Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN AKADEMIK

SEKOLAH DASAR NEGERI 3 YEHEMBANG KAUH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA


DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 YEHEMBANG KAUH

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas tersusunnya dokumen “Peraturan Akademik” untuk


Tahun Pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 3 Yehembang Kauh yang tercinta ini. Berdasarkan
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar pengelolaan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan
pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan
evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19
Tahun 2007 untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman
pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Bagian utama dari pedoman
pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum
dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik SD.
Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Maka dalam
upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar
pengelolaan pendidikan, SD Negeri 3 Yehembang Kauh menyusun Peraturan Akademik
Tahun pelajaran 2021/2022.
Terima kasih banyak diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Peraturan Akademik SD Negeri 3 Yehembang Kauh tahun 2021/2022 ini terselesaikan.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi tersusunnya peraturan
akademik yang lebih baik lagi. Semoga dengan adanya dokumen peraturan akademik ini
dapat bermanfaat bagi semuanya khususnya bagi siswa siswi SD Negeri 3 Yehembang
Kauh.

Yehembang Kauh, 13 Juli 2021


Penyusun

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


LEMBAR PENGESAHAN

Peraturan Akademik SD Negeri 3 Yehembang Kauh disahkan dan dinyatakan berlaku


penggunaannya pada Tahun Pelajaran 2021/2022. Peraturan Akademik ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Disahkan di : Jembrana
Mengetahui, Pada Tanggal : 13 Juli 2021
Ketua Komite Mengesahkan
SDN 3 Yehembang Kauh, Kepala SDN 3 Yehembang Kauh

I Gusti Made Mandra Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd


NIP . 19880521 201101 1 010

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


PERATURAN AKADEMIK
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 YEHEMBANG KAUH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun
pelajaran sebanyak 36 minggu,
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya
sebanyak 18 minggu .
5. Pandangan Tentang Pembelajaran.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk
memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar
setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya
mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain
yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara
lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan
martabat bangsa. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam
pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya,
dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan
dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar- benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan
segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya.
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana
belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide
mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak
tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula
dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik,
pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”. Di dalam
pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik,

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju
kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih
luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang
berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap
perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan
operasional formal. Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia
sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang
pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam
sekolah dasar. Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses
tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman,
lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta
didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi
sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu
mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik. Di dalam pembelajaran,
peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi
kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan
berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki
mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih.
Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar
mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat. Dalam suatu
kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan
penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang
dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk
pengembangan kemampuan lain.

Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung


Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan
yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan
khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di
luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Baik pembelajaran langsung
maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar
dan Maknanya.

LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG


PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,


informasi yang tidak dipahami dari rasa ingin tahu, kemampuan
apa yang diamati atau pertanyaan merumuskan pertanyaan
untuk mendapatkan informasi untuk membentuk pikiran
tambahan tentang apa yang diamati kritis yang perlu untuk hidup
(dimulai dari pertanyaan faktual cerdas dan belajar sepanjang
sampai ke pertanyaan yang bersifat hayat
hipotetik)

Mengumpulkan -melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,


informasi/ - membaca sumber lain selain buku jujur,sopan, menghargai
eksperimen teks pendapat orang lain,
-mengamati objek/kejadian kemampuan berkomunikasi,
- aktivitas menerapkan kemampuan
- wawancara dengan nara sumber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan,
hasil kegiatan kerja keras, kemampuan
mengumpulkan/eksperi men mau menerapkan prosedur dan
pun hasil dari kegiatan mengamati kemampuan berpikir induktif
dan kegiatan mengumpulkan serta deduktif dalam
informasi. menyimpulkan .

