Anda di halaman 1dari 17

PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH


NOMOR : 165/SK-PPA/A/XII/2013

TENTANG

PENDIDIKAN PAUD, DASAR DAN MENENGAH ‘AISYIYAH

Bismillahirrahamnirrahim

Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pelaksanaan program ‘Aisyiyah yang efektif dan
efisien dalam perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, dan pengawasan
amal usaha pendidikan, perlu adanya pengaturan tentang tatakelola penyeleng-
garaan amal usaha pendidikan dalam ‘Aisyiyah
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Pedoman Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tentang Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah


2. Qo’idah Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Nomor: 083/SK-PPA/A/IX/2006
Tentang Badan Pembantu Pimpinan
3. Peraturan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Nomor: 185/SK-PPA/A/X/2009
Tentang Amal Usaha ‘Aisyiyah
4. Peraturan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Nomor: 127/SK-PPA/A/VIII/2012
Tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah

Berdasarkan : Pembahasan dan keputusan Rapat Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tanggal 26 November
2013

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH TENTANG PENDIDIKAN PAUD,


DASAR DAN MENENGAH

1
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:


1. Persyarikatan adalah Muhammadiyah;
2. Organisasi adalah ‘Aisyiyah sebagai Organisasi Otonom Khusus Muhammadiyah;
3. Ideologi Muhammadiyah adalah keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang meliputi
pandangan hidup, tujuan hidup, dan ajaran serta cara yang dipergunakan untuk melaksanakan
pandangan hidup dalam mencapai tujuan Muhammadiyah;
4. Tujuan ‘Aisyiyah adalah tegaknya agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya;
5. Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, selanjutnya disebut PPA, adalah pimpinan tertinggi yang memimpin
organisasi secara keseluruhan;
6. Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, selanjutnya disebut PWA, adalah pimpinan Organisasi dalam
wilayahnya serta melaksanakan kebijakan PPA;
7. Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, selanjutnya disebut PDA, adalah Pimpinan Persyarikatan dalam
daerahnya serta melaksanakan kebijakan Pimpinan di atasnya;
8. Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah, selanjutnya disebut PCA, adalah pimpinan Persyarikatan dalam
cabangnya serta melaksanakan kebijakan Pimpinan diatasnya;
9. Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah, selanjutnya disebut PRA, adalah pimpinan Organisasi dalam
rantingnya serta melaksanakan kebijakan Pimpinan di atasnya;
10. Majelis adalah majelis Pendidikan Dasar dan Menengah ’Aisyiyah/ Majelis Dikdasmen yaitu
Badan Pembantu Pimpinan Organisasi yang bertugas menyelenggarakan amal usaha, program,
dan kegiatan bidang pendidikan PAUD, Dasar dan Menengah sesuai dengan kebijakan
Organisasi;
11. Ketentuan Majelis adalah aturan yang dibuat oleh Majelis tingkat pusat atas persetujuan PPA.
12. Pendidikan ‘Aisyiyah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mencerahkan kesadaran
ketuhanan (ma’rifatullah) yang menghidupkan, mencerdaskan dan membebaskan manusia dari
kebodohan serta kemiskinan menuju kesejahteraan dan kemakmuran dalam kerangka kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
13. Sekolah ’Aisyiyah adalah satuan pendidikan yang terdiri atas PAUD, Pendidikan
dasar dan Menengah berbentuk sekolah /madrasah/pesantren dan sekolah lain yang dipandang
