Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN AKADEMIK DAN KODE ETIK

MADRASAH IBTIDAIYAH
HIDAYATUL HASANIYYAH
Jl. WR Supratman Kel. Pematang Gubernur
Kec. Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu
LEMBAR PENGESAHAN

Peraturan akademik MI Swasta Hidayatul Hasaniyyah Kelurahan Pematang Gubernur

Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu ini telah disahkan dan dinyatakan berlaku

penggunaannya di MI Swasta Hidayatul Hasaniyyah Kelurahan Pematang Gubernur

Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun Pelajaran 2019/2020.

Ditetapkan di : Bengkulu
Pada Tanggal : Juli 2019
Menyetujui, Kepala sekolah
Komite Sekolah

Ahmad Falahudin

Mengesahkan :
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. atas tersusunnya


dokumen “Peraturan Akademik” untuk Tahun pelajaran 2019/2020 di MI Swasta Hidayatul
Hasaniyyah kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar pengelolaan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
manajemen. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19
Tahun 2007 untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman
pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.
Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana
kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik
Sekolah Dasar. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja
sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun
pelajaran. Maka dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat
pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, MI Swasta Hidayatul Hasaniyyah Kelurahan
Pemeatang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu menyusun Peraturan
Akademik Tahun Pelajaran 2019/2020.
Kami banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga Peraturan Akademik MI Swasta Hidayatul Hasaniyyah Kota Bengkulu Tahun
Pelajaran 2019/2020 ini terselesaikan dengan baik. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi tersusunnya peraturan akademik yang lebih baik
lagi. Semoga dengan adanya dokumen peraturan akademik ini dapat bermanfaat bagi
semuanya khususnya bagi civitas akademika di MI Swasta Hidayatul Hasaniyyah Kelurahan
Pemeatang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun
Pelajaran 2019/2020.

Bengkulu, 8 Juli 2019.


Kepala Madrasah
MIS Hidayatul Hasaniyyah

Anugrah Agung,S.Pd.
NIPY. 1771015010194
Lampiran Keputusan Kepala MIS Hidayatul Hasaniyyah Kota Bengkulu
Nomor :   S.Kep/ /MIHH/2019
Tentang     :   PERATURAN AKADEMIK  MIS HIDAYATUL HASANIYYAH
KELURAHAN PEMATANG GUBERNUR KECAMATAN MUARA
BANGKAHULU KOTA BENGKULU
Tanggal : 8 Juli 2019

PERATURAN AKADEMIK 

MI SWASTA HIDAYATUL HASANIYYAH


KELURAHAN PEMATANG GUBERNUR KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Peraturan akademik  merupakan  peraturan yang mengatur semua urusan akademik di
sekolah seperti : persyaratan kehadiran, ketentuan ulangan, remedial, kenaikkan kelas,
kelulusan, dan hak-hak siswa/siswi MIS Hidayatul Hasaniyyah Kota Bengkulu.
2. Peraturan Akademik  merupakan  ketentuan yang mengatur hak-hak siswa
menggunakan fasilitas yang dimiliki sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan Akademik  merupakan  peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada
guru kelas dan guru mata pelajaran.
4. Kaldik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran di sekolah dalam waktu
satu tahun pelajaran.
5. Siswa/Siswi MIS Hidayatul Hasaniyah Kota Bengkulu adalah anggota masyarakat
yang sedang mengikuti proses pendidikan di SDIT Al Khoiriyah Al Husna Sukabumi.
6. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
atau lebih.
7. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan secara pereodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 kegiatan
pembelajaran.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
9. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester

BAB II
KURIKULUM

Pasal 2
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum yang digunakan di MIS Hidayatul Hasaniyyah Kota Bengkulu adalah
Kurikulum 2013 revisi 2017 (berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah nomor : 130/D/KEP/KR/2017 tanggal : 10 Februari 2017).
3. Jumlah jam pelajaran sebanyak 30-36 jam/minggu untuk kelas I,II, III, dan IV.

BAB III
KETENTUAN KEHADIRAN

Pasal 3
1. Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru
minimal adalah 85% dari total jumlah tatap muka dan total jumlah tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir dan mengikuti dengan aktif pada seluruh kegiatan
pembelajaran di kelas atau di luar kelas baik teori maupun praktik.
3. Ketidakhadiran karena sakit, harus ada keterangan dari orang tua secara tertulis atau
surat keterangan dokter dan tidak diperhitungkan dalam ketentuan yang diatur dalam
ayat (1) pasal ini.
4. Bagi siswa yang yang tidak bisa memenuhi 85% kehadiran karena kepentingan
sekolah seperti mengikuti lomba, pertandingan atau pelatihan, maka waktu yang
ditinggalkan demi kepentingan sekolah dianggap sebagai waktu mengikuti pelajaran.
5. Siswa yang tidak hadir ke sekolah tanpa keterangan lebih dari 3 hari berturut-turut
akan mendapat teguran secara lisan melalui pemanggilan orang tua. Jika masih
melakukan pelanggaran maka akan diberikan surat teguran dan pemanggilan orang
tua siswa/ home visit.