- Pengolahan informasi yang


dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, 1. Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil jujur, teliti, toleransi,
analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir
media lainnya sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

B. KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk
setiap tingkat.
2. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar mengajar minimal 75
persen; kehadiran dalam satu semester.
3. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan (
di luar kelas ) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap
Mata Pelajaran.
4. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung
masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila:
a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun
Negara.
b. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh sekolah.
c. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi dengan
dibuktikan dengan surat klubnya.
d. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah

C. KETIDAK HADIRAN SISWA


1. Ketidak hadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan
karena :
a. Sakit ( dibuktikan dengan surat keterangan dari peserta didik diketahui orang
tua/wali,/ surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali )
b. Ijin ( didahului dengan permohonan orang tua )
c. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran ( bolos ) dan atau tanpa
keterangan yang sah.
2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti KBM karena sakit ;
a. Satu sampai dua hari, surat keterangan dari peserta didik diketahui orang
tua/wali
b. Tiga hari lebih, pemberitahuan orang tua/wali dilengkapi surat keterangan
dokter
c. Rawat nginap, pemberitahuan orang tua/wali dilengkapi surat keterangan dokter

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


D. PROSES PENILAIAN
Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan
sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya
peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.
Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran
berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai. Sehingga diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).
Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada
proporsi pembinaan akademik.
Karakteristik Penilaian Kelas
Penilaian Kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang
tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar
lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta
didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan
KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar
dan hasil yang baik.
2. Autentik
Penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk
menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan
penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller, 2006).
Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau
terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran.
Sebagai contoh, ketika peserta didik belajar membaca puisi, guru mengamati dan
memberi penilaian, misalnya cara pengucapan, intonasi, tekanan kata, dan
penghayatan. Apabila peserta didik belum menguasai unsur tertentu, guru membuat
catatan untuk perbaikan selanjutnya.
Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah
dengan menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh yang
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik mengukur
apa yang diketahui dan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
Berikut contoh-contoh tugas autentik:
• Pemecahan masalah matematika
• Melaksanakan percobaan
• Bercerita
• Menulis laporan
• Berpidato

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


• Membaca puisi
• Membuat peta perjalanan
3. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama
pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan (ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan
kelas).Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil.
Ulangan harian dilakukan setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD)
atau lebih, terintegrasi dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau
penugasan. Ulangan tengah semester dilakukan setelah menyelesaikan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran, mencakupi seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan
tengah semester tidak harus serentak dilaksanakan untuk seluruh kelas pada suatu
satuan pendidikan, karena kondisi pencapaian kompetensi peserta didik pada masing-
masing kelas bisa berbeda satu kelas dengah kelas yang lain. Ulangan akhir semester
mencakupi semua KD pada semester yang bersangkutan.
4. Menggunakan Teknik yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis/lisan, unjuk kerja, proyek
produk, portofolio, pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi
yang ingin dinilai.
5. Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar
minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung
(sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai
secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga
pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan
dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi,
kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang
optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya.

E. Teknik Penilaian Kelas


Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
1. Sikap
Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan
saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


Contoh Observasi
Lembar Pengamatan Sikap
Perilaku yang diamati
Nama
No Peserta Percaya Dsb
Disiplin Bekerjasama
didik Diri …
1 Putu
… …

Keterangan:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka dari 1 sampai 4 sebagai berikut:
4 : sangat baik
3 : Baik
2 : sedang
1 : kurang
Catatan : hasil pengamatan harian ini perlu dirangkum setelah 1 minggu atau 1
bulan untuk mendapatkan nilai komulatif sikap.
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
Contoh Penilaian diri
Penilaian diri terhadap sikap

Aspek yang dinilai Ya Tidak


 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat
waktu
 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
dipahami
 Membuat catatan
 Aktif dalam diskusi kelompok
 Memberi tanggapan
 Menyerahkan tugas tepat waktu
 dll ……………………..

c. Penilaian Antar Teman


Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Contoh Penilaian antar peserta didik

No Nama Perduli Disiplin Kebersihan Jujur DSB

1 Putu
2 Made

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


3 Nyoman
Keterangan:
Format bisa ditempel di suatu tempat, masing masing anak menuliskan angka 1
sampai 4 di setiap nama.
1 = kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

d. Jurnal
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari
hasil observasi.
Contoh penilaian Jurnal
Hari/tanggal :
Nama Catatan pengamatan Tindak lanjut
Wayan

Gede

Ketut

dst…

2. Pengetahuan
Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Tes tulis
adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
1) Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem)
dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh
(distractor). Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh
merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh
untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran dengan baik.
2) Isian : Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban
singkat, berupa kata, frase, angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam soal isian yaitu
(1) melengkapi, (2) jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
3) Benar - Salah : Bentuk soal Benar-Salah menuntut peserta tes untuk memilih dua
kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah
benar dan salah. Peserta tes diminta memilih jawaban benar atau salah, untuk suatu
pernyataan yang disajikan. Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap,
pendapat, atau kepercayaan/ keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.
4) Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok
pertama ditulis pada lajur sebelah kiri merupakan pernyataan soal atau pernyataan
stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan merupakan pilihan
jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara
pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.
5) Uraian : Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat
dan mengorganisasikan gagasan gagasan atau hal hal yang telah dipelajarinya dengan
cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut secara tertulis dengan
kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian
non-objektif.
a) Soal uraian objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan
rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya dapat dilakukan secara
objektif.
Contoh soal uraian objektif
Jelaskan perbedaan dan persamaan hewan kerbau dan sapi, dua saja!
Kunci jawaban:
Persamaan : Kaki 4; hewan mamalia, bertelinga ; bertanduk ; berekor; berbulu
dan lain lain.
Perbedaan : bulu jarang (kerbau) bulu lebat (sapi); bentuk tanduk ; dan alin lain

Penyekoran :
skor 1 : siswa dapat menyebutkan 2 jawaban benar
skor 0 : siswa hanya menyebutkan 1 jawaban benar atau menjawab salah

b) Sedangkan soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan


jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa
sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya
dapat mengandung unsur subjektifitas).
Contoh soal Uraian non Objektif
Coba tuliskan cerita apa yang kamu yang kamu alami sejak berangkat dari rumah
samapi tiba di sekolah!

Kriteria jawaban: (misalnya)


-kalimat menggunakan unsur kebahasaan yang tepat skor 1
-gagasan runtut skor 1
-pemilihan kata yang tepat skor 1
-cerita lengkap skor 1

Jadi skor maksimal 4 ( tergantung banyak unsur yang dinilai, semakin lengkap
unsur yang dinilai terdapat dalam tulisan, semakin besar skor maksimal)
Untuk ulangan harian tidak dianjurkan menggunakan pilihan ganda, karena
bentuk ini lebih tepat untuk ruang lingkup luas dan peserta yang banyak. Bentuk
ini lebih cocok untuk ulangan akhir semester atau kenaikkan kelas. Untuk
ulangan harian sangat dianjurkan menggunakan tes berbentuk uraian. Seperti
menulis cerita, menjelaskan suatu proses, menulis surat, dan sebagainya.

6) Tes Lisan
berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan
keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
Contoh soal tes lisan

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


“Ini ada buah Tomat, Coba kamu Ahmad, ceritakan tentang buah tomat ini!”
(peragakan buah tomat tersebut)
Pedoman penskroran:
- bercerita jelas skor 1
- kata kata jelas skor 1
- cerita runtut skor 1
- sesuai waktu/tdal diam skor 1
- dan lainnya skor 1 (jika masih ada unsur yang dinilai)
Jadi skor maksimal 5 ( tergantung banyak unsur yang dinilai)
3. Keterampilan
Aspek ketrampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Performance atau Kinerja
adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi
yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran,
menari.
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab
Implementasi pada bab selanjutnya.
b. Produk
adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk
teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir,
namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap
tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
 Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk
 Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.
 Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat
produk sesuai dengan kegunaannya.
Contoh membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak
kue, merangkai bunga.
Model penilaian Produk diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya.
c. Proyek
adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan.
Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada
pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan
kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan
karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan
masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di
dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
contoh penilaian proyek diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya
d. Portofolio
Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu.
Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus
perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan
demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses &
pencapaian hasil belajar peserta didik.

