Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM

OPERASIONAL MADRASAH
MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL HASANIYAH
KECAMATAN KEDOPOK. KOTA PROBOLINGGO
Tahun Pelajaran 2023 /2024

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KOTA PROBOLINGGO
MTs Raudlatul Hasaniyah
JL. KH. Abd Hamid Gg Pesantren 35A Kec. Kedopok
Kota Probolinggo
KURIKULUM
OPERASIONAL MADRASAH

NAMA : MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL HASANIYAH

NSM : 121235740008

NPSN : 20583836

STATUS AKREDITASI :A

TAHUN PELAJARAN : 2023 / 2024

ALAMAT : JL. KH. ABD HAMID Gg PESANTREN 35A

JREBENG LOR. KEC KEDOPOK KOTA PROBOLINGGO

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


MTs Raudlatul Hasaniyah
JL. KH. Abd Hamid Gg Pesantren 35A Kec. Kedopok
KOTA PROBOLINGGO
LEMBAR PENETAPAN
  
  
Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum MTs Raudlatul Hasaniyah,
dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas
Madrasah maka dengan ini Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) MTs Raudlatul Hasaniyah
ditetapkan dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2023/2024.

         

 
Ditetapkan di  : Probolinggo

Tanggal           : 14 Juli 2023

 
 
Komite Madrasah                                           Kepala Madrasah
 
 
ABD. SJUKUR, S.PdI M. IZZUL ISLAM, S.Ag SH
                                                                       

Mengetahui
Pengawas Madrasah Tsanawiyah

H. BUARDI, S.Ag, MM
NIP. 197204021997031003
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Kepala Madrasah, Dewan Guru, Ketua Yayasan TU,
Komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini Kurikulum Madrasah
MTs. Raudlatul Hasaniyah ditetapkan dan disahkan serta dinyatakan berlaku pada Tahun
Pelajaran 2023/2024. Dan pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan
ketercapaiannya sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Disahkan di : Kota Probolinggo


Tanggal : 14 Juli 2023

Disetujui oleh
Ketua Komite Kepala MTs.R Hasaniyah

Abd. Sjukur, S.PdI M.Izzul Islam, S.Ag SH

Diketahui oleh
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Probolinggo

LEMBAR REKOMENDASI PENGAWAS


Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional MTs Raudlatul Hasaniyah
telah sesuai dengan ketentuan dan format yang berlaku dan dapat dipergunakan sebagai acuan
pelaksanaan proses Pembelajaran Tahun Ajaran 2023/2024

Probolinggo, 14 Juli 2023


Pengawas

H. BUARDI, S.Ag, MM
NIP. 197204021997031003
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
LEMBAR PENETAPAN
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN REKOMENDASI PENGAWAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. KARAKTERISTIK MADRASAH
A. Rasional
B. Landasan Yuridis
BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Visi Madrasah
B. Misi Madrasah
C. Tujuan Madrasah
1. Tujuan Jangka Panjang
2. Tujuan Jangka Pendek
BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Pengaturan Beban Belajar
B. Intrakurikuler
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
D. Ekstrakurikuler
E. Program Pembiasaan dan Pendukung
F. Layanan Bimbingan dan Konseling
G. Kalender Pendidikan
BAB IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran Lingkup Madrasah
B. Perencanaan Pembelajaran Lingkup Kelas
C. Asesmen Hasil Belajar
1. Macam-macam Asesmen
2. Merencanakan Asesmen
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
4. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
D. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional

 PENUTUP
 DAFTAR LAMPIRAN :
1. Kalender Pendidikan
2. Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Modul Proyek
5. Program Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan
6. SK Tim Pengembang
7. Dokumen kegiatan pengembangan/penyusunan kurikulum (undangan, daftar
hadir, berita acara, foto)
BAB I
KARAKTERISTIK MADRASAH