perlu meliputi pendidikan formal dan informal, non formal yang terdiri dari pendidikan umum,
kejuruan , kegamaan, profesi dan khusus.
14. Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut PAUD meliputi PAUD Formal yakni Taman
kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) dan PAUD Non Formal meliputi kelompok
Bermain/Play Group, Taman Pengasuhan Anak (TPA), Satuan PAUD Sejenis, Taman Bina
Anak (TBA) dan Taman Pendidikan AlQur’an (TPQ), Taman kanak-Kanak Berkebutuhan
Khusus (TKBK), dan PAUD lain yang dipandang perlu;
15. Taman Bina Anak adalah Pendidikan PAUD berbasis Al Qur’an bagi anak usia maksimal 6 tahun.;
16. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)’Aisyiyah adalah Pendidikan Al Qur’an bagi anak yang
berumur 7 s/d 14 tahun;
17. Taman Kanak-Kanak Anak ‘Aisyiyah Berkebutuhan Khusus selanjutnya disebut TK ABK
adalah Taman Kanak-Kanak untuk peserta didik yang memiliki permasalahan/berkebutuhan khusus;
18. Pendidikan inklusi adalah penyelenggaraan pendidikan gabungan antara peserta didik yang
normal dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus;
19. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk para orang tua dan wali
siswa
20. Pendidikan Non Jenjang yang terdiri dari Keaksaraan Fungsional, Life Skill dan Kecakapan
Hidup adalah Pendidikan orang dewasa, untuk meningkatkan keaksaraan dan keterampilan
hidup, dalam rangka pemberdayaan masyarakat;
21. Komplek Pendidikan ’Aisyiyah adalah suatu lingkungan tempat pendidikan yang terdiri dari
beberapa jenis dan jenjang pendidikan;
22. Badan Pengurus Komplek Pendidikan ‘Aisyiyah, selanjutnya disingkat BPKPA, adalah Badan
yang dibentuk oleh Majelis Dikdasmen untuk mengkoordinasikan kepentingan sekolah-sekolah
yang ada di dalam Kompleks Pendidikan ‘Aisyiyah;
23. Pembina/Pengawas adalah pejabat yang diangkat oleh Pimpinan Organisasi bertugas dalam
pembinaan ideologi dan pengembangan sekolah ‘Aisyiyah.
24. Pimpinan sekolah ‘Aisyiyah adalah kepala sekolah atau sebutan lain yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Organisasi;
25. Guru ‘Aisyiyah adalah pendidik profesional yang bertugas mendidik, membimbing, melatih,
serta merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran siswa;
26. Karyawan sekolah ‘Aisyiyah adalah tenaga kependidikan yang bertugas melaksanakan
administrasi dan pengelolaan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan;
27. 26. Siswa ’Aisyiyah adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
Sekolah/Madrasah/Pesantren ’Aisyiyah;
28. Ikatan Pelajar Muhammadiyah, selanjutnya disebut IPM, adalah organisasi siswa intra sekolah
di lingkungan Sekolah/Madrasah/Pesantren ‘Aisyiyah;
29. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta
didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan, memberi pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana serta pengawasan pendidikan;
30. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan ‘Aisyiyah;
31. Pengawasan penyelenggaraan Pendidikan PAUD, Dasar dan Menengah adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Majelis Dikdasmen atas limpahan wewenang Organisasi , sesuai dengan
kewenangan masing-masing;
32. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan oleh Pimpinan Organisasi kepada Pengawas,
Pimpinan, Guru, Karyawan yang memiliki pengabdian dan prestasi tertentu;
33. Sanksi adalah tindakan administratif dan/atau yuridis yang dilakukan oleh Pimpinan Organisasi
terhadap institusi maupun perorangan (Pengawas, Pimpinan, Guru, Karyawan dan Siswa) yang
menyalahi ketentuan dan peraturan yang berlaku;

