Anda di halaman 1dari 1

Halte SABTU 2 MARET TAHUN 2024 HALAMAN 4

P Oscar sesudah Gaza


ADA tahun itu, Rambo hingga Marvel
banyak film Cinematic Universe.
produksi Dalam konteks demikian,
Hollywood walau film-film drama
sendiri yang keluaran Eropa dan AS
jauh melampaui Titanic Sebetulnya saya sudah tak percaya pada lembaga American Academy Award/Oscar sejak lama. belakangan telah mencoba
dalam hal capaian Tepatnya, sejak 1998, ketika Titanic yang gombal dan sekadar mahal dari segi produksi meraup lebih dewasa, tetap saja
sinematik mereka. ada jarak dengan realitas
Memang, beberapa Piala Oscar terbanyak. Sebelas piala mencakup untuk ’’film terbaik” dan ’’sutradara terbaik”. yang dijalani masyarakat
analisis menyebut bahwa di wilayah ’’global south”
Oscar semata menghargai film di dunia), tapi setiap menit lewat gawai (dulu disebut secara nyaris
Titanic dari segi diperlakukan sebagai kita dari Gaza dan West peyoratif sebagai ’’dunia
penyutradaraan yang ajang internasional dan Bank, juga dari Kongo, ketiga”). Setelah Gaza,
rumit dan memiliki tingkat standar bagi film dunia. Sudan, dan kadang Papua. setelah 7 Oktober 2023 dan
kesulitan teknis yang Film-film dunia, yang Imaji-imaji kematian, 75 tahun sebelumnya
tinggi. Tapi, itu tak bisa sering kali jauh lebih kuat kehancuran, kehilangan (Nakba pertama, 1948),
menepis bahwa Titanic daripada film-film terkuat tak terperi. Ada sebuah saya semakin merasa
adalah sebuah melodrama Hollywood, hanya diberi Oleh HIKMAT DARMAWAN bagian dalam Hugo imaji-imaji yang
Hollywood yang tempat di kategori ’’foreign (Martin Scorsese, 2011) ditawarkan Hollywood
memandang cinta secara language movies” dan menaungi seluruh dunia. yang mungkin relevan. tidak relevan dengan duka
tipikal dan agak dibatasi hanya lima Menjelang Oscar 2024, Film itu bercerita tentang gembira keseharian saya.
kekanakan. nomine dari tahun ke sesuatu di luar Oscar, di George Melies, salah satu Bahkan, menjadi ranah
Itulah kali pertama saya tahun. Itu pun hasil luar dunia perfilman, pelopor utama film cerita eskapisme pun tak lagi
menyadari bahwa ada kiriman resmi negara. Jadi sedang terjadi dan akan dalam sejarah sinema memuaskan amat.
politik selera dan problematik, misalnya, memengaruhi relevansi dunia, yang patah hati Ajang Oscar 2024 masih
pertimbangan ekonomi di untuk film Iran yang sering Oscar dalam perfilman karena film-filmnya tak menawarkan jajaran film
balik ajang kusala yang kali menghasilkan film- dunia. Genosida di Gaza, lagi diterima. Perang kuat dan menarik.
menampilkan diri sebagai film terbaik mereka di luar Palestina, oleh Israel Dunia I melanda Eropa, Misalnya, Perfect Days
pemberi standar estetika restu pemerintah. dengan dukungan penuh dan film-film Melies yang (saya anggap masuk top 3
dunia. Apalagi, saat itu Kotak ’’foreign language dari Amerika Serikat dan bersemangat mencipta film terbaik 2023 pilihan
saya mulai terpapar movies” semakin tak proxy mereka masih terjadi ’’magic” atau keajaiban saya), Past Lives, Anatomy
’’sinema dunia” di Jakarta. masuk akal ketika orang hingga saat esai ini eskapisme bagi penonton, of a Fall, El Conde, Poor
Hollywood jadi terasa menyadari bahwa di dituliskan. Sebagian aktor ditinggalkan. Dunia Things, Killers of the Flower
membosankan. Oscar jadi sebagian besar negara Hollywood mendukung kenyataan hadir jauh lebih Moon, dan Oppenheimer.
terasa terlalu sempit, dunia, justru film-film ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS Palestina atau setidaknya keras daripada dunia Tak ada Monster, About
untuk menampung minat Amerika yang mayoritas menyerukan gencatan eskapisme yang Dry Grasses (saya anggap
terhadap sinema dunia. berbahasa Inggris-lah yang terbaik, editing terbaik, mengemban senjata dan penghentian ditawarkan Melies. film terbaik 2023), Tiger
Seperti pada banyak hal dianggap sebagai ’’film film berbahasa asing ’’Hollywoodisme”. genosida Gaza. Misalnya, Hollywoodisme masihlah Stripes, Animalia, atau
dalam kebudayaan dan berbahasa asing”. Artinya, terbaik, dan desain Tapi, sistem penilaian Mark Ruffallo yang banyak bertumpu pada eskapisme Perempuan dari Pulau
politik AS, Oscar adalah ada semacam waham produksi terbaik. Oscar, mekanisme dipujikan dalam Poor demikian. Eskapisme yang Rote, tentu saja. Saran saya,
simbol dari sebuah nilai dalam perfilman Amerika Saya pikir, setelah seleksinya, dan bahkan Things (Yorgos berakar pada nilai dan nikmati saja film-film itu
yang lahir dan ditujukan bahwa merekalah pusat kemenangan Parasite, penilaian estetis para voter Lanthimos). Film itu karenanya, konstruksi tanpa konteks Oscar.
untuk Amerika sendiri, dunia. Kotak sempit itu ajang Oscar jadi menarik Oscar pada akhirnya dianggap calon kuat kebahagiaan ala impian Lebih-lebih setelah Gaza,
tapi dipresentasikan akhirnya didobrak oleh lagi. Pada 2021, nomine mengandung unsur politik penerima Oscar sebagai Amerika. Institusi mata kita semakin valid
sebagai sebuah nilai dan kemenangan besar Oscar mencerminkan selera dan perwujudan film terbaik. Tapi, apakah pembentuk selera untuk menghakimi,
standar global. Oscar Parasite (Bon Joong-Ho) semangat independen dan dari sebuah ideologi mereka mampu semacam Oscar/Academy menyanggah, atau
adalah ajang khusus untuk pada ajang Oscar 2020. alternatif dengan tertentu. Ideologi yang menggunakan ajang Award menjadi aparatus mengabaikan,
industri film AS (sistem Parasite, film yang dominannya kembali berpusat pada sudut Oscar untuk membuat ideologi Imperium AS Hollywood(-isme). (*)
penilaian balot yang hanya diproduksi Korea Selatan film-film kecil (dalam arti, pandang Amerika sebagai pernyataan tegas bahkan sejak awal abad
diikuti para pekerja dunia dan berbahasa Korea, bukan berbujet di atas sebuah pusat, sebuah terhadap Israel? ke-20. Lebih-lebih lagi
film AS, bukan melalui mendapat Oscar untuk USD 100 juta dan bukan imperium yang selalu Oscar kini dihajatkan di selama Perang Dingin
penjurian seperti Cannes film terbaik, sutradara naratif fantastis) dan bertingkah seakan sebuah tengah imaji-imaji hingga era 9/11, sejak era HIKMAT DARMAWAN
atau berbagai ajang kusala terbaik, skenario asli tampak tidak tipikal kubah pemaknaan yang audiovisual melimpah John Wayne hingga Penikmat film

