Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH AL WATHONIYYAH

Nomor : SK.005/MTs AW/23-24/VII/2023

TENTANG
PEDOMAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH AL WATHONIYYAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH AL WATHONIYYAH

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu


layananakademik kepada peserta didik, perlu menyusun
peraturan akademik yang dijadikan acuan oleh pendidik,
peserta didik, dan orang tua dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban masing-masing yang terkait dalam bidang
akademik
b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Madrasah
Tsanawiyah Al Wathoniyyah tentang Pedoman Akademik
Madrasah Tsanawiyah Al Wathoniyyah Tahun Pelajaran
2023/2024
Mengingat : 1. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 32 Tahun
2013 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah no.19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
3. Permendikbud nomor 160 tahun 2017 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013,
4. Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang SKL
pendidikan dasar dan menengah,

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 1


5. Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi
satuan pendidikan dasar dan menengah,
6. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar
proses pendidikan dasar dan menengah,
7. Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar
penilaian pendidikan,
8. Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang KI dan KD
pada Kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah,
9. Peraturan Menteri Agama nomor 60 tahun 2015 tentang
Perubahan PMA no. 90 tahun 2013 tentang Penye
lenggaraan Pendidikan Madrasah,
10. Keputusan Menteri Agama nomor 117 tahun 2017 tentang
Implementasi kurikulum 2013 di Madrasah,
11. Keputusan Menteri Agama nomor 165 tahun 2017 tentang
Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab,
12. Keputusan Menteri Agama nomor 207 tahun 2017 tentang
Kurikulum Madrasah,
13. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Tengah No. 824 Tahun 2023 Tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Madrasah
Tahun Pelajaran 2023/2024
Memperhatika : Hasil rapat guru Madrasah Tsanawiyah Al Wathoniyyah pada
n tanggal 19 Juni 2023.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH AL


WATHONIYYAH TENTANG PEDOMANAKADEMIK MADRASAH
TSANAWIYAH AL WATHONIYYAH TAHUN PELAJARAN
2023/2024

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 2


PEDOMAN AKADEMIK MADRASAH TSANAWIYAH AL WATHONIYYAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1) Pedoman akademik adalah seperangkat panduan yang mengatur persyaratan
kehadiran, ketentuan ulangan, remidial, pengayaan, kenaikan kelas, kelulusan,
mutasi, dan hak-hak serta tata tertib siswa MTs Al-Wathoniyyah dalam kaitannya
dengan proses pembelajaran, layanan akademik oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, tenaga kependidikan, karyawan, serta layanan konsultasi dengan guru BK.
2) Siswa MTs Al-Wathoniyyah adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti
proses pendidikan di MTs Al-Wathoniyyah.
3) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan
belajar peserta didik.
4) Jenis ulangan meliputi Penilaian Harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
semester, dan penilaian akhir tahun.
5) Penilaian Harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi
dasar atau lebih.
6) Penilaian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 9-10 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan
penilaian akhir semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan
semua KD pada semester tersebut.
8) Penilaian akhir tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan penilaian akhir tahun
meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD pada semester
genap.
9) Ujian Madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik
meliputi Ujian Akhir Madrasah, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional, dan
Ujian Praktik (mapel tertentu) yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
10)Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik
pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
pendidikan.

BAB II
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 3
Pasal 2

(1) Proses pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran.


(2) Satu tahun pelajaran dibagi menjadi dua semester.
(3) Jumlah hari efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun
pelajaran 2023 s.d. 2024 sebanyak 251 hari dengan pembagian jumlah hari
efektif pada semester I sebanyak 134 hari dan semester II sebanyak 117 hari.
(4) Proses pembelajaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Hari Senin sampai dengan Sabtu masuk pukul 06.45 WIB dan pelajaran diawali
dengan apel pagi selama 15 menit bersama Bapak/ Ibu Guru pengajar jam
pertama.
b) Hari Senin s.d Kamis dan Sabtu proses pembelajaran berakhir pukul 13.35 WIB,
hari Jumat proses pembelajaran berakhir pukul 11.20 WIB.

BAB III
KEHADIRAN PESERTA DIDIK
Pasal 3

(1) Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun
pelajaran untuk setiap tingkat.
(2) Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran minimal 85%
kehadiran dalam satu tahun (maksimum tidak masuk selama 15 hari alpa serta
25 hari alasan sakit dan ijin), kecuali ada surat keterangan/ rekomendasi dari
Kepala Madrasah.
(3) Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses
pembelajaran tatap muka sebanyak 46 jam pelajaran per minggu untuk kelas
VII, VIII dan IX.
(4) Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
di lapangan (di luar kelas) sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan
Standar Isi setiap mata pelajaran.
(5) Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di
kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila mendapatkan
dispensasi, diantaranya:
a) Mengikuti lomba mewakili madrasah, kecamatan, kabupaten, propinsi
maupun Negara;
b) Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan atau
madrasah;
c) Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi dengan
dibuktikan dengan surat klubnya;
d) Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program Madrasah;
e) Dan kegiatan lain-lain yang mendapat persetujuan Kepala Madrasah.
(6) Persentase minimal kehadiran peserta didik digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam rapat pleno kenaikan kelas dan kelulusan.

Pasal 4
(1) Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dapat
disebabkan karena:
a) Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung
orang tua/wali).
b) Izin (dilakukan langsung oleh orang tua/wali)
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 4
c) Ditugaskan oleh madrasah mengikuti kegiatan kurikuler dan atau
ekstrakurikuler.
d) Tanpa keterangan yang sah.
(2) Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena sakit
mengikuti ketentuan sbb:
a) Satu sampai tiga hari wajib mengirimkan surat izin yang diketahui oleh orang
tua/wali.
b) Lebih dari tiga hari atau rawat inap wajib mengirimkan surat izin yag
diketahui oleh orangtua/wali dan dilampiri surat keterangan dokter.
(3) Setiap guru mata pelajaran boleh memberikan tugas individu atau tugas kelompok
kepada peserta didik yang tidak masuk di atas (sakit dan izin), untuk melengkapi
kompetensi yang kurang, dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
a) Relevansi, urgensi, dan keterkaitannya dengan standar kompetensi dan atau
dengan kompetensi dasar yang diajarkan pada semester itu.
b) Waktu, teknis penyelesaian, dan produk tugas yang harus dikumpulkan
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pendidik dan peserta didik.

BAB IV
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 5

(1) Penilaian hasil belajar di MTs Al-Wathoniyyah terdiri atas penilaian hasil belajar
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah.
(2) Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan, ujian, dan tugas
mandiri/kelompok, yaitu dalam bentuk penugasan mandiri terstruktur dan tidak
terstruktur.
(3) Tugas mandiri terstruktur sebagaimana disebutkan dalam ayat 2 pasal ini adalah
tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam batas waktu penyelesaian
tertentu dan berkaitan langsung dengan kompetensi suatu mata pelajaran.
(4) Tugas mandiri tidak terstruktur sebagaimana disebutkan dalam ayat 2 pasal ini
adalah tugas yang harus dikerjakan peserta didik, tidak terkait langsung dengan
kompetensi suatu mata pelajaran dan waktu penyelesaiannya bebas.Jenis tugas
tidak terstruktur diantaranya membuat laporan hasil membaca buku
perpustakaan sekolah, menulis dengan tema bebas karena datang terlambat di
sekolah, atau tugas-tugas yang diberikan tim tatib karena pelanggaran, dan
sebagainya.

Pasal 6
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1
dilakukan secara berkesinambungan dalam bentuk Penilaian Harian, penilaian
tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian akhir tahun.
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk:
a) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
b) Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
c) Memperbaiki proses pembelajaran.

Pasal 7
(1) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 5
(2) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
Ujian Akhir Madrasah (UAM) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
(UAMBN) untuk menentukan kelulusan peserta didik dari MTs Al-Wathoniyyah.
(3) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilaksanakan di kelas IX semester
genap.

Pasal 8
(1) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam.
(2) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional (UN).
(3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilaksanakan di kelas IX semester genap.