BAB II
IDENTITAS, ATRIBUT, LAMBANG DAN LOGO

Pasal 2
Identitas

Sekolah ’Aisyiyah adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh ‘Aisyiyah dalam rangka
da’wah amar ma’ruf nahi munkar, dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah.

Pasal 3
Atribut, Lambang dan Logo

(1) Atribut sekolah ‘Aisyiyah dapat dibuat secara nasional dan local.
3
(2) Atribut nasional ditetapkan oleh Majelis tingkat pusat. Atribut lokal ditentukan oleh Majelis
setingkat diatasnya penyelenggara.
(3) Lambang sekolah ‘Aisyiyah wajib memuat lambang ‘Aisyiyah.
(4) Lambang sekolah ‘Aisyiyah ditentukan seragam.
(5) Sekolah ‘Aisyiyah dapat membuat Logo yang mencerminkan identitas persyarikatan dan nilai-
nilai yang dikembangkan di amal usaha bidang pendidikan.
(6) Bentuk Lambang dan atribut nasional ditetapkan oleh Majelis tingkat pusat.

BAB III
ASAS, VISI, MISI DAN TUJUAN,

Pasal 4
Asas

Sekolah ‘Aisyiyah berasaskan Islam.

Pasal 5
Visi

Pendidikan Islami, profesional dan unggul, yang mampu menghasilkan kader intelektual sebagai
pembawa misi gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid yang berlandaskan al-Qur’an
dan sunnah

Pasal 6
Misi

Misi Pendidikan ‘Aisyiyah adalah :


1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Islam yang modern guna membangun
kompetensi dan keunggulan peserta didik secara holistic meliputi bidang ilmu-ilmu dasar
keislaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya;
2. Menyelenggarakan dan mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang unggul, kreatif
dan berkualitas menuju terbentuknya khairu ummah;
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kader Muhammadiyah/’Aisyiyah guna
membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang organisasi, dakwah Islam amar ma’ruf
nahi mungkar dan tajdid yang berlandaskan al-Qur’an dan sunnah maqbulah.

Pasal 7
Tujuan

Tujuan pendidikan ‘Aisyiyah adalah berkembangnya berbagai potensi siswa agar menjadi manusia
beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara Indonesia yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.

4
BAB IV
PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 8
Pendirian

(1) Pendirian sekolah ‘Aisyiyah oleh Pimpinan Organisasi di bawah naungan Badan Hukum
Pimpinan Persyarikatan.
(2) Persyaratan :
a. memenuhi kebutuhan Organisasi ;
b. mesuai dengan kebutuhan masyarakat;
c. memiliki guru, karyawan dan siswa;
d. adanya sarana dan prasarana;
e. memiliki kurikulum;
f. memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk membina;
g. memenuhi persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.
(3) Pendirian sekolah ‘Aisyiyah harus menggunakan nama ‘Aisyiyah. Penambahan nama lain,
dengan persetujuan Majelis tingkat pusat.
(4) Wewenang Pendirian sekolah ‘Aisyiyah :
a. pendirian PAUD, SD/MI/SMP/MTs/SMP LB dan bentuk lain yang sederajat ditetapkan
oleh PDA;
b. pendirian SMA/SMK/MA/Mu’allimin-Mu’allimat/SMA LB dan bentuk lain yang sederajat
ditetapkan oleh PWA;
c. Pendidikan non formal dan informal oleh Pimpinan Organisasi setingkat diatasnya.
(5) Pendirian sekolah ‘Aisyiyah yang telah didirikan sesuai dengan ketentuan di atas, wajib
didaftarkan kepada Majelis tingkat pusat melalui Majelis Wilayah untuk disahkan dan diberikan
piagam pendiriannya, dan selanjutnya menjadi milik Organisasi.

Pasal 9
Perubahan

(1) Perubahan sekolah ‘Aisyiyah meliputi:


a. perubahan bentuk dari satu sekolah menjadi bentuk lain;
b. penggabungan dari dua atau lebih bentuk sekolah;
c. pemecahan dari satu bentuk sekolah menjadi bentuk sekolah lain.
(2) Persyaratan perubahan sekolah ‘Aisyiyah:
a. sama dengan persyaratan pendirian ;
b. telah meluluskan sekurang-kurangnya 5 (lima) angkatan.
(3) Perubahan sekolah ‘Aisyiyah hanya dapat dilaksanakan atas izin Majelis tingkat pusat
(4) Kepemilikan dan penyelenggaraan sekolah ‘Aisyiyah tidak boleh dialihkan kepada pihak lain.

Pasal 10
Pembubaran

(1) Pembubaran PAUD, Pendidikan Dasar dan Non Formal ‘Aisyiyah, diusulkan oleh PDA,
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah atas persetujuan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
(2) Pembubaran Pendidikan Menengah diusulkan Pimpinan Wilayah dan ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat .
(3) Tatacara pembubaran sekolah ‘Aisyiyah diatur dengan ketentuan Majelis.
5
BAB V
PENYELENGGARAAN

Pasal 11
Penanggung Jawab

(1) Penanggung jawab Pendidikan PAUD oleh Pimpinan Organisasi tingkat cabang/ranting.
(2) Penanggung jawab Pendidikan Dasar yang meliputi SD/MI/SMP/MTs/SLB dan yang sederajat,
serta pendidikan non jenjang meliputi Keaksaraan fungsional, Life Skill dan Kecakapan Hidup
oleh Pimpinan Organisasi tingkat daerah.
(3) Penanggung jawab Pendidikan Menengah yang meliputi SMA/SMK/MA/SLB dan yang
sedrajat, oleh Pimpinan Organisasi tingkat wilayah
(4) Dalam hal tertentu Pimpinan Organisasi melalui Majelis semua tingkat dapat mendirikan
sekolah ‘Aisyiyah