Generasi Z
boomers. Sebagai seorang membelit menjadi struktur Saya menyepakati produktif tanpa henti. Dia
pengajar, setiap hari saya yang membentuk seluruh kesimpulan yang mengkritik tekanan sosial
bercengkerama dengan lapisan kehidupan disampaikan Kardaras pada individu untuk selalu
para mahasiswa yang bermasyarakat kita. Lensa bahwa tantangan berkompetisi, menjadi
sebagian besar adalah dan wawasan dunia mengupayakan kehidupan sukses, dan sempurna di
kelompok generasi Z. generasi Z tidak dapat yang seimbang pada era hadapan sosial
Utas di platform X sempat Berdasar pengalaman itu, dipisahkan dari teknologi digital ini bukan hanya mengakibatkan individu
saya memiliki perspektif digital, mereka hidup urusan para generasi Z, kehilangan kebebasan dan
memancing perdebatan. yang berbeda tentang dalam aturan serbacepat, melainkan juga tanggung kesejahteraan mentalnya.
Isian dari rangkaian utas itu generasi Z. Saya instan, dan keberlimpahan jawab masyarakat secara Kesehatan mental adalah
membahas mengapa generasi memandang mereka informasi sebagai realitas luas. Cara kita mengatasi percakapan yang harus
sebagai generasi yang sehari-hari. Kedekatan dan persoalan ini pun selalu digaungkan dan apa
Z acap kali dianggap sebagai Oleh SARAS DEWI memiliki tantangan- kefasihan generasi Z semestinya bertumpu pada yang tengah disampaikan
generasi yang manja, kurang tantangan yang kompleks, menggunakan teknologi sikap saling peduli, para generasi muda,