A. RASIONAL
Kurikulum Operasional MTs Raudlatul Hasaniyah disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) ini
dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusun secara
Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional MTs
Raudlatul Hasaniyah ini mengakomodir kebutuhan para pelajar mengembangkan
kemampuan keterampilan abad 21 yang meliputi Literasi, 6C (Creative, Critical thinking,
Communicative, Collaborative, Computational Thinking dan Compassion dan HOTS (Higer
Oeder Thinking Skill).
1. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional
Prinsip penyusunan Pengembangan Kurikulum Operasional di Madrasah adalah :
a. Berpusat pada pelajar, yaitu pembelajaran harus meenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan belajar.
b. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan.
c. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah
dipahami.
d. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis dan data dan actual.
e. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
f. Pemerataan dan Peningkatan mutu.
Pengembangan kurikulum madrasah melibatkan komite madrasah dan berbagai
pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi berbagai sentra serta industri
dan dunia kerja, dibawah koordinasi dan supervisi Kantor Kementrian Agama Kota
Probolinggo yang menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan sesuai dengan
kewenangannya.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan pelajar agar menjadi
insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi dengan tetap menjunjung
tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta mengembangkan
cinta budaya daerah dan bangsa, maka MTs Raudlatul Hasaniyah menyusun Kurikulum
Operasional sesuai dengan karakteristik pelajar dan budaya local daerah setempat.
Pelajar MTs Raudlatul Hasaniyah diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan
mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan
dari Pemerintah Kota Probolinggo untuk mencetak generasi yang mampu beradaptasi
dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai harapan
tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada pelajar. Sehingga pelajar mampu
menghasilkan salah satu karya yang Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lilalamin yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global.
Capaian Pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya Profil Pelajar yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang mandiri, bernalar kritis, kreatif,
bergotong royong dan berkebhinakaan global.
Kurikulum Operasional MTs Raudlatul Hasaniyah disusun dengan mengacu pada
peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari pusat ataupun dari
daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum Operasional MTs Raudlatul Hasaniyah
mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam pembelajaran dan
penilaian.
Secara detail profil MTs Raudlatul Hasaniyah dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MTs Raudlatul Hasaniyah
b. Alamat : Jalan KH. Abdul Hamid Gang Pesantren No. 35A
Lor Kecamatn Kedopok Probolinggo
c. NSM : 121235740008
d. NPSN : 20583836
e. Telepon/Fax : (0335) 429652
f. Jenjang : MTs
g. Status : Swasta
h. Tahun berdiri : 1990
i. Status Akeditasi : Terakreditasi A
2. Sarana dan Prasarana
a. Status tanah : Milik sendiri
b. Luas tanah seluruhnya :
c. Luas gedung/bangunan :
d. Luas halaman madrasah :
e. Luas lapangan :
3. Keadaan Gedung
a. Ruang kepala madrasah : 1 ruangan
b. Ruang Tata Usaha : 1 ruangan
c. Ruang Guru : 1 ruangan
d. Ruang Kelas : 6 ruangan
e. Ruang Perpustakaan : 1 ruangan
f. Ruang Lab Komputer : 1 ruangan
g. Ruang lab IPA : 1 ruangan
h. Ruang OSIS : 1 ruangan
i. Ruang BK : 1 ruangan
j. Ruang UKS : 1 ruangan
k. Mushola : 1 ruangan
l. Kantin : 1 ruangan
m. Kamar mandi/WC Guru : 1 ruangan
n. Kamar mandi/WC Siswa : 3 ruangan
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pendidik
Tabel 1.1 Pendidik
Jenis kelamin Kualifikasi Pendidikan Sertifikasi
Status
L P < S1 S1 S2 Sudah Belum
ASN - 1 - √
GTY 14 1 13 7 7
GTT
%

