DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN
BERKEAHLIAN MBNENGAH/TINGGl UNIT PELAKSANA
TEKNIS BIDANG PELATIHAN VOKASI.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ^9 April 2023
JENDEB?AL PEMBINAAN
^OKASl DAN PRODUKTIVITAS,
BUUHlSkTAWAN
NIP 19630715 198903 1 002
-4-
LAMPIRAH
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR 2/ |2iS/ H K.05/ HI/2023
TBNTANG
PBTUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN
BERKEAHUAN MENENGAH/TINGGI UNIT
PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN
VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Pcmerintah Nomor 31 Tahun 2006 tcntang
Sistem Pelatihan Keija Nasional (Sislatkemas), Pelatihan keija adalah
keaeluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, scrta
mengembangkan kompetensi keija, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
keija pada dngkat ketcrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekcrjaan. Pelatihan keija merupakan
saJah satu jalur efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi kerja serta
mengembangkan karier tenaga keija, karena dapac diselenggarakan untuk
jangka waktu rclatif singkat dan dapat disesuaikan dengan kcbutuhan
pengguna ten^a kcija/industri. Dengan demikian pelatihan kerja pada
dasarnya dirancang untuk kebutuhan pengguna tenaga kerja/industri, atau
untuk kebutuhan berwirausaha.
Berbagai program pelatihan telah dilakukan oleh Unit Peledcsana
Tcknis Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (UPT Bidai^ Lavotas)
Kementerian Ketenagakeijaan, baik yang bersifat teknis, peningkatan
produktivitas, maupun 5^ang bersifat man ajc rial, dengan durasi lama
pelatihan yang bervariasi mulai dan 80 jam pelajaran (JP| sampai dengan
2.400 JP. Seluruh jenia program, sifat maupun diirasi tcrsebut dike mas
dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kcrjs dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014.
-5-
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Berkeahlian
Menengah/Tinggi pada Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Vokasi dan
Produktjvitas, melipud:
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi dl Unit Pelaksana Teknis Bidang
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas;
2. Pemagangan di perusahaan/Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
3. Sertifikasi Kompetensi Keija.
BABil
PROGRAM PELATIHAN BBRKEAHLIAN MENENGAH/TINGGI
Pe>etU p<l4t&tan
di UsfMlier
&Koerdin«sl
Ptruuhan/UMKMT4
Jld9k
BAB III
MEKANTSME PENYELENGGARA
PELATIHAN BERKEAHLIAN MENENGAH/TINGGI Dl UNIT PELAKSANA
TEKNIS BIDANG PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
A. Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan penyiapan dokumen
administratlL persiapan pelaksanaan teknis dan pendukung lainnya, yang
saling berkaitan satu sama lainnya.
1. Persiapan administrasl, antara lain:
a. Pembuatan Surat Perintah Tugas (SPT) alau Surat Keputusan (SK),
antara lain bagi: tim rekrutmen dan selek$i» pelaksana pcladhan,
penugasan instruktur, tim superyisi, dan lain-lain.
b. Perler^kapan administrasi untuk rekrutmen dan seleksi peserta
pelatihan.
c. Surat menyurat baik internal maupun eksternal, khususnya dengan
tempat pelaksanaan pemagangan.
d. Penyiapan sertifikat pelatihan [jumlahnya dlsesuaikan peserta
pelatihan).
e. Penyiapan formulir administrasi pelaksanaan pelatihan
f. Penggandaan modul/bahan ajar pelatihan untuk peserta
(disesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan).
2. Persiapan pendukung
a. Publikasi informasi pelatihan
Informasi pelatihan Berkeahlian Menengah/Tinggi harus
dipublikasikan dengan men^;unakan berbagai media informasi baik
cetak maupun elektronik (disesuaikan dengain ketersediaan
anggaian), media sosial, website, dan lain-lain, yang dapat dengan
mudah dan cepat di ketahui oleh masyarakat.
Informasi yang dipublikasikan paling sedikit memuat waktu dan
tempat pendaftaran, persyaratan peserta pelatihan, lama pelatihan
dan kejuruan/program pelatihan.
3) Peningkatan produktivitas
Kcmaropuan yang diberikan untuk membentuk sikap mental dan
budaya produktif di tempat kerja. Keraampuan ini meouliki
keterkaitan yang erat dengan so/tski//s. Terdapat dua dimensi
produktivitas kerja yaitu efekdvitas dan eflsiensi. Efektivitas
tnengarah pada pencapaian hasil keija yang maksimal (tepat
waktu, kualitas dan kuantitas), sedangkan efisiensi terkait
dengan membandingkan antara input dengan realise si/output
pekeijaan.