Pasal 12
Penyelenggara

(1) Penyelenggaraan PAUD ‘Aisyiyah sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 11 ayat (1) oleh
Majelis tingkat cabang/ranting.
(2) Penyelenggaraan pendidikan Dasar ‘Aisyiyah sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 11 ayat (2)
oleh Majelis tingkat daerah.
(3) Penyelenggaraan pendidikan Menengah ‘Aisyiyah sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 11
ayat (3) oleh Majelis Dikdasmen tingkat wilayah.
(4) Dalam hal tertentu Pimpinan Organisasi yang menyelenggarakan sekolah ‘Aisyiyah oleh
Majelis setingkat

Pasal 13
Badan Pengurus Kompleks Pendidikan ‘Aisyiyah (BPKPA)

(1) Kompleks pendidikan ‘Aisyiyah yang terdiri dari beberapa jenjang pendidikan dapat
membentuk BPKPA.
(2) Kompleks pendidikan ‘Aisyiyah dikoordinasikan oleh BPKPA yang dibentuk oleh Pimpinan
organisasi yang berwenang

BAB VI
JENJANG DAN JENIS

Pasal 14
Jenjang

(1) Jenjang PAUD, terdiri atas :


1. Formal :
a. Taman Kanak-kanak ’Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) yang menginduk ke Kemendikbud
dan Bustanul Atfal ‘Aisyiyah yang menginduk ke Kemenag;
6
b. Taman Kanak-kanak ’Aisyiyah Bustanul Athfal Berkebutuhan Khusus.
2. Non Formal :
a. Kelompok Bermain (KB) ’Aisyiyah;
b. Taman Pengasuhan Anak (TPA) ’Aisyiyah;
c. Taman Bina Anak (TBA) ’Aisyiyah;
d. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ’Aisyiyah;
e. Satuan PAUD Sejenis (SPS) ‘Aisyiyah.
3. Informal :
Satuan PAUD Sejenis (SPS) ‘Aisyiyah.
(2) Jenjang Pendidikan Dasar terdiri atas :
1. Formal :
a. Sekolah Dasar;
b. Madrasah Ibtidaiyah;
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP);
d. Madrasah Tsanawiyah (MTs);
e. Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Berkebutuhan Khusus (SBK);
f. Pesantren;
g. Bentuk lain yang sejenis.
2. Non Formal :
a. Paket A;
b. Paket B;
c. Bentuk lain yang sejenis.
3. Informal :
a. Pendidikan asrama;
b. Bentuk lain yang sejenis.
(4) Jenjang pendidikan menengah
1. Formal :
a. Sekolah Menengah Atas (SMA);
b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);
c. Madrasah ‘Aliyah (MA);
d. Madrasah ‘Aliyah Kejuruan (MAK);
e. Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Berkebutuhan Khusus (SBK);
f. Bentuk lain yang sejenis.
2. Non formal :
a. Paket C;
b. Bentuk lain yang sejenis.
3. Informal:
a. Pendidikan asrama;
b. Bentuk lain yang sejenis.
(5) Non Jenjang:
a. Keaksaraan Fungsional;
b. Life skill;
c. Pembelajaran Keterampilan Hidup (PKH).

Pasal 15
Jenis

Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus

7
BAB VII
KURIKULUM

Pasal 16
Kurikulum

Majelis tingkat pusat atas persetujuan Pimpinan Pusat menetapkan kurikulum sekolah ‘Aisyiyah,
meliputi:
1. Kurikulum Nasional:
a. kriteria minimal standar nasional pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
kesatuan Republik Indonesia kategori standar;
b. kriteria maksimal standar nasional pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia kategori mandiri
2. Kurikulum Berbasis Unggulan Lokal yakni kurikulum nasional kategori mandiri yang
diperkaya dengan keunggulan kompetitif/komparatif daerah
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yakni Kurikulum tingkat satuan pendidikan
disusun berdasar kerangka dasar dan struktur kurikulum nasional;
4. Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang dilambangkan berdasarkan pada penilaian pengetahuan
(KI-3); keterampilan (KI-4); sosial (KI-2); dan spiritual (KI-1)
5. Kurikulum khusus yakni Kurikulum Pendidikan agama Islam, Kemuhammadiyahan/
ke‘Aisyiyahan, Bahasa Arab, Bahasa Inggris (ISMUBARIS).

