Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN AKADEMIK

MADRASAH TSANAWIYAH AS SYAFI’IYAH 04

I. PENDAHULUAN

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005
yang telah direvisi menjadi PP No 32 Tahun 2013 mengamanatkan; “Setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi: standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan”. Komponen
standar pengelolaan yang implementasinya kurang mendapat perhatian sekolah
adalah rencana kerja sekolah. Rencana kerja sekolah memerlukan pedoman pengelolaan
sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Dan bagian penting dari pedoman pengelolaan
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan
pembelajaran adalah peraturan akademik.

II. TUJUAN
Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah As Syafi’iyah 04.

III. LANDASAN HUKUM

1. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35 ayat 1,


pasal
2. 51 ayat 1 dan 2.
3. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 yang telah direvisi menjadi PP No
32
4. Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
6. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
7. Permendikbud tentang Standar Pembiayaan

1
8. Permendikbud tentang Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan
9. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
11. Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses.
12. Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
13. Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI dan KD
14. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus
15. Ibukota Jakarta No. 667 Tahun 2014 Tentang Kalender Pendidikan RA, MI, MTs
dan
16. MA Tahun Pelajaran 2019/2020 di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama
17. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

IV. PENGERTIAN DAN KONSEP


1. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan
rencana kerja sekolah bidang Administrasi, Akademik, Kesiswaan, dan kegiatan
pembelajaran.
2. Pedoman Akademik Madrasah Tsanawiyah As Syafi’iyah 04 disusun sebagai
pedoman siswa selama siswa yang bersangkutan belajar di Madrasah Tsanawiyah As
Syafi’iyah 04.
Peraturan akademik berisi tentang :
a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti
kegiatanpembelajaran
b. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, pengayaan, ujian, peminatan, dan
kelulusan;
c. Ketentuan mengenai hak peserta didik dalam menggunakan fasilitas
belajar,laboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar maupun e-learning,
ruang multimedia, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan.
d. Ketentuan mengenai beban belajar yang dapat diambil oleh siswa
dalampelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan sistem kredit semester
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk

2
kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai
batas ambang kompetensi (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 yang direvisi menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan).
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. (lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan BAB II point 4).
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih (lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan BAB II point 5).
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8–9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut
(lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan BAB II point 6).
7. Ulangan Akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut (lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan BAB II
point 7).
8. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan
(lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan BAB II point 11).
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
Pedoman Akademik Madrasah Tsanawiyah As Syafi’iyah 04.
10. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang ditetapkan

3
11. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui
persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta
didik dapat melakukannya
12. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah, yang dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
13. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan
bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara
efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar, menguasai
keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap
mata pelajaran.
14. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas
dan wewenang untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karir. Bidang
pelayanan pengembangan kemampuan belajar dimaksudkan untuk membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan
sekolah secara mandiri.
15. Wali Kelas adalah guru yang ditunjuk dan diserahi tugas oleh kepala sekolah untuk
membimbing satu rombongan belajar siswa yang bertujuan membantu siswa
selama masa studi di Madrasah Tsanawiyah As Syafi’iyah 04.

V. WAKTU PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran. Satu Tahun


Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
2. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap
semesternya sebanyak 16 - 20 minggu.
3. Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 5 hari, yaitu hari Senin
sampai dengan Jum’at.
4. Jam belajar dilaksanakan mulai jam 06.30 sd 14.40 WIB.
5. Selama Bulan Puasa/Ramadhan, Jadwal Pelajaran akan menyesuaikan

4
VI. BEBAN BELAJAR

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti


peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran
(lampiran Permendikbud nomer 69 tahun 2013 tentang kurikulum Beban belajar
dinyatakan dalam satuan jam pelajaran yang meliputi jam pembelajaran tatap
muka, satu jam penugasan terstruktur, dan jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.

VII. KEHADIRAN PESERTA DIDIK


1. Peserta didik wajib mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun
pelajaran untuk setiap tingkat. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses
belajar mengajar minimal 90% (persen) kehadiran dalam satu semester.
2. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
luar kelas sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan setiap mata
pelajaran sesuai Permendikbud no 69 tahun 2013 tentang KD & Struktur
Kurikulum SMP/MTs.
3. Peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas
dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila:
a. Mengikuti lomba mewakili Sekolah, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi
maupun Negara.
b. Mengikuti rapat OSIS dengan dispensasi dari Wakil Kepala Kesiswaan.
c. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh Sekolah
d. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi
e. dengan dibuktikan dengan surat dari induk organisasinya
f. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah. Butir (a),
(b), (c), (d) harus dilengkapi dengan surat tugas dari sekolah.