BAB IV
KETENTUAN PENILAIAN

Pasal 4
Ulangan Harian

1. Naskah ulangan harian disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran dan
sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian.
2. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
3. Ulangan harian minimal berupa tes tertulis berbentuk soal objektif dan subjektif (isian
dan uraian) atau tes lisan.
4. Ulangan harian dapat juga berupa praktik atau berupa penilaian kinerja sesuai dengan
karakteristik materi/KD (lihat pasal 8 peraturan ini).
5. Jumlah soal disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman materi.
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya.
7. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus
mengikuti kegiatan remedial.
8. Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
9. Indikator yang belum mencapai KKM harus diremidial. Remedial dilakukan dengan
mengulang UTS. Jika nilai anak lebih dari KKM, maka yang dipakai maksimal batas
KKM
10. Jika hasil remedial tetap tidak memenuhi KKM maka akan diambil nilai yang
mendekati KKM.

Pasal 5
Ulangan Tengah Semester

1. Naskah ulangan tengah semester disusun oleh guru kelas dan atau guru mata


pelajaran dan sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat
penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap
tingkat/kelas untuk seluruh mata pelajaran setelah 8 atau 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
3. Cakupan materi ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
4. Ulangan tengah semester  berupa tes tertulis berbentuk objektif dan subjektif.
5. Hasil ulangan tengah semester  diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial.
7. Indikator yang belum mencapai KKM harus diremidial. Remedial dilakukan dengan
mengulang UTS. Jika nilai anak lebih dari KKM, maka yang dipakai maksimal batas
KKM.
8. Jika hasil remedial tetap tidak memenuhi KKM maka akan diambil nilai yang
mendekati KKM.
9. Kegiatan remedial UTS hanya dilakukan satu kali.

Pasal 6
Ulangan Akhir Semester

1. Naskah ulangan akhir semester disusun oleh guru kelas dan atau guru mata


pelajaran dan sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat
penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian.
2. Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap
tingkat/kelas untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester gasal.
3. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut.
4. Ulangan akhir semester  berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda (PG), isian
singkat, dan soal uraian.
5. Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman
serta karakteristik materi.
6. Hasil ulangan akhir semester  diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
7. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial.
8. Indikator yang belum mencapai KKM harus diremidial. Remedial dilakukan dengan
mengulang UAS. Jika nilai anak lebih dari KKM, maka yang dipakai maksimal batas
KKM.
9. Jika hasil remedial tetap tidak memenuhi KKM maka akan diambil nilai yang
mendekati KKM.
10. Kegiatan remedial UAS hanya dilaksanakan satu kali .

Pasal 7
Ulangan Kenaikan Kelas

1. Ulangan kenaikan kelas disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran
dan sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian.
2. Ulangan Kenaikan Kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester genap.
3. Cakupan materi Ulangan Kenaikan Kelas  meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan Kenaikan Kelas berupa tes tertulis berbentuk soal objektif dan
subjektif yang berupa soal pilihan ganda (PG), isian singkat, dan soal uraian.
5. Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan
kedalaman serta karakteristik materi.
6. Hasil ulangan Kenaikan Kelas diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya 1 minggu setelah pelaksanaan.
7. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial.
8. Indikator yang belum mencapai KKM harus diremidial. Remedial dilakukan
dengan mengulang UKK. Jika nilai anak lebih dari KKM, maka yang dipakai
maksimal batas KKM.
9. Jika hasil remedial tetap tidak memenuhi KKM maka akan diambil nilai yang
mendekati KKM.
10. Kegiatan remedial UKK hanya dilaksanakan satu kali

Pasal 8
Penilaian Lisan dan Praktik

1. Penilaian lisan dan praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian lisan dan praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3. Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang  disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian praktik disusun dan dikembangkan oleh
guru berdasarkan ketentuan  yang berlaku.
Pasal 9
Penilaian Akhlak

1. Penilaian akhlak  harus dilakukan oleh semua guru kelas maupun semua guru mata


pelajaran .
2. Penilaian akhlak dilakukan pada indikator yang memiliki ranah afektif.
3. Pelaksanaan penilaian akhlak disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
ketentuan  yang berlaku.
5. Hasil penilaian akhlak dilaporkan kepada guru Pendidikan Agama.