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini
mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu
tema. Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi
membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu
tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari
penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini
diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai
masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir
berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat karya karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat
laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian
diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari
peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal
yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat
mata pelajaran.
2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi
tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Untuk Kelas II, III, IV, V, dan VI :
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan dan Tugas Mandiri/Kelompok.
2. Tugas yang dibebankan guru kepada siswa dapat berupa :
a. Tugas Terstruktur
b. Tugas Mandiri Tidak Tersetruktur

F. SANKSI
1. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 75 % dari kehadiran wajib.
2. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran
minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan
kepada orang tua terlebih dahulu.
3. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan
mengikuti UAS/UN.

G. KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar
kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


4. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia.
5. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab
sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah
bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
6. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui:
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas.

H. ULANGAN DAN UJIAN


1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar
peserta didik.
2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih.
3. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
4. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
5. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester
tersebut.
6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
7. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan.

I. PELAKSANA ULANGAN DAN UJIAN


1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan Tugas
Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan tengah semester, dan
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik
dibawah koordinasi satuan pendidikan.
3. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
4. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah

J. NILAI/LAPORAN PENILAIAN
1. Nilai ahlak mulia dan kepribadian dihimpun oleh guru Kelas dari guru Agama.

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru Kelas dari Pelatih/Instruktur/
Pembimbing kegiatan pengembangan diri.
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan nilai tugas dengan
perbandingan 60% : 40 %.
4. Skala nilai untuk pengetahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai yang
pecahan dibulatkan ke atas contoh ; 84,54 dibulatkan 85.
5. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C
6. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaiakan kelas setelah
diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik.
7. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 30% Nilai Harian, 30% Nilai Ulangan
Tengah Semester dan 40% Nilai Ujian Akhir Semester.
8. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik berdasarkan
Kompetensi Dasar yang diselesaaikan dalam satu semester.
9. Nilai Ujian Sekolah / UN

K. REMIDIAL
1. Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian dan Ujian Tengah
Semester harus mengikuti pembelajaran remidi.
2. Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan
harian atau Ujian tengah semester .
3. Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui
kegiatan tatap muka di luar jam efektif.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
d. Pemanfaatan tutor sebaya.
4. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran
remedial.
5. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.

L. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


1. Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir
semester genap.
2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan
pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus
dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi, apabila peserta didik
tidak memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk
seluruh kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
matapelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran..
5. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan krireria :
 menyelesaikan seluruh mata pelajaran.
 memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran
estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
 lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi;
 lulus UN.
Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan Ketentuan
mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut dengan
peraturan Menteri dan prosedur operasi standar ( POS ) tentang Ujian Nasional
yang berlaku dalam tahun pelajaran 2021/2022.

M. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR


1. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai
kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
a. Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran IPA
b. Media Pembelajaran
c. Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjaskes dan Keterampilan
d. Komputer dan Internet untuk praktek mata pelajaran TIK
e. Alat praktik ( Lab. Bahasa ) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
2. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam
bentuk:
 Meminjam buku pelajaran, buku refrensi dan pengetahuan umum di perpustakaan
sesuai prosedur.
3. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran
dan buku refrensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.
4. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang
terdapat di perpustakaan,

N. LAYANAN KONSULTASI SISWA


1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan
akademis oleh guru mata pelajaran, wali kelas.
2. Setiap guru mata pelajaran wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada
setiap peserta didik asuhannya.
3. Setiap wali kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap peserta
didik asuhannya berupa :
a. Kehadiran
b. Kepribadian
c. Ahlak
e. Keamanan
4. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali
kelas.
5. Segala bentuk pelayanan ( akademik dan khusus ) dikoordinasikan dgn wali kelas
6. Setiap peserta didik wajib melaksanakan satu jenis kegiatan pengembangan diri.
7. Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk melaksanakan pengembangan
diri.

O. MUTASI SISWA
1. Mutasi siswa dapat berupa :
a. Mutasi masuk

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta


b. Mutasi keluar
2. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
o Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
o Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah
asal
o Memiliki surat pindah dari sekolah asal .
o Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan
3. Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
Setiap peserta didik berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.

Jembrana, 13 Juli 2021


Kepala SDN 3 Yehembang Kauh,

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010

| Peraturan Akademik SD No. 4 Kuta

Anda mungkin juga menyukai