Kompetensi minimal yang diberikan, namun tidak terbatas pada:
5 S/R, budaya produktif, manajemen kualitas, manajemen
waktu.
6) Manajemen Workshop
Merupakan kemampuan dalam menata kelola workshop/hengktl
dengan menerapkan prinsip manajenien. Kompetensi minimal
yang diberikan, namun tidak terbatas pada; sistem kerja,
pengendalian alat/mesin, siatem peminjaman^ layout, perawatan
alat/mesin, p«nataan workshop, dan inventarisasi/administrasi.
7) Proyek Akhir
Merupakan suatu rancangan proyek yang bersifat inovatif dan
harus dibuat oleh setiap peserta pelatihan pada akhir kurikulum
pelatihan dalam bentuk (inovasi) produk/barang (disesuaikan
dengan karakteristik masing-masing kejuruan) atau dalam hal
tertentu (misalnya untuk bidang kejuruan bisnis manajemen]
proyek akhir dapat dalam bentuk kertas kerja/makalah/paper
yang berisi solus! untuk permasalahan yang aktual. Proyek akhir
ini untuk memperlihatkan/membuktikan kompetensi peserta
pelatihan.
B. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan program pelatihan Berkeahlian Menengah/Tinggi
memiliki komposisi 30% teori dan 70% prakdk. Pelaksanaan penyampaian
teori dapat dilakukan dengan metode tatap muka langsung atau dengan
metode blended, sedangkan pelaksanaan praktik harus dilakukan secara
tatap muka langsung.
Untuk pen5^ampaian materi teori dengan komposisi 30% teori yang
disampaikan dengan metode blended, memiliki komposisi 60% disampaikan
secara dalam jaringan (daring/oniine) dan 40 % disampaikan secara tatap
-21-
C. Sertifikat Pelatihan
Peserta yang selesai mengikuti seluruh proses pelatihan akan
mendapatkan sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh UPTP. Sertifikat
pelatihan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam lampiran.
Catatan Pengisian Sertifikat Pelatihan :
1. Kualifikasi:
a. KKNI, berdasarkan penetapan KKNI oleh Kemcnterian teknis terkait.
Di isi dengan : KKNI Level III (nama) Jabatan...........
2. Tanggal kelulusan; di isi setelah menyelesaikan tugas/proyek akhir
3. Jenis predikat kelulusan:
a. Sangat Baik : nilai > 90
b. Baik ; nilai antara > 80 - 90
c. Cukup : nilai antara >70-80
d. Tidak Lulus ; nilai < 70
D. Proyek Akhir
Peserta yang selesai mengikuti pelatihan tatap muka di UPT Bidang
Lavotas dan selesai mengikuti pemagangan di tempat kerja, harus membuat
proyek akhir sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Pembuatan
proyek akhir harus memanfaatkan waktu secara cfektif, sebelum
-23-
E. Pembiayaan Pelatihan
Pembiayaan pelatihan Berkeahlian Menengah/Tin^ sebagaimana
yang tertuang dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) masing-masing UPTP penyelen^;ara.
Sedangkan mekanisme tala kelola pembiayaan dan pembayaran,
pertan^ungjawaban keuangan dan pelaporan keuangan dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang beriaku.
4. Dokumentasi kegiatan
Seluruh aktivitas pelaksanaan pelatihan berkeahlian menengah/tinggi
tmtuk di dokumentasikan baik dalam bentxik foto maupun video atau
bezxtuk dokumentasi lainnya.
-25-
BABIV
MEKANISME PENYELENGGARA PEMAGANGAN DITEMPAT KBRJA
A. Persiapan
1. Koordinasi
Meiakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti;
Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan,
Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan, Dinas
Daerah yang membidangi Kctenagakcijaan Provinsi, Forum Komunikasi
Jejaring Pem^angan (FKJP) atau FKLPI terkait dengan pelaksanaan
pemagangan/OJT baik secara substansi maupun pembiayaan.
Koordinasi yang dilakukan dengan pemangku kepentingan dalam
bentuk:
a. Memastikan Tempat Pemagangan
Untuk melaksanakan program pemagangan maka langkah awal yang
harus dilakukan dalam masa persiapan adalah memastikan
perusahaan/UMKM yang akan menycicnggarakan pemagangan.
Dalam memastikan tempat pemagangan Direktorat Bina Pelatihan
Vokasi dan Pemagangan akan berkoordinasi dengan Direktorat
Standardisasi Kompetensi dan Program pelatihan, UPT Bidang
Lavotas, FKJP dan Dinas Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang
membidangi ketenagakerjaan agar perusahaan yang
menyelenggarakan pemagangan dapat melaksanakan pemagangan
sampai dengan selesai dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) mempunyai status badan hukum yang jelas sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
2) Telah beroperasi/berproduksi secara aktif sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun;
3) Mempunyai sarana dan fasilitas sesuai dengan program
pemagangan yang akan diiaksanakan;
4) Mempunyai karyawan yang memiiiki sertilikat pembimbing
pemagangan (mentor) dan sertilikat koordinator pemagangan;
-26-
B. Pelaksanaan
Program pemagangan dilaksanakarj secara langsung di tempat keija dengan
metode tatap muka, setelah peserta menyelesaikan program pelatihan di
UPTP Peserta program pemagangan akan langsung bekeija di lini produksi
(sesuai dengan jabatan yang dimagangkan) dengan pengawasan dan
bimbingan secara langsung dari pembimbing pemagangan (mentor).
Dalam proses pemagangan, peserta program pemagangan dapat diberi
penugasan/pekcfjaan (sepanjang sesuai dengan jabatan yang
dimagangkan) melalui mentor.
Waktu pelaksanaan pemagangan disesuaikan dengan Jam kexja (normatif]
di perusahaan/UMKM. Dalam hal waktu kerja di Perusahaan menggunakan
sistem shift, untuk shift malam hanya diperbolehkan dengan persyaratan;
a. Usia peserta pemagangan paling rend ah 18 (delapan belas) tahun;
b. Perusahaan menyediakan transportasi antar Jem put;
c. Memberikan makanan yang sesuai dengan standar gizi yang ditentukan,
dan
d. Sesuai dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan.
Peserta program pemagangan wajib mematuhi dan mengikuti tata Certib
perusahaan/UMKM tempat pemagangan, seperti; jam keija, budaya keija,
disiplin, K3, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh tempat
pemagangan, dan Iain-lain.
4. Pembiayaan
Pembiayaan program pemagangan dibebankan kepada Anggaran POK
Direktorat Bina Penyelenggaraan Pclatihan Vokasi dan Pemagangan
yang terdiri dari:
a- Belanja Bahan
Perlengkapan Pe Berta
Biaya Konsumsi Pembukaan dan Penutupan
Pakaian Keija Peserta
Bahan Pelatihan
• Sertifikat
b. Belanja Honor Output Kegiatan
- Honorarium Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan
Honorarium Pelaksana Kegiatan
c. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Asuransi Peserta
d. Belanja Jasa Profesl
- Honor Supervisi/Pembimbing di Perusahaan
Honor Instruktur
e. Belanja Peijalanan Dinas Biasa
Uang Saku Peserta
Transport Koordinasi
Uang Harian Koordinasi
f. Pelaporan
- Penggandaan Laporan
C. Pelaporan
Penyelenggara Pemagangan wajib menyampaikan laporan hasil
penyelenggaraan pemagangan dengan mengacu kepada Peraturan
Mentcri Ketenagakeijaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020
tencang Penyelenggaraan Pemagangan dl Daiam Negeri.
Dokumentasi kegiatan
Seluruh aktivitas pelaksanaan pelatihan untuk di dokumentasikan balk
daiam bentuk foto maupun video atau bentuk dokumentasi lainnya
-30-
BAB IV
PENUTUP
Awan
NIP 19630715 198903 1 002
32
Nama Langkap
Tempat dan Tanggal Lahir
Nomor Induk Siswa
Program Pelatihan
KuaJKikasi KKNI Level IV Jabatan
Tanggal Ketulusaf___
TELAH MENGIKUTI
Program pelatihan vokasi di BLK...........selama .... Jam Pelatihan (... bulan} dan Pemagangan di Perusahaan
selama .... bulan der\gan Predikat.........
2021
NIP.... NIP.
CONTOH SERTinKAT PELATTHAN (BAGUW
DAFTAK KOMPETENSI YANG DlCAPAI
Kompetenai Tekaia
II T\jgo»/Proyck Akbir
Judul Tugas/Prc^tk AktUr
Penyfilenggara Pcladhan
[sesuaikan nona jabaCai)]
NtfL
33