Pasal 10
Penilaian Kepribadian

1. Penilaian kepribadian semua guru kelas dan semua guru mata pelajaran.


2. Pelaksanaan penilaian akhlak disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran RPP.
3. Pelaksanaan penilaian kepribadian diharapkan mampu memberikan umpan balik bagi
pembentukan pribadi yanf berkarakter.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
5. Hasil penilaian sikap dan kepribadian bersifat kwalitatif.
6. Hasil penilaian kepribadian dilaporkan kepada guru PKn.

BAB V
KETENTUAN KENAIKKAN

Pasal 11
1. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang  diujikan
semester ganjil dan genap.
2. Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) tidak lebih dari tiga  mata
pelajaran.
3. Kehadiran siswa minimal 85 % dari total hari efektif dalam setahun.
4. Tidak hadir tanpa keterangan ( alpha ) maksimal 10 hari dalam satu tahun pelajaran.
5. Komponen kelakuan, kerapian dan kerajinan pada kepribadian berpredikat baik.

BAB VI
TINDAK LANJUT TERHADAP KETIDAKSESUAIAN PROSES

Pasal 12
Perbaikan dan Remedial Nilai dalam Mata Pelajaran

1. Perbaikan nilai harian untuk setiap SK/KD dilaksanakan sebelum siswa


tersebut melanjutkan ke SK/KD berikutnya.
2. Setiap guru wajib memberikan kesempatan perbaikan dan/atau remedial
bagi siswa/siswi yang membutuhkan sesuai dengan ketentuan, apabila
siswa tidak mengikuti kegiatan perbaikan dan/atau remedial maka
dilakukan prosedur sebagai berikut :
 Apabila terdapat siswa memiliki nilai dibawah KKM dan tidak
melaksanakan kegiatan remedial maka guru wajib melakukan
konseling kepada siswa tersebut ditingkat mata pelajaran
 Apabila setelah dilakukan konseling ditingkat mata pelajaran tetap
tidak ada perubahan sikap/perilaku dari siswa yang bersangkutan
maka guru mata pelajaran melakukan koordinasi dengan guru
BP/BK terkait untuk dilakukan konseling lanjutan di tingkat
BP/BK.
 Apabila setelah dilakukan konseling di tingkat BP/BK tidak ada
perubahan sikap/perilaku dari siswa yang bersangkutan maka guru
mata pelajaran berkoordinasi dengan guru BP/BK untuk
melakukan konseling bersama orang tua/wali murid dan apabila
setelah itu tetap tidak ada perubahan sikap/perilaku siswa maka
nilai siswa yang bersangkutan akan diperhitungkan dalam nilai
rapor apa adanya.

Pasal 13
Peserta didik yang tidak naik kelas

1. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan menyatakan diri
untuk mengulang harus melaporkan kepada pihak sekolah sesua dengan
ketentuan yang akan disampaiakan pada saat penerimaan rapor.
2. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan mengulang harus
mengikuti kembali seluruh pelajaran di tingkat tersebut.

BAB VII
HAK PESERTA DIDIK  MENGGUNAKAN FASILITAS

 Pasal 14
Perpustakaan

1. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan.


2. Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.
4. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru
mata pelajaran / piket.

BAB VIII
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING

Pasal 15
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang
ditentukan secara bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
pelajaran dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.

Pasal 16
Konsultasi dengan Wali Kelas

1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali/guru kelas.


2. Layanan konsultasi dengan wali/guru kelas dilakukan pada waktu yang
ditentukan secara bersama antara siswa dan wali/guru kelas.
3. Layanan konsultasi dengan wali/guru kelas terkait dengan berbagai masalah
siswa di kelas siswa yang bersangkutan.

BAB IX
HAK SISWA BERPRESTASI

Pasal 17
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak
mendapat penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 18
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian

Pasal 20
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bengkulu
Pada tanggal : 8 Juli 2019

Kepala Madrasah
MIS Hidayatul Hasaniyyah

Anugrah Agung,S.Pd.
NIPY. 1771015010194
Lampiran Keputusan Kepala MIS Hidayatul Hasaniyyah Kota Bengkulu
Nomor :   S.Kep/ /MIHH/2019
Tentang     :   KODE ETIK GURU DAN KARYAWAN 
MIS HIDAYATUL HASANIYYAH KELURAHAN PEMATANG
GUBERNUR KECAMATAN MUARA BANGKAHULU 
KOTA BENGKULU
Tanggal : 8 Juli 2019

KODE ETIK GURU DAN KARYAWAN


MIS HIDAYATUL HASANIYYAH
KOTA BENGKULU

BAB I
KODE ETIK GURU

Guru dan karyawan merupakan figur keteladanan bagi peserta didik, jadi guru dan karyawan
mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di SDIT Al Khoiriyah
Al Husna Sukabumi.

