GEDUNG WASKITA 2 Jurnal Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks IPTEKSEN 3 Download https://e- journal.trisakti.ac.id/index.php/sim/article/download/6657/5 049 4 Volume dan Halaman hal: 99-102, ISBN 978-623-91368-1-9 5 Tahun 5 September 2019 6 Penulis Calvin Idhar1), Bambang Endro Yuwono2) 7 Abstrak Penelitian Air bersih di kota Jakarta merupakan aspek yang harus ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Strategi ketersediaan air bersih di Jakarta merupakan hal yang harus diperhatikan guna mendukung pembangunan yang pesat serta keberlangsungan kehidupan dan kegiatan di kota Jakarta. Dalam menerapkan konsep green building terdapat aspek Konservasi Air yang tujuannya adalah menghemat dan menjamin ketersediaan air bersih. - Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dan pengaruh dari peningkatan sertifikasi green building terhadap Konservasi Air gedung Waskita itu sendiri. - Subjek Penelitian Gedung Waskita di Jakarta - Assesment Data Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan terhadap gedung Waskita, dengan observasi secara langsung terhadap objek yang ditinjau, wawancara dan dokumentasi - Kata Kunci Green Building, Konservasi Air, Gedung Waskita 8 Pendahuluan - Latar Belakang dan Ada beberapa daerah yang kurang ketersediaan air bersih Teori merupakan suatu aspek yang perlu ditingkatkan dari kualitas maupun kuantitasnya. Perlu adanya strategi untuk menangani permasalahan ketersediaan air bersih di kota Jakarta. Strategi tersebut merupakan prioritas yang perlu diperhatikan untuk mendukung keberlangsungan hidup dan kegiatan perkotaan. Salah satu upaya guna mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih tersebut yaitu dengan menerapkan konsep bangunan hijau atau green building. Ada beberapa aspek yang dijadikan pedoman penilaian dalam penerapan konsep green building. Salah satu aspek yang terpenting dalam penerapannya adalah Konservasi Air (Water Conservation/WAC). Menurut GBCI pada tahun 2018, dengan adanya sertifikasi pada bangunan hijau dapat melakukan penghematan air sebesar 1,379,903 m³/tahun di Indonesia. Yang dimana dengan penghematan air yang cukup signifikan tersebut dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih yang ada saat ini di Indonesia khususnya Jakarta. Seperti salah satu bangunan gedung perkantoran di Jakarta yaitu gedung Waskita, bangunan tersebut memperoleh peringkat Gold pada saat sertifikasi. Bangunan ini memperoleh peringkat tersebut dengan mencapai poin yang besar di aspek Konservasi Air (Water Conservation/WAC), hanya saja belum mendapatkan poin yang maksimal pada aspek tersebut. 9 Metode Penelitian - Langkah Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pendekatan deskriptif yang dilakukan terhadap gedung tinjauan di Jakarta, yaitu : Gedung Waskita dengan tujuan mendapatkan pengaruh peningkatan sertifikasi green building terhadap konservasi air gedung Waskita. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan secara observasi secara langsung terhadap objek yang ditinjau, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. - Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penilaian sertifikasi green building pada gedung Waskita pada aspek konservasi air bahwa gedung Waskita hanya memperoleh 17 poin dari maksimal 20 poin, dirasa perlu adanya peningkatan nilai setifikasi untuk meningkatkan konservasi air pada gedung Waskita dengan melakukan upaya yang sesuai dengan tolok ukur pada kriteria yang belum terpenuhi atau WAC 5. Untuk memenuhi tolok ukur pada kriteria WAC 5 dibutuhkan sebuah sistem pengolahan air limbah yang dapat didaur ulang untuk dapat dipakai kembali. Nantinya air daur ulang ini dapat dipergunakan kembali untuk kebutuhan cooling tower dan flushing WC sesuai dengan tolok ukur penilaian. untuk memasang sebuah instalasi pengolahan air limbah pada gedung Waskita, berdasarkan perhitungan RAB dari kontraktor IPAL membutuhkan biaya sebesar Rp 2,268,500,000 dengan kapasitas sebesar 60 m³/ hari yang disesuaikan dengan data teknis dan kebutuhan konsumsi air gedung Waskita. - Diskusi Penelitian Berdasarkan Tabel Neraca Air Gedung Waskita dan Rincian Kebutuhan Air Daur Ulang didapatkan bahwa pada bulan April kebutuhan air bersih gedung Waskita yang berasal dari PDAM sebesar 39.76 Liter/Orang/Hari. Dengan demikian setelah dilakukan upaya untuk meningkatkan sertifikasi pada gedung Waskita dengan melakukan instalasi pengolahan air limbah yang dapat memproduksi air ulang, suplai kebutuhan air bersih dapat dihemat sebesar 35.3 Liter/Orang/Hari menjadi 4.46 Liter/Orang/Hari atau menghemat 88.78% dari kebutuhan awal. - Daftar Pustaka 1. A. G. Kartasapoetra. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air, PT. Rineka Cipta, Jakarta 2. Arsckal, C. (2011) Pengertian Green Building menurut para ahli <http: /www.archzal.blogspot.com> 3. Green Building Council Indonesia. Greenship Rating Tools untuk Gedung Terbangun Versi 1.0.(2011). Jakarta: Green Building Council Indonesia. 4. Hartono. 2010. Dalam: Samekto, C. Ewin Sofian Winata. 2010. Potensi Sumber Daya Air di Indonesia. 5. Indonesia, Green Building Council (2019). Greenship Rating Tools [online] <http: /www.gbcindonesia.org> 6. Rizaldy, F. (2018) Analisis Peningkatan Peringkat Sertifikasi Green Building terhadap Efisiensi dan Konservasi Energi Gedung Alamanda Tower 10 Analisis Jurnal - Kekuatan Penelitian - Penulis mengangkat tema yang menarik dan sangat bermanfaat terutama bagi perkembangan green building khususnya pada aspek Water Conservation (WAC) di Indonesia - Penulis menyertakan skema gambar, tabel & skema grafik sehingga memudahkan pembacanya untuk lebih memahami isi jurnal. - Kelemahan Penelitian - Penulis tidak menyertakan informasi detail pemasangan instalasi pengolahan air limbah dan dasar perhitungan RAB untuk perbaikan - Penulis menggunakan kutipan dari website blogspot sehingga mengurangi tingkat kredibilitas Jurnal 11 Kesimpulan 1. Gedung Waskita hanya memperoleh nilai 17 poin dari maksimal 20 poin pada aspek Konservasi Air saat sertifikasi green building tahun 2015 karena tidak memperoleh poin pada kriteria WAC 5 atau Recycled Water. 2. Untuk meningkatkan sertfikasi green building pada aspek Konservasi Air dibutuhkan sebuah Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL yang dapat didaur ulang sesuai dengan tolok ukur penilaian aspek Konservasi Air kriteria WAC 5. Hasil dari pemasangan IPAL memberikan dampak besar untuk Konservasi Air gedung Waskita yang dimana dapat menghemat air sebesar 35,3 L/Orang/Hari atau 88,78% menjadi 4,46 L/Orang/Hari dari kebutuha