BAB VIII
PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR

Pasal 17
Penilaian

(1) Penilaian hasil belajar siswa dilakukan oleh guru, sekolah, dan pemerintah dalam rangka
pencapaian standar nasional pendidikan.
(2) Penilaian yang dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk :
a. menilai pencapaian kompetensi siswa;
b. bahan laporan hasil belajar;
c. perbaikan proses pembelajaran.
(3) Penilaian yang dilakukan oleh Sekolah dimaksudkan untuk:
a. menilai standar kompetensi lulusan;
b. bahan pertimbangan penetapan tamat belajar;
c. memenuhi standar nasional pendidikan.
(4) Penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dimaksudkan untuk
a. menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran ujian nasional;
b. bahan pertimbangan penetapan kelulusan;
c. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
(5) Aturan lebih lanjut tentang penilaian hasil belajar siswa diatur dalam Ketentuan Majelis.

Pasal 18
Hasil Belajar

(1) Hasil belajar siswa didokumentasi dalam raport, Surat Keterangan Hasil ujian Nasional, surat
Tamat belajar dan ijazah.
(2) Aturan lebih lanjut tentang hasil belajar siswa diatur dalam Ketentuan Majelis.
8
BAB IX
HARI BELAJAR DAN HARI LIBUR

Pasal 19
Hari Belajar dan Hari Libur

Hari belajar dan hari libur sekolah ‘Aisyiyah ditetapkan oleh Majelis tingkat pusat

BAB X
PEMBINA/PENGAWAS

Pasal 20
Pengangkatan dan Pemberhentian

(1) Pembina PAUD, Pengawas Pendidikan Dasar ‘Aisyiyah diangkat dan diberhentikan oleh PDA
atas usul Majelis tingkat daerah.
(2) Pengawas pendidikan Menengah ‘Aisyiyah diangkat dan diberhentikan oleh PWA atas usul
Majelis tingkat wilayah.

Pasal 21
Tugas dan Wewenang

(1) Tugas Pembina/Pengawas sekolah ‘Aisyiyah melakukan :


a. pembinaan ideologi;
b. pembinaan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan seluruh staf sekolah;
c. evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya.
d. penilaian terhadap proses dan hasil program dan pengembangan sekolah secara kolaboratif
dengan pimpinan sekolah.
(2) Pembina/Pengawas sekolah ‘Aisyiyah dalam melaksanakan tugas berwenang :
a. menentukan program peningkatan mutu pendidikan;
b. memilih dan menentukan metode kerja dan instrumen kerja;
c. menilai dan meningkatkan kinerja kepala sekolah, guru dan karyawan;
d. memberikan rekomendasi kepada Majelis sebagai bahan pertimbangan kenaikan
pangkat/jabatan dan promosi kepala sekolah, guru dan karyawan.
(3) Aturan lebih lanjut Tugas dan wewenang pembina PAUD dan pengawas Pendidikan Dasar dan
Menengah ‘Aisyiyah diatur dalam Ketentuan Majelis.

Pasal 22
Hak dan wewenang

(1) Pembina/Pengawas sekolah ‘Aisyiyah setelah melaksanakan tugas, berhak memperoleh


kesejahteraan dan hak-hak lain yang layak tanpa diikuti rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa
syukur, melalaikan kewajiban dan bersikap berlebihan.
(2) Pembina/Pengawas sekolah ‘Aisyiyah berkewajiban melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya dan menjadi tuntunan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama,
9
menghormati hak-hak sesama, memiliki kepedulian yang tinggi sebagai cerminan sikap ihsan,
ikhlas dan ibadah.
(3) Aturan lebih lanjut tentang hak dan kewajiban Pembina/Pengawas sekolah ‘Aisyiyah diatur
dalam Ketentuan Majelis.

BAB XI
PIMPINAN

Pasal 23
Pengangkatan dan Pemberhentian

Tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam Ketentuan
Majelis dengan memperhatikan ketentuan:
1. Kepala dan Wakil Kepala Sekolah PAUD, SD/MI/SMP/MTs/SLB dan bentuk lain yang
sederajat ditetapkan oleh PDA;
2. Kepala/Wakil Kepala Sekolah SMA/SMK/MA/Mu’allimin-Mu’allimat/SLB dan bentuk lain
yang sederajat ditetapkan oleh PWA;
3. Tatacara pemilihan Kepala Sekolah :
a. Guru dan Pembina/Pengawas dapat mengajukan bakal calon sebagai bahan pertimbangan
kepada Majelis;
b. Majelis memberikan pertimbangan berdasarkan keputusan rapat Majelis untuk diajukan ke
Pimpinan Organisasi;
c. Majelis memberikan penilaian aspek Al Islam Kemuhammadiyahan/Ke’aisyiyah, integritas
moral akhlaq, kemampuan manajerial dan kemampuan akdemik;
d. Majelis mengajukan tiga nama calon yang sudah diberikan penilaian disertai dengan
kelengkapan administrasi, kepada Pimpinan Organisasi;
e. Pimpinan Organisasi memilih dan menetapkan salah satu dari 3 calon setelah mendapatkan
pertimbangan dari Majelis;
f. Pemilihan tidak berdasar suara terbanyak dan/atau nomor urut, tetapi berdasar aspek
ideologi, akhlaq dan kompetensi.
g. Pimpinan sekolah Aisyiyah yang sudah ditetapkan, dilaporkan kepada Majelis tingkat pusat.

Pasal 24
Tugas, dan Wewenang

(1) Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja,
mengarahkan, membina, memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang
administrasi sekolah, ketenagaan, kesiswaan, hubungan kerjasama dengan stakeholders serta
mempromosikan sekolah.
(2) Pimpinan sekolah ‘Aisyiyah dalam melaksanakan tugas berwenang :
a. mengoreksi dan merivisi program kerja staf;
b. melakukan pengawasan dan mempromosikan guru dan staf;
c. menandatangani surat dan dokumen;
d. mengelola keuangan sekolah;
e. melakukan penyesuaian kurikulum;
f. menerima dan mengeluarkan siswa;
(3) Aturan lebih lanjut tentang tugas, dan wewenang Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam
Ketentuan oleh Majelis.
10
Pasal 25
Hak dan Kewajiban

(1) Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah setelah melaksanakan tugas berhak memperoleh kesejahteraan dan
hak-hak lain yang layak tanpa diikuti rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur, melalaikan
kewajiban dan bersikap berlebihan.
(2) Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah berkewajiban melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan
menjadi tuntunan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak
sesama, memiliki kepedulian yang tinggi sebagai cerminan sikap ihsan, ikhlas dan ibadah.
(3) Aturan lebih lanjut tentang hak dan kewajiban Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam
Ketentuan Majelis.

BAB XII
GURU DAN KARYAWAN

Pasal 26
Status

(1) Guru sekolah ‘Aisyiyah terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap.
(2) Guru tetap sekolah ‘Aisyiyah terdiri dari guru ‘Aisyiyah dan guru negeri dipekerjakan.
(3) Karyawan sekolah ‘Aisyiyah terdiri dari karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.

Pasal 27
Pengangkatan dan Pemberhentian

Tata cara pengangkatan dan pemberhentian guru dan karyawan diatur dalam Ketentuan Majelis
dengan memperhatikan :
1. Guru dan karyawan PAUD dan pendidikan Dasar oleh PDA;
2. Guru dan karyawan pendidikan Menengah oleh PWA.

Pasal 28
Tugas dan Wewenang

(1) Guru sekolah ‘Aisyiyah bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil belajar siswa, melakukan pembimbingan, dan pelatihan.
(2) Karyawan sekolah ‘Aisyiyah bertugas melaksanakan administrasi sebagai pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan di sekolah.
(3) Guru sekolah ‘Aisyiyah dalam melaksanakan tugasnya berwenang memilih dan menentukan
materi, strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pendidikan yang
bermutu sesuai kode etik profesi guru.
(4) Karyawan sekolah ‘Aisyiyah dalam melaksanakan tugas berwenang melaksanakan pengelolaan
urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, urusan infrastruktur sekolah, keuangan,
bekerja di laboratorium, perpustakaan dan hubungan masyarakat untuk menunjang
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
(5) Aturan lebih lanjut tentang tugas dan wewenang guru dan karyawan sekolah ‘Aisyiyah diatur
Ketentuan Majelis.
11
Pasal 29
Hak dan Kewajiban

(1) Guru dan karyawan sekolah ‘Aisyiyah setelah melaksanakan tugas berhak memperoleh
kesejahteraan dan hak-hak lain yang layak tanpa diikuti rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa
syukur, melalaikan kewajiban dan bersikap berlebihan.
(2) Guru dan karyawan sekolah ‘Aisyiyah berkewajiban melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya dan menjadi tuntunan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama,
menghormati hak-hak sesama, memiliki kepedulian yang tinggi sebagai cerminan sikap ihsan,
ikhlas dan ibadah.
(3) Organisasi Guru terdiri dari IGABA bagi PAUD dan Ikatan Guru ‘Aisyiyah pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
(4) Aturan lebih lanjut tentang hak dan kewajiban guru dan karyawan sekolah ‘Aisyiyah diatur
dalam Ketentuan Majelis.