B
tetapi juga memiliki digital tidak selalu berarti keinginan untuk menurut saya, bukan
memiliki etos bekerja yang baik, UKAN saja utas kecerdikan dan kepekaan mereka sepenuhnya dapat mendengarkan dan persoalan yang kecil. Mereka
dan selalu menyinggung itu yang dalam mengatasi tantangan mengendalikan dampak menyediakan waktu bagi tengah mengomunikasikan
soal kesehatan mental. membuat geger itu. Saya mencoba psikologis disebabkan orang lain. bahwa ada sesuatu yang
dan memahami generasi Z dan informasi bertubi-tubi dan Dalam diskusi yang salah dengan cara dan relasi
dipojokkannya tidak saja dalam konteks tanpa henti tersebut. ditayangkan saluran berita hidup yang terkurung dalam
generasi Z, melainkan juga keumuman penanda Seorang psikolog dan internasional, tiga sistem kapitalistik –yang
bermacam-macam angkatan kelahiran mereka, penulis bernama Nicholas perempuan muda bernama diperburuk dengan
unggahan video blogging tetapi saya berbicara Kardaras dalam karyanya Gabrielle Judge, Daniella pemanfaatan medium
dan siniar yang turut dengan mereka, satu per yang berjudul Digital Roberts, dan Kwolanne Felix teknologi digital, yang
membahas persoalan itu. satu, sebagai individu yang Madness (2022) menyampaikan gagasan melenyapkan relasi nyata
Tudingan lainnya yang memiliki keunikannya menguraikan berbagai mereka mengapa generasi Z antarmanusia, dan juga
turut dibahas adalah terkait masing-masing. analisis dan juga kritik menolak hustle culture atau terhadap lingkungan
bagaimana generasi Z Sebagian individu dari terhadap masyarakat yang budaya gila kerja. Mereka hidupnya. Mengapa
dianggap sebagai generasi generasi Z itu bercerita mengalami ketergantungan menyatakan tidak menghadirkan emosi dan
yang keranjingan media kepada saya tentang pada gawai. Dia menyangkal pekerjaan itu menunjukkan emosi yang
sosial dan terlampau bermacam-macam berargumen bahwa penting, tetapi mereka mendalam terhadap hal-hal
mudah hidupnya jika permasalahan yang mereka terpapar layar gawai dan menolak pendewaan pada ini dianggap lemah?
dibandingkan dengan khawatirkan. Mereka informasi yang berlebih kerja yang menjadikan Sewajarnya seseorang kalut,
generasi-generasi menuturkan kerisauan dapat mengakibatkan kesibukan bekerja sebagai sedih, lalu menangis ketika
sebelumnya. Menurut saya, tentang citra diri dan problem mental. Demikian satu-satunya makna dalam menghadapi persoalan
hal itu suatu generalisasi pengaruh media sosial, pula dalam publikasinya hidup. Alih-alih, mereka eksistensial itu. Dalam studi
yang terlampau masa depan gelanggang yang berjudul Generation Z: mencari format lainnya, filsafat eksistensialisme,
mencitrakan generasi Z pekerjaan yang semakin Online and at Risk? (2016), work-life balance atau emosi adalah bagian yang
secara negatif, padahal sengit, hingga persoalan dia membahas tentang menjaga keseimbangan menjadikan kita manusia,
memahami generasi muda sosial seperti krisis Facebook depression, yakni kehidupan personal dan meluapkan emosi dan
sesungguhnya tidak pernah kemanusiaan di Palestina, fenomena saat seseorang kerja menurut mereka menunjukkan kerapuhan
terlepas dari pengondisian dampak pandemi terhadap memiliki banyak teman di adalah kunci kehidupan adalah cara untuk
sosial yang memengaruhi ekonomi global, juga media sosial, tetapi semakin yang bahagia. Byung Chul membuka diri dan
dan membentuk mereka. kehancuran lingkungan merasa hampa dan Han dalam karyanya The terhubung dengan
Generasi Z atau singkatnya hidup yang tengah terjadi. kesepian. Dia menyoroti Burnout Society (2010) sesama. (*)
lebih populer dengan gen Z Generasi Z yang juga berubahnya pola mengingatkan ancaman
adalah generasi yang lahir disebut sebagai digital pertemanan nyata menjadi penyakit sosial kelelahan,
pada 1997–2012. Generasi native atau penduduk asli pertemanan daring yang depresi, dan kesepian saat
itu sering juga disebut digital memang terlahir tidak memenuhi kebutuhan orang terlampau dipaksa SARAS DEWI
sebagai generasi zoomers, saat teknologi digital telah interaksi riil antarindividu. untuk terus bekerja dan Dosen Filsafat Universitas Indonesia
jika dikomparasikan dengan
generasi pendahulunya,
khususnya generasi baby JAWA POS menerima esai seni dan budaya dengan panjang naskah 700 kata. Untuk pengiriman esai seni dan budaya, penulis harap menyertakan
ILUSTRASI: NINA/JAWA POS
biodata singkat, foto diri terbaru, foto KTP, dan NPWP. Esai dikirim ke halte@jawapos.co.id

Anda mungkin juga menyukai