Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YUDA DITA NURGRAHA

NIM : 044052671

Kasus Nenek Minah

Nenek Minah (55) tak pernah menyangka perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di
perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA) akan menjadikannya sebagai pesakitan
di ruang pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara
dengan masa percobaan 3 bulan. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang
memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan,
Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan
Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao. Ketika sedang asik
memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari
sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah
garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan
digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao. Dan tak lama berselang, lewat seorang
mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah
kakao itu. Dengan polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi
bahwa tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Sadar perbuatannya
salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan berjanji tidak akan melakukannya
lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun dia serahkan kepada mandor tersebut. Minah
berpikir semua beres dan dia kembali bekerja. Namun dugaanya meleset. Peristiwa kecil
itu ternyata berbuntut panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan
pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk
sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto. Dan hari
ini, Kamis (19/11/2009), majelis hakim yang dipimpin Muslih Bambang Luqmono SH
memvonisnya 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan. Minah dinilai
terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian.
Selama persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah terlihat tegar.
Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri sidang itu untuk
memberikan dukungan moril. Hakim Menangis Pantauan detikcom, suasana persidangan
Minah berlangsung penuh keharuan. Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin
sebagai terdakwa, majelis hakim juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum. Bahkan
ketua majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat menangis saat membacakan
vonis. "Kasus ini kecil, namun sudah melukai banyak orang," ujar Muslih. Vonis hakim 1
bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan disambut gembira keluarga,
tetangga dan para aktivis LSM yang mengikuti sidang tersebut. Mereka segera menyalami
Minah karena wanita tua itu tidak harus merasakan dinginnya sel tahanan.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-1244955/mencuri-3-buah-kakao-nenek-minah-
dihukum-1- bulan-15-hari Soal :

1. Mengacu pada kasus nenek Minah diatas, semakin menguatkan stigma di masyarakat
bahwa hukum selalu tumpul ke atas namun tajam ke bawah, berikan pendapat saudara
dikaitkan dengan fungsi hukum “law as a tool of social engineering!
Jawab :
Law as a tool of social engineering merupakan konsep hukum yang harus dipandang
sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhan sosial secara umum, dan tugas ilmu hukum bertujuan untuk
mengembangkan suatu kerangka yang dapat memenuhi kebutuhan sosial secara
maksimal, pemenuhan kebutuhan sosial dalam suatu masyarakat tidak juga lepas dari
peran hukum dalam mengarahkan secara futuristic masyarakat di masa mendatang.
Melihat perihal permasalah diatas kondisi hukum di Indonesia saat ini sangat sering
mengalami permasalahan, yaitu hukum – hukum tertentu yang telah dibentuk dan
diterapkan ternyata tidak lah efektif. Permasalahan ini dapat terjadi apabila seluruh
lapisan masyarakat memiliki pengetahuan yang sangat amat terbatas tentang sifat –
sifat hukum sehingga hukum yang telah dibentuk atau dipergunakan untuk mencari
kepuasaan pribadi dan menindas rakyat – rakyat kecil. Tak jarang juga terjadi jual –
beli hukum yang dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab
contoh nya orang – orang yang memiliki jabatan – jabatan tertentu, kekayaan dan
kekuasaannya seperti peradilan diskriminatif atau rekayasa proses – hasil peradilan.
Isitlah tumpul e katas tajam ke bawah adalah gambaran yang tepat mengenai kondisi
hukum di Indonesia ini.
2. Ada adagium yang dipopulerkan oleh seorang filsuf bernama Cicero “Ubi societas ibi
ius”(dimana ada masyarakat disitu ada hukum). Coba berikan pendapat saudara
maksud dari adagium tersebut dan kaitkan dengan kasus di atas!
Jawab :
Apabila disuatu negara terbentuknya Masyarakat maka harus disertakan dengan
terbentuknya Hukum karena apabila tidak terdapat Hukum dalam Masyarakat tersebut
maka akan terjadi kekacaun di dalam kehiduapan Masyarakat
Adagium ini mengungkapkan konsep filosofi cicero yang menyatakan bahwa hukum
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, proses terbentuknya hukum berawal dari
kebiasaan yang secara terus menerus dilakukan oleh masyaratak sehingga kebiasaan
itu membentuk suatu aturan yang harus ditaati, dari sini lah hukum lahir beserta
sanksinya, sanksi yang diterapkan kepada masyarakat yaitu sanski sosial, sanski sosial
dianggap sangat amat efektif untuk membuat orang jera terhadap perlakuan nya yang
sudah melanggar hukum.
Hukum yang dibentuk dalam masyarakat bersifat luwes, luwes berarti hukum yang
ada didalam masyarakat dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dialami
masyarakat. Contoh nya kita meliha kasus nenek minah hukuman yang pantas
diberlakuakan terhadap nenek minah yaitu sanski sosial karena perbuatan yang
melanggar hukum tidak lah berat maka nenek minah ini diberikan sanksi sosial yaitu
dengan cara menasehati nya, disisilain nenek minah pun sudah mengakui
perbuatannya dan meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi nya lagi. Maka
dari sinilah letak keluwesan hukum menjadi dasar lahirnya keadilan dalam
masyarakat.
3. Dalam konsep The Rule of Law pada negara hukum, tiga nilai dasar tujuan hukum
yakni keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherkeit), melihat kasus di atas dari kacamata nenek Minah apakah ketiga
tujuan hukum tersebut sudah terpenuhi apa tidak? Berikan pendapat saudara!
Jawab :
Sudah karena pada prinsipnya Rule Of The Law merupakan asas yang harus
terkandung pada Rechtstaat atau Negara hukum. Pada pasal 1 Ayat 3 UUD NKRI
1945 dikatakan jelas Negara Indonesia adalah Negara Hukum
a. Keadilan (gerechtigheit) Hukum adalah alat untuk menegakkan keadilan dan
menciptakan kesejahteraan sosial, tanpa keadilan hukum akan terperosok menjadi alat
pembenar kesewenang – wenangan mayoritas atau pihak penguasa terhadap
minortias. Hal inilah yang terjadi dalam kasus nenek Minah. Tidak ada keadilan yang
dirasakan oleh masyarakat, khususnya oleh kaum minortias dikarenakan kerugian 3
buah kakao yang dipetik tanpa denga nada niat untuk membunyikan atau menjualnya,
dengan hukuman 1 bulan 15 hari yang didapatkan oleh nenek Minah sangat tidak
seimbang dan tidak adil.
Seharusnya hakim memberikan jalan lain seperti mediasi antara nenek Minah dengan
perusahaan perkebunan dimana dia bekerja. Dari praktik hukum tersebut seakan
memberi gambaran bahwa Indonesia hukum belum begitu memberikan ruang
terhadap penilaian moral dalam memberikan keputusan hukum.
Penjelasan :
isi uu tersebut tidak ada keadilan sama sekali bagi masyarakat dan buruh, haying
menguntukan pihak investor.

b. Kemanfaatan (rechtssicherkeit) pada dasarnya tujuan hukum itu ialah


menciptakan kemanfaatan atau kebahagian masyarakat, hukum semata – mata
dibentuk untuk memberikan kemanfaatan atau kebahagian yang sebesar – besarnya
bagi lapisan masyarakat. Akan tetapi meliha kasus nenek Minah kemanfaatan yang
didapat oleh kedua belah pihak sangat tidak sebanding malah lebih banyak
kemudharatannya, karena dengan divonis bersalah secara resmi terhadap nenek Minah
mengundang keberatan di kalangan masyarakat, sehigga menimbulkan keresahan
public terhadap praktik hukum di Indonesia yang dapat menyebabkan menurunya
kepercayaan public terhadap Pemerintah dan tidak tercapainya tujuan dari hukum
untuk menciptakan kemanfaatan atau kebahagian untuk Masyarakat.
Penjelasan :
Tidak ada sama sekali manfaat, karena itu hanya untuk mengsengsarakan masyarakat
menenga kebawah terutam buruh.
c. Kepastian Hukum (rechtssicherkeit) adalah ketika suatu peraturan dibuat dan
diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis, jelas dalam artian
tidak menimbulkan keraguan – keraguan dan logis dalam artian ia menjadi suatu
sistem norma dengan norma lain sehingga tidak berbeturan atau menimbulkan konflik
norma, menyangkut dengan kasus nenek Minah yang diputuskan hukuman bahwa
nenek Minah dijatuhi hukuman selama 1 bulan 15 hari justru menyebabkan konflik
norma yang ada dalam masyarakat dan menimbulkan keraguan masyarakat terhadap
penegak hukum dan kepastian hukum di Negara Indonesia.
Penjelasan :
Tidak ada kepastian Hukum, karena siding pengesahan nya juga tertutup dilakukan
secara diam – diam, tidak terbuka kepada public.

Anda mungkin juga menyukai