BAB XIII
SISWA, ORGANISASI SISWA DAN ALUMNI

Pasal 30
Hak dan Kewajiban siswa

(1) Siswa sekolah ‘Aisyiyah mempunyai hak :


a. mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan;
b. mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik
untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat
pendidikan tertentu yang telah dilakukan;
c. mendapatkan bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan
yang berlaku;
d. pindah ke sekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan
penerimaan siswa pada sekolah yang hendak dimasuki;
e. memperoleh penilaian hasil belajar;
f. menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan;
g. mendapatkan pelayanan khusus bilamana penyandang cacat.
(2) Setiap siswa sekolah ‘Aisyiyah berkewajiban:
a. mematuhi semua peraturan yang berlaku;
b. menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bilamana siswa dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku;
c. menghormati guru dan karyawan;
d. memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan sekolah yang
bersangkutan.
(3) Aturan lebih lanjut hak dan kewajiban siswa sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam Ketentuan Majelis.

Pasal 31
Organisasi Siswa

(1) Organisasi siswa intra sekolah di lingkungan sekolah ‘Aisyiyah adalah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.

12
(2) Organisasi ekstra sekolah terdiri dari Hizbul Wathan, Tapak Suci Putera Muhammadiyah dan
Nasyiatul ‘Aisyiyah.
(3) Aturan lebih lanjut tentang Oganisasi sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam ketentuan.

Pasal 32
Alumni

(1) Alumni sekolah ‘Aisyiyah dihimpun dalam ikatan alumni.


(2) Alumni sekolah ‘Aisyiyah berpartisipasi dalam pengembangan sekolah ‘Asisyiyah.
(3) Alumni sekolah ‘Aisyiyah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik
almamater dan ‘Aisyiyah.
(4) Alumni sekolah ‘Aisyiyah menjadi kader Persyarikatan/‘Aisyiyah, kader umat dan kader
bangsa.

BAB XIV
KOMITE SEKOLAH

Pasal 33
Komite Sekolah

(1) Komite PAUD ‘Aisyiyah ditetapkan oleh majelis tingkat Daerah.


(2) Komite Sekolah pendidikan Dasar ‘Aisyiyah ditetapkan oleh Majelis tingkat daerah.
(3) Komite Sekolah pendidikan Menengah ‘Aisyiyah ditetapkan oleh Majelis tingkat wilayah.
(4) Aturan lebih lanjut tentang Komite Sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam Ketentuan Majelis

BAB XV
PEMBIAYAAN

Pasal 34
Sumber

Sumber pembiayaan sekolah diperoleh dari:


1. Organisasi;
2. Wali Siswa;
3. Masyarakat;
4. Pemerintah;
5. Pihak lain yang tidak mengikat.

Pasal 35
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan

(1) Pengelolaan keuangan dan kekayaan sekolah diatur dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja (RAPB) yang disusun oleh Pimpinan Sekolah dengan ketentuan:
a. RAPB PAUD disahkan oleh Majlis dari Organisasi yang mendirikan;
b. SD/MI/SMP/MTs dan bentuk lain yang sederajat disahkan oleh Majelis tingkat daerah;

13
c. RAPB SMA/SMK/MA/Mu’allimin-Mu’allimat dan bentuk lain yang sederajat disahkan
oleh Majelis Dikdasmen tingkat wilayah.
(2) Pengelolaan kekayaan sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam jurnal yang disusun oleh Pimpinan
Sekolah dengan ketentuan :
a. Jurnal PAUD dan bentuk lain yang sederajat disahkan oleh Majelis tingkat cabang/ranting
b. Jurnal Pendidikan Dasar disahkan oleh Majelis tingkat daerah;
c. Jurnal Pendidikan Menengah disahkan oleh Majelis tingkat wilayah.
(3) Sistem Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan sekolah ‘Aisyiyah ditetapkan oleh PPA.

Pasal 36
Pengawasan

Pengawasan keuangan dan kekayaan sekolah dilakukan oleh Majelis, yang teknis operasionalnya
dilimpahkan kepada lembaga yang ditunjuk oleh Pimpinan Organisasi.