BAB V
KETENTUAN PELAKSANAAN PENILAIAN

Pasal 9
Penilaian Harian

(1) Penilaian Harian dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif oleh pendidik
setelah menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar.
(2) Pelaksanaan Penilaian Harian wajib diprogramkan oleh pendidik dalam program
semester.
(3) Pelaksanaan Penilaian Harian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian,
yaitu sahih (valid), objektif, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan,
sistematik, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.
(4) Pelaksanaan Penilaian Harian dapat menggunakan berbagai teknik penilaian,
yaitu tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian
antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
(5) Hasil Penilaian Harian dilaporkan kepada satuan pendidikan dan peserta didik
maksimum 7 hari setelah pelaksanaan.
(6) Hasil ulangan tersebut di atas ditandatangani oleh orang tua/ wali dan
dikembalikan lagi kepada guru yang bersangkutan untuk disimpan dalam almari
arsip kelas.
(7) Pendidik wajib membuat analisis hasil Penilaian Harian yang dipergunakan untuk
menentukan program remedial/ pengayaan serta sebagai bentuk laporan
terhadap satuan pendidikan.
(8) Peserta didik yang tidak mengikuti Penilaian Harian karena alasan tertentu, dapat
mengikuti Penilaian Harian susulan di luar jam pembelajaran tatap muka dengan
teknik penilaian yang sama dengan Penilaian Harian utama.

Pasal 10
Penilaian Tengah Semester

(1) Penilaian Tengah Semester dilaksanakan setelah proses pembelajaran


berlangsung 8-10 minggu sesuai dengan kalender akademik yang diprogramkan
oleh satuan pendidikan.
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 6
(2) Penilaian Tengah Semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan dengan membentuk panitia Penilaian Tengah Semester yang
ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
(3) Cakupan penilaian tengah semester adalah seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada periode tersebut.
(4) Hasil analisis penilaian tengah semester dipergunakan pendidik untuk perbaikan
proses pembelajaran pada tengah semester berikutnya.
(5) Hasil penilaian tengah semester dilaporkan pendidik kepada satuan pendidikan
dan orang tua peserta didik bersama seluruh nilai Penilaian Harian, tugas,
Penilaian Harian terprogram pada periode tersebut dalam bentuk laporan hasil
belajar tengah semester.
(6) Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian tengah semester karena alasan
tertentu , dapat mengikuti penilaian tengah semester susulan yang
penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

Pasal 11
Penilaian Akhir Semester

(1) Pelaksanaan penilaian akhir semester pada akhir semester ganjil sesuai dengan
kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan.
(2) Penilaian akhir semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan dengan membentuk panitia penilaian akhir semester yang ditetapkan
pada awal tahun pelajaran.
(3) Cakupan penilaian akhir semester adalah seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut.
(4) Hasil analisis penilaian akhir semester dipergunakan pendidik untuk perbaikan
proses pembelajaran pada semester berikutnya.
(5) Hasil penilaian akhir semester dilaporkan pendidik kepada orang tua peserta
didik dalam bentuk laporan hasil belajar setelah diolah dan menghasilkan nilai
akhir.
(6) Setiap peserta didik wajib mengikuti penilaian akhir semester setelah dinyatakan
memenuhi persyaratan oleh madrasah.
(7) Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian akhir semester karena alasan
tertentu, dapat mengikuti penilaian akhir semester susulan yang penjadwalannya
diatur oleh satuan pendidikan.

Pasal 12
Penilaian Akhir Tahun

(1) Pelaksanaan penilaian akhir tahun pada akhir semester genap sesuai dengan
kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan.
(2) Penilaian akhir tahun dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan dengan membentuk panitia penilaian akhir tahun yang ditetapkan
pada awal tahun pelajaran.
(3) Cakupan penilaian akhir tahun adalah seluruh indikator yang mempresentasikan
KD pada semester tersebut.
(4) Hasil analisis penilaian akhir tahun dipergunakan pendidik untuk perbaikan
proses pembelajaran pada tahun berikutnya.
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 7
(5) Hasil penilaian akhir tahun dilaporkan pendidik kepada orang tua peserta didik
dalam bentuk laporan hasil belajar setelah diolah menghasilkan nilai akhir.
(6) Setiap peserta didik wajib mengikuti penilaian akhir tahun setelah dinyatakan
memenuhi persyaratannya oleh madrasah.
(7) Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian akhir tahun karena alasan tertentu,
dapat mengikuti penilaian akhir tahun susulan yang penjadwalannya diatur oleh
satuan pendidikan.