VIII. KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK


1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran
dapat disebabkan karena :
a. Sakit (S)
b. Ijin (I)
c. Tanpa Keterangan (A)

5
2. Peserta didik yang tidak hadir karena ijin harus ada surat ijin dari orang
tua/pembimbing pondok. Surat ijin yang diajukan berlaku untuk paling lama 3
hari, apabila peserta didik mengajukan ijin lebih dari 3 hari, maka orang
tua/pembimbing pondok harus menemui wali kelas peserta didik..
3. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit maksimal dua hari harus ada surat
keterangan dokter atau ijin dari pembimbing pondok.
4. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit /rawat inap harus ada surat
keterangan dari dokter atau rumah sakit.

IX. PROSES PENILAIAN


1. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
2. Peserta didik wajib mengikuti Ulangan dan Ujian serta menyelesaikan seluruh tugas
yang diberikan oleh guru. Apabila karena suatu hal tidak dapat mengikuti sesuai
jadwal, maka peserta didik harus mengikuti Susulan dengan batas waktu 1 (satu)
minggu sejak pelaksanaan.

a) SYARAT MENGIKUTI PENILAIAN


1. Prosentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 90
% dari kehadiran wajib.
2. Peserta didik yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak
memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada
pembinaan/peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.
3. Peserta didik yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap
tidak diperkenankan mengikuti Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional.

6
b) ULANGAN DAN UJIAN
a. Ulangan
Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

1. Ulangan Harian
b. Diadakan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.
c. Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada
indikator yang belum dilakukan penilaian pada penilaian proses.
d. Ketuntasan KD ditandai ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan.
e. Ulangan Harian dilaksanakan oleh pendidik masing-masing dan hasilnya
wajib diberitahukan kepada peserta didik dan diketahui orangtua/wali.
f. Jumlah ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata
pelajaran dengan memperhatikan jumlah KD dan jam pelajaran tatap muka
setiap minggu.
g. Hasil ulangan harian diolah oleh guru mata pelajaran ( digabungkan dengan
nilai tugas ) menjadi nilai akhir dari ulangan harian tersebut, Nilai Hasil
Akhir nilai Ulangan Harian diserahkan kepada bagian Administrasi
Akademik.
h. Peserta didik yang belum mengikuti ulangan harian diberi kesempatan
mengikuti ulangan harian susulan di luar jam tatap muka berdasarkan
kesepakatan dengan guru mata pelajaran.
2. Ulangan Tengah Semester (UTS)
a. Pelaksanaan ulangan tengah semester dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 sampai 9 minggu
kegiatan pembelajaran.
b. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
c. Bentuk soal ulangan tengah semester adalah dalam bentuk pilihan ganda
dan/atau uraian.

7
d. Lembar jawab ulangan tengah semester dikoreksi guru mata pelajaran atau oleh
petugas scanner dan hasilnya diserahkan kepada bagian Administrasi
Akademik.
e. Peserta didik yang belum mengikuti ulangan tengah semester utama diberi
kesempatan mengikuti ulangan tengah semester susulan di luar jam tatap
muka selambat-lambatnya 1 minggu setelah pelaksanaan ulangan tengah
semester utama.

3. Ulangan Akhir Semester ( UAS )


a. Ulangah akhir semester untuk memantau kemajuan belajar peserta didik
setelah proses pembelajaran satu semester.
b. Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh satuan pendidikan.
c. Ulangan akhir semester menggunakan bentuk soal pilihan ganda dan/atau
uraian dikoreksi guru mata pelajaran atau oleh petugas scanner dan hasilnya
diserahkan kepada bagian Administrasi Akademik.
d. Nilai akhir semester diolah guru mata pelajaaran dan hasilnya diserahkan
kepada bagian Administrasi Akademik.
e. Analisis hasil ulangan akhir semester untuk perbaikan pembelajaran pada
semester berikutnya.
f. Cakupan ulangan akhir semester adalah indikator pada KD semester yang
bersangkutan.
g. Soal ulangan akhir semester setiap mata pelajaran harus satu macam setiap tingkat
yang merupakan hasil kesepakatan tim MGMP sekolah

i. PELAKSANAAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester dan tugas mandiri / kelompok dilakukan
sepenuhnya oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan akhir semester
dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
3. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
4. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah.

8
5. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik= A, Baik= B, Kurang= C, Sangat
Kurang= D. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, setelah
diperiksa, dan diberi komentar oleh pendidik.
6. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 60% Nilai Harian, 20% Nilai
Ulangan Tengah Semester dan 20% Nilai Ulangan Akhir Semester.
7. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada deskripsi ketercapaian
kompetensi dari pendidik berdasarkan Kompetensi Dasar yang diselesaikan
dalam satu semester.
8. Peserta didik mendapatkan laporan hasil penilaian secara berkala dalam bentuk
Laporan Hasil Belajar Siswa / Rapot, setiap semester.

X. KELULUSAN
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat Dewan
Pendidik dengan kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.
3. Lulus ujian sekolah (US).
4. Lulus Ujian Nasional (UN) sesuai dengan criteria yang dikembangkan oleh BSNP
dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Jakarta, 12 Juli 2021


Kepala Madrasah

Abdul Rasyid,M.Pd.I.
NIP.196406132007011024

Anda mungkin juga menyukai