b. Tenaga Kependidikan
Tabel 1.2 Tenaga Pendidik
Sertifikat
Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan
Status Keahlian
L P SD SMP SMA S1 S2 Punya Tidak
ASN
PTY 1 √ √
PTT
%
c. Keterangan :
1. Mayoritas Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdomisili disekitar
wilayah kecamatan Kanigaran
2. Mayoritas Pendidik dan Tenaga kependidikan berijazah S1
5. Pelajar
Pelajar MTS Raudlatul Hasaniyah mayoritas berasal dari wilayah sekitar
madrasah, berasal dari wilayah kecamatan Kedopok, Kanigaran, Wonoasih.
Beberapa juga berasal dari luar kecamatan tersebut bahkan berasal dari Kota lain.
Jumlah pelajar MTs Raudlatul Hasaniyah 53 anak.
Berdasar kelas :
Tabel : 1.3 Jumlah Pelajar
Jumlah Jumlah
No Kelas Jumlah
Rombel Laki –laki Perempuan
1 VII 1 6 9 15
2 VIII 1 10 6 16
3 IX 1 16 7 23
4 Jumlah 3 32 22 54

6. Alumni
Alumni MTs Raudlatul Hasaniyah sebagian besar melanjutkan studinya di
beberapa sekolah/madrasah tingkat atas baik negeri maupun swasta, ada pula
beberapa pelajar yang melanjutkan studinya ke pondok pesantren.
Alumni MTs Raudlatul Hasaniyah memiliki perkumpulan yang bernama (Ikatan
Aluni MTs RH). Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik kepada
madrasah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi pelajar di
madrasah.
7. Program Unggulan
Untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada pelajar, MTs Raudlatul
Hasaniyah melaksanakan sejumlah program unggulan, antara lain :
a. Program pembiasaan tertib
b. Program ibadah Sholat Dhuha berjama’ah
c. Program pengembangan bakat, minat dan prestasi akademik
2. Analisis Karakteristik Madrasah
Karakteristik MTs Raudlatul Hasaniyah terdapat poin-poin kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman madrasah yang dapat diidentifikasi dari gambaran
umum kondisi dan karakteristik MTs Raudlatul Hasaniyah tersebut di atas. Adapun poin-
poin tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan
a. Madrasah sudah berdiri lama sehingga cukup dikenal di masyarakat sekitar
maupun luar.
b. Fasilitas cukup sehingga memudahkan memberikan pelayanan pendidikan yang
berkualitas
c. Ruang kelas siap digunakan untuk pembelajaran berbasis digital
d. Memiliki banyak tenaga pendidik yang cukup kompeten dan cukup menguasai
penggunaan TIK
e. Memiliki banyak jalinan kerjasama dengan MA/SMA/SMK baik yang negeri atau
yang swasta
f. Masyarakat sekitar rmenyebabkan orang tua memilih madrasah dengan
pertimbangan utama kualitas pembelajaran dan lulusannya.
2. Kelemahan
a. Letak madrasah di area padat membuat madrasah tidak memiliki lahan madrasah
yang luas
b. Mayoritas pelajar berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah menyebabkan
madrasah dituntut untuk memberikan layanan pendidikan diatas rata-rata
c. Hampir semua pelajar berencana melanjutkan pendidikannya ke jenjang tinggi
sehingga madrasah harus mempersiapkan program kelanjutan pendidikan sebaik-
baiknya.
3. Peluang
a. Terdapat beberapa lembaga/instansi yang dekat dengan madrasah, membuka
kesempatan kerjasama dalam meningkatkan mutu madrasah
b. Perkembangan IPTEK terbaru memberikan kesempatan untuk mengembangkan
proses belajar dan fasilitas madrasah untuk menciptakan pembelajaran yang aktif,
efektif dan menyenangkan.
c. Infrastruktur TIK yang maju memudahkan madrasah membangun pembelajaran
berbasis digital
4. Ancaman
a. Semakin banyak sekolah di sekitar yang menjadi competitor dalam penerimaan
pelajar baru, terlebih adanya system zonasi pada PPDB Sekolah Negeri yang
berada di daerah sekitar madrasah
b. Pengaruh kondisi lingkungan masyarakat dengan munculnya café-café dengan
fasilitas wifi menjadi tantangan dalam proses pembentukan karakter
c. Penyalahgunaan teknologi dapat menimbulkan dampak negative pada proses
pendidikan dengan mudah beredarnya konten pornografi, SARA dan berita
bohong dikalangan pelajar.
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, MTs Raudlatul Hasaniyah
sebagai madrasah yang diminati masyarakat wilayah sekitar, dengan potensi
wilayah/letak daerah yang memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1. Input pelajar berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan
pendidikan
2. Sarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai
3. Merupakan salah satu madrasah yang asri dan rindang jauh dari kebisingan
jalan raya
4. Letak madrasah sangat strategis karena akses yang mudah
5. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan.
6. Keterlibatan alumni MTs Raudlatul Hasaniyah sangat baik terhadap
pelaksanaan LDKS, dan ekstrakurikuler
Selain kelebihan sebagaimana tersebut di atas, MTs Raudlatul Hasaniyah
juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1. Sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skill yang terbatas (tidak
meiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP)
2. Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera
diantisipasi dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan
upacara pengibaran bendera;
3. Laboratorium IPA yang kurang representatif.
Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga Madrasah dalam
belajar. Hal ini dibuktikan dengan Prestasi yang pernah diperoleh baik itu
Akademik maupun Non-akademik.
Masyarakat disekitar MTs Raudlatul Hasaniyah sebagian besar adalah
buruh, pekerja bangunan, ibu rumah tangga, pegawai pemerintahan,pegawai
swasta dan sebagian juga pedagang.
3. Karakteristik Sosial Budaya Lingkungan Madrasah
MTs Raudlatul Hasaniyah berada pada daerah kota dengan latar belakang sosial
dan budaya yang beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota besar yang individual dan
eksklusifmelebur dengan sikap masyarakat Probolinggo asli yang tercermin dengan
masih tingginya semangat gotong royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun
masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik.
Lokasi MTs Raudlatul Hasaniyah Karakteristik MTs Raudlatul Hasaniyah
bagian depan dan belakang berbatasan dengan beberapa pemukiman penduduk, satu
halaman dengan sekolah Paud, TK Raudlatul Hasaniyah dan juga berbatasan dengan MI
Raudlatul Hasaniyah, dengan memiliki akses jalan keluar dan masuk hanya dari gerbang
utama sehingga memudahkan pemantauan arus keluar dan masuk, letak sekolah sangat
strategis karena akses yang mudah.
Pembelajaran di MTs Raudlatul Hasaniyah yang terintegrasi dengan Profil
Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil Alamin, secara umum bertujuan untuk
membentuk karakter peserta didik yang yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak
mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif,
inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang
tetap berakar pada budaya bangsa.

