum pelaksanaan tahapan Rapat Pleno Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kabupaten/Kota, seharusnya KPU harus melakukan
penyandingan data terlebih dahulu terutama berkaitan
dengan kesesuaian data pemilih dan penggunaan hak pilih
pada setiap jenis pemilihan, sehingga ketika ditemukannya
ketidaksingkronan/tidak sesuai, KPU Kabupaten/Kota dan
Bawaslu Kabupaten/Kota dapat melakukan penyandingan
data terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penetapan di
tingkat Kabupaten/Kota, sehingga ketika persoalan
ketidaksesuaian data pemilih dan penggunaan hak pilih
terjadi, maka KPU dan Bawaslu dapat melakukan analisa
dan penyelesaian di tingkat Kabupaten/Kota.
9. Pengawasan Pentepan Calon Terpilih dan Perolehan Kursi Partai
Politik Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
Proses “mencari wakil rakyat” yang sangat panjang dalam Pesta
Demokrasi tersebesar sepanjang sejarah akhirnya telah sampai pada
penghujung tahapan Pemilu yang tak kalah penting yaitu penetapan calon
terpilih khusus bagi anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Penetapan calon terpilih anggota DPRD provinsi, Partai Politik Peserta

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 157
Pemilu didasarkan pada perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu di
suatu daerah pemilihan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak yang
diperoleh masing-masing calon anggota DPRD provinsi di satu daerah
pemilihan yang tercantum pada surat suara.
Sebagaimana diamanahkan dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilu, dalam pasal 420 dijelaskan bahwa Penetapan
perolehan jumlah kursi tiap Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah
pemilihan dilakukan dengan ketentuan:
a) penetapan jumlah suara sah setiap Partai Politik Peserta Pemilu
di daerah pemilihan sebagai suara sah setiap partai politik.
b) membagi suara sah setiap Partai Politik Peserta Pemilu
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bilangan, pembagi
1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan. ganjil 3; 5; 7; dan
seterusnya.
c) hasil pembagian sebagaimana dimaksud diurutkan berdasarkan
jumlah nilai terbanyak.
d) nilai terbanyak pertama mendapat kursi pertama, nila terbanyak
kedua mendapat kursi kedua, nilai terbanyak ketiga mendapat
kursi ketiga, dan seterusnya sampai jumlah kursi di daerah
pemilihan habis terbagi.
Metode di atas dikenal dengan metode Sainte Lague Murni yang
akan diterapkan dalam menentukan perolehan kursi Partai Politik.
Menurut Triono (2017) Sainte Lague murni, metode sainte lague ini dalam
melakukan penghitungan suara bersifat proporsional yaitu tidak ada
pembedaan dan tidak memihak apakah itu partai kecil ataupun partai
besar. Metode konversi suara ini mempengaruhi jumlah kursi setiap
parpol yang lolos ke DPR. Metode sainte lague murni menerapkan
bilangan pembagi suara berangka ganjil seperti, 1, 3, 5, 7, 9, dan
seterusnya. Metode sainte lague ini dalam melakukan penghitungan
suara bersifat proporsional yaitu tidak ada pembedaan dan tidak memihak
apakah itu partai kecil ataupun partai besar
KPU Provinsi Kep. Bangka Belitung secara teknis telah melakukan
rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan calon terpilih bagi
Anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tanggal 12 Agustus
219 di Hotel Santika, Bangka Tengah. Untuk DPRD Provinsi Kep. Bangka

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 158
Belitung terdapat 6 Daerah Pemilihan dan 45 kursi dengan rincian
sebagai berikut:
a) Dapil Babel 1 Kota Pangkalpinang sebanyak 7 kursi
b) Dapil Babel 2 Bangka Tengah sebanyak 6 kursi
c) Dapil Babel 3 Bangka Selatan sebanyak 6 kursi
d) Dapil Babel 4 Belitung dan Belitung Timur sebanyak 9 kursi
e) Dapil Babel 5 Bangka Barat sebanyak 7 kursi
f) Dapil Babel 6 Bangka sebanyak 10 kursi