BAB XVI
SARANA DAN PRASARANA

Pasal 37
Sarana dan Prasarana

(1) Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan oleh Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah berdasarkan pada
Anggaran Pendapatan Belanja.
(2) Penggunaan, inventarisasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana menjadi tanggungjawab
Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah.
(3) Penghapusan sarana prasarana dilakukan oleh Pimpinan Sekolah ‘Aisyiyah sesuai aturan
persyarikatan.

BAB XVII
PENINGKATAN MUTU DAN AKREDITASI

Pasal 38
Peningkatan Mutu dan Akreditasi

(1) Pengawasan dan Pembinaan peningkatan mutu sekolah ‘Aisyiyah dilakukan oleh Majelis.
(2) Penilaian mutu akademik sekolah ‘Aisyiyah dilakukan oleh Badan Akreditasi dari Pemerintah.
(3) Aturan lebih lanjut tentang peningkatan mutu dan akreditasi sekolah ‘Aisyiyah diatur dalam
Ketentuan Majelis.

BAB XVIII
PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 39
Penghargaan dan Sanksi

14
(1) Penghargaan diberikan oleh Organisasi atas dasar prestasi, pengabdian dan/atau peningkatan
citra sekolah.
(2) Sanksi diberikan oleh Organisasi kepada pihak yang melakukan pelanggaran atas ketentuan-
ketentuan dan Pedoman ini, dapat berupa :
a. peringatan lisan dan / atau tertulis;
b. skorsing;
c. pemindahan;
d. penundaan kenaikan pangkat;
e. pemberhentian.
(3) Aturan lebih lanjut tentang penghargaan dan sanksi diatur dalam ketentuan Majelis.

BAB XIX
HUBUNGAN DAN KERJASAMA

Pasal 40
Hubungan dan Kerjasama

(1) Sekolah ‘Aisyiyah dapat mengadakan hubungan vertikal dalam melaksanakan program dan
kegiatan dengan pemberitahuan kepada Majelis.
(2) Sekolah ‘Aisyiyah dapat mengadakan hubungan horizontal dengan sekolah ‘Aisyiyah lainnya
dengan pemberitahuan kepada Majelis.
(3) Sekolah ‘Aisyiyah dengan persetujuan Majelis dapat mengadakan hubungan dengan amal usaha
Majelis lain dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang sama dengan pemberitahuan
sebelumnya kepada Majelis yang membawahi amal usaha tersebut dan tembusan kepada
pimpinan Organisasi.
(4) Sekolah ‘Aisyiyah dapat mengadakan kerjasama dalam bidang akademik dengan pihak lain di
luar Organisasi dengan persetujuan Pimpinan Organisasi.
(5) Sekolah ‘Aisyiyah dapat mengadakan kerjasama dalam bidang akademik dengan pihak luar
negeri dengan berpedoman pada aturan dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
a. meningkatkan mutu pendidikan;
b. memperluas jaringan kemitraan dan/atau menyelenggarakan satuan pendidikan atau
program studi berbasis keunggulan;
(6) Aturan lebih lanjut tentang hubungan dan kerjasama diatur dalam Ketentuan Majelis.

BAB XX
LAPORAN

Pasal 41
Laporan

(1) Laporan Tahunan tentang pelaksanaan program dan kegiatan serta pengelolaan keuangan dan
kekayaan dibuat oleh Kepala Sekolah setiap akhir tahun pelajaran dan disampaikan kepada
Majelis dengan ditembuskan kepada Pimpinan Organisasi.
(2) Laporan Insidental tentang pelaksanaan kegiatan khusus di luar ketentuan ayat (1) wajib dibuat
oleh Kepala Sekolah dan disampaikan kepada Majelis selambat-lambatnya satu bulan setelah
kegiatan dinyatakan selesai.

15
(3) Laporan pertanggungjawaban : Pimpinan sekolah ‘Aisyiyah pada akhir masa jabatan wajib
menyusun laporan pertanggungjawaban dan menyampaikan pengelolaan amal usaha, keuangan
dan kekayaan kepada Majelis dan tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Organisasi
penyelenggara dan Pimpinan Organisasi satu tingkat diatasnya.

BAB XIX
PENUTUP

Pasal 42
Penutup

Pedoman Pendidikan PAUD, Dasar dan Menengah ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Yogyakarta

Pada Tanggal : 28 Muharam 1434 H


02 Desember 2013 M

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

Dra. Noordjannah Djohantini, MM, M.Si Dra. Dyah Siti Nur’ani


NBM.: 548 580 NBM : 422 438

16

Anda mungkin juga menyukai