4. Kemitraan Satuan Pendidikan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan


pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana dan
berkesinambungan.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada perubahan di
segala bidang. Arus informasi yang semakin cepat dan tak terbendung mengakibatkan dunia
semakin mengglobal. Perubahan tersebut terjadi di semua sektor kehidupan, yaitu sektor
perekonomian, politik, sosial, dan budaya yang perlu mendapat respon dari semua elemen
masyarakat. 
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak,
budi pekerti, perilaku, pengetahuan,  kesehatan,  keterampilan dan seni. Pengembangan
aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup,
menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian, peserta didik memiliki
ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan
pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan
penyempurnaan Kurikulum sekolah yang berbasis pada kompetensi peserta didik.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum MTs Raudlatul Hasaniyah JL. KH Abd Hamid Gg Pesantren 35A
Kecamatan. Kedopok Kota Probolinggo dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum
Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri
atas unsur madrasah dan Komite madrasah serta Pengawas Madrasah dibawah koordinasi
dan supervisi dari Kantor Kementerian Agama Kebupaten Probolinggo.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi
di daerah.
1. Prinsip-perinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi
Kementerian Agama Kabupaten berdasarkan Juknis No. 6981 Tahun 2019. Kurikulum
MTs Raudlatul Hasaniyah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan ekstar kurikuler secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non
formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila,
UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan pengembangan kurikulum di MTs Raudlatul Hasaniyah ini berdasarkan Juknis
No. 6981 Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun untuk memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor )
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi,
kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik lingkungan. Masing-masing
daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi
untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan
keragaman dan mendrong partisipasi masyrakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus di tampung secara berimbang dan
saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) Pendidikan perlu
mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di
mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Moderasi Beragama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara
toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum
semua mata pelajaran harus ikut mendukung perilaku kehidupan beragama yang
moderat.
8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu
yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka (Negara Kesatuan Republik Indonesia) NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
11. Kesetaraan Gender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender
12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
13. Pendidikan Anti Korupsi Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter
termasuk mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini mungkin agar anak
menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup termasuk di dalamnya
pendidikan anti korupsi.
14. Pendidikan Anti Narkoba Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat
ini kurikulum harus menjamin terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh
dan tidak mudah terbawa pada perilaku menyimpang termasuk penggunaan
narkoba.