(Gambar 2.26. Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi Partai


Politik dan Calon Terpilih DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2019
di Hotel Santika Bangka Tengah)
Perolehan kursi tertinggi didapatkan oleh Partai Politik PDIP dengan
memperoleh 10 Kursi diseluruh Dapil, disusul oleh Partai Golkar urutan
kedua dengan memperoleh 7 kursi, peringkat ketiga Partai Gerindra 6
kursi, lalu disusul urutan berikut ada PPP 6 kursi, Nasdem 5 kursi,
Demokrat 5 kursi, PKS 4 kursi, PBB 1 kursi dan PAN 1 kursi.
Data perolehan kursi bagi Partai Politik DPRD Provinsi Kep. Bangka
Belitung pada Pemilu 2019:

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 159
10 4 7
KURSI KURSI KURSI

Partai PDI-P Partai PKS Partai Golkar

6 1 5
KURSI KURSI KURSI

Partai Partai Demokrat


Partai Amanat
Gerindra
Nasional
1 6 5
KURSI KURSI KURSI

PBB
PPP Partai Nasdem

(Gambar 2.27. Perolehan Kursi Partai Politik DPRD Provinsi Kep.


Bangka Belitung Pemilu 2019)
Perolehan kursi dan calon terpilih dijelaskan dalam data berikut:
a) Dapil 1 Kota Pangkalpinang total 7 kursi:
- PDIP 1 kursi atasnama Ir. Hendriyansen
- PPP 1 kursi atasnama Ust. Dede Purnama
- Gerindra 1 kursi atasnama Ferdiyansah
- Golkar 1 kursi atasnama Efredi Effendy
- Demokrat 1 atasnama Nico Plamonia
- PKS 1 kursi atasnama Dody Kusdian
- Nasdem 1 kursi atasnama Johansesn Tumanggor
b) Dapil 2 Bangka Tengah total 6 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Didit Srigusjaya, dan Adet
- Golkar 1 kursi atasnama Algafry Rahman
- Gerindra 1 kursi atasnama Fitra Wijaya
- Nasdem 1 kursi atasnama H. Mulyadi
- PPP 1 kursi atasnama H. Muhammad Yunus
c) Dapil 3 Bangka Selatan total 6 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Rina Tarol, dan Toni Mukti
- Demokrat 1 kursi atasnama Aditya Rizki Pradana

