JP0203 - 04 Halte
JP0203 - 04 Halte
Generasi Z
boomers. Sebagai seorang membelit menjadi struktur Saya menyepakati produktif tanpa henti. Dia
pengajar, setiap hari saya yang membentuk seluruh kesimpulan yang mengkritik tekanan sosial
bercengkerama dengan lapisan kehidupan disampaikan Kardaras pada individu untuk selalu
para mahasiswa yang bermasyarakat kita. Lensa bahwa tantangan berkompetisi, menjadi
sebagian besar adalah dan wawasan dunia mengupayakan kehidupan sukses, dan sempurna di
kelompok generasi Z. generasi Z tidak dapat yang seimbang pada era hadapan sosial
Utas di platform X sempat Berdasar pengalaman itu, dipisahkan dari teknologi digital ini bukan hanya mengakibatkan individu
saya memiliki perspektif digital, mereka hidup urusan para generasi Z, kehilangan kebebasan dan
memancing perdebatan. yang berbeda tentang dalam aturan serbacepat, melainkan juga tanggung kesejahteraan mentalnya.
Isian dari rangkaian utas itu generasi Z. Saya instan, dan keberlimpahan jawab masyarakat secara Kesehatan mental adalah
membahas mengapa generasi memandang mereka informasi sebagai realitas luas. Cara kita mengatasi percakapan yang harus
sebagai generasi yang sehari-hari. Kedekatan dan persoalan ini pun selalu digaungkan dan apa
Z acap kali dianggap sebagai Oleh SARAS DEWI memiliki tantangan- kefasihan generasi Z semestinya bertumpu pada yang tengah disampaikan
generasi yang manja, kurang tantangan yang kompleks, menggunakan teknologi sikap saling peduli, para generasi muda,
B
tetapi juga memiliki digital tidak selalu berarti keinginan untuk menurut saya, bukan
memiliki etos bekerja yang baik, UKAN saja utas kecerdikan dan kepekaan mereka sepenuhnya dapat mendengarkan dan persoalan yang kecil. Mereka
dan selalu menyinggung itu yang dalam mengatasi tantangan mengendalikan dampak menyediakan waktu bagi tengah mengomunikasikan
soal kesehatan mental. membuat geger itu. Saya mencoba psikologis disebabkan orang lain. bahwa ada sesuatu yang
dan memahami generasi Z dan informasi bertubi-tubi dan Dalam diskusi yang salah dengan cara dan relasi
dipojokkannya tidak saja dalam konteks tanpa henti tersebut. ditayangkan saluran berita hidup yang terkurung dalam
generasi Z, melainkan juga keumuman penanda Seorang psikolog dan internasional, tiga sistem kapitalistik –yang
bermacam-macam angkatan kelahiran mereka, penulis bernama Nicholas perempuan muda bernama diperburuk dengan
unggahan video blogging tetapi saya berbicara Kardaras dalam karyanya Gabrielle Judge, Daniella pemanfaatan medium
dan siniar yang turut dengan mereka, satu per yang berjudul Digital Roberts, dan Kwolanne Felix teknologi digital, yang
membahas persoalan itu. satu, sebagai individu yang Madness (2022) menyampaikan gagasan melenyapkan relasi nyata
Tudingan lainnya yang memiliki keunikannya menguraikan berbagai mereka mengapa generasi Z antarmanusia, dan juga
turut dibahas adalah terkait masing-masing. analisis dan juga kritik menolak hustle culture atau terhadap lingkungan
bagaimana generasi Z Sebagian individu dari terhadap masyarakat yang budaya gila kerja. Mereka hidupnya. Mengapa
dianggap sebagai generasi generasi Z itu bercerita mengalami ketergantungan menyatakan tidak menghadirkan emosi dan
yang keranjingan media kepada saya tentang pada gawai. Dia menyangkal pekerjaan itu menunjukkan emosi yang
sosial dan terlampau bermacam-macam berargumen bahwa penting, tetapi mereka mendalam terhadap hal-hal
mudah hidupnya jika permasalahan yang mereka terpapar layar gawai dan menolak pendewaan pada ini dianggap lemah?
dibandingkan dengan khawatirkan. Mereka informasi yang berlebih kerja yang menjadikan Sewajarnya seseorang kalut,
generasi-generasi menuturkan kerisauan dapat mengakibatkan kesibukan bekerja sebagai sedih, lalu menangis ketika
sebelumnya. Menurut saya, tentang citra diri dan problem mental. Demikian satu-satunya makna dalam menghadapi persoalan
hal itu suatu generalisasi pengaruh media sosial, pula dalam publikasinya hidup. Alih-alih, mereka eksistensial itu. Dalam studi
yang terlampau masa depan gelanggang yang berjudul Generation Z: mencari format lainnya, filsafat eksistensialisme,
mencitrakan generasi Z pekerjaan yang semakin Online and at Risk? (2016), work-life balance atau emosi adalah bagian yang
secara negatif, padahal sengit, hingga persoalan dia membahas tentang menjaga keseimbangan menjadikan kita manusia,
memahami generasi muda sosial seperti krisis Facebook depression, yakni kehidupan personal dan meluapkan emosi dan
sesungguhnya tidak pernah kemanusiaan di Palestina, fenomena saat seseorang kerja menurut mereka menunjukkan kerapuhan
terlepas dari pengondisian dampak pandemi terhadap memiliki banyak teman di adalah kunci kehidupan adalah cara untuk
sosial yang memengaruhi ekonomi global, juga media sosial, tetapi semakin yang bahagia. Byung Chul membuka diri dan
dan membentuk mereka. kehancuran lingkungan merasa hampa dan Han dalam karyanya The terhubung dengan
Generasi Z atau singkatnya hidup yang tengah terjadi. kesepian. Dia menyoroti Burnout Society (2010) sesama. (*)
lebih populer dengan gen Z Generasi Z yang juga berubahnya pola mengingatkan ancaman
adalah generasi yang lahir disebut sebagai digital pertemanan nyata menjadi penyakit sosial kelelahan,
pada 1997–2012. Generasi native atau penduduk asli pertemanan daring yang depresi, dan kesepian saat
itu sering juga disebut digital memang terlahir tidak memenuhi kebutuhan orang terlampau dipaksa SARAS DEWI
sebagai generasi zoomers, saat teknologi digital telah interaksi riil antarindividu. untuk terus bekerja dan Dosen Filsafat Universitas Indonesia
jika dikomparasikan dengan
generasi pendahulunya,
khususnya generasi baby JAWA POS menerima esai seni dan budaya dengan panjang naskah 700 kata. Untuk pengiriman esai seni dan budaya, penulis harap menyertakan
ILUSTRASI: NINA/JAWA POS
biodata singkat, foto diri terbaru, foto KTP, dan NPWP. Esai dikirim ke halte@jawapos.co.id