B. Landasan Yuridis
a. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum MTs Raudlatul Hasaniyah didasarkan pada beberapa
regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan
peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Thun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6762);
3. Keputusan Dirrektur Jenderal Pendidikan Islam Nomer 3211 Tahun 2022 Tentang
Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka
pada Madrasah:
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 347 Tahun 2022 Tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah;
5. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 Tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
6. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah AliyahTsanawiyah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsnawiyah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Madrasah Tsanawiyah;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021;

b. Landasan Kurikulum Operasioanal di MTs Raudlatul Hasaniyah


Penyusunan kurikulum operasional MTs Raudlatul Hasaniyah berlandaskan pada
peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, stándar nasional
pendidikan, kurikulum nasional, konsep merdeka belajar, profil pelajar Pancasila, Pelajar
Rahmatan Lil Alamin, kepramukaan, muatan lokal, penilaian hasil belajar oleh pendidik
pada pendidikan dasar dan menengah, evaluasi kurikulum, penumbuhan budi pekerti, dan
rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan pendidikan, penyusunan juga
mempertimbangkan kodisi dan keberadaan sekolah yang tidak terpisahkan dengan
masyarakat sekitar dari perangkat pemerintah terkecil RT, RW, kelurahan dan seterusnya,
implementasinya dalam bentuk peran serta masyarakat dalam pendidikan, kerja sama
sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik agar peserta didik dapat
kerjasama, rukun, tolong menolong dan saling menghormati selain dari itu penyusunan juga
mengacu pada konteks merdeka belajar antara lain menggunakan pendekatan atau model
yang beragam, seperti problem based learning, project based learning, discovery learning,
inquiry, atau lainnya. Proses belajar berbasis active learning, berorientasi pada proses, serta
collaborative learning
Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan pemikiran
analitis dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran,
eksplorasi nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analisis dan evaluasi.

C. Karakteristik Madrasah
Kurikulum Operasional MTs Raudlatul Hasaniyah disusun sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah ini
dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran yang sudah disusun secara
Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional MTs
Raudlatul Hasaniyah ini mengakomodir kebutuhan para pelajar mengembangkan
kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative,
Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking
Skill).
Karakteristik MTs Raudlatul Hasaniyah bagian depan dan belakang berbatasan
dengan beberapa pemukiman penduduk, satu halaman dengan sekolah TK Raudlatul
Hasaniyah dan juga berbatasan dengan MI Raudlatul Hasaniyah, dengan memiliki akses
jalan keluar dan masuk hanya dari gerbang utama sehingga memudahkan pemantauan arus
keluar dan masuk, letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, MTs Raudlatul Hasaniyah
juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) Sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan
olahraga yang sesuai standar SNP);
2) Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera diantisipasi
dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera;
3) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat
warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu
akademik maupun nonakademik.
Kelebihan MTs Raudlatul Hasaniyah antara lain:
a. Kondisi belajar mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya.
b. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan.
c. Keterlibatan alumni MTs Raudlatul Hasaniyah sangat baik terhadap pelaksanaan
LDKS,ekstrakurikuler, motivasi siswa saat upacara, motivasi siswa saat akan
melaksanakan ujian akhir, keamananan lingkungan belajar.
e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti pramuka.