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 160
- Golkar 1 kursi atasnama H. Marsidi H. Satar
- PPP 1 kursi atasnama Tony Purnama
d) Dapil 4 Belitung dan Belitung Timur 9 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Taufik Mardin dan Junaidi Rachman
- Golkar 1 kursi atasnama Yoga Nuriswan
- Gerindra 1 kursi atasnma Beliadi
- PPP 1 kursi atasnama Hellyana
- PBB 1 kursi atasnama Eka Budiartha
- Nasdem 1 kursi atasnama Zakarni
- Demokrat 1 kursi atasnama Rudi Hartono
- PKS 1 kursi atasnama H. Erwandi
e) Dapil 5 Bangka Barat 7 kursi:
- PDIP 1 kursi atasnama Ariyanto
- Nasdem 1 kursi atasnama H. Sukirman
- Demokrat 1 kursi atasnama Arbiyanto
- Golkar 1 kursi atasnama Heryawandi
- PKS 1 kursi atasnama Bong Ming Ming
- PPP 1 kursi atasnama H. Azwar Helmi
f) Dapil 6 Bangka 10 kursi:
- PDIP 2 kursi atasnama Herman Suhadi dan Rustamsyah
- Golkar 2 kursi atasnma Hendra Apollo dan Firmansyah Levi
- PPP 1 kursi atasnama Amri Cahyada
- Gerindra 1 kursi atasnama H. Jawarno
- Nasdem 1 kursi atasnama Ir. Agung Setiawan
- PAN 1 kursi atasnama Matzan
- PKS 1 kursi atasnama H. Aksan Visyawan
- Demokrat 1 kursi atasnama Ranto Sendhu=
Persoalan yang serius tidak terdapat dalam proses rapat pleno
penetapan perolehan kursi dan calon terpilih Anggota DPRD Provinsi Kep.
Bangka Belitung, akan tetapi dalam proses menuju penetapan terdapat
beberapa gugatan Perolehan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah
Konstitusi terkait dengan hasil perolehan suara.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 161
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung serta jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota terkait dengan
pelaksanaan pemilu serentak tahun 2019 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Penyelenggaran pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara
keseluruhan telah mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dari
beberapa pelaksanaan pemilu sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi awal
dugaan pelanggaran sehingga Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung dan
jajara Pengawas Pemilu dapat melakukan upaya investigatif dan preventif
dengan cepat untuk menindaklanjutinya sesuai dengan petunjuk yang ada
dalam Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku. Bawaslu Provinsi Kep.
Bangka Belitung dalam penyelenggaran Pemilu Tahun 2019 di Bangka
Belitung berupaya untuk mengoptimalisasi pengawasan dan pencegahan
terhadap pelanggaran Pemilu melalui sosialisasi, pengawasan langsung, dan
koordinasi antar lembaga hal ini ditujukan agar terciptanya situasi
kondusifitas atau minim pelanggaran menjelang maupun pasca pelaksanan
pemilu serentak tahun 2019. Secara kelembagaan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawas Pemilu yang
diamanatkan oleh Undang-Undang telah diselenggarakan hingga tingkat TPS.
2. Inovasi Dan Peningkatan Eksistensi Melalui “Dulang Pengawasan Pemilu”
Pada pemilu serentak tahun 2019, Bawaslu meluncurkan program “Dulang
Pengawasan”. Dalam kaitannya pengambilan ide Program “Dulang
Pengawasan” yang digagas oleh Bawaslu Provinsi Kep. Bangka Belitung

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 162
merupakan sebuah program yang ingin menyatukan fungsi pencegahan, dan
pengawasan Bawaslu beserta Jajarannya bersama masyarakat berbasis
kearifan lokal atau potensi lokal.
Secara terperinci, terdapat 5 program teknis yang diimplementasikan selama
tahapan pemilu berjalan sampai dengan pungut hitung. Pertama, Forum
Warga, kegiatan ini merupakan upaya teknokratik dengan mengunakan
pendekatan top down Bawaslu hadir ditengah-tengah konstituen guna
mensosialisasikan tahapan pemilu, kegiatan ini diimplementasikan yang
didalamnya terdapat diskusi interaktif antara Bawaslu dan masyarakat.
Kedua, Pojok Pengawasan Pemilu Partisipatif, kegiatan ini berorientasi
kepada pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu sesuai dengan pasal
98 ayat 1 Undang Undang 7 Tahun 2017. Ketiga, Jelajah Pengawasan
Terpadu, kegiatan di implementasikan melalui pengawasan secara langsung
yang diwujudkan melalui monitoring ke Bawaslu Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Keempat, Gempar ( Gerakan Masyarakat
Pengawasan Partisipatif ), kegiatan ini di realisasikan melibatkan seluruh
stake holder penyelenggaran pemilu tahun 2019 di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kegiatan ini juga melibatkan seluruh elemen masyarakat
untuk bersama-sama terlibat dalam melakukan pengawasan di setiap
tahapan pemilu. Kelima, Sadar Pengawasan, secara yuridis kegiatan ini
diwujudkan sesuai dengan pasal 448 Undang-undang 7 Tahun 2017 yang
melibatkan partisiapasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Implementasi
program ini memberikan dampak positif dalam upaya mewujudkan pemilu
yang berkualitas melalui upaya pengawasan dan pencegahan yang maksimal
di seluruh tingkatan jajaran pengawas pemilu.
3. Pelaksanaan pengawasan Bawaslu Tahun 2019
Pelaksanaan pengawasan bawaslu pada pemilu serentak tahun 2019 telah
efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan dan menciptakan kualitas pemilu
yang baik di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan data Bawaslu
Provinsi terdapat 4 temuan pelanggaran dan 4 laporan selama tahapan