Pasal 13
Ujian Akhir Madrasah, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dan Ujian Praktik

(1) Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional,
dan Ujian Praktik adalah pada akhir tahun akademik sesuai dengan kalender
pendidikan satuan pendidikan.
(2) Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan dengan
membentuk panitia ujian madrasah yang ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
(3) Cakupan Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
adalah seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh standar kompetensi
lulusan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
(4) Hasil analisis Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses
pembelajaran secara keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya.
(5) Hasil Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
dilaporkan oleh satuan pendidikan kepada orang tua peserta didik dalam bentuk
surat keterangan hasil ujian (SKHU).
(6) Hasil Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang telah dirumuskan oleh
satuan pendidikan.
(7) Persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional adalah a) memenuhi persentase minimal kehadiran peserta
didik; b) mempunyai nilai hasil belajar lengkap dari semester 1 sampai dengan
semester terakhir; c) terdaftar sebagai nominator peserta ujian akhir madrasah;
dan d) memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara dengan ijazah satuan
pendidikan yang lebih rendah; e) dinyatakan memenuhi persyaratan lain yang
telah ditentukan madrasah.
(8) Peserta didik yang tidak mengikuti Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional karena alasan tertentu, dapat mengikuti ujian
akhir madrasah susulan yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

BAB VI
KETENTUAN PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Pasal 15
Konsep Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan Pengayaan

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 8


(1) Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip
ketuntasan secara individual.
(2) Pembelajaran tuntas dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi
dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan
peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
(3) Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta
didik yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar, dimana pemberian
pembelajaran remedial meliputi tiga langkah pokok, yaitu :
a) mendiagnosis kesulitan belajar,
b) pemberian perlakuan pembelajaran remedial;
c) menguji kembali materi yang diberikan pada pembelajaran remedial.
(4) Pembelajaran pengayaan diartikan sebagi pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
semua peserta didik dapat melakukannya.

Pasal 16
Teknik dan Bentuk Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

(1) Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain:
tes prasarat, tes diagnostis, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.
(2) Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial adalah :
a) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika
jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
b) pemberian bimbingan khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimum 20%;
c) pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial lebih dari 20% dan kurang dari 50% dan pemanfaatan tutor sebaya.
(3) Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap muka.
(4) Pembelajaran remedial dilaksanakan setelah Penilaian Harian dan diakhiri dengan
tes ulang.
(5) Teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik
dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan,
dan sebagainya.
(6) Pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat berupa:
a) belajar kelompok;
b) belajar mandiri;
c) pembelajaran berbasis tema; dan
d) pemadatan kurikulum.
(7) Pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik.
(8) Penilaian hasil kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah dari peserta didik yang normal.

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 9


BAB VII
KETENTUAN KENAIKAN KELAS

Pasal 17
Kenaikan Kelas VII ke kelas VIII dan kenaikan kelas VIII ke kelas IX

(1) Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran/setiap akhir semester genap.
(2) Peserta didik dinyatakan naik kelas jika memenuhi kriteria kenaikan kelas sebagai
berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti;
b) Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan minimal sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal;
c) Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik
d) Tidak terdapat nilai kurang dari KKM, maksimal pada tiga mata pelajaran;
e) Memenuhi persyaratan kehadiran siswa minimal 85% hari efektif dalam satu
tahun pelajaran (maksimum tidak masuk selama 15 hari alpa serta 25 hari
alasan sakit dan ijin), kecuali ada surat keterangan dispensasi dari Kepala
Madrasah.
(4) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila yang bersangkutan tidak
memenuhi salah satu persyaratan kriteria kenaikan kelas pada butir (2) di atas.
(5) Memiliki surat keterangan mengikuti kegiatan pengembangan diri wajib
(ekstrakurikuler) yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
madrasah.
(6) Peserta didik yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti
seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran
berikutnya.