1. Karakteristik Peserta Didik


Jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2022-2023 seluruhnya berjumlah 68
orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik kelas VII ada 1
rombongan belajar. Peserta didik kelas VIII ada 1 rombongan belajar. Peserta didik kelas
IX ada 2 rombongan belajar.
Jumlah peserta didik Tahun 2022/2023
Jumlah
Kelas Jumlah
Laki –laki Perempuan
VII 6 9 15
VIII 10 6 16
IX 16 7 23
Jumlah

Latar belakang pendidikan orang tua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal
peserta didik MTs Raudlatul Hasaniyah sangat beragam, mulai dari peserta didik
perekonomian rendah sampai dengan peserta didik yang perekonomian menengah, hal ini
sangat melatar belakangi karakteristik peserta didik, dengan latar belakang tersebut
secara umum karakteristik peserta didik di MTs Raudlatul Hasaniyah sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti peraturan dan kegiatan sekolah
b. Kemauan belajar tinggi
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan diluar waktu kegiatan belajar
mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik
2. Karakteristik Konteks Sosial Budaya Dan Lingkungan
Karakteristik Konteks Sosial Budaya Dan Lingkungan MTs Raudlatul Hasaniyah
berada pada daerah tengah Kota Probolinggo, dengan latar belakang sosial dan budaya
yang beragam, sikap dan prilaku masyarakat kota besar yang indivual dan ekslusif
akhirnya bisa mengikuti sikap masyarakat yang tercermin dengan masih tingginya
semangat gotong royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta
kehidupan beragama yang baik.
Pembelajaran di MTs Raudlatul Hasaniyah yang terintegrasi dengan Profil
Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil Alamin, secara umum bertujuan untuk
membentuk karakter peserta didik yang yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak
mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif,
inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang
tetap berakar pada budaya bangsa.

2. Karakteristik Guru dan Tendik


MTs Raudlatul Hasaniyah memiliki 18 personil yang terdiri dari
Guru PNS : 1 orang
Guru Tetap Yayasan : 15 orang
Kepala TU : 1 orang
Karyawan TU :- orang
Laboran :- orang
Pustakawan :- orang
N
NAMA STATUS GOL JABATAN MATA PELAJARAN
O
Kepala Kepala
1. M. Izzul Islam, S.Ag SH - -
Madrasah Madrasah
2 Novi Dwi Lestari, S.Si GTY Wak.Kurikulum IPA
3 Didik Hermanto, S.Pd GTY Wak.Kesiswaan Qurdis/BK
4 Mimik Widayati, S.Pd GTY Wak. Sarpras PKN
5 Siti Homimah, S.PdI GTY Guru Fikih, Akidah Akhlak
6 Dra. Lilik Musriati GTY Guru Bhs Indonesia
7 Muhammad Ishak, S.Kom GTY Guru Prakarya / TIK
8 M. Saiful Islam, S.PdI GTY Guru Bhs Arab/SKI
9 Siti Zulaikah, S.Pd PNS Guru IPA
10 Reni Susanti, S.Pd GTY Guru Matematika
11 Ermawati, S.Pd GTY Guru Bhs Inggris
12 Nazillatul M, S.Sos GTY Guru Bhs Arab
13 Intan Zakiyah, S.Pd GTY Guru Matematika
14 Agnis Ruri Ambarwati GTY Guru Penjaskes
15 Ayu Maulidia, S.Pd GTY Guru Bhs Indonesia
16 Ali Wafa, S.PdI GTY Guru IPS
17 Tarawi PTY Kepala TU -