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 163
pemilu 2019 berjalan. Ini menandakan implementasi inovasi program
berjalan dengan baik dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan.
Masyarakat lebih berani memberikan informasi awal (dugaan pelanggaran)
kepada pengawas pemilu di tingkat jajaran Kecamatan. Kasus politik uang di
Kabupaten Belitung Timur merupakan salam satu yang informasi awalnya
didapatkan dari masyarakat. Selain itu, kasus netralitas aparatur sipil negara
di lingkungan birokrasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga
merupakan informasi awal dugaan pelanggaran dari masyarakat melalui
status facebook. Antusiasme masyarakat dalam pencegahan pemilu semakin
mempermudah Bawaslu dalam melakukan investigasi terhadap dugaan
pelanggaran tersebut. Temuan pelanggaran lainnya adalah adanya 2519 alat
peraga kampanye yang melanggar zona dilarang karena tidak sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku. Beberapa kasus diatas
merupakan otimalisasi pengawasan dan pencegahan bawaslu di tingakat
Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh tahapan pemilu telah berjalan dengan
baik dan maksimal.
B. REKOMENDASI
1. Memanfaatkan Pengawasan Berbasis IT
Bawaslu merekomendasikan seluruh jajaran di tingkat hirarkis paling
bawah seperti Panwaslu Desa, Pengawas TPS untuk proaktif dalam
memanfatkan teknologi maupun semua program berbabasis IT yang
dirumuskan oleh Bawaslu Republik Indonesia yang dapat menunjang
pengawasan pemilu di tingkatan paling rendah.
2. Merumuskan Inovasi Pengawasan Yang Bersifat Teknokratik.
Upaya ini dapat dilaksanakan melalui kajian riset yang bersifat top down
untuk melihat gambaran dan pemetaan dinamika yang berorientasi
kepada kebijakan program yang sesuai dengan konteks lapangan dan
kebutuhan Bawaslu dalam upaya pencegahan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 164
3. Melakukan Kerjasama Lintas Lembaga Yang Dianggap Memberikan
Dampak Positif Terhadap Upaya Pencegahan.
Kerjasama stake holder dan lintas lembaga yang dianggap dapat
memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pelaksanaan pemilu.
Selain itu pelibatan Lembaga lain dalam pengawasan menjadi sangat
penting dikarenakan tidak semua hal teknis tahapan dan dugaan
pelanggaran dapat di jangkau pengawasan pemilu yang lebih minim dari
pada peserta pemilu.
4. Merumuskan juknis terkait dengan investigasi dan penanganan temuan
hasil pengawasan.
Tata cara dan mekanisme menjadi sangat penting sebagai landasan
melaksanakan proses investigasi yang tidak diatur di dalam peraturan
perundang-udangan serta aturan teknis lainnya, untuk itu Bawaslu harus
dapat membuat juknis SOP yang sesuai dengan pokok masalah dan tidak
bertentangan dengan aturan lainnya.

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 165
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI FOTO DAN VIDEO

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 166
1. Dokumentasi Pengawasan Verifikasi Partai Politik

2. Dokumentasi Pengawasan Pemuktahiran Data Pemilih

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 167
3. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Pencalonan DPD RI dan DPRD
Provinsi

4. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Kampanye

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 168
5. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Kampanye Perencanaan dan
Pengadaan Logistik

6. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Dana Kampanye

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 169
7. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan
Rekapitulasi Suara

8. Dokumentasi Pengawasan Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Perolehan Suara Tingkat Nasional

9. Dokumentasi Video Hasil Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan


Umum (Link : https://www.youtube.com/channel/UCtHDMYV_v-
wXDAYQBAJLH5g )

LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 170
LAPORAN AKHIR DIVISI PENGAWASAN HUMAS DAN HUBAL PEMILU 2019 171

Anda mungkin juga menyukai