Pasal 18
Peminatan Kelas Program Khusus

(1) Penentuan peminatan kelas Program Khusus dilakukan dengan


mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus
dibuktikan dengan hasil prestasi akademik pada jenjang sebelumnya yang sesuai
dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi
perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik,
maka tim penilai harus mengkaji dan melakukan wawancara kepada yang
bersangkutan.
(2) Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket dan wawancara, atau dengan cara lain yang dapat digunakan untuk

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 10


mendeteksi potensi, minat, dan bakat yaitu melalui tes potensi diri terpadu
(potensi akademik (IQ), bakat/minat, EQ, dan SQ).
(3) Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke Kelas Program
Khusus diberi kesempatan untuk pindah ke program regular apabila ia tidak cocok
dengan program khusu atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan
belajarnya. Madrasah memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di Kelas Program Khusus.
(4) Batas waktu bagi tim penilai untuk memutuskan peminatan kelas Program Khusus
paling lambat 2 (dua) minggu setelah hasil tes potensi diri terpadu keluar.
(5) Batas waktu bagi siswa untuk pindah peminatan ditentukan oleh madrasah paling
lambat 1 (satu) semester.

BAB VIII
KELULUSAN

Pasal 19
Ketentuan kelulusan

(1) Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia madrasah
penyelenggara yang dihadiri oleh perwakilan serta kepala madrasah penggabung
dan minimum seluruh guru pada madrasah penyelenggara dengan merujuk pada
persyaratan peserta didik lulus / tidak lulus pada syarat peserta dapat mengikuti
ujian yang diselenggarakan sebelum pengumuman kelulusan.
(2) Peserta ujian yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan ijazah dan rapor sampai
dengan semester terakhir kelas IX dan sebaliknya yang tidak lulus hanya
diberikan rapor sampai semester akhir kelas IX.
(3) Hasil rapat pleno ditulis dalam notulen rapat yang dibuat oleh notulis dan
disahkan oleh kepala madrasah penyelenggara. Notulen tersebut memuat:
a) Semua keputusan yang dihasilkan saat rapat pleno;
b) Perincian jumlah peserta seluruhnya, peserta yang lulus dan tidak lulus
dengan menyebut jumlah peserta laki-laki/ perempuan, disertai lampiran
daftar nama;
c) Daftar hadir rapat pleno.
(4) Tempat pengesahan lulus/tidak lulus siswa adalah di Sub rayon.
(5) Hasil lulus/tidak lulus disahkan oleh pengawas madrasah/pejabat yang ditunjuk
dengan bukti fisik dokumen pendukung berupa DKN rapor, DKN ujian, dan berita
acara/ notula rapat pleno kelulusan dari madrasah penyelenggara.
(6) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus harus mengulangi lagi proses
pembelajaran selama satu tahun di kelas IX dan dapat mengikuti ujian nasional
berikutnya sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 20
Kelulusan Dari Satuan Pendidikan

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 11


Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c) lulus Ujian Madrasah
(2) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat pleno kelulusan oleh Dewan Guru.
(3) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN
peserta didik yang bersangkutan.
(4) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Madrasah apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai Madrasah.
(5) Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada butir d diperoleh dari:
a) Gabungan antara nilai Ujian Akhir Madrasah dan nilai rata-rata rapor tiap
semester dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian Akhir Madrasah dan
pembobotan 60% untuk nilai rata-rata rapor.
b) Nilai Madrasah hasil Gabungan yang diperoleh pada poin (a) harus mencapai
rata-rata minimal 70 dan tidak boleh ada nilai 65 untuk setiap mata pelajaran.
(6) Pembulatan Nilai Madrasah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Akhir
Madrasah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan
100 dengan ketelitian dua angka di belakang koma.

BAB IX
MUTASI SISWA

Pasal 21
Ketentuan Mutasi Masuk

(1) Memenuhi persyaratan yang ditentukan;


(2) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan;
(3) Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari Madrasah asal;
(4) Memiliki Ijazah Madrasah Ibyidaiyyah/ Sekolah Dasar/sederajat;
(5) Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal
Penerimaan Peserta Didik pada tahun kelulusannya;
(6) Memiliki surat pindah dari madrasah asal berstatus negeri atau swasta
(terakreditasi) dengan penerapan kurikulum yang sama;
(7) Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar peserta didik (LHB) dari madrasah
asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di madrasah tujuan;

Pasal 22
Ketentuan Mutasi Keluar

(1) Memenuhi persyaratan yang ditentukan;


(2) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan;

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 12


(3) Menandatangani surat pernyataan mutasi keluar dengan itikad baik oleh siswa,
orang tua/ wali, serta kepala madrasah.