Pasal 1
Etika Berpakaian.

1. Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.
2. Pakaian guru dan karyawan saat jam dinas adalah pakaian formal yang mencerminkan citra
professional dan syar’i.
3. Pakaian guru dan karyawan di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah adalah
pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra
professional dan syar’i.
4. Pakaian formal bagi guru dan karyawan diatur dalam jadwal tersendiri.
5. Guru dan karyawan harus senantiasa berpenampilan syar’i, bersih, rapih, dan segar agar tidak
menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.

Pasal 2
Etika terhadap komitmen waktu.

1. Guru dan karyawan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Guru dan karyawan memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu
3. Guru dan karyawan wajib absen finger spot dan absen manual setiap datang dan pulang
sekolah.
4. Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk
bimbingan akademik maupun non akademik.
5. Guru dan karyawan yang akan keluar dari sekolah pada saat jam dinas agar ijin kepada
petugas, mengisi buku ijin, dan membawa surat ijin/ surat jalan/ surat tugas.
6. Guru dan karyawan apabila tidak masuk kerja harus menginformasikan ke kepala sekolah
atau wakil setidaknya sehari sebelumnya, kecuali dalam kondisi sakit atau kepentingan
mendadak.

Pasal 3
Etika Guru dalam Melaksanakan Tugas
1. Guru wajib memberi pelayanan yang bermutu dan terbaik untuk kemajuan belajar anak
didiknya.
2. Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan kepada anak didiknya.
3. Guru wajib membuat perangkat pembelajaran termasuk rencana program pembelajaran (RPP)
4. Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.
5. Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan dan tujuan
pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir yakni lulusan yang terbaik.
6. Guru wajib menggunakan alat peraga dan perangkat multimedia yang sudah tersedia di
sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
7. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas
maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat
8. Guru dilarang melakukan tindakan kepada anak didiknya yang melanggar Konvensi Hak
Anak (KHA)
9. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh
terhadap nilai siswa.
10. Guru wajib memberikan nilai baik nilai tes lisan, tertulis, maupun perbuatan secara adil dan
transparan kepada anak didiknya.
11. Guru wajib melaporkan kemajuan pendidikan di kelasnya setiap bulan kepada kepala sekolah.
12. Guru tidak diperkenankan merokok ketika mengajar di dalam kelas maupun di lingkungan
sekolah.

Pasal 4
Etika Karyawan dalam Melaksanakan Tugas

1. Karyawan wajib memberi pelayanan yang bermutu dan terbaik kepada guru, siswa, orang tua
siswa, dan masyarakat yang punya kepentingan dengan sekolah.
2. Karyawan dilarang melakukan tindakan kepada siswa yang melanggar Konvensi Hak Anak
(KHA)
3. Karyawan wajib melaporkan pekerjaannya kepada kepala sekolah secara berkala.
4. Karyawan tidak diperkenankan merokok di lingkungan sekolah saat jam pelajaran
berlangsung.

Pasal 5
Etika Guru dan Karyawan dalam Pergaulan

1. Guru dan karyawan wajib menjaga etika moral, kesopanan, sesuai dengan norma agama,
norma sosial, dan ikut menjaga nama baik korp/lembaga.
2. Guru dan karyawan wajib menjaga rahasia korp dan lembaga sekolah.

BAB II
SANKSI

Pasal 5
1. Guru dan karyawan yang melanggar kode etik guru dan karyawan akan mendapat
teguran secara lisan.
2. Jika melakukan pelanggaran kode etik lebih dari tiga kali maka akan diberikan
teguran secara tertulis kemudian diberi tindakan lebih lanjut untuk perbaikan yang
bersangkutan
BAB III
PENUTUP

Pasal 6
Dengan berlakunya keputusan Kepala MIS Hidayatul Hasaniyyah ini, maka semua ketentuan
yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru dan karyawan  yang bertentangan
dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 8
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 9
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bengkulu
Pada Tanggal : 8 Juli 2019
Kepala Sekolah
MIS Hidayatul Hasaniyyah

Anugrah Agung,S.Pd.
NIPY. 1771015010194

Anda mungkin juga menyukai