Anda di halaman 1dari 3

Nama : David Jacob Ferdinanduz

NIM : 202130340
Metodologi Penelitian A

Fenomena : Pengaruh disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja guru


Latar belakang penelitian ini dibuat untuk mengetahui kedisiplinan kinerja guru yang sangat
berpengaruh terhadap mutu, efektifitas guru, dan jalannya proses pendidikan dan juga
prestasi siswa/siswi disekolah. Guru adalah sosok bagi setiap orang yang seringkali dianggap
remeh tetapi merupakan profesi yang mulia karena dominan dalam menentukan kulitas
peserta didiknya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen pasal 1 disebutkan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Menurut Rahmawati (2013 :16) kinerja adalah tingkat keberhasilan
seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya serta
kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan, sedangkan menurut
Mangkunegara (2001 :67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksnakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab
yang diberikan kepadanya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang
dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja seseorang dapat ditingkatkan
bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru menurut Rahmawati (2013 :19) adalah (1) kepribadian dan dedikasi, (2)
pengembangan profesi, (3) kemampuan mengajar, (4) antar hubungan dan komunikasi, (5)
hubungan dengan masyarakat, (6) kedisiplinan, (7) kesejahteraan, dan (8) iklim kerja.
Kedisiplinan sangat perlu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar,
pendidik dan pembimbing siswa. Disiplin akan mampu membangun kinerja yang profesional
karena dengan pemahaman disiplin yang baik guru mencermati aturan-aturan dan langkah
strategis dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Kemampuan guru dalam
memahami aturan dan melakanakan proses kegiatan belajar mengajar. Kemampuan guru
dalam memahami aturan dan melaksanakan aturan yang tepat, baik dalam hubungan
personalia lain di sekolah maupun dalam proses belajar mengajar dikelas sangat membantu
upaya membelajarkan peserta didik kearah yang baik.

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja. Hasibuan(2011:193)
mengemukakan kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan sseseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma.sosial yang berlaku. Sementara Aritonang (20005)
mengemukakan disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun,
secara terus menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian disiplin merupakan sikap untuk mematuhi dan mentaati semua peraturan
organisasi dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Disiplin
berkaitan dengan adanya aturan atau tata tertib, sehingga guru yang disiplin dapat diartikan
sebagai guru yang mentaati semua peraturan-peraturan yang telah ditetapkan organisasi dan
norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencermikan besarnya rasa tanggungjawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja ,mencakup
beberapa aspek mulai dari kehadiran tepat waktu, ketaatan terhadap tugas-tugas yang
diberikan, hingga etos kerja yang tinggi. Dengan hasil penelitian yang didapat dari disiplin
kerja, motivasi kerja, dan supervisi kepala sekolah terhadap guru-guru sebesar 65,4%.
Terdapat pengaruh parsial disiplin kerja yang didapat sebesar 17,56%, motivasi kerja yang
didapat sebesar 27,77%, dan supervise kepala sekolah yang didapat sebesar 15,21% terhadap
kinerja guru. Dengan adanya dorongan disiplin kerja, motivasi kerja, dan supervisi kepala
sekolah dapat membantu setiap guru untuk lebih disiplin dalam bekerja, lebih professional,
dan meningkatkan kinerja guru di sekolah.

 Teori Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat, motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi bisa diinrerpretasikan dalam
tingkah lakunya berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu
tingkah laku tertentu. Motif dibedakan menjadi tiga macam yaitu, motif biogenetis, motif
sosiogenetis, dan motif teologis.
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahuku kita menelaah
pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan
demikian, motifasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan. Oleh
karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

 Teori Kinerja

Menurut Colquit, Lepine, dan Wesson (2015:33) kinerja tugas adalah “task
Performance includes employee behaviors That are directly involved in the Transformation of
organizational resources Into the goods or services that the Organization produces.” Kinerja
tugas Meliputi perilaku karyawan yang secara Langsung terlibat dalam pembentukan Sumber
daya organisasi ke dalam barang Atau jasa yang dihasilkan organisasi.Kinerja tugas menurut
Schermerhorn, Hunt, Osborn, dan Uhl-Bien (2011:14), “task performance is the quantity and
Quality of work produced or the services Provided by an individual, team, or work Unit, or
organization as a whole.” Kinerja Tugas adalah kuantitas dan kualitas dari Pekerjaan yang
dihasilkan atau memberikan Pelayanan dari seorang individu, tim, unit Kerja, atau organisasi
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai