2.RKT Rko
2.RKT Rko
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 1 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Perencanaan Kegiatan Kepenghuluan dengan Menyusun
Rencana Program Kerja Tahunan kepenghuluan dalam tim sebagai anggota dan diharapkan
dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 19 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Perencanaan Kegiatan Kepenghuluan dengan Menyusun
Rencana Kerja Operasional/ Individual kegiatan kepenghuluan dan diharapkan dapat
berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 36 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Pemeriksaan Permohonan Nikah Rujuk dengan Melakukan
kegiatan pemeriksaan/ analisis berkas permohonan kehendak nikah atau rujuk dan
diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 20 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Pemeriksaan Permohonan Nikah Rujuk dengan Melakukan
kegiatan penolakan kehendak nikah atau rujuk dan diharapkan dapat berjalan sesuai
rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Pemeriksaan Permohonan Nikah Rujuk dengan Melakukan
kegiatan analisis tanggapan/ pengaduan masyarakat terhadap pengumuman/ kasus nikah
atau rujuk dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 36 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Calon Pengantin dengan Melakukan kegiatan
konseling/ penasehatan terhadap calon pengantin dan diharapkan dapat berjalan sesuai
rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Calon Pengantin dengan Melakukan kegiatan
pembinaan terhadap calon pengantin dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 36 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Pelayanan Nikah atau Rujuk dengan Melakukan kegiatan
pelayanan akad nikah atau rujuk terhadap WNI/ Campuran/ WNA dan diharapkan dapat
berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 36 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Pelayanan Nikah atau Rujuk dengan Melakukan kegiatan
khutbah/ nasehat nikah atau rujuk dengan bahasa Indonesia dan diharapkan dapat berjalan
sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
pelayanan konsultasi Kepenghuluan dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
analisis pelayanan konsultasi Kepenghuluan dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
1
TERMS OF REFERENCE (TOR)
RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) KEGIATAN KEPENGHULUAN
UNSUR : PELAYANAN DAN BIMBINGAN NIKAH RUJUK
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
pemantauan hasil pelayanan konsultasi Kepenghuluan dan diharapkan dapat berjalan sesuai
rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 13 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Penunjang Tugas Penghulu yang secara spesifik diarahkan
pada kegiatan Keanggotaan dalam Organisasi Profesi dengan Menjadi anggota organisasi
profesi penghulu sebagai pengurus aktif dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 3 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Penunjang Tugas Penghulu yang secara spesifik diarahkan
pada kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan Menjadi pengurus dalam organisasi
keagamaan dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 1 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 6 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
pelayanan konsultasi Nikah/ Rujuk dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
analisis pelayanan konsultasi Nikah/ Rujuk dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 2 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan Pelayanan dan Bimbingan Nikah Rujuk yang secara
spesifik diarahkan pada kegiatan Bimbingan Perkawinan dengan Melakukan kegiatan
pemantauan hasil pelayanan konsultasi Nikah/ Rujuk dan diharapkan dapat berjalan sesuai
rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar Permenpan Nomor: 9 Tahun 2019 yang mulai diberlakukan secara serentak
pada awal Januari 2022 pada setiap kegiatan kepenghuluan, jabatan penghulu terdiri dari
4 jenjang yaitu Penghulu Ahli Pertama, Penghulu Ahli Muda, Penghulu Ahli Madya dan
Penghulu Ahli Utama. Diurai dalam Permenpan tersebut sebanyak 305 kegiatan untuk
semua penghulu. Untuk Penghulu Ahli Pertama sebanyak 72 kegiatan, untuk Penghulu
Muda sebanyak 74 Kegiatan, untuk Penghulu Madya sebanyak 79 Kegiatan dan terakhir
untuk Penghulu Ahli Utama sebanyak 80 kegiatan.
Kegiatan kepenghuluan dibagi pada tugas pokok dan tugas limpah. Tugas Pokok adalah
kegiatan kepenghuluan yang memang sesuai dengan jabatannya. Adapun Tugas Limpah
merupakan tugas penghulu pada jenjang di bawah atau di atasnya, yang karena
keterbatasan jumlah penghulu, tugas tersebut harus dilaksanakan oleh penghulu yang
ada. Untuk masing-masing tugas pokok dan limpah ada unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama merupakan kegiatan kepenghuluan yang cocok dan sesuai
dengan tusi kepenghuluan berdasarkan peraturan. Sedangkan tugas penunjang adalah
tugas sekunder yang bisa direncanakan oleh seorang penghulu untuk menunjang
pencapaian angka kreditnya.
Oleh karenanya untuk ketertiban kegiatan dan kemudahan monitoring dan evaluasi
dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan menjadi acuan untuk pelaksanaan dan
monev dari kegiatan kepenghuluan.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. PMA No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Pernikahan
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Peraturan Menteri Agama PMA Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Jabatan Fungsional Penghulu
C. Tujuan
1. Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi penghulu sesuai peraturan dan perundang
undangan
2. Agar dapat menjalankan kegiatan kepenghuluan dengan baik dan terarah
3. Agar dapat membarikan pelayanan secara maksimal dan tuntas
4. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu
5. Pelayanan diberikan kepada catin dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Nikah/rujuk, konsultasi, bimbingan dan lain lain sesuai tupoksi.
B. Volume Kegiatan
Volume kegiatan sebanyak 0 buah dan rencana diselesaikan dalam waktu 12 bulan
BAB III
KESIMPULAN
Penutup
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara spesifik diarahkan pada kegiatan dengan
dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.