BAB X
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI/ EKSTRA KURIKULER

Pasal 23

(1) Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pembelajaran tatap muka (ekstrakurikuler) setara dengan 2 jam tatap muka,
dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi baik.
(2) Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu tahap sosialisasi, tahap penyebaran angket dan tahap
penyeleksian. Khusus cabang kepramukaan bersifat wajib bagi kelas VII dan VIII,
tanpa melalui penjaringan angket. Sedangkan untuk cabang ekstrakurikuler selain
kepramukaan bersifat pilihan, dan setiap siswa wajib mengikuti salah satu pilihan
dan satu pilihan lainnya (maksimum dua cabang kegiatan).
(3) Bagi peserta didik yang belum dinyatakan kompeten dalam hal bidang baca Al
quran wajib mengikuti bimbingan baca Al quran sampai dinyatakan kompeten
oleh pembimbingnya.
(4) Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler diatur dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Kepala Madrasah.

BAB XI
KETENTUAN PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR

Pasal 24

Peserta didik mendapat hak yang sama dalam menggunakan fasilitas madrasah
sepanjang mentaati peraturan yang berlaku.
(1) Penggunaan fasilitas madrasah hanya boleh digunakan untuk menunjang kegiatan
pendidikan selama terdaftar sebagai peserta didik di MTs Al-Wathoniyyah.
(2) Peserta didik mendapat hak yang sama tanpa kecuali untuk menggunakan ruang
belajar untuk proses pembelajaran, kegiatan akademik, dan kegiatan non
akademik di luar proses pembelajaran setelah mendapatkan izin dari kepala
madrasah.
(3) Peserta didik mendapatkan hak sama untuk menggunakan fasilitas laboratorium
(fisika, biologi, kimia, komputer, bahasa) untuk proses sesuai jadwal pelajaran dan
di luar proses pembelajaran setelah mendapatkan izin dari kepala madrasah.
(4) Peserta didik mendapatkan hak sama untuk menggunakan buku perpustakaan
dan buku referensi untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar
efektif dan di luar jam belajar efektif sesuai dengan aturan dan tata tertib
penggunaan dan peminjaman buku perpustakaan.

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 13


(5) Peserta didik mendapatkan hak sama untuk menggunakan ruang perpustakaan
untuk mendukung kegitan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam
belajar efektif setelah mendapatkan izin dari kepala madrasah.
(6) Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), seperti jaringan internet, LCD, komputer, tape,
dan lain-lain untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif
dan di luar jam belajar efektif setelah mendapatkan izin kepala madrasah.
(7) Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas olahraga untuk
mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam
belajar efektif setelah mendapatkan izin kepala madrasah.
(8) Kerusakan fasilitas madrasah:
a) Kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional pengguna harus
menjadi tanggung jawab pengguna;
b) Kerusakan yang disebabkan karena kondisi alat yang digunakan menjadi
tanggung jawab madrasah;
c) Sebelum menggunakan peralatan harus diteliti terlebih dahulu kelayakannya
bersama-sama.
(9) Kebersihan fasilitas madrasah:
a) Setiap pengguna fasilitas madrasah; alat laboratorium, ruang belajar,
perpustakaan dan lainya harus tetap dijaga kebersihannya;
b) Apabila menggunakan ruang-ruang tertentu di lingkungan madrasah setelah
kegiatan kondisi ruang harus tetap bersih.

BAB XII
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING

Pasal 25
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

(1) Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
(2) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang
ditentukan secara bersama antara siswa dan guru.
(3) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
pelajaran dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas, atau
lainnya.

Pasal 26
Konsultasi dengan Wali Kelas

(1) Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.
(2) Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan
secara bersama antara siswa dan wali kelas.
(3) Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas siswa yang bersangkutan.
Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 14
Pasal 27
Konsultasi dengan konselor/ guru BK

(1) Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
(2) Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama konselor
masih dapat melayani.
(3) Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas, di sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
(4) Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.

BAB XIII
HAK SISWA BERPRESTASI

Pasal 28

(1) Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak
mendapatkan penghargaan.
(2) Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB XIV
PENUTUP

Pasal 29

Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dijadikan


pedoman dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 31
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan: di Semarang
Tanggal : 19 Juni 2023

Kepala MTs Al-Wathoniyyah,

MAFTUHIN, S.Pd.
NIP; ---

Pedoman Akademik MTs Al-Wathoniyyah 15

Anda mungkin juga menyukai