Karakteristik guru adalah guru yang memenuhi kualifikasi program merdeka


belajar ‘Guru Penggerak’. Guru penggerak tidak cukup sekedar guru yang baik dan
memiliki kemampuan mengajar, tetapi juga guru yang punya kemampuan berinovasi dan
perubahan. Dan Guru Penggerak adalah guru yang mendorong tumbuh kembang murid
tidak hanya dikelasnya sendiri tetapi juga kelas lain untuk menumbuhkan kemampuan
siswa secara holistik. Guru penggerak juga guru yang berani keluar dari kurikulum demi
melihat standar enam profil Pancasila
Selain itu, Guru Penggerak akan termotivasi menjadi pelatih atau mentor bagi
guru-guru lain di sekolah maupun diluar sekolah serta teladan dan jadi agen perubahan
dalam ekosistem pendidikan.
Karakteristik yang harus dimiliki Guru :
a. Menggunakan model pembelajaran inovatif
Guru dituntut untuk mampu meningkatkan mutu pembelajaran melalui inovasi
pembelajaran, seperti alat peraga, model pembelajaran inovatif, dan metode atau strategi
mengajar yang efektif.
Guru ideal adalah guru yang mampu memilih model pembelajaran inovatif untuk
menjadikan para siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Melalui penerapan model
pembelajaran yang inovatif ataupun penggunaan alat-alat peraga yang bervariasi, suasana
belajar akan lebih bersifat student-centered.
b.  Memiliki semangat mengajar
Suatu pekerjaan akan terasa indah dan bermakna apabila dikerjakan dengan penuh
semangat. Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar; tidak ada kata
menyerah dalam melakukan sesuatu. Semangat adalah energi positif yang akan terus
mendorong guru tersebut menjadikan para siswanya berhasil.
Semangat yang guru miliki membuat mereka melakukan segala pekerjaan dengan
senang hati meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Guru yang tidak memiliki
semangat mengajar akan merasa pekerjaannya melelahkan dan membosankan.
c. Menjadi teladan
Guru ideal adalah teladan bagi siswanya, seperti dalam ungkapan Jawa: Guru
digugu dan ditiru. Seorang guru harus bisa dipercaya dan menjadi contoh baik bagi
siswanya. Guru adalah cermin bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai karakter yang
baik. Untuk mewujudkan itu memang tidak mudah; perlu banyak pengorbanan, baik dari
segi materi, waktu, tenaga, dan pikiran.
Berdasarkan mengenai karakteristik guru di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik guru adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh seorang guru yang terdiri dari
unsure psikis dan fisik dalam dirinya. Yang dapat digunakan sebagai cara untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan cara yang berbeda sesuai dengan
krakteristik guru yang dimilikinya. Sehingga mudah diterima dan dipahami oleh siswa.
4. Kemitraan Satuan Pendidikan
A. Latarbelakang Kemitraan
Kemitraan satuan pendidikan adalah upaya kerjasama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada azas gotong royong, kesamaan
kedudukan, saling percaya, saling menghormati,dan kesediaan untuk berkorban dalam
membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi.
Orang tua adalah pendidik utama dan terpenting, namun juga yang paling tak
tersiapkan. Pasalnya, mereka harus mencari informasi dan pengetahuan tentang
bagaimana menumbuhkan dan mendukung pendidikan anak-anak mereka dalam kondisi
positif. Selama ini, jika berbicara pendidikan maka fokus pembicaraan hanya kerap jatuh
kepada siswa dan guru. Sementara orangtua seperti diabaikan dalam pendidikan. Padahal,
orang tua memiliki peran sangat besar dalam pendidikan anak. Keberhasilan pendidikan
anak bergantung kepada keterlibatan keluarga.
Banyak penelitian menunjukan bahwa keterlibatan orang tua di sekolah
bermanfaat, antara lain:
(1) bagi peserta didik mendukung prestasi akademik, meningkatkan kehadiran, kesadaran
terhadap kehidupan yang sehat, dan meningkatkan perilaku positif;
(2) bagi orang tua memperbaiki pandangan terhadap sekolah, meningkatkan kepuasan
terhadap guru, dan mempererat hubungan dengan anak; dan
(3) bagi sekolah memperbaiki iklim sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, dan
mengurangi masalah kedisiplinan. Sekolah tidak dapat memberikan semua kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan
bermakna dari orangtua/keluarga dan anggota masyarakat.

B. Tujuan Program Kemitraan


Program kemitraan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dan keselarasan
program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan
dalam membangun ekosistem pendidikan yang kondusif untuk menumbuh kembangkan
karakter dan budaya berprestasi peserta didik.

C. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah


a. Mensosialisasikan program dan kegiatan kemitraan kepada semua orang tua/wali
sehingga mereka dapat memahaminya dan tergugah untuk berpartispasi aktif;
b. Mengidentifikasi orang tua/wali mana yang aktif dan tidak dengan berbagai
alasannya, sehingga dapat mendiskusikan dengan orang tua/wali lain yang aktif
untuk mencari solusinya;
c. Memulai program dan kegiatan kemitraan dan berkomunikasi dengan orang
tua/wali tentang perkembangan peserta didik;
d. Membangun komunikasi agar terjadi keselarasan dalam pola pendidik, pengasuhan,
pengarahan, motivasi antara sekolah dengan keluarga/orang tua/wali; dan
e. Mendiskusikan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi
peserta didik dalam belajar, baik pihak sekolah maupun orang tua/wali.

BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi MTs. Raudlatul Hasaniyah


Kurikulum Operasional Sekolah disusun oleh Satuan Pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan diantaranya adalah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan
dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi
terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan
orang tua terhadap pendidikan, era perdagangan bebas
Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh MTs Raudlatul Hasaniyah,
sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain
merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa
datang.
Adapun visi MTs Raudlatul Hasaniyah adalah : MTs Raudlatul Hasaniyah
mencetak siswa siswi berprestasi sebagai pelopor iman dan takwa serta ilmu pengetahuan
dan teknologi yang Rahmatal Lil Alamin
Indikator Visi :
a. Memiliki keyakinan teguh dan mengamalkan ajaran agama islam ahlussunah wal
jama’ah secara benar dan konsekuen.
b. Mampu berfikir aktif, kreatif, inovatif dan terampil dalam memecahkan masalah.
c. Memiliki keterampilan dan kecakapan non akademis sesuai dengan bakat dan minat
siswa.
d. Mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat untuk melanjutkan atau diterima pada
jenjang yang lebih tinggi.
e. Bisa menjadi teladan bagi teman dan masyarakat.

B. Misi MTs. Raudlatul Hasaniyah


a. Mewujudkan generasi beriman dan bertaqwa, mandiri serta memiliki sikap gotong
royong
b. Membentuk generasi yang cerdas, terampil, kreatif dan berdedikasi
c. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.
d. Menciptakan keselarasan, keseimbangan emosi dan intelektual dalam mewujudkan
situasi terhadap terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
e. Mewujudkan kualitas lulusan bagi peserta didik
C.Tujuan MTs. Raudlatul Hasaniyah
Tujuan yang ingin dicapai MTs Raudlatul Hasaniyah sebagai bentuk untuk mewujudkan
visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia
b. Mendorong peserta didik untuk mampu berkreasi ide yang dikeluarkan dalam
tulisan atau perbuatan yang muncul pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar
kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peseta didik dalam
berkreasi ide/gagasan yang muncul pada nilai budaya lokal.
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan
kegiatan berbasis proyek yang mnegedepankan jiwa kegotong-royongan

2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun )


a. Merencanakan pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah
dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis;
b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter,
berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta
saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsa;
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar
Pancasila dalam kehidupan nyata;
d. Menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan teman untuk menjadi pribadi yang
berdedikasi kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong - royongan.
e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa positif,
kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal
f. Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan perkembangan jaman.
g. Mampu berkreasi ide/ gagasan yang dikeluarkan dalam tindakan atau
karya yang muncul dari budaya lokal dalam kebhinekaan global
h. Memiliki karakter yang sopan, santun dan dan mandiri, kreatif yang mampu
bersaing sesuai perkembangan jaman.
i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan
intelektual, emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh kembang peserta didik
sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masing masing peserta didik yang
mengedepankan nilai gotong royong.
j. Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra bersama dalam menjalankan
penyelenggaraan pendidikan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai