Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN AKADEMIK MTsN 6 BIREUEN

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan selesainya
tersusun Dokumen “Peraturan Akademik” untuk Tahun pelajaran 2023/2024 di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar
isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
manajemen. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19
Tahun 2007 untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman
pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.
Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana
kerja madrasah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik
Madrasah Ibtidaiyah. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua komponen sekolah/madrasah yang terkait dalam pelaksanaan
rencana kerja sekolah/madrasah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun
untuk satu tahun pelajaran. Maka dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna
mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 6 Bireuen.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Peraturan Akademik di MTsN 6 Bireuen Tahun Pelajaran 2022/2023 ini terselesaikan.
Semoga amal baik semuanya dibalas berlipat ganda. Aamiin. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi tersusunnya peraturan akademik yang lebih baik
lagi. Semoga dengan adanya dokumen peraturan akademik ini dapat bermanfaat bagi
semuanya khususnya bagi seluruh civitas akademika di Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.

Kepala Madrasah
LEMBAR PENGESAHAN

Peraturan Akademik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen ini telah disahkan dan
dinyatakan berlaku penggunaannya di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen
Tahun Pelajaran 2023/2024.

Disahkan di : Bugak Mesjid


Pada Tanggal : 05 Januari 2024

Kepala Madrasah

M.Nasir, S.Pd
Nip: 196811291996031004
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BIREUEN
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN
JALAN BUGAK-JANGKA KODE POS : 24261
Email : mtsnpeusangan@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN KECAMATAN JANGKA
KABUPATEN BIREUEN
NOMOR: 21Tahun 2024

TENTANG
PERATURAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN
TAHUN 2024

I. Menimbang :

1. Bahwa dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar yang kondusif diperlukan
peraturan akademik bagi peserta didik.
2. Bahwa peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran,
ketentuan ulangan, ujian sekolah dan ujian nasional, remedial dan pengayaan, kenaikkan
kelas, kelulusan, dan hak-hak peserta didik Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.
3. Bahwa peraturan akademik diberlakukan bagi semua peserta didik Madrasah Tsanawiyah
Negeri 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen agar dapat dihayati dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

II. Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Lulusan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar


PengelolaanPendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

7. PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


8. Surat Keputusan Direktur Djendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
576 Tahun 2006 tentang Laporan Hasil Belajar.

III. Memperhatikan :
Persetujuan Rapat Dewan Guru/Staf Tata Usaha Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6


BIREUEN TAHUN 2024

Pertama : Peraturan Akademik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6


Bireuen adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran ini.

Kedua : Peraturan Akademik Madrasah Tsanawiyah Negeri 6


BireuenKecamatan Jangka Kabupaten Bireuen sebagaimana yang
dimaksud dalam diktum pertamadiberlakukan bagi semua siswa Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : Bugak Mesjid


Pada tanggal : 05 Januari 2024
Kepala Madrasah

M.Nasir, S.Pd
Nip: 196811291996031004
Lampiran : Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
Nomor : 21 Tahun 2023
Tentang : Peraturan Akademik Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

PERATURAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Peraturan Akademik merupakan seperangkat ketentuan yang mengatur persyaratan
kehadiran, ketentuan ulangan, ujian sekolah dan ujian nasional, remedial dan pengayaan,
kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak lainnya bagi siswa
2. Peraturan Akademik merupakan ketentuan yang mengatur hak-hak siswa menggunakan
fasilitas yang dimiliki sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada
guru mata pelajaran dan wali kelas,
4. Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka adalah
anggotamasyarakat yang sedang mengikuti proses pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.
5. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaiankompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau
lebih.
6. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidikan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester 1 .
8. Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester 2.

BAB II
KETENTUAN KEHADIRAN

Pasal 2
1. Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru
minimal adalah 85% dari total jumlah tatap muka dan total jumlah tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir dan mengikuti dengan aktif pada seluruh kegiatan pembelajaran
dikelas atau di luar kelas baik teori maupun praktik.
3. Ketidakhadiran karena sakit, harus ada keterangan dari pemberitahuan dari orang tua
siswa.

BAB III
KETENTUAN PENILAIAN

Pasal 3
Ulangan Harian
1. Naskah ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran dan sudah harus tersusun periode
pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan
bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
2. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
3. Ulangan harian minimal berupa tes tertulis berbentuk soal objektif dan subjektif (isian dan
uraian) dan atau tes lisan.
4. Ulangan harian dapat juga berupa praktik atau berupa penilaian kinerja sesuai dengan
karakteristik materi/KD (lihat pasal 7 peraturan ini).
5. Jumlah soal disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman materi.
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya.
7. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus mengikuti
kegiatan remedial sesuai arahan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Pasal 4
Ulangan Tengah Semester
1. Naskah ulangan tengah semester disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran dan
sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap
tingkat/kelas untuk seluruh mata pelajaran setelah 8 atau 9 minggu kegiatan pembelajaran.
3. Cakupan materi ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
4. Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk objektif dan subjektif.
5. Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya
satu minggu setelah pelaksanaan.

Pasal 5
Ulangan Akhir Semester
1. Naskah ulangan akhir semester disusun guru mata pelajaran dan sudah harus tersusun
periode periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang penjabarannya
merupakanbagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran
2.Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap tingkat
kelas untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester gasal.
3.Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada semester tersebut.
4.Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda (PG), isian
singkat,dan soal uraian.
5. Untuk mata pelajaran tertentu dilaksanakan ulangan akhir semester praktik.
6. Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman serta
karakteristik materi.

Pasal 6
Ulangan Kenaikan Kelas
1. Ulangan kenaikan kelas disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran dan sudah
harustersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
2. Ulangan Kenaikan Kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh
mata pelajaran di akhir semester genap.
3. Cakupan materi Ulangan Kenaikan Kelas meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan Kenaikan Kelas berupa tes tertulis berbentuk soal objektif dan subjektif yang
berupa soal pilihan ganda (PG), isian singkat, dan soal uraian.
5. Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman serta
karakteristik materi.
6. Hasil ulangan Kenaikan Kelas diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya
seminggu setelah pelaksanaan.

Pasal 7
Penilaian Praktik
1. Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3. Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian praktik disusun dan dikembangkan oleh guru
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Pasal 8
Penilaian Akhlak
1. Penilaian akhlak harus di observasi oleh semua wali kelas maupun semua guru mata
pelajaran
2. Penilaian akhlak dilakukan pada indikator yang memiliki ranah afektif.
3. Pelaksanaan penilaian akhlak disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang disusun
dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
Pasal 9
Penilaian Kepribadian
1. Penilaian kepribadian diobservasi olehsemua wali kelas dan semua guru mata pelajaran.
2. Pelaksanaan penilaian akhlak disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang disusun
dalam penjabaran RPP.
4. Pelaksanaan penilaian kepribadian diharapkan mampu memberikan umpan balik bagi
pembentukan pribadi yanf berkarakter.
5. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.

Pasal 10
Ujian Sekolah
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
semua mata pelajaran.
2. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap pada kelompok
mata pelajaran tertentu.
3. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang
berlaku.
Pasal 11
Ujian Nasional
1. Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam yang
merupakan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan umum.
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian nasional mengikuti ketentuan yang berlaku.

BAB IV
KETENTUAN KENAIKKAN DAN KELULUSAN

Pasal 12
Ketentuan Kenaikkan Kelas
1. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang diujikan di
kelas IX semester ganjil dan genap.
2. Nilai harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
3. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif dalam setahun.

Pasal 13
Ketentuan Kenaikkan Kelas VII – Kelas VIII
1. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang diujikan di
kelas VII sampai kelas VIII semester ganjil dan genap.
2. Nilai harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
3. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.

Pasal 14
Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan :


1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir pada seluruh mata pelajaran:
3. Lulus Ujian Sekolah untuk seluruh mata pelajaran

Pasal 15
Kelulusan Ujian Nasional

1. Peserta didika dinyatakan lulus Ujian Nasional sesuai kebijakan sekolah


2. Nilai sekolah diperoleh dari rata-rata gabungan nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata
rapor semester 7, 8, 9, 10, dan 11 dengan pembobotan 60% untuk nilai ujian sekolah dan
40% untuk nilai rata-rata rapor.
BAB V
HAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN FASILITAS

Pasal 16
Perpustakaan

1. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan.


2. Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.
4. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru mata
pelajaran / piket.

BAB VI
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING

Pasal 17
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang ditentuka
secara bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran
dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.

Pasal 18
Konsultasi dengan Wali Kelas

1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.


2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan wali kelas.
4. Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas
siswa yang bersangkutan.

BAB VII
HAK SISWA BERPRESTASI

Pasal 19
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak mendapat
penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
PENUTUP

Pasal 20
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian

Pasal 22
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bugak
Pada tanggal : 05 Januari 2024
Kepala MTsN 6 Bireuen

M.Nasir, S.Pd
Nip: 196811291996031004
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BIREUEN
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN
JALAN BUGAK-JANGKA KODE POS : 24261
Email : mtsnpeusangan@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN KECAMATAN JANGKA
KABUPATEN BIREUEN
NOMOR: 21 Tahun 2024

TENTANG
PERATURAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN
TAHUN 2024

I. Menimbang :
1. Bahwa kode etik guru dan karyawan merupakan peraturan yang mengatur, sikap,
perkataandan perbuatan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
2. Bahwa kode etik guru dan karyawan diberlakukan bagi semua guru dan karyawan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen, agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

II. Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

III. Memperhatikan:
Persetujuan Rapat Dewan guru/Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KODE ETIK GURU DAN KARYAWAN MTsN 6 BIREUEN

PERTAMA : Kode Etik Guru dan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan Ini

KEDUA : Kode Etik Guru dan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
sebagaimana yang dimaksud dalam diktum pertama. Diberlakukan bagi
semua guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

:
Ditetapkan di Bugak
Pada tanggal : 05 Januari 2025
Kepala MTsN 6 Bireuen

M.Nasir, S.Pd
Nip: 196811291996031004
Lampiran : Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Bireuen
Nomor : Nomor 103 Tahun2019
Tentang : Peraturan Akademik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen

KODE ETIK GURU MADRASAH TsANAWIYAH NEGERI 6 BIREUEN

BAB I
KODE ETIK GURU

Guru merupakan figur keteladanan bagi peserta didik dan karyawan di Madrasah
TsanawiyahNegeri (MTsN) 6 Bireuen , jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata
tertib yang sudah ditetapkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen

Pasal 1
Etika guru dalam berpakaian

1. Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.
2. Pakaian guru di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai guru adalah pakaian
formal yang mencerminkan citra professional
3. Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan
kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra professional.
4. Pakaian Dinas Harian hari Senin - Kamis bagi guru adalah sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
5. Pakaian formal bagi guru pria pada hari Jum’at dan Sabtu adalah celana disesuaikan
dengan norma-norma yang berlaku.
6. Guru harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih dan segar agar tidak menimbulkan
masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.

Pasal 2
Etika guru terhadap komitmen waktu

1. Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen harus memiliki komitmen yang
tinggi terhadap waktu.
2. Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu
3. Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk
bimbingan akademik maupun non akademik.
4. Guru harus menginformasikan kepada kepala sekolah atau yang ditunjuk sebagai wakil
apabila tidak hadir pada jam dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor
atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi atau surat izin.
5. Jam kerja pegawai sesuai dengan perundang-undangan dan atau ketentuan mengenai jam
kerja yang berlaku yaitu 37,5 jam perminggu.
Pasal 3
Etika guru dalam melaksanakan tugas

1. Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan


pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.
2. Gur berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan.
3. Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
4. Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.
5. Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan dan
tujuan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan.
6. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang
kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat.
7. Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
8. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh
terhadap nilai.
9. Guru menggunakan kata-kata sapaan yang baik dan sopan kepada siswa baik di dalam
maupun di luar kelas.
10. Guru menggunakan kata-kata sapaan yang baik dan sopan kepada seluruh jajaran MTsN
6 Bireuen baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata pak atau bapak, dan bu atau ibu.

BAB II
KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI

Pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten


Bireuen adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang pelayanan administrasi
akademik dan administrasi umum lainnya, karena itu pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 6 Bireuen berkewajiban untuk menaati tata tertib yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen.

Pasal 4
Etika pegawai dalam berpakaian

1. Pakaian pegawai di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka


Kabupaten Bireuen harus di sesuaikan dengan peranan yang disandang oleh pegawai
waktu berpakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian pegawai di kantor dan diluar kantor untuk peranan sebagai pegawai adalah
pakaian formal untuk mencerminkan citra profesional.
3. Adapun pakaian untuk tenaga administrasi (TU/Operator, Perpustakaan, dan Guru Piket)
sama dengan guru yang tertua di dalam pasal 1.
Pasal 5
Etika pegawai dalam komitmen waktu

1. Pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan Jangka Kabupaten


Bireuen harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu.
3. Pegawai harus menginformasikan ke kepala kepegawaian apabila tidak hadir untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
4. Jam kerja pegawai sesuai dengan perundang-undangan dan atau ketentuan mengenai jam
kerja yang berlaku yaitu 37,5 jam perminggu.

Pasal 6
Etika pegawai dalam melaksanakan tugas
1. Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.
2. Pegawai wajib terbuka dan jujur
3. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan yang baik dan sopan kepada siswa baik di dalam
maupun di luar kelas
4. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan baik dan sopan kepada rekan kerja dan guru-
guru baik didalam maupun di luar kelas dengan kata bapak, maupun ibu.
BAB III
PENUTUP
Pasal 7

Dengan berlakunya keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen


Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen, maka semua ketentuan yang berkaitan dengan sikap,
perilaku dan perbuatan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Bireuen Kecamatan
Jangka Kabupaten Bireuen yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku
Pasal 8

Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 10
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bugak
Pada tanggal : 05 Januari 2024
Kepala MTsN 6 Bireuen

M.Nasir, S.Pd
Nip: 196811291996031004

Anda